Laporan Praktek Kerja Industri
September 7, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Praktek Kerja Industri...
Description
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SEMARANG
DISUSUN OLEH : NAMA
: EKO FIRLY FIRMANSYAH
KELAS
: 2 TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK 1
NIS
: 297474
SMK WIWOROTOMO PURWOKERTO 2010 - 2011
AB
A
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan dari 3 Januari 2011 sampai dengan 28 Februari 2011 di bagian bagian Pemeliharaan Listrik di di PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG yang beralamatkan
JI.
Ronggowarsito,
Komplek
Pelabuhan
Tanjung
Emas
Semarang. Ruang lingkup kegiatan yang berada di Bagian Pemeliharaan Listrik adalah
pemeliharaan alat -alat listrik yang berada di PLTU dan PLTGU. Alat-alat listrik yang berada disana antara lain pemeliharaan motor, pengoprasian panel, pemeliharaan MCC & SUS, dan masih banyak lagi.
Dalam membantu pegawai melakukan perawatan alat-alat listrik PLTU dan PLTGU yang jumlah alatnya sangatlah banyak, serta dalam proses memperbaiki alat-alat yang rumit dibanding alat-alat yang berada di sekolah. Disitulah timbul masalah pertama yaitu kita belum mengenal betul alat itu,permasalahan kedua yaitu kita belum mengerti cara kerja alat itu, dan masih banyak lagi masalah-masalah yang timbul pada saat kita di sana. Untuk menyelesaikan masalah-masalah itu kita di wajibkan bertanya kepada pembimbing kita, apa sih nama alat itu ?, apa kegunaan alat itu ?, dan apa yang terjadi jika alat itu mati ?, itulah pertanyaan-pertanyaan yang sering saya s aya Tanyakan Tanyak an kepada pembimbing saya. Dengan Dengan saling bertanya akan membuat proses PRAKERIN menjadi m enjadi efektif
KA A
NGAN A
Puji dan syukur syukur kami panjatkan kepada kepa da Allah SWT karena berkat berk at rahmat dan karuniak aruniaNyalah seluruh kegiatan kegiatan dan aktifitas pelaksanaan program PKL (PRAKTEK KERJA INDUSTRI) serta penyusuna laporan dapat terlaksana sesuai dengan jadwal ja dwal yang di tetapkan. Untuk keperluan pembentukan laporan ini, ini, kami melaksanakan program PKL di PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG
dengan obyek obyek yang di pelajari yaitu tentang
pemeliharaan listrik. Banyak manfaat yang y ang kami rasakan selama mengikuti kegiatan PKL, selain dapat mengenal secara langsung pekerjaan yang ada di PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG, kami juga dapat mengaplikasikan secara langsung beberapa pelajaran yang telah kami pelajari sebelumnya di sekolah. s ekolah. Dalam pelaksanaan PKL maupun dalam penyusunan laporan ini, tidak terlepas dari bantuan semua pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Susilo Riyantono MT selaku kepala sekolah SMK WIWOROTOMO PURWOKERTO. 2. Ir.Sumarna P.MM.MT selaku General Manager PT.INDONESIA POWER UBP SEMARANG 3. Bpk.Lilik selaku pembimbing sekolah. 4. Bpk.Erwin Widodo selaku Supervisor listrik 5. Bpk.solichin Mahmudi selaku pembimbing industri 6. Seluruh staf dan karyawan PT.INDONESIA POWER UBP SEMARANG yang telah membantu dalam pelaksanaan PRAKERIN. 7. Seluruh staf pengajar terutama terutam a guru program diklat listrik. listrik. 8. Bu.Ariest Mart Santiana keuangan yang telah banyak membantu saya dalam pelaksanaan PRAKERIN. 9. Pada teman teman tem an 2 listrik 1 yang sudah member masukan saran dan kritiknya.
Semoga laporan ini dapat memenuhi persyaratan untuk memenuhi ujian nasional tahun pelajaran 2010 2011, dan sebagai manusia yang mempunyai kelemahan saya menyadari
adanya kekurangan pada laporan ini dengan maksud mengharapkan saran & kritiknya, dan berharap laporan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama penulis.
PURWOKERTO ,
Maret 2011
PENULIS
DA
A ISI
LEMBAR ABSTRAK. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN. y
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1.2. Tujuan Praktek kerja Industri .
y
BAB II URAIAN UMUM 2.1 Gambaran umum perusahaan 2.1.1. Sejarah perusahaan 2.1.2. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan 2.1.2.1. Visi Perusahaan 2.1.2.1. Misi Perusahaan 2.1.2.1. Tujuan Perusahaan 2.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
y
BAB III KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1. Tabel kegiatan pelaksanaan PKL 3.2. Uraian kegiatan PKL 3.2.1. Pengertian, Fungsi dan Gambar alat
y
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Penanganan Saat terjadi TRIP pada alat. 4.2.Penanganan saat MOBIL MOBIL TRASH RITE bekerja di luar luar kendali. 4.3.Penanganan saat VAN INTAKE berputar berlawanan arah. ar ah. 4.4.Penanganan saat akan start up GENERATOR PLTU 2 4.5. Penanganan saat MCC unit 1 terkena bocoran bocor an air. 4.6.Penanganan saat CONTROL PANEL INTAKE mati.
y
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan. 5.2. Saran
BAB I PENDA
L A AN N
1.1 . Latar Belakang Seperti yang tercantum dalam GBHN 1998 bahwa tujuan pendidikan kejuruan menengah adalah untuk menciptakan manusia yang mampuberperan aktif sebagai tenaga terampil tingkat menengah yang layak bekerja dalam berbagai sector pembangunan.Dalam konteks pembangunan secara menyeluruh, menyeluru h, pendidikan pendidik an menduduki posisi po sisi sentral dan pal paling ing menentukan keberhasilan pembangunan. Suka bekerja keras dan memiliki sikap mandiri untuk melanjutkan kejenjang pendidikan pendidika n selanjutnya dan di harapkan harapk an mampu manusia-manusia pembangunan yang ya ng mampu membangun membang un dirinya dan bersama bersama-sama -sama bertanggung bertanggung jawab terhadap pembangunan pembangunan bangsa dan Negara. Keberhasilan-keberhasilan yang telah di capai pada pelita V bukan berarti masalah pembangunan menjadi kecil, bahkan akan lebih kompleks pada pelita yang akan datang. Untuk itu kaitanya dalam sekolah yang merupakan salah satu wadah pendidikan lebih di tuntut untuk mempercepat adanya tenaga-tenaga pembangunan yang cakap dan terampil untuk mempercepat dan memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam pembangunan. Pelita yang merupakan tahap akhir dalam pembangunan jangka panjang. Dalam sebuah kutipan GBHN yang berbunyi : ..di samping itu perlu dikembangkan kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dalam rangka memenuhi kebutuhan kebutuha n tenaga-tenaga kerja yang cakap cak ap dan terampil dalam pembangunan Yang merupakan kebijakan pemerintah pemerintah yang di dalamnya terkandung makna yang cukup mantap kaitanya antara dunia pendidikan dengan dunia usaha. Seiring dengan dengan laju pembangunan nasional, maka tenaga kerja memilih kecakapan dan keterampilan yang sesuai dengan keperluan pembangunan. Mutlak diperlukan dan dipersiapkan. Untuk itulah sangat diperlukan system pendidikan yang mengacu kearah keperluan pembangunan.
Darisinilah letak peranan dan tanggung jawab pendidikan kejuruan lainya, yang formal maupun non formal seperti sep erti adanya SMK da dan n sekolah kejuruan kejurua n lainya dalam menjalankan menjalank an fungsi dan tugasnya untuk memenuhi tenaga tenaga kerja yang cakap dan terampil di berbagai bidang, karenanya pula pembangunan serta pembenahan sekolah kejuaruan sellalu di tangkatkan baik perananya maupun mutau kelulusanya. Oleh karena itu sesuai dengan program pemerintah yang antara lain peningkatan bidang indistri, maka jelaslah kebutuhan tenaga terampil lulusan dari sekolah kejuruan sangat mutlak diperlukan dalam berbagai program tersebut.
Praktek Kerja Industri ini adalah salah satu persyaratan pokok untuk memenuhi mem enuhi UAN (Ujian Akhir Nasional) dan UAS ( Ujian Akhir Sekolah). Kegiatan PKL juga merupakan proses belajar dalam menerapkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap melalui berbagai kegiatan. Melalui kegiatan ini diharapkan para siswa siswi SMK memperoleh pengalaman nyata penyelenggaraan kegiatan sekolah.
1.2. Tuju Tujuan an Praktek Ker er j ja a Lapangan
Dasar Pemikiran Kemajuan Kemaju an suatu bagsa dan Negara sangat terkait pada tatanan masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berkualitas dan mandiri. Individu yang berkualitas merupakan sumber daya manusia sebagai hasil dari suatu proses pendidikan melalui program yang di selanggarakan secara formal.dan penyelenggaraan proses pendidikan dan pengajaran di Indonesia di atur dalam : 1. UU 1945 BAB XXI pasal 31 ayat 1 dan 2 2. UU pendidikan nasional BAB VIII pasal 33 tentang sumber daya pendidikan 3. GBHN 1993 BAB IV kesejahteraan rakyat, pendidikan dan kebudayaan 4. PP No. 29 Tahun 1990 tentang pendidikan menengah. 5. Keputusan mendikbud Nomor. 0409/U/1992 BAB XIV pasal 32 dan 33 tentang kerjasama dengan dunia usaha 6. landasan operasional kurikulum sekolah menengah kejuruan ( SMK ) didasarkan pada keputusan mendikbud Nomor. 080/U/1993 tentang kurikulum SMK
Dari dasar / landasan landasa n hukum diatas sebag sebagai ai pedoman pelaksan pelaksanaan aan langsung dilapangan dilapa ngan sekolah mengacu kepada keputusan mendikbud Nomor. 0409/U/1992 mengenai kerjasama dengan dunia kerja antara lain BAB XIV pasal 32 1. SMK dapat mengadakan kerjasama dengan dunia kerja 2. kerjasama dengan dunia kerja bertujuan meningkatkan kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia kerja. 3. kerjasama dengan dunia kerja di usahakan dengan azas saling menguntungkan. Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan Penyelenggaraan Praktek Kerja Lapangan bertujuan :
1. Meningkatkan,
memperluas
dan
menetapkan
keterampilan
yang
membentuk
kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan program studi yang dipilihnya 2. Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap apropesional yang di perlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidangnya. 3. Meningkatkan pengenalan siswa pada aspek-aspek usaha yang potensial dalam lapangan kerja, antara lain struktur organisasi usaha, asosiasi usaha, jenjang kjarier dan management usaha 4. Member Memberikan ikan kesempatan usaha kepada siswa untuk untuk memasyarakatkan memasyarakatkan diri pada suasana lingkungan kerja yang sebenarnya, baik sebagai pekerja penerima upah ( employee ) mmaupun sebagai pekarja mandiri ( entrepreneur ), terutama yang berkenaan dengan disiplan kerja
5. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknolaodi baru dari lapangan kerja ke sekolah dan sebaliknya. 6. Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan kejuruan. 7. Memberikan peluang masuk, penetapan dan kerja sama.
BAB 2 URAIAN UMUM
2 1 G mb ¡
¡
Se pe
¡
¤
¥
¢
¦
¤
¥
¥
§
n Umu Umum P
s
¥
¨
¥
©
s
¥
£
usahaan usahaa n
¢
unit
ngkitan tenaga listrik yang
dimiliki PT Indonesia Power, Unit
Bisnis
Pembangkitan
memiliki
3 jenis
Se marang pembangkit
dengan total kapasitas terpasang
1 469,16 MW, yaitu Pusat Listrik
Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Gambar 1.0 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan pembangkit jenis combined cycle. Pembangkit jenis ini memanfaatkan gas panas pembuangan dari pembangkit tenaga gas u ntuk memanasi air dalam pipa-pipa HRSG men jadi uap untuk mengg erakkan turbin uap. Penggunaan teknologi combined cycle men jadikan operasi pembangkit lebih efisien sebab cara ini memanfaatkan gas panas pembuangan pembangkit listrik primer men jadi tenaga listrik p pada ada tahap tah ap sekunder. Selain itu, pembangkit tenaga gas merupakan pembangkit yang akrab dengan lingkungan karena tingkat pembakarann ya yang hampir sempurna menghasilkan emisi karbon dioksida dan limbah lain yang
sangat rendah. Jadi, selain efisien, jenis pembangkit ini merupakan bukti kepedulian terhadap lingkungan.Sedangkan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan jenis pembangkit yang menggunakan bahan bakar minyak.
Mesin-mesin UBP Semarang Nama
Mesin
Jumlah Mesin
Kapasitas Terpasang
Total
PLTGU Tambak Lorok
6
109,65 MW MW
657,90 MW MW
PLTGU Tambak Lorok
2
188,00 MW MW
376,00 MW MW
PLTU Tambak Lorok PLTU Tambak Lorok
2 1
50,00 MW MW 200,00 MW MW
100,00 MW MW 200,00 MW MW
Cilacap PLTG Cilacap
1
26,00 MW MW
26,00 MW MW
PLTG Cilacap Cilacap
1
29,00 MW MW
29,00 MW MW
PLTG Sunyaragi Sunyaragi
2
20,03 MW MW
40,06 MW MW
Sunyaragi PLTA Sunyaragi
2
20,10 MW MW
40,20 MW MW
2.1.1. Se jara jarah h Perus erusa ahaan Pada awalnya PT. PLN Persero mempunyai dua unit yang mempunyai tugas mengelola unit-unit pembangkitan di pulau Jawa dan Bali, yaitu KJB I dan KJB II. Seiring dengan semakin kompleksnya tugas yang ada maka kedua unit tersebut berubah status statu s menjadi anak perusahaan p erusahaan dari da ri PT. PLN KJB II berganti nama menjadi PJB ( Pembangkit Jawa Bali ), sementara KJB I berganti nama menjadi PT. INDONESIA POWER. PT Indonesia Power menghasilkan produk yang meliputi suplai energi listrik, pengoperasian dan peralatan dari power piant, yang dibutuhkan oleh konsumen dari dalam maupun dari luar negeri.Sebagai perusahaan komersil PT. Indonesia Power Pow er disahka disahkan n pada tanggal tang gal 3 Oktober 1995, ttetapi etapi perusahaan ini mewarisi beberapa power piant yang sudah berumur puluhan tahun seperti PLTA Piengan yang dibangun diban gun pada tahun tah un 1922, PLTA ini masih masi h beroperasi dengan baik hingga saat ini.Sebagai perusahaan pembangkit listrik utama, PT Indonesia Power saat ini menyuplai lebih dan setengah kebutuhan listrik umtuk pulau Jawa dan Bali.
Kemampuan ini semakin nyata setelah PT. Indonesia Power dapat menghasilkan daya terpasang yang lebih besar dibanding pembangkit yang lain. Pada tahun 1998, sebagai contoh PT Indonesi Power mempunyai daya terpasang sebesar 9094,48 MW. Sementara pada kurun waktu yang sama perusahaan pembangkit lain (PJB) hanya mempunyai daya terpasang 6.913 MW. Pada saat ini,PT
Indonesia Power mempunyai daya terpasang 9.047 MW.Penurunan daya terpasang ini
disebabkan antara lain karena adanya relokasi
beberapa generator.
Untuk menunjang kiprah PT. Indonesia Power dalam pengembangan usaha dibidang pembangkitan pembangkit an listrik, maka dibentuklah anak perusahaan. PT Cogindo Daya Perkasa (saham 99.9 %) yang bergerak dibidang jasa pelayanan dan majemen energi dengan penerapan konsep cogeneration distributed generation dan PT Arta Daya Coaindo yang bergerak dibidang usaha perdagangan dan batu bara, dimana PT Indonesia Power mempunyai saham 60%.Untuk melayani kebutuhan energi listrik di pulau Jawa dan Bali PT. Indonesia Power mempunyai delapan Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) kedelapan UBP tersebar adalah :
1. UBP Suralaya (3900 MW) 2. UBP Priok (1446 MW) 3. UBP Saguling (797 MW) 4. UBP Kamojang (360 MW) 5. UBP Semarang (1469 MW) 6. UBP Mrica (306 MW) 7. UBP Perak dan Granti (864 MW) 8. UBP Bali (335 MW)
2.1.2. Visi, Misi dan Tuju Tujuan an Perus erusa ahaan.
2.1.2.1. Visi Perus erusa ahaan. Menjadi perusahaan public dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan.
2.1.2.2. Mis i Per erus usa ahaan. Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan serta mengembangkan usaha-usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang.
2.1.2.3. Tuju Tujuan an Per erus usa ahaan.
1.
Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus menerus
dalam
penggunaan
sumber
daya
perusahaan
2. Meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan dengan bertumpu bertumpu pada usaha penyediaan penyediaan tenaga tenaga listrik dan sarana penunjang yang berorientasi pada permintaan pasar yang berwawasan lingkungan. 3. Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan dari
berbagai
sumber
yang
saling
menguntungkan.
4. Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif serta mencapai standar kelas k elas dunia dalam hal keamanan, keamanan, keandalan, keanda lan, efisiensi maupun 5.
kelestarian
lingkungan.
Mengembangkan Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat diatas saling
menghargai antar karyawan dan mitra kerja, serta mendorong terus kekokohan integritas pribadi dan profesionalisme.
2.1.3. Stru trukt ktu ur Organisas i Perus erusa ahaan. Struktur organisasi PT. Indonesia Power terbagi menjadi beberapa bagian, dikarenakan perusahaan tersebut memiliki anak cabang.Berdasarkan surat keputusan Direksi Nomor : 0085.K/010/IP/2009 tentang susunan organisasi UBP Semarang, Susunan Organisasi Unit Bisnis Pembangkitan Semarang terdiri atas :
1. Unsur Pimpinan : General Manager 2. Unsur Pelaksana Operasional : 1. Manager Operasi dan Niaga 2. Manager Pemeliharaan 3. Manager Logistik 4. Manager Sistem dan SDM 5. Manager Humas 6. Manager Keuangan 7. Manager Unit PLTGU PLTGU Semarang 8. Supervisor Senior PLTU & PLTGU Semarang 3. Unsur Pengawasan : Auditor
Wewenang, peran dan tangg tanggu ung jawab jawab
General Manager
Membawahi manager-manager dan bertanggung jawab terhadap maju mundurnya perusahaan dan dibantu oleh spesialis dan auditor.
Auditor 1. Peran auditor adalah membantu manajemen dalam melaksanakan pengawasan
dan audit internal Unit Bisnis. 2. Fungsi dan tanggung jawab auditor adalah melaksanakan audit internal Unit Bisnis Pembangkitan sesuai kaidah normative audit dan mengacu pada kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direksi. 3. Dalam melaksanakan audit internal, auditor berkoordinasi dan dibawah pembinaan kepada audit internal.
Mana j jer er Opera perassi
Tugas pokoknya adalah mengkoordinasikan mengkoordinasikan pengolahan operasi dan niaga Unit Pembangkitan dengan kegiatan utama sebagai berikut : 1. Penyusunan rencana kegiatan operasi unit 2. Penyusunan kebutuhan bahan bakar 3. Pengembangan sistem dan prosedur operasi 4. Pengkoordinasian operasi unit 5. Pengelolaan penjualan energi 6. Pengendalian keadaan dan efisiensi pengoperasian unit 7. Pembinaan kompetensi bidang operasi unit
Manager Pe eliharaan
Tugas pokok Manager pemeliharaan pemeliha raan adalah mengkoordinas mengkoord inasikan pengelolaan pemeliharaan pembangkit dengan kegiatan utama sebagai berikut : 1. Penyusunan rencana kegiatan pemeliharaan 2. Pengembangan sistem dan prosedur kerja 3. Pengelolaan sumber daya, untuk mengoptimalkan pemeliharaan pembangkit 4. Peningkatan efesiensi dan efektifitas biaya pemeliharaan 5. Pembinaan kompetensi bidang pemeliharaan
Manager Logistik
Tugas pokok manager logistik adalah melaksanakan administrasi pengadaan pengelolaan logistik, dengan kegiatan utama sebagai berikut : 1. Menyusun utama pengadaan barang dan jasa 2. Pengelolaan dan pengendalian pengadaan untuk kebutuhan operasi, pemeliharaan dan kliring kliring.. 3. Pengembangan sistem dan prosedur pengadaan 4. Penyusunan database pengadaan 5. Pengelolaan barang-barang gudang
Manager En jiniring dan Manager Aset
Peran jabatan manager enjiniring dan aset adalah berpartisipasi untuk analisis dan pemecahan masalah serta rekomendasi pengambilan keputusan untuk permasalahan permasalah an kesisteman kesisteman dimana keahlian yang bersangkutan merupakan komponen sistem.
Manager Keuangan
Tugas pokok manager keuangan adalah mengkoordinasikan pengelolaan keuangan UBP dengan kegiatan utama sebagai berikut : 1. Penyusunan angaran Unit Bisnis 2. Pengelolaan keuangan 3. Pengembangan sistem administrasi keuangan 4. Penyusunan laporan keuangan
Manager SDM
Tugas pokok manager SDM adalah mengkoordinasikan pengelolaan sumber daya manusia dan sistem informasi UBP, dan kegiatan utama sebagai berikut : 1. Pengembangan organisasi 2. Perencanaan dan pengadaan pegawai 3. Pengenbangan karir 4. Pengembangan kompetensi 5. Administrasi kepegawaian 6. Pengelolaan system informasi
Manager Hum uma as
Tugas pokok humas adalah melaksanakan pengelolaan humas dan pengembangan komunitas, dengan kegiatan utama sebagai berikut : 1. Pengelolaan kehumasan 2. Pengembangan komunitas 3. Pengelolaan kesekretariatan 4. pengelolaan keamanan
View more...
Comments