August 27, 2018 | Author: Raden Baguss | Category: N/A
LAPORAN ( PKL ) Praktek Kerja Lapangan di PT Mekanika Periangan
Disusun Oleh : Ramdani Setiawandi MID 111009
PROGRAM DIPLOMA IV TEKNIK MEKANIK INDUSTRI DAN DESAIN POLITEKNIK TEDC BANDUNG BANDUNG 2014
HALAMAN PENGESAHAN
DISUSUN OLEH : Ramdani Setiawandi MID 111009
Telah disahkan oleh pihak pembimbing di lokasi Pada tanggal : ……………………..
Program Studi Diploma IV Teknik Mekanik Industri Dan Desain Politeknik TEDC Bandung
Jurusan Mekanik Industri dan Desain
Pembibing Utama
Politeknik TEDC Bandung
H. Dodo Suhanda, Drs.,M.Pd. (Kepala Jurusan)
Supriyanto ( Manager QC )
Politeknik TEDC | Pkl
1
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang sebagai pelengkap program workbase learing yang diadakan oleh Politeknik TEDC Bandung yang bekerja sama dengan PT Mekanika Periangan Laporan ini disusun berdasarkan data dan pengamatan selama melaksanakan Pkl dari September sampai Januari 2014 di PT. Mekanika Periangan , Bandung, Jawa Barat. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
H. Dodo Suhanda, Drs.,M.Pd. selaku Ketua Jurusan Teknik Mekanik Industri dan Desain
Eko Budi Darmawan Selaku General Manager PT.Mekanika Periangan,Bandung,Jawa Periangan,Bandung,Jawa Barat
Supriyanto selaku Pembimbing utama
Seluruh karyawan PT. Mekanika periangan , Bandung , Jawa Barat
Keluarga besar tercinta yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, semangat serta doa kepada penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Penulis sadari bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, akan tetapi penulis sadar bahwa laporan ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan masukan dan tambahan referensi bagi pembaca, Aamiin. penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan ini.
Bandung, Januari 2015 Penulis
Ramdani Setiawandi
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan ………………………………………………………………………… Kata Pengantar ……………………………………………………………………………….. Daftar Isi …………………………………………………………………………………………. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
........................................ ..................... ...................................... ...................
1.2.
Tujuan Pelaksanaan Pelaksana an Pkl
1.3.
Sasaran Kompetensi yang ditargetkan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Intruksi Kerja
....................................... ................... ............................ ........
7 8
……………………………………………………....
9
........................................ ..................... ...................................... ...................
a. Mesin Bubut
........................................ ..................... ...................................... ...................
b. Mesin Miling
........................................ ..................... ...................................... ...................
2.1.2 Otomotif
........................................ ..................... ...................................... ...................
a. Mesin Line Boring
....................................... ................... ............................ ........
.................... ................................ ...................... .................... ................. .......
c. Mesin Sitting Sittin g Klep
....................................... ................... ........................... .......
d. Verbush Boring ……………………………………………………………… e. Over Size Crank Shaft ……………………………………………………. f.
2.2.
6
................ ....................... .......
2.1.1 Produksi
b. Mesin Korter
Hal. 1 3 4
Line Boring ……………………………………………………………………. Manufaktur dan riper
2.2.1. Manufktur
..........................................................
2.2.2. riper
..........................................................
BAB 3 METODE PELAKSANAAN 3.1. Waktu dan Tempat ………………………...... ………………………..…
9
3.2.
Prosedur Pelaksanaan………………………………………………………..
BAB 4 KONDISI LOKASI PKL 4.1. Profil Lokasi Pkl .....…………………………………………………….
4.1.1
Sejarah PT. Mekanika Periangan
….…….…………….
4.1.2
Profile Perusahaan
…….......... ……………………………….
4.1.3
Struktur Organisasi
…............... ……………………………..
4.1.4 Kebijakan Mutu Perusahaan ……….......... ……………...... 4.1.5 Pembagian Jam Kerja
…………………………………….
BAB 5 HASIL & PEMBAHASAN ………………………………………………………… 5.1. Hasil
5.2. Pembahasan
…………………………………………………........
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan …………………………………………………………
6.2. Saran LAMPIRAN Jurnal Pkl
…………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan serta kesempatan bagi penulis dalam melaksanakan tugas Praktek Kerja Lapangan di PT. Mekanika Periangan serta diberi kelancaran dalam menempuh tugas tersebut. Kegiatan Pkl yang dilakukan merupakan bagian dari program workbase learning ( perkuliahan berbasis kerja ) yang diadakan oleh Politeknik TEDC Bandung yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan salah satunya adalah PT. Mekanika Periangan,kegiatan tersebut dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa Politeknik TEDC Bandung untuk terjun di dunia industri setelah lulus dari kampus, sehingga ketika mahasiswa telah bergabung didunia industri mahasiswa dapat langsung beradaptasi dengan lingkungan kerjanya nanti di industri, karena pengalaman selama mengikuti kegiatan Pkl mahasiswa dituntut mampu menganalisa memecahkan masalah yang di dapatkan di industri melalui kegiatan Pkl. Pelaksanaan
pkl
ini
memuat
tugas-tugas
yang
diberikan
oleh
pembimbing di perusahaan. Sehingga dengan Pkl akan memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan dalam menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di Perkuliahan. Penulisan laporan ini disusun sebagai suatu pendeskripsian hal-hal yang dikerjakan selama melakukan kegiatan praktek kerja lapangan di PT. Mekanika Periangan Bandung, Jawa Barat. Pelaksanaan kerja praktek ditempuh selama 4 Bulan dari bulan September sampai januari 2015.
1.2 Tujuan Pkl
Untuk memberikan pengalaman kerja di industri dan memahami cara kerja dari sistem Mekanik Indutri secara langsung, sehingga bermanfaat bagi mahasiswa, selain itu juga untuk sebagai salah satu syarat untuk Program workbase learning (kuliah berbasis kerja) yang diadakan program Diploma IV IV Teknik Mekanik Industri dan Desain di Politeknik TEDC Bandung. Kegiatan Praktek Lapang tersebut mempunyai tujuan umum :
1. Memahami dan merasakan dunia industri melalui keterlibatan mahasiswa dalam semua kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan tempat mahasiswa melakukan Pkl 2. Memahami dan mengaliasa sistem kerja yang dipakai didunia industry pada umumnya 3. Menimba pengalaman kerja di industri secara langsung dan juga menimba pengalaman yang pembimbing miliki selama berada di dunia industri
Tujuan Khusus : 1. Mengenal Kegiatan Dunia Usaha dan Industri 2. Melaksanakan Proses Pembelajaran Produktif 3. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja 4. Berpraktek langsung melaksanakan pekerjaan yang sesungguhnya didunia usaha dan industri 5. Meningkatkan pengetahuan Mahasiswa pada aspek-aspek usaha yang profesional dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi, kewirausahaan, jenjang karir dan teknik 6. Sebagai pengalaman melatih diri dengan mengkaji dengan konsep-konsep yang
didapatkan selama pendidikan sehingga terbiasa dengan lapangan kerja 7. Memperoleh ketrampilan tambahan sebagai pelengkap ketrampilan yang diperoleh di perguruan Tinggi
8. Membentuk kemampuan Mahasiswa dan menetapkan sikap profesional yang diperlukan Mahasiswa sebagai bekal dalam memasuki lapangan kerja
1.3 Sasaran Kompetensi
Adapun sasaran kompetensi yang ditargetkan ialah mengenai Intruksi Karja bagaian Poroduksi dan Otomotif mencakup juga bagian Mekanik.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Instruksi Kerja 2.1.1 Produksi a. Mesin Bubut Mesin bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan padapahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasidari pahat disebut gerak umpan. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda memutar roda gigi pada gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, penghubung, putaran akan akan disampaikan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh Oleh klem berulir, putaran putaran poros ulir ulir tersebut tersebut diubah menjadi menjadi gerak translasi pada pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir. Pekerjaan yang di kerjakan di Mesin Bubut :
Membubut Luar
Membubut Dalam
Membubut Tirus
Membubut Alur
Membubut Permukaan
Memotong
Mengkartel
Membuat ulir
Champer ( Champering )
Mengebor pada mesin bubut
Bagian – Bagian Bagian Mesin Bubut
Kepala Tetap ( head Stoke )
Spindel ( spindle )
Eretan ( Cariage )
Kepala Lepas ( Tail Stoke )
Alas ( Bed )
Ulir Pembawa (Land Screw )
Poros Penjalan ( Fead Rod )
Tempat Pahat ( tool post )
Alas Putar ( Swivel Base )
Roda Gigi ( Gear Box )
Macam – Macam Macam Bentuk Pahat
Pahat Kiri
Pahat Kanan
Pahat Potong
Pahat Alur
Hal – hal hal yang perlu di perhatikan dalam menentukan kecepatan potong
Material benda kerja
Pahat
Pendingin
Kemampuan mesin
Alat ukur Yang di pakai
Sigmat
Dial
Micrometer
Meteran
boregauge
Alat Bantu yang dipakai
Drill
Center Bor
Carter
Plat Pembawa
Pembawa
Penyangga
Taper Attachment (Kelengkapan tirus)
Kolet (Collet ) Rumus Menghitung Kecepatan Potong (Cuting Speed )
=
=
. 1000 1000 . . 100 100
70 =
=
=
.
. 1000 1000 3,14.214 70.3,14.214 1000 47037,2 1000
= 47.0372 ⁄ Jadi dengan kecepatan 70 Rpm Dapat Cuting speed nya = 47,0372 ⁄ Intruksi Membuat INEAR
Bahan
Skala 1:4 : SS304
Dimensi : Ø314
Intruksi Kerja :
Membubut Muka
Membuat lubang dengan Membor M 16
Lalu Membubut Rata sampai ukuran panjang 47
Lalu membubut Diameter luar sampai Ø 314,5
Membubut Diameter dalam sampai Ø154,5
Di Baping ( dihampelas )
Finishing Intruksi Membubut Roll Beam se-jin
Intruksi Kerja :
Membubut Muka
Membuat Lubang Center
Membubut Rata Ø40 – 38 38
Membubut muka Ø67 – 64 64
Membubut Rata Ø67 – 64 64
Membubut Muka Ø214 – 210 210
Membubut Rata Ø214 – 210 210
Membaping / menghampelas bagian (1 2 3 4 5 6 dan 7 )
Selesai
b.Mesin Milling (Frais) Prinsip kerja mesin milling/frais adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah bidang datar dimana pisau berputar dan benda bergerak melakukan melakukan langkah pemakanan. Sedangkan Sedangkan proses milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan bentukan bidang datar ( bidang datar ini terbentuk karena pergerakan dari meja mesin) dimana proses pengurangan material benda kerja terjadi karena adanya kontak antara alat potong (cutter) yang berputar pada spindle dengan benda kerja yang tercekam pada meja mesin. Pekerjaan yang di kerjakan di Mesin Milling :
Uliran
Spiral
Roda gigi
Cam
Drum Scale
Poros bintang
Poros cacing
Prinsip Pemotongan Pada Mesin Milling ( Frais ) 1. Pemotongan Face Cutting Pemotongan benda kerja dengan menggunakan sisi potong bagian depan ( Face ) dari alat potong ( Cutter Cutter ). 2. Pemotongan Side Cutting Pemotongan dengan menggunakan sisi potong bagian samping ( Side ) dari alat potong ( Cutter ). Pemotongan ini juga dibedakan menjadi : Macam-Macam Alat Bantu Pada Mesin Milling
Ragum (catok) Kepala pembagi (dividing head)
Kepala lepas
Rotary table
Adaptor
Collet
Bagian – Bagian Bagian Utama Mesin Milling ( Frais ) 1. Spindle utama Di bagi menjadi 3 jenis : a. Vertical spindle
b. Horizontal spindle c. Universal spindle
2. Meja / table Di bagi menjadi 3 jenis : a. Fixed table b. Swivel table c. Compound table
3. Motor drive Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor : a. Motor spindle utama b. Motor gerakan pemakanan ( feeding ) c. Motor pendingin ( cooling )
4. Tranmisi Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam yaitu : a. Transmisi spindle utama b. Transmisi feeding Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu : a. Transmisi gear box b. Transmisi v – blet
5. Knee 6. Column / tiang 7. Base / dasar 8. Control Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem kontrol yaitu : a. Mekanik b. Electric
RUMUS PERHITUNGAN RODA GIGI LURUS No
Simbol
Ketentuan
Rumus Perhitungan Perhitungan
1
M
Modul ( modul pisau)
M= D/Z
2
Z
Jumlah Gigi
Z= D/M
3
D
Diameter Pitch
D=Z.M
4
Da
Diameter Luar
Da = D + 2.M Da = (Z + 2)M
5
Df
Diameter Diameter Kaki
Df = D + 2,32.M Df = (Z + 2,32)M
6
Ha
Adendum
Ha = 1.M
7
Hf
Defenudm
Hf = 1,16.M
8
H
Kedalaman alur gigi/Tinggi gigi
H = 2,16.M
9
T
Jarak Pitch
T = π.M
10
B
Lebar Gigi
B = 10.M
11
Zv
Nomor Cutter Modul yang dipilih
LIHAT TABEL
12
Nc
Putaran Tuas Kepala Pembagi
Nc =I / ZI = 40 : 1
13
A
Jarak Poros Roda Gigi Berpasangan
A= D1+D2 /Z= (Z1+Z2)M /Z
Putaran (n)
n
1000 . Cs
. D
putaran/menit
Keterangan : D = diameter alat potong ( tool )
(Drs. Dj. Tampubolon, 1994 : 109) Rumus yang digunakan untuk mencari : panjang pemotongan: pemotongan: L la li lu
Keterangan : La = panjang benda kerja (mm) Li = kelebihan awal (mm) ½ d Lu = kelebihan akhir (mm) ½ d untuk menghitung waktu pengerjaan
Tm =
L S '
Keterangan : Tm = Waktu pengerjaan
( menit )
L = Panjang total benda kerja ( mm )
Kecepatan Pembagi S’
= s . t .n
Keterangan : s = Pemakanan n = Putaran mesin t = Jumlah mata pisau
( mm ) ( rpm )
2.1.2 Otomotif a.Mesin Line Boring Prinsip Kerja Mesin Line Boring Adalah Benda Kerja Diam ,sedangkan pisau bergerak Berputar memanjang Secara Horizontal. Intruksi Kerja Mesin Line Boring
Memasang benda kerja pada Mesin Line Boring
Menyeting benda yang Akan di Line Boring Menggunakan Dial
Memasang Pisau
Menyeting pemakanan
Menghidupkan Mesin
Meline Boring Diameter dalam benda kerja sampai ukuran yang di inginkan
Mematikan Mesin Line Boring
Menggukur Benda kerja
Menurunkan benda kerja dari mesin Line boring
Selesai
Tools yang di gunakan
Bour Gauge
Pisau
Kunci L
b.Mesin Korter
Prinsp Kerja Mesin Korter Adalah Benda kerja Diam ,sedangkan pisau Bergerak berputar Menurun secara Vertikal. Intruksi Kerja Mesin Korter
Memasang Benda Kerja pada mesin korter
Menyeting benda kerja menggunakan Dial
Memasang pisau
Menyeting Pemakanan
Menghidupkan mesin
Mengkorter Diameter dalam benda kerja sampai ukuran yang di inginkan
Mematikan mesin
Mengukur benda kerja
Menurunkan benda kerja dari mesin korter
selesai
Tools yang di gunakan
Bour Gauge
Dial lubang
Pisau
Kunci L
c.Mesin Sitting Klep
Prinsp Kerja Mesin Sitting Klep Adalah Benda kerja Diam ,sedangkan pisau Bergerak berputar Menurun secara Vertikal. Itruksi kerja Mesin Sitting Klep
Memasang benda kerja pada mesin Sitting Klep
Menyeting benda kerja menngunakan water pass
Memasang pisau
Menyeting pemakanan
Menghidupkan mesin
Mensitting benda kerja sampai ukuran yang di inginkan
Mematikan mesin
Menurunkan benda kerja dari mesin Sitting Klep
Selesai
Tools yang di gunakan
Water pass
Pisau sudut 45°,60°,90°
Amril
d.Verbush Boring
Intruksi Kerja
Mengeluarkan Boring Yang Lama Dengan Cara di Press
Mengukur Diameter Lubang Boring pada Engine Block
Memasang Boring baru ,Pada Engine Block Dengan Cara di Press
Selesai
e.Over Size Crank Shaft
Intruksi kerja
Membuka Semua Baut Pada Dudukan Crank Shaft Menggunakan Kunci Torsi
Mengeluarkan Crank Shaft Dari Dudukan Engine Block Dengan cara Diangkat Menggunakn Crane hook
Mengukur Diameter Lubang Duduk Crank Shaft Dan Diameter Jalan Pada Stank Seher yang Telah Di Pasang Metal Bering yang telah Distel menggunakn Kunci Torsi
Menggrinding Diameter Crank Shaft Sesuai Dengan ukuran
Setelah Di Grinding Crank Shaft Di turunkan Dari Mesin Grinding Untuk Di bersihkan Dengan cara Di Semprot Menggunakan Angin Dari kompresor
Memasang Crank Shaft yang telah di grinding dan di bersihkan ,pada dudukan Crank Shaft yang ada di Engine Block yang telah di pasang metal bearing
Memasang semua baud pada dudukan Crank Shaft menggunakan kunci torsi yang telah di beri torsi
Mengecek Crank Shaft Yang Sudah di pasang dengan cara di putar Crank Shaft nya menggunakan tangan
Selesai
f.Line Boring
Intruksi kerja
Membuka Semua Baut Pada cup Dudukan Crank Shaft Menggunakan Kunci Torsi Membuka Dudukan Crank Shaft
Mengelas ( Welding ) Dudukan Crank Shaft yang Sudah Aus
Memasang Dudukan Crank Shaft yang Telah di las Pada Engine Block menggunakan Kunci Torsi yang telah di beri torsi
Meline Bor Dudukan Crank Shaft yang telah di pasang pada Engine Block Sampai Ukuran Standar
Untuk Finishingnya Di hampelas menggunakan grinding tangan
Selesai
2.2 Manufaktur dan Refair 2.2.1. Manufakrut
Manufacturing atau Manufaktur berasal berasal dari dari bahasa Latin, manus( manus( tangan tangan ) dan factus factus ( membuat ) sehingga dapat diartikan membuat dengan tangan atau manual. Modern manufaktur dapat di artikan sebagai pengerjaan secara automatis dan mesinnya di kontrol komputer dengan pengawasan manual. Manufaktur merupakan suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk transformasi transformasi bahan mentah mentah menjadi menjadi barang barang jadi untuk untuk dijual. Upaya Upaya ini melibatkan melibatkan semua proses antara yang dibutuhkan untuk produksi dan integrasi komponen-komponen suatu produk Manufaktur dapat di definisikan dari dua sisi yaitu Teknologi dan Ekonomi. Dari sisi Teknologi T eknologi manufaktur merupakan aplikasi dari proses fisika dan kimia untuk mengubah geometri, property dan / atau tampilan material awal menjadi part atau produk, manufaktur termasuk juga perakitan beberapa part part menjadi produk. Proses Proses manufakur manufakur melibatkan kombinasi dari machinery, tools, power dan tenaga kerja.
Dari sisi Ekonomi, manufaktur merupakan transformasi material menjadi item yang mempunyai penambahan penambahan nilai ( value ) melalui suatu proses dan / atau perakitan. Misalkan Misalkan pasir di ubah menjadi kaca ( glass ).
Material Manufaktur 1. Metals Biasanya merupakan alloys yaitu komposisi dari beberapa logam. Ferrous Metals :
Steel :Campuran iron&carbon ( 0,02 – 2,11 2,11 % carbon ). Kadang di campur juga dengan manganese, chromium, nickel dan molybdenum. Contoh aplikasi untuk konstruksi dan transportasi. Cast Iron : Campuran iron&carbon ( 2 – 4 4 % carbon ) di pakai dalam casting terutama sand casting. Campuran lain misalnya Silicon 0,5 – 3 3 %. Aplikasi untuk block dan block dan head internal combustion engine.
Non Ferrous Metals : Pure metal dan campuran alumunium, copper, gold, magnesium dll 2. Ceramics Campuran metallic dan nonmetallic elemen ( oxygen, nitrogen & carbon ).
Traditional ceramics : clay ( keramik dan pot ), silica ( kaca ), alumina dan silicon carbide ( abrasive material untuk gerinda ) Modern Material : carbides ( tungsten carbide dan titanium carbide untuk cutting tools ) , nitrides ( semimetal nitrides untuk cutting tools dan grinding abrasives )
3. Polymers Terdiri dari satu atau beberapa elemen seperti hydrogen, nitrogen, oxygen dan chlorine.
Thermoplastics Polymer : Polymer : siklus perlakuan panas dan dingin tidak mengubah struktur polymer. Contoh polyethylene, polystyrene, polyvinylchloride dan nylon. Thermosetting Polymer : Polymer : perubahan kimia menjadi rigid ketika di ubah dari panas ke dingin. Contoh phenolics, amino resins dan epoxies. Elastomer : Elastomer : sifat elastic. Contoh karet alam, neoprene, silicone dan polyurethane
4. Composites Campuran dari beberapa material yang berbeda. Proses Manufaktur
1. Processing Operations Mengubah benda kerja ke bentuk lain mendekati bentuk final dan peningkatan nilai tambah dengan perubahan geometri, geometri, properti atau atau tampilan tampilan awal. Shaping Operations :casting, forging dan machining
Solidification Processes
Pemanasan material menjadi fluid atau semi fluid lalu di bentuk ( metal = casting , plastik = molding )
Particulate Processing
Material powder( metal atau ceramics ) di bentuk dan di panaskan ke geometri yang di inginkan.
Deformation Processes
Material ductile solid( metal ) di bentuk sesuai kebutuhan ( forging dan extrusion )
Material Removal Processes
Menghilankan kelebihan material yang tidak di inginkan ( turning, drilling dan milling )
Properties Enhancing Processes Nilai tambah tambah di dapatkan dapatkan dengan dengan meningkatkan meningkatkan property property fisik tanpa tanpa mengubah mengubah bentuk.Contoh bentuk.Contoh Heat treatment. Surface Processesing Operations
Cleaning : Chemical dan mechanical processes untuk membersihkan debu, oli kotoran Surface treatment : Sand blasting C oating oating : Pelapisan permukaan seperti electroplating dan anodizing
2. Assembly Operations Penggabungan dua atau beberapa part. Permanent Joint
Welding Brazing Soldering Abrasive Bonding
Mechanical Assembly
Threaded Fastener : mur dan baut Permanent Fastening Methode : rivets dan press dan press fitting fitting
2.2.2. Repair
Repair atu juga dapat di atri katakan pemeliharaan
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu Dan Tempat
Waktu pelaksanaan pkl selama 5 bulan yanga di mulai pada tanggal 9 september 2013 sampai tanggal 9 Februari 2014, yang bertempat di PT. Mekanika Periangan, Bandung, Jawa Barat.
3.2 Prosedur Pelaksanaan
Pelaksanaan pkl yang dilakukan disesuaikan dengan kegiatan perusahaan, penulis ditempatkan di bagian produksi dan otomotif. uraian kegiatan pkl dapat dilihat pada bagian jurnal harian.
BAB IV KONDISI LOKASI PKL
4.1 profil perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Singkat PT. Mekanika Mekanika Periangan Periangan SEJARAH PERUSAHAAN
Perusahaan ini semula bernama PT. Budi Agung Agung Periangan (BAP) yang didirikan pada tahun 1998. Pada awalnya perusahaan bergerak di bidang Otomotif, di mulai dengan 5 Mesin dan 10 karyawan. Pada saat itu kami melakukan reparasi terhadap komponen mesin – mesin mobil, truk, genset & alat - alat be rat, seperti : Engine Overhaul, Corter Engine Block, Line boring Engine Block, Grinding Crankshaft,Grinding,Cylinder,Head,dsb.Awal tahun 2000, kami mulai melakukan pengembangan di bidang Manufakturing (Mfg). Kami pun mulai menerima order –order dengan membuat spare part dari kalangan Industri seperti Pabrik Tekstil, Makanan & Minuman, Plastik, Pupuk, Kabel, Kertas, Semen sampai kepada I ndustri Pertambangan. Dan pada akhirnya mulai pada tahun 2005, kami fokus di Mfg Komponen Mesin, Komponen Rotating, Re pair Komponen Mesin beserta Mekaniknya, Repair Rotating Equipment & melakukan kegiatan Maintenance. Pada tahun 2007, kami sudah mempunyai fasilitas kerja dengan kurang lebih 40 Mesin P erkakas beserta pendukungnya.Mulai 2 Januari 2010, PT. Mekanika Mekanika Periangan (MP) efektif beroperasi dengan konsentrasi pada bidang jasa repair dan retail, dimana lingkup repair adalah Mechanical Component Repair, Mechanical Sub Assy Repair & Mechanical Complete Assy Repair dan merupakan kegiatan proyek, sedangkan retail adalah pekerjaan-pekerjaan permesinan yang sifat pengerjaannya relatif singkat dibanding dengan pekerjaan proyek. Di PT. Mekanika Periangan, kami pihak management melihat bahwa karyawan kami sebagai asset perusahaan yang paling berharga. Oleh karena itu ikatan kerja di antara staff kami adalah komponen vital untuk menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas.
4.1.2 Profile Perusahaan
Nama Perusahaan
: PT. Mekanika Periangan (d/h Budi Agung)
Tahun Berdiri
: 1998
Alamat
: Jln. Rajawali Barat No.67 Bandung
Telp & Fax
: (022) 6034766 / 6007207
Website
: ww.mekanika.co.id ww.mekanika.co.id
Email
:
[email protected] [email protected]
Area Bengkel
: 1200 m2
Jumlah Karyawan
: 52 Personil
Jml Mesin Produksi
: 35 Mesin
Jasa & Produk
: Perbaikan Komponen Mesin Industri
Visi Visi kami adalah membangun Mekanika Periangan (MP) menjadi Sebuah bengkel / workshop yang modern, dengan Manajemen & Infrastruktur yang handal, SDM yang profesional, fasilitas Permesinan & Peralatan yang up to date, yang semuanya mengacu kepada Standar Mutu Internasional.
Misi Misi kami adalah membuat Mutu pelayanan yang Standar & Modern dalam hal mensupply produk & jasa yang berkualitas kepada konsumen & masyarakat Indonesia.
4.1.3 Struktur Organisasi dan Unit kerja PT MEKANIKA PERIANGAN dipimpin oleh seorang Direktur dan dibantu oleh : General Manager Operasional , Management Representative ( MR ), Manajer Teknik, Supervisor PPC, Manager FAT, Manajer Sales & Marketing, Manajer Produksi, Manajer Quality Assurance /Quality Control / System Mutu, dan Manager HRD. Hubungan fungsional fungsi-fungsi dalam perusahaan ditunjukkan ditunjukkan pada Struktur Organisasi, serta tanggung jawab dan wewenang bagi semua personil yang mengelola, melaksanakan dan memverifikasi pekerjaan yang mempengaruhi mutu dimuat pada dokumen mengenai Uraian jabatan/Job Description yang terlampir pada lampiran 1 dalam Pedoman Mutu ini.
a. Marketing
Proses terjadinya order diawali dengan adanya permintaan dan konsultasi pelanggan oleh sales engineer sehingga sales dapat memastikan kepada terjadinya transaski dan deal marketing. Proses ini dilakukan untuk memastikan bahwa konsumen akan menggunakan jasa MP sebagai pilihannya, sehingga terciptanya SPK (surat perintah kerja ) yang didasari oleh PO (purchase Order) dari konsumen. Marketing akan mengevaluasi kesesuaian hasil produksi dengan spesifikasi yang diminta konsumen, juga me nangani complain pelanggan. b. Engineering
Departemen ini mempunyai beberapa bagian yang merupakan satu kesatuan secara koordinasi maunpun fungsi yang saling berkaitan erat secara langsung, antara Pekerjaan estimator/surveyor, Quality control dan Riset & Develoment dalam memberikan rekomendasi, solusi dari suatu proses produksi agar lebih cepat tepat akurat dan uptodate dengan metode metode yang dapat mengikuti perkembangan jaman. Proses ini harus bisa memastikan bahwa produk yang dibuat di MP ini dapat diimplementasikan ke department produksi baik secara proses teknik sampai dengan instalasi/assembling, juga dengan memperimbangkan nilai cost yang ada. c.ppic
Membuat perencanaan produksi dari mulai mempersiapkan material , mesin, tools hingga terbentuk jadwal produksi sampai dnegna control produksinya, ini agar bisa waktu mulai dan selesainya proses bisa di pastikan kapan selesai. (closing), termasuk penanganan subkont. Proses ini sepenuhnya berada dalam tanggungjawab Manager Produksi. d.Produksi
Memastikan bahwa implementasi pelaksanaan proses repair/produksi dapat berjalan sesuai dengan schedule yang di buat oleh departemen PPI C, baik dikerjakan internal produksi maupun di eksternal produksi. e.Quality Control
Untuk memastikan bahwa material/bahan baku dan subkontontrak juga yang tidak kalah pentingnya produk hasil repair/produksi harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan MP,
maka Departemen QC melakukan Inspeksi material/bahan baku/standar part , subkontrak juga hasil produksi. Proses ini berjalan sesuai dengan tanggungjawab dari QC.
List Equipment
Lathe (Bubut) & Cyl Grinding Machine
Welding & Fabrication Machine
Engine Reconditioning Machine
Milling & Drilling Machine
Portable / Insitu Machine
Special Machine
Measuring Equipment
Our service
Design
Inspection
Mfg Component
Mechanical Machining
Mechanical overhaul
Fabrication
Polymer Compound
Welding
Brush Planting
Thermal Coating
Insitu machining
Field Service
Balncing
Design
Merupakan suatu proses perancangan, pembuatan GTM (Gambar Teknik Mekanik ) dari komponen yang akan diperbaiki atau dibuat . Tujuan : Sebagai acuan pembuatan komponen.
Inspection
Merupakan proses proses pemeriksaan pemeriksaan bentuk visual, dimensi, jenis material, material, fungsi, dan geometris (kesumbuan, (kesumbuan, kesejajaran dll ) dari komponen mesin atau perkakas. perkakas. Tujuan : Memeriksa kesesuaian dimensi, bentuk, bentuk, fungsi dari acuan standardnya standardnya.
Mfg Component
Merupakan suatu proses pembuatan komponen ( part ) baru. Tujuan : Menghasilkan komponen yang menggunakan material tertentu dengan pertimbangan bentuk, ukuran, dan struktur.
Mechanical machining
Merupakan suatu suatu proses perbaikan perbaikan bentuk, ukuran, ukuran, dan fungsi dari dari komponenkomponen mesin atau perkakas yang sudah keluar dari bentuk dan ukuran standarnya dengan cara permesinan. Tujuan : mendapatkan mendapatkan akurasi / kepresisian ukuran, bentuk dan fungsi dari komponen
Mechanical Overhoul
Merupakan suatu proses pembongkaran complete assy atau sub assy dengan menggunakan metoda mekanik. Tujuan : Mendapatkan Mendapatkan performa yang mendekati standard fabrikator, memeriksa atau mengganti standard part dan juga membersihkan komponen - komponen yang ada di dalamnya
Fabrication
suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen material yang dirangkai menjadi satu dengan pelaksanaan setahap demi setahap sampai menjadi suatu bentuk konstruksi. Jenis Fabrikasi : Workshop Fabrikasi, Site Fabrikasi, Onshore – Offshore Fabrikasi
Polymer Compound
Merupakan sebuah metoda pelapisan permukaan komponen dengan material Polymer seperti ceramic, bronze putty, alumunium putty, stainless steel putty. Tujuan : Mencegah karat/korosi, menutup crack/retak, mencegah terjadinya abrasi, menutup kebocoran pada sambungan pipa, tank, drain hole,dll
Welding
suatu proses dimana bahan dengan jenis yang sama digabungkan digabungkan menjadi satu melalui ikatan kimia yang dihasilkan dari pemakaian panas dan tekanan Tujuan : Memperbaiki bentuk (build (build up) atau menyambung 2 buah komponen atau atau lebih menjadi 1 bagian
Brush Planting
sebuah proses perrbaikan permukaan dengan menggunakan teknologi elektro plating (copper, cobalt,nikel , dll ).
Tujuan : Menambah ketebalan, Memperbaiki permukaan yang cacat/scretch atau rusak/crack
Thermal Coating
Kombinasi antara proses peleburan panas dan energi kinetik untuk mengalirkan material tambah (Powder / Wire ) ke suatu bidang permukaan. permukaan. Tujuan: Memperkeras permukaan, mencegah karat, meningkatkan ketahanan terhadap friksi, abrasi, dan erosi
Insitu Machining
Merupakan suatu proses pengerjaan operasi permesinan / repair yang dilakukan pada sebuah komponen atau peralatan tanpa melepas / membawa komponen tersebut ke fasilitas produksi. Tujuan : Menghemat Menghemat waktu pembongkaran. pembongkaran. & Menghemat biaya operasional operasional
Field Service
Merupakan proses pembongkaran, perbaikan dan perawatan yang dilakukan on site. Tujuan : Mengetahui kondisi mesin atau perkakas secara universal dalam keadaan terpasang, Menghemat biaya antar jemput.
Balancing
proses mengkoreksi un-balance pada komponen yang berputar. Tujuan : Agar konsentrisitas komponen terjaga sehingga ketika komponen tersebut berputar tidak menimbulkan getaran / vibration.
4.1.4 Kibijakan Mutu Perusahaan
Ruang Lingkup Perbaikan Komponen Perbaikan Sub. Assy Perbaikan Complete Assy Komitmen Manajemen a. Menyediakan SDM untuk mendukung realisasi ISO
Peralatan : Menyediakan mesin, peralatan perbaikan yang representatif dan terkalibrasi.
SDM : Menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas yang sesuai dan mempunyai komptensi dibidangnya masing-masing
Infrasturktur : Ruang Kerja, komunikasi, listrik, transportasi.
Lingkungan Kerja : Sesuai dengan tuntutan kerja. b. Perbaikan Sistem dan proses bisnis, meliputi :
Dokumen dan form/surat : penyiapan dokumen-dokumen yang dipakai, formform/surat-surat isian untuk kontrol proses dan lain-lain.
Prosedur Kerja dan Instruksi Kerja : Melalui pembuatan standar operasi untuk setiap proses yang dilakukan perusahaan
Pengembangan SDM : Secara Kontinue memberikan internal training guna meningkatkan kehandalan personil. c. Tinjauan Manajemen Mengevaluasi kegiatan dan perbaikan pada tahapan proses pekerjaan guna memberikan standarisasi menuju implementasi ISO 9001:2008.
4.1.5 Pembagian Jam Kerja
1. Jam Kerja dan Jam Istirahat pengaturaannya ditentukan oleh Perusahaan yang disesuaikan dengan kegiatan proses produksi menurut situasi dan kondisi perusahaan. 2. Jam kerja diatur sebagai berikut : No
Hari
Jam kerja
Jam Istirahat
1
Senin s/d Kamis
08.00 – 16.00
12.00 – 12.30
2
Jumat
08.00 – 16.00
11.30 – 13.00
3
Sabtu
08.00 – 13.00
-
3. Ketentuan tersebut diatas diatas dapat berubah sesuai dengan kebijakan perusahaan.
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Hasil dari kegiatan Pkl Pkl selama 5 bulan di PT. Mekanika Mekanika Periangan yang didapat didapat penulis tidak semuanya berkaitan dengan kompetensi yang penulis dapatkan selama di perkuliahan, banyak hal yang bersifat sosial seperti hubungan antar personal dan hubungan antara personal dan lingkungan kerjanya, serta tanggung jawab pada pekerjaan pekerjaan yang ditugaskan ditugaskan Berikut ini uraian hasil yang didapat selama Pkl :
Pada awal Pkl penulis diperkenalkan pada peraturan dan tata tertib yang belum pernah penulis kenal, selain itu penulis diperkenalkan pada budaya safety work yang berlaku diperusahaan.
Dalam kegiatan penulis mendapatkan tambahan ilmu mengenai sistem kerja tim yang saling menyokong anggota tim meskipun berbeda kompetensi tanpa melupakan rantai komando kerja , sehingga semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
Dalam hal kompetensi lapangan atau teknik penulis mendapatkan tambahan kompetensi mengenai cara kerja yang merupakan komponen dasar yang penulis ketahui dan pelajari dalam perkuliahan.
5.2 Pembahasan
Intruksi kerja Mesin
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Intruksi Kerja ini Berguna untuk mempermudah Pengoprasian yang harus di lakukan. 6.2 Saran
Saran yang penulis dapat berikan adalah mengenai program Pkl yang akan datang, yaitu mengenai persiapan dan sarana yang kampus harus persiapkan dari segi pembekalan dokumen dan kejelasan target kompetensi yang harus peserta Pkl dapatkan selama mengikuti kegiatan, hal tersebut penulis sebutkan karena selama penulis mengikuti kegiatan Pkl penulis hanya mengikuti semua kegiatan yang perusahaan yang menjadi tempat penulis melakukan kegiatan Pkl, bahkan penulis harus menentukan sendiri target kompetensi yang penulis ingin capai. sekian yang dapat penulis sampaikan semoga semua yang penulis cantumkan dalam laporan ini dapat bermanfaat.