Laporan Penilaian Status Gizi Fix

March 21, 2019 | Author: Mizna Sabilla | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Penilaian Status Gizi Fix...

Description

LAPORAN PENILAIAN STATUS GIZI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMULANG KOTA TANGERANG SELATAN PROPINSI BANTEN TAHUN 2011

Disusun Oleh : Kelompok 7

1. Sherly Purnama O.

108101000004 108101000004

2. Mizna Sabilla

108101000011 108101000011

3. Iin Septiana

108101000032 108101000032

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah gizi pada hakekatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait. Masalah gizi di Indonesia dan di negara berkembang masih didominasi oleh masalah kurang energi protein (KEP), masalah anemia besi, masalah gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), masalah kurang vitamin A (KVA) dan masalah obesitas terutama di kota-kota besar yang perlu ditanggulangi. Disamping masalah tersebut, diduga ada masalah gizi mikro lainnya seperti defisiensi zink yang sampai saat ini belum terungkapkan, karena adanya keterbatasan iptek gizi. Secara umum masalah gizi di Indonesia, terutama KEP masih lebih tinggi dari pada negara ASEAN lainnya (Supariasa,dkk 2002). . 1.2 Tujuan

1.2.1

Tujuan Umum Memberikan gambaran pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat di wilayah Puskesmas Pamulang.

1.2.2

Tujuan Khusus Memberikan informasi cakupan dan analisa analisa hasil Penilaian Status Gizi di Puskesmas Pamulang.

1.3 Manfaat Memberikan gambaran yang menyeluruh tentang program kegiatan yang telah dilaksanakan serta untuk memberikan masukan dengan memperhitungkan segala potensi dan hambatan yang ada, sesuai dengan apa yang diperoleh dari analisa masalah dan analisa situasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1

Pengertian Status Gizi

Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu. Penilaian status gizi secara langsung untuk individu dan masyarakat dapat menggunakan berbagai cara yaitu metode antropometri, biofisik, pemeriksaan biokimia, dan pemeriksaan klinis. Sedangkan secara tidak langsung penilaian status gizi dapat menggunakan metode survey konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi (Supariasa,dkk 2002). 2.2

Penilaian Status Gizi

1

A. Penilaian Status Gizi Secara Langsung Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu: 1. Antropometri 

Pengertian Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.



Penggunaan Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.

2. Klinis 

Pengertian Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada   jaringan epitel (superficial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan

1

Supariasa,dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. EGC. Penerbit buku kedokteran. Jakarta.

mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. 

Penggunaan Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tandatanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.

3. Biokimia 

Pengertian Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.



Penggunaan Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi, Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.

4. Biofisik  

Pengertian Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.



Penggunaan Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of night blindnes), Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.

B. Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu: 1. Survei Konsumsi Makanan



Pengertian Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak  langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi



Penggunaan Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.

2. Statistik Vital 

Pengertian Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberpa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.



Penggunaan Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak  langsung pengukuran status gizi masyarakat.

3. Faktor Ekologi 

Pengertian Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain.



Penggunaan Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi. Secara ringkas, penilani status gizi.

2.3 Macam Klasifikasi Status Gizi 

Klasifikasi Status Gizi

INDEKS

Berat badan menurut umur (BB/U)

STATUS GIZI

AMBANG BATAS *)

Gizi Lebih

> + 2 SD

Gizi Baik 

≥ -2 SD sampai +2 SD

Gizi Kurang

< -2 SD sampai ≥ -3 SD

Gizi Buruk

+ 2 SD

tinggi badan (BB/TB)

Normal

≥ -2 SD sampai + 2 SD

Kurus (wasted)

< -2 SD sampai ≥ -3 SD

Kurus sekali

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF