Laporan Ppic a6 Lengkap
March 19, 2019 | Author: Chindy Elsanna Revadi | Category: N/A
Short Description
Laporan PPIC...
Description
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Pada masa-masa ini proses produksi dalam industri harus dipandang sebagai
suatu sistem perbaikan yang terus menerus. Produksi memiliki komponen atau elemen yang saling menunjang satu sama lain. Elemen utama dalam proses produksi yaitu input-proses output merupakan merupakan proses harus semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu diperlukan pembelajaran lebih dalam mengenai perencanaaan dan pengendalian yang baik pada sistem produksi. Dalam perencanaan diperlukan beberbagai proses untuk menghasilkan output yang maksimal. Dalam tugas besar ini akan mempelajari tahapan-tahapan dalam perencanaan sebuah sistem produksi berdasarkan studi kasus pada sebuah perusahaan. Perusahaan yang digunakan sebagai bahan studi kasus adalah PT. Good Wold. PT. Good Wood merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang funiture
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
3. Mahasiswa diharapakan dapat menganalisa biaya sistem produksi pada PT. Good Wood.
1.4
Manfaat Manfaat dari penulisan laporan tugas besaar ini adalah:
1. Mahasiswa dapat memahami tahapan-tahapan dalam perencanaan produksi dan pengendalian bahan baku dalam sebuah sistem produksi. 2. Mahasiswa dapat menganalisa suatu sistem produksi untuk mencapai output yang optimal melalui studi kasus pada PT. Good Wood.
1.5
Batasan Berikut batasan enulisan laporan tugas besar ini, yaitu:
furniture yang dibuat berdasarkan komponen-komponen kayu, partikel 1. Produk furniture board , handle, handle, cat, baut, paku. 2. Data penjualan yang digunakan tiga periode terakhir.
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Perencanaan dan Pengendalian Produksi PERAMALAN
STRATEGIC PLANNING PERENCANAAN AGREGAT
CAPACITY PLANNING
JADWAL PRODUKSI INDUK
ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP)
PERENCANAAN MATERIAL
CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP)
TACTICAL PLANNING
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
penting lainnya. Selanjutnya, pada bagian produksi dan operasi menggunakan data-data peramalan untuk perencanaan kapasitas, fasilitas, produksi, penjadwalan, dan pengendalian persedian (inventory control). Untuk menetapkan kebijakan ekonomi seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat inflasi, dan lain sebagainya dapat pula dilakukan dengan metode peramalan.
2.
Tahap Perencanaan Agregat Perencanaan Agregat merupakan suatu perencanaan produksi yang bersifat global
dan tidak menggunakan satuan jenis produk (Individual Product ). Perencanaan agregat adalah perencanaan yang dibuat untuk menentukan total permintaan dari seluruh elemen produksi dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Perencanaan agregat merupakan perencanaan produksi jangka panjang menengah. Horizon perencanaannya biasanya berkisar antara 1 sampai 24 bulan atau bisa bervariasi dari 1 tahun sampai 3 tahun. Horizon tersebut tergantung pada karakteristik produk dan jangka waktu produksi. Periode perencanaan disesuaikan dengan periode peramalan, biasanya 1
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 3.
2013
Capacity Planning Perencanaan kapasitas adalah proses menentukan tingkat kapasitas yang
diperlukan untuk melakukan jadwal produksi, dibandingkan terhadap kapasitas yang tersedia dan tindakan-tindakan penyesuaian yang diperlukan terhadap tingkat kapasitas atau jadwal produksi yang sudah dibuat.
(1)
Rought Cut Capacity Planning Penentuan kebutuhan kapasitas kasar atau Rough-Cut Capacity Planning
(RCCP)menentukan kebutuhan kapasitas yang diperlukan untuk melaksanakan Jadwal Induk Produksi. Ketidaklayakan JIP akan diperbaiki oleh RCCP dimana RCCP akan mengkonversikan JIP menjadi kebutuhan-kebutuhan kapasitas untuk sumber daya utama dan kemudian menentukan apakah JIP tersebut layak dengan keterbatasan-keterbatasan kapasitas yang ada. Rough-Cut Capacity Planning digunakan untuk menyesuaikan kapasitas jangka manengah. Tindakan yang mungkin dilakukan meliputi penentuan standar peralatan mesin, penentuan
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 2.2
2013
Peramalan Peramalan merupakan aktivitas fungsi bisnis yang memperkirakan penjualan dan
“
penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Peramalan merupakan dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramalan, sering berdasarkan data deret waktu historis. Peramalan menggunakan teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal. (Gaspersz, (2004) Production Planning and Inventory Control:25) Dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam proses peramalan yang akurat dan bermanfaat: 1. Pengumpulan data yang relevan berupa informasi yang dapat menghasilkan peramalan yang akurat. 2. Pemilihan teknik peramalan yang tepat yang akan memanfaatkan informasi data yang diperoleh semaksimal mungkin. Peramalan diperlukan untuk mengantisipasi suatu peristiwa yang dapat terjadi pada masa yang akan datang, sehingga dapat dipersiapkan kebijaksanaan atau
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
statistik. 2. Gabungan Tenaga Penjualan: setiap tenaga penjual meramalkan tingkat penjualan di daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat provinsi dan nasional untuk mencapai ramalan secara menyeluruh. 3. Metode Delphi: dalam metode ini serangkaian kuesioner disebarkan kepada responden, jawabannya kemudian diringkas dan diberikan kepada para ahli untuk dibuat peramalannya. Metode memakan waktu dan melibatkan banyak pihak, yaitu para staf, yang membuat kuesioner, mengirim, merangkum hasilnya untuk dipakai para ahli dalam menganalisisnya. Keuntungan metode ini hasilnya lebih akurat dan lebih profesional sehingga hasil peramalan diharapkan mendekati aktualnya. 4. Survai Pasar (market survey ): Masukan diperoleh dari konsumen atau konsumen potensial terhadap rencana pembelian pada periode yang diamati. Survai dapat dilakukan dengan kuesioner, telepon, atau wawancara langsung. Metode peramalan kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu : 1. Model seri waktu / metode deret berkala (time series) metode yang dipergunakan
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
sebagainya. 2. Peramalan Jangka Menengah. Peramalan ini mencakup waktu 3 sampai 24 bulan. Misalnya peramalan untuk perencanaan penjualan, perencanaan, dan anggaran produksi. 3. Peramalan Jangka Pendek. Peramalan ini mencakup waktu kurang dari 3 bulan. Misalnya peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan pembelian material, penjadwalan kerja, dan penugasan.
2.2.4 Kriteria Peramalan Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi, biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut : 1. Akurasi. Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
yang sederhana dan murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari hukum Pareto (Analisa ABC). 3. Kemudahan Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adalah percuma memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat di ap li ka si ka n
pada sistem
perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi.
2.2.5 Metode Peramalan (Forecasting) Berikut adalah metode-metode pada proses peramalan.
2.2.5.1 Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average) Moving Average diperoleh dengan merata-rata permintaan berdasarkan beberapa data masa lalu yang terbaru. Tujuan utama dari penggunaan teknik MA ini
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi dengan mengeluarkan data yang paling terdahulu, maka:
Sumber: Hakim Nasution dan Yudha Prasetyawan, 2008:40
Dimana : MA
: Peramalan permintaan pada periode t
MAt-1 : Peramalan permintaan pada periode t-1 At
: Permintaan aktual pada periode ke-t
N
: jumlah data permintaan yang dilibatkan dalam perhitungan MA
2.2.5.2 Metode Rata-Rata Bergerak dengan Bobot (Weighted Moving Average) Secara matematis, WMA dapat dinyatakan sebagai berikut:
Sumber: Hakim Nasution dan Yudha Prasetyawan, 2008:45
Dimana:
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
(A – F < 0), maka metode pemulusan eksponensial akan secara otomatis menurunkan nilai ramalan. Proses penyesuaian ini berlangsung secara terus-menerus, kecuali galat ramalan telah mencapai nol.
Peramalan menggunakan metode pemulusan eksponensial
dilakukan berdasarkan formula seperti di bawah ini (Gaspersz, 2004).
Sumber: Hakim Nasution dan Yudha Prasetyawan, 2008:45
Dimana: Ft
: nilai ramalan untuk periode waktu ke-t
Ft-1
: nilai ramalan untu satu periode waktu yang lalu, t-1
At-1
: nilai aktual untuk satu periode waktu yang lalu, t-1
α
: konstanta pemulusan (smoothing constant) Cara yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana keandalan dari model
peramalan tracking
berdasarkan pemulusan eksponensial harus menggunakan peta kontrol
signal
dan
membandingkan
apakah
nilai-nilai
ramalan
itu
telah
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
musiman linier, yang tersusun dari tiga rangkaian proses statistik yang terkorelasi (pemulusan, trend, dan musiman) dan memproyeksikan trend serta komponen musiman ke depan. 1. Base Level : Et = α (Yt – St-p) + (1 – α) (Et-1 + Tt-1), pada periode t; 0 ≤ α ≤ 1 2. Ekspektasi Nilai Trend: Tt = β (Ee – Et-1) + (1 –β) Tt-1, pada periode t; 0 ≤ β ≤1 3. Hitung Faktor Seasonal: St = γ (Yt – Et-1) + (1 –γ) St-p, pada periode t; 0 ≤ γ ≤1 4. Hasil forecast :
∑ + =
+
+
− ,
+
5. Untuk Inisiasi:
Untuk 1 seasonal pertama:
Sumber: Pangestu Subagyo, 1986:25
Dimana:
=
-
t = 1,2, …, p;
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 1.
Base level
=α
+ (1 – α) (
), pada periode t; 0 ≤
+
≤1
2. Ekspektasi nilai trend: Tt = β (
) + (1 – )
-
-1, pada periode t; 0 ≤ β ≤ 1
3. Faktor seasonal: = (
+ ( 1- γ ) S - , pada periode t = 0 ≤ γ ≤ 1
4. Hasil forecast : +n = (
+ n
) St +n –p , pada periode t = 1,2, … ,
+1 = (Et + Tt ) St – p, pada periode t + n
5. Untuk Inisiasi
Untuk 1 seasonal pertama:
t=
Sumber: Pangestu Subagyo, 1986:27
, t = 1,2 ,….,p
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
Sumber: Pangestu Subagyo, 1986:30
b.
Mean Squared Error (MSE) Menurut Gaspersz (2004), mean squared error biasa disebutjuga galat peramalan.
Dalam sistem peramalan, penggunaan berbagai model peramalan akan memberikan nilai ramalan yang berbedadan derajat dari galat ramalan yang berbeda pula.Rata-rata kesalahan
kuadrat
memperkuat
pengaruh
angka-angkakesalahan
besar,
tetapi
memperkecil angka kesalahanprakiraan yang lebih kecil dari satu unit.
Sumber: Pangestu Subagyo, 1986:31
c.
Mean Absolute Percentage Error (MAPE) Rata-rata persentase kesalahan kuadrat merupakanpengukuran ketelitian
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 2.7
2013
Economic Order Quantity
Economic Order Quantity (EOQ) adalah model persediaan yang pertama kali dikembangkan tahun 1915 secara terpisah oleh Ford Harris dan R.H. Wilson. Metode EOQ merupakan sebuah perhitungan dengan rumus mengenai berapa jumlah, atau frekuensi pemesanan, atau nilai pemesanan yang paling ekonomis. Dalam hampir semua situasi yang menyangkut pengelola persediaan barang jadi, metode ini dapat dikatakan cocok untuk digunakan. Metode EOQ dapat dilaksanakan apabila kebutuhan-kebutuhan per-mintaan pada masa yang akan datang memiliki jumlah yang konstan dan relatif memiliki fluktuasi perubahan yang sangat kecil. Apabila jumlah per-mintaan dan masa tenggang diketahui, maka dapat diasumsikan bahwa jumlah permintaan dan masa tenggang merupakan bilangan yang konstan dan diketahui. EOQ dihitung denga menganalisis total biaya (TC). Total biaya pada satu periode merupakan jumlah dari biaya pemesanan ditambah biaya penyimpanan selama periode tertentu. Secara grafik model persediaan EOQ dapat dilihat pada Gambar berikut:
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
() ()
2013
dimana untuk mencari jumlah pemesanan optimal dapat dilakukan dengan menurunkan fungsi TIC diatas :
()
()
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
BAB III STUDI KASUS 3.1
Gambaran Umum Usaha Perusahaan yang digunakan sebagai bahan studi kasus adalah PT. Good Wold. PT.
Good Wood merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang funiture. Perusahaan tersebut terletak di Kota Malang dengan pangsa pasar di seluruh Indonesia.
3.2
Produk Produk yang dibuat oleh PT. Good Wood antara lain adalah meja tulis, meja
komputer, lemari dan rak buku. Produk-produk tersebut disusun oleh beberapa komponen pendukung yaitu: a.
Kayu
b.
Partikel board
c.
Baut
d.
Paku
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 3.3
2013
Proses Produksi Gambaran Proses Produksi PT. Good Wood dapat dilihat pada gambar di bawah
ini. E
M2
MEJA TULIS
A
MEJA KOMPUTER
A ASSEMBLY
M1
LEMARI B
B
RAK BUKU C
D
E
Gambar 3.1 Gambaran Proses Produksi Produk Keterangan: A: Kayu B: Parktikel Board C: Baut
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 3.4
2013
Bahan Baku Komponen yang digunakan untuk menghasilkan keempat jenis produk tersebut
didapatkan dari supplier dengan rincian keterangan sebagai berikut: Tabel 3.2 Rincian Bahan Baku
Komponen Lead Time Harga Potongan A 2minggu Rp. 50.000,- Tidak ada potongan B 1minggu Rp. 45.000,- 2% jika membeli lebih dari 1000m 5% jika membeli lebih dari 2000m
C D E
1minggu 1minggu 2minggu
Rp 150,Tidak ada potongan Rp 175,Tidak ada potongan Rp. 40.000,- 5% jika membeli lebih dari 250kg
F
1minggu
Rp, 15.000,- Tidak ada potongan
Perusahaan memiliki persediaan bahan baku (untuk minggu ke 0) dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.3 Persediaan Bahan Baku
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
BAB IV ANALISA PEMBAHASAN
4.1Forecasting Pada bagian ini dilakukan peramalan dengan menggunakan 3 metode, yaitu Moving Average (MA) , Weighted Moving Average (WMA) , dan Exponential Smoothing (ES) dengan Moving Average dan Weighted Moving Average menggunakan periode terpilih (N=3 atau N=4 atau N=5) serta untuk Exponential Smoothing menggunakan nilai α=0.4, α=0.45, α=0.5.
4.1.1 Meja Tulis Berikut adalah data penjualan Meja Tulis selama 2 tahun terakhir : Tabel 4.1 Data PenjualanMeja Tulis Bulan Meja Tulis Bulan
1 320 13
2 326 14
3 356 15
4 345 16
5 329 17
6 355 18
7 321 19
8 351 20
9 365 21
10 344 22
11 339 23
12 342 24
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
Tabel 4.3 Metode Moving Average Meja Tulis Bulan Demand F (3) F (4) F (5) (A) 6 355 344 339 336 7
321
343
347
343
8
351
335
338
342
9
365
343
339
341
10
344
346
348
345
11
339
354
346
348
12
342
350
350
344
13
337
342
348
349
14
348
340
341
346
15
351
343
342
342
16
319
346
345
344
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
MAD(4), maka pada Moving Average produk Meja Tulis akan digunakan berdasarkan MA(5).
4.1.1.2 Weighted Moving Average Berikut ini adalah hasil peramalan meja tulis dengan metode Weight Moving Average Tabel 4.4 Metode Weight Moving Average Meja Tulis Bulan Demand F (3) F (4) F (5) (A) 1
320
340
2
326
346
342
3
356
339
339
338
4
345
345
346
345
5
329
334
336
338
6
355
342
341
341
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 24
329
343
343
2013
345
Perbandingan:
∑ ∑ ∑ Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa nilai MAD(3) = dan MAD(5) =
, MAD(4) =
. Nilai MAD(5) lebih kecil daripada nilai MAD(3) dan MAD(4),
maka pada Weight Moving Average produk Meja Tulis akan digunakan berdasarkan MA(5).
4.1.1.3 Exponential Smoothing Berikut ini adalah hasil peramalan meja tulis dengan metode Eksponential Smoothing :
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 21
234
239
240
240
22
218
237
237
237
23
257
230
229
228
24
257
241
242
243
2013
Perbandingan : MAD (0,4) =18,34957 MAD (0,45) =18,34497 MAD (0,5) =18,31272 Dari perbandingan nilai MAD di atas diketahui bahwa penggunaan α =0.5 menghasilkan MAD terkecil diantara yang lain, sehingga dapat digunakan α =0.5 pada metode peramalan Eksponential Smoothing produk meja tulis.
4.1.1.4 Verifikasi Dari perhitungan berdasarkan metode MA(5), WMA(5) dan ES(α =0.5), didapat nilai
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
5 4 3 2 1 0 -1 0
5
10
15
20
25
30
35
-2 -3 -4 -5
UCL
LCL
Gambar 4.2 Dari gambar diatas
ES
MA
WMA
CL
Tracking Signal Meja Tulis
dapat dilihat bahwa nilai-nilai tracking signal dari masing-
masing model MA(5), WMA(5) dan ES(α=0,5) berada di dalam batas yang dapat diterima yang menunjukkan akurasi model MA(5), WMA(5) dan ES(α=0,5) dapat dipergunakan.
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi Tabel 4.7 Peramalan Meja Tulis Bulan Demand Forecast Bulan Demand Forecast 1 320 319 343 319 16 2 3
326 356
332
337 365
337
329
17 18
4
345
343
19
348
348
5 6 7
329 355 321
344
20 21 22
352 321 382
352
8 9
351 365
334
348 329
348
343
23 24
10
344
354
25
342
342
11 12
339 342
349
26 27
342
342
342
342
13 14
337 348
343
342
342
340
28 29
342
342
15
351
344
30
342
342
4.1.2 Meja Komputer
337 346
344
365
321 382 329
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi Tabel 4.7 Metode Moving Average Meja Komputer Periode Demand F (3) F (4) F (5) (A) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
225 247 208 227 219 205 244 246 233 238 251 203 247 252 201 241 217
227 228 218 217 223 232 241 239 241 231 234 234 234 232
227 226 215 224 229 232 241 242 232 235 239 226 236
226 222 221 229 230 234 243 235 235 239 231 229
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
4.1.2.2 Weighted Moving Average Berikut ini adalah hasil peramalan meja komputer dengan metode Weight Moving Average Tabel 4.9Metode Weight Moving Average Meja Komputer Demand F (5) Bulan F (3) F (4) (A) 1
255
-
-
-
2
247
-
-
-
3
208
-
-
-
4
227
228.83
-
-
5
219
224.00
228.10
--
6
205
219.83
222.00
225.07
7
244
213.33
213.90
216.33
8
246
226.83
225.60
223.93
9
233
238.50
234.50
232.40
10
238
239.17
236.30
234.00
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 24
257
240.17
239.90
2013
238.47
Perbandingan:
∑ ∑ ∑
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui nilai MAD(3) = 18.44 ; MAD(4) =
18.79 dan MAD(5) = 25.31. Nilai MAD(3) lebih kecil daripada nilai MAD(4) dan MAD(5), maka pada model Weighted Moving Average produk Meja Tulis dapat digunakan peramalan berdasarkan WMA(3).
4.1.2.3 Exponential Smoothing Berikut ini adalah hasil peramalan meja komputer dengan metode metode
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 15
201
242
243
244
16
241
226
224
223
Tabel 4.12Eksponential Smoothing Meja Komputer Bulan Aktual α(0,4) α (0,45) α (0,5)
Perbandingan :
17
217
232
232
232
18
258
226
226
225
19
220
239
240
242
20
249
232
231
231
21
234
239
240
240
22
218
237
237
237
23
257
230
229
228
24
257
241
242
243
∑
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
pada metode Exponential Smoothing (α=0,5) menunjukkan nilai MSE, MAD dan MAPE yang paling kecil diantara kedua metode lainnya. Sehingga metode Exponential Smoothing (α=0,5) dapat diandalkan.
5 4 3 2 1 0 -1 0
5
10
15
20
LCL
ES
MA
25
30
35
-2 -3 -4 -5 UCL
Gambar 4.5 Dari gambar diatas
WMA
CL
Tracking Signal Meja Komputer
dapat dilihat bahwa nilai-nilai tracking signal dari masing-
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi tabel berikut:
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi Tabel 4.14 Peramalan Meja Komputer Bulan Demand Forecast Bulan Demand Forecast 235 1 255 241 223 16
4.1.3 Lemari
2 3
247 208
245
217 258
232
246
17 18
4
227
227
19
220
242
5 6 7
219 205 244
227
20 21 22
249 234 218
231
8 9
246 233
229
257 257
228
238
23 24
10
238
236
25
250
250
11 12
251 203
237
26 27
250
250
250
250
13 14
247 252
224
250
250
236
28 29
250
250
15
201
244
30
250
250
223 214
244
225
240 237 243
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 4.1.3.1 Moving Average Berikut ini adalah hasil peramalan lemari dengan metode Moving Average Tabel 4.16Metode Moving Average Lemari Bulan Demand F (3) F (4) F (5) (A) 1
119
-
-
2
128
-
-
3
134
-
-
4
149
127
5
105
137
133
6
153
130
129
127
7
137
136
136
134
8
145
132
136
136
9
128
145
135
138
10
139
137
141
134
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
∑ ∑ Berdasarkan perhitungan dapat diketahui nilai MAD(3) = dan MAD(5) =
2013
; MAD(4) =
. Nilai MAD(5) lebih kecil daripada nilai MAD(3) dan
MAD(4), maka pada model Moving Average produk Lemari akan digunakan peramalan berdasarkan MA(5).
4.1.3.2 Weighted Moving Average Berikut ini adalah hasil peramalan lemari dengan metode Weight Moving Average Tabel 4.17Metode Weight Moving Average lemari Bulan
Demand (A)
F (3)
F(4)
F (5)
1
119
-
-
-
2
128
-
-
-
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
Tabel 4.18 Metode Weight Moving Average lemari Bulan
Demand (A)
F (3)
F(4)
F (5)
20
142
130
129
130
21
129
134
135
133
22
131
131
132
133
23
138
133
131
132
24
147
135
135
133
Perbandingan:
∑ ∑ ∑
Berdasarkan perhitungan dapat diketahui nilai MAD(3) = 15.48 ; MAD(4) = 14.68
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi Tabel 4.19Eksponential Smoothing Lemari
Bulan Aktual α(0,4)
α (0,45)
α (0,5)
11
134
137
137
137
12
151
136
136
136
13
146
142
143
144
14
128
144
145
145
15
161
138
137
137
16
101
147
148
149
17
136
129
127
125
18
156
132
131
131
19
110
142
143
144
20
142
129
128
127
21
129
135
135
135
22
131
133
132
132
23
138
132
132
132
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi Tabel 4.20 Rekap nilai Error nilai Error WMA(5) 13,34
MAD
MA(5) 12,6737
MAPE
9,682656177
10,2198
MSE
273,9284211
304,1048
2013
ES α(0,45) 107,899
264,9684
Dari tabel diatas dapat dilihat perbandingan nilai diantara erornya, dapat dilihat pada metode Exponential Smoothing (α=0,5) menunjukkan nilai MSE, MAD dan MAPE yang paling kecil diantara kedua metode lainnya. Sehingga metode Exponential Smoothing (α=0,5) dapat digunakan 6 4 2 0 0 -2
5
10
15
20
25
30
35
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pola grafik peramalan menggunakan ketiga metode memiliki kesamaan pola dengan data historis. Berdasarkan perbandingan yang telah dilakukan dari rekap nilai error, tracking signal dan grafik peramalan, dapat dipilih metode Exponential Smoothing (α=0,5) pada produk lemari. Sehingga untuk peramalan selanjutnya dapat dihitung dalam tabel berikut: Tabel 4.21 Peramalan Lemari Bulan Demand Forecast Bulan Demand Forecast 1
119
136
16
101
149
2
128
128
17
136
125
3
134
128
18
156
131
4
149
131
19
110
144
5
105
140
20
142
127
6
153
123
21
129
135
7
137
138
22
131
132
8
145
138
23
138
132
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 4.1.4.1 Moving Average Berikut ini adalah hasil peramalan Handle dengan metode Moving Average Tabel 4.23 Metode Moving Average Handle Bulan Demand F(3) F (4) F (5) (A) 1
13
-
-
2
25
-
-
3
10
-
-
4
14
16
5
8
17
16
6
21
11
15
14
7
17
15
14
16
8
24
16
15
14
9
10
21
18
17
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 4.1.4.2 Weight Moving Average Berikut ini adalah hasil peramalan handle dengan metode Weight Moving Average Tabel 4.24 Metode Weight Moving Average Handle Bulan Demand F(3) F (4) F (5) (A) 1
13
-
-
-
2
25
-
-
-
3
10
-
-
-
4
14
16
0
0
5
8
15
15
0
6
21
11
12
13
7
17
16
15
15
8
24
17
172
16
9
10
22
20
19
10
13
16
17
17
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 4.1.4.3 Exponential Smoothing Berikut ini adalah hasil peramalan Handle dengan metode Eksponential Smoothing : Tabel 4.25Eksponential Smoothing Handle Demand ES ES ES Bulan (A) (α=0.4) (α=0.45) (α=0.45) 1
13
12
12
11
2
25
13
12
12
3
10
18
18
19
4
14
15
15
15
5
8
15
15
15
6
21
12
12
12
7
17
16
16
17
8
24
17
17
17
9
10
20
20
21
10
13
16
16
16
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
4.1.4.4 Verifikasi Dari perhitungan berdasarkan metode MA(5), WMA(4) dan ES(α =0.4), didapat nilai tracking signal dari masing-masing metode seperti pada tabel 4.5. MA(5)
Tabel 4.26 Rekap nilai Error WMA(4)
MAD
6
5,06
ES α(0,4) 5,5
MAPE
48,32578159
56,30
37,6
MSE
45,80571429
51,66
2,275085
Dari tabel diatas dapat dilihat perbandingan nilai diantara erornya, dapat dilihat pada metode Exponential Smoothing (α=0,4) menunjukkan nilai MSE, MAD dan MAPE yang paling kecil diantara kedua metode lainnya. Sehingga metode Exponential Smoothing (α=0,4) dapat diandalkan. 10 8 6
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
30 25 20 15 10 5 0 0
5
10 aktual
ES
15 MA
20
WMA
Gambar 4.12Peramalan dan Aktual Handle Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pola grafik peramalan menggunakan Exponential Smoothing (α=0,4) dibandingkan dengan model MA dan WMA lebih sesuai dengan pola historis data aktual penjualan produk Handle Berdasarkan perbandingan yang telah dilakukan dari rekap nilai error, tracking
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
4.1.5 Rak Buku Berikut ini adalah data penjualan rak buku dalam periode 2 tahun terakhir: Tabel 4.28 Data Penjualan Rak Buku Bulan Rak Buku Bulan Rak Buku
1 13 -
2 14 -
3 15 -
4 16 -
5 17 -
6 18 -
7 19 -
8 20 -
9 21 -
10 22 33
70 60 50 40 30 20 10 0 0
2
4
6
Gambar 4.13 Permintaan Rak Buku
8
10
11 23 63
12 24 65
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
MAD(α=0.4) dan MAD(α=0.45) maka pada model Exponentil Smoothing produk rak buku akan digunakan peramalan berdasarkan ES(α=0.4).
4.1.5.2 Verifikasi Dari perhitungan berdasarkan metode ES(α =0.4) ,ES(α =0.45) dan ES(α =0.5), didapat nilai tracking signal dari masing-masing metode seperti pada tabel berikut ES α(0,4)
Tabel 4.30 Rekap nilai Error ES α(0,45)
MAD
16,94222222
17,38888889
ES α(0,5) 17,18277778
MAPE
36,62861583
37,34944068
37,01552398
MSE
298,208237
317,9722222
308,1112972
Dari tabel diatas dapat dilihat perbandingan nilai diantara erornya, dapat dilihat pada metode Exponential Smoothing (α=0,4) menunjukkan nilai MSE, MAD dan MAPE yang paling kecil diantara kedua metode lainnya. Sehingga metode Exponential Smoothing (α=0,4) dapat diandalkan.
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
70 60 50 40 30 20 10 0 0
2
4 Demand
6 0,4
8 0,45
10
0,5
Gambar 4.15 Peramalan dan Aktual Rak Buku Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pola grafik peramalan menggunakan Exponential Smoothing (α=0,45) dibandingkan dengan model MA dan WMA lebih sesuai dengan pola historis data aktual penjualan produk Rak Buku Berdasarkan perbandingan yang telah dilakukan dari rekap nilai error, tracking signal dan grafik peramalan, dapat dipilih metode Exponential Smoothing (α=0,45) pada produk rak buku .Sehingga untuk peramalan selanjutnya dapat dihitung dalam tabel
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 4.2
2013
Pengendalian Persediaan Berdasarkan studi kasus diketahui bahwa perusahaan melakukan pengendalian
persediaan terhadap handle yang dipesan dari pihak lain, dengan lead time 1 minggu. Handle disini merupakan part yang dijual terpisah. Oleh karena itu digunakan metode EOQ dengan menggunakan ROP karena sesuai dengan asumsi perusahaan yaitu tidak ada stock out,independent demand , dan permintaan konstan. Tabel 4.32 Peramalan Produk Handle Bulan 1 2 3 4
Demand 13 25 10 14
Forecast 12 12 18 15
5 6 7 8 9 10
8 21 17 24 10 13
15 12 16 17 20 16
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
Perhitungan EOQ
√
=10,6066
(unit)
Maka pemesanan ideal untuk produk handle tiap periode pesan adalah sebesar 11 buah. Berdasarkan hasil perhitungan EOQ diatas, diketahui bahwa nilai EOQ yang didapat
adalah 10,6066
. Hal ini menjelaskan bahwa jumlah barang tiap kali periode
pemesanan yang optimal adalah 11 unit.
4.2.1 Perhitungan frekuensi pemesanan optimal
1,363636
Dari hasil perhitungan didapat frekuensi sebesar 2, hal ini
menunjukkan bahwa
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
Rp 110.309,00
Biaya pemesanan optimal dari produk tersebut adalah Rp110.309,00 , hal ini menunjukkan bahwa biaya pemesanan inkremental untuk tiap penebusan demand adalah sebesar Rp 110.309,00.
4.2.5 Perhitungan Total Cost
Rp 335.309,00 Didapat nilai Total Cost adalah sebesar Rp 335.309,00 , hal ini menunjukkan total biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi demand adalah sebesar Rp 335.309,00.
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
Berikut ini adalah grafik penggambaran dari Economic Order Quantity dan Reorder Point produk handle.
t
L
Gambar 4.16 Grafik Economic Order Quantity dan Reorder Point produk handle.
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
4.6. Bom Tree
Bom tree yang akan dibuat berdasarkan produk pada PT. Gold Wood, antara lain bom tree meja tulis, bom tree meja computer, bom tree lemari, dan bom tree rak buku.
4.6.1
Bom Tree MejaTulis
Berikut ini merupakan Bom Tree dari meja tulis: Meja Tulis
A (5,5 m2)
Berdasarkan
D (30)
E (1,5 kg)
F (1)
BOM
mejatulisdiatasdapatdiketahuiprodukmejatulismembutuhkankomponenAsebesar
tree 5.5
komponen D sebanyak 30, komponen E sebanyak 1.5 kg dankomponen F sebanyak 1 buah.
4.6.2
Bom Tree MejaKomputer
Berikut ini merupakan Bom Tree dari meja komputer:
m2,
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
sebanyak 25 buah, komponensebanyak 2.5 kg, dankomponen F sebanyak 2 buah. 4.6.4
Bom Tree RakBuku
Berikut ini merupakan Bom Tree dari rak buku:
Rak Buku
B (3 m2)
C (25)
F (4)
Berdasarkan BOM tree rak buku diatas dapat diketahui produk rak buku membutuhkan komponen B sebesar 3 m 2, komponen C sebanyak 25 buah, dan komponen F sebanyak 4 buah.
4.7.
Perencanaan Agregat
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam perencaaan agregat: 4.7.1. Kebutuhan Bersih Per Sub-Assembly
Kebutuhan bersih per sub assembly dapat dihitung dari kebutuhan per komponen dalam satu produk dikalikan denga`n hasil forecast . Berikut ini adalah rekapan dari kebutuhan bersih dari per sub-assembly :
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi Kecepatan produksi komponen A =
=
2013
= 0,036363
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa kecepatan produksi komponen A adalah 0,036 jam/unit dengan menggunakan mesin 1, kemudian produksi komponen B 0,05 jam/unit dengan mesin 1 dan komponen E 0,04 jam/unit dengan mesin 2.
4.7.3. Waktu Produksi Produk.
Berikut hasil waktu produksi produk : Tabel 4.34 Waktu Produksi Produk
Waktu produksi produk
meja tulis meja komputer Lemari rak buku Jumlah
m1
m2
Jumlah
A
B
E
0,2
0
0,044444444
0,244444444
0
0,2375
0
0,2375
0,436363636 0
0 0,15
0,088888889 0,177777778
0,525252525 0,327777778
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi M1 MEJA TULIS MEJA KOMPUTER LEMARI
M2 68,4
22,8
59,4 61,52727273
15,68888889
RAK BUKU
8,55
TOTAL
197,8772727 TOTAL M1 DAN M2
38,48888889 236,3661616
WAKTU SETUP TOTAL WAKTU MESIN PERIODE 3
24 260,3661616 KEBUTUHAN
M1
M2
MEJA TULIS
68,4
MEJA KOMPUTER
59,4
LEMARI
61,52727273
RAK BUKU TOTAL
22,8 15,68888889
8,4 197,7272727
TOTAL M1 DAN M2 WAKTU SETUP TOTAL WAKTU MESIN PERIODE 4
38,48888889 236,2161616
24 260,2161616 KEBUTUHAN
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi LEMARI
61,52727273
RAK BUKU
2013
15,68888889
8,25
TOTAL
197,5772727 TOTAL M1 DAN M2
38,48888889 236,0661616
WAKTU SETUP TOTAL WAKTU MESIN
24 260,0661616
Total waktu permesinan = Total waktu permesinan meja tulis+Total waktu permesinan meja komputer+Total waktu permesinan lemari+Total waktu rak buku + setup Total waktu permesinan periode 1 = Total waktu permesinan meja tulis periode 1 + Total waktu permesinan meja komputer periode 1 + Total waktu permesinan lemari periode 1+ Total waktu rak buku periode 1 + setup Total waktu permesinan periode 1
= 68,4 + 22,8 + 59,4 + 59,4 + 15,68888889 + 8,7 +
198,0272727 + 38,48888889 + 28 = 260,5161616 4.7.4. Kecepatan Waktu Produksi Perakitan
Berikut adalah hasil perhitungan kecepatan waktu produksi perakitan: Tabel 4.35 Kecepatan Waktu Produksi Perakitan
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 4.7.5. Total Waktu Produksi
Hasil perhitungan total waktu produksi dapat diketahui dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.36 Total Waktu Produksi
Total Waktu Produksi Waktu Pemesinan
Produk Meja tulis
Waktu Perakitan
Total Waktu Produksi
0,244444444
0,2
0,444444444
0,2375
0,222222222
0,459722222
Lemari
0,525252525
0,25
0,775252525
Rak buku
0,327777778
0,228571429
0,556349206
Meja komputer
TOTAL
2,235768398
Total waktu produksi dapat diketahui dengan perhitungan berikut: pX= (waktu eprmesinanpX + waktu perakitanpX) Produk Meja Tulis = Waktu permesinan meja tulis+waktu perakitan meja tulis = 0,244444444 + 0,2 = 0,444444444
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
4.7.7. Perencanaan Agregat dengan Chase Strategy
Berikut ini adalah perencanaan agregat dengan menggunakan chase strategy : 4.7.7.1. Perhitungan Proporsi
Di bawah ini merupakan hasil dari perhitungan proporsi dari tiap produk: Tabel 4.38 Perhitungan Proporsi tiap produk Forecast Rak Buku
PROPORSI Meja Jumlah Tulis
Forecast MT
Forecast MK
Forecast Lemari
Meja Kom
342
250
141
58
791
0,432
0,316
0,1782
0,0733
1
342
250
141
57
790
0,432
0,316
0,1784
0,0721
1
342
250
141
56
789
0,433
0,316
0,178
0,070
1
342
250
141
55
788
0,434
0,317
0,1789
0,069
1
342
250
141
55
788
0,434
0,3172
0,1789
0,0697
1
342
250
141
55
788
0,434
0,317
0,1789
0,0697
1
Lemari
Rak Buku
Jumlah
Perhitungan proporsi dapat dihitung dari hasil forecast dibagi dengan jumlah total dalam satu periode. Proporsi meja tulis = 342/791=0,316
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 2.
Perhitungan chase strategy Tabel 4.40Perhitungan Chase Strategy
Total Waktu
Reguler
Overtime
Subkontrak
1 436,5094156
160
20
256,5094156
2 435,9530664
160
20
255,9530664
3 459,5534632
160
20
279,5534632
4 434,840368
160
20
254,840368
5 434,840368
160
20
254,840368
6 434,840368
160
20
254,840368
Perhitungan Subkontrak periode 1 = Total demand periode 1 – reguler periode 1 – overtime periode 1 Perhitungan Subkontrak periode 1 = 436,5094156 – 160 -20 = 256,5094156 Tabel 4.41 Perhitungan per produk Chase Strategy
Meja Tulis
Meja Komputer
Lemari
Rak Buku
TOTAL
1
110,9054616
81,07124386
45,72418154
18,80852858
256,5094156
2
110,8049984
80,99780582
45,68276248
18,46749973
255,9530664
3
121,1752654
88,57841039
49,95822346
19,84156393
279,5534632
4
110,6033069
80,85037055
45,59960899
17,78708152
254,840368
5
110,6033069
80,85037055
45,59960899
17,78708152
254,840368
2013
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
Tabel 4.43 Perhitungan Biaya dengan Chase Strategy Total biaya Biaya pekerja reguler Biaya pekerja lembur Biaya permesinan
276480000 4992000 5152981,061
Overhead
750000
Inventori
0
biaya subkontrak TOTAL
2045000 287374981,1
Perhitungan total biaya = biayapekerjaregular + biayapekerjalembur + biayapermesinan + overhead + inventori + biayasubkontrak Perhitungan total biaya = 276480000+ 4992000 + 5152981,061 +750000 + 0 + 2045000 = 287374981,1 Dari tabel di atas diketahui bahwa biaya pekerja reguler adalah Rp 27648000,00, sedangkan biaya pekerja lembur sebesar Rop 499.200,00 kemudian biaya permesinan sebesar Rp 5152981,061 dan selanjutnya biaya inventori 0, dikarenakan tidak ada inventori. Kemudian biaya sub kontrak dapat dihitung dari total sub kontrak per unit per produk dikalikan Rp
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi Total
min prod
reguler
overtime
subkontrak
inventory (jam)
436,5094156
434,840368
160
20
254,840368
435,9530664
434,840368
160
20
254,840368
459,5534632
434,840368
160
20
254,840368
434,840368
434,840368
160
20
254,840368
1,669047619 1,112698413 24,71309524 0
434,840368
434,840368
160
20
254,840368
0
434,840368
434,840368
160
20
254,840368
0
1,669047619 2,781746032 27,49484127 27,49484127 27,49484127 27,49484127
2013
inventory unit -1
biaya inventory -1
-1
-1
0
-1
-1
-1
-1
0
-5
-4
-4
-1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Perhitungan subkontrak level low periode 1 = min produksi periode 1 – reguler periode 1 – overtime periode 1 Perhitungan subkontrak level low periode 1 =434,840368 - 160 – 20 = 254,840368 Tabel 4.42 Total Biaya Level High Strategy Total biaya biaya pekerja reguler
276480000
biaya pekerja lembur
4992000
biaya permesinan
5152981,061
Overhead
750000
Inventori
14000
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi TOTAL
2013
287374981,1
Perhitungan total biaya = biayapekerjaregular + biayapekerjalembur + biayapermesinan + overhead + inventori + biayasubkontrak Perhitungan total biaya (low) =276480000 + 4992000 + 5152981,061 + 750000 + 0 + 1206430 = 287374981,1
Berikut adalah tabel perbandingan total biaya dari ketiga metode yang digunakan dalam aggregate planning: Tabel 4.45 Perbandingan total biaya aggregat keempat metode metode level metode level metode level metode chase maximum average minimum total biaya
287374981,1
288687239,1
288607099,1
287374981,1
Berdasarkan tabel 4.45, maka diputuskan untuk menggunakan metode chase karena sistem produksi make to order tidak diizinkan adaya inventory. Maka dari itu metode yang paling optimal adalah dengan metode chase strategy dengan total biaya Rp.287.374.981
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
4.8. Master Production Scheduling
MPS digunakan sebagai dasar dalam penentuan jumlah pesanan dan waktu pemesanan. Selain itu, adanya struktur produk yang berguna untuk mengidentifikasi kebutuhan material untuk membuat satu unit produk. Di samping itu catatan inventory juga harus sudah tersedia termasuk untuk menentukan teknik lot sizing yang akan digunakan . Berikut ini merupakan hasil dari metode disagregasi pada keempat produk yang dihasilkan oleh PT Gold Wood
a.
Produk Meja Tulis Berikut ini adalah MPS untuk produk Meja Tulis dengan menggunakan metode heuristik :
Lead time
: 2 minggu , Order quantity
: 0, Safety stock
: 0 , DTF
: 2 minggu, PTF
: 2 minggu
Tabel 4.46 MPS produk Meja Tulis Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Aktual demand
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
Subkontrak
13
13
13
13
13
13
14
14
14
14
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
MPS
73
73 73
73
73
73
72
72
72
72
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
PAB/POH Planned Order
Berdasarkan data MPS produk Meja Tulis diatas, dimana lead time sebesar 3, DTF bernilai 2 dan PTF sebesar 2 periode. Aktual demand = aktual demand bulan/minggu = 324/ 4 = 80 Subkontrak
= 13
MPS
= aktual demand – Sub Kontrak =73
61
Universitas Brawijaya
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi b.
2013
Produk Meja Komputer
Berikut ini adalah MPS untuk produk Meja Komputer dengan menggunakan metode heuristik : Lead time : 2 minggu , Order quantity : 0, Safety stock : 0 , DTF : 2 minggu, PTF
: 2 minggu
Tabel 4.47 MPS produk Meja Komputer 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Aktual demand
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
Subkontrak
10
10
10
10
10
10
11
11
11
11
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
MPS
53
53 53
53
53
53
52
52
52
52
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
Periode
PAB/POH Planned Order
Berdasarkan data MPS produk Komputer diatas, dimana lead time sebesar 0, DTF bernilai 2 dan PTF sebesar 2 periode. Aktual demand = aktual demand bulan/minggu = 250/ 4 = 62,5 = 63 Subkontrak
= 10
MPS
= aktual demand – Sub Kontrak = 53
c.
Produk Lemari Berikut ini adalah MPS untuk produk Lemari dengan menggunakan metode heuristik :
Lead time
: 1 minggu , Order quantity
: 0, Safety stock
: 0 , DTF
: 1 minggu, PTF
: 1 minggu
Tabel 4.48MPS produk Lemari Periode
1
Aktual demand
43
Subkontrak
9
MPS
34
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
9
9
9
9
9
10
10
10
10
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
34
62
Universitas Brawijaya
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
PAB/POH Planned Order
34
34
34
34
33
33
33
33
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
Berdasarkan data MPS produk Lemari diatas, dimana lead time sebesar 0, DTF bernilai 2 dan PTF sebesar 2 periode. Aktual demand = aktual demand bulan/minggu = 141/ 4 = 43 Subkontrak
=9
MPS
= aktual demand – Sub Kontrak = 34
d.
Produk Rak Buku
Berikut ini adalah MPS untuk produk Rak Buku dengan menggunakan metode heuristik : Lead time : 1 minggu , Order quantity : 0, Safety stock : 0 , DTF : 1 minggu, PTF
: 1 minggu
Tabel 4.49 MPS produk Rak buku Periode Aktual demand
1 15
Subkontrak
3
MPS
12
2 15
3 15
4 15
5 15
6 15
7 15
8 15
9 14
10 14
11 14
12 14
13 14
14 14
15 14
16 14
17 14
18 14
19 14
20 14
21 14
22 14
23 14
24 14
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
12
12
12
12
12
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
12
PAB/POH Planned Order
12
Berdasarkan data MPS Rak Buku diatas, dimana lead time sebesar 0, DTF bernilai 2 dan PTF sebesar 2 periode. Aktual demand = aktual demand bulan/minggu = 58/ 4 = 15 Subkontrak
=3
63
Universitas Brawijaya
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi MPS
2013
= aktual demand – Sub Kontrak = 12
4.9. Material Requirement Planning 4.9.1.Material Requirement Planning Produk Berikut adalah material requirement planning dari keempat produk yang dihasilkan oleh PT Gold Wood a.
Produk meja tulis Produk meja tulis ini menggunakan metode lot for lot dengan diketahui lead time 2 minggu project on hand 0dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.50 MRP Meja Tulis
LOT for LOT Gross requirements
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
73
73
73
73
73
73
72
72
72
72
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
Scheduled receipts Project on hand Net requirements
73
73
73
73
73
73
72
72
72
72
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
Planned order receipts
73
73
73
73
73
73
72
72
72
72
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
72
72
72
72
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
Planned order releases
73
73
Biaya simpan =
Biaya setup = Biaya total = biaya simpan + biaya setup = 350400 + 9028022819 = 9028373219 b.
= 350400
5152981,061x 73 x 24= 9028022819
Produk meja komputer
64
Universitas Brawijaya
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
Produk meja komputer ini menggunakan metode lot for lot dengan diketahui lead time 1 minggu project on hand 0 dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.51 MRP Meja Komputer
Lot For Lot Gross requirements
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
34
34
34
34
34
34
33
33
33
33
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
Scheduled receipts Project on hand
0
Net requirements
34
34
34
34
34
34
33
33
33
33
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
Planned order receipts
34
34
34
34
34
34
33
33
33
33
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
33
33
33
33
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
Planned order releases
34
34
Biaya simpan = Biaya setup = Biaya total = biaya simpan + biaya setup = 25440 + 6554591910 = 6554846310 c.
= 254400 5152981,061x 53 x 24= 6554591910
Produk lemari Produk lemari ini menggunakan metode lot for lot dengan diketahui lead time 1 minggu project on hand 0 dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.52 MRP Lemari
Lot for Lot Gross requirements
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
12
12
12
12
12
12
12
12
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
12
12
12
12
12
12
12
12
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
Scheduled receipts Project on hand
0
65
Universitas Brawijaya
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi Net requirements
12
Planned order receipts Planned order releases
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
11
11
11
12
11
11
11
12
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
2013
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
d.
Biaya simpan = Biaya setup = Biaya total = biaya simpan + biaya setup = 163200 + 4204832546 = 4204995746 Produk rak buku
= 163200 5152981,061x 34 x 24= 4204832546
Produk rak buku ini menggunakan metode lot for lot dengan diketahui lead time 1 minggu project on hand 2500 dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.53 MRP Rak Buku
Lot for Lot Gross requirements
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
12
12
12
12
12
12
12
12
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
Scheduled receipts Project on hand
0
Net requirements
12
12
12
12
12
12
12
12
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
Planned order receipts
12
12
12
12
12
12
12
12
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
12
12
12
12
12
12
12
12
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
Planned order releases
12
12
Biaya simpan = Biaya setup = Biaya total = biaya simpan + biaya setup = 52800 + 1360387000 = 1360439800
= 52800 5152981,061x 11 x 24 = 1360387000
4.9.2. Material Requirement Planning Komponen
66
Universitas Brawijaya
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
2013
Berikut ini merupakan material requirement planning untuk masing-masing komponen penyusun produk a.
Komponen A Untuk perencanaan kebutuhan material produk A menggunakan metode Lead Unit Cost dengan lead time 2 minggu, project on hand 2500 m,
dan scheduled receipt 7000 m. Maka dapat dihitung dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.54 MRP komponen A Gross requirements Scheduled receipts Project on hand Net requirements Planned order receipts Planned order releases
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
282
473
989
810
810
810
792
792
792
792
810
810
810
810
810
810
810
810
810
810
810
810
810
810
6136
5326
4534
3742
2950
2158
1348
538
810
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
810
0
810
0
810
0
7000 2500
2218
1745
756
6946
1082
272
810
810
1082
810
810
810
0
810
0
810
810
0
810
810
0
810
810
0
Berikut adalah perhitungan pengujian periodenya :
Periode
Tabel 4.55 Perhitungan Pengujian Periode Komponen A Biaya Demand Pesan Biaya Simpan Total Cost
Ongkos
13
272
150000
0
150000
551,4705882
13,14
1082
150000
162000
312000
288,3548983
13,14,15
1892
150000
486000
636000
336,1522199
13,14,15,16
2702
150000
972000
1122000
415,2479645
810
150000
0
150000
185,1851852
17
67
Universitas Brawijaya
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 17,18
1620
150000
324000
474000
2013
292,5925926
17,18,19
2430
150000
648000
798000
328,3950617
17,18,19,20
3240
150000
1134000
1284000
396,2962963
21
810
150000
0
312000
385,1851852
21,22
1620
150000
324000
636000
1182,156134
21,22,23
2430
150000
648000
1122000
832,3442136
21,22,23,24
3240
150000
1134000
1770000
820,2038925
Biaya Pesan= Total Order Release X Harga pesan = 5132 X 150000= 769800000 Biaya Simpan = Total Project on Hand X Biaya Pesan = 39207 X 200 =777641400 Biaya Total =769800000+7841400=Rp 777641400,b.
Komponen B Untuk perencanaan kebutuhan material komponen B menggunakan metode Minimum Cost dengan lead time 1 minggu, project on hand 3000
m, dan scheduled receipt 5000 m. Maka dapat dihitung dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.56 MRP Komponen B
Berikut adalah perhitungan pengujian periodenya : Tabel 4.57 Perhitungan Pengujian Periode Komponen B Periode
Demand
Biaya Pesan
Biaya Simpang
Total Biaya
Ongkos/Periode
13
97
175000
0
175000
175000
13,14
487
175000
78000
253000
126500
13,14,15
1207
175000
79120
254120
84706,66667
13,14,15,16
1927
175000
80440
255440
63860
13,14,15,16,17
2466
175000
81779
256779
51355,8
68
Universitas Brawijaya
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 18
390
18,19 18,19,20
c.
175000
0
175000
2013
175000
1110
175000
144000
319000
159500
1830
175000
145120
320120
106706,6667
18,19,20,21
2369
175000
146259
321259
80314,75
18,19,20,21,22
2759
175000
147449
322449
64489,8
18,19,20,21,22,23
3479
175000
149169
324169
54028,16667
18,19,20,21,22,23,24
4199
175000
151089
326089
46584,14286
Komponen C Untuk perencanaan kebutuhan material produk A menggunakan metode Lead Unit Cost dengan lead time 1 minggu, project on hand 15000 m,
dan scheduled receipt 25000 m. Maka dapat dihitung dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.58 MRP Komponen C Gross requireme nts Scheduled receipts Project on hand Net requireme nts Planned order receipt s Planned order releases
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
850
1890
2265
2265
1125
2265
2265
2265
1125
1965
2240
2240
2240
1965
2240
2240
1100
1965
2240
2240
1100
1965
2240
2240
14150
12260
9995
7730
6605
4340
2075
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
190
1125
1965
2240
2240
2240
1965
2240
2240
1100
1965
2240
2240
1100
1965
2240
2240
190
1125
1965
2240
2240
2240
1965
2240
2240
1100
1965
2240
2240
1100
1965
2240
2240
1125
1965
2240
2240
2240
1965
2240
2240
1100
1965
2240
2240
1100
1965
2240
2240
25000 15000
190
Berikut adalah perhitungan pengujian periodenya : Tabel 4.59 Perhitungan Pengujian Periode Komponen C Periode
demand 8
190
Biaya Pesan 5000
Biaya Simpan
Biaya Total 0
5000
ongkos/unit 26,31578947
69
Universitas Brawijaya
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi 8,9
1315
5000
225000
230000
2013
174,904943
8,9,10
3280
5000
227365
232365
70,8429878
8,9,10,11
5520
5000
230205
235205
42,60960145
Karena yang dipilih adalah yang pertama, maka untuk periode selanjutnya juga pada perhitungan pertama yang digunakan karena hasilnya akan selalu yang palingkecil pada periode pertama sehingga hasil project on hand akan selalu 0 karena jumlah kebutuhan akan sama dengan jumlah pesanan. d.
Komponen D Untuk perencanaan kebutuhan material komponen D menggunakan metode Fix Order Quantity dengan lead time 1 minggu, project on hand
7000 m, dan scheduled receipt 25000 m. Maka dapat dihitung dalam tabel di bawah ini: Tabel4.60 MRP Komponen D Gross requirements Scheduled receipts Project on hand Net requirements Planned order receipts Planned order releases
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1255
2580
3655
3655
1255
3655
3655
3655
1255
3655
3655
3655
1255
3655
3655
3655
1255
3655
3655
3655
1255
3655
3655
3655
23300
19645
15990
12335
11080
7425
3770
115
2560
2605
2650
2695
1440
1485
1530
1575
320
365
410
455
490
1140
1095
1050
1005
1255
2215
2170
2125
1225
3335
3290
3245
3700
3700
3700
3700
3700
3700
3700
3700
3700
3700
3700
3700
3700
3700
3700
3700
3700
3700
25000 7000
25000 5745
3165
3210
24555
3700
3700
3700
3700
Biaya simpan =
Biaya pesan =
Biaya total = biaya simpan + biaya pesan =
70
Universitas Brawijaya
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi e.
2013
Komponen E Untuk perencanaan kebutuhan material komponen E menggunakan metode FPR dengan lead time 2 minggu, project on hand 500 m, dan
scheduled receipt 2100 m. Maka dapat dihitung dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.61 MRP Komponen E
Gross requirements
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
16
18
19
20
22
23
24
72
162
147
129
54
129
129
129
54
129
129
129
54
129
129
129
54
129
129
129
54
129
129
129
428
266
119
2036
1907
1778
1649
1595
1466
1337
1208
1154
1025
896
767
713
584
455
326
272
143
14
Scheduled receipts Project on hand
13
17
21
2100 500
2090
Net requirements
115
Planned order receipts
115
Planned order releases
115
Biaya simpan = Biaya pesan =
Biaya total = biaya simpan + biaya pesan =
f.
Komponen F Untuk perencanaan kebutuhan material komponen F menggunakan metode Fix Order Quantity dengan lead time 1 minggu. Maka dapat
dihitung dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.62 MRP Komponen F 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
71
Universitas Brawijaya
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi Gross requirements
2013
66
86
232
232
110
232
232
232
110
184
228
228
106
184
228
228
106
184
228
228
106
184
228
228
164
78
76
74
194
192
190
188
78
124
126
128
22
68
70
72
196
14
16
18
142
188
190
192
66
86
154
156
36
38
40
42
110
106
104
102
106
162
160
158
34
184
214
212
88
42
40
38
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230
Scheduled receipts Project on hand Net requirements Planned order receipts Planned order releases
230 230
230
230
230
230
Biaya simpan =
Biaya pesan =
Biaya total = biaya simpan + biaya pesan =
Pengendalian Persediaan Berikut adalah perhitungan EOQ per komponen produk. Komponen A (QA) =
√ √ √ √ √ =
Komponen B (QB) = Komponen C (QC) =
Komponen D (QB) =
72
Universitas Brawijaya
Komponen E (QE) =
TUGAS BESAR Perencanaan & Pengendalian Produksi
√
2013
4.7 Analisis Biaya Berikut adalah analisis biaya PT G old Wood. Biaya holding = biaya holding komponen A + biaya holding komponen B + biaya holding komponen C + biaya holding komponen D + biaya holding komponen E+ biaya holding komponen F = 11424600+11009400+29290600+32200000+2820800+223200 = Rp. 80908600 Biaya komponen = biaya komponen A + biaya komponen B + biaya komponen C + biaya komponen D + biaya komponen E =
+
+
+
+
= Rp. 4838.911 Biaya order
= (biaya order A x 12) + (biaya order B x 4) + (biaya order C x 15) + (biaya order D x 13) + (biaya order E x 11) = 1800000 + 700000 + 75000 + 65000 + 33000 = Rp. 2673000,00 Biaya MRP = biaya holding + biaya komponen + biaya order = 80908600 +
+ 2673000
= Rp. 83584244.1
73
Universitas Brawijaya
View more...
Comments