Laporan Perancangan Struktur Baja
December 18, 2018 | Author: iga sindhuwidiasih | Category: N/A
Short Description
Sebagai tugas besar mata kuliah perancangan struktur baja di Universitas Pembangunan Jaya....
Description
LAPORAN PERANCANGAN STRUKTUR BAJA (TSP-306)
Dikerjakan oleh :
I Gusti Ayu Sindhuwidiasih Indrawati Pidada
2013091014
Kevin Anthony
2013091007
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN MEI 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... i BAB I
PENJELASAN UMUM ................................................................................... 1
BAB II
PERHITUNGAN BEBAN ............................................................................... 2 2.1
Beban Gording .......................................................................................... 2 2.1.1 Perhitungan Beban........................................................................... 3
2.2
Beban Kuda – kuda ................................................................................... 7
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR .................................................... 11 3.1
Model Struktur dengan Menggunakan Program SAP2000 ...................... 11
3.2
Kombinasi Beban ...................................................................................... 13
3.3
Perhitungan Dimensi Batang Tarik ........................................................... 14 3.3.1 Perhitungan Batang Bawah (2L 75.75.6) ...................................... 16 3.3.2 Perhitungan Batang Vertikal (L 75.75.6) ...................................... 18 3.3.3 Perhitungan Batang Vertikal (2L 75.75.6) .................................... 20
3.4
Perhitungan Dimensi Batang Tekan ......................................................... 22 3.4.1 Perhitungan Batang Atas (2L 75.75.6) dan Batang Diagonal (2L 75.75.6)................................................................................... 23 3.4.2 Perhitungan Batang Diagonal (L 75.75.6) .................................... 28
3.5
Perhitungan Dimensi Gording .................................................................. 30
3.6
Perhitungan Dimensi Sagrod .................................................................... 36
BAB IV PERHITUNGAN SAMBUNGAN ................................................................... 37 4.1
Perhitungan Sambungan Baut ................................................................... 37
4.2
Perhitungan Angkur dan Base Plate ......................................................... 40
i Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB I PENJELASAN UMUM
BAB I PENJELASAN UMUM
1. Nama proyek
: Museum HiTech PT. Future Shop
2. Lokasi
: Gading Serpong, Banten.
3. Tipe struktur
: Struktur Baja Perhitungan Struktur Baja Mengacu pada Peraturan SNI-1727-2013 dan SNI-1729-2015.
4. Fungsi Bangunan
: Rangka Atap
5. Material
:
Baja (ASTM 36)
: Fy
= 250 MPa (kuat leleh minimum)
Fu
= 450 MPa (kuat putus minimum)
E
= 200.000 MPa (Modulus elastisitas)
Baut
Sambungan structural (elemen struktur)
Baut HTB ASTM A325 (kuat putus fub = 120 ksi = 825 MPa)
Anchor Bolt
Rebar (besi beton)
ASTM A-36 (kuat leleh) min. 240 MPa : Fy = 400
MPa for D ≥ 10 mm
Fy = 240
MPa for D ≥ 8 mm
6. Peraturan / standard : a. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, SNI-1727-2013 b. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung, SNI-1729-2015 7. Software / Perangkat Lunak : SAP 2000 dan Autocad
1 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB II PERHITUNGAN GORDING
BAB II PERHITUNGAN BEBAN
Pada bab ini akan dipaparkan data dan perhitungan untuk pembebanan pada gording struktur atap. 2.1
Beban Gording
Gambar 2.1. Denah rangka atap.
Gambar 2.2. Struktur rangka atap baja.
Panjang Kuda-Kuda
: 15 meter
Jarak Antar Gording (L1)
: 1,21 meter
Jarak Antar Kuda-Kuda
: 5 meter
Jenis Penutup Atap
: Seng (5 mm) 2
Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB II PERHITUNGAN GORDING
Berat Penutup Atap
: 10 Kg/m2
Kemiringan Atap
: 28,07o
Tekanan Tiup Angin
: 40 Kg/m2
Total panjang L (S1)
: 37,89106 m
Total panjang 2L (S2)
: 50,02282 m
Struktur gording rangka atap ini menggunakan profil baja channel dengan dimensi 200.75.20.2,8 dan data sebagai berikut:
Ix
: 950000 mm4
Iy
: 220000 mm4
Zx
: 19100 mm3
Zy
: 7100 mm3
Gambar 2.3. Profil channel 200.75.20.2,8.
2.1.1
Perhitungan Beban
Beban Mati Berat Sendiri Gording Berat Penutup Atap
Berat Sagrod
( (
) )
Beban Mati
Beban Hidup
3 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB II PERHITUNGAN GORDING
Beban Pekerja
Beban Hujan Berdasarkan pasal 8,3 SNI-1727-2013, Beban Hujan
(
)
(
)
Beban Angin V (kecepatan angin) Berdasarkan SNI-1727-2013, Kd (faktor arah angin)
(pasal 26.6, Sistem Penahan Angin Utama)
Kz (kategori eksposur)
(pasal 26.7, tinggi bangunan 12,2 m)
Kzt (faktor topografi)
(pasal 26.8, dibangun pada dataran rata)
qz (tekanan velositas)
(pasal 27.3.2) (
)( ) (
)(
)
Maka, P
(
G
(pasal 26.9)
GCPi (Koe. tekanan Internal)
)
(Pasal 26.11-1)
Sebelum menentukan beban angin ketika datang dan pergi, terlebih dahulu tentukan nilai cp (koefisien tekanan atap). Sesuai pada SNI-1727-2013 pasal 27.4.1 cp angin datang dan angin pergi ditentukan dari 2 (dua) komponen, yakni : sudut (θ) dan h/L.
Gambar 2.4. Tabel dalam menentukan nilai cp
Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
4
BAB II PERHITUNGAN GORDING
Proyek ini memiliki sudut (θ) sebesar 28,07o dan h/L sebesar 0,813 m. Untuk menentukan cp di sisi angin datang diperlukan interpolasi sehingga di dapatkan : 0 24 -0.2
26 28 30 y = 0.02x - 0.8
32
CP 0.5 CP >1
y = 0.04x - 1.5 -0.4
Linear (CP 0.5)
-0.6
Gambar 2.5. Grafik interpolasi h/L terhadap sudut untuk cp atas.
0 0
0.5
1
1.5
tetha 28.07
-0.2
Linear (tetha 28.07)
y = -0.2772x - 0.1 -0.4
Gambar 2.6. Grafik interpolasi h/L terhadap tetha 28,07 o untuk cp atas.
0.4 y = 0.04x - 1
0.2
cp >1 Linear (cp >1)
0 24
26
28
30
32
Gambar 2.7. Grafik interpolasi h/L terhadap cp lebih dari 1 untuk cp bawah.
0.4 y = -0.1544x + 0.2772
Tetha 28.07
0.2 0 0
0.5
1
1.5
Linear (Tetha 28.07)
Gambar 2.8. Grafik interpolasi h/L terhadap cp lebih dari 1 untuk cp Bawah.
5 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB II PERHITUNGAN GORDING ANGIN DATANG Tetha
ATAS
cp
25
30
28.07
0.5
-0.3
-0.2
-0.2386
1
-0.5
-0.3
-0.3772
0.813333
-0.32546
Tetha
BAWAH
cp
25
30
28.07
0.5
0.2
0.2
0.2
1
0
0.2
0.1228
0.813333
0.151621
Gambar 2.9. Hasil interpolasi nilai cp untuk sisi angin datang
Sehingga didapatkan untuk cp sisi angin datang, bagian atas didapat sebesar -0,32646 sedangkan bagian bawah didapat 0,151621. Untuk cp sisi angin pergi didapat -0,6. Dengan demikian untuk menentukan sisi angin datang (windward), (
P1 (
) )(
(
P2 (
)
(
)(
)
(
)(
)
)
)(
)
Nilai P untuk angin datang merupakan nilai terbesar antara P1 dan P2 sehingga didapat nilai P sebesar 3,836 N/m2. Untuk sisi angin pergi (Leeward) : P1
(
)
(
)(
(
P2 (
)(
)
(
)(
)
(
)(
)
) )
Nilai P untuk angin pergi merupakan nilai terkecil antara P1 dan P2 sehingga didapat nilai P sebesar -8,57 N/m2. Tetapi, menurut SNI 1729:2013 terdapat minimum beban angin sebesar 380 N/m2 untuk windward dan leeward. 6 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB II PERHITUNGAN GORDING
2.2
Beban Kuda-Kuda
Gambar 2.10. Gambar posisi pendistribusian beban.
1.
Pembebanan Akibat Beban Hidup (La) Beban yang diasumsikan akibat beban hidup adalah terpusat yang besarnya 100 kg. Pembebanan ditaruh di setiap titik bagian atas atap. Berikut adalah ilustrasi pembebanan akibat beban hidup. Beban La
N
Gambar 2.11. Gambar beban hidup.
2.
Pembebanan Akibat Hujan (R) P1
P2
7 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB II PERHITUNGAN GORDING
P3
Gambar 2.12. Gambar beban hujan.
3.
Pembebanan Akibat Angin (W) Beban angin tekan dan hisap
N/m2
P1
P2
P3
Gambar 2.13. Gambar beban angin.
8 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB II PERHITUNGAN GORDING
4.
Pembebanan Akibat Beban Mati (D) a) Beban akibat gording
kg/m
P1
P2
P3
b) Beban akibat penutup atap seng 5 mm
kg/m2
P1
P2
P3
c) Beban akibat sagrod
(
P1
)
(
)
(
P2
)
(
)
(
P3
(
) )
d) Beban akibat berat batang kuda-kuda (rafter)
L 100.100.10 9
Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB II PERHITUNGAN GORDING
P1
(
)
(
)
(
)
2L 100.100.10
P1
(
)
Sehingga,
P1 P1 P2 P1 P3 P1
Gambar 2.14 Gambar beban mati.
Namun ada perubahan yang terjadi setelah melewati beberapa uji dikarenakan profil gording dan kuda – kuda yang digunakan tidak memenuhi berbagai persyaratan. Dengan demikian, profil gording yang semula menggunakan Lipped Channel 100.50.20.2,8 menjadi menggunakan Lipped Channel 200.75.20.2,8 dan profil kuda – kuda yang sebelumnya Equal Angle 100.100.10 menjadi Equal Angle 75.75.6.
10 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
3.1
Model Struktur dengan Menggunakan Program SAP2000
Gambar 3.1 Gambar awal model dengan SAP2000.
Gambar 3.2 Gambar permodelan pembebanan beban mati.
Gambar 3.3 Gambar permodelan pembebanan beban hidup.
11 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
Gambar 3.4 Gambar permodelan pembebanan beban hujan.
Gambar 3.5 Gambar permodelan pembebanan beban angin.
Gambar 3.6 Gambar permodelan lendutan setelah pembebanan.
12 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
3.2
Kombinasi Beban Output gaya batang yang diperoleh di kombinasikan dengan kombinasi pembebanan DFBK. Tabel 3.1 Rumus Kombinasi Pembebanan
No.
Kombinasi Beban DFBK
1
1,4 D
2
1,2 D + 0,5 R
3
1,2 D + 1,6 R + 0,5 W
4
1,2 D + 1,6 R - 0,5 W
5
1,2 D + 1,0 W + 0,5 R
6
1,2 D - 1,0 W + 0,5 R
7
0,9 D + 1,0 W
8
0,9 D - 1,0 W
Berikut adalah output gaya kombinasi pembebanan (Beban terfaktor) menggunakan SAP2000 : Tabel 3.2 Kombinasi Beban Pada Batang Bawah Bagian
No. Batang
P (kN) D
LR
R
W
Cb1
Cb2
Cb3
Cb4
Cb5
Cb6
Cb7
Cb8
Bawah
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
27.80577 27.80577 25.68581 23.56585 21.44588 19.32592 17.20596 17.20596 19.32592 21.44588 23.56585 25.68581 27.80577 27.80577
11.95185 11.95185 11.03248 10.11311 9.193735 8.274361 7.354988 7.354988 8.274361 9.193735 10.11311 11.03248 11.95185 11.95185
36.2452 36.2452 33.4571 30.66901 27.88092 25.09283 22.30474 22.30474 25.09283 27.88092 30.66901 33.4571 36.2452 36.2452
21.07433 21.07433 18.62386 16.17338 13.7229 11.27242 8.821945 3.92099 1.470512 -0.97997 -3.43044 -5.88092 -8.3314 -8.3314
38.92808 38.92808 35.96013 32.99219 30.02424 27.05629 24.08834 24.08834 27.05629 30.02424 32.99219 35.96013 38.92808 38.92808
51.48953 51.48953 47.55152 43.61352 39.67552 35.73752 31.79952 31.79952 35.73752 39.67552 43.61352 47.55152 51.48953 51.48953
101.8964 101.8964 93.66627 85.43612 77.20598 68.97584 60.7457 58.29522 64.07489 69.85455 75.63421 81.41388 87.19354 87.19354
80.82207 80.82207 75.04241 69.26275 63.48308 57.70342 51.92375 54.37423 62.60437 70.83452 79.06466 87.2948 95.52494 95.52494
72.56386 72.56386 66.17538 59.7869 53.39842 47.00994 40.62146 35.72051 37.20803 38.69556 40.18308 41.6706 43.15813 43.15813
30.41519 30.41519 28.92767 27.44014 25.95262 24.4651 22.97757 27.87853 34.26701 40.65549 47.04397 53.43245 59.82092 59.82092
46.09953 46.09953 41.74109 37.38264 33.0242 28.66575 24.30731 19.40635 18.86384 18.32133 17.77882 17.23631 16.6938 16.6938
3.950862 3.950862 4.493373 5.035884 5.578395 6.120906 6.663417 11.56437 15.92282 20.28126 24.63971 28.99815 33.3566 33.3566
101.8964 3.950862 101.8964 3.950862 93.66627 4.493373 85.43612 5.035884 77.20598 5.578395 68.97584 6.120906 60.7457 6.663417 101.8964 58.29522 3.92099 64.07489 1.470512 70.83452 -0.97997 79.06466 -3.43044 87.2948 -5.88092 95.52494 -8.3314 95.52494 -8.3314
Max
MAX
Min
Min
Atas
24 23 22 21 20 19 18 31 30 29 28 27 26 25
-31.5132 -29.1106 -26.708 -24.3053 -21.9027 -19.5001 -17.0975 -17.0975 -19.5001 -21.9027 -24.3053 -26.708 -29.1106 -31.5132
-13.5454 -12.5035 -11.4615 -10.4196 -9.37761 -8.33565 -7.2937 -7.2937 -8.33565 -9.37761 -10.4196 -11.4615 -12.5035 -13.5454
-41.0779 -37.9181 -34.7582 -31.5984 -28.4385 -25.2787 -22.1189 -22.1189 -25.2787 -28.4385 -31.5984 -34.7582 -37.9181 -41.0779
-20.4669 -19.8518 -19.2367 -18.6216 -18.0065 -17.3914 -16.7763 -16.1613 -19.871 -23.5806 -27.2902 -30.9999 -34.7095 -38.4191
-7.895 -107.488 -6.34773 -98.7754 -4.80046 -90.0629 -3.2532 -81.3504 -1.70593 -72.6379 -0.15867 -63.9254 1.388599 -56.6014 10.05722 -108.569 0.773628 -56.2939 2.320894 -65.0065 3.86816 -73.719 5.415426 -82.4315 6.962691 -91.144 8.509957 -99.8566 10.05722 -108.569
-8.3314
Tabel 3.3 Kombinasi Beban Pada Batang Atas -7.895 -6.34773 -4.80046 -3.2532 -1.70593 -0.15867 1.388599 0.773628 2.320894 3.86816 5.415426 6.962691 8.509957 10.05722
-44.1185 -40.7548 -37.3911 -34.0275 -30.6638 -27.3001 -23.9364 -23.9364 -27.3001 -30.6638 -34.0275 -37.3911 -40.7548 -44.1185
-58.3548 -53.8917 -49.4287 -44.9656 -40.5025 -36.0395 -31.5764 -31.5764 -36.0395 -40.5025 -44.9656 -49.4287 -53.8917 -58.3548
-107.488 -98.7754 -90.0629 -81.3504 -72.6379 -63.9254 -55.2128 -55.5203 -62.6856 -69.8508 -77.0161 -84.1813 -91.3466 -98.5119
-99.593 -92.4277 -85.2625 -78.0972 -70.9319 -63.7667 -56.6014 -56.2939 -65.0065 -73.719 -82.4315 -91.144 -99.8566 -108.569
-66.2498 -60.2395 -54.2291 -48.2188 -42.2085 -36.1981 -30.1878 -30.8028 -33.7186 -36.6344 -39.5502 -42.466 -45.3818 -48.2976
-50.4598 -47.544 -44.6282 -41.7124 -38.7966 -35.8808 -32.965 -32.35 -38.3603 -44.3707 -50.381 -56.3914 -62.4017 -68.412
-36.2569 -32.5473 -28.8376 -25.128 -21.4184 -17.7087 -13.9991 -14.6141 -15.2292 -15.8443 -16.4594 -17.0745 -17.6896 -18.3047
13 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR Tabel 3.4 Kombinasi Beban Pada Batang Vertikal
Vertical
32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56
0 1.130647 2.261294 3.391941 4.522588 5.653235 13.56776 5.653235 4.522588 3.391941 2.261294 1.130647 0
0 0.490333 0.980665 1.470998 1.96133 2.451663 5.88399 2.451663 1.96133 1.470997 0.980665 0.490333 0
0 1.486982 2.973965 4.460947 5.94793 7.434912 17.84379 7.434912 5.947929 4.460947 2.973965 1.486982 0
0 1.306921 2.613843 3.920764 5.227686 6.534607 6.54E-09 -6.53461 -5.22769 -3.92076 -2.61384 -1.30692 0
0 1.582906 3.165811 4.748717 6.331623 7.914529 18.99487 7.914529 6.331623 4.748717 3.165811 1.582906 0
0 2.100268 4.200535 6.300803 8.40107 10.50134 25.20321 10.50134 8.40107 6.300802 4.200535 2.100268 0
0 4.389409 8.778818 13.16823 17.55764 21.94704 44.83138 15.41244 12.32995 9.247462 6.164975 3.082487 0
0 3.082487 6.164975 9.247462 12.32995 15.41244 44.83138 21.94704 17.55764 13.16823 8.778818 4.389409 0
0 3.407189 6.814378 10.22157 13.62876 17.03595 25.20321 3.96673 3.173384 2.380038 1.586692 0.793346 0
0 0.793346 1.586692 2.380038 3.173384 3.96673 25.20321 17.03594 13.62876 10.22157 6.814378 3.407189 0
0 2.324504 4.649007 6.973511 9.298015 11.62252 12.21099 -1.4467 -1.15736 -0.86802 -0.57868 -0.28934 0
0 -0.28934 -0.57868 -0.86802 -1.15736 -1.4467 12.21099 11.62252 9.298015 6.973511 4.649007 2.324504 0
0 0 4.389409 -0.28934 8.778818 -0.57868 13.16823 -0.86802 17.55764 -1.15736 21.94704 -1.4467 44.83138 44.83138 6.54E-09 -6.53461 21.94704 -6.53461 17.55764 -5.22769 13.16823 -3.92076 8.778818 -2.61384 4.389409 -1.30692 0 0
0.614846 0.793213 1.023608 1.278199 1.545072 1.818828 -14.6122 -12.4129 -10.2688 -8.2235 -6.37254 -4.93957
0.614846 -9.32749 0.793213 -12.0334 1.023608 -15.5286 1.278199 -19.3909 1.545072 -23.4395 1.818828 -27.5925 8.215499 -27.5925 8.215499 -27.5925 6.978964 -23.4395 5.773521 -19.3909 4.623552 -15.5286 3.582878 -12.0334 2.777208 -9.32749
Tabel 3.5 Kombinasi Beban Pada Batang Diagonal
Diagonal
3.3
33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55
-2.40262 -3.09963 -3.99994 -4.9948 -6.03766 -7.10741 -7.10741 -6.03766 -4.9948 -3.99994 -3.09963 -2.40262
-1.04196 -1.34423 -1.73467 -2.16612 -2.61838 -3.0823 -3.0823 -2.61838 -2.16612 -1.73467 -1.34423 -1.04196
-3.15984 -4.07651 -5.26056 -6.56897 -7.94049 -9.34739 -9.34739 -7.94049 -6.56897 -5.26056 -4.07651 -3.15984
-2.77721 -3.58288 -4.62355 -5.77352 -6.97896 -8.2155 8.215499 6.978964 5.773521 4.623552 3.582878 2.777208
-3.36367 -4.33948 -5.59991 -6.99272 -8.45272 -9.95038 -9.95038 -8.45272 -6.99272 -5.59991 -4.33948 -3.36367
-4.46307 -5.75781 -7.43021 -9.27825 -11.2154 -13.2026 -13.2026 -11.2154 -9.27825 -7.43021 -5.75781 -4.46307
-9.32749 -12.0334 -15.5286 -19.3909 -23.4395 -27.5925 -19.377 -16.4605 -13.6173 -10.905 -8.45053 -6.55029
-6.55029 -8.45053 -10.905 -13.6173 -16.4605 -19.377 -27.5925 -23.4395 -19.3909 -15.5286 -12.0334 -9.32749
-7.24028 -9.34069 -12.0538 -15.0518 -18.1944 -21.4181 -4.98709 -4.23647 -3.50472 -2.80665 -2.17493 -1.68586
-1.68586 -2.17493 -2.80665 -3.50472 -4.23647 -4.98709 -21.4181 -18.1944 -15.0518 -12.0538 -9.34069 -7.24028
-4.93957 -6.37254 -8.2235 -10.2688 -12.4129 -14.6122 1.818829 1.545072 1.278199 1.023608 0.793213 0.614846
Perhitungan Dimensi Batang Tarik Berdasarkan hasil pemodelan dengan menggunakan program SAP2000, didapatkan gaya terfaktor maksimum tarik. Berikut adalah gaya aksial batang pada rangka kudakuda atap.
Batang
Nomor Batang
P (kN)
Bawah
4&5
+ 101.8964
Vertikal
44
+ 44.83138
Berikut adalah spesifikasi mutu baja yang digunakan serta data yang digunakan untuk perhitungan pemodelan ketahanan nominal masing-masing batang:
Mutu Baja fy
= 250 Mpa
fu
= 450 Mpa
E
= 200.000 Mpa
Faktor ketahanan terhadap leleh, Ø = 0,9
Faktor ketahanan terhadap fraktur, Ø = 0,75
Faktor ketahanan terhadap tekan, Ø = 0,85
Profil yang digunakan Batang bawah
2L 75.75.6
Batang vertikal
L 75.75.6 dan 2L 75.75.6
14 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR Tabel 3.6 Data Profil Baja Untuk Batang Tarik
Data Profil Rafter L 75.75.6 H
75 mm
B
75 mm
T
6 mm
Ag
872,7 mm2
Rmin
23 mm
x-bar
20,6 mm
Fy
250 MPa
Fu
450 MPa
Pu Bawah
101,8964 kN
Pu Atas
44,83138 kN
Jarak sisi terluar ke as
120 mm
baut terakhir Jarak sisi terluar ke as
40 mm
baut pertama
Gambar 3.7 Detail baja profil siku.
Gambar 3.8 Asumsi sambungan baut.
15 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
3.3.1
Perhitungan Batang Bawah (2L 75.75.6) No. Batang 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, dan 17. a)
Pemeriksaan leleh tarik pada penampang bruto bawah
Sehingga,
.
Profil
yang
digunakan cukup menahan kondisi leleh. b)
Pemeriksaan keruntuhan tarik pada penampang bruto Terlebih dahulu tentukan kasus awal untuk menentukan besar U (faktor shear lag) pada tabel 3.2 SNI-1729-2015. Sehingga dapat ditentukan : Kasus Awal ̅
( )
Kasus 2
(
)
Kasus 8 Sehingga, U yang dipilih merupakan U maksimum dari kasus – kasus di atas, yakni U = 0,8. Kemudian hitung nilai An dengan menggunakan persyaratan SNI 1729:2015 pasal B4.3,
mm2 Nilai An yang digunakan adalah yang terkecil, maka An = 1483,59 mm2.
mm2 16 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
Sehingga,
.
Profil
yang
digunakan cukup menahan keruntuhan tarik. c)
Pemeriksaan keruntuhan geser blok
Gambar 3.9 Contoh gambar desain sambungan pada titik B (Batang 4&5).
Pemeriksaan ini didasari SNI 1729:2015 pasal J4.3, L = jarak sisi terluar ke as baut terakhir = 120 mm H = jarak sisi terluar ke as pertama = 40 mm (
) mm2
{
[
]}
{ { {
[
mm2
]}
[
]} [
]}
mm2
N (
) N
Sehingga,
.
Profil
yang
digunakan cukup menahan keruntuhan geser blok. 17 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
Dengan terpenuhinya kondisi leleh, fraktur, dan geser blok seperti yang dibuktikan pada perhitungan di atas, maka profil yang digunakan yaitu 2L 75.75.6 memenuhi persyaratan pembebanan untuk profil batang bawah dan komponen struktur tarik di atas ditentukan oleh kekuatan geser blok. Kekuatan tarik desain menurut DFBK yakni sebesar 210,6 kN.
3.3.2
Perhitungan Batang Vertikal (L 75.75.6) No. Batang 32, 34, 36, 38, 40, 42, 44, 46, 48, 50, 52, 54, dan 56. a)
Pemeriksaan leleh tarik pada penampang bruto bawah
Sehingga,
. Profil yang
digunakan cukup menahan kondisi leleh. b)
Pemeriksaan keruntuhan tarik pada penampang bruto Terlebih dahulu tentukan kasus awal untuk menentukan besar U (faktor shear lag) pada tabel 3.2 SNI-1729-2015. Sehingga dapat ditentukan : Kasus Awal Kasus 2
̅
( ) (
)
Kasus 8 Sehingga, U yang dipilih merupakan U maksimum dari kasus – kasus di atas, yakni U = 0,8. Kemudian hitung nilai An dengan menggunakan persyaratan SNI 1729:2015 pasal B4.3,
18 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
mm2 Nilai An yang digunakan adalah yang terkecil, maka An = 632,7 mm2.
mm2
Sehingga,
.
Profil
yang
digunakan cukup menahan keruntuhan tarik. c)
Pemeriksaan keruntuhan geser blok
Gambar 3.10 Contoh gambar desain sambungan pada titik B (Batang 32).
Pemeriksaan ini didasari SNI 1729:2015 pasal J4.3, L = jarak sisi terluar ke as baut terakhir = 120 mm H = jarak sisi terluar ke as pertama = 40 mm (
) mm2
{
[
]}
{ { {
[ [
]}
mm2
]} [
]}
mm2
19 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
N (
) (
)
Sehingga,
N
.
Profil
yang
digunakan cukup menahan keruntuhan geser blok.
Dengan terpenuhinya kondisi leleh, fraktur, dan geser blok seperti yang dibuktikan pada perhitungan di atas, maka profil yang digunakan yaitu L 75.75.6 memenuhi persyaratan pembebanan untuk profil batang vertikal dan komponen struktur tarik di atas ditentukan oleh kekuatan geser blok. Kekuatan tarik desain menurut DFBK yakni sebesar 105,3 kN. 3.3.3
Perhitungan Batang Vertikal (2L 75.75.6) No. Batang 44. a)
Pemeriksaan leleh tarik pada penampang bruto bawah 44
Sehingga,
. Profil yang
digunakan cukup menahan kondisi leleh. b)
Pemeriksaan keruntuhan tarik pada penampang bruto Terlebih dahulu tentukan kasus awal untuk menentukan besar U (faktor shear lag) pada tabel 3.2 SNI-1729-2015. Sehingga dapat ditentukan : Kasus Awal Kasus 2
̅
( ) (
)
Kasus 8 Sehingga, U yang dipilih merupakan U maksimum dari kasus – kasus di atas, yakni U = 0,8. 20 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
Kemudian hitung nilai An dengan menggunakan persyaratan SNI 1729:2015 pasal B4.3,
mm2 Nilai An yang digunakan adalah yang terkecil, maka An = 1483,59 mm2.
mm2
Sehingga,
.
Profil
yang
digunakan cukup menahan keruntuhan tarik. c)
Pemeriksaan keruntuhan geser blok
Gambar 3.11 Contoh gambar desain sambungan pada titik B (Batang 32.
Pemeriksaan ini didasari SNI 1729:2015 pasal J4.3, L = jarak sisi terluar ke as baut terakhir = 120 mm H = jarak sisi terluar ke as pertama = 40 mm (
) 21
Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
mm2 {
[
]}
{ {
[ [
{
mm2
]} ]}
[
mm2
]}
N (
) N [
]
Sehingga, digunakan
. cukup
menahan
keruntuhan
geser
Profil blok.
yang Dengan
terpenuhinya kondisi leleh, fraktur, dan geser blok seperti yang dibuktikan pada perhitungan di atas, maka profil yang digunakan yaitu 2L 75.75.6 memenuhi persyaratan pembebanan untuk profil batang vertikal dan komponen struktur tarik di atas ditentukan oleh kekuatan geser blok. Kekuatan tarik desain menurut DFBK yakni sebesar 210,6 kN. 3.4
Perhitungan Dimensi Batang Tekan Berdasarkan hasil pemodelan dengan menggunakan program SAP2000, didapatkan gaya terfaktor maksimum tekan. Berikut adalah gaya aksial batang pada rangka kudakuda atap. Batang
Nomor Batang
P (kN)
Atas
25
- 108,569
Diagonal (2L)
43 & 45
- 27,5925
Diagonal
41 & 47
- 23,4395
Berikut adalah spesifikasi mutu baja yang digunakan serta data yang digunakan untuk perhitungan pemodelan ketahanan nominal masing-masing batang:
Mutu Baja Fy
= 240 Mpa
Fu
= 370 Mpa
E
= 210.000 Mpa
22 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
Faktor ketahanan terhadap leleh, Ø
Faktor ketahanan terhadap fraktur, Ø = 0,75
Faktor ketahanan terhadap tekan, Ø = 0,85
Profil yang digunakan
= 0,9
Batang atas
2L 75.75.6
Batang diagonal
2L 75.75.6 & L 75.75.6
Tabel 3.7 Data Profil Baja Untuk Batang Tekan
Data Profil Rafter L 75.75.6 H
75 mm
B
75 mm
T
6 mm
Ag
872,7 mm2
Rmin
23 mm
x-bar
20,6 mm
Fy
250 MPa
Fu
450 MPa
Jarak sisi terluar ke
120 mm
as baut terakhir Jarak sisi terluar ke
40 mm
as baut pertama
Gambar 3.12 Detail baja profil siku.
3.4.1
Perhitungan Batang Atas (2L 75.75.6) No. Batang 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, dan 31 & Perhitungan Batang Diagonal (2L 75.75.6) No. Batang 43 dan 45. a)
Akibat Tekuk Lentur
23 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
Terlebih dahulu periksa terhadap batasan lamda r sesuai dengan SNI 1729:2015 tabel B4.1a mengenai rasio tebal terhadap lebar elemen tekan komponen struktur yang menahan tekan aksial dan didapatkan untuk kasus ini sesuai dengan kasus 3.
Gambar 3.13 Kasus 3 SNI 1729:2015 tabel B4.1a.
Syarat :
√ √
, sehingga profil yang digunakan
masih aman terhadap tekuk lokal. b)
Menentukan rasio kelangsingan (KL/r) , sendi - sendi mm4 mm4
mm2 {
[
{
]} [
]}
mm4 , ,
*
( *
) +(
) +-
mm4 √
√ mm 24 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
√
√ mm
MPa
MPa KL/r (rasio kelangsingan efektif) diatas sudah memenuhi syarat SNI 1729:2015 pasal E2 mengenai panjang efetif yang menyatakan bahwa KL/r < 200. c)
Menghitung tegangan tekuk Euler, Fe (
)
MPa d)
Menghitung tegangan kritis, Fcr √
√
MPa
√
√ Sehingga, *
+
25 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
[
] MPa
e)
Menghitung tekuk torsi
Gambar 3.14 Potongan SNI 1729:2015 pasal E6.
Berdasarkan SNI 1729:2015 pasal E6 ditentukan, mm , diasumsikan memiliki 2 konektor.
mm (OK) mm < 40 mm Maka, ( )
( )
( )
MPa <
√
Sehingga,
(
)
26 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
MPa *
+
[
] MPa
mm ̅ ̅ mm2
̅ (
)
̅
(
)
∑ (
)
(
)
mm4 ̅
MPa Dengan demikian dapat ditentukan,
27 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
(
)
√ [
(
)[
(
)
]
√
]
MPa Kemudian tentukan nilai Fcr terendah dari tekuk lentur dan tekuk lentur torsi, sehingga didapatkan Fcr = 197,1672 MPa
Sehingga,
. Profil yang digunakan
cukup menahan tekan.Dengan terpenuhinya kondisi tekuk lentur dan tekuk torsi seperti yang dibuktikan pada perhitungan di atas, maka profil yang digunakan yaitu 2L 75.75.6 memenuhi persyaratan pembebanan untuk profil batang atas & diagonal. 3.4.2
Perhitungan Batang Diagonal (L 75.75.6) No. Batang 33, 35, 37, 39, 41, 47, 49, 51, 53, dan 55. a) Akibat Tekuk Lentur Terlebih dahulu periksa terhadap batasan lamda r sesuai dengan SNI 1729:2015 tabel B4.1a mengenai rasio tebal terhadap lebar elemen tekan komponen struktur yang menahan tekan aksial dan didapatkan untuk kasus ini sesuai dengan kasus 3.
Gambar 3.15 Kasus 3 SNI 1729:2015 tabel B4.1a.
Syarat :
√ √
, sehingga profil yang digunakan
masih aman terhadap tekuk lokal. Dan dikarenakan single siku, bila b/t < 20 maka hanya perlu memperhitungkan dari aspek tekuk lentur saja. 28 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
b)
Menentukan rasio kelangsingan (KL/r) , sendi - sendi mm Sesuaikan dengan SNI 1729:2015 pasal E5.1, sehingga :
(ok) Maka, rasio kelangsingan yang digunakan sebesar 197,815. c)
Menghitung tegangan tekuk Euler, Fe (
)
MPa d)
Menghitung tegangan kritis, Fcr √
√
MPa
√
√ Sehingga,
MPa
kN
29 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
Sehingga,
. Profil yang digunakan cukup
menahan tekan. Dengan terpenuhinya kondisi tekuk lentur dan tekuk torsi seperti yang dibuktikan pada perhitungan di atas, maka profil yang digunakan yaitu L 75.75.6 memenuhi persyaratan pembebanan untuk profil batang diagonal.
3.5
Perhitungan Dimensi Gording
Gambar 3.16 Profil gording 200.75.20.2,8.
Data Profil Gording Lipped Channel 200.75.20.2,8 mm (
) (
)
mm3
[ ( [
) (
( )
)
(
) ] ]
mm3 mm3 mm3
30 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR Tabel 3.8 Pembebanan Pada Gording BEBAN MATI Berat Gording Sagrod+wind breaser Berat Atap
8.17 kg/m 2.027 kg/m 12.1 kg/m q 22.297 kg/m
BEBAN HIDUP p BEBAN ANGIN Leeward Windward
100 kg
38.776 kg/m 38.776 kg/m
BEBAN HUJAN 49.949 kg/m
Lx
= 5 meter
Ly
= ½ x jarak kuda – kuda = 2,5 m (dipasang 1 trekstang pada tengah bentang).
Akibat beban mati
q
=
qx
=
qy
=
Mx
=
My
=
Akibat beban hidup p
=
px
=
py
=
Mx
=
My
=
Akibat beban angin Karena beban angin bekerja tegak lurus sumbu x sehingga hanya ada Mx.
qx
=
Mx
=
Akibat beban hujan q
=
qx
= 31
Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
qy
=
Mx
=
My
=
Tabel 3.9 Beban dan Momen yang Terdistribusi Pada Gording Beban Terdistribusi (q) Momen Jenis Beban q qx (kg/m) qy (kg/m) Mx (kg.m)
My (kg.m)
Mati
22.30
19.67
10.49
61.48
8.20
Hujan
49.95
44.07
23.50
137.73
18.36
Windward
38.78
38.78
0.00
121.17
0.00
Leeward
38.78
38.78
0.00
121.17
0.00
Jenis Beban
P
Hidup
100
Point (P) Px (kg)
Py (kg)
88.24
Momen Mx (kg.m) My (kg.m)
47.05
110.30
29.41
Tabel 3.10 Kombinasi Beban No 1 2
3
4
5
Kombinasi Beban U = 1,4D U = 1,2D + 0,5Lr U = 1,2D + 0,5R U = 1,2D + 1,6R + 0,5 W U = 1,2D + 1,6R - 0,5 W U = 1,2D + 1,6Lr + 0,5 W
Mux (Kg.m) Muy (Kg.m) 86.075 11.475 128.927 24.541 142.644 19.017 354.734 39.216 233.560 39.216 310.840 56.891
U = 1,2D + 1,6Lr - 0,5 W
189.666
56.891
U = 1,2D + 1,0W + 0,5R
263.817
19.017
U = 1,2D - 1,0W + 0,5R U = 1,2D + 1,0W + 0,5Lr U = 1,2D - 1,0W + 0,5Lr
21.470 250.100 7.753
19.017 24.541 24.541
U = 0,9D + 1,0W U = 0,9D - 1,0W
176.507 -65.840 354.734
7.377 7.377 56.891
MAX
Nilai Mux dan Muy diambil yang terbesar dari keseluruhan kombinasi beban. Kemudian, cek klasifikasi penampang sesuai dengan SNI 1729:2015 Tabel B4.1b. Pada kasus ini yang sesuai adalah kasus 10 dan 15.
32 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
Gambar 3.17 Potongan SNI 1729:2015 tabel B4.1b kasus 10 & 15.
Kasus 10, uji terhadap sayap 26,786 mm √ mm √ mm Kasus 10 menyatakan bahwa penampang sayap tak kompak (λp < λ < λr). Kasus 15, uji terhadap web 26,786 mm √ mm √ mm Kasus 10 menyatakan bahwa penampang web kompak (λ < λp). Dengan demikian dapat ditentukan kekuatan lentur nominal (Mn) sesuai SNI 1729:2015 pasal F3 mengenai tekuk lokal sayap tekan untuk penampang dengan sayap nonkompak.
33 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
(
)
,[(
)
](
)-
{[
(
)
,[(
)
](
](
)}
](
)}
)-
{[
Cek kekuatan gording terhadap persyaratan cek lentur dua arah
Sehingga, Cek Kekuatan Gording (kg.m) Mnx
1190
>
354,734
Mux
Mny
276,16
>
56,891
Muy
Cek Lentur 2 Arah 0.43
<
1 (Aman)
Lakukan pengecekan lendutan dengan beban yang ditinjau merupakan beban hidup,
mm
mm √ √
mm
34 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
mm Dengan demikian lendutan yang terjadi aman (∆ (B N) perlu, seperti di bawah ini: 40 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
B
= 300 mm
N
= 300 mm
B x N = 300 x 300 = 90000 mm2 Dengan menggunakan ukuran base plate (300 mm 300 mm) = 90.000 mm2 > 2207,837 mm2, sehingga desain base plate sudah aman.
Kemudian dalam menentukan jumlah angkur, terlebih dahulu lakukan pengecekan bahwa Vu 1,49 × c ×√
dengan:
C = 150 (dipilih maksimum jarak tepi penampang siku ganda ke tepi baseplate)
Pu = 56299,85171 N
Fy = 250 Mpa 41
Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
B = 300 mm
N = 300 mm
Maka: tperlu> 1,49 × c ×√ tperlu = 1,49 × 100×√ tperlu = 11,82 mm, sehingga dipilih t pakai sebesar 15 mm.
42 Laporan Perancangan Struktur Baja Universitas Pembangunan Jaya
View more...
Comments