Laporan PKL Terbaru
August 14, 2018 | Author: nugrah_angraini | Category: N/A
Short Description
Download Laporan PKL Terbaru...
Description
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tumbuhan
merupakan
salah
satu
organisme
yang
hidup
dan
berkembangbiak di alam ini selain hewan dan manusia. Tumbuhan ini ada yang tergolong tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri dan ada pula yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan telah memulai pengembangan teknik-teknik dalam mengolah hasil alam yaitu tumbuhan yang diyakini berkhasiat sebagai obat. Sehingga mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia yang dapat berdampak negatif bagi tubuh manusia. Hal ini juga dapat mensejahterakan masyarakat karena dapat memperoleh obat yang harganya lebih terjangkau, bermutu, mudah didapat, dan kurang atau tidak ada efek sampingnya. Adapun ilmu yang mempelajari tentang anatomi,fisiologi dan morfologi tumbuhan yang dimanfaatkan untuk menjadi obat adalah “Botani Farmasi”. Dalam rangka menunjang pembelajaran Botani Farmasi maka pada tanggal 6-9 0ktober 2011 diadakan Praktik Kerja Lapangan bagi mahasiswa farmasi Universitas Negeri Gorontalo yang memprogramkan mata kuliah ini. Adapun PKL ini bertempat di desa Bilungala Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango.. Pada PKL ini mahasiswa mengambil sampel di daerah gunung desa Bilungala. Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 08.00-10.00 setelah itu seluruh praktikan kembali di desa untuk mengolah sampel menjadi herbarium dan simplisia guna dilakukan penelitian pada praktikum nantinya. Untuk lebih jelasnya proses pengambilan sampel serta sampel yang dijadikan herbarium dan juga sampel yang dijadikan simplisia serta cara pembuatannya akan diuraikan pada pada bab-bab selanjutnya dalam laporan ini
1
1.2.Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam praktikum kerja lapangan ini adalah : Mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam bahan alam (tanaman yang
berkhasiat obat) Mahasiswa dapat mengetahui berbagai manfaat bahan alam (tanaman yang
berkhasiat obat ) Mahasiswa dapat mengetahui teori serta cara membuat simplisia dan
herbarium 1.3.Manfaat Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Adapun manfaat dari kegiatan praktek kerja lapangan yang telah penulis laksanakan adalah sebagai berikut : 1.
Keahlian professional yang diperoleh dari praktek kerja lapangan, dapat meningkatkan rasa percaya diri, yang selanjutnya akan mendorong untuk meningkatkan keahlian professional pada tingkat yang lebih tinggi.
2.
Waktu tempuh untuk mencapai keahlian professional menjadi lebih singkat. Setelah lulus sekolah dengan praktek kerja lapangan, tidak memerlukan lagi waktu latihan lanjutan untuk mencapai tingkat keahlian siap pakai.
3.
Melatih disiplin, tanggung jawab, inisiatif, kreatifitas, motivasi kerja, kerjasama, tingkah laku, emosi dan etika .
Manfaat herbarium
Adapun manfaat dari herbarium yang dibuat yaitu : 1.
Sebagai alat peraga dalam kegiatan pembelajaran
2.
Sebagai media penelitian
3.
Sebagai alat bantu identifikasi.
4.
Dapat digunakan untuk pertukaran herbarium antar daerah dan negara.
5.
Sebagai bukti adanya keanekaragaman.
6.
Sebagai specimen acuan untuk mempublikasikan specimen baru
2
1.2.Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam praktikum kerja lapangan ini adalah : Mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam bahan alam (tanaman yang
berkhasiat obat) Mahasiswa dapat mengetahui berbagai manfaat bahan alam (tanaman yang
berkhasiat obat ) Mahasiswa dapat mengetahui teori serta cara membuat simplisia dan
herbarium 1.3.Manfaat Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Adapun manfaat dari kegiatan praktek kerja lapangan yang telah penulis laksanakan adalah sebagai berikut : 1.
Keahlian professional yang diperoleh dari praktek kerja lapangan, dapat meningkatkan rasa percaya diri, yang selanjutnya akan mendorong untuk meningkatkan keahlian professional pada tingkat yang lebih tinggi.
2.
Waktu tempuh untuk mencapai keahlian professional menjadi lebih singkat. Setelah lulus sekolah dengan praktek kerja lapangan, tidak memerlukan lagi waktu latihan lanjutan untuk mencapai tingkat keahlian siap pakai.
3.
Melatih disiplin, tanggung jawab, inisiatif, kreatifitas, motivasi kerja, kerjasama, tingkah laku, emosi dan etika .
Manfaat herbarium
Adapun manfaat dari herbarium yang dibuat yaitu : 1.
Sebagai alat peraga dalam kegiatan pembelajaran
2.
Sebagai media penelitian
3.
Sebagai alat bantu identifikasi.
4.
Dapat digunakan untuk pertukaran herbarium antar daerah dan negara.
5.
Sebagai bukti adanya keanekaragaman.
6.
Sebagai specimen acuan untuk mempublikasikan specimen baru
2
Manfaat simplisia
Adapun manfaat dari simplisia yang dibuat yaitu : 1.
Sebagai simpanan untuk dijadikan bahan obat
2.
Dengan adanya ketrampilan mempermudah kita
dalam pembuatan simplisia,
sebagai seorang calon farmasis dalam
penyediaan bahan obat yang berasal dari alam 3.
Mendapatkan
wawasan
dan
tentang
bagaimana
dalam
pengolahan simplisia untuk dijadikan sebagai bahan bahan obat.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani Farmasi
Botani farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang anatomi,fisiologi dan morfologi morfologi tumbuhan tumbuhan untuk dimanfaatkan sebagai sebagai bahan obat.
Botani
Farmasi mempelajari morfologi tumbuhan, struktur anatomi dan proses fisiologi yang terjadi di dalam sel tumbuhan. Pada mata kuliah ini juga dibahas klasifikasi tumbuhan tingkat tinggi, karakter dan karakteristik tumbuhan bentuk morfologi organ, perkembangan tumbuhan dari embrio tanaman, struktur sel tumbuhan, klasifikasi jaringan tumbuhan, metabolisme tumbuhan, fotosíntesis, fiksasi CO2,respirasi dan glikolisis. Dalam Botani Farmasi juga mempelajari tentang : macam dan fungsi jaringan tumbuhan jaringan dermal (kulit), fundamental (dasar,parenkim (das ar,parenkim dan ,
sklerenkim) dan vaskular (pembuluh : xilem dan floem). Fungsi dan struktur stomata, trikom, parenkim, kollenkim dan skerenkim, struktur dan fungsi xilem , seleksi, pengumpulan, produksi, pengawetan, dan penyimpanan. .
Di dalam Botani Farmasi, tanaman obat diklasifikasikan diklasifikas ikan berdasarkan :
Morfologi.
Taksonomi dari pada tanaman dan hewan dari mana bahan obat tersebut diperoleh.
Karakter dan karakteristik tanaman
2.2. Herbarium
a. Pengertian Herbarium adalah spesimen yang digunakan untuk studi taksonomi, berupa tumbuhan segar yang masih hidup tapi biasanya berupa bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan dengan metode tertentu (Taksonomi Umum ; 152-153). b. Penggolongan Berdasarkan cara pengawetannya, herbarium digolongkan atas :
4
1.
Herbarium basah Yang dimaksud dengan herbarium basah adalah spesimen tumbuhan yang telah diawetkan dan disimpan dalam suatu larutan yang dibuat dari berbagai macam zat dengan komposisi yang berbeda. Disamping itu dapat pula ditempatkan zat-zat lain untuk tujuan-tujuan tertentu, untuk sejauh mungkin mempertahankan warna asli bahan tumbuhan yang diawetkan. Adapun bahan pengawet yang digunakan adalah formalin.
2.
Herbarium kering Yaitu
herbarium
yang
cara
pengawetannya
dengan
cara
dikeringkan. Sebagian besar spesimen herbarium yang disimpan sebagai awetan dalam herbarium-herbarium di dunia ini diproses melalui pengeringan. Pengeringan biasanya dilakukan dengan sinar matahari, kecuali bila ada pertimbangan-pertimbangan lain misalnya keadaan cuaca. Pada musim penghujan, pengeringan tidak dapat berlangsung cepat sehingga bahan yang dikeringkan kadang-kadang terganggu oleh jamur . a. Pembuatan Herbarium dapat dibuat dengan tahap-tahap berikut : 1. Pembuatan herbarium kering Mengambil salah satu tanaman atau bagian tanaman. Syarat-syarat
dalam pengambilan tanaman yaitu, tanaman harus lengkap. Mencuci tanaman dengan menggunakan air yang mengalir,lalu
diangin-anginkan. Sterilisasi tanaman yaitu dengan mengoleskan alkohol 70% pada
seluruh bagian tanaman. Cara 1: memasukkan tanaman pada sasak bambu yang telah dibuat.
Diatur sedemikian rupa pada lembaran kertas yang dapat menghisap air seperti kertas koran, yang berukuran kira-kira 28 ½ x 41 cm (11 ½ x 16 ½ inci). Bahan-bahan tadi dipress diantara lapisan-lapisan tersebut dan mengeringkannya dengan penjemuran.
5
Cara 2 : mengatur posisi tanaman pada lembaran kertas koran
hingga rata. Dilapisi lagi dengan beberapa lembar koran, tangkup dengan tripleks pada kedua sisinya lalu ikat dengan kencang sehingga tanaman terpress dengan kuat. Ganti koran dengan yang kering setiap kali koran pembungkus tanaman basah. Lakukan berulang-ulang hingga tanaman betul-betul kering. Tanaman dikatakan kering jika sudah cukup kaku dan tidak terasa
dingin. Tanaman yang akan dibuat herbarium sebaiknya memiliki bagian-
bagian yang lengkap. Jika bunganya mudah gugur maka masukkan bunganya dalam amplop dan selipkan pada herbarium. Daun atau bagian tanaman yang terlalu panjang, bisa dilipat. Menempelkan tanaman yang telah dikeringan pada karton dengan
menggunakan jahitan tali atau selotip. Usahakan penampakan atas dan bawah dapat diperlihatkan. Melengkapi keterangan yang terdapat pada collector book. Menempelkan etiket.
2. Pembuatan herbarium basah Siapkan spesimen yang akan diawetkan. Sediakan formalin yang telah diencerkan sesuai dengan keinginan. Masukkan spesimen pada larutan formalin yang telah ada dalam
botol jam dan telah diencerkan. Tutup rapat botol dan kemudian beri label yang berisi nama
spesimen tersebut dan familinya.
2.3.Simplisia
a. Pengertian Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami proses pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan (FI III : XXX).
6
b. Penggolongan Simplisia terbagi atas tiga yaitu : 1. Simplisia nabati Simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni. 2. Simplisia hewani Simplisa yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. 3. Simplisia pelican (mineral) Simplisia yang berupa bahan pelican (mineral) yang belum diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni. c. Tahap-Tahap Pembuatan Simplisia 1.
Pengambilan Sampel Ketentuan saat pemanenan atau pengambilan tumbuhan atau bagian tumbuhan adalah sebagai berikut : a. Biji Pengambilan biji dapat dilakukan pada saat mulai mengeringnya buah atau sebelum semuanya pecah. b. Buah Pengambilan buah tergantung tujuan dan pemanfaatan kandungan aktifnya. Panen buah bisa dilakukan saat menjelang masak, setelah benar-benar masak (misalnya adas), atau dengan cara melihat perubahan warna/bentuk dari buah yang bersangkutan (misalnya, jeruk, asam, dan pepaya). c. Bunga Panen dapat dilakukan saat menjelang penyerbukan,saat bunga masih kuncup(seperti pada Jasminum sambac,melati), atau saat bunga sudah mulai mekar (misalnya Rosa sinensis,mawar)
7
d. Daun Panen daun dilakukan pada saat proses fotosintesis berlangsung maksimal, yaitu ditandai dengan saat-saat tanaman mulai berbunga atau buah mulai masak. Untuk pengambilan pucuk daun, dianjurkan dipungut pada saat warna pucuk daun berubah menjadi daun tua. e. Kulit batang Pemanenan kulit batang hanya dilakukan pada tanaman yang sudah cukup umur. Saat panen yang paling baik adalah awal musim kemarau sehingga kulit kayu mudah dikelupas. f. Umbi lapis Panen umbi dilakukan pada waktu umbi mencapai besar optimum, yaitu pada waktu bagian atas tanaman sudah mulai mengering. g. Rimpang Panen rimpang dilakukan pada saat awal musim kemarau. h. Akar Panen akar dilakukan pada saat proses pertumbuhan berhenti atau tanaman sudah cukup umur 2.
Penyortiran (segar)/sortasi basah Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan kotorankotoran atau bahan-bahan asing, bahan yang tua dengan yang muda atau bahan yang ukurannya lebih besar atau lebih kecil.
3.
Pencucian Pencucian bertujuan menghilangkan kotoran-kotoran dan mengurangi mikroba-mikroba yang melekat pada bahan. Pencucian harus segera dilakukan setelah pengambilan sampel karena dapat mempengaruhi mutu bahan. Pencucian harus dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin untuk menghindari larut dan terbuangnya zat yang terkandung dalam bahan. Pencucian sebaiknya jangan menggunakan air sungai, karena cemarannya berat. Sebaiknya digunakan air dari
8
mata air, sumur, atau air ledeng (PAM). Pencucian bahan dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain : a. Perendaman bertingkat Perendaman biasanya dilakukan pada bahan yang tidak banyak mengandung kotoran seperti daun, bunga dan buah. Proses perendaman dilakukan beberapa kali pada wadah dan air yang berbeda. Metode ini akan menghemat penggunaan air, namun sangat mudah melarutkan zat-zat yang terkandung dalam bahan. b. Penyemprotan Penyemprotan biasanya dilakukan pada bahan yang kotorannya banyak melekat pada bahan seperti rimpang, akar, umbi dan lainlain. Proses penyemprotan dilakukan dengan menggunakan air yang bertekanan tinggi. c. Penyikatan (manual maupun otomatis) Pencucian dengan menyikat dapat dilakukan terhadap jenis bahan yang keras/tidak lunak dan kotorannya melekat sangat kuat. Penyikatan dilakukan terhadap bahan secara perlahan dan teratur agar tidak merusak bahannya. Pembilasan dilakukan pada bahan yang sudah disikat. Metode pencucian ini dapat menghasilkan bahan yang lebih bersih dibadingkan dengan metode pencucian lainnya, namun meningkatkan resiko kerusakan bahan, sehingga merangsang tumbuhnya bakteri atau mikroorganisme. 4.
Penirisan Setelah pencucian bahan langsung ditiriskan untuk menghilangkan kadar air yang ada selama proses pencucian berla ngsung.
5.
Perajangan Perajangan pada bahan dilakukan untuk mempermudah proses selanjutnya seperti pengeringan, pengemasan, penyulingan minyak atsiri dan penyimpanan. Perajangan biasanya hanya dilakukan pada bahan yang ukurannya agak besar dan tidak lunak seperti akar, rimpang, batang buah dan lain-lain. Perajangan teralu tipis dapat
9
mengurangi zat aktif yang terkandung dalam bahan. Sedangkan jika terlalu tebal, maka pengurangan kadar air dalam bahan agak sulit dan memerlukan waktu yang lama dalam penjemuran dan kemungkinan besar bahan mudah ditumbuhi jamur. Pada dasarnya tujuan pengubahan bentuk simplisia adalah untuk memperluas permukaan bahan baku. Semakin luas permukaan maka bahan baku akan cepat kering. Proses pengubahan bahan bentuk ini meliputi beberapa perlakuan: 1) Perajangan untuk rimpang, daun dan herba 2) Pengupasan untuk buah, kayu, kulit kayu, dan biji-bijian yang ukurannya besar. 3) Pemiprilan khusus untuk jagung, yaitu biji di pisahkan dari bongkolnya. 4) Pemotongan untuk akar, batang, kayu, kulit kayu, dan ranting. 5) Penyerutan untuk kayu. 6.
Pengeringan Pengeringan adalah suatu cara pengawetan atau pengolahan pada bahan
dengan
pembusukan
cara
dapat
mengurangi terhambat.
kadar
air,
Pengeringan
sehingga akan
proses
menghindari
terurainya kandungan kimia karena pengaruh enzim. Pengeringan yang cukup akan mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan kapang (jamur). Menurut persyaratan obat tradisional, pengeringan dilakukan sampai kadar air tidak lebih dari 10%. Pengeringan sebaiknya jangan dibawah sinar matahari langsung, melainkan dengan almari pengering yang dilengkapi dengan kipas penyedot udara sehingga terjadi sirkulasi yang baik. Bila terpaksa dilakukan pengeringan di bawah sinar matahari maka perlu ditutup dengan kain hitam untuk menghindari terurainya kandungan kimia dan debu. Agar proses pengeringan berlangsung lebih singkat bahan harus dibuat rata dan tidak bertumpuk. Waktu pengeringan bergantung pada jenis bahan yang dikeringkan seperti rimpang, daun kayu, ataupun bunga.
10
7.
Penyortiran (kering) Simplisia yang telah kering tersebut masih sekali lagi dilakukan sortasi untuk memisahkan kotoran, bahan organik asing, dan simplisia yang rusak sebagai akibat proses sebelumnya.
8.
Pengemasan Pengemasan dapat dilakukan terhadap simplisia yang sudah dikeringkan. Persyaratan jenis kemasan yaitu dapat menjamin mutu produk yang dikemas, mudah dipakai, tidak mempersulit penanganan. Dapat melindungi isi pada waktu pengangkutan, tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isi dan kalau boleh mempunyai bentuk dan rupa yang menarik.
9.
Penyimpanan Penyimpanan simplisia dapat dilakukan di ruang biasa (suhu kamar) ataupun di ruang ber AC. Ruang tempat pemnyimpanan harus bersih, udaranya cukup kering dan berventilasi.
2.4. Determinasi
Determinasi merupakan upaya membandingkan suatu tumbuhan dengan satu tumbuhan lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau dipersamakan). Karena di dunia ini tidak ada dua benda yang identik atau persis sama, maka istilah determinasi dianggap lebih tepat daripada istilah identifikasi. Klasifikasi tumbuhan pada dasarnya merupakan pembentukan kelompokkelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun ke dalam takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu. Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) yang lebih rendah mempunyai kesamaan sifat lebih banyak daripada takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) di atasnya. Perbedaan antara istilah takson dengan kategori yaitu istilah takson yang ditekankan adalah
11
pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan istilah kategori yang ditekankan adalah tingkat atau kedudukan golongan dalam suatu hierarki tertentu. Untuk mendeterminasi tumbuhan pertama sekali yang perlu dilakukan adalah adalah mempelajari sifat morfologi tumbuhan tersebut. Ciri-ciri morfologis yang digunakan dalam klasifikasi ialah bagian vegetatif atau bagian yang ada kaitannya dengan reproduksi. Contoh bagian vegetatif antara lain yaitu ada tidaknya jaringan pembuluh, macam serta kedudukan daun, dn cirri-ciri organ lainnya. Pada umumnya, struktur reproduktif lebih luas penggunaannya dibandingkan dengan struktur vegetatif. Banyak studi tentang morfologi tumbuhan memperlihatkan bahwa struktur yang berhubungan dengan alat reproduktif ternyata hanya sedikit yang mengalami perubahan selama evolusi dibandingkan dengan struktutr vegetatif(Tjitrosomo, 1984). Setelah
dilakukan
pengamatan
terhadap
cirri-ciri
morfologi,
langkah
selanjutnya adalah membandingkan atau mempersamakan ciri-ciri tumbuhan tadi dengan tumbuhan lainnya yang sudah dikenal identitasnya, dengan menggunakan salah satu cara berikut diantaranya yaitu ingatan, bantuan ahli, specimen acuan pustaka komputer.(Anonimous, 2007) Biasanya, proses determinasi akan lebih mudah jika menggunakan kunci determinasi. Kunci determinasi merupakan suatu alat yang diciptakan khusus untuk memperlancar pelaksanaan pendeterminasian tumbuh-tumbuhan. Kunci determinasi dibuat secara bertahap, sampai bangsa saja, suku, marga atau jenis dan seterusnya. Ciri-ciri tumbuhan disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah si pemakai kunci dipaksa memilih satu di antara dua atau beberapa sifat yang bertentangan,begitu seterusnya hingga akhirnya diperoleh
suatu
jawaban
berupa
identitas
tumbuhan
yang
diinginkan(Anonimous, 2007)
12
2.5. Uraian tanaman 2.5.1. Akar (radix)
Akar adalah bagian pokok yang nomer 3 (disamping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar mempunyai sifat-sifat berikut : a) Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi ( geotrof ) atau menuju ke air (hidrotof ), meninggalkan udara dan cahaya b) Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daundaun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya c) Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan d) Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibanding dengan batang e) Bentuknya sering kali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas : a) Memperkuat berdirinya tumbuhan b) Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah c) Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan d) Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan Pada akar umumnya dapat dibeda-bedakan bagian-bagian berikut : a) Leher akar atau pangkal akar (colum) yaitu bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang b) Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling mudah, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan. c) Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya
13
d) Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi. e) Serabut akar ( fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan berbentuk serabut f) Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar ( pilus radicalis), yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang g) Tudung akar (caliptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah. Sistem perakaran dibedakan atas 2 macam : a) Sistem akar tunggang Yaitu jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang demikian ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang ( gymnospermae). b) Sistem akar serabut Yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal akar. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli dinamakan akar liar. Bentuknya seperti serabut, oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia) Melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan dalam : a) Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, dan jika ada cabang-cabangnya biasanya cabang-cabang ini terdiri atas akar-akar yang halus berbentuk serabut. Akar tunggang yang bersifat demikian seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan lalu mempunyai bentuk yang istimewa. Misalnya:
14
1. Berbentuk sebagai tombak ( fusiformis), pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan, biasanya menjadi tempat penimbunan makanan. Contoh : wortel ( Daucus carota) 2. Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar membulat, akarakar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing. Contoh : biet ( Beta vulgaris) 3. Berbentuk benang ( filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut dan juga sedikit sekali bercabang misalnya pada kratok ( Phaseolus lunatus) b) Akar tunggang yang bercabang (ramosus), akar tunggang berbentuk kerucut panjang tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang Akar mempunyai sifat dan tugas khusus, misalnya : a) Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah. Menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. b) Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium), yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya. c) Akar pelekat (radix adligans), akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya. d) Akar pembelit (cirrhus radicalis), juga untuk memanjat, tetapi dengan memeluk penunjangnya. e) Akar nafas ( pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tegak lurus ke atas hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. f) Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah
15
karena batang tumbuhan yang mempunyai akar demikian ini terdapat di atas tanah atau air g) Akar lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika dikatakan bagian akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk ke dalam tanah. a) Akar banir, yaitu akar yang berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar 2.5.2. Batang (caulis )
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Sebagai bagian tubuh tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk : a) Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah b) Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi c) Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah d) Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan. Dari sudut bentuk penampang melintangnya batang dapat dibedakan menjadi bermacam-macam bentuk, antara lain : a) Bulat (teres), misalnya bambu ( Bambuusa sp) b) Bersergi (angularis), dalam hal ini ada kemungkinan : bangun segitiga (tringularis), segi empat (quadrangularis) c) Pipih biasanya melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun. Batang yang bersifat demikian dinamakan : filokladia ( phyllocladium) yaitu jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas serta kladodia (cladodium) jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan
16
Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang dapat memperlihatkan variasi, dan bertalian dengan sifat antara lain : a) Tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus ke atas b) Menggantung (dependens), ini hanya mungkin untuk tumbuhan yang tumbuhnya di lereng atau tepi jurang c) Berbaring (humifusus), jika batang terletak pada permukaan tanah, hanya ujungnya saja yang sedikit membengkok ke atas d) Menjalar atau merayap (repens), batang berbaris tetapi dari buku-bukunya keluar akar-akar. e) Serong ke atas atau condong (ascendens), pangkal batang seperti hendak berbaring tetapi bagian lainnya lalu membelok ke atas f) Mengangguk (nutans), batang tumbuh tegak lurus ke atas g) Memanjat ( scandes), yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan menggunakan penunjang h) Membelit (volubilis) jika batang naik ke atas dengan menggunakan penunjang seperti batang yang memanjat akan tetapi tidak dipergunakan alat-alat yang khusus, melainkan batangnya sendiri naik dengan melilit penunjangnya Cara percabangan batang terbagi menjadi 3, yaitu : 1. Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas. Karena lebih besar dan lebih panjang dari cabang-cabangnya 2. Percabangan simpodial, batang pokok sukar ditentukan, karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya. 3. Percabangan menggarpu atau dikotom yaitu cara percabangan, yang batang setiap kali menjadi dua cabang yang sama besar.
17
Cabang-cabang pada suatu tumbuhan dapat bermacam-macam dibedakan : a) Geragih ( flagellum) yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap. b) Wiwilan atau tunas air (virga singularis) yaitu cabang yang biasanya tumbuh cepat dengan ruas-ruas yang panjang dan seringkali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup liar. c) Sirung panjang (virga) yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung daun, dan mempunyai ruas yang cukup panjang d) Sirung pendek (virgula) yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek.
2.5.3. Daun (folium )
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah pada bagian lain pada tubuh tumbuhan.bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun di namakan ketiak daun ( axilla). Daun biasanya tipis melebar,kaya akan suatu zat warna hijau yang di namakan klorofil,oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau. Daun memiliki fungsi sebagai berikut : a) pengambilan zat-zat makanan (reabsorpsi).terutama berupah zat gas (CO2) b) pengolahan zat-zat makanan (asimilasi) c) penguapan air (transpirasi) d) pernafasan(respirasi) Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut: a) upih daun atau pelepah daun (vagina) b) tangkai daun ( petiolus) c) helaian daun (lamina)
18
Mengenai susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan : a) Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja: lazimnya lalu di sebut daun bertangkai b) daun terdiri atas upih dan helaian daun yang demikian ini di sebut daun berupih atau daun berpelepah c) daun
hanya
tangkai,sehingga
terdiri
atas
helaian
saja,tanpa
upih
dari
helaian langsung melekat atau duduk ppada
batang.daun yang demikian susunannya di namakan daun duduk ( sessilis). Daun yang hanya terdiri atas helaian daun saja dapat mempunyai pangkal yang demikian lebarnya,hingga pangkal daun tadi seakan-akan melingkari batang atau memeluk batang,oleh sebab itu juga di namakan daun memeluk batang. d) daun yang hanya terdiri atas tangkai saja,dan dalam hal ini tangkai tadi biasanya lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun,jadi merupakan suatu helaian daun semu atau palsu. Daun memiliki bentuk yang bermacam-macam antara lain : a) bulat atau bundar(orbicularis). Jika panjang : lebar = 1:1 b) bangun
perisai( peltatus).daun
yang
biasanya
bangun
bulat
mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun,melainkan pada bagian tengah helaian daun. c) jorong(ovalis) yaitu jika perbandingan panjang : lebar = 1.5-2 : 1 d) memanjang(oblongus), yaitu jika panjang : lebar = 2.5-3 : 1. e) bangun lanset(lanceolatus), yaitu jika panjang : lebar = 3-5 : 1 f) bangun bulat telur (ovatus) g) bangun segitiga (triangularis), yaitu bangun seperti segitiga sama kaki h) bangun delta (deltoideus), yaitu bangun segitiga yang sama ke 3 sisinya i) bangun belah ketupat (rhomboideus) yaitu bangun segi empat yang sisinya tidak sama panjang
19
j) bangun jantung (cordatus), yaitu bangun seperti bulat telur tetapi pangkal daun memperlihatkan suatu lekukkan k) bangun ginjal (reniformis), yaitu daun yang pendek lebar dengan ujung yang tumpul atau membulat dan pangkal yang berlekuk dangkal l) bangun anak panah ( sagittatus), daun tak seberapa lebar ujung tajam,pangkal dengan lekukan yang tancip pula m) bangun tombak (hastatus), seperti bangun anak panah,tetapi bagian pangkal daun di kanan kiri tangkai mendatar. n) bertelinga (auriculatus), seperti bangun tombak,tetapi pangkal daun di kanan kiri tangkai membulat o) bangun bulat telur sungsang (obovatus), yaitu seperti bulat telur tetapi bagian yang lebar terdapat dekat ujung daun p) bangun jantung sungsang (opcordatus) q) bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus) r) bangun sudip ( spathulatus), seperti bangun bulat telur terbalik tetapi bagian bawahnya memanjang s) bangun garis (linearis), pada penampang melintangnya pipih dan daun amat panjang t) bangun pita (ligulatus) serupa daun bangun garis tetapi lebih panjang. u) bangun pedang (ensiformis) seperti bangun garis,tetapi daun tebal di bagian tengah dan tipis kedua tepinya v) bangun
paku
( sugulatus),
bentuk
daun
hampir
seperti
silinder,ujung w) bangun jarum (acerosus), serupa bangun paku,lebih kecil dan meruncing panjang 2.5.4. Bunga (flos )
Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk,warna
dan
susunannya
di
sesuaikan
dengan
kepentingan
20
tumbuhan,sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan,dan akhirnya dapat di hasilkan alat-alat perkembangbiakan. Bunga pada umunya mempunyai bagian-bagian berikut : a) tangkai bunga ( pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang,padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan,yaitu bagian bagian
yang
menyerupai
daun,berwarna
hijau
yang
seakan-akan
merupakan peralihan dari daun biasa kehiasan bunga b) dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang sering kali melebar,dengan ruas-ruas yang amat pendek,sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain,bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam satu lingkaran. c) hiasan
bunga( perianthium),yaitu
bagian
bungayang
merupakan
penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulangtulang atau urat-urat yang masih jelas. Macam-macam bentuk dasar bunga Dasar bunga biasanya menebal atau melebar dan memperlihatkan bermacammacam bentuk,misalnya a) rata,hingga semua bagian bunga duduk sama tinggi di atas dasar bunga,berturut-turut dari luar ke dalam : kelopak,tajuk bunga,benang sari,dan putik.dalam keadaan yang demikian bakal buah di katakan duduknya menumpang( superus) b) menyerupai kerucut,hingga putik yang berada di tengah-tengah duduknya paling
tinggi,juga
di
sini
duduknya
bakal
buah
di
katakan
menumpang( superus) c) seperti cawan.daun-daun kelopak dan tajuk bunga duduknya seakan-akan pada tepi bangunan seprti cawan tadi,sedang putik di tengah pada bagian
21
dasar bunga yang lebih rendah letaknya dari pada tempat duduknya kelopak dan tajuk bunga. d) bentuk mangkuk.juga dalam hal ini kelopak dan tajuk bunga lebih tinggi letaknya dari pada putik.bakal buahnya terletak di bagian dasar bunga dan sebagian bakal buah berlekatan dengan pinggir dasar bunga.bakal buah di namakan setengah tenggelam ( semi inferus). 2.5.5. Buah (fructus )
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan,maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah,dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji. Pada pembentukan buah terkadang bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah,sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukandan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur,melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah
itu
sendiri,jadi
tidak
merupakan
satu
bagian
buah
yang
penting.misalnya: a) daun-daun pelindung contoh pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot). b) daun-daun kelopak.contoh pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah. c) tangkai kepla putik, juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung, juga pada semua macam jambu, masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah. d) kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun buah dan jumlah ruangan dalam buah manggis tadi.
22
Buah yang banyak terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, merupakan buah yang telanjang ( fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah sungguh. kecuali bakal buahnya sendiri sering kali terjadi, bahwa ada bagian bunga ikut mengambil bagian dalam pembentukan buah, bahkan sering kali merupakan bagian buah yang paling menarik perhatian. Sehingga buah yang demikian dinamakan buah palsu atau buah semu ( fructus spurious).pada buah semu buah yang sesungguhnya sering kali tidak kelihatan (tertutup), karena itu sering kali buah semu di namakan pula buah tertutup ( fructus clauses). Adapun bagian-bagian bunga yang sering kali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya: a) Tangkai bunga.contoh pada jambu monyet atau jambu mente ( Anacardium occidental L) b) Dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk, misalnya pada bunga lo ( Ficus glomerata Roxb) dan sebangsanya. c) Dasar bunga pada bunga tunggal,misalnya pada arbe ( Fragraria vesca L) d) Kelopak bunga misalnya pada ciplukan ( Physalis minima L) e) Tenda bunga dan ibu tangkai pada bunga majemuk, misalnya pada pohon nangka ( Artocarpus integra Merr ) Pada
umumnya
buah
hanya
akan
terbentuk
sesudah
terjadi
penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya
buah
yang
demikian
itu
dinamakan:
Partenokarpi
( parthenocarpy).
23
Ikhtisar Tentang Buah
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu: a. Buah semu atau buah tertutup,yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu,yang malahan menjadi bagian utama buah ini. b. Buah sungguh atau buah telanjang, yang meluluh terjadi dari bakal buah. Penggolongan Buah Semu Buah semu dapat di bedakan dalam: a. Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah.misalnya: - Tangkai bunga pada jambu monyet ( Anacardium occidental L) - kelopak bunga pada buah ciplukan ( Physalis minima L) b. Buah semu ganda ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu bakal buah yang bebas satu sama lain. Misalnya pada buah arbe ( Fragraria vesca L) c. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk,tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah, misalnya buah nangka ( Artocarpus interga Merr ) dan keluih ( Artocarpus communis Forst ). Penggolongan buah sungguh (buah sejati) Buah sungguh dapat di bedakan dalam 3 golongan,yaitu: 1. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja.misalnya : buah mangga ( Mangifera indica L),papaya (Carica papaya L) 2. Buah sejati ganda yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain misalnya : pada cempaka ( Michelia champaca Bail ) 3. Buah sejati majemuk,yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah.misalnya pandan ( Pandanus tectorius Sol )
24
Buah sejati tunggal
Buah sejati tunggal dibedakan dalam dua golongan : a. Buah sejati tunggal yang kering( siccus) b. Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah ( pericarpium) dibedakan dalam 3 lapisan -
Kulit luar (eksocarpium atau epicarpium)
-
Kulit tengah (mesocarpium)
-
Kulit dalam (endocarpium)
Ikhtisar buah sejati tunggal yang kering
Buah sejati tunggal yang kering dibedakan dalam : A. Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscen). Contoh-contoh: a. Buah padi (caryopsis) b. Buah kurung (aschenium) c. Buah keras (nux) d. Buah keras bersayap (samara) B. Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak ( lebih dari satu ) biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericartia) a. Buah berbelah dua (diachenium). buah berbelah dapat dibedakan dalam: 1. Buah berbelah dua (miridiachenium) 2. Buah berbelah tiga (miringtriachenium) 3. Buah berbelah empat (tetrachenium) 4. Buah berbelah banyak (polyachenium) b. Buah kendaga (rhegma), buah ini dapat dibedakan lagi dalam : 1. Buah berkendaga dua (dicoccus) 2. Buah berkedaga tiga (tricoccus) 3. Buah berkendaga lima ( pentacoccus) 4. Buah berkendaga banyak ( polycoccus)
25
c. Buah kotak, buah kotak dapat dibedakan dalam: 1. Buah bumbung (miringfoliculus) 2. Buah polong (legumen) 3. Buah lobak atau polong semu ( siliqua) 4. Buah kotak sejati (capsula)
Ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging
Perbedaan buah sejati yang berdaging adalah sebagai berikut : a.
Buah buni(bacca) ialah buah yang dinding mempunyai dua lapisan
b.
Buah mentimun (pepo) buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh berbeda dengan buah buni
c.
Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni, kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu :
d.
Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit yaitu : - kulit luar (exocarpium atau epicarpium) , yang tipis menjagat , biasanya licin mengkilat. - kulit tengah (mesocarpium),yang tebal berdaging atau berserabut, kalau berdaging seringkali dapat dimakan. - kulit dalam (endocarpium) , yang cukup tebal , keras, dan berkayu.
e. buah delima, kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir mengayuh lapisan dalamnya tipis, licin. f.
buah apel (pomum)
Buah sejati ganda
Buah sejati ganda dapat dibedakan menjadi : a. Buah kurung ganda, misalnya pada mawar ( Rosa hybrida Hort) b. Buah batu ganda c. Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah. d. Buah buni ganda, misalnya srikaya ( Annona squamusa L)
26
Buah sejati majemuk
Buah sejati majemuk berasal dari suatu bunga majemuk sama halnya dengan buah sejati ganda, dapat dibedakan menjadi : a.
Buah buni majemuk
b.
Buah batu majemuk
c.
Buah kurung majemuk
2.5.6. Biji (semen )
Pada biji umumnya dibedakan bagian-bagian yakni : a. Kulit biji ( spermodermis) b. Tali pusar ( funiculus) c. Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
Tumbuhan
biji
(Spermathophyta),
biji
merupakan
alat
perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkan biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ke lain tempat.
Kulit biji (Spermodermis) Kulit biji berasal dari selaput bakal biji(integumentum) oleh sebab itu biasanya kulit biji (dari tumbuhan biji tertutup ( Angiospermae) terdiri atas 2 lapisan yaitu : a. Lapisan kulit luar (testa). b. Lapisan kulit dalam (tegmen) Ketiga lapisan kulit biji masing-masing dinamakan : a. Kulit luar ( sarcotesta) b. Kulit tengah (sclerotesta) c. Kulit dalam (endotesta)
27
Maka pada kulit luar biji masih dapat di temukan bagian-bagian lain,misalnya: 1. Sayap (ala) 2. Bulu (coma) 3. Salut biji (arillus) 4. Salut biji semu (arillodium) 5. Pusar biji (hilus) 6. Liang biji (micropyle) 7. Bekas-berkas pembuluh pengangkutan (chalaza) 8. Tulang biji (raphe)
Tali pusar ( Funiculus) Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji.
Inti biji (nucleus seminis) Inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat didalam kulitnya, inti biji terdiri atas : a. Lembaga (embryo) b. Putih lembaga (albumen)
Lembaga (embryo) Lembaga adalah calon tumbuhan baru,yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru,setelah biji memperoleh syarat-syarat yang di perlukan.lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan,yaitu: a. Akar lembaga atau calon akar (radicula) b. Daun lembaga (cotyledo), mempunyai fungsi yang berbeda-beda: -
Sebagai tempat penimbunan makanan
-
Sebagai alat untuk melakukan asimilasi
28
-
Sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga.
c. Batang lembaga (cauliculus),dapat di bedakan dalam 2 bagian yaitu: -
Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)
-
Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
Putih lembaga (albumen) Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu j aringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan dapat membedakan putih lembaga dalam : a. Putih lembaga dalam (endospermium) b. Putih lembaga luar ( perispermium)i
Kecambah ( plantula) Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam 2 macam: a. Perkecambahan di atas tanah (epigaeis) b. Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis)
2.5.7. Rimpang (rhizoma )
Rimpang adalah batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah,bercabang-cabang dan tumbuh mendatar,dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Rimpang di samping merupakan alat perkembangbiakan juga merupakan tempat penimbunann zat-zat makanan cadangan misalnya pada
tanaman
tasbih
(canna
edulis
Ker )
dan
kerut
(marantah
arundinaceae L)
29
Bahwasanya alat ini adalah penjelmaan batang dan bukan akar,dapat di lihat dari tanda-tanda berikut: - beruas-ruas,berbuku-buku,akar tidak pernah bersifat demikian - berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik -
mempunyai kuncup-kuncup
-
tumbuhnya tidak kepusat bumi atau air,malahan kadang-kadang lalu ke atas,muncul di atas tanah.
30
BAB III METODE KERJA
3.1.Lokasi dan Waktu PKL 3.1.1. Lokasi PKL
Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di Desa Bilungala, Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo 3.1.2. Waktu Pelaksanaan PKL
Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 6 – 9 Oktober 2011
3.2.Alat dan Bahan 3.2.1. Herbarium 1.Alat :
Alat tulis
Cutter
Gunting
Kapas
Kertas koran
Kertas label
Sasak dari bambu
Selotip
Tali rafia
2. Bahan
Air
Alkohol 70%
Sampel tanaman
31
3.2.2. Simplisia 1.Alat :
Alat tulis
Ayakan
Blender
Kertas koran
Kertas label
Pisau
Botol selai
2.Bahan
Air
Sampel tanaman
32
3.3. Cara Kerja 3.3.1. Herbarium 1.Herbarium tanaman Pandan(Pandanus amaryll if oliu s Roxb )
Pengambilan Pandan
Pengolahan Pandan Tanaman pandan dicuci dengan menggunakan air mengalir Tanaman diangin-anginkan Tanaman
dibersihkan
dengan
menggunakan alkohol 70% Tanaman
dimasukkan
kedalam
lipatan koran, agar tanaman tidak bergeser
diberi
selotip,
tetapi
jangan sampai mengenai bagian tanaman Lipatan koran ditumpuk menjadi satu dalam sasak Tanaman
dipress
dengan
menggunakan sasak dan diikat dengan tali rafia Herbarium pandan
33
2.
Herbarium tanaman sosor bebek( Kal anchoe pin nata Per s )
Pengambilan tanaman sosor bebek
Pengolahan tanaman sosor bebek
Tanaman
sosor
bebek
dicuci
dengan menggunakan air mengalir Tanaman diangin-anginkan Tanaman
dibersihkan
dengan
menggunakan alkohol 70% Tanaman
dimasukkan
kedalam
lipatan koran, agar tanaman tidak bergeser
diberi
selotip,
tetapi
jangan sampai mengenai bagian tanaman Lipatan koran ditumpuk menjadi satu dalam sasak Tanaman
dipress
dengan
menggunakan sasak dan diikat dengan tali rafia Herbarium sosor bebek
34
3. Herbarium tanaman Rumput Teki( Cyper us rotun dus )
Pengambilan tanaman sosor bebek
Pengolahan tanaman sosor bebek
Tanaman
sosor
bebek
dicuci
dengan menggunakan air mengalir Tanaman diangin-anginkan Tanaman
dibersihkan
dengan
menggunakan alkohol 70% Tanaman
dimasukkan
kedalam
lipatan koran, agar tanaman tidak bergeser
diberi
selotip,
tetapi
jangan sampai mengenai bagian tanaman Lipatan koran ditumpuk menjadi satu dalam sasak Tanaman
dipress
dengan
menggunakan sasak dan diikat dengan tali rafia
Herbarium sosor bebek
35
4. Herbarium tanaman paku sarang burung(Asplenium nidus)
Pengambilan tanaman paku sarang burung
Pengolahan tanaman paku sarang burung Tanaman
bakung
putih
dicuci
dengan menggunakan air mengalir Tanaman diangin-anginkan Tanaman
dibersihkan
dengan
menggunakan alkohol 70% Tanaman
dimasukkan
kedalam
lipatan koran, agar tanaman tidak bergeser
diberi
selotip,
tetapi
jangan sampai mengenai bagian tanaman Lipatan koran ditumpuk menjadi satu dalam sasak Tanaman
dipress
dengan
menggunakan sasak dan diikat dengan tali rafia
Herbarium tanaman paku sarang burung
36
5. Herbarium tanaman X
Pengambilan tanaman X
Pengolahan tanaman X Tanaman
X
dicuci
dengan
menggunakan air mengalir Tanaman diangin-anginkan Tanaman
dibersihkan
dengan
menggunakan alkohol 70% Tanaman
dimasukkan
kedalam
lipatan koran, agar tanaman tidak bergeser
diberi
selotip,
tetapi
jangan sampai mengenai bagian tanaman Lipatan koran ditumpuk menjadi satu dalam sasak Tanaman
dipress
dengan
menggunakan sasak dan diikat dengan tali rafia Herbarium tanaman X
37
3.3.2. Simplisia 1. Simplisia tanaman sosor bebek(Kal anchoe pin nata )
Pengambilan herba sosor bebek Diambil
saat
proses
fotosintesis
berlangsung maksimal. Pen olahan herba sosor bebek Sosor bebek disortasi, dipilih yang baik Dicuci
sosor
bebek
dengan
menggunakan air yang mengalir untuk membersihkan kotoran yang menempel Sosor bebek dirajang dengan ukuran yang sesuai Sosor
bebek
dikeringkan
tidak
langsung di bawah sinar matahari Sosor bebek yang sudah kering dibagi menjadi dua bagian Sosor bebek kering
Sosor bebek kering 1
sosor bebek kering 2
Hasil sambiloto kering
Diblender
Disimpan dalam botol jam
sampai halus
Diberi etiket
Diayak Disimpan
Haksel herba sosor bebek
dalam wadah Diberi etike Serbuk herba sosor bebek
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Kerja 4.1.1 Herbarium
4.1.2 Simplisia
39
40
4.2 Pembahasan 4.2.1 Herbarium
Herbarium merupakan tanaman yang telah dikeringkan. Herbarium adalah koleksi tumbuhan atau bagian tumbuhan yang diawetkan, spesimen ini digunakan sebagai bahan rujukan untuk menafsirkan takson tumbuhan. Dalam ilmu taksonomi tumbuhan istilah herbarium digunakan untuk dua pengertian yaitu untuk objek study yang berupa bahan tumbuhan yang diawetkan, dan lembaga atau laboratorium tempat ahli-ahli taksonomi melakukan study taksonomi tumbuhan yang sekaligus juga merupakan tempat untuk menyimpan koleksi bahan study yang telah diawetkan dengan cara atau bentuk manapun. Tujuan dari pembuatan herbarium ini yaitu untuk mengawetkan tanaman agar nanti jika tanaman itu punah dapat dilihat morfologi dari tanaman itu. Cara kerja dari dari herbarium ada 2 cara, yaitu cara basah dan cara kering. Pada praktikum kerja botani farmasi ini kami melakukan pembuatan herbarium dengan cara kering karena alat dan bahan yang digunakan lebih sedikit serta prosesnya lebih mudah dibandingkan proses awetan basah. Pertama-tama dilakukan pengambilan sampel berupa tanaman utuh yang dapat dijadikan tanaman obat contohnya tumbuhan paku. Setelah pengambilan sampel, kemudian dilakukan sortasi basah yaitu dengan memisahkan tanaman dari bahan-bahan organik seperti kerikil dan tanah. Tujuan dari sortasi basah untuk memisahkan bahan bahan asing atau kotoran serta memisahkan bagian tumbuhan yang tidak bagus dari yang bagus. Kemudian dilakukan pencucian pada air yang mengalir untuk mengeluarkan kotoran yang menempel pada tanaman, lalu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan tidak langsung dibawah panas matahari agar tidak merusak enzim yang terkandung dalam tumbuhan untuk menghilangkan kadar air akibat proses pencucian sebelumnya. Kemudian tanaman dibersihkan dengan cara diolesi dengan alkohol 70%
41
menggunakan kapas untuk mempercepat dalam proses pengeringan, membunuh bakteri dan membantu dalam proses pengawetan. Proses selanjutnya tanaman ditempelkan pada kertas koran (karena kertas koran dapat menyerap air) dengan menggunakan selotip. Selotip tidak boleh menyentuh permukaan dari tanaman agar saat penggunaan tanaman nanti tidak rusak, oleh karena itu selotip ditempeli kertas hvs terlebih dahulu. Usahakan tampak depan dan tampak belakang daun terlihat. Setelah semuanya telah dilekatkan, tanaman dibungkus lagi dengan kertas koran dan dimasukkan dalam sasak bambu yang telah dibuat. Digunakan sasak bambu karena mudah didapat serta harganya terjangkau. Sasak diikat dengan tali rafia untuk mempererat pengepresan lalu disimpan ditempat yang tidak lembab. Waktu yang dibutuhkan untuk mengawetkan tanaman utuh selama kurang lebih 2 bulan. Tanaman dikatakan kering jika sudah cukup kaku dan tidak terasa dingin.
4.2.2 Simplisia
Simplisia merupakan tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman yang berkhasiat sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun kecuali dinyatakan lain berupa bahan alam yang telah dikeringkan. Pada pembuatan simplisia ini diawali dengan pengambilan sampel yang berfungsi sebagai obat baik itu akar, batang, daun, bunga, buah, biji, umbi dan rimpang. Pengambilan biji dapat dilakukan pada saat mulai mengeringnya buah atau sebelum semuanya pecah. Pengambilan buah tergantung tujuan dan pemanfaatan kandungan aktifnya. Panen buah biasa dilakukan menjelang masak, setelah benar-benar masak, atau dengan cara melihat perubahan warna/bentuk dari buah yang bersangkutan. Pemanenan bunga bergantung dari tujuan pemanfaatan kandungan aktifnya. Panen dapat dilakukan pada saat menjelang penyerbukan, saat bunga masih kuncup, atau saat bunga sudah mulai mekar. Panen daun atau herba dilakukan pada saat proses fotosintesis berlangsung maksimal, yaitu ditandai dengan saat-saat tanaman mulai berbunga atau buah mulai masak.
42
Untuk pengambilan daun, dianjurkan diambil pada saat proses fotosintesis berlangsung. Pemanenan kulit batang hanya dilakukan pada tanaman yang sudah cukup umur. Saat panen yang paling baik adalah awal musim kemarau. Panen umbi dilakukan pada saat akhir pertumbuhan. Panen rimpang dilakukan pada saat awal musim kemarau. Panen akar dilakukan pada saat pertumbuhan berhenti atau tanaman sudah cukup umur. Panen dilakukan terhadap akar umumnya akan mematikan tanaman yang bersangkutan karena akar berfungsi untuk menguatkan tanaman serta sebagai jalan pengangkutan air dan mineral dari tanah ke seluruh bagian tumbuhan. Setelah sampel diambil lalu disortasi basah yang dimaksudkan untuk memisahkan sampel dari kotoran-kotoran yang ikut serta pada saat pengambilan sampel. Lalu dilakukan pencucian dengan menggunakan air yang mengalir contohnya air PAM atau air sumur hingga sampel benar benar bersih, lalu sampel dilakukan pengubahan bentuk dengan tujuan untuk memperkecil luas permukaan sehingga proses pengeringan berlangsung lebih cepat. Proses selanjutnya sampel dikeringkan dibawah sinar matahari dengan menggunakan kain hitam sebagai penutup. Sampel tidak boleh berkontak langsung dengan sinar matahari karena akan merusak aktivitas enzim. Setelah kering sempurna sampel disortasi kering, dipisahkan sampel yang gosong atau rusak akibat proses sebelumnya. Kemudian sampel dibuat menjadi 2 bentuk yaitu haksel dan serbuk. Haksel merupakan hasil dari tanaman setelah perajangan dan pengeringan dan disimpan dalam botol kaca, sedangkan serbuk merupakan haksel yang dihaluskan dengan cara diblender untuk memperoleh partikel partikel serbuk. Setelah jadi serbuk kemudian diayak dan disimpan dalam wadah.
43
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan 1. Sampel yang digunakan pada praktikum ini adalah
Untuk herbarium
Pandan wangi ( Pandanus amaryllifolius)
Rumput teki (Cyperus rotundus)
Sosor bebek ( Kalanchoe pinnata)
Tumbuhan paku ( Asplenium nidus)
Tanaman X
Untuk simplisia
Daun sosor bebek (Kalanchoe folium)
Batang sosor bebek (Kalanchoe caulis)
Daun pandan wangi (Pandanus folium)
2. Khasiat dari tanaman obat yang dijadikan sampel Daun sosor bebek
Berkhasiat sebagai Batang sosor bebek
Berkhasiat sebagai Daun pandan wangi
Berkhasiat sebagai 3. Herbarium merupakan tanaman yang telah dikeringkan. Tujuan dari pembuatan herbarium ini yaitu untuk mengawetkan tanaman a gar nanti jika tanaman itu punah dapat dilihat morfologi dari tanaman itu. 4. Simplisia merupakan tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman yang berkhasiat sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun kecuali dinyatakan lain berupa bahan alam yang telah dikeringkan.Pada pembuatan simplisia ini diawali dengan pengambilan sampel yang berfungsi sebagai obat baik itu akar, batang, daun, bunga, buah, biji, umbi dan rimpang.
44
5.2. Saran
Mahasiswa 1. Mahasiswa PKL harus disiplin untuk keaktifan kehadiran selama PKL, 2. Mahasiswa PKL harus teliti dan bertanggung jawab pada tugas yang di berikan. Tidak hanya asal diselesaikan 3. Mahasiswa PKL harus dapat bekerja sama dengan mahasiswa PKL lainnya, karena akan menjadikan pembelajaran dalam team work pada diri mahasiswa PKL tersebut
Dosen Agar
hendaknya
lebih
meningkatkan
kualitas
pengajaran
khususnya kepada para mahasiswa sehingga nantinya ilmu yang didapatkan dapat diaplikasikan oleh para mahasiswa di masyarakat.
Asisten Agar hendaknya lebih memberikan bimbingan serta motivasi kepada praktikan.
Masyarakat Berdasarkan perkembangan zaman telah banyak obat-obatan sintetik yang telah beredar di pasaran. Obat-obat sintetik itu dapat menyembuhkan dengan cepat namun memiliki efek samping yang dapat mempengaruhi tubuh. Maka penulis menyarankan kepada masyarakat untuk kembali menggunakan
obat
tradisional.
Walaupun
pengobatan
tradisional
memerlukan efek terapi yang cukup lama namun efek samping yang ditimbulkan terhadap tubuh lebih kecil dibandingkan dengan efek samping yang ditimbulkan oleh obat-obatan sintetik.
45
LAMPIRAN
KEGIATAN PEMBUATAN HERBARIUM
Sampel yang akan dibuat herbarium
Proses Sortasi basah
Pencucian sampel
Sampel yang telah dicuci
Proses pengeringan
Proses Sortasi kering
46
Pembasuhan dengan alkohol 70%
Proses Persiapan sasak ( sasak ditempeli koran)
Herbarium
47
KEGIATAN PEMBUATAN SIMPLISIA
48
View more...
Comments