Laporan Pertumbuhan Perkecambahan Buncis Terhadap Cahaya 1

August 30, 2017 | Author: novi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Laporan Pertumbuhan Perkecambahan Buncis Terhadap Cahaya 1...

Description

Laporan Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Buncis

Disusun oleh: Dina Putri Wijayanti/ 06 Retno Dwi Novianti/ 17 Rory Anggi Okta Senora/ 18 Rukmana Puspita Dewi/ 19

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PONOROGO Jalan Soekarno-Hatta Nomor 381 Ponorogo 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Setiap makhluk hidup akan mengalami proses pertumbuhan, begitu pula pada tumbuhan.

Dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah intensitas cahaya. Banyak teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun, teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika belum mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita. Untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut, kita melakukan penelitian pada salah satu tumbuhan yaitu tmbuhan buncis. Tumbuhan ini kami ambil karena proses pertumbuhan pada buncis tidak memerlukan waktu yang lama. 1.2

Rumusan Masalah 1. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan buncis? 2. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan buncis?

1.3

Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan cahaya matahari terhadap pertumbuhan buncis 2. Untuk mengetahui perbedaan tumbuhan pada buncis yang terkena cahaya matahari

dan tidak terkena sinar matahari langsung. 1.4 ·

Manfaat Penelitian

1. Manfaat untuk penyusun Dengan melakukan penelitian untuk menyusun karya tulis ilmiah ini, dapat memberikan pengalaman khususnya untuk kami sebagai peneliti sekaligus penyusun karya tulis ini serta pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan buncis dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji buncis yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.

·

2. Manfaat untuk pembaca Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan buncis dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji

buncis yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya, sehingga dapat menanam buncis dengan intensitas cahaya yang tepat. 1.5 Rumusan Hipotesis 1. Mungkin intensitas cahaya dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 2. Mungkin tumbuhan buncis yang berada di tempat yang intensitas cahayanya berbeda akan menghasilkan tinggi batang yang berbeda 3. Mungkin tumbuhan di tempat gelap akan lebih tinggi daripada di tempat terang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Buncis Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara

irreversible

(tidak

dapat

kembali

ke

bentuk

semula).

Sedangkan

perkembangan merupakanproses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible. Pertumbuhan pada tanaman melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer, dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhir masa dormasi pada biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang pertama kali. Perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan hypogeal dan epigeal. Perkecambahan pada tanaman buncis termasuk kedalam perkecambahan epigeal, yaitu pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebaban kotiledon dan plumula keluar ke atas tanah. Kemudian, tahap pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan pada embrio, ujung batang, dan ujung akar. Selanjutnya, tahap pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan aktifitas kambium yang membentuk xylem sekunder dan floem sekunder. 2.2

Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan Buncis Tumbuhan memerlukan jumlah cahaya yang berbeda untuk proses fotosintesis. Namun

jumlah cahaya yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan karena merusak kerja hormon pertumbuhan (auksin). Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung Tumbuhan yang mendapat cahaya kurang atau ditempat gelap akan terjadi pertumbuhan yang sangat cepat, tetapi daun kecil dengan warna hijau muda, dan batang akan beruas-ruas panjang (etiolasi).

BAB III METODE PENELITIAN 3.1

Jenis Penelitian Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode eksperimen.

3.2

Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Pemberian Intensitas cahaya di tempat terang (terkena sinar matahari), dan di tempat teduh (tidak terkena sinar matahari langsung) 2. Variabel terikat : Pertumbuhan buncis 3. Variabel terkendali: a) tempat penelitian pada gelas plastik air mineral ukuran kecil b) media penelitian pada kapas basah yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, dan dilakukan penyiraman secara rutin c) setiap gelas terdapat 1 buah biji buncis

3.3

Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Selasa 11-17 Agustus 2015 (6 hari) 2. Tempat Penelitian a) Pada intensitas cahaya terang (terkena sinar matahari langsung) di jendela b) Pada intensitas cahaya gelap (tidak terkena sinar matahari langsung) di dalam loker 3.4

Alat dan Bahan 1. bibit Buncis 2. Air 3. Kapas 4. Gelas Air mineral 4 buah 5. Penggaris 6. Kamera

3.5

Cara Kerja 1. Isilah wadah gelas air mineral dengan kapas basah 2. Tanam bibit buncis kedalam masing-masing wadah 3. Kemudian simpanlah 2 tanaman buncis ditempat gelap yaitu loker, dan 2 tanaman buncis di jendela. 4. Siramlah buncis dengan air

5. Amati perubahannya 2 hari sekali selama 6 hari lalu catat dan dokumentasikan

hasil pengamatannya. 3.6

Pengambilan Data Data diambil dari hasil pengamatan dan pengukuran pada perkembangan dan

pertumbuhan buncis selama 6 hari, kami juga mengambil dokumen berupa foto dari eksperimen tersebut. Dari setiap tempat terdapat 2 gelas, tetapi yang akan diolah hanya 1 gelas yang pertumbuhannya paling baik. Data yang telah diperoleh tersebut diolah menjadi statistik sederhana, yaitu dengan cara mencari rata-rata tinggi pertumbuhan kacang dari hari ke hari pada tempat gelap maupun terang. Kemudian, proses pertumbuhan pada tempat terang dan gelap dibandingkan dengan membuat grafik dari data tersebut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1

Data Hasil Pengamatan

4.1.1 Tabel Pertumbuhan Batang Kacang dalam Satuan cm Hari Ke1. 2. 3. 4. 5. 6.

4.2

Pertumbuhan buncis di tempat gelap 0 cm 3 cm 9 cm 20 cm 26 cm 30 cm

Pertumbuhan buncis di tempat terang 0 cm 0 cm 3 cm 8 cm 13 cm 15 cm

Analisa Data Dari tabel dan grafik pengamatan tinggi tanaman yang telah diukur setelah 7 hari,

ternyata didapat selisih tinggi tanaman buncis yang ditanam ditempat terang dan gelap adalah : Tinggi batang di tempat gelap - tinggi batang buncis di tempat terang: 30 cm -15 cm = 15 cm 4.2.1

Pertumbuhan Buncis di Tempat Gelap

Dari data di atas dapat dilihat bahwa panjang batang buncis di tempat dengan intensitas cahaya rendah adalah 30 cm. Pada tempat yang gelap, buncis tidak mendapatkan cahaya matahari sama sekali, akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji buncis menjadi sangat aktif dan bekerja secara optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan buncis menjadi sangat cepat namun kurang merata. Sehingga batangnya lemah. Pertumbuhan kecambah pada tempat gelap paling cepat diantara tempat-tempat lain. Pertumbuhan buncis ditempat gelap cenderung bengkok tetapi batangnya sangat kuat dan warnanya hijau, karena mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis. 4.2.2

Pertumbuhan Buncis di Tempat Terang Pada tempat yang terang, buncis mendapat cahaya dengan intensitas yang sangat

besar, akibatnya pertumbuhan buncis akan lambat, karena sebagian besar hormon auksin terurai oleh sinar matahari. Dari data diperoleh panjang batang buncis 15 cm. 4.3 Pembahasan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena cahaya (terang) dan yang tidak terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan buncis. Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi). Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang

tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.

BAB V PENUTUP 5.1

Kesimpulan Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan

biji buncis, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan tumbuhan buncis. Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji buncis, biji buncis yang diletakan ditempat gelap dan terang akan mempunyai perbedaan. Biji buncis yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, dan kokoh. Sedangkan, biji buncis yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi),daunnya tipis, berwarna pucat, dan batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi (primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya telah benar.

5.2

Saran Sebaiknya, percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas

dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang berada ditempat terang dan berada ditempat gelap. .

Lampiran

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF