laporan perbanyakan
April 25, 2019 | Author: Ashari Vellya Syathira | Category: N/A
Short Description
Download laporan perbanyakan...
Description
Laporan Praktikum Perbanyakan Tanaman
Disusun oleh : ASHARI
C01107131
SULARTO
C01107021
WAHYU KURNIAWAN
C01107089
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2011
Acara 1: Mencangkok 1. Latar belakang Mencangkok atau okulasi adalah teknik pengembangbiakan tanaman yg sangat cocok utk di tanam di dalam pot. Di samping karena qualitas buahnya terjaga sama spt induknya juga nantinya pohon tumbuh tidak terlalu tinggi. Pohon yg dikembangbiakan dg teknik cangkok tidak akan mempunyai akar tunggang. Tanaman yg dapat dicangkok adalah tanaman buah berkayu keras a tau berkambium. Contoh : Mangga, jambu, jambu air, jeruk, dll.
2 . Tujuan praktikum Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mendapatkan tanaman baru dengan sifat sama dengan tanaman induknya serta mendapatkan hasil lebih cepat dan lebih banyak dibandingkan menanam dengan biji.
3. Metode a. Alat dan bahan praktikum 1) Bahan yang diperlukan adalah batang/dahan dari tanaman jeruk, sabut kelapa, air bersih, dan tanah aluvial. 2) Alat yang diperlukan ialah pisau cutter, tali r afia, dan alat tulis. b. Cara kerja 1) Pertama, pastikan bahwa induk semang tanaman adalah dari varietas unggul, agar hasilnya nanti adalah bibit unggul juga. 2) Tentukan cabang yg lurus dan cukup besar agar nanti pohon cukup kuat utk mandiri. Kira kira sebesar pergelangan tangan anak atau berdiameter 3 cm. 3) Selanjutnya, kerat pangkal cabang jeruk mengg unakan pisau. Kerat sekali lagi dari keratan pertama berjarak sekitar satu kepalan tangan atau 5 cm. 4) Buang kulit antara kera tan tadi. 5) Setelah kulit kayu bersih, kerok lendir/getah sampai bersih dan kayu tidak licin lagi. 6) Ambil serabut kelapa secukupnya ikat bagian bawah dulu. 7) Bentuk sedemikian rupa sehingga m embentuk penampung, isi dengan campuran tanah yg sudah dipersiapkan. Isian harus cukup padat dengan cara ditekan -tekan. 8) Ikat bagian atas ser abut dan pastikan campuran tanah tertutup rapat. 9) Siram air sampai air menetes dari cangkokan.
4
5
5
3
3
!
6
1
3
7
7
8
I
3
"
C
4
D
%
A
A
"
3
P
A
3
c
!
C
3
D
F
3
E
A
B
B
B
3
!
( '
$
"
3
6
"
s
@
y
13
R
S
A
H
G
"
#
"
c
#
j
e
!
!
"
B
@
%
A
"
!
3
!
!
es
F
!
C
!
!
¦
0
¢
&
e
B
Q
c
e c
3
s
¢
e c
"
e
¢
C
©
@
¨
e
%
3
B
!
!
e
A
9
"
e
§
'
6
¦
y
¢
$
¥
4
¤
e c
4
se
3
3
"
£
%
$
%
"
%
2
2
¢
s
¡
c
!
$
2011
!
!
s
"
"
2
%
!
e
'
4
#
5
3
%
"
7
y
I
3
$
$
!
se
y
"
2
%
"
6
'
%
3
1
e
e
%
%
"
(
se
"
!
e 2011 H
!
e
$
$
%
'
$
c
"
!
!
$
e j
%
"
se '
y
"
je
( e
'
'
$
s
$
j
!
"
#
&
!
B
(
&
)
e
B
C
D
C
3
A
P
3
Q
3
F
3
A
B
B
3
@
27
G
e 2011 H
#
"
&
A
"
"
$
%
%
Dapat dilihat pada gambar,
5. Kesimpulan Jadi, dari hasil praktikum tersebut, yakni Tanaman hasil cangkokan harus
mendapatkan air yang cukup dengan caradisiram secara teratur) agar tanah tetap lembab sehingga akar pada bagian batang/ranting tanaman yang dicangkok dapat tumbuh dengan baik. Tanaman yang kekurangan air daunnyapun akan menjadi kecoklatan lalu gugur, selain itu bila dalam jangka waktu cukup lama tanaman tidak mendapatkan air lama kelamaan tanaman ak an mati/layu. T
Acara 2 : Setek daun 1. latar Belakang Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara setek daun merupakan cara perkembangbiakan yang mudah dilakukan. Kita hanya menggunakan daun tumbuhan sebagai bibit untuk dijadikan tanaman baru. Caranya sangat sederhana, daun tumbuhan dipetik, kemudian disimpan di atas permukaan tanah yang teduh dan lembab. Setiap tiga hari sekali kita melihat daun yang kita setek. Hal ini dimaksudkan agar daun selalu ada dalam keadaan basah dan lembab. Penanaman setek daun dapat dilakukan pada cocor bebek, begonia, sri rejeki, lidah mertua, dan lain lain.
2. Tujuan Praktikum Tujuan praktikum kali ini adalah untuk m endapatkan tanaman baru, yakni dengan menggunakan daun sebagai bahan perbanyakannya.
3. metode a. Alat dan bahan praktikum alat yang digunakan ialah pisau cutter dan polibag, sedangkan bahan yang digunakan ialah campuran tanah aluvial, pasir, dan pupuk kandang 1:1:1), daun lidah mertua, kaktus, dan U
daun begonia. b. Cara kerja 1) potong daun tertua, yakni dengan panjang sekitar 10 cm 2) Setelah dipotong, oleskan bagian daun yang terluka deng an perangsang akar y akni Rooton F 3) tanam pada media campuran tanah aluvial, pasir, dan pupuk kandang 1:1:1) U
4. Hasil dan Pembahasan Pada percobaan mencangkok ini kelompok kami menggunakan tanaman lidah mertua, kaktus, dan begonia, yakni diambil daunnya untuk digunakan sebagai bahan perbanyakan, sedangkan untuk kaktus digunakan batang ujungnya. Sebelum disemai, setek diberi hormon tumbuh untuk mempercepat pertumbuhan akar. Kemudian disemai ke dalam media bersama campuran t anah aluvial, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1, lalu disiram secukupnya.
Gambar 1 Awal tanam, tanggal 27 Me 2011 V
W
Gambar 3 Akar muncul, tanggal 14 Juni 2011 V
gambar 2 Akar muncul, tanggal 14 Juni 2011 V
Gambar 4 Akar muncul, tanggal 14 Juni 2011 V
5. Kesimpulan
Acara 3 : Perbanyakan dengan stolon 1. Latar Belakang Geragih atau stolon merupakan modifikasi batang yang biasanya dikembangkan oleh tumbuhan terna. Stolon, sebagaimana rizoma, dapat menjadi alat perbanyakan vegetatif, terutama bila tumbuh akar di sekitar buku tanaman muda. Stolon adalah batang horizontal yang menjalar di atas atau dalam tanah maupun air. Pada buku-buku batangnya tumbuh tunas dan membentuk akar. Setelah beberapa waktu tanaman ini tumbuh memanjang dan menjauhi induknya lalu membengkok ke atas membentuk individu baru Pegagan
X
Centella asiatica ,
X
Linn), Urb.) termasuk dalam famili Apiaceae. Tanaman ini
tumbuh menjalar di permukaan tanah yang banyak terkena sinar matahari langsung. Meskipun begitu, pegagan lebih menyukai daerah terang, tetapi lembap. Bentuk daunnya relatif bulat dan batangnya lunak. Batangnya yang menjalar terdiri dari ruas-ruas, yang jika menempel di tanah akan mengeluarkan akar. Oleh sebab itu, perbanyakan vegetatif bisa dilakukan dengan menggunakan stolonnya.
2. Tujuan Praktikum Tujuan praktikum kali ini adalah untuk m endapatkan tanaman baru, yakni dengan menggunakan stolon sebagai bahan per banyakannya.
3. Metode a. Alat dan bahan praktikum alat yang digunakan ialah pisau cutter dan beka s botol aqua 1,5 liter, sedangkan bahan yang digunakan ialah campuran tanah aluvial dan pasir 1:1) dan stololon dari tanaman pegagan. X
b. Cara kerja 1) pisahkan 2 ruas batang tanaman pegagan 2) buat media tanam dengan campuran tanah aluvial dan pasir 1:1) X
3) masukkan m edia tanam pada botol plastik yang telah di buat lubang, kemudian tanam 2 ruas batang pegagan tadi 4) siram tanaman dan simpan di tempat yang teduh
4. Hasil dan Pembahasan Pada percobaan mencangkok ini kelompok kami menggunakan stolon
dari tanaman
pegagan. Sebelum disemai, ruas batang tanaman pegagan dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian disemai ke dalam media bersama campuran tanah aluvialdan pasir dengan perbandingan 1: 1, lalu disiram secukupnya.
5. Kesimpulan
Acara 4 : Perbanayakan dengan menggunakan mahkota tanaman nanas
Nenas/nanas diperbanyak dengan bagian mahkota buah, tunas batang (anakan), tunas dasar buah, dan stek batang. Untuk perusahaan baru yang akan memulai menanam nenas/nanas, biasanya membuat pembibitan nenas/nanas sendiri untuk memperoleh bibit dengan cepat dalam jumlah yang banyak. Bahan untuk pembibitan dapat digunakan stek batang dan mahkota buah. Pada prinsipnya setiap buku dari batang nenas/nanas dapat tumbuh menjadi tanaman nenas/nanas baru. Batang yang digunakan adalah batang nenas/nanas yang sudah dipanen buahnya. Dari satu batang nenas/nanas dapat diperoleh 20 -40 bibit. Perbanyakan secara kultur jaringan dengan mata tunas batang juga dapat dilakukan, tetapi sering terjadi variasi somaklonal yang mengakibatkan bibit tidak seragam. Untuk penanaman skala kecil, penanaman kembali (replanting) atau perluasan areal tanam pada perusahaan dapat digunakan bibit lain. Bibit dari anakan paling disukai karena cepat besar dan cepat berbuah, tetapi Smooth Cayenne hanya menghasilkan anakan sedikit, sehingga tunas dasar buah dan mahkota buah juga banyak digunakan. Mahkota buah, walaupun dapat digunakan sebagai bibit, tetapi jarang digunakan karena pertumbuhannya lam bat dan tidak seragam. Anakan dan tunas dasar buah yang dikering anginkan selama satu -dua minggu tahan disimpan beberapa bulan sebelum ditanam. Mahkota buah harus segera ditanam beberapa hari setelah dilepas dari buah. Mahkota buah dapat di belah menjadi enam sampai delapan bagian; masing-masing bagian akan tumbuh menjadi tanaman baru.
Daftar Pustaka http://www.scribd.com/doc/23494875/hidroponik -2 http://wikipedia_kangkung.org www2.ctahr.hawaii.edu
View more...
Comments