LAPORAN PERILAKU ARSITEKTUR

November 1, 2018 | Author: Maria Vencentcia | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Place center map and Person center map...

Description

Perilaku ARSITEKTUR LAPORAN PENGAMATAN SETTING PERILAKU MAHASISWA DI KORIDOR DEPAN KANTOR JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI

YOHAN CHRISNA SADEWI / 14021102012 MARIA VENSENSIA / 14021102036

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I

PENDAHULUAN 1.1 TOPIK 1.2 LATAR BELAKANG 1.3 RUMUSAN MASALAH 1.4 TUJUAN

i ii iii iv

1 1 1 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 SETTING PERILAKU 2.2 HUBUNGAN ANTARA SETTING DAN PERILAKU MANUSIA

3 3

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PENGUMPULAN DATA 3.1.1 METODE PENGAMATAN 3.1.2 KEHADIRAN PENELITIAN 3.1.3 LOKASI 3.1.4 SUMBER DATA 3.1.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

4 4 4 4 4 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 DATA DAN HASIL PENELITIAN 4.2 DATA PENGAMATAN BEHAVIORAL MAPPINGS 4.3 ANALISA

7 7 11

BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN 5.2 SARAN

13 13

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAPORAN BEHAVIORAL MAPPING

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Tuhan yang Maha Esa karena karunianya kami dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Terima kasih juga kepada bapak Dr. Judi O. Waani ST, MT selaku dosen mata kuliah perilaku arsitektur atas bimbingan selama proses penelitian ini. Kami berharap tulisan ini dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan mengenai ilmu terkait penelitian yang kami lakukan. Kami juga menyadari bahwa didalam tugas ini memiliki kekurangan. Untuk itu kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun. Kami harap laporan penelitian ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan sekiranya apa yang telah disusun ini bias berguna bagi penulis maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami selaku peneliti mohon maaf apabila terdapat kesalahan yang kurang berkenan.

Manado, Juni 2017

Penulis

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Denah koridor depan Kantor Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Gambar 2. Overlay behavioural mapping 4 sample Gambar 3. Physical Trace

BAB I PENDAHULUAN

1.1 TOPIK Setting perilaku mahasiswa di koridor depan Kantor Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universsitas Sam Ratulangi 1.2 LATAR BELAKANG Arsitektur harus memenuhi tiga hal yaitu keindahan, kekuatan dan kegunaan . Bila satu diantaranya tidak terpenuhi maka akan timbul permasalahan . Kajian-kajian yang menyangkut perilaku manusia dan lingkungannya menjadi sumber penting pernyataan arsitektural karena berarti para arsitek dapat membaca perilaku yang akan terjadi dalam sebuah bangunan (ruang) yang akan dirancang atau sebaliknya para arsitek berarti mencoba mengakomodasikan kebutuhan pemakai terhadap arsitektur berdasarkan harapan-harapan atau pencerapan yang dimiliki pemakai. Mungkin hal iniliah yang menyebabkan permasalahan yang terjadi di koridor depan Kantor Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi . Terjadi pergeseran fungsi tangga dan koridor di depan kantor jurusan tersebut. Tangga dan koridor yang seharusnya berfungsi sebagai area sirkulasi sekarang memiliki fungsi lain yaitu tempat tunggu . Manusia terus-menerus bergerak dalam dunia stimulasi yang berasal dari luar (eksternal) maupun internal. Dipengaruhi objek dan peristiwa-peristiwa sekelilingnya, manusia menginterpretasikannya sesuai dengan pengalamannya dan mengadaptasi perilakunya agar sesuai dengan lingkungan tersebut. Dari pembahasan-pembahasan tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa pola perilaku pemakai bangunan memang pantas untuk dijadikan pertimbangan dalam menghasilkan karya arsitektur. Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang berlokasi di Kota Manado, provinsi Sulawesi Utara tidak hanya terdiri dari gedung perkuliahan saja. Terdapat beberapa fasilitas, salah satunya adalah kantor jurusan dengan fungsi penunjang administrasi .

1.3 RUMUSAN MASALAH Setelah melihat latar belakang yang ada dan agar dalam penelitian ini tidak terjadi kerancuan, maka penulis dapat membatasi dan merumuskan permasalahan yang akan di angkat dalam penelitian ini. Adapun Rumusan masalah yang diambil adalah: Bagaimana setting perilaku mahasiswa di koridor depan Kajur Elektro Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi ?

1.4 TUJUAN -

Mengetahui pola perilaku mahasiswa di koridor depan Kantor jurusan Elektro Fakulta Teknik Universitas Sam Ratulangi Mengetahui faktor yang mempengaruhi pola perilaku mahasiswa di koridor depan Kantor jurusan Elektro Fakulta Teknik Universitas Sam Ratulangi Mengetahiu cara menanggulangi perilaku mahasiswa di koridor depan Kantor jurusan Elektro Fakulta Teknik Universitas Sam Ratulangi

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 SETTING PERILAKU Menurut Barker (1968), dalam Laurens (2004:131), behaviour setting disebut juga dengan “tatar perilaku” yaitu pola perilaku manusia yang berkaitan dengan tatanan lingkungan fisiknya. Senada dengan Haviland (1967) dalam Laurens (2004:131) bahwa tatar perilaku sama dengan “ruang aktivitas” untuk menggambarkan suatu unit hubungan antara perilaku dan lingkungan bagi perancangan arsitektur. Barker dan Wright (1968) dalam Laurens (2004:133) mengungkapkan ada kelengkapan kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah entitas, agar dapat dikatakan sebagai sebuah behaviour setting yang merupakan suatu kombinasi yang stabil antara aktivitas, tempat, dengan kriteria sebagai berikut : 1. Terdapat suatu aktivitas yang berulang, berupa suatu pola perilaku (standing pattern of behaviour) 1. Tata lingkungan tertentu (circumjacent milieu), milieu berkaitan dengan pola perilaku. 2. Membentuk suatu hubungan yang sama antar keduanya, (synomorphy) 3. Dilakukan pada priode waktu tertentu. 2.2 HUBUNGAN ANTARA SETTING DAN PERILAKU MANUSIA Aktivitas manusia sebagai wujud dari perilaku yang ditujukan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tatanan (setting) fisik yang terdapat dalam ruang yang menjadi wadahnya, sehingga untuk memenuhi hal tersebut di butuhkan adanya (Widley dan scheid dalam Weisman, 1987) 1. Kenyamanan, Menyangkut keadaan lingkungan yang memberikan rasa sesuai dengan panca indra 2. Aksesibilitas, menyangkut kemudahan bergerak melalui dan menggunakan lingkungan sehingga sirkulasi menjadi lancar dan tidak menyulitkan pemakai. 3. Legibilitas, menyangkut kemudahan bagi pemakai untuk dapat mengenal dan memahami elemen-elemen kunci dan hubungannya dalam suatu lingkungan yang menyebabkan orang tersebut menemukan arah atau jalan. 4. Kontrol, menyangkut kondisi suatu lingkungan untuk mewujudkan personalitas, menciptakan teritori dan membatasi suatu ruang. 5. Teritorialitas, menyangkut suatu pola tingkah laku yang ada hubungannya dengan kepemilikan atau hak seseorang atau sekelompok orang atas suatu tempat. Pola tingkah laku ini mencakup personalisasi dan pertahanan terhadap gangguan dari luar (Holahan,1982 dalam Hartanti 1997) 6. Keamanan, menyangkut rasa aman terhadap berbagai gangguan yang ada baik dari dalam maupun dari luar.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PENGUMPULAN DATA 3.1.1 METODE PENGAMATAN 1. Person Center Map Metode ini memiliki tujuan untuk mendapatkan pemetaan terhadap pemakai koridor depan kajur elektro dan menggambarkan pola sirkulasi mahasiswa saat menunggu dosen atau staff serta frekuensi aktifitasnya . Pengamatan dilakukan pada pagi hari sampai menjelang waktu siang (waktu istirahat) pada hari Jumat dan Rabu. Hasilnya yaitu terdapat pola indikasi berulang yang ditemukan pada setiap sample yang diambil pada hari pertama dan kedua. 2. Place Center Map Metode ini memiliki tujuan untuk mendapatkan pemetaan terhadap pemakai koridor depan kajur elektro dengan menggambarkan kecenderungan orang yang mengelompok pada suatu waktu dan tempat tertentu . Pengamatan dilakukan pada pagi hari sampai menjelang waktu siang (waktu istirahat) pada hari Jumat dan Rabu. Hasilnya yaitu para mahasiswa cenderung menggunakan koridor kanan dan tangga di kanan kantor jurusan elektro saat menunggu. 3. Physical Trace Metode ini memiliki tujuan untuk mendapatkan tanda tanda yang ditinggalkan para mahasiwa setelah melakukan aktifitas. Tanda – tanda ini sebagai alat bantu dalam mengalisa hasil pengamatan tersebut. Pengamatan dilakukan pada hari yang bersamaan pada kedua metode sebelumnya dan pada saat mahasiswa atau saat meninggalkan tempat mereka. Metode ini dilakukan dengan cara pengambilan gambar. 3.1.2 KEHADIRAN PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan. Sedangkan instrumen pengumpulan data yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alat-alat bantu dan berupa dokumendokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian, namun berfungsi sebagai instrumen pendukung. 3.1.3 LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian dilakukan, beserta jalan dan kotanya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di koridor depan Kantor Jurusan Elektro Universitas Sam Ratulangi Manado, Jalan Kampus Unsrat Bahu, Manado, Sulawesi Utara. 3.1.4 SUMBER DATA Data Primer

Menurut Nasution (2001), data primer adalah data yang dapat diperoleh lansung dari lapangan atau tempat penelitian. Sedangkan menurut Lofland dan Lofland (dalam Moleong, 2010), bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung tentang setting perilaku mahasiswa di koridor depan Kantor Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi yaitu dengan cara mengamati pengunjung dari saat masuk ruangan, menunggu atau melakukan kegiatan administratif hingga keluar, termasuk aktivitas apa saja yang dilakukannya, posisinya di dalam ruangan dan koridor dll . Data sekunder Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi, buku harian, notula rapat perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. Data sekunder juga dapat berupa majalah, buletin, publikasi dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan-badan resmi seperti kementrian-kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi histories, dan sebagainya. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui pengamatan di koridor depan Kantor Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi. 3.1.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian, karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data agar mendapatkan data yang valid. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Observasi Langsung Observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Dalam kegiatan sehari-hari, kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu. Observasi ini digunakan untuk penelitian yang telah direncanakan secara sistematik tentang bagaimana pola perilaku mahasiswa di koridor depan Kantor Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi. Tujuan menggunakan metode ini untuk mencatat hal-hal, perilaku, perkembangan, dan sebagainya tentang pola perilaku mahasiswa di koridor depan Kantor Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, sewaktu kejadian tersebut berlakngsung sehingga tidak menggantungkan data dari ingatan seseorang. Observasi lansung juga dapat memperoleh data dari subjek baik yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal. Dokumentasi Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan, memo, pengumuman, instruksi, majalah, buletin, pernyataan, aturan suatu lembaga masyarakat, dan berita yang disiarkan kepada media massa.

Dari uraian di atas maka metode dokumentasi adalah pengumpulan data dengan meneliti catatan-catatan penting yang sangat erat hubungannya dengan obyek penelitian. Tujuan digunakan metode ini untuk memperoleh data secara jelas dan konkret tentang persepsi mahasiswa pada gedung UKM Universitas Sam Ratulangi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data dan Hasil Penelitian

Gambar 1. Denah koridor depan Kantor Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi

4.2 Data Pengamatan Behavioral Mappings

Gambar 3. Physical Trace

4.3 ANALISA Dari pengamatan dilapangan dapat dianalisa bahwa ; 1. Waktu menunggu terlama adalah satu jam 2. Waktu menunggu tercepat adalah enam menit

3. Mahasiswa yang duduk di koridor biasanya merupakan kelompok dengan jumlah lebih dari sama dengan 4 orang 4. Sedikit mahasiswa yang datang menunggu sendirian 5. Waktu tunggu kelompok lebih lama dibandingkan waktu tunggu berkelompok 6. Hal yang menyebabkan mahasiswa lebih sering dan memilih untuk menunggu di luar diantaranya adalah a. kurang memadainya fasilitas ruang tunggu b. kebiasaan mahasiswa yang sejak lama menganggap duduk menunggu di koridor adalah hal yang lumrah c. kurangnya penghawaan di dalam ruang tunggu, serta rasa kurang bebas saat berada di kantor jurusan . d. Ruang tunggu memiliki hawa yang cenderung panas karena tidak adanya bukaan selain pintu e. Hanya terdapat 5 kursi tunggu Jika menunggu di koridor, mahasiswa bebas berbicara f. Hawa yang didapatkan di luar jauh lebih nyaman g. Tidak adanya larangan duduk di tangga dan sepanjang koridor

BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat kami tarik dari hasil pengamatan adalah 1. Pola yang paling sering terjadi adalah mahasiswa datang dari tangga lantai satu gedung Fakultas Teknik lalu memeriksa keberadaan dosen atau staff yang diperlukan lalu jika hasilnya negative maka mahasiswa langsung keluar dan duduk di tangga atau koridor.

2. Faktor yang paling kuat yang mempengaruhi pola perilaku mahasiswa adalah mahasiswa lebih menyukai menunggu di tangga – tangga pada koridor bukan hanya karena Kantor Jurusan Elektro tidak memiliki ruang tunggu yang memadai tetapi juga karena rasa nyaman yang lebih didapatkan di luar . 3. Semakin sedikit jumlah orang dalam satu kelompok menunggu maka akan semakin sebentar waktu tunggunya . 5.2 SARAN Sebaiknya Kantor Jurusan menyediakan fasilitas ruang tunggu yang lebih memadai dengan bukaan yang lebih banyak agar penghawaan lebih baik dan menimbulkan rasa nyaman sehingga mahasiswa tidak lebih memilih menunggu di koridor dan tangga tangga di sekitar kantor jurusan yang akan mengganggu sirkulasi mahasiswa lain yang berlalu lalang pada lokasi tersebut. Selain itu baik pula adanya jika terdapat himbauan yang jelas agar makasiswa menunggu di ruang tunggu dengan batas yang jelas dan tidak duduk menunggu di koridor atau tangga .

DAFTAR PUSTAKA Nasution, S. (2001). Metode Research (Penelitian Ilmiah): Usul Tesis, Desain Penelitian, Hipotesis, Validitas, Sampling, Populasi, Observasi, Wawancara, Angket. Jakarta: Bumi Aksara. Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Widley dan Scheid. (1987). Weisman Laurens (2004). Behaviour Setting

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF