laporan pkl-2.docx
July 6, 2019 | Author: Baharuddin | Category: N/A
Short Description
Download laporan pkl-2.docx...
Description
LAPORAN PRAKTEK KERJA FARMASI INSTLASI FARMASI KOTA (IFK) KOTA MATARAM JL. Lingkar Selatan No.189,Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83361, Indonesia Tanggal 28-30 Agustus 2017
OLEH: FANI APRIANINGSIH
(516020064) (516020 064)
ZAIFAN
(516020061)
EKA SAPUTRI
(516020063) (5160200 63)
BAHARUDIN
(516020062)
PROGRAM STUDI DIPLOMA DIPLOMA III FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM 2017
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA FARMASI DI UNTI PENGELOLAAN INSTALASI FARMASI KOTA (IFK) Jl. Lingkar Selatan No.189,Kota No.189,Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83361, Indonesia Tanggal 28-30 Agustus 2017
Pembimbing Akademik
Pembimbing Lahan
NUR FURQANI,M.Farm., Apt NIDN : 0814118801
Drs. AUNURROFIQ, Apt NIP : 1962111211994021001 1962111211994021001
Mengetahui, Ketua Program Studi D3 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram
Wirawan adikusuma,M.Sc.,Apt adikusuma,M.Sc.,Apt NIDN:0028058901
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan di instalasi farmasi kota Mataram ini tanpa halangan suatu apapun. Adapun penyusunan laporan ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama melakukan Praktek Kerja Lapangan, serta data-data dan keterangan dari pembimbing. Dalam menyusun laporan ini kami sudah berusaha sebaik mungkin, namun tentu masih terdapat banyak kekurangan. Kami berharap semoga laporan ini bisa menjadi bahan referensi bagi peserta didik yang akan datang setelah kami. Dan kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada : -
Drs.Aunur Rofiq.Apt,selaku kepala kantor UPTD Instalasi Farmasi Kesehatan dan Pembimbing praktek kerja lapangan.
-
Wirawan adikusuma,M.Sc.,Apt,selaku Ketua program studi D-III Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram.
- Nur furqani M.Farm.,Apt,selaku pembimbing Akademik.
Mataram,18 September 2017
Tim penyusun
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR BAB I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
1.2
Tujuan PKF IFK
1.3
Manfaat PKF IFK
1.4
Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKF IFK
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian IFK
2.2
Tugas dan Fungsi IFK
2.3
Struktur Organisasi IFK
BAB III.
HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA FARMASI DI IFK (INSTALASI FARMASI KOTA)
3.1
3.2
Tinjauan mengenai IFK Kota Mataram 3.1.1.
Lokasi
3.1.2.
Bangunan
3.1.3.
Ruangan
3.1.4.
Perlengkapan
Kegiatan Mahasiswa Di UPPF Kota Mataram 3.2.1.
Kegiatan Dibagian Perencanaan
3.2.2.
Kegiatan Dibagian Pengelolaan
3.2.3.
Kegiatan Dibagian Pendistribusian
BAB IV.
PEMBAHASAN
BAB V.
PENUTUP
5.1. Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Farmasi merupakan program khusus yang harus dilaksanakan oleh Mahasiswa Muhammadiyah Mataram pada semester 2. Program ini dilaksanakan di luar kampus dalam bentuk praktek kerja di Unit instalasi farmasi Praktek Kerja Farmasi dimaksudkan untuk mendekatkan mahasiswa kepada tuntutan kerja, yang sekaligus diharapkan mampu memberikan umpan balik kepada pihak dunia usaha/ industri, sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang standar kualifikasi lulusan farmasi yang sesuai kebutuhan pasar kerja di dunia usaha/ industri serta masukan-masukan yang berarti bagi pengembangan mutu pendidikan khususnya di Fakultas Kesehatan Muhammadiyah Mataram. Sarana kesehatan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajat yang optimal bagi kesehatan masyarakat. Seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatnya kesadaran kesehatan dan kondisi sosial ekonomi, maka dengan ini masyarakat juga menginginkan sarana dan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dan terjangkau. Oleh karena itu pemberi pelayanan kesehatan dituntut untuk lebih efektif, efisien dan etis dalam memberikan pelayanan kesehatan .
1.2 Tujuan PKF IFK
Diadakannya Praktek Kerja Farmasi ini secara umum bertujuan untuk: 1)
Mengetahui fasilitas yang ada di instalasi farmasi Kota Mataram.
2)
Mengetahui pengelolaan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi Kota Mataram.
3)
Melihat secara langsung pelayanan di Instalasi Farmasi Kota Mataram.
4)
Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
5)
Lulusan mempunyai keahlian professional sesuai dengan tuntutan kerja.
1.3 Manfaat PKF IFK Manfaat yang diperoleh dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan dapat menghasilkan Ahli farmasi yang mampu menjalankan peran dan fungsi sesuai dengan profesinya dibidang kesehatan. Khususnya farmasi be rdasarkan sumpah,kode etik,peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian ahli farmas i mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKF IFK
Pelaksanaan praktek kerja Farmasi di instalasi Farmasi Kota Mataram. Jl.Lingkar Selatan No.189,Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83361, Indonesia. dilaksanakan dari tanggal 28-30 Agustus 2017. Pelaksanaan Praktek Kerja Farmasi dilaksanakan pada pukul 07.30 sampai 12.00 .
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian IFK Pengelolaan perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan,
perencanaan,
pengadaan,
penerimaan,
penyimpanan,
pendistribusian,
pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan. Tujuan diadakannya pengelolaan perbekalan farmasi adalah mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efesien, menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanan, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga farmasi, mewujudkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berdaya guna dan tepat guna, serta melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
A. Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk
menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan puskesmas. Tujuan perencaan ialah untuk mendapatkan : 1. Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan 2. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional 3. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat B. Permintaan,Memenuhi kebutuhan obat dimasing-masing unit pelayanan kesehatan sesuai
dengan pola penyakit. Permintaan dilakukan minimal1 bulan sekali atau sesuai kebutuhan,permintaan ada beberapa macam yaitu khusus,rutin,LPLPO. Permintaan ada beberapa kegiatan yaitu menentukan jumlah permintaan obat,cara hitung kebutuhan obat. C. Penerimaan obat adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang diserahkan
dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola dibawahnya. Tujuan penerimaan obat agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan oleh puskesmas.
D. Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima
agar aman,terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin. Tujuan penyimpanan ialah agar obat yang tersedia di unit pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan,menjaga mutu obat agar tidak rusak. Faktor menyimpan obat :
1. Organoleptis
Rasa
Warna
Suara
Bau
2. Teori penyimpanan
Berdasarkan alphabet
Berdasarkan fifo/fefo
Berdasarkan suhu
Berdasarkan khasiat
3. Distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan antara lain :
Sub unit pelayanan kesehatan dilingkungan puskesmas
Puskesmas pembantu
Puskesmas keliling
Posyandu
Polindes Tujuan distribusi adalah memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada diwilayah kerja puskesmas dengan jenis,mutu,jumlah dan tepat waktu.
4. Pengendalian tujuannya ialah agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat diunit pelayanan keseh 5. atan dasar.pengendalian obat terdiri dari :
Pengendalian persediaan
Pengendalian penggunaan
Penanganan obat hilang
6. Pencatatan dan Laporan Pencatatan dan pelaporan data merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan scara tertib,baik obat-obatan yang diterima,disimpan,didistribusikan dan digunakan dan digunakan dipuskesmas dan atau unit pelayanan lainnya. Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah :
Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
Sumber data untuk pembuatan laporan.
2.1 Tugas dan Fungsi IFK
Fungsi UPTD Farmasi Kesehatan berfungsi untuk mengetahui penggunaan bulanan masing-masing jenis obat, perbekalan farmasi di unit pelayanan selama setahun dan sebagai data pembanding bagi stok optimum. Dan untuk mengetahui penggunaan bulanan berdasarkan dari laporan bulanan yang dibuat masing-masing ruang gudang, ruang produksi dan steril. Informasi yang didapat dari penggunaan perbekalan farmasi adalah: 1. Jumlah penggunaan tiap jenis perbekalan farmasi pada masing-masing unit pelayanan 2. Persentase penggunaan tiap jenis perbekalan farmasi terhadap total penggunaan setahun seluruh unit pelayanan 3. Penggunaan rata-rata untuk setiap jenis perbekalan farmasi 4. Perhitungan kebutuhan
2.3 Struktur organisasi IFK
BAB III HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA FARMASI DI IFK 3.1
Tinjauan Mengenai IFK Kota Mataram 3.1.1. Lokasi
Praktek kerja farmasi dilaksanakan yaitu pada kantor instalasi farmasi Kota Mataram yang beralamat di Jl.Lingkar Selatan No.189,Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83361, Indonesia. Lokasi kantor instalasi farmasi strategis letaknya persis didepan jalan besar lingkar. Kantor tersebut berderetan dengan kantor-kantor yang lain.
3.1.2. Bangunan Bangunan kantor instalasi farmasi kota Mataram bertingkat 2,bangunannya lumayan besar dan luas,tetapi sepertinya masih kurang luas ditempat Gudang penyimpanan obat.
3.1.3. Ruangan
Ruangan pada kantor instalasi farmasi kota Mataram,ruangan untuk pegawai kantor luas,rapi dan bersih. Ruangan ditempat mahasiswa belajar cukup luas dan memadai. Ruangan atau gudang penyimpanan obat tertata dengan baik,rapi tetapi masih kurang luas.
3.1.4 Perlengkapan Perlengkapan dikantor instalasi farmasi kota Mataram difasilitasi dengan : a. Gudang obat b. Lemari pendingin khusus(cold chain) c. AC d. Kursi dan meja e. Troli f. palet
3.2
Kegiatan Mahasiswa Di IFK kota Mataram 3.2.1. Kegiatan dibagian Perencanaan
A. Pemilihan
Fungsi pemilihan adalah untuk menentukan perbekalan farmasi yang benar-benar diperlukan sesuai dengan jumlah pasien/kunjungan dan pola penyakit dirumah sakit/puskesmas. Dasar-dasar pemilihan obat kebutuhan obat meliputi: - jenis obat yg dipilih seminimal mungkin dengan cara menghidari kesamaan jenis -hindari obat kombinasi -apabila jenis obat banyak,maka pilih berdasarkan obat pilihan
B. Perhitungan kebutuhan
Menentukan kebutuhan perbekalan farmasi merupakan tantangan tenaga farmasi. Masalah kekosongan atau kelebihan perbekalan farmasi dapat terjadi, apabila informasi yang digunakan semata-mata hanya berdasarkan teoritis saja. Pendekatan perencanaan kebutuhan dapat dilakukan melalui beberapa metoda :
-
Metoda konsumsi
Perhitungan kebutuhan dengan metoda konsumsi didasarkan pada data riel konsumsi perbekalan farmasi periode yang lalu, dengan berbagai penyesuaian dan koreksi. Langkah penghitungan rencana kebutuhan obat menurut pola konsumsi adalah :
1.
Pengumpulan dan pengolahan data
2.
Analisa data untuk informasi dan evaluasi
3.
Perhitungan perkiraan kebutuhan obat
4.
Penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana.
Cara menghitung kebutuhan obat menurut metoda konsumsi : -
Menghitung pemakaian rata-rata 1 bulan Pemakaian rata-rata perbulan = pemakaian nyata:jumlah bulan
-
Menentukan stok pengaman (Buffer Stok) Buffer stok adalah jumlah obat yang diperlukan untuk menghindari terjadinya kekosongan obat.
-
Menghitung jumlah pemakaian obat menurut asumsi jumlah penduduk,asumsi pasien dan penyakitnya.
Contoh perhitungan kebutuhan obat menurut metode konsumsi :
A. Menghitung pemakaian rata-rata 1 bulan
Rumus :
SK=obat yang habis Periode
Contoh : 1Hari menghabisi 500tablet obat Sk= 1hari menghabisi 500 tab Jadi SK 30 harinya = 30H X 500 tab = 15.000 tab dihabiskan dalam 1Bulan.
B. Asumsi jumlah penduduk = 10.000
1. Asumsi pasien
= 50% : 100% x 10.000% = 5.000
2. Menentukan penyakit/obat infeksi
Antibiotik
3. Asumsikan yang infeksi LB-1= Lembar penyakit 30%= 30 : 100 x 5.000= 15.000 pasien
4. Aturan pakai dari obat antibiotic Amoxicicilin 3x1 selama 5 hari Diketahui 1pasien= 3x1x5 = 15tablet 1.500 : 1 x 15 tablet = 22.500 tablet
3.2.2 Kegiatan dibagian pengelolaan
A. melakukan penerimaan obat, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi. Cara melakukan penerimaan obat yaitu dengan cara berikut : Contoh : Tgl penerimaan obat 2.000 Tgl 7 obat sisa 500 Tgl 10 terima obat 3.000 Tgl 15 obat habis,dapat bantuan 3.000 Tgl 20 terima obat 15.000 Tgl 22 terima obat 5.000 Tgl 25 sisa obat 1500 Penjelasan : tgl 3 terima obat 2000,tgl 7 obat sisa 500,tgl 10 terima obat 3000,tgl 15 obat
habis,dapat bantuan 3000,tgl 20 terima obat 15.000,tgl 22 terima obat 5000,tgl
25 sisa obat 1.500. obat habis 3.500 . jadi sk 22 hari= 26.000
A. Perumusan stok optimum dilakukan dengan memperhitungkan siklus distribusi rata-rata pemakaian,waktu tunggu,stok pengaman. Contoh perhitungan :
Stok optimum=pemakaian dlm 1 periode tertentu+stok pengaman+waktu tunggu
1. Pemakaian waktu tertentu= 2.500 tablet (a) 2. Stok pengaman(buffer stock)10%=250 tab (b) 3. Sisa stok per 31 agustus= 100 tablet (d) 4. Waktu tunggu 10% x 2500=250 tab (c) Stok optimum = (a+b+c) = 2500+250+250= 3000tablet Permintaan= (a+b+c)-d =(2500+250+250) – 100 = 2900 tablet
3.2.3 Kegiatan dibagian Pendistribusian
PUSKESMAS
LPLPO
IFK
DINAS
Tujuan :
Memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayan kesehatan yang ada diwilayah kerja puskesmas dengan jenis,mutu jumlah dan tempat waktu Penyaluran/distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara rata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub sub unit pelayanan kesehatan antara lain: 1. Sub unit pelayana kesehatan di lingkungan pekesmas (kamar obat, laborturiun ) 2. Pukesmas pembantu 3. Pukesmas keliling 4. Posyandu 5. Polindes
Kegiatan :
1. Menentukan frekuensi distribusi 2. Menentukan jumlah dan jenis obat yang di berikan 3. Melaksanakan penyerahan obat
Menentukan frekuensi distribusi :
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu di pertimbangkan : 1. Jarak sub unit pelayan 2. Biaya distribusi yang tersedia
Menentukan jumlah obat :
Dalam menuntukan jumlah obat perlu di pertimbangkan : 1. Pemakaian rata rata perjenis obat 2. Sisa stok 3. Pola penyakit 4. Jumlah kunjungan di masing masing sub unit pelayanan kesehatan.
Penyerahan obat : Penyerahan obat dapat di lakukan dengan cara :
1. Gudang obat menyerahkan atau mengirimkan obat dan di teriman di unit pelayanan 2. Penyarahan di gudang pukesmas di ambil sub unit sub unit pelayanan.obat di serahkan bersama sama dengan formulir LPLPO dan lembar pertama di simpan sebagai tanda bukti penarimaan obat
BAB IV PEMBAHASAN
Praktek Kerja Farmasi merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh Mahasiswa Muhammadiyah Mataram pada semester 2. Program ini dilaksanakan di luar kampus dalam bentuk praktek kerja di Unit instalasi farmasi . Praktek Kerja Farmasi dimaksudkan untuk mendekatkan mahasiswa kepada tuntutan kerja, yang sekaligus diharapkan mampu memberikan umpan balik kepada pihak dunia usaha/ industri, sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang standar kualifikasi lulusa n farmasi yang sesuai kebutuhan pasar kerja di dunia usaha/ industri serta masukan-masukan yang berarti bagi pengembangan mutu pendidikan khususnya di Fakultas Kesehatan Muhammadiyah Mataram. Diadakannya Praktek Kerja Farmasi ini secara umum bertujuan untuk mengetahui fasilitas yang ada di instalasi farmasi Kota Mataram. Mengetahui pengelolaan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi Kota Mataram,Melihat secara langsung pelayanan di Instalasi Farmasi Kota Mataram. Pengelolaan perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan. Tujuan diadakannya pengelolaan perbekalan farmasi adalah mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efesien, menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanan, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga farmasi, mewujudkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berdaya guna dan tepat guna, serta melaks anakan pengendalian mutu pelayanan. Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan puskesmas. Tujuan perencaan ialah untuk mendapatkan :Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan meningkatkan penggunaan obat secara rasional,Meningkatkan efisiensi penggunaan obat Distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan.Tujuan distribusi adalah
memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada diwilayah kerja puskesmas dengan jenis,mutu,jumlah dan tepat waktu. penggunaan perbekalan farmasi berfungsi untuk mengetahui penggunaan bulanan masing-masing jenis perbekalan farmasi di unit pelayanan selama setahun dan sebagai data pembanding bagi stok optimum. Dan rumah sakit stroke nasional untuk mengetahui penggunaan bulanan berdasarkan dari laporan bulanan yang dibuat masing-masing ruang gudang, ruang produksi dan steril.Cara menghitung kebutuhan obat menurut metoda konsumsi : - Menghitung pemakaian rata-rata 1 bulan Pemakaian rata-rata perbulan = pemakaian nyata:jumlah bulan -
Menentukan stok pengaman (Buffer Stok) Buffer stok adalah jumlah obat yang diperlukan untuk menghindari terjadinya kekosongan obat.
-
Menghitung jumlah pemakaian obat menurut asumsi jumlah penduduk,asumsi pasien dan penyakitnya.
Tugas pengelolaan melakukan penerimaan obat, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribuPerencanaan distribusi,instalasi farmasi merencanakan dan melaksanakan pendistribusian ke unit pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya sesuai kebutuhan. Dilakukan kegiatan berikut: Perumusan stok optimum dilakukan dengan memperhitungkan siklus distribusi ratarata pemakaian,waktu tunggu,stok pengamansian obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi.
BAB V PENUTUP
6.1Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat disimpulkan dalam makalah yang membahas mengenai di instalasi farmasi kota adalah : Pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup : A. Perencanaan B. Permintaan C.Penerimaan D. Penyimpanan E. Distribusi F. Pengendalian G.Pencacatan dan Laporan Cara menghitung kebutuhan obat menurut metoda konsumsi : Menghitung pemakaian rata-rata 1 bulan
-
Pemakaian rata-rata perbulan = pemakaian nyata:jumlah bulan -
Menentukan stok pengaman (Buffer Stok) Buffer stok adalah jumlah obat yang diperlukan untuk menghindari terjadinya kekosongan obat.
-
Menghitung jumlah pemakaian obat menurut asumsi jumlah penduduk,asumsi pasien dan penyakitnya.
A.
Tujuan perencaan ialah untuk mendapatkan :Perkiraan jenis dan jumlah obat dan
perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan meningkatkan penggunaan obat secara rasional,Meningkatkan efisiensi penggunaan obat
B. Tujuan distribusi adalah memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada diwilayah kerja puskesmas dengan jenis,mutu,jumlah dan tepat waktu.
5.2 SARAN Saran untuk kantor instalasi farmasi kota mataram,Gudang penyimpanan obat diperluaskan lagi agar obat-obatan yang ada didalam gudang tersebut dapat berurutan sesuai abjad.
DAFTAR PUSTAKA
[Depkes] Depertemen Kesehatan.2011.Materi Pelatihan Management Kefarmasia Jakarta : Depertemen Kesehatan Republik Indonesia [Menkes] Kuputusan Menteri Kesehatan No. 117/Menkes/Sk/X/2004 Tentang Syarat Ruang Penyimpanan Gudang Perbekalan Kesehatan Dibidang Farmasi Di Kabupaten Kotamadya Data – Data UPTD Infalkes Kota Mataram 2017
LAMPIRAN
View more...
Comments