Laporan PI
August 23, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan PI...
Description
PRAKTEK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA Probolinggo, MAINTANANCE Pada Proses Pembuatan Plywood Di PT. KUTAI TIMBER INDONESIA (PT. KTI) PROBOLINGGO
Menyetujui, Manager Pemeliharaan
Ir. H. Agus Setiyono NRP. 91041481
Mengetahui, Pembimbing Lapangan
Eka setya Budi, ST. NRP. 04032635
PRAKTEK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA Surat Keterangan Pelaksanaan Praktik Industri (Terlampir)
PRAKTEK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA KATA PENGANTAR
PRAKTEK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA DAFTAR ISI
PRAKTEK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT. Kutai Timber Indonesia (KTI) merupakan perusahaan yang bekerja pada bidang pemasaran dan pembuatan kayu maupun produk dasar kayu di Indonesia, khususnya di produk plywood . Tentunya PT. Kutai Timber Indonesia (KTI) memiliki tekno log i manufaktur pengolahan kayu yang modern, di sisi lain tentunya PT. Kutai Timber Indonesia memiliki konveksi energi seperti boiler, pemipaan, pengolahan limbah beracun, dll. Ada juga ilmu metalurgi, seperti pengolahan material kayu dan desain diperoleh di PT. Kutai Timber Indonesia (KTI) yang bergerak pada pengolahan kayu ini. Serta terdapat beberapa mesin di PT. Kutai Timber Indonesia yang membutuhkan perawatan rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal seperti pemberian grease, oil , pergantian mata pisau, dll. Pada praktik industri ini kami mengamati proses pembuatan plywood dari dari awal hingga akhir, serta cara kerja dari masing-masing mesin secara umum. Produksi plywood membutuhkan membutuhkan proses panjang sebelum siap untuk dipakai, mulai dari kayu gelondongan sampai menjadi plywood yang yang sudah siap untuk didistribusikan ke konsumen. Adapun mesin yang digunakan untuk mengolah plywood diantaranya Chain Saw, rotary lathe, dryer, glue spreader, cold press, hot press, double saw dan sander . Untuk detail nya akan dibahas pada bab 2. B. Tujuan Tujuan dari kegiatan praktik industri ini adalah 1. Mengetahui proses pembuatan plywood 2. Mengetahui mesin yang digunakan dalam pembuatan plywood 3. Mengetahui prinsip kerja dan perawatan mesin mesin yang digunakan untuk pembuatan
plywood C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari laporan ini adalah 1. Bagaimana proses pembuatan plywood ? 2. Apa saja mesin yang digunakan dalam pembuatan plywood ? 3. Bagaimana prinsip kerja dan perawatan mesin yang digunakan dalam pembuatan plywood ?
PRAKTEK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA D. Batasan Masalah Dalam pembuatan laporan ini, terdapat batasan masalah yang akan dibahas, diantaranya : 1. Membahas profil dan latar belakang PT Kutai Timber Indonesia 2. Membahas proses pembuatan plywood secara secara umum 3. Untuk study kasus hanya membahas tentang cold press yang ada di PT. Kutai Timber Indonesia E. Waktu dan tempat Pelaksanaan Kegiatan praktik industri dilaksanakan di PT. Kutai Timber Indonesia Jl. Tanjung Tembaga Baru / Pelabuhan Probolinggo 67201 selamat 9 minggu dari tanggal 21 Mei 2018 27 27 Juli 2018. –
F. Metode Pelaksanaan Untuk mempermudah pembahsan dan pemahaman maka penulis membuat metode penulisan: 1. Studi lapangan adalah pengambilan data yang diperlukan untuk menyusun laporan dengan melakukan observasi lapangan (melihat, mengamati dan membaca). 2. Diskusi adalah pengambilan data yang diperlukan untuk menyusun laporan berupa diskusi
dengan pembimbing, karyawan atau pekerja di lapangan yang ada di PT. Kutai Timber Indonesia. 3. Study literatur adalah pengambilan data dan referensi untuk penyusunan laporan yang dilakukan dengan membaca jurnal ilmiah, buku dan referensi lain yang mendukung. 4. Sit in class adalah mendengarkan suatu penjelasan secara umum tentang profil perusahaan, penggunaan APD, proses pembangkitan listrik pada setiap pembangkit dan simulasi proses pembangkit listrik. Hal ini bertujuan utuk mengetahui gambaran umum PT. Kutai Timber Indonesia. 5. Sharing knowledge adalah proses presentasi di akhir pertemuan tentang apa saja yang diperoleh selama melakukan praktik industri di PT. Kutai Timber Indonesia serta terdapat tanya jawab agar menambah pengetahuan untuk pembuatan laporan.
PRAKTEK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT. kutai Timber Indonesia (KTI) didirikan oleh perusahaan gabungan antara Sumitomo Forestry Co. Ltd Jepang dan PT Kaltimex Jaya pada bulan September 1970. Bisnis utamanya adalah pemasaran dan pembuatan kayu lapis dan produk dasar kayu di Indonesia. Untuk lokasi PT. Kutai Timber Indonesia sendiri terpecah menjadi beberapa bagian. Kantor Pusat PT. KTI berada di Jakarta sedangkan pabriknya terdapat di Probolinggo, selain itu terdapat kantor kan tor cabang yang berada di Surabaya dan Samarinda. PT. Kutai Timber Indonesia beridiri dengan modal US$ 27,000,000. Simotomo Forestry Group menjadi pemegang sahar terbesar yaitu 99,8 % dan 0,2 % dimiliki oleh pihak lainnya. Saat ini PT. Kutai Timber Indenesia mencapat volume penjualan sampai US$ 99,000,000 dan memiliki 1606 karyawan (Periode Juni 2016). B. Visi dan Misi 1. Visi Menciptakan budaya kerja dengan lingkungan yang bersih sehingga menghasilkan produk yang bermutu. 2. Misi
Mesinku Areaku Tidak mau ada kecelakaan dan kebakaran Bekerja sesuai SOP Memahami pekerjaan, bahaya, dan kesehatan Konsentrasi dan hati-hati Menciptakan kebersihan lingkungan kerja 3. Filosofi Kunci utama lingkungan kerja untuk memebantu mewujudkan pekerjaan yang dapat dilakukan dengan cepat, benar , dan aman. Filosofi ini biasanya disebut dengan 5S, yaitu; 1. Seiri atau ringkas Susunan barang yang tidak dibutuhkan Singkirkan barang yang tidak dibutuhkan Optimalkan tempat yang ada 2. Seiton atau rapi Pisahkan barang yang jarang digunakan Tempatkan barang yang sesekali digunakan ditempat kerja Tempatkan barang yang sering digunakan ditempat kerja
PRAKTEK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA 3. Seiso atau resik Jaga kebersihan tempat kerja Kebersihan tempat kerja merupaka cerminan diri kita Jadikan kebersihan sebagai kebiasaan 4. Seikatsu atau rawat Menjaga proses seiri, seiton dan seiso tetap dilakukan Klasifikasi yang ada, singkirkan yang tidak perlu Tempat kerja yang baik memberi image bersih kepada pelanggan 5. Shitsuke Ikuti training agar mengerti prosedur yang benar Jaga harmonisasi lingkungan kerja Jangan membuat lingkungan kerja tidak nyaman
4. Komitmen Perusahaan Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang perkayuan PT. Kutai Timber Indonesia menggunakan beban kayu yang lestari serta ramah lingkungan dan berpartisipasi dalam mensejahterakan masyarakat dengan memproduksi, menjual produk perkayuan untuk bahan bangunan. 5. Perkembangan Perusahaan 1970 Pendirian PT. Kutai Timber Indonesia untuk mengelola HPH sebagai hasil dari merger antara PT. Sumitomo dan PT. Kaltimex Jaya 1973 Pendirian Pabrik kayu, divisi Plywood di di Probolinggo, Jawa Timur. 1974 Pengoperasionalan Pabrik Plywood 1983 Penutupan Divisi log ing ing Kalimantan Timur 1984 Penutupan Pabrik dan log 1989 Membangun kapal Kutai Raya Dua untuk pengangkatan log 1991 PT. KTI berkeja sama dengan Simotomo Forestry untuk melakukan penanaman kembali Hutan Tropis yang gundul. 1992 Pengoperasian Pabrik Wood Working 1993 Produksi plywood jumbo 1994 Produksi plywood engineering 1997 memperoleh sertifikasi ISO 9002 1998 Experimen area penanaman pohon, riset plantation 2000 Pendirian yayasan pendidikan PT. KTI 2001 Meraih sertifikat Sistem Mutu Lingkungan ISO 14001 Saham PT Sumitomo Forestry di PT KTI mencapat 99% 2005 Mendirikan pabrik PB 2008 Pengoperasian Divisi Particle Board
PRAKTEK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA 6. Divisi di PT. Kutai Timber Indonesia a. Divisi Plywood Divisi yang bertahan selama 40 tahun. Pad awalnya kayu alam digunakan sebagai bahan baku, namun sebagai perusahaan plywood di Indonesia, selain kayu alam, kami menggunakan bahan baku kayu tanaman. Divisi yang memiliki 6 mesin Rotary Lathe dan 4 dryer ini telah menerapkan system ISO 9001:2000 dan ISO 14001:2004 dan dibawah pengawasan ketat standar
kualitas, kami memproduksi produk ramah lingkungan. Produk kami diantaranya plywood second process, floor base, plywood standard, plywood bahan bangunan, black board , LVL, LVB, dan lain-lain. b. Divisi Wood Working Dilengkapi dengan tempat pengeringan kayu alami dan pengeringan menggunakan mesin, Selain itu juga memiliki mesun untuk perawarnaan, Laminated , yang dapat memproses barecore, sliced veneer , produk wood working, furniture dan lainnnya menjadikan divisi ini sebagai divisi yang dapat menjawah kebutuhan produk wood working. Divisi wood working telah meraih ISO 9001:2000 dan ISO 14001:2004. Item produk dimulai dari panel pintu, plywood fancy, plywood standar, laminated dan dan banyak produk wood working lainnya. lainnya. c. Divisi Particle Board Bahan baku particle board kami berasal dari limbah kayu yang sebelumnya dibuang oleh PT KTI dan pabrik plywood perkayuan lain sekitarnya. Untuk meningkatkan perkembangan produk secondary proses yang menggunakan produk particle board dan penjualan, kami memperkuat pondasi untuk menjadi pabrik kayu no 1 di dunia dun ia perkayuan, perka yuan, dengan den gan mendirikan mend irikan particle board, dimulai bulan November 2005, yang letaknya bersebelahan dengan divisi yang telah ada dan memulai produksi pada Januari 2008. d. Divisi Penanaman Lingkungan Untuk meningkatkan presentase bahan baku kayu tanaman menjadi 70% PT KTI mengembangkan kerjasama dengan masyarakat setempat untuk melakukan penanaman kayu falcate yang berkualitas dan tumbuh cepat. Lalu, PT Sumitomo Forestry dan Pusat Riset Tsukuba Jepang berkejasama dengan Pihak Perhutani Jawa Timur melakukan riset pohon yang berkembang cepat, perawan dan pemesanan untuk kepentingan Industri. 7. Lokasi Perusahaan Perusahaan : Sumitmas II 8th floor Jl. Jend Sudirman Kav. 61-62 Jakarta 12190 Telp. 62-21-2521260 Faxs mail 62-21-5200213 Pabrik : Jl. Tanjung Tembagai Baru/ Pelabuhan Probolinggo, 67201 Jawa Timur Telp. 62-335-422412 Faxs Mail 62-335-421669 Cabang : Jl. Bukit Pakis Utara IV (Villa Vukit Mas- Monaco) Blok TB No. 32 Surabaya 60225
Telp. 62-31-5635001 Faxs Mail. 62-31-5635003 / U R L : : http://www.kti.co.id/ http://www.kti.co.id/
PRAKTEK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA BAB III PROSES PRODUKSI PT. KTI A. Skema Pembuatan plywood B. Pembuatan ply plyw wood 1. Log Pond
Log Pond merupakan tempat pengumpulan log semenjtara, dalam jangka waktu tertentu dan pada umumnya berada disungai maupun di pantai. Untuk PT. Kutai Timber Indonesia, log Pond diletakkan di Pelabuhan. Log Pond berisi log yang akan diproses menjadi plywood . Log yang yang berada di log pond adalah adalah kayu dengan densitas yang rendah sehingga bisa mengapung di air. 2. Log Yard Log Yard adalah tempat penampungan log sementara yang berada di darat. Log Yard berisi log yang sifatnya sinker (kayu keras) dan ditemukan berdasarkan jenis (spesies) serta kualitas log (grade log). 3. Chain Saw Di Chain-Saw, log dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Untuk log yang akan diolah menjadi core akan dipotong sepanjang 3-4 feet dan dan untuk log yang yang akan diolah menjadi face dan back akan dipotong sepanjang 6-8 feet . Mesin yang digunakan untuk memotong log agalah agalah Chain Saw. 4. Log Barker Barker Di dalam Log Barker , log akan dibersihkan dari kulit luar dan kotoran-kotoran yang menempel pada log , seperti lumpur, pasir, tiram, batu, paku dan lain-lain.
5. Rotary Lathe Log yang masuk pada Rotary Lathe akan diserut sehingga berubah bentuk menjadi kayu lembaran. Kayu lembaran tersebut berbentuk memanjang dan digulung disebuah roll . Kayu lembaran tersebut juga biasa disebut dengan veneer. Setelah dari rotary, veneer akan akan disimpan sebagai stok bahan baku, penyimpanan yang dimaksud adalah bukanlah seperti penympanan barang digudang ataupun sejenisnya. Yang dimaksud hanyalah penyimpanan sementara sebelum veneer dipotong sesuai ukuran. Penyimpanan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu yang pertama dengan cara digulung. Penggulungan dilakukan untuk face dan back . Yang kedua dengan cara ditumpuk. Penumpukan kayu lembaran biasanya dilakukan untuk core.
PRAKTEK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA Sistem gulungan dirasa lebih praktir dibandingkan dengan sistem tumpuk. Hal ini disebabkan pada sistem gulungan veneer tidak perlu dipindahkan sevara manual dan tidak memerlukan tenaga manusia untuk memasukkan veneer kedalam kedalam dryer . 6. Dryer
Pada dryer , veneer face face dan back maupun maupun core kandungan airnya akan dikurangi hingga kurang dari 8%. Pengeringan dilakukan agar memudahkan proses pengeleman dan menghindari terjadinya blister pada kayu lapis setelah veneer masuk ke hot press (pengempaan panas). Tsoumis (1991) mengemukakan bahwa temperature dalam proses pengeringan veneer sekitar 120-140 C tergantung pada jenis kayu, kadar air dan ketebalan veneernya. ᵒ
7. Face Back Composer Dalam proses face back composer, bagian veneer yang jelek / rusak yang akan dipotong oleh pisau dan disambung dengan potongan veneer yang lain. Proses face back ini hanya untuk face dan back. 8. Core Builder Core yang rusak atau yang tidak berbentuk core akan disambung di core builder sehingga menjadi core yang utuh. Core yang sudah bagus tidak membutuhkan proses ini. 9. Glue Spreader Face, back dan core disatukan pada proses glue spreader ini. Pemberian lem hanya akan dilakukan pada bagian core saja, sedangkan pada bagian face dan back tidak diperlukan proses pengeleman. Untuk perekat veneer hingga menjadi plywood dapat dilakukan dengan berbagai macam perekat, misalnya : a. Berdasarkan asal bahannya dibedakan menjadi :
1) Perekat nabati, misalnya kedelai, kacang, ketela (tapioka) 2) Perkat hewani, misalnya susu, protein, tulang. 3) Perekat sintesis, misalnya urea formaldehid, fenol formaldehid, melamin formaldehid b. Berdasarkan ketahanannya terhadap air dan pengaruh cuaca luar dibedakan menjadi : 1) Perekat WBP, yaitu perekat yang tahan terhadap cuaca luar, air dan kelembapan udara sekitar. 2) Perekat MR, yaitu perekat yang tidak tahan terhadap kelembapan udara dalam ruangan.
PRAKTEK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA c. Berdasarkan cara mengeresnya : 1) Perekat yang mengeras karena panas, seperti perekat fibrin dan perekat sintesis. 2) Perekat yang mengeras karena dingin, seperti perekat hewani dan nabati. 3) Perekat yang mengeras karena adanya reaksi kimia, seperti perekat sintesis 4) Perekat yang mengeras karena evaporasi pelarutnya (perekat-perekat yang larut dalam air). d. Berdasarkan kemampuan pemulihannya : 1) Perekat thermoplastic, dapat dipulihkan an diperbaiki ulang 2) Perekat themosetting, tidak dapat dipulihkan dan tidak dapat diperbaiki ulang.
Apabila akan digunakan untuk merekatkan veneer dalam pembuatan plywood maka jenis-jenis perekat tersebut harus ditambhakan lagi dengan beberapa bahan lain, yaitu, : 1) Hardner (pengeras), misalnya NHCL (sekitar 1%) 2) Extender (pengembang), misalnya tepung kayu, tepung tempurung kelapa, tepung kaolin (sekitar 6%) 3) Air (sebagai pengatur kekentalan) Setiap campuran perekat dengan kekentalan (poise) mempunyai masa pakai tertentu sehingga perlu diperhatikan dalam penyiapan dan penggunaanya.
10. Cold press
Cold press adalah mesin pemberian tekanan pada plywood. Proses ini bertujuan untuk melaktkan antara lapisan veneer satu dengan veneer lain, dan untuk digunakan untuk melihat cacat yang terjadi pada plywood, sehingga bisa diperbaiki lebh awal, cold press yang beroperasi pada proses pembuatan plywoood harus memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Waktu penekanan lebih dari 5 menit Tekanan yang dihasilkan diatas 15kg / cm2 (diatas 200psi) Cold press dilakukan sekaligus untuk tiap-tiap satu tumpukan calon plywood (sampai
100 lembar) tiap satu cold press. 11. Hot Press
Hot Press adalah mesin pemberian tekanan yang merupakan kelanjutan dari proses cold press. Plywood dipress sekaligus dipanaskan agar lem yang diberikan dapat melekat dengan sempurna, dan cepat kering. Pada proses penekanan di hot press berbeda
PRAKTEK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA dengan yang di cold press, jika di cold press plywood dimasukkan sekaligus, maka berbeda lagi dengan di hot press, dimana plywood dimasukkan satu persatu disebuah plate yang bernama hot plate, agar panas yang diterima masing-masing plywood dapat merata. Proses hot press setidaknya memiliki standard operational yaitu :
Waktu penekanan lebih dari 1 menit
Tekanan berada diatas 10 kg / cm2 (diatas 100 psi) Suhu diantara 82 -172 c Pengempaan panas yang dilakukan dengan memasukkan satu persatu lembar calon ᵒ
playwood kedalam ruang antar plat secara manual, setiap alat press biasanya terdiri dari 35 slot ruang press atau yang biasa disebut opening. 12. Putty
Putty atau dempul merupakan proses penambalan lubang-lubang pada plywood yang diakibatkan oleh cacat dalam proses produksi, namun masih bisa untuk perbaiki. Proses ini dilakukan oleh manusia (secara manual).
13. Double Saw
Double saw merupakan proses pemotongan plywood sehingga ukurai plywood sesuai dengan dimensi yang diinginkan. 14. Sander
Sander merupakan alat yang berguna untuk mengeringkan permukaan plywood sehingga permukaannya menjadi halus dan juga bertujuan untuk mengatur ketebalan dari plywood.
PRAKTEK INDUSTRI PT. KUTAI TIMBER INDONESIA BAB IV PEMBAHASAN
COOL PRESS
View more...
Comments