Laporan Pkl inka

September 28, 2017 | Author: Zahid Fakhruddin | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Laporan Pkl inka...

Description

PT. INKA (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri dan perguruan tinggi merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Hubungan tersebut sering disebut sebagai kemitraan. Seorang mahasiswa yang sedang menuntut ilmu, khususnya mahasiswa jurusan teknik mesin perlu memahami kondisi nyata yang ada di dunia industri. Mahasiswa tidak hanya paham dan hafal teori saja namun juga perlu menggerti akan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Perubahan teknologi dan percepatan informasi telah mempengaruhi aspek-aspek dalam proses produksi di perusahaan. Dengan adanya peranan pergutuan tinggi, sebagai badan reseach and development diharapkan mampu menjaawab tantangan dalam perubahan tersebut. Sehingga performa jurusan teknik mesin sebagai partner akan meningkat. Di sinilah link and match pola kemitraan yang perlu dibangun untuk meningkatkan mutu dan prokduktifitas pada sektor industri serta perguruan tinggi. Melalui kuliah kerja nyata praktik (KKN-P) di perusahaan, mahasiswa diharapkan mampu menemukan permasalahan, yang kemudian akan dianalisis dan dicari solusi yang tepat. Dengan terjun langsung dan menemukan realita permasalahan yang ada mahasiswa dilatih agar dapat memecahkan permasalahan sesuai dengan yang telah didapatkan di bangku kuliah. Sehingga permasalahan yang ada di perusahaan dapat terpecahkan. Solusi terhadap permasalahan diambil mahasiswa degan pendekatan sistem yang integral komprehensif, artinya permasalahan yang ada tidak diselesaikan secara terpisah namun antara satu dengan yang lain ada satu keterkaitan. KKN-P di perusahaan juga akan bermanfaat terhadap penciptaan iklim yang saling mendukung. Peran perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya manusia (SDM) yang memiliki tingkat kredibilitas tertentu mampu berperan di dunia industri. Dengan menjadikan perusahaan sebagai partner dalam melakukan penelitian maupun dalm memberikan masukan. Sehingga dengan adanya kuliah kerja nyata praktik akan tercipta kerjasama yang saling menguntungkan dan kemitraan yang saling mendukung antara perguruan tinggi dan dunia industri. Pihak industri pun mampu

Departemen Teknologi Produksi

1

PT. INKA (Persero) mengetahui mahasiswa yang berpotensi yang nantinya akan bermanfaat bagi perusahaan. Pada jurusan teknik mesin fakultas teknik universitas brawijaya KKN-P merupakan salah satu mata kuliah wajib dengan bobot 2 sks. KKN-P merupakan mata kuliah yang termasuk dalam program pengalaman lapangan, yang berupa kegiatan belajar mahasiswa yang dilakukan pada perusahaan atau industri secara terbimbing dan terpadu dalam keahlian bidang studi sebagai wahana pembentukan kemampuan akademik (profesi). Waktu pelaksanaan KKN-P kelompok kami dimulai tanggal 1 April 2016 sampai 31 April 2016. Pelaksanaan KKN-P dilakukan baik secara individu maupun berkelompok yang dibimbing oleh satu dosen pembimbing dari jurusan dan satu orang pembimbing industri. 1.2 Tujuan KKN-P 1. Tujuan Umum Secara umum tujuan KKN-P ini adalah untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan untuk mendapatkan pengalaman kerja yang sesuai dengan bidannya di industri secara langsung. Dengan praktik industri ini diharapkan mahasiswa dapat menjadi tenaga yang berpengalaman dan terampil untuk diterapkan dan dikembangkan di dunia kependidikan ataupun non kependidikan yang profesionl, cakap, terampil dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan selama pelaksanaan KKN-P. 2. Tujuan Khusus a. Bagi Tempat Pelaksanaan KKN-P  Membantu menyelesaikan tugas dan pekerjaan sehari-hari di bengkel tempat 

KKN-P. Membantu menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan terutama di

bidang pemeliharaan mesin produksi.  Sarana alih informasi dibidang teknologi mesin bagi kemajuan mahasiswa. b. Bagi Mahasiswa  Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah diperoleh dan dimiliki baik di 

dalam maupun di luar bangku kuliah. Memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman sebelum terjun dalam



kehidupan masyarakat maupun industri. Melatih diri agar tanggap dan peka menghadapi masalah di lingkungan



kerja. Memperdalam dan meningkatkan kualitas keterampilan dan kreatifitas pribadi.

Departemen Teknologi Produksi

2

PT. INKA (Persero)  Mengetahui proses produksi dan pemeliharaan mesin industri. c. Bagi Teknik Mesin Universitas Brawijaya  Sebagai sarana untuk mengevaluasi diri, sejauh mana kurikulum yang ada 

dengan kebutuhan pada instansi. Mencetak tenaga kerja terampil dan profesional, jujur serta ulet dalam



menjalankan tugas dan kewajiban. Memperbanyak mitra kerja antara instansi pendidikan Universitas Brawijaya dengan dunia industri.

1.3 Manfaat KKN-P Ilmu yang didapatkan dari bangku perkuliahan belum cukup untuk mencetak SDM yang berkualitas, profesional dan ahli dalam bidangnya, sehingga diperlukan pengetahuan secara nyata yaitu dengan melaksanakan praktek di lapangan atau di dunia industri. Adapun praktek yang dilakukan di industri sebagai berikut : 1. Mahasiswa dapat membantu penyelesaian permasalahan yang ada pada perusahaan terutama yang berkaitan dengan perbaikan. 2. Mahasiswa dapat mengamalkan ilmu ang diperoleh di bangku perkuliahan. 3. Mahasiswa dapat menambah pengalaman dan keterampilan serta pengetahuan tentang proses produksi dan cara penanganan dari setiap permasalahan. 4. Mengetahui hal-hal yang diperlukan dalam memperbaiki suatu kerusakan yang terjadi pada mesin produksi. 5. Mampu menganalisa dan menumbuhkan kreatifitas mahasiswa terhadap permasalahan yang timbul di tempat industri. 6. Mahasiswa dapat menjadi tenaga yang profesional di dunia kerja nantinya.

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Industri Kereta Api (INKA) Persero berkedudukan dan berlokasi di Jalan Yos Sudarso 71 Madiun – Jawa Timur. 2.2 Sejarah dan Perkembangan PT. INKA (Persero) a) Letak Lokasi Letak lokasi PT. INKA di Madiun dipilih berdasarkan hasil studi pada tahun 1997 yang dilakukan oleh Nippon Sharyo Seizo Kaisha, Ltd. Jepang. b) Proses Pendirian Departemen Teknologi Produksi

3

PT. INKA (Persero) Gagasan untuk mendirikan Industri Kereta Api di Indonesia merupakan salah satu Policy pemerintah dalam rangka menanggulangi dan memenuhi kebutuhan jasa angkutan kereta api di Indonesia yang terus meningkat. Untuk itu maka PJKA sejak tahun 1977 telah merintis dan mengadakan penjajagan secara intensif akan kemungkinan – kemungkinan untuk memproduksi sendiri gerbong dan kereta penumpang di Balai Yasa PJKA Madiun, yang kemudian direalisasikan dengan pembuatan prototype–prototype beberapa jenis gerbong dan kereta penumpang dan pembuatan 20 buah gerbong GW. Secara kronologis proses pendirian PT INKA (Persero) dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Pada tanggal 28 Nopember 1979, Bapak Menteri Perhubungan dan Bapak Menetri Ristek mengadakan peninjauan ke Balai Yasa PJKA Madiun. Hasil dari peninjauan ini diputuskan untuk mengakselerasi proses pendirian Industri Kereta Api. 2) Pada tanggal 11 Desember 1979, diadakan rapat antara wakil – wakil dari Departemen perhubungan, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dan departemen Perindustrian. Hasil rapat menetapkan dasar kebijakan pendirian suatu PT (persero) manufacturing perkeretaapian. 3) Dengan SK Mentri Perhubungan No. 32/OT.001/Phb/80 tanggal 27 Pebruari 1980 dibentuk Panitia Persiapan Pembentukan Persero Pabrik Kereta Api Madiun. Anggota Panitia terdiri dari wakil – wakil : - Departemen Perhubungan - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) - Departemen Perindustrian - Departemen Keuangan - Sekkab - Menpan 4) Aspek Hukum  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 tahun 1981, tanggal 3 Februari 1981: Tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk 

Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Industri Kereta Api. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

:

195/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981: Tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industry Kereta Api.

Departemen Teknologi Produksi

4

PT. INKA (Persero) 

Keputusan

Menteri

Keuangan

Republik

Indonesia

Nomor

:

196/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981: Tentang Pengangkatan Anggota 

– Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industry Kereta Api. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 197/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981: Tentang Pengangkatan Anggota – Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri



Kereta Api. Keputusan Menteri

Keuangan

Republik

Indonesia

Nomor

:

250/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981: Tentang Tambahan Anggota 

Dewan Komisaris Perusahan Perseroan (Persero) PT Industri Kereta Api. Akte Notaris Imas Fatimah, SH. Nomor 51 tanggal 18 Mei 1981: Tentang telah didirikannya suatu PT dengan memakai nama PT. INDUSTRI



KERETA API. Tanggal 4 Juli 1981 : Pelantikan Direksi dan Dewan Komisaris oleh Menteri



Perhubungan. Tanggal 29 Agustus 1981 : Penyerahan operasional balai Yasa dan Gudang Persedian dari PJKA kepada PT. INKA disaksikan oleh Bapak Menteri

Perhubungan. c) Kondisi Awal Kondisi awal pada pendirian PT. INKA adalah penggunaan / pengalihan segala fasilitas dan aset yang ada di balai Yasa PJKA Madiun yang didirikan pada tahun 1884 (bertugas dalam pemeliharaan lokomotif-uap) dan gudang PJKA Madiun sebagai fasilitas dasar untuk kegiatan PT. INKA. Fasilitas dasar ini meliputi : - Luas Area : 22,5 Ha - Luas Bangunan : 9,36 Ha - Fasilitas Produksi : 660 Mesin termasuk jig dan fasilitas; 290 Mesin Las - Daya Listrik : 1000 KVA - Tenaga Kerja : 880 orang (berasal dari PJKA sebagian besar, dan Perindustrian) a)

2.3 Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Menjadi perusahaan kelas dunia yang unggul di bidang transportasi kereta api dan perkotaan di Indonesia.

b) Misi Perusahaan

Departemen Teknologi Produksi

5

PT. INKA (Persero) Menciptakan solusi terpadu untuk transportasi dan perkotaan dengan keunggulan kompetitif bisnis dan teknologi produk yang tepat guna mendorong pembangunan transportasi yang berkelanjutan. c)

Motto Perusahaan I’M PRO (Integritas, Mutu dan Profesional)  Integritas Satunya kata, pikiran dan perbuatan dengan tetap berlandaskan pada kepentingan perusahaan 

Mutu



Mampu memberikan kinerja lebih dari standar Profesional Mampu memberikan hasil pekerjaan sesuai dengan kualitas dibidang tertentu dengan keahliannya yang sesuai dengan tuntutan bidang tersebut.

2.4 Nilai-Nilai Perusahaan a. Tumbuh dan berkembang Mampu memberikan nilai tambah perusahaan secara berkelanjutan dan selalu berusaha menjadi lebih baik dibandingkan kondisi hari ini. b. Mutu Mampu memberikan kinerja lebih dari standar. c. Belajar berkelanjutan. Mampu meningkatkan wawasan, ilmu dan keterampilan dirinya secara berkelanjutan berdasarkan tuntuntan yang sedang terjadi. d. Integritas Satunya kata, pikiran, perasaan dan perbuatan dengan tetap berlandaskan pada kepentingan perusahaan. e. Profesional Mampu memberikan hasil pekerjaan sesuai dengan kualitas di bidang tertentu dengan keahlian yang sesuai dengan tuntutan bidang tersebut. f. Kemitraan Kemampuan dalam membangun hubungan tertentu dengan beberapa pihak sehingga dirasakan manfaatnya. a. b. c. d. e. f. g. h.

2.5 Perkembangan Hasil Produksi PT. INKA 1982 – Pertama produksi gerbong barang. 1985 – Pertama produksi kereta penumpang. 1987 – Pertama perakitan railcar listrik dan diversifikasi produk. 1991 – Pertama gerobak angkutan ekspor ke Malaysia (KTMB). 1994 – Pertama produksi railcar listrik VVVF. 1995 – Pertama peluncuran kereta api Argo Bromo. 1996 – Pertama produksi lokomotif (GE Lokindo) dan ekspor ke Filipina. 1997 – Peluncuran pertama kereta Argo Bromo Anggrek (leasing Skema).

Departemen Teknologi Produksi

6

PT. INKA (Persero) i. 1998 – Pertama ekspor Ballast Hopper Wagon ke Thailand. j. 2001 – Pertama peluncuran Listrik Railcar Indonesia (INKA desain). k. 2002 – Ekspor pembangkit Listrik Wagon Mobil dan Bogie Reefer Flat ke Malaysia. l. 2004 – Ekspor Container Wagon tubuh dan Blizzard Center kusen ke Australia. m. 2006 – Ekspor 50 unit BG Kendaraan untuk Bangladesh. n. 2007 – Kontrak ditandatangani 1 trainset DEMU untuk Aceh dan Railbus untuk Palembang (Bus Rel Kertalaya). Selesai Bagasi Mobil. o. 2008 – Peluncuran pertama di Indonesia, Bus Rail KRDI (untuk Aceh dan Jawa). p. 2008 - Pembuatan mobil nasional GEA (Gulirkan Energi Alternatif) q. 2009 – Rankaian Baru Kereta Api Gajayana dengan model mirip dengan pesawat terbang. r. 2010 – Peluncuran produksi kereta ekonomi AC Bogowonto (Kereta Api Bogowonto), 5 lokomotif (CC204) dan NEW Rangkaian Kereta Api Argo Jati yang berbentuk mirip dengan Rangkaian KA Gajayana yang baru. s. 2011 – Produksi Railbus untuk Solo dan kereta ekonomi AC Gajah Wong (Kereta Api Gajah Wong). t. 2012 – Produksi beberapa kereta ekonomi dengan AC split, 3 lokomotif CC300, railbus untuk kota Padang dan KRL KFW. u. 2013 – 18 unit Articulated Bus untuk armada Transjakarta. 2.6 Kegiatan Utama a. Pembuatan kereta api b. Jasa pemeliharaan besar (overhaul) kereta api c. Perdagangan lokal, impor dan ekspor barang dan jasa yang berhubungan dengan perkeretaapian. d. Produk pengembang selain kereta api (diversifikasi). a. b. c. d.

2.7 Kegiatan Bisnis Pembuatan kereta api Perniagaan kereta api Jasa engineering Produk diversifikasi

      

2.8 Kapasitas Terpasang Pertahun Gerbong Barang : Kereta Penumpang Baru : Kereta Penumpang Retrofit : Kereta Rel Listrik (KRL) : Kereta Rel Diesel (KRD) : Bogie : Diversifikasi :

Departemen Teknologi Produksi

300 unit 60 unit 60 unit 20 unit 20 unit 200 unit 3.200 ton

7

PT. INKA (Persero) 2.9

Anak Perusahaan PT. INKA PT INKA (Persero) mendirikan dua anak perusahaan yaitu PT Inka Multi

Solusi dan PT Rekaindo Global Jasa (Joint Venture). a. PT Inka Multi Solusi (PT IMS) PT Inka Multi Solusi Entitas Anak berdomisili di Jalan MT Haryono No. 103, Madiun, Jawa Timur yang mulai beroperasi tahun 2010. Berdasarkan Akta Notaris No. 21 tanggal 18 Februari 2015 oleh Iswi Artati, SH notaris Kota Surabaya dan telah mendapat persetujuan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-0003053.AH.01.02 tanggal 26 Februari 2015 dilakukan perubahan nama perusahaan yang semula PT. Railindo Global Karya diubah menjadi PT Inka Multi Solusi. Kepemilikan Saham : PT INKA (Persero) 98,93 % dan sisanya Yayasan Keluarga Besar INKA sebesar 1,07%. Kompetensi bisnis yang dimiliki yaitu perdagangan komponen gerbong kereta api, jasa penunjang kereta, jasa fabrikasi, jasa pemasangan, jasa rekayasa (engineering), membuat desain dan melakukan perawatan produk di bidang perkeretaapian serta penyedia jasa tenaga kerja/buruh. Dengan susunan Dewan Komisaris dan Direksi di tahun 2013 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama

: M. Nur Sodiq

Komisaris

: Mardiannus Pramudya

Direksi Direktur Utama

: Ng Made Punarbawa

Direktur Operasi

: Bambang Sutrisno

Direktur Keuangan

: Sarmiatun

b. PT Rekaindo Global Jasa Berdiri sejak 1998, berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, SH No. 61 tanggal 25 November 1998. Status beroperasi mulai tahun 1999. Kepemilikan Saham : PT INKA (Persero) 49 %, Nippon Sharyo 39 %, Sumitomo Corporation 10 %, dan sisanya dimiliki oleh Kopinka sebesar 2%. Alamat kantor di Jalan Sumber Karya No. 2 Madiun. Kompetensi bisnis yang dimiliki yaitu di bidang jasa konsultan

Departemen Teknologi Produksi

8

PT. INKA (Persero) engineering, desain, dan maintenance perkeretaapian. Dengan susunan Dewan Komisaris dan Direksi di tahun 2015 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama

: Yunendar Aryo Handoko

Komisaris

: Surjanto

Komisaris

: Makoto Aoyama

Direksi Direktur Utama

: Bambang Kushendarto

Wakil Direktur Utama

: Mamoru Suzuki

Direktur

: Yohei Seki

Direktur

: Budi Wahjunarto

Direktur

: Hiroshi Karashima

Departemen Teknologi Produksi

9

PT. INKA (Persero) 2.10

Produk-Produk PT. INKA Saat Ini

a. Kereta Penumpang 1. Kereta Ekonomi AC (K3 AC)

Gambar 2.1 Kereta Ekonomi AC (K3 AC) Sumber : PT. INKA Data Teknis : Tahun pembuatan

: 2010

Kecepatan maksimum

: 100 km / jam

Lebar sepur

: 1.067 mm

Beban gandar

: 14 ton

Panjang kereta

:

Lebar kereta

: 2.990 mm

Tinggi kereta

: 3810 mm

Jarak antar pusat bogie

: 14.000 mm

Berat kosong

: 33 ton

Badan kereta

: Monocoque, Mild steel

Bogie

: TB-398

Sistem pengereman

: UIC 540, Air Brake

Alat perangkai

: Automatic coupler AAR NO. 10A Contour.

Sistem listrik

: 380VAC, 3 phase, 50Hz, LBS

Departemen Teknologi Produksi

20.920 mm

10

PT. INKA (Persero) 2. Kereta Ekonomi (K3)

Gambar 2.2 Kereta Ekonomi (K3) Sumber : PT. INKA Data Teknis : Tahun pembuatan

: 2008

Kecepatan maksimum

: 100 km / jam

Lebar sepur

: 1.067 mm

Beban gandar

: 14 ton

Panjang kereta

: 20.920 mm

Lebar kereta

: 2.990 mm

Tinggi kereta

: 3.810 mm

Jarak antar pusat bogie

: 14.000 mm

Tinggi alat perangkai dari rel : 775 +10/-0 mm Badan kereta

: Monocoque, Mild steel

Bogie

: TB-398

Sistem pengereman

: UIC 540, Air Brake

Alat perangkai

: Automatic coupler AAR NO. 10A Contour.

Sistem listrik

: 380VAC, 3 phase, 50Hz, LBS

3. Kereta Penumpang Kelas Eksekutif (K1 –ARGO) Departemen Teknologi Produksi

11

PT. INKA (Persero)

Gambar 2.3 Kereta Penumpang Kelas Eksekutif (K1 –ARGO) Sumber : PT. INKA Data teknis : Tahun pembuatan

: 2009

Kecepatan maksimum

: 100 km / jam

Lebar sepur

: 1.067 mm

Beban gandar

: 14 ton

Panjang kereta

: 20.920 mm

Lebar kereta

: 2.990 mm

Tinggi kereta

: 3.610 mm

Jarak antar pusat bogie

: 14.000 mm

Tinggi alat perangkai dari rel : 775 +10/-0 mm Berat kosong maksimum

: 36 ton

Badan kereta

: Monocouqe, Mild steel

Sistem kelistrikan

: 380 Volt, 3 fasa

Bogie

: NT 60

Sistem pengereman

: UIC 540, Air brake

Alat perangkai

: Automatic coupler, AAR NO. 10A Contour.

Sistem listrik

: 380VAC, 3-phase, 50Hz, dengan LBS

4. Kereta Penumpang Bangladesh Departemen Teknologi Produksi

12

PT. INKA (Persero)

Gambar 2.4 Kereta Penumpang Bangladesh Sumber : PT. INKA Data teknis : Lebar spur

: 1,676 mm

Panjang kereta (Jarak antar coupler) : 22,606 mm Tinggi kereta dari rel

: 3,899 mm

Jarak antar bogie

: 14,630 mm

Lebar kereta

: 3,251 mm

Tinggi coupler

: 1,080 mm

Beban gandar

: 13 ton

Sistem pengereman

: UIC Graduated release automatic air brake (KE-P-12)

Departemen Teknologi Produksi

13

PT. INKA (Persero) b. Kereta berpenggerak 1. Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE)

Gambar 2.5 Kereta Rel Diesel Electric (KRDE) Sumber : PT. INKA Data teknis : Tahun pembuatan

: 2007

Konfigurasi

: TeC – M – T – T – TC

Kapasitas penumpang

: TeC = 20 (Seating) M = 64 (Seating) T

= 64 (Seating)

TC = 54 (Seating) Kecepatan maksimum

: 100 km/jam

Lebar sepur

: 1.067 mm

Beban gandar

: 14 ton

Diameter roda (New / worn)

: 860 mm / 800 mm

Panjang total termasuk alat perangkai : 20.700 mm Lebar badan kereta

: 3.180 mm

Tinggi badan kereta dari atas rel

: 3.460 mm

Departemen Teknologi Produksi

14

PT. INKA (Persero) Tinggi lantai dari atas rel

: 1.100 mm

Jarak antar pusat bogie

: 14.000 mm

Tinggi alat perangkai dari atas rel

: 775 +10/-0 mm

Berat kosong

: TC 32 tons ; MC 39 tons

Starting acceleration

: 0.34 m/detik2

Braking decelerations

: 0.8 m/detik2

Badan Kereta

: monocoque , mild steel

Bogie

: Tipe Bolsterless

Sistem rem

: Electro pneumatic dengan sistem blending

Alat perangkai

: Automatic tight locked coupler, Bar coupler AAR NO. 10A Contour

Propulsi

: Motor traksi AC, 3-phase, VVVF Inverter with IGBT

Power supply

: Genset on floor type, Diesel engine 1.350kW, 1.800rpm. Alternator AC 3-phase synchronous.

2. Kereta Diesel Indonesia (KRD-I)

Gambar 2.6 Kereta Diesel Indonesia (KRD-I) Sumber : PT. INKA Departemen Teknologi Produksi

15

PT. INKA (Persero) Data teknis : Tahun pembuatan

: 2007

Konfigurasi kereta

: MeC – T – T – MeC

Kapasitas penumpang

: MeC

224

penumpang,

T

284

penumpang Kecepatan maksimum

: 100 km/jam

Lebar sepur

: 1.067 mm

Beban gandar

: 14 tons

Panjang total termasuk alat perangkai : 20.700 mm Lebar kereta

: 2.990 mm

Tinggi atap kereta dari atas rel

: 3.530 mm

Tinggi seluruh kereta

: 3.830 mm

Tinggi lantai dari kepala rel

: 1.300 mm

Jarak antar pusat bogie

: 14.000 mm

Tinggi alat perangkai dari atas rel

: 775 +10/-0 mm

Berat kosong

: MeC 41 tonsT 32 tons

Carbody

: Monocoque, mild steel

Bogie

: Tipe Bolsterless

Sistem rem

: Dynamic Brake (motor traksi) dan Air Brake tanpa blending / terpisah

Alat perangkai

: Automatic tight locked coupler, Bar coupler AAR NO. 10A Contour

Propulsi

: Diesel engine variable speed berdaya min. 380 kW dan transmisi tipe hidrodinamik

Departemen Teknologi Produksi

16

PT. INKA (Persero) 3. Kereta Diesel (KRD) Push Pull

Gambar 2.7 Kereta Diesel (KRD) Push Pull Sumber : PT. INKA Data teknis : Tahun pembuatan

: 2008

Konfigurasi kereta

: TeC1+M1+T+M2+TeC2

Kapasitas penumpang

: TeC 280 penumpang M 320 penumpang T 320 penumpang

Kecepatan maksimum

: 100 km/jam

Lebar sepur

: 1.067 mm

Beban gandar

: 14 tons

Panjang total termasuk alat perangkai : 20.700 mm Lebar kereta

: 2.990 mm

Tinggi atap kereta dari atas rel

: 3.530 mm

Tinggi seluruh kereta

: 3.830 mm

Tinggi lantai dari kepala rel

: MeC 950 mm M 1150 mm T 1.150 mm

Jarak antar pusat bogie Departemen Teknologi Produksi

: 14.000 mm 17

PT. INKA (Persero) Tinggi alat perangkai dari atas rel

: 775 +10/-0 mm

Berat kosong

: TeC 43 tons, M 39 tons, T 32 tons

Carbody

: Monocoque, mild steel

Bogie

: Tipe Bolsterless

Sistem rem

: Dynamic Brake (motor traksi) dan Air Brake tanpa blending / terpisah

Alat perangkai

: Automatic tight locked coupler, Bar coupler AAR NO. 10A Contour

Propulsi

: Diesel engine variable speed berdaya min. 380 kW dan transmisi tipe hidrodinamik

4. Kereta Rel Listrik (KRL)

Gambar 2.8 Kereta Rel Listrik (KRL) Sumber : PT. INKA Data teknis : Panjang keret

: TC 20,000 mm MC 20,000 mm

Lebar kereta

: 2,990 mm

Tinggi kereta dari rail (max)

: 3,820 mm

Departemen Teknologi Produksi

18

PT. INKA (Persero) Tinggi lantai kereta dari rel

: 1,100 mm

Jarak antar bogie

: 14,000 mm

Jarak roda (max)

: 2,200 mm

Tinggi coupler dari permukaan rel

: 775 + 10mm/-0 mm (at empty)

Beban gandar

: 14 Ton

Kecepatan Maksimum

: 100 km/jam

Akselerasi

:

v = 0 km/h to approx. 40 km/h : 0.8 m/s2

Pantographs Rated voltage minimum

: 1.500 V D.C.

Rated current minimum

: 1.500 A

Traction Motor Type

: MJA.280-3

Standard

: IEC 349-2, 2002

Self ventilated (acc. to IEC 34-6)

: IEC 01

Departemen Teknologi Produksi

19

PT. INKA (Persero) c. Gerbong barang 1. Gerbong Terbuka Curah Putar (KKBW)

Gambar 2.9 Gerbong Terbuka Curah Putar (KKBW) Sumber : PT. INKA Data teknis : Tahun pembuatan

: 2008

Kapasitas muat max.

: 50 tons

Kecepatan maksimum

: 80 km/jam

Lebar sepur

: 1067 mm

Beban gandar

: 18 ton

Panjang total termasuk alat perangkat

: 14.062 mm

Lebar gerbong

: 3.080 mm

Tinggi lantai dari kepala rel

: 3.025 mm

Jarak antar pusat bogie

: 1.676 mm

Tinggi pusat alat perangkai dari atas rel : 770 +15/-0 mm Berat kosong (maximum)

: 22.000 kg

Carbody

: Mild steel

Bogie

: Jenis Barber – Three piece

Sistem pengereman

: UIC 540, Air brake

Departemen Teknologi Produksi

20

PT. INKA (Persero) Alat perangkai

: Automatic coupler,tipe F, Rotary dan Fixed ,AAR NO. 10A

Empty load device

: Alat pengaturan tekanan pengereman – salah satu bogie

Mekanisme unloading

: Rotary Dumper 180 derajat.

2. Gerbong Pulp Wagon

Gambar 2.10 Gerbong Pulp Wagon Sumber : PT INKA Data teknis : Tahun pembuatan

: 2008

Kapasitas muat max.

: 50 ton

Kecepatan maksimum

: 80 km/jam

Lebar sepur

: 1.067 mm

Beban gandar

: 18 ton

Panjang total termasuk alat perangkai

: 14.050mm

Lebar gerbong

: 2.700 mm

Jarak antar pusat bogie

: 1.676 mm

Tinggi pusat alat perangkai dari atas rel : 775 +10/-0 mm

Departemen Teknologi Produksi

21

PT. INKA (Persero) Berat kosong (maximum)

: 22.000 kg

Carbody

: Mild steel

Bogie

: Jenis Barber – Three piece

Sistem pengereman

: UIC 540, Air brake

Alat perangkai

: Automatic coupler, AAR tipe E , AAR NO. 10A

Empty load device

: Alat

pengaturan

tekanan

pengereman – salah satu bogie Mekanisme Loading/ unloading

: Lewat atas/ roof (full opened)

3. Gerbong Datar (PPCW)

Gambar 2.11 Gerbong Datar (PPCW) Sumber : PT. INKA Data teknis : Tahun pembuatan

: 2008

Kapasitas muat max.

: 44 tons

Kecepatan maksimum

: 80 km/jam

Lebar sepur

: 1.067 mm

Beban gandar

: 14 ton

Panjang total termasuk alat perangkai

: 14.600 mm

Departemen Teknologi Produksi

22

PT. INKA (Persero) Lebar gerbong

: 2.438 mm

Tinggi lantai dari atas rel

: 935 mm

Jarak antar pusat bogie

: 9.800 mm

Tinggi pusat alat perangkai dari atas rel : 775 +10/-0 mm Berat kosong (maximum)

: 14.000 kg

Rangka dasar

: Mild steel

Bogie

: Jenis Barber – Three piece

Sistem pengereman

: UIC 540, Air brake

Alat perangkai

: Automatic coupler AAR NO. 10A.

Twist lock

: Retractable type– 12 buah

4. Gerbong Datar (Eksport Singapura – LTA)

Gambar 2.12 Gerbong Datar (Eksport Singapura – LTA) Sumber : PT. INKA Data teknis : Lebar spur

: 1435 m

Tinggi gerbong dari rel

: 749 mm

Tinggi coupler

: 770 mm

Beban gandar

: 16 ton

Kecepatan maksimum

: 65 km/jam

Departemen Teknologi Produksi

23

PT. INKA (Persero) Kapasitas angkut

: 42 ton

Bogie

: BARBER S2-HD

Rangka dasar

: Mild Steel

Alat perangkai

: Mechanical coupling device Type 35

5. Gerbong Ballast (ZZOW)

Gambar 2.13 Gerbong Ballast (ZZOW) Sumber : PT. INKA Data teknis : Tahun pembuatan

: 2008

Lebar sepur

: 1067 mm

Beban gandar

: 15 Ton

Kapasitas muat (maks)

: 35 Ton

Volumetric

: 28 m3

Berat kosong

: 18,5 Ton

Panjang rangka dasar gerbong

: 12500 mm

Panjang termasuk Alat perangkai

: 13,300 mm

Lebar gerbong

: 2.000 mm

Lebar badan gerbong

: 2.459 mm

Tinggi Plate Form dari atas rel

: 850 mm

Departemen Teknologi Produksi

24

PT. INKA (Persero) Jarak antar pusat bogie

: 8.800 mm

Kecepatan maks.

: 80 km/jam

Bogie

: Super Service Ride Control Type

Sistem rem

: Automatic Air brake

6. Gerbong Oil Tank (KKW)

Gambar 2.14 Gerbong Oil Tank (KKW) Sumber : PT. INKA Data teknis : Tahun pembuatan

: 2008

Lebar sepur

: 1.067 mm

Beban muat maks.

: 40 Ton

Volumetric

: 50,6 m3

Berat kosong

: 20 Ton

Panjang rangka dasar

: 12.200 mm

Panjang total termasuk alat perangkai : 12.800 mm Diameter dalam tangki

: 2.400 mm

Lebar gerbong

: 2.420 mm

Jarak antar pusat bogie

: 8.000 mm

Diameter roda

: 774 mm

Departemen Teknologi Produksi

25

PT. INKA (Persero) Kecepatan maks

: 80 km/jam

Bogie

: Barber Type

Sistem rem

: Air brake

Alat perangkai

: Automatic coupler

c. Produk lainnya 1. Kereta Fudika (Fasilitas Uji Dinamik Kereta Api)

Gambar 2.15 Kereta Fudika (Fasilitas Uji Dinamik Kereta Api) Sumber : PT. INKA Data teknis : Lebar rel Beban gandar Panjang total termasuk alat perangkai Lebar badan kereta Tinggi atap dari kepala rel Jarak antara pusat bogie Jarak sumbu roda bogie, maksimum Tinggi sumbu alat perangkai dari kepala rel pada muatan kosong Diameter roda baru Tinggi lantai kereta dari kepala rel Kecepatan maksimum Badan kereta Bogie Alat perangkai Sistem pengereman Fasilitas uji

Departemen Teknologi Produksi

: : : : : : :

1.067 mm 14 ton 20.920 mm 2.990 mm 3.700 mm 14.000 mm 2.200 mm

: : : : : : : : :

775 +10/-0 mm 860 mm 1.100 mm 120 km/jam monocoque – mild steel Bolsterless – RUK Tight lock coupler Air brake dengan tread brake Uji Kenyamanan (ride index)

26

PT. INKA (Persero) 2. Bogie TB398

Gambar 2.16 Bogie TB398 Sumber : PT. INKA Data teknis : Lebar sepur Jarak antar pusat roda Diameter Roda Jarak antara tumpuan samping Berat Bogie Maxs Beban gandar maxs Kecepatan maks. Sistem rem

: : : : : : : :

1,067 mm 2.200 mm 774 mm 1.980 mm 4.700 kg 14 ton 100 km/jam UIC 540, air brake

3. Rail Bus

Departemen Teknologi Produksi

27

PT. INKA (Persero)

Gambar 2.17 Rail Bus Sumber : PT. INKA Data teknis : Tahun pembuatan Konfigurasi kereta Kapasitas penumpang Kecepatan maksimum Lebar sepur Beban gandar Panjang total rangkaian Lebar kereta Tinggi seluruh kereta dr atas rel Tinggi lantai dari kepala rel Jarak antar pusat bogie Tinggi alat perangkai dari atas rel Berat kosong

: : : : : : : : : : : : : : :

2008 TEMC+T+TMC TEMC 33 penumpang T 36 penumpang TMC 33 penumpang 100 km/jam 1.067 mm 14 tons 41.912 mm 3.180 mm 3.810 mm 1.100 mm 14.000 mm 775 +10/-0 mm TEMC 22 tons, T 18 tons, TMC 20

Carbody

tons : Konstruksi hybrid, konstruksi baja

Bogie

dilas & komposit yang ringan : Motor single Axle & bogie Trailer 2-

Sistem rem Alat perangka

Axle. : Air Brake Equipment : Automatic coupler, tanpa drafgear &

Propulsi

rantai pengaman : Diesel engine CUMMINS, QSM 11, 400 BHP

Departemen Teknologi Produksi

28

PT. INKA (Persero)

4. Lokomotif Diesel Hidraulic (LOKO DH)

Gambar 2.18 Lokomotif Diesel Hidraulic (LOKO DH) Sumber : PT. INKA Data teknis : Lebar sepur Berat Maximum Beban gandar Traksi Maksimum Panjang Lokomotif Lebar lokomotif Tinggi Lokomotif Kecepatan maksimum Kapasitas Tangki bahan bakar Transmisi Susunan roda Mesin

: : : : : : : : : : : :

Komponen Udara

aftercooled, 1700 KW @ 1800 rpm : Compressor Type 2 stage, air cooling,

Pengereman

Reciprocating Kapasitas 600 L/mnt : Type pneumatic Clasp brake,

1.067 mm 84 Ton 14 Ton 270 kN 14.135 mm 2.642 mm’ 3.575 mm 120 km/jam 3800 liter Hydrodinamik C-C, Terhubung 45° V-6, 4-stroke cycle, Turbocharged and

high

mounted cylinders 5. Kereta Bagasi

Departemen Teknologi Produksi

29

PT. INKA (Persero)

Gambar 2.19 Kereta Bagasi Sumber : PT. INKA Data teknis : Tahun pembuatan Kecepatan maksimum Lebar sepur Beban gandar Panjang kereta Lebar kereta Tinggi kereta Jarak antar pusat bogie Badan kereta Bogie Sistem pengereman Alat perangkai

: : : : : : : : : : : :

Sistem listrik

Contour. : 380VAC, 3 phase, 50Hz, LBS

2008 100 km / jam 1.067 mm 14 tons (+5%) 20.920 mm 2.990 mm 3.810 mm 14.000 mm Monocoque, Mild steel TB-398 UIC 540, Air brake Automatic coupler,

AAR NO. 10A

6. Kereta Penolong (NNR)

Departemen Teknologi Produksi

30

PT. INKA (Persero)

Gambar 2.20 Kereta Penolong (NNR) Sumber : PT. INKA Data teknis : Tahun pembuatan Kapasitas muat Kecepatan maksimum Lebar sepur Beban gandar Panjang kereta Lebar kereta Tinggi kereta Jarak antar pusat bogie Tinggi alat perangkai dari atas rel Berat kosong Badan kereta Bogie Sistem pengereman Alat perangkai

: : : : : : : : : : : : : : :

Sistem listrik

Contour : 380VAC, 3 phase, 50Hz, LBS

2008 10 ton 100 km / jam 1067 mm 14 ton 20.370 mm 2.990 mm 3.810 mm 14.000 mm 775 +10/-0 mm 35 tons Monocoque, Mild steel TB-398 UIC 540, Air Brake Automatic coupler, AAR NO. 10A

d. Produk transportasi lainnya 1. Automated Container Transporter

Departemen Teknologi Produksi

31

PT. INKA (Persero)

Gambar 2.21 Automated Container Transporter Sumber : PT. INKA Data teknis : Monorail type Komposisi Bogie type Tare weight Beban maksimum Beban gandar Operasional Kecepatan operasi Suspension Propulsion Power Supply Pengereman Panjang perkereta Lebar kereta Tinggi kereta container 2. Monorel

Departemen Teknologi Produksi

: : : : : : : : : : :

Straddle 3 car/set Three axle motor bogie 15 ton/car 35 ton 9 ton Driverless/ automatic 30 km/ jam (rate) primer suspension from rubber tyre AC Motor 100 KW, supported VVVF Inverter External source (750 VDC), with current

: : : :

collector Pneumatic (disc brake) 14.000 mm (approx) 2.438 mm reliable to 20’/ 40’/ 45’

32

PT. INKA (Persero)

Gambar 2.22 Monorel Sumber : PT. INKA Data teknis : Panjang rangkaian Berat perkereta Lebar Kapasitas muat maksimum perkereta Kapasitas maksimum rangkaian Kecepatan maksimum Suspension Driving Equipment Propulsion System

: : : : : : : : :

58.131 mm 20 ton 3.000 mm 10 ton 760 Passenger 80 Km/Jam Air Suspension Traction Motor Drive Traction Motor 100 KW

3. Automated People Mover System (APMS-Monorel Bandara)

Departemen Teknologi Produksi

33

PT. INKA (Persero)

Gambar 2.23 Automated People Mover System (APMS-Monorel Bandara) Sumber : PT. INKA Data teknis : Kapasitas Panjang kereta Lebar Tinggi Jarak antar bogie Beban gandar Kecepatan Akselerasi

: : : : : : : : :

Normal 45.74 ton Maksimum 59,69 ton 12.050 mm 2700 mm 3.840 mm 7200 mm 8 ton operasi 60 km/jam 1.0 m/s2

4. Bus Gandeng (ATC – Articulated Car)

Departemen Teknologi Produksi

34

PT. INKA (Persero)

Gambar 2.24 Bus Gandeng (ATC – Articulated Car) Sumber : PT. INKA Data teknis : Jarak sumbu roda

:

5.026 / 7.442 mm

Penjang keseluruhan

:

± 18.400 mm

Lebar keseluruhan

:

2.500 mm

Tinggi keseluruhan

:

3.460 mm

Jarak pijak depan

: 2.100 mm

Jarak pijak roda tengah

: 1.860 mm

Jarak pijak roda belakang

: 1.860 mm

Jarak terendah

: 208 mm

Julur depan

: 2.480 mm

Berat total

: 31.000 kg

Kapasitas angkut penumpang

: 150 -160 orang

Kecepatan maksimum

: 90 km/jam

Daya maksimum

: 320 HP @ 2.000 RPM

Torsi maksimum

: 1.356 Nm

Mesin

: Dedicated CNG engine, turbocharged with Intercooler, Type IS320, EPA/CARB 2010,

Departemen Teknologi Produksi

35

PT. INKA (Persero) EURO 3 Comply, 6 silinder, 8,9 liter/8.900 CC Transmisi

: Automatic transmission with integrated Retarder

Kelistrikan

: Accu 24 V-200Ah, Alternator 24V-2x70A, Starter 24 V – 6kW

5. Track Motor Car (TMC)

Gambar 2.25 Track Motor Car (TMC) Sumber : PT. INKA Data teknis : Panjang maksimum

: 6.350 mm

Lebar badan maksimum

: 2.800 mm

Tinggi atap dari kepala rel

: 3.400 mm

Jarak antar sumbu roda

: 4.100 mm

Tinggi alat perangkai dari atas rel : 775 +10/-0 mm Berat maksimum

: 25 ton

Kecepatan maksimum

: 50 km/jam

Kemampuan

: mampu menarik beban 300 ton pada jalan rel datar

Departemen Teknologi Produksi

36

PT. INKA (Persero) e. Service & retail Salah satu bentuk pengembangan bisnis yang dilakukan PT INKA untuk memperluas pangsa pasar adalah bisnis service & retail. Produk yang ditawarkan adalah jasa perawatan

maupun operasional dan supply komponen ataupun

sparepart kereta maupun otomotif. Produk bisnis service & retail yang dikerjakan PT INKA antara lain : perawatan gerbong (PPCW, ZZOW), perawatan kereta (Kereta Inspeksi, Kereta Kedinasan), perbaikan track, perbaikan kereta, penyediaan suku cadang (Toilet Ramah Lingkungan, Coupler Gerbong KKBW, Spring, dll).

Departemen Teknologi Produksi

37

2.11Struktur Organisasi PT. INKA (Persero)

Departemen Teknologi Produksi

Gambar 2.26 Struktur Organisasi PT. INKA (Persero)

PT. INKA (Persero)

38

2.12Struktur Organisasi Divisi Teknologi Produksi PT. INKA (Persero)

Departemen Teknologi Produksi

Gambar 2.27 Struktur Organisasi Divisi Teknologi Produksi PT. INKA (Persero)

PT. INKA (Persero)

39

PT. INKA (Persero)

BAB III PROSES ASSEMBLING DAN PENOMORAN ULANG CASING AC GERBONG KERETA 3.1 Pengertian Dan Kegunaan Autodesk Inventor Dalam pekerjaan ini kami menggunakan sebuah aplikasi bernama Autodesk Inventor. Autodesk Inventor merupakan program yang dirancang khusus untuk keperluan bidang teknik seperti desain produk, desain mesin, desain mold, desain konstruksi, atau keperluan teknik lainnya. Autodesk Inventor adalah program pemodelan solid berbasis fitur parametrik, artinya semua objek dan hubungan antar geometri dapat dimodifikasi kembali meski geometrinya sudah jadi, tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal ini sangat memudahkan kita ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau rancangan. Untuk membuat suatu model 3D yang solid ataupun surface, kita harus membuat sketch-nya terlebih dahulu atau mengimpor gambar 2D dari Autodesk Autocad. Setelah gambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat membuat gambar kerjanya menggunakan fasilitas drawing. Autodesk Inventor juga mampu memberikan simulasi pergerakan dari produk yang kita desain serta mempunyai alat untuk menganalisis kekuatan. Alat ini cukup mudah digunakan dan dapat membantu kita untuk mengurangi kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian, selain biaya yang harus kita keluarkan akan berkurang, time to market dari benda yang kita desain pun dapat dipercepat karena kita sudah mensimulasikan terlebih dahulu benda yang kita desain di komputer sebelum masuk ke proses produksi. Dalam autodesk inventor terdapat pilihan template yang ingin kita gunakan. Masing–masing template mempunyai kegunaan dan fungsi sesuai pekerjaan yang kita inginkan. Berikut adalah penjelasan pada masing-masing template, yaitu: - Sheet Metal.ipt Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen berjenis metal seperti benda-benda yang terbuat dari plat besi yang ditekuk-tekuk. - Standard.dwg Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja. - Standard.iam Membuat bidang kerja baru untuk gambar assembly yang terdiri atas beberapa part atau komponen. - Standard.idw Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D. Departemen Teknologi Produksi

40

PT. INKA (Persero) - Standard.ipn Membuat bidang kerja baru untuk animasi urutan perakitan dari gambar assembly yang telah dirakit. Kita dapat memanfaatkannya untuk membuat gambar Explode View. - Standard.ipt Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen secara umum tanpa spesifikasi khusus seperti dalam pembuatan part pada Sheet Metal. - Weldment.iam Membuat bidang kerja baru untuk assembly yang memiliki tool untuk teknik pengelasan. 3.2 Menu dan Toolbar Autodesk Inventor Seperti halnya program lain, Autodesk Inventor memiliki pula bidang kerja, yaitu Menu Bar, Inventor Standard Toolbar, Panel Bar, dan Browser Bar.

Gambar 3.1 Tampilan Menu Autodesk Inventor Sumber : Anonymous 1  Bidang Kerja adalah tempat menggambar.  Menu Bar berisi semua perintah yang terdapat di Autodesk Inventor 2012  Inventor Standard Toolbar berisi perintah yang digunakan selama proses menggambar.  Panel Bar berisi perintah khusus untuk menunjang proses yang sedang berangsung. Misalnya, kita membuat gambar dengan template “Sheet Metal.ipt” maka pada Panel Bar secara otomatis akan muncul perintah khusus untuk Sheet Metal.

Departemen Teknologi Produksi

41

PT. INKA (Persero)  Browser Bar berisi langkah-langkah kerja. Misalnya, kita membuat objek dengan Extrude dan Revolve, semua akan tercatat di Browser Bar untuk memudahkan kita melakukan edit ulang. 3.3 Sistem Navigasi Sistem Navigasi pada Autodesk Inventor 2012 terdapat tool-tool navigasi yang membantu mobilitas saat menggambar di dalam bidang kerja. Kita dapat menemui tools tersebut seperti zoom, rotate, pan, dan lainnya pada Inventor Standard Toolbar.

Gambar 3.2 Tampilan Sistem Navigasi Autodesk Inventor Sumber : Anonymous 1

 Zoom Fungsinya untuk memperbesar gambar pada tampilan bidang kerja. Klik zoom lalu klik pada bidang kerja dan geser kursor ke atas atas ke bawah. Kemudian, kliklah untuk mendapatkan tampilan yang diinginkan. Kita dapat menggunakan zoom ketika tools lain sedang aktif.  Pan Fungsinya untuk menggeser tampilan bidang kerja. Kliklah pan lalu klik pada bidang kerja. Selanjutnya, geserlah kursor pada tempat yang dinginkan.  View Face Fungsinya untuk memperbesar tampilan dengan referensi face. Face hanya berlaku untuk permukaan datar. Kliklah view face, lalu klik pada face yang kita pilih maka akan diperbesar.  Free Orbit Fungsinya untuk memutar objek pada bidang kerja. Kliklah free orbit, lalu klik pada bidang kerja. Selanjutnya, putar objek sampai memperoleh tampilan yang diinginkan. Departemen Teknologi Produksi

42

PT. INKA (Persero)

 View Cube Fungisnya untuk memutar objek berdasarkan arah yang telah ditentukan seperti front, top, left dan lain-lain. Kliklah view cube untuk menampilkan sistem navigasi pada sudut kanan atas. Untuk memilih arah, cukup klik salah satu sis view cube.  Full Navigation Wheel Fungsinya untuk melakukan kombinasi perintah navigasi seperti zoom, orbit, pan, dan lain-lain. Kliklah full navigation wheel sehingga akan keluar menu dan pilihlan salah satu perintah yang akan dipakai. 3.4 Menggunakan Tombol Shortcut Berikut ini adalah daftar beberapa tombol shortcut beserta perintah yang sering digunakan. Apabila kita telah terbiasa menggunakannya maka akan sangat menghemat waktu. F1

Menampilkan bantuan (help) sesuai dengan perintah atau dialog

F2

box yang sedang aktif. Melakukan pan (menggeser-geser tampilan model) dengan bantuan klik geser dari kiri mouse. Bisa juga dengan langsung klik-geser

F3

dari tengah mouse tanpa harus menekan F2. Melakukan zoom-in atau zoom-out pada tampilan model dengan bantuan klik-geser dari kiri mouse. Bisa juga dengan langsung

F4

meng-scroll mouse tanpa harus menekan F3. Melakukan rotate pada tampilan model dengan bantuan klik-geser

F5 F6 ] B C

dari kiri mouse. Kembali ke tampilan model sebelumnya. Kembali ke tampilan isometrik. Membuat Plane baru. Menambah balloon pada drawing. Menambah constraint pada assembly atau bisa juga perintah

D DO E FC H L P

membuat sebuah lingkaran ketika model sketch sedang aktif. Menambahkan dimensi pada sketch atau pada drawing. Menambahkan dimensi ordinat pada drawing. Melakukan extrude pada profil (hasil sketching) Menambahkan feature control frame pada drawing. Menambahkan fitur lubang. Membuat garis (line) atau lengkungan (arc). Menempatkan (places) sebuah komponen (bisa part atau assembly)

R

pada suatu assembly. Membuat fitur revolver.

Departemen Teknologi Produksi

43

PT. INKA (Persero) S

Membuat 2D sketch pada sebuah permukaan datar atau bidang

T X Esc Del Backspace

(plane). Melakukan tweak sebuah part dalam file persentasi Melakukan trim saat mode sketch sedang aktif. Membatalkan / menghentikan suatu perintah. Menghapus (delete) objek yang dipilih. Pada tool garis (line) yang sedang aktif, menghilangkan segmen

Alt

terakhir. Pada assembly,

+

drag

mouse Ctrl + Enter Ctrl + Y Ctrl + Z 3.5

melakukan

mate

constraint.

Pada

sketch,

memindahkan titik pembentuk spline Kembali (return) ke keadaan edit sebelumnya. Melakukan redo (menarik kembali undo terakhir). Melakukan undo (menarik kembali aksi terakhir).

Penomoran Ulang Part dan Assembly Penomoran ulang part dan assembly casing ac ini bertujuan untuk

memudahkan pembacaan pada saat proses perakitan berlangsung sehingga diharapkan efisiensi pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih maksimal. Terdapat 7 rangkaian assembly besar pada casing ac ini, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

400A150010 35 A 400A150010 54 A 400A150010 63 A 400A150010 60 A 400A150010 72 A 400A150010 73 A 400A150010 75 A 10 digit pertama (400A150010) merupakan nomor seri casing AC, 2 digit

setelahnya (contoh 35) merupakan nomor urutan pengerjaan desain part atau assemble dan angka terakhir yaitu A menunjukkan komponennya merupakan assemble, jika tidak dicantumkan huruf A maka komponennya merupakan part.

Departemen Teknologi Produksi

44

PT. INKA (Persero)

Gambar 3.3 Desain Casing AC utuh dengan nomor seri 400A15001076A

Gambar 3.4 Desain Casing AC bagian kiri dengan nomor seri 400A15001035A sebagai rangka bawah dan 400A15001072A sebagai rangka atas

Departemen Teknologi Produksi

45

PT. INKA (Persero)

Gambar 3.5 Desain Casing AC bagian kiri dengan nomor seri 400A15001035A tanpa rangka atas

Gambar 3.6 Desain Casing AC bagian kanan dengan nomor seri 400A15001054A sebagai rangka bawah dan 400A15001073A sebagai rangka atas

Departemen Teknologi Produksi

46

PT. INKA (Persero)

Gambar 3.7 Desain Casing AC bagian kanan dengan nomor seri 400A15001054A tanpa rangka atas

Gambar 3.8 Desain Casing AC dengan nomor seri 400A15001060A dan 400A15001063A

Departemen Teknologi Produksi

47

PT. INKA (Persero)

Gambar 3.9 Desain Casing AC dengan nomor seri 400A15001075A Berikut secara lengkap tabel penomoran ulang casing AC 400A1500 Penomoran Sebelumnya 400AC00101_DL_REV2.ipt DB005537001A_Dl_R3.iam EB005538099_DL_R2.ipt E4050522023_DL.ipt ASSY Filter Fresh Air.iam Filter 1.ipt Filter 2.ipt DH367941003_DL_REV1.ipt DH367941002_DL.ipt DH367941001_DL_R1.ipt DH367941001A_DL_REV1.iam DB005531001_DL_R1.ipt EH367512099_DL_R2.ipt ASSY EB005529001_DL_R1.iam EB005529001_DL_R1.ipt E4129665003_DL.ipt DB005539001_DL_REV2.ipt ASSY DB005508002_DL_REV3.iam DB005508002_DL_REV3.ipt CB0A70000021_DL.ipt ASSY DB005508001_DL_REV3.iam DB005508001_DL_REV3.ipt 400AC00114B_DL_R1.iam 400AC00114_DL_R1.ipt Departemen Teknologi Produksi

Penomoran Setelah EDIT 400A15001001.ipt 400A15001001A.ipt 400A15001002.ipt 400A15001003.ipt 400A15001003A.iam 400A15001004.ipt 400A15001005.ipt 400A15001006.ipt 400A15001007.ipt 400A15001008.ipt 400A15001004A.iam 400A15001009.ipt 400A15001010.ipt 400A15001007A.iam 400A15001011.ipt 400A15001012.ipt 400A15001013.ipt 400A15001010A.iam 400A15001014.ipt 400A15001015.ipt 400A15001011A.iam 400A15001016.ipt 400A15001013A.iam 400A15001017.ipt 48

PT. INKA (Persero) E405052202001-M8_DL_R1.ipt E4129665005_DL.ipt 400AC00114B_Mirrored_DL_R1.iam 400AC00114A_DL_R1.iam ASSY CB0A7000021_REV1_DL.iam CB0A7000021_REV1_DL.ipt CB0A7000018_REV1_DL.ipt E405052202001-M6_DL_R1.ipt ASSY CB0A7000020_DL_R1.iam CB0A7000020_DL_R1.ipt CB0A7000017_DL.ipt CB0A7000024_DL.ipt ASSY CB0A7000013_DL_R1.iam E405052202001-M8_DL_R1.ipt CB0A7000014_DL_R1.ipt ASSY CB0A70000088_DL.iam CB0A70000088_DL.ipt ASSY DH367509002_DL_R2.iam DH367509002_DL_R2.ipt E4175628010_DL.ipt ASSY DH367509001_DL_R2.iam DH367509001_DL_R2.ipt E4129665004_DL.ipt E4129665006_DL.ipt EH367533001A_DL_R2.iam EH367534099_DL_R2.ipt E405052202001-RING 5_DL_R1.ipt EH367536001L_DL_REV2.ipt EH367536001R_DL_REV2.ipt ASSY Saluran Air Bawah.iam Plat Welding For Pipe 0.5 inch.ipt Pipa 0.5 Inch 20mm.ipt Box Penutup Jalan Air.ipt 400AC00112_DL_R1.ipt Penguat Talang Air.ipt DB005533001A_DL_REV1.iam DB005534099_DL_REV1.ipt 400AC00102A_DL_REV2.iam ASSY 400AC00103_AN_R1.iam 400AC00103_AN_REV2.ipt E405052202001-M4_DL_R1.ipt Part Tembelan

400A15001018.ipt 400A15001019.ipt 400A15001014A.iam 400A15001015A.iam 400A15001017A.iam 400A15001020.ipt 400A15001021.ipt 400A15001022.ipt 400A15001018A.iam 400A15001023.ipt 400A15001024.ipt 400A15001025.ipt 400A15001020A.iam 400A15001026.ipt 400A15001027.ipt 400A15001021A.iam 400A15001028.ipt 400A15001023A.iam 400A15001029.ipt 400A15001030.ipt 400A15001024A.iam 400A15001031.ipt 400A15001032.ipt 400A15001033.ipt 400A15001027A.iam 400A15001034.ipt 400A15001035.ipt 400A15001036.ipt 400A15001037.ipt 400A15001029A.iam 400A15001038.ipt 400A15001039.ipt 400A15001040.ipt 400A15001041.ipt 400A15001042.ipt 400A15001034A.iam 400A15001043.ipt 400A15001035A.iam 400A15001036A.iam 400A15001044.ipt 400A15001045.ipt 400A15001046.ipt

400AC00103_AN_REV2.ipt 400AC00104_AN_REV2.ipt DH367547001_NC_R2_Duct.ipt DB005546002_NC.ipt

400A15001047.ipt 400A15001048.ipt 400A15001049.ipt

Departemen Teknologi Produksi

49

PT. INKA (Persero) DB005546001_NC_R1.ipt DB005589001A_DL.iam DB005589001_DL.ipt DB005592001_AN.ipt DB005586001A_AN_REV1.iam DB005586001_AN_REV1.ipt DB005581001A_AN_R1.iam DB005581001_AN_R1.ipt DB005581002A_AN_R1.iam DB005581002_AN_R1.ipt DB005925001A_MIRROR_DL_REV2.ia

400A15001050.ipt 400A15001040A.iam 400A15001051.ipt 400A15001052.ipt 400A15001041A.iam 400A15001053.ipt 400A15001042A.iam 400A15001054.ipt 400A15001043A.iam 400A15001055.ipt 400A15001045A.iam

m DB005926001_MIRROR_DL_REV2.ipt E417518006001_DL_REV2.ipt CB00541012001_DL_REV1.ipt DB005925001A_DL_REV2.iam DB005926001_DL_REV2.ipt DB005545001_MIR_AN_REV2.ipt DB005552002_MIR_AN_REV2.ipt DB005545001_AN_REV2.ipt DB005552002_AN_REV2.ipt DB005580001A_DL_REV2.iam DB005578001_AN.ipt DB005578001_MIR_AN.ipt 400AC00106_DL_REV2.ipt Bracket Tambahan Reinforcement

400A15001056.ipt 400A15001057.ipt 400A15001058.ipt 400A15001046A.iam 400A15001059.ipt 400A15001060.ipt 400A15001061.ipt 400A15001062.ipt 400A15001063.ipt 400A15001048A.iam 400A15001064.ipt 400A15001065.ipt 400A15001066.ipt 400A15001067.ipt

Tengah.ipt Part Tembelan 400AC00106_DL_REV2.ipt ASSY 400AC00106_DL_REV2.iam ASSY Talang Air_R1.iam Part Talang Air-1_R1.ipt Part Talang Air-2_R1.ipt ASSY Talang Air_Mirrored_R1.iam Part Talang Air-1_Mirrored_R1.ipt Part Talang Air-2_Mirrored_R1.ipt 400AC00103A_DL_REV2.iam 657A25315_A001_DL_REV1.iam 657A25313_A001_DL.ipt 657A25314_A001_DL_REV1.ipt SOL60565_A001_DL.ipt 657A25316_A001_DL.ipt 400AC00102R_DL_REV2.ipt Pengait Atas.ipt Part Pengait Atas.ipt ASSY Pengait Atas.iam Plat Penyangga.ipt

400A15001068.ipt 400A15001051A.iam 400A15001052A.iam 400A15001069.ipt 400A15001070.ipt 400A15001053A.iam 400A15001071.ipt 400A15001072.ipt 400A15001054A.iam 400A15001055A.iam 400A15001073.ipt 400A15001074.ipt 400A15001075.ipt 400A15001076.ipt 400A15001077.ipt 400A15001078.ipt 400A15001079.ipt 400A15001057A.iam 400A15001080.ipt

Departemen Teknologi Produksi

50

PT. INKA (Persero) Plat Penyangga_Mirrored.ipt Part Engsel.ipt Pin 8mm.ipt Handle.ipt Ring Pin 9.5mm.ipt Pin 9.5mm .ipt Shaft 5mm Bending.ipt SNAPLOCK_NEW.iam Backing Plate_2- M6.ipt 400AC00102_DL_REV2.ipt 400AC00107_DL_REV2.ipt Engsel Piano Tebal

400A15001081.ipt 400A15001082.ipt 400A15001083.ipt 400A15001084.ipt 400A15001085.ipt 400A15001086.ipt 400A15001087.ipt 400A15001058A.iam 400A15001088.ipt 400A15001089.ipt 400A15001090.ipt 400A15001091.ipt

1_( 400AC00102A_DL_REV1 ).ipt Plat Siku Penahan Karet 2.ipt ASSY 400AC00107_DL_REV2.iam 400AC00108_DL_REV2.ipt Plat Siku Penahan Karet 1.ipt Engsel Piano Tebal

400A15001092.ipt 400A15001066A.iam 400A15001093.ipt 400A15001094.ipt 400A15001095.ipt

2_( 400AC00102A_DL_REV1 ).ipt 400AC00119_DL.ipt ASSY 400AC00108_DL_REV2.iam 400AC00108_MIRROR_DL_REV2.ipt ASSY

400A15001096.ipt 400A15001067A.iam 400A15001097.ipt 400A15001068A.iam

400AC00108_MIRROR_DL_REV2.iam 400AC00109_DL_REV2.ipt Penguat Cover Fan 1_R1.ipt Penguat Cover Fan 2_R1.ipt Engsel Piano Tebal 1_( 400AC00103A_DL

400A15001098.ipt 400A15001099.ipt 400A15001100.ipt 400A15001101.ipt

).ipt Engsel Piano Tebal 1_( 400AC00103A_DL

400A15001102.ipt

)_Mirrored.ipt ASSY 400AC00109_DL_REV2.iam 400AC00110_DL_REV2.ipt Engsel Piano Tebal 2_( 400AC00103A_DL

400A15001069A.iam 400A15001103.ipt 400A15001104.ipt

).ipt Sirip Cover Fan_DL.ipt ASSY 400AC00110_DL_REV2.iam 400AC00110_MIRROR_DL_REV2.ipt Engsel Piano Tebal 2_( 400AC00103A_DL

400A15001105.ipt 400A15001070A.iam 400A15001106.ipt 400A15001107.ipt

)_Mirrored.ipt ASSY

400A15001071A.iam

400AC00110_MIRROR_DL_REV2.iam Jig Lubang INKA-1.ipt

400A15001108.ipt

Departemen Teknologi Produksi

51

PT. INKA (Persero) Jig Lubang INKA-3.ipt Jig Lubang INKA-2.ipt Jig Lubang INKA-4.ipt ASSY Jig Lubang INKA.iam 400AC00104A-1_REV2 _ASSY TOTAL

400A15001109.ipt 400A15001110.ipt 400A15001111.ipt 400A15001075A.iam 400A15001076A.iam

18.000 K-1 3.6

Flowchart Proses Produksi Casing AC 400A1500

(Lampiran)

BAB IV PENUTUP 4.1

Kesimpulan Setelah penulis melakukan KKN-P di PT. INKA (Persero) maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut: a) PT. INKA (Pesero) merupakan suatu perusahaan manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang pembuatan lokomotif dan gerbong kereta api. b) Proses assembling dan penomoran ulang casing ac gerbong kereta menggunakan aplikasi Autodesk Inventor.

Departemen Teknologi Produksi

52

PT. INKA (Persero) c) Penomoran ulang part dan assembly casing ac ini bertujuan untuk memudahkan pembacaan pada saat proses perakitan berlangsung sehingga diharapkan efisiensi pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih maksimal. 4.2 Saran a) Pentingnya peningkatan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan antara dunia pendidikan dan dunia industri karena teknologi yang ada di dunia industri sangatlah banyak dan variatif, sehingga dapat meningkatkan wawasan mahasiswa dan menediakan tenaga ahli dalam bidang industri. b) Untuk pekerja PT. INKA (Persero) hendaknya lebih memperhatikan dan mematuhi tata tertib yang telah ditentukan perusahaan agar terwujud kondisi perusahaan yang aman, nyaman, dan kondusif dalam bekerja.

Departemen Teknologi Produksi

53

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF