Laporan Praktek General X-Ray 3 Phase (EVRINKA H. M P27838117024) - Dikonversi

October 13, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Praktek General X-Ray 3 Phase (EVRINKA H. M P27838117024) - Dikonversi...

Description

 

LAPORAN PRAKTIKUM RADIOLOGI III MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK ELEKTROMEDIK 

GENERAL X-RAY UNIT 3 PHASE

Radiologi TEKNIK ELEKTROMEDIK SURABAYA

Dosen

:

Tribowo Indrato, ST, MT NIP: 19581118 198503 1 002

Disusun Oleh : Evrinka Hikaristiana Maulidia NIM. P27838117015

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK  TAHUN 2020

 

DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................................................................................i DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii KATA PENGANTAR............................................................................................................................iii KATA PENGANTAR.............................................................................................................................1 BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1

2.1

Latar Belakang...........................................................................................................................1

2.2

Rumusan Masalah......................................................................................................................1

2.3

Batasan Masalah........................................................................................................................1

2. 2.4 4

Tujuan..... Tujuan............ .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. ...................2 ............2

BAB II TEORI PENUNJANG................................................................................................................3

2.1

Pesawat Pesawat Rontgen.... Rontgen........... .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. ..................3 ...........3

BAB III PEMBAHASAN PRAKTEK....................................................................................................6

3.1 3.1

Bagian-Bagian Pesawat Rontgent..............................................................................................6

3.2 3.2

Pembahasan.............................................................................................................................13

3.3 3.3

Analisa Tegangan Input...........................................................................................................14

BAB IV SOP PENGOPERASIAN........................................................................................................17 KESIMPULAN......................................................................................................................................18 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................19

ii

 

KATA PENGANTAR 

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat rah mat dan karuni karunia-N a-Nya, ya, sehing sehingga ga penuli penuliss dapat dapat menyel menyelesai esaikan kan lapora laporan n prakti praktikum kum yang yang  berjudul General X-Ray 3 Fasa ini dengan baik dan tepat waktu. Tujuan praktikum ini adalah untuk unt uk menget mengetahu ahuii X-ray X-ray 3 Fasa Fasa secara secara umum umum dan mempelaja mempelajari ri kompon komponen en apa saja saja yang yang menjadi penyusun General X-Ray 3 Fasa tersebut. Dengan selesainya laporan praktikum ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada  penulis. Untuk itu penulis mengucapkan mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1. Dosen Mata kuliah Praktikum Peralatan Radiologi Radiologi III, Bapak Tri Bowo Bowo Indrato. 2. Orangtua saya yang selalu mendoakan serta mend mendukung ukung kelancaran  pembuatan laporan ini. 3. Rekan-rekan yang sudah sudah membantu menyusun menyusun dan memberi memberi masukan penyusunan penyusunan laporan ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran s aran yang membangun sangat penulis harapkan.

Surabaya, 19 Maret 2020 Penulis

 

BAB I PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang

 Radiologi adalah cabang atau spesialisasi kedokteran yang berhubungan dengan studi dan penera penerapan pan teknol teknologi ogi pencit pencitraa raan n sepert sepertii x-ray x-ray dan radias radiasii untuk untuk mendia mendiagno gnosa sa dan mengobati penyakit. SinarSin ar-X X ditemu ditemukan kan pertam pertamaa kali kali oleh oleh Wilhel Wilhelm m Conrad Conrad Rontge Rontgen n pada pada tahun tahun Karena Karena asalnya tidak diketahui waktu itu maka disebut sinar-x. Sinar-X digunakan untuk tujuan  pemeriksaan yang tidak merusak pada material maupun manusia. Selain itu, sinar-x juga digunakan untuk menghasilkan pola difraksi tertentu yang dapat digunakan dalam analisis kualit kua litatif atif dan kuanti kuantitat tatif if materia material. l. SinarSinar-X X merupa merupakan kan radiasi radiasi elektr elektroma omagne gnetik tik yang yang memiliki memili ki energi energi tin tingg ggii sekitar 200 ev sampai 1 MeV. Sinar-X dihasilkan dihasilkan oleh interaksi antara ant ara berkas berkas elektr elektron on ekster eksternal nal dengan dengan elektr elektron on pada pada kulit kulit atom. atom. Spektr Spektrum um sinarsinar-x x memilki panjang gelombang nm, berfrekuensi Hz dan memiliki energi ev. Ada beberapa metodee diagn metod diagnosa osa penyak penyakit it atau kelain kelainan an dengan dengan menggu menggunak nakan an peswat peswat rontge rontgen n yaitu, yaitu, Radiografi dan Fluoroscopy. Fluoroskopi adalah sebuah metode pemeriksaan sinar-X untuk menghasilkan gambar   bersekuel menyerupai video. Metode ini digunakan untuk mengamati kondisi organ tubuh secara langsung (real time). Serupa dengan CT scan, fluoroskopi fluoroskopi mengguna menggunakan kan pancaran sinar-X sin ar-X menang menangkap kap gambar gambar.. Namu Namun, n, perbed perbedaan aannya nya adalah adalah gambar gambar yang yang dihasil dihasilkan kan fluoroskopi hanya memiliki satu sudut pandang.  Radiografi adalah sinar pengionan (sinar x, sinar gamma) untuk membentuk bayangan  benda yang dapat diamati film, umumnya digunakan untuk melihat benda tak tembus  pandang, prosedur ini melewatkan sinar x melewati objek dan sinat x yang tersisa ditransmisikan ke detektor. Ada berbagai jenis general X-Ray, seperti General X-Ray 1 Phase, General X-Ray 3  phase, dan condensator discharge. discharge. Namun, pembahasan akan difokuskan pada General XRay 3 phase. 2.2 Rumusan Masalah Bagaimana cara kerja dan prinsip General X-Ray 3 phase? 2.3 Batasan Masalah 1.3.1 Pengert rtiian Ge General XX-Ray 3 phase 1.3.2 Fung Fungsi si para parame mete terr ope opera rasi sion onal al Gene Genera rall X-R X-Ray ay 3 pha phase se 1.3.3 Klas Klasif ifik ikas asii komp kompon onen en-k -kom ompo pone nen n Gene Genera rall X-Ra X-Ray y 3 pha phase se

1.3.4

Anal Analisa isa tega tegang ngan an inp input ut ; hasi hasill tega tegang ngan an pad padaa tabu tabung ng sin sinarar-x x dan dan hasil luaran x-ray yang dibangkitkan. 1

 

2.4 Tujuan

1.4.1

Mahasiswa mampu mengaitkan fungsi parameter operasional general x-ray 3  phasa.

1.4.2

Mahasiswa mampu mengklasifikasikan komponen-komponen general x-ray 3  phasa.

1.4.3

Mahasiswa mampu menganalisis tegangan input; hasil tegangan pada tabung sinar-x dan dan hasil luaran x-ray yang dibangkitkan.

 

BAB II TEORI PENUNJANG

2.1 Pesawat Rontgen Pesawat sinar-X terdiri dari sistem dan subsistem sinar-X atau komponen.

Sistem sinar-X adalah seperangkat komponen untuk menghasilkan radiasi dengan cara terkendali. Sedangkan subsistem berarti setiap kombinasi dari dua atau lebih komponen sistem sinar-X. Pesawat sinar-X diagnostik yang lengkap terdiri dari sekuran seku rang-k g-kuran urangnya gnya gene generat rator or teg teganga angan n tin tinggi, ggi, pane panell kontrol kontrol,, tabung tabung sin sinarar-X, X, kolimator, dan tiang penyanggah tabung. Apabilaa ditin Apabil ditinjau jau dari segi bentuk fisik dan pengins penginstalas talasiannya iannya maka pesawat sinar-X dapat diklasifikasi dalam 3 (tiga) jenis, meliputi: (1) Pesawat Sinar-X Dapat Dijinjing/Portabel (Portable); (2) Pesawat Sinar-X Mudah Dipindahkan (Mobile); dan (3) Pesawat Sinar-X Terpasang Tetap (Stationery). Pe Pesa sawat wat ro ront ntgen gen ada adala lah h alat alat / pes pesaw awat at medi medik k yan yang g beker bekerja janya nya da dapat pat menghasilkan radiasi sinar X, baik untuk keperluan fluoroskopi maupun radiografi. Output yang dihasilkan dari pesawat rontgen ini adalah berkas sinar ( x-ray). Proses terjadinya sinar – x yaitu: a. Did Didala alam m tabung tabung rontge rontgen n ada katoda dan anoda anoda yang dipanask dipanaskan an (besar (besar 20.000 20.000 derajat Celcius) sampai menyala dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator   b. Karena panas electron-electron dari katoda (filament) terlepas c. Sewaktu dihu dihubungkan bungkan dengan tran transform sformator ator tegang tegangan an tinggi , electron electron-elekt -elektron ron gerakannya dipercepat menuju anoda yang berpusat di focusing cup d. Awan-a Awan-awan wan electro electron n mendadak dihenti dihentikan kan pada target (sasa (sasaran) ran) sehingga sehingga terbentuk panas (99%) dan sinar x (1%) e. Pelind Pelindung ung (peris (perisai) ai) tima timah h akan meencegah keluar keluarnya nya sinar – x sehingg sehinggaa sinar – x yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela f. Panas yang tinggi pada target (sas (sasaran) aran) akibat bentu benturan ran electron dihilangkan dihilangkan radiator pendingin

Pada pesawat rontgen 3 phasa ini menggunakan supply menggunakan  supply atau tegangan input berupa tegangan tiga phase, seperti pada gambar di bawah ini :

 

Gambar 2.1 sinyal 3 fasa Hubungan Bintang (Y, wye)

Pada hubungan hubungan bin bintan tang g (Y, wy wye) e),, uju ujung-u ng-ujun jung g tia tiap p fase fase dihubun dihubungkan gkan menjadi menjadi sat satu u dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua terminal dari tiga terminal a – b  – c mempunyai besar magnitude dan beda fasa yang berbeda dengan tegangan tegan gan tiap terminal terhadapa titik netral. Tegangan Va, Vb dan Vc disebut tegangan “fase” atau Vf.

Gambar 2.2 Hubungan Bintang (Y, wye)

Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase dihitung terhadap saluran / titik netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3 fase yang seimbang dengan magnitudenya (akar 3 dikali magnitude dari tegangan fase).

Vline = akar 3 Vfase = 1,73Vfase Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai yang sama

ILine = Ifase Ia = Ib = Ic

 

Hubungan Segitiga (delta)

Pada hubungan segitiga (delta, Δ, D) ketiga fase saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fase.

Gambar 2.3 Hubungan Segitiga (delta)

Gambar 3 Hubungan Segitiga (delta, Δ, D). Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung antar fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar magnitude yang sama, maka: Vline = Vfase Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum kirchoff, sehingga: Iline = akar 3 Ifase = 1,73Ifase

 

BAB III PEMBAHASAN PRAKTEK  3.1 Bagian-Bagian Pesawat Rontgent

1. Contro ntroll Tab Table le

Gambar 3.1 Control Table Fungsi tiap komponen : a. Mai Main n Switc Switch h

Gambar 3.2 Main Switch Berfungsi untuk menghubungkan supply listik PLN dengan  pesawat rontgen.  b. Line Voltage Meter 

Gambar 3.3 Line Volt Meter  Berfungsi untuk mengetahui apa tegangan PLN mengalami kenaikan atau penurunan.

c. Aut Autotr otrafo afo Berfungsi untuk memindahkan daya listrik dari satu rangkaian ke rangkaian lain dengan dengan cara menaikkan atau menurunkan tegangan

 

keseluruh pesawat. Autotrafo adalah transformator yang kumparan  primer dan kumparan sekundernya sekundernya menjadi satu dalam satu core core.. d. Line Line voltage voltage compensator  compensator 

Gambar 3.4 Line Volt Compensator  Berfungsi untuk mengkompensasi nilai tegangan yang diperlukan  pesawat jika terjadi penurunan atu kenaikan pada supply PLN yaitu dengan deng an menambah menambah atau mengurang mengurangii lilitan lilitan autotrafo autotrafo menggunak menggunakan an rotari. e. KVP selector selector Mayor  Mayor 

Gambar 3.5 KVP selector Mayor  Untuk memilih tegangan tinggi / memilih besarnya beda potensial antara anoda dan katoda, yang besar selisih tiap terminal x 10 KV, dengan menggunakan rotari. f. KVP selector selector Minor  Minor 

Gambar 3.6 KVP selector Minor  Untuk memilih tegangan tinggi / memilih besarnya beda potensial antara anoda dan katoda, yang besar selisih tiap terminalnya 1 KV,

dengan menggunakan rotari.

 

g. mA Kontr Kontrol ol

Gambar 3.7 mA kontrol Berfungsi untuk mengatur arus pemanas filament yang kemudian akan akan digu diguna naka kan n

se seba baga gaii

pe pene nent ntu u

be besa sarn rnya ya ar arus us ta tabu bung ng ya yang ng

digunakan. h. mA limi limiter  ter  Ber erfu fung ngsi si

untu tuk k

mem memba bata tasi si

men mengal alir irn nya

ar aru us

fila filame men n,

maksud mak sudnya nya agar agar tegang tegangan an pemana pemanass filamen filamen di atas atas sesuai sesuai dengan dengan kemampuan kemam puan kapasitas kapasitas filamen filamen tabung tabung rontgen rontgen sehingga sehingga pemberian pemberian tegangan tersebut memberi pemanasan yang normal. i. Timer Timer control control

Gambar 3.8 Timer control Berfungsi untuk menentukan lamanya penyinaran.  j. Radiografi/Flouroscopy Selector(Pemilihan Tabung) Tabung)

Gambar 3.9 Radiografi/Flouroscopy Selector Berfungsi untuk memilih radiografi atau fluorcopy. k. Tombol Tombol Ready Ready Berfungsi untuk melakukan ready ready.. l. Tombol Tombol Exposu Exposure re

Berfungsi untuk melakukan expose expose.. m. Emergency Emergency switch switch Untuk memberhentikan segala proses yang sedang dilakukan oleh  pesawat rontgen dalam keadaan emergency emergency..

 

2. HTT Tank  

Gambar 3.10 Rangkaian HTT Tank Fungsi dari tiap komponen a. HTT Berfungsi Berfun gsi untuk memberikan memberikan beda potensial potensial antara anoda anoda dan katoda dimana anoda harus selalu mendapat polaritas positif dan katoda harus selalu mendapat polaritas negatif agar elektron-elektron bebas yang ada disekitar  katoda dapat ditarik ke anoda.  b. Trafo Filament Berfungsi sebagai sumber elektron dan juga sebagai katoda. Terdiri dari  bahan Tungsten yang mempunyai titik lebur yang tinggi 3600 derajat Celcius dengan nomor atom 74. Filamen ini berfungsi sebagai sumber elektron dan  juga sebagai katoda. c. Rec Rectif tifier  ier  Berfungsi sebagai penyearah tegangan tinggi sebagai input anoda agar  kualitas gambar yang dihasilkan lebih bagus. d. Tube selector selector switch switch Berfungsi untuk memilih tabung yang akan digunakan. e. Olie Olie Berfungsi sebagai pendingin. (Dialase)

 

3. X-R -Ray ay Tub ubee Un Unit

Gambar 3.11 X-Ray 3.11 X-Ray tube unit  Terdiri dari : a) Tube Tube Housing  Housing  Dindin Din ding g bagian bagian luar luar tabung tabungdis disebu ebutt rumah rumah tabung tabung ,te ,terbu rbuat at dari dari metal, metal,  bagian dalamnya terbuat dari lapisan timbal (Pb), Fungsi dinding ini agar  dapa dapatt mene meneka kan n radi radias asii yang yang tida tidak k di dibu butu tuhk hkan an.. Ruma Rumah h ta tabu bung ng ju juga ga dilengkapi sambungan kabel tegangan tinggi yaitu kabel dari HTT. b) Insert Insert Tube Tube Ter erb buat uat dari dari kaca aca (py (pyre rex x) ya yan ng ta tah han pan anas as,, kare karena na pa pad da sa saat at  pengeksposan hanya ada 1% sinar-X, dan 99%nya adalah panas. Di dalam insert ins ert tube tube terdapat bagian-bagian yaitu tabung kaca hampa udara, anoda dan katoda. Fungsi tiap-tiap komponen: A. Anod Anodaa

Gambar 3.12 Anoda

Elektr Ele ktroda oda positi positiff biasa biasa juga juga disebu disebutt sebaga sebagaii target target jadi jadi anoda anoda disini disini  berfungsi sebagai tempat tumbukan elektron. Ada 2 macam anoda yaitu anoda diam dan anoda putar.

 

a. Anod Anodaa diam (Stationary (Stationary Anode) Anode)

Gambar 3.13 Anoda Diam Anoda diam pada tabung sinar-X terbuat dari plat tungsten kecil karena lebih efisien dalam menghasilkan sinar-X, dan mempunyai titik  lebur leb ur yang yang tinggi tinggi sekita sekitarr 3400oC 3400oC sehing sehingga ga mampu mampu menaha menahan n suhu suhu tinggi yang dihasilkan dan juga tungsten baik untuk menyerap panas.  b. Anoda putar (rotating anode)

Gambar 3.14 Anoda Putar  Anoda putar terbuat dari bahan tungsten. Perputaran anoda dalam tabung tab ung sinar-X sinar-X terseb tersebut ut mengak mengakiba ibatka tkan n tumbuk tumbukan an berkas berkas elektro elektron n ak akan an mera merata ta da dan n mamp mampu u mena menaha han n pa pana nass ya yang ng di diti timb mbul ulka kan n da dari ri tumbukan berkas elektron tersebut, walaupun dengan waktu eksposi yang lama.

B. Kato Katoda da Katoda / filament terbagi 2, yaitu : a) Katoda Katoda Direct Direct Disebu Dis ebutt juga juga katod katodaa langsu langsung ng yaitu yaitu filame filament nt yang yang sekalig sekaligus us  berfungsi sebagai katoda.  b) Katoda Indirect Disebut juga katoda tak langsung yaitu filament hanya berfungsi sebagai sebag ai sumber sumber elektron elektron sedangkan sedangkan katodanya katodanya dipisah dipisah (didepan (didepan

filament), katodanya bisa terhubung dengan transformator filament atau dengan sumber lain.

 

Pada Pada ka kato toda da ju juga ga dipa dipasan sang g  Focussing Cup yai yaitu tu alat alat yang yang menyerupa meny erupaii mangkok mangkok untuk untuk mengfokus mengfokuskan kan jalannya jalannya electron electron dari anoda ke katoda. C) Kolima Kolimator  tor  Kolim Ko limator ator merup merupaka akan n salah salah satu bagian bagian dari dari pesawa pesawatt sinar-X sinar-X yang memiliki fungsi untuk untuk pengaturan pengaturan besarnya ukuran lapangan lapangan radi radias asi. i. Koli Kolima mato torr

memi memili liki ki be bebe bera rapa pa ko komp mpon onen en ya yait itu u

la lamp mpu u

kolimator, plat timbal pembentuk lapangan, meteran untuk mengukur   jarak dari fokus ke detektor atau ke film, tombol untuk menghidupkan lampu lam pu kolim kolimasi asi,, dan filter filter Alumin Aluminium ium (Al) (Al) dan/at dan/atau au tembag tembagaa (Cu) (Cu) sebagai filter tambahan.

Gambar 3.15 Kolimator 

D) Filt Filter  er  Filter sebagai penyaring berkas sinar-X yang mempunyai panjang gelombang pendek. Dimana jenis panjang gelombang tersebut dapat mengakibatkan kanker kulit. E) Stat Stator  or  Berfungsi sebagai alat untuk memutar anoda. Rotor atau stator ini hanya terdapat pada tabung sinar x yang menggunakan anoda putar. F) Oli Dialase Dialase Oli dialase yang berfungsi berfungsi sebagai sebagai bahan isolasi tegangan tinggi dan juga sebagai pendingin tabung rontgen.

4. Patien tientt Ta Table  Patient Table terdiri dari : a. Me Meja ja Sebagai tempat pasien melakukan pemeriksaan.

 

b. Motor Motor sliding/Teltling   sliding/Teltling  Sebagai control gerakan meja pasien dalam posisi sliding posisi sliding atau tiltling . c. Bak Bakii kaset kaset Tempat menaruh kaset. d. Grid  Grid  Untuk menahan radiasi hambur agar kualitas gambar yang dihasilkan makin bagus. e. Spot film device Untuk merekan gambar saat dilakukan kegiatan fluoroskopi. 3.2 Pembahasan

Gambar 3.12 Rangkaian General X-Ray 3 Phase Ketika main switch ditekan ke posisi ON kontaktor 1 aktif, kemudian tegangan PLN PL N 3 phase phase masuk masuk ke primer primer autotr autotrans ansfor format mator or melalu melaluii sambun sambungan gan delta delta yang yang sebelu seb elumny mnyaa sudah sudah melewa melewati ti fuse fuse pengam pengaman. an. Besarny Besarnyaa tegang tegangan an yang yang masuk masuk dapat dapat diket iketah ahu ui pad pada Line Vo Volt lt Mete Meter. r. Teg Tegan ang gan yan ang g masu masuk k pad adaa al alat at ha haru russ per ersi siss menunjukkan pada indikator yang ditentukan. Jika tegangan tidak sesuai dapat diatur 

de deng ngan an meng menggu guna naka kan n Line Line Volt Voltag agee Comp Compen ensa sato torr ya yait itu u de deng ngan an mena menamb mbah ah at atau au mengu men guran rangi gi lilitan lilitan autotr autotrafo afo.. Lalu Lalu pada pada sekund sekunder er autotr autotrafo afo terdap terdapat at pemili pemilihan han KV mayor & KV minor untuk memilih besarnya beda potensial antara anoda dan katoda  pada insert tube.

 

Selanjutnya Selanj utnya output pemilihan KV Mayor terhubun terhubung g dengan kontaktor 2 yang jika  push button ekspose ditekan, kontaktor ak akan an aktif dan men menghubungkan ghubungkan tegangan ke HTT. Hal itu terjadi sesuai dengan pengaturan waktu pada timer. Output KV Mayor  & KV Minor disambung ke input primer HTT dengan sambungan delta karena pada  primer HTT memerlukan tegangan yang kecil dan arus yang besar. Output sekunder  HTT dihubungkan dengan diode sebagai penyearah gelombang dengan output +V1 terhubung ke PB pemilihan tabung dan anoda tabung I, II, atau III. Output –V1 & +V2 terhubung ke mA sebagai penunjuk arus tabung. Output –V2 terhubung ke common (0) sekunder trafo filament. Input primer trafo filament ada 2 yang seperti saklar dihubungkan ke salah satu phase R, S, atau T; sedangkan input satunya dihubungkan dihubung kan ke common (0). Input dengan pengatur pengaturan an seperti saklar itu digunakan digunakan untuk unt uk pem pemili ilihan han small focu focuss / lar large ge focus. Lalu untu untuk k sekunder sekunder HTT terdapat terdapat 3 output-an yaitu tegangan untuk small untuk small focus, large focus focus,, dan dan common (0). Outputout utp put

tadi adi

terhu erhub bun ung g

ke

3

set

ko kon ntaktor

ya yan ng

mas asiing-m -mas asiing

un unttuk 

mengendalikan/ mengenda likan/mengat mengatur ur sambungan sambungan tegang tegangan an ke katoda pemiliha pemilihan n tabung yaitu tabung I, II, atau III.

3.3 Analisa Tegangan Input

Pada umumnya sistem 3 Phase menggunakan sistem tiga tegangan seimbang yang sama besarnya, dengan berbeda fasa antara tegangan fasa yang satu dengan fasa yang lain sebesar 1200. Gambaran ringkasnya gelombang listrik ( gelombang sinus ) yang dihasilkan oleh generator listrik 3 phase adalah sebagai berikut :

Gambar 3.13 Gelombang Listrik 3 fase Pada pes pesawat awat gene general ral x ray 3 phas phasaa ter terdapa dapatt ran rangkai gkaian an peny penyear earah ah (re (recti ctifi fier) er)..

Tujuan penyearah gelombang penuh 3 phasa yait yaitu u untuk menghasil menghasilkan kan tegangan tegangan kontinyu (dan arus) untuk tabung X-Ray dibandingkan penyearah gelombang penuh 1  phasa. KV mempunyai nilai ripple sampai 20 % tergantung komponen yang digunakan  pada rangkaian. Pemilihan komponen komp onen yang baik dapat meminimalkan ripple.

 

Gambar 3.14 Penyearah 3 fase

Kurva yang mewakili tegangan keluaran dari rangkaian penyearah ditunjukkan  pada (a) dan (b). Ketika tegangan dari rangkaian star dan rangkaian delta digabungkan,  puncak kurva (a) terjadi di antara puncak kurva (b) untuk menghasilkan tegangan akhir  dengan ripple tereduksi, seperti pada (c). Tujuan dari rangkaian 3 phase gelombang penuh adalah untuk menyediakan tegangan akhir yang lebih rata ke tabung X-Ray.

 

BAB IV SOP PENGOPERASIAN

Berikut adalah prosedur kerja atau SOP pengoperasian yang harus dilaksanakan dalam mengoperasikan general x-ray 3 phasa.

1. Persiap Persiapkan kan alat alat safety  safety untuk keamanan seperti sendal dan apron. Dan pastikan tempat untuk  pasien, film, kaset, dan lain-lain sudah siap. 2. Nyalakan 2. Nyalakan Main  Main switch 3. Cek tegangan tegangan pada Line Line Voltmeter 

4. Jika Tidak sesuai maka disesuaikan deng LVC LVC 5. Lakukan pemilihan pemilihan tabung (Radiografi atau Fluoroscopy) Fluoroscopy) 6. Atur KV, mA dan timer/second sesuai kebutuhan 7. Jika semua langkah diatas diatas dirasa tepat maka tekan tombol tombol ready untuk pemanasan filamen 8. Setelah ready maka tekan Expose untuk memancarkan sinar X 9. Setelah Expose selesai matikan alat dan cetak film untu untuk k mengetahui hasilnya.

 

BAB V KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. General General x- ray 3 phase phase memiliki memiliki paramet parameter-p er-param aramete eterr ya yang ng terdiri terdiri dari line voltmet voltmeter, er, kv meter, mA meter dan timer yang mana parameter-parameter tersebut memiliki dan fungsi masing-masing. 2. General General x- ray 3 phase phase memiliki memiliki terdiri terdiri dari control control table, table, HTT HTT tank, tank, patient patient table dan dan x ray tube unit yang mana pada bagian-bagian tersebut memiliki komponen-komponen dan fungsinya masing-masing. 3. Pada general general x ray 3 phase phase untuk untuk sekunder sekunder HTT terdapat terdapat 3 output-a output-an n yaitu yaitu tegangan tegangan untuk  untuk   small focus, focus, large focus, focus, dan common (0). Output-output tadi terhubung ke 3 set kontaktor  yang yang masing masing-mas -masing ing untuk untuk mengen mengendal dalika ikan/m n/meng engatu aturr sambun sambungan gan tegang tegangan an ke katoda katoda  pemilihan tabung yaitu tabung tabung I, II, atau III. 4. Pada Pada umumn umumnya ya sistem sistem 3 Phase Phase mengguna menggunakan kan sistem sistem tiga tegangan tegangan seimban seimbang g yang yang sama sama  besarnya, dengan berbeda fasa f asa antara tegangan fasa yang satu dengan fasa yang lain sebesar  sebesa r  1200. Pada pesawat general x ray 3 phasa terdapat rangkaian penyearah (rectifier). Tujuan  penyearah gelombang penuh penuh 3 phasa yaitu untuk menghasilkan tegangan kontinyu kontinyu (dan arus) untuk tabung X-Ray 5. Siny Sinyal al ou outp tput utan an x ra ray y 3 ph phas asee lebi lebih h ha halu luss da dan n ha hasil sil sinar sinar x ya yang ng dipan dipanca cark rkan an lebih lebih ba baik  ik  daripada

x

ray

1 phase

 

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Rusmanto.”Kolimator Pesawat Sinar-X dan Permasalahannya”. http://roes-rusmanto.blogspot.co.id/2012/06/kolimator-pesawat-sinar-x-dan.html Diakses : 17 Maret 2020 [2]. Trikueni.dermanto.” Rangkaian diagram garis star delta pada motor induksi AC 3 phasa”. http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2013/08/Rangkaian-Star-Delta.html Diakses : 17 Maret 2020 [3]. Wanona.M.”Pesawat Sinar-X”. http://wanona-muti.blogspot.co.id/2012/05/pesawat-sinar-x.html Diakses : 17 Maret 2020 [4]. Putri Radiografer. “Pesawat Rontgen” http://putriradiografer.blogspot.co.id/2014/12/pesawat-rontgen.html Diakses : 17 Maret 2020

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF