LAPORAN-PKL-KELOMPOK-III

May 15, 2018 | Author: Dimas Danu Winata | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download LAPORAN-PKL-KELOMPOK-III...

Description

LAPORAN PKL PENGAWASAN K3 KEBAKARAN DI HOTEL SOFYAN

Oleh : KELOMPOK  III 1. SUROSO ( Ketua Kelompok ) 2. A.M. 2.  A.M. SAMPURNA 3. TARDI SETIADI 4. PUJI HARTONO 5. SUPANGAT 6. AGUS 6.  AGUS UTOMO

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM INRESH CONSULTANT JAKARTA 2004 1

DAFTAR ISI

Halaman Judul

...................................................... 1

Daftar Isi

......................................................

Bab I

Bab II

PENDAHULUAN

................................ 3

1. Latar Belakang

................................ 3

2. Maksud dan Tujuan

................................ 4

3. Ruang lingkup

................................ 4

PEMBAHASAN

................................ 4

1. Gambaran Umum Hotel Sofyan

Bab III

..................... 4

2. Temuan

................................ 5

ANALISA

................................ 7

1. Data alat

................................ 7

2. Identifikasi

................................ 8

3. Analisa Resiko dan Penanggulangan Bab IV

Bab V

2

........... 9

KESIMPULAN DAN SARAN

............................... 12

1. Kesimpulan

............................... 12

2. Saran

............................... 13

PENUTUP

...............................

2

14

Bab

I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Sebagai kelengkapan kurikulum Pelatihan Calon Ahli K3 Umum yang dilaksanakan oleh DEPNAKERTRANS bersama INRESH CONSULTANT perlu melakukan Praktek Kerja Lapangan, tentang peninjuan lansung pelaksanaan peraturan perundangan dibidang Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Hotel Sofyan Jakarta. Melalui program ini diharapkan peserta Pelatihan dapat menambah pemahaman tentang pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada umumnya dan bidang Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran

( Fire Protection )

khususnya bagai peserta Kelompok III. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan pengelola Hotel Sofyan Betawi, Jl. Cut Mutiah Jakarta mulai tanggal 21 Desember 2004 hingga selesai.

2. Maksud

dan Tujuan

Maksud dan tujuan diselanggarakan kegiatan PKL ini adalah agar peserta Pelatihan dapat

membandingkan antara ilmu yang diperoleh dengan kondisi nyata

dilapangan tentang manajemen K3 Penanggulangan Kebakaran. Juga sebagai latihan para peserta Pelatihan

untuk memperdalam terori dan

praktek dengan harapan dapat diimplementasikan di tempat tugas masing-masing.

3

3.

Ruang lingkup Ruang lingkup kegiatan Prakteik Kerja Lapangan ini adalah bidang Pengawasan K3 Kebakaran ( Fire Protection ) , yang meliputi peninjauan langsung tentang pelaksanaan dan sarana-sarana yang bertallian dengan Penanggulangan Bahaya Kebakaran di tempat kerja. Dengan keterbatasan waktu dan sarana yang kami miliki , Ruang lingkup PKL ini hanya terbatas pada garis besarnya saja tidak sampai kepermasalahan yang rinci, seperti garis besar dari APAR, Instalasi Detector, Instalasi Hydrant.

Bab II PEMBAHASAN

1.

Gambaran

Umum Hotel Sofyan Betawi

Gedung Hotel Soyan Betawi terletak di Jl. Cut Mutiah no. 9 Jakarta Telepon 021390 5011 Fax 021- 390 2747, memiliki bangunan dengan 5 ( lima ) lantai ditambah 1 lantai Basement. Jumlah kamar yang dioperasikan sejumlah 90 kamar termasuk kamar dengan level suite dan eksekutif .Fasilitas lain yang disediakan adalah Mushola, Jasa Parkir, Jasa Perkantoran, Coffeeshop, Room service dan kedai minum Herbal, ruang rapat, ruang diesel, ruang pompa hydrant, contrfol panel, dapur dan pantry, ruang housekeeping dan ruang locker Jumlah karyawan yang mengoperasikan Hotel Sofyan Betawi kurang lebih 100 orang, dengan kompetensi Bidang Perhotelan.

4

adalah sebanyak

Hotel Sofyan Betawi dioperasikan selama 24 ( dua puluhempat ) dalam sehari yang terbagi dalam 3 Shift Kerja. Catudaya yang dipergunakan adalah Catuan dari PLN dan Genset milik sendiri sebagai back-up jika terjadi pemutusan catuan dari pihak PLN. Air bersih yang dipergunakan di supplay dari PDAM setempat dengan back-up menggunakan sumur artetis.  Area Parkir tersedia di Area Basement dan Area Halaman Hotel

2.

Temuan

TEMUAN DAN SARAN SARANA PENANGGULANG AN KEBAKARAN HOTEL SOFYAN BETAWI

NO

KONDISI

1

Penempatan   APAR merata pada semua Ruangan

2

Penempatan  APAR tidak pada tempatnya, ada yg ditempatkan diatas almari dan dibelakang Filling Cabinet  Tidak ditemukan Standar Operasi Prosedur penggunaan  APAR

3

4

AKIBAT

SARAN

DASAR HUKUM

Jika terjadi Penyediaan & PERMEN No tidak kebakaran Penempatan Per.04/MEN/1980 memerlukan waktu   APAR agar ttg Syarat  yang lama untuk sesuai dengan pemasangan & mengambilnya ketentuan pemeliharaan  APAR Menyulitkan Pemasangan PERMEN No pengambilan saat    APAR agar Per.04/MEN/1980 diperlukan sesuai ttg Syarat  ketentuaan pemasangan & pemeliharaan  APAR Menyulitkan Petugas saat  mengoperasikan / menggunakan

Terdapat  Jika beberapa ruang kebakaran

5

 

Agar dibuat  PERMEN No Buku SOP Per.04/MEN/1980 menggunakan ttg Syarat   APAR pemasangan & pemeliharaan  APAR terjadi   Agar seluruhPermen tidak ruang kerja no.02/Men/1983

5

6

tidak dilengkapi dapat dideteksi dan ruang Heat / Smoke secara dini perangkat  Detector dilengkapi Head/Smoke Detector Penunjuk Jika terjadi Kondisi   Agar dipasang Evakuasi bila Bahaya Darurat, petunjuk KONDISI kegiatan evakuasi Evakuasi di DARURAT tidak tidak terarah Lantai dan ada , terutama Koridor di Lantai 5

Petunjuk Penggunaan Lift  dalam kondisi darurat didepan dan didalam Lift  tidak ada Panel Hydrant  di Ruang Makan terhalang meja resepsionis

Bila kondisi darurat    Agar dipasang orang tetap petunjuk , jika menggunakan Lift  kondisi darurat  LIFT JANGAN DIGUNAKAN

8

Pintu Darurat  tidak dilengkapi dengan petunjuk rambu-rambu yang jelas

Jika terjadi Kondisi Bahaya Darurat, menyulitkan kegiatan evakuasi

  Agar dipasang petunjuk arah disetiap lantai dan gang yang lebih jelas

9

Penyimpanan dokumen hasil pemeriksaan Hydrant tidak terdokumentasi dengan baik

Dapat menyulitkan pembuktian telah diperiksa atau belum

  Agar dokumen ditata dengan baik, untuk memudahkan pemeriksaan

10

Terdapat  Pekerjaan rangkap pada tenaga teknisi (

Pembagian tugas tidak merata dan saling mengandalkan

7

Jika terjadi keadaan  Agar bahaya kebakaran Pemasangan maka menyukitkan Panel lebih petugas terbuka dan mengambilnya mudah dijangkau

6

Tugas dibagirata sesuai kompetensi

ttg instalasi kebakaran otomatik

Instruksi MENAKERTRANS No. Ins.11/M/BW/1997 ttgg Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran. PERMEN No.Per03/MEN/1999 ttg. Syarat  syarat K3 Lift untuk pengangkutan Orang dan barang. Instruksi MENAKERTRANS No. Ins.11/M/BW/1997 ttgg Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran. Instruksi MENAKERTRANS No. Ins.11/M/BW/1997 ttgg Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran. Instruksi MENAKERTRANS No. Ins.11/M/BW/1997 ttgg Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran. UU no. 13/2003 ttg Ketenagakerjaan Bab VI

tidak ada tenaga spesialisFIREMAN )

11

12

13

dan agar dibuat  pelatihan khusus FIREMAN dan MAINTENANCE Jumlah Petugas Pembagian tugas   Agar ditambah Teknisi hanya 8 tidak merata dan  jumlah petugas orang untuk saling teknisi khusus menangani mengandalkan Fire Gedung 5 lantai yang terbagi dalam 3 shift  selama 24 jam Desaign gedung tidak memperhatikan KONDISI DARURAT ( aspek K3)

Bila terjadi KONDISI DARURAT menyulitkan kegiatan Evakuasi

Instruksi MENAKERTRANS No. Ins.11/M/BW/1997 ttgg Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran. Area evakuasi Bila terjadi a.Re-desaign Instruksi ada di atap KONDISI DARURAT Gedung MENAKERTRANS gedung, namun menyulitkan b. Mencari No.   jalan menuju kegiatan Evakuasi Rujukan Ins.11/M/BW/1997 atap gedung tempat  ttgg Pengawasan sulit karena jalan evakuasi Khusus K3 sempit  Penanggulangan Kebakaran.

Bab

a.Re-desaign Gedung b. Mencari Rujukan tempat  evakuasi

UU no. 13/2003 ttg Ketenagakerjaan Bab VI

III

 ANALISA

1. Data Alat.

a. Jumlah Alat Pemadam Kebakaran Ringan ( APAR )

7

Jumlah APAR yang tersedia dan penempatan APAR belum semuanya sesuai dengan aturan yang berlaku Masa efektif bahan pemadam dan masa uji tabung APAR semuanya masih baik dan belum melewati masa kedaluwarsa.

b. Instalasi ALARM. 1. Dokumen instalasi alarm (gambar dan petunjuk pemeliharaan ) tidak ada. 2. Dokumen pemeriksaan terakhir beserta hasil pemeriksaan terakhir tidak ada. 3. Tidak memiliki Standard Operasional Prosedure (SOP)

c. Instalasi Hydran. 1. Dokumen instalasi hydran (gambar dan petunjuk pemeliharaan ) tidak ada. 2. Dokumen pemeriksaan terakhir beserta hasil pemeriksaan terakhir tidak ada. 3. Indikator panel kontrol posisi stand by baik. 4. Ruang pompa kotor, campur dengan penyimpanan barang-barang bekas. 5. Sistem persediaan kebutuhan air hydrant baik. 6. Tidak memiliki Standart Operasional Prosedure (SOP).

2.

Identifikasi a.  Alat Pemadam Kebakaran Ringan ( APAR ) 1). Penempatan APAR tidak mudah dijangkau

8

2). Jarak antara APAR yang satu dengan lainnya lebih dari 15 m 3). Tinggi pemasangan APAR bervariasi antara 0 cm  180 cm 4). Pemeriksaan APAR dilakukan sesuai jadual.

b. Instalasi Alarm 1). Hasil pengujian terakhir tidak diketahui 2). Gambar Instalasi Alarm tidak diketemukan 3). Tidak ada catatan kejadian ( logbook)

c. Instalasi hydrant 1). Persedian air supply ke hydrant cukup 2). Dalam ruangan Pompa Jocky dan Pompa Utama banyak ditemukan barang bekas. 3). Slang dan Nozle tersedia dan berada ditempatnya. 4). Tidak ditemukan data pengujian terakhir.

d. Evakuasi 1). Tidak terdapat Penunjuk arah menuju area Evakuasi 2). Area Evakuas sulit dijangkaui. 3). Tidak tersedia pintu darurat.

3.

 Analisa Resiko dan Penanggulangan

a.  Alat Pemadam Kebakaran Ringan ( APAR )

9

1.)

Dari hasil data dan identifikasi atas APAR dimuka maka bila terjadi kebakaran di Lingkungan Hotel, baik terjadi didalam gedung maupun dihalaman Gedung sulit untuk ditanggulangi karena APAR yang dimilki tidak terpasang pada posisi yang mudah dijangkau dan dalam jumlah yang sangat terbatas sehingga kategori Resikonya

masuk dalam

kategoti sangat serius. 2.)

Dengan kategori Resiko sangat serius akibat bila terjadi kebakaran, maka perlu dilakukan langkah-langkah preventif sebagai antisipasi bahaya, melalui : a). Memasang APAR sesuai dengan aturan yang berlaku b). Menambah jumlah APAR agar jarak jangkauan antara APAR menjadi sesuai dengan aturan ( jarak disyaratkan adalah 15 m antar APAR ) c). Perlu memiliki anggota pemadam kebakaran yang terlatih

b. Instalasi Alarm 1.)

Dari hasil data dan identifikasi atas Instalasi Alarm dimuka maka bila terjadi

kebakaran di Lingkungan Hotel didalam gedung, alat deteksi

yang ada diragukan keefektifan bekerjanya karena tidak tersedia informasi yang cukup tentang alat tersebut , sehingga asap atau hawa panas yang menjalar masuk kedalam gedung menjadi masalah. Bila kondisi alat ini diragukan maka kemungkinan terjadi kebakaran menjadi lebih besar. Paling tidak asap yang masuk telah menyebabkan terganggunya proses pelayanan ( produksi ) dan ini sudah masuk Resiko kerugian.

10

2.)

Dengan

Resiko kerugian yang mungkin akan timbul dari kondisi

tersebut, maka perlu dilakukan langkah-langkah preventif sebagai antisipasi bahaya, melalui : a). Melakukan test fungsi terhadap alat deteksi. b). Melakukan pengecekan Bell untuk memastikan Bell berfungsi. c). Periksa dan pastikan bahwa dokumen gambar teknis tersedia. d). Catat semua penyimpangan yang ditemukan.

c. Instalasi Hydrant 1.)

Dari hasil data dan identifikasi atas Instalasi Hydrant dimuka maka bila terjadi kebakaran di Lingkungan Hotel halaman gedung, instalasi hydrant

baik didalam maupun di

yang ada masih cukup efektif 

bekerjanya karena masih tersedia air yang cukup dan kondisi slang yang ada dan tersedia ditempatnya , sehingga bila terjadi kebakaran pada Gedung masih dapat ditanggulangi oleh Air yang disemprotkan melalui transmisi pipa-pipa hydrant. Kondisi Instalasi hydrant yang cukup baik menjadikan resiko keparahan akibat kebakaran menjadi rendah.

2.)

Walaupun instalasi hydrant secara teknis masih baik ( eksis ) namun demikian tetap perlu diantisipasi faktor lingkungan instalasi hydrant  yang kotor, masih terdapat barang-barang bekas berada disana sehingga dapat mengganggu operasional dan perawatan.

11

Langkah-langkah preventif yang masih harus dilakukan adalah sebagai berikut : a).

Melakukan pembersihan lokasi instalasi dari barang-barang yang tidak diperlukan

b).

Melakukan pengecekan supply daya listrik yang dibutuhkan

c).

Periksa kabel pengantar harus dipastikan kabel yang tahan panas dan harus dipasang pada pipa berulir

d. Evakuasi 1.)

Dari hasil data dan identifikasi diatas, bahwa

petunjuk dan fasilitas

evakuasi Perusahaan belum terbukti menyediakannya , sehingga bila terjadi kondisi darurat ( gempa bumi, huruhara, kebakaran ) atau lainya orang yang berada didalam gedung tak bisa bergerak cepat, kemana mereka akan mencari tempat yang aman, sehingga kondisi ini beresiko terjadi kecelakaan karena orang akan terkonsentrasi di daerah Gang, tangga-tangga yang tidak terlindungi dari bahaya. 2.)

Evakuasi adalah usaha menyelamatkan diri sendiri dari tempat  berbahaya menuju ketempat yang aman. Sarana evakuasi adalah sarana dalam bentuk konstruksi dari bagian bangunan yang dirancang aman aman sementara. Untuk itu maka Pengurus ( pihak Hotel ) perlu memperhatikan dan memfasilitasi tersedianya area evakuasi, dengan ketentuan : a).

Memasang petunjuk arah evakuasi, dengan posisi mudah dilihat  dan jelas untuk dibaca

12

b). Menyediakan jalan keluar selain pintu utama sebagai tempat orang menyelematkan diri c).

Memastikan pintu tersebut harus membuka keluar dan tidak boleh dikunci

d).

Menyediakan area yang aman untuk berkumpul orang minimal untuk kurun waktu 1 jam

e).

Perlu memiliki buku / lembar rencana penanggulangan keadaan darurat 

Bab

IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan Tidak ada dari kita semua yang menginginkan terjadinya kerugian akibat  kebakaran atau lainnya, namun tidak ada dari kita semua yang tahu kapan dan dimana kebakaran itu akan timbul / terjadi. Hotel

Sofyan

telah

mengantisipasi

kondisi

ini

dengan

menyiapkan

dan

menyediakan sarana dan fasilitas penanggulangan kebakaran yang terdiri dari : a. Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran Ringan ( APAR ) b. Menyediakan Instalasi Deteksi Kebakaran c. Menyediakan Instalasi Hydrant. Namun demikian, penyediaan sarana dan fasilitas tersebut belum dapat  sepenuhnya menanggulangi bila terjadi bencana kebakaran, karena belum semua sarana dan fasilitas tersebut tersedia sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga masih perlu ditingkatkan jumlah dan kualitasnya.

13

2. Saran Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan akomodasi umum yang di Jakarta ini jumlah dan kualitasnya beragam, Hotel Sofyan harus terus menerus berusaha meningkatkan mutu pelayanannya sesuai dengan kemampuan dan visi dan misi perusahaan untuk memenangkan persaingan. Untuk itu disarankan kepada manajemen Hotel Sofyan, untuk : a. Mempertimbangkan penambahan jumlah APAR b. Melakukan penataan ulang pemasangan APAR c. Melakukan uji tes alat deteksi asap dan panas d. Melakukan pembenahan lingkungan Instalasi Hydrant  e. Melakukan redesign Bangunan Gedung bagian dalam, dalam rangka persiapan penambahan pintu darurat 

Bab V PENUTUP

Demikian laporan ini disusun atas kerjasama tim kelompok III peserta Pelatihan Calon Ahli K3 Umum, mudah-mudahan laporan ini dapat memenuhi persyaratan kurikulum yang telah dijadualkan oleh Depnakertrans dan INRESH Consultant. Terimakasih kami sampaikan kepada, Bapak / Ibu Instruktur dari Depnakertrans, INRESH Consultant, Manajemen dan Staff Hotel Sofyan Betawi dan Rekan-rekan peserta Pelatihan Calon Ahli K3 yang telah dengan suka rela membantu dalam

14

bentuk data dan informasi yang sangat berguna bagi selesainya penyusunan laporan ini.  Akhirnya kami mohon maaf atas segala kehilafan dan kekurangan kami bertutur bahasa yang tertuang dalam tulisan ini, yang benar datangnya hanya dari Allah swt dan segala yang salah adalah keterbatasan kami sebagai mahluknya.

15

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF