Laporan PPI 2018 Per3 Bulan
July 10, 2019 | Author: Hadi | Category: N/A
Short Description
Laporan PPI 2018 Per3 Bulan...
Description
LAPORAN KOMITE PPI RSU KARYA DHARMA HUSADA TAHUN 2018 ( JANUARI – JANUARI – APRIL APRIL ) BAB I 1.
PENDAHULUAN
Terjangkitnya infeksi nosokomial/HAIs atau sering disebut juga infeksi rumah sakit, artinya infeksi yang terjadi dirumah sakit. Hal ini berimplikasi sangat luas menimbulkan masalah bagi penderita dan dapat merugikan nama baik rumah sakit. Sebagai sebuah penyakit yang berdiri sendiri (terlepas dari keterkaitan penyakit dasar) yang muncul sebagai akibat tindakan medis dan asuhan keperawatan yang dilakukan baik sesuai SPO atau pun tidak, maka infeksi nosokomial dapat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas penyakit dasar. Akibat lain adalah hari rawat yang lebih panjang dan itu berarti perlu adanya tambahan biaya sedangkan bagi rumah sakit dapat memberikan kesan kurang baik terhadap pencegahan infeksi yang merupakan indikator keselamatan pasien rumah sakit.
2.
PENGORGANISASIAN
Pada tahun ini Pengorganisasian Pengorganisasian ada perubahan yaitu PPIRS berbentuk Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit, terdiri dari berbagai unit terkait yang bertanggung jawab kepada Direktur Medik dan Keperawatan. Kemudian untuk operasional, ada Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit yang terdiri dari unsur perawat (IPCN =Infection prevention control nurse dan IPCLN= Infection prevention control link nurse) PPIRS mempunyai peran penting dalam rangka memberikan pelayanan prima terhadap terhadap pasien, baik langsung ataupun tidak langsung. Memberi pengertian dan tambahan wawasan terhadap pasien dan pengunjungnya tentang perkembangan penyakit dan kuman setidaknya akan mempengaruhi tingkat kesembuhan pasien.
Kendala yang dihadapi : Dalam perjalan kinerjanya PPIRS masih menghadapi beberapa kendala antar lain belum ditetapkannya IPCN yang fulltime dan komite PPI baru terbentuk sehingga banyak hal yang belum bisa terselesaikan dengan baik antara lainnya pembuatan revisi protap, panduan, pedoman, dan beberapa kerjasama yang semestinya di lakukan dengan unit lainnya menjadi tidak dapat dilakukan contohnya mendisain sebuah ruangan seharusnya seharusnya melibatkan unsur PPIRS untuk memberikan masukan kepada tim/unit /pihak yang yang melaksanakan pembangunan sehingga sesuai atau paling tidak mendekati kaidah PPI Setidaknya PPI memberikan masukan tentang
Ventilasi untuk sehingga turn over udara diruangan menjadi seimbang, pencahayaan, dan lainlain. Harapan-harapan Pengorganisasian PPIRS kedepan bisa memberikan kontribusi yang baik untuk peningkatan mutu layanan di RSU Karya Dharma Husada dan bisa berkolaborasi dengan unit yang lain untuk kemajuan RSU Karya Dharma Husada dan akhirnya berpartisipasi dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas, Sehat dan Mandiri sehingga usia harapan hidup akan lebih baik.
BAB II ANALISIS MASALAH
Analisa Tabel 1.
No
Bulan
Insiden rate
1
Februari
0,3%
2
Maret
0,3%
3
April
0%
Tabel diatas adalah data dari ruangan rawat inap yang diakumulasikan dan dibagi jumlahnya per item di kalikan 100%. Bila kita melihat angka rata-rata februari-april 2017 sebesar 0,3% masih diatas angka standar yang telah ditetapkan yaitu dibawah 0,5% jika kita melihat pelayanan SPM Kemenkes tahun 2011 untuk angka infeksi tidak boleh lebih dari 1,5%
Rumus untuk mendapatkan inciden rate: kejadian infeksi kasus baru
X 100%
Semua pasien yang berpotensi terinfeksi
Rumus untuk mendapatkan angka rata-rata Jumlah kejadian infeksi kasus baru
X 100%
Semua pasien yang dirawat hidup/mati
Bila kita lihat satu persatu dari data yang terkump ul , phlebitis adalah angka yang paling tinggi yaitu 0,3% sehingga memicu peningkatan angka infeksi. Kemungkinan penyebabnya adalah ;
1.
Disinfeksi yang tidak adequat.
2.
Prosedur yang tidak dijalankan dengan baik saat pemasangan IV Catheter.
3.
Lingkungan terkontaminasi kuman.
4. Kepatuhan cuci tangan petugas saat sebelum melaksanakan tindakan a septic masih sangat rendah, meskipun belum ada data untuk kepatuhan cuci tangan. 6.
Penggunaan IV line ≥ 1 minggu di satu tempat.
Infeksi Daerah operasi (IDO) sebesar 0.% VAP menunjukan angka 0 % infeksi akibat pemasangan catheter urin 0 %
BAB III KEGIATAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN
1.
Kampanye Cuci tangan (hand Hygiene campain)
Adalah masih menjadi sasaran awal untuk pengendalian infeksi telah dilaksanakan kegitan pelatihan cuci tangan yang diikuti oleh seluruh unsur karyawan mulai dari direktur utama, direktur dan stafnya, para dokter, farmasi, laboratorium, perawat, radiolagi, bag umum, securiti, dan tidak terkecuali cleaning servise. Meskipun pada akhirnya peserta yang mengikuti pelatihan dunyatakan lulus namun pada proses observasi dilapangan terdapat banyak karyawan yang amsih belum bisa melakukan teknik cuci tanagn dengan benar 2.
Kegiatan sosialisasi dan orientasi PPIRS bagi karyawan baru
a . melaksanakan kegiatan orientasi pada karyawan baru b. melakukan kegitan sosialisasi kepada teman -teman perawat di ruang tanjung 3.
Evaluasi Program Dari Kegiatan Pokok Program
Program kepada pasien dan pengunjung rumah sakit: Program pendidikan dan pelatihan kepada pasein dan penunggunya belum dilaksanakan secara berkesinambungan. Sosialisasi tentang pengendalian infeksi masih sangat minim dilakukan, memberikan informasi tentang pengendalian infeksi kepada pengunjung menjadi bagian yang cukup penting untuk bisa terkendalinya infeksi nosokomial (HAIs) Program pendidikan kepada petugas sedikit demi sedikit sudah berjalan, orientasi petugas/karyawan baru siswa perawat, sudah dilaksanakan meskipun belum sepenuhnya. Untuk tahap awal program sudah dilaksanakan kegiatan pelatihan cuci tangan. Program immunisasi belum dapat dilaksanakan karena terbentur dengan anggaran, demikian juga dengan immunisasi bagi petugas/karyawan yang rencananya akan dilakukan immunisasi Hep.B Beberapa pelatihan tindakan invasif, penanganan pasien infeksius dan pelatihan sterilisasi namun petugas CSSD belum memiliki sertifikat pelatihan CSSD. Untuk Survey dapat terlaksana secara rutin untuk melihat mutu pelayanan ditinjau dari beberapa angka infeksi yang antara lain ISK, IDO, Plebitis,VAP Terkait dengan program penyehatan lingkungan dirasakan masih perlu banyak koreksi 3.
Tata hubungan kerja
Sampai saat ini ada hal yang perlu kita koreksi bersama, yaitu tentang pelaksanaan pembangunan, yang belum pernah meminta masukan kepada PPI tentang bagimana tinjauan PPI dengan pembangunan yang ada ; contohnya bangunan ruang Jenazah sangat Selain itu juga disyaratkan untuk menutup area yang sedang dibanagun /direnovasi terkait
dengan menjaga /meminimalisir kontaminasi udara dari debu, sehingga protap yang dibuat belum tersosialisasi dengan baik.
4.
PENGGUNAAN ANTI MIKROBA
Di RSU karya Dharma Husada belum dapat melakukan kultur dan belum dapat membuat peta kuman sehingga penggunaan antibiotk yang rasional di RSU Karya Dharma Husada hanya dilakukan sebagai antibiotika profilaksis dan pengobatan maintenance sesuai dengan studi empiric dokter yang merawat pasien.
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1.
Kesimpulan
Angka Infeksi rumah sakit / HAIs, di RSUKDH masih perlu pengendalian yang lebih intensif terutama angka infeksi plebitis mencapai o,3% Perlu dilakukan langkah-langkah yang kongkrit untuk pengendalian infeksi ini sehingga manfaat pelatihan cuci tangan masih sangat rendah korelasinya untuk pengendalian infeksi. 2.
Rekomendasi
1) Perlu adanya pelatihan / Refresh untuk pemasangan IV Chateter, dan pelatihan penangan pasien menular. 2) Kepada Komite Medik segera membuat usulan penggunaan antibiotic dan antimikroba 3) Pengumpulan data / pelaporan harus sesuai dengan kejadiannya dan harus dipahami kapan kita laporkan sebagai infeksi, sehingga tidak ada yang ditutupi atau bahkan dilebihkan. 4) Perlu pemahaman semua pihak tentang pembatasan kunjungan dimana waktu belum terkontrol dan anak-anak dibawah 12 tahun masih banyak yang masuk keruangan rawat inap. 5) Kedepan mungkin dapat disediakan tisu towel untuk mengeringkan tangan setelah mencuci tangan / hand washing, karena mengeringkan tangan sudah tidak direkomendasikan dengan menggunakan handuk yang sehari ganti. 8) Dukungan manajemen yang berkesinambungan sangat dibutuhkan untuk pelayanan yang baik dan berkualitas.
BAB V PENUTUP
Demikian laporan ini di buat mudah-mudahan bisa menjadi bahan pertimbangan untuk beberapa kebijakan yang menyangkut PPIRS, tentunya untuk kemajuan rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan yang bermutu, dan turut berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan mandiri.
View more...
Comments