Laporan Pengabmas Dosen 2017-Emma-Smtr Genap

July 30, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Pengabmas Dosen 2017-Emma-Smtr Genap...

Description

 

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PENCEGAHAN KARIES GIGI MELALUI PENY PENYULUHAN ULUHAN K KESEHATAN ESEHATAN GIG GIGI, I, PEMASANGAN POSTER, MENYIKAT GIGI DAN BERKUMUR FLUOR

Oleh : Drg. Emma Krisyudhanti, MDSc NIDN 4009037301

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI KUPANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG 2017

 

1

 

LEMBAR PENGESAHAN

1.  Judul

: Upaya Peningkatan Pengetahuan &Pencegahan Karies Gigi Melalui Penyuluhan Kesehatan Gigi, Pemasangan Poster, Menyikat Gigi Gigi dan Berkumur Berkumur Fluor 2.  Bidang Pengabdian : Upaya Promotif &Preventif 3.  Ketua Tim Pengusul (Pengabdi) :  a.   Nama Lengkap : Drg. Emma Krisyudhanti, MDSc

 

 b. Jenis Kelamin c.   NIDN :: Perempuan 4009037301 d.  Disiplin Ilmu : Kesehatan Gigi e.  Pangkat/Golongan : Penata Tk. I/ IIId f.  Jabatan : Lektor g.  Jurusan/Prodi : D3 Keperawatan Gigi h.  Alamat : Jl. Adisucpto Penfui Kupang NTT i.  Telp/Faks/E-Mail : (0380)8800192 4.  Jumlah Anggota : .........-.............O .........-.............Orang rang a.   Nama Anggota I :  b.   Nama Anggota II : 5.  Lokasi Kegiatan : a.  Lokasi Kegiatan/ Mitra (1) : Panti Asuhan Sonaf Manekat Lasiana Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) : Oesapa  b.  Kabupaten/Kota : Kupang Provinsi : Nusa Tenggara Timur c.  Jarak PT ke lokasi mitra (km) : 7 Km 6.  Jumlah Dana yang diusulkan : Rp. 2.500.000,Kupang, 7 April April 2017 2017

Ketua Jurusan,

Drg. Christina Ngadilah, MPH  NIP 196201071988122001 196201071988122001

Tim Reviewer 1.

 Ni Nyoman Yuliani,S.Si.,S.Farm., Yuliani,S.Si.,S.Farm., Apt., M.Si  NIP 19760712119996032001 19760712119996032001

 

Pengusul,

Drg. Emma Krisyudhanti, MDSc NIP 197303092000122001 197303092000122001

Tim Reviewer 2.

Melkisedek O. Nubatonis, SKM., M.Dsc NIP 197303201994021001 197303201994021001

2

 

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang 

Kesehatan mulut dan gigi telah mengalami peningkatan pada abad terakhir tetapiprevalensi terjadinya karies gigi pada anak tetap merupakan masalah klinik yang signifikan.Suwelo melaporkan prevalensi karies anak prasekolah di DKI Jakarta 89,16% dengan def-t ratarata7,02 ± 5,25 dan hasil survei di 10 provinsi (1984 –  (1984 – 1988) 1988) pada daerah kota, prevalensi kariesanak umur 8 tahun 45,20% dengan  DMF-T 0,94 serta menurut SKRT 1995, indeks  DMF-T anak umur 12 tahun menunjukkan rata-rata 2,21 dengan angka prevalensi sebesar 76,9%. Hal inimenunjukkan suatu keadaan kerusakan gigi yang hampir tanpa penanganan. Agar targetpencapaian gigi sehat tahun 2010 menurut WHO  bahwa angka  DMF-T anak umur 12 tahunsebesar 1 dan didominasi oleh indikator  F-T dapat tercapai maka diperlukan suatu tindakanpencegahan.Seluruh tindakan pencegahan  baik pencegahan primer, sekunder ataupun tersierharus berdasarkan pada pemeriksaan klinik dan radiografi, penilaian risiko karies, hasilperawatan terdahulu, kemajuan dari riwayat karies terdahulu, pilihan dan harapan orang tua dandokter gigi akan perawatan serta penilaian kembali pada saatkunjungan berkala. Penilaian tingkatrisiko karies anak secara individu harus diketahui oleh dokter gigi karena semua anak padaumumnya mempunyai risiko terkena karies dan perawatannya juga berbeda pada setiaptingkatan. Tingkat risiko karies anak terbagi atas tiga kategori yaitu risiko karies tinggi, sedangdan rendah. Pembagian risiko karies ini berdasarkan pengalaman karies terdahulu, penemuan diklinik, kebiasaan diet, riwayat sosial, penggunaan  fluor , kontrol plak, saliva dan riwayatkesehatan umum anak.Anak yang berisiko karies tinggi harus mendapatkan  perhatian khususkarena perawatan intensif dan ekstra harus segera dilakukan untuk menghilangkan karies atausetidaknya mengurangi risiko karies tinggi menjadi rendah  pada tingkatan karies yang dapatditerima pada kelompok umur tertentu sehingga target  pencapaian gigi sehat tahun 2010 menurutWHO menurutWHO dapat tercapai. Tindakan pencegahan primer adalah suatu bentuk prosedur pencegahan yang dilakukan sebelum gejala klinik dari suatu penyakit timbul dengan kata lain pencegahan sebelum terjadinya penyakit. Tindakan pencegahan primer ini meliputi modifikasi kebiasaan anak, pendidikan kesehatan gigi, kebersihan mulut, diet dan konsumsi gula, serta perlindungan terhadap gigi.

 

3

 

Perlindungan terhadap gigi dapat dilakukan dengan cara, yaitu silen dan penggunaan fluor dan khlorheksidin. Tindakan pencegahan primer yang kini cukup populer adalah  pemberian suplemen fluor. Fluor bisa diberikan dalam bentuk air minum, cairan tetes, tablet, obat kumur, dan pasta gigi. Bisa juga diberikan di tempat praktek dokter berupa larutan/gel yang diaplikasikan pada gigi, yang disebut topical fluoridasi. Suplemen fluor yang masuk ke dalam tubuh, seperti tablet, disebut sistemik. Fluor ini berguna untuk  benih-benih gigi yang akan tumbuh nanti. Sementara yang diaplikasikan pada gigi,  berguna pada saat itu juga. Di beberapa negara, air minum mi num sudah diberi fluor, sedangkan di Indonesia masih belum. Tablet fluor dapat diberikan sejak bayi berumur 2 minggu hingga anak 16 tahun. Umur 2 minggu-2 tahun biasanya diberikan dosis 0,25 mg, 2-3 tahun diberikan 0,5 mg, dan 3-16 tahun sebanyak s ebanyak 1 mg (Nova, 2010). Panti Asuhan Sonaf Manekat merupakan salah satu panti asuhan di Kota Kupang yang  berada di wilayah kerja Puskesmas Oesapa. Panti asuhan ini tidak mendapatkan pelayanan kesehatan gigi secara rutin dari puskesmas, padahal para penghuni panti yang sebagian  besar termasuk dalam kelompok usia sekolah dasar dasa r adalah termasuk dalam golongan yang rentan terjadi karies gigi karena pada usia sekolah ini terjadi masa erupsi gigi molar  pertama dan kedua permanen yang belum terkalsifikasi sempurna serta berada dalam  periode gigi bercampur yang biasanya disertai dengan rendahnya rendahnya oral self care. B.  Perumusan Masalah

Penghuni Panti Asuhan Sonaf Manekat membutuhkan upaya untuk meningkatkan  pengetahuan tentang kesehatan gigi dan pencegahan terjadinya karies gigi. C.  Tujuan Kegiatan

Memberikan tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pencegahan karies gigi terhadap anak-anak penghuni Panti Asuhan Sonaf Manekat Lasiana Kupang melalui  penyuluhan kesehatan gigi, pemasangan poster dan berkumur fluor. D.  Manfaat Kegiatan

Hasil dari kegiatan ini, diharapkan dapat : 1.  Meningkatkan pengetahuan anak-anak penghuni Panti Asuhan Sonaf Manekat Lasiana Kupang setelah dilakukannya penyuluhan penyuluhan kesehatan gigi dan pemasangan  poster bertemakan kesehatan gigi 2.  Memproteksi gigi-geligi anak-anak penghuni Panti Asuhan Sonaf Manekat Lasiana Kupangdari kemungkinan terjadinya karies setelah berkumur dengan larutan fluor dalam dalam kurun waktu 4 bulan ke depan

 

4

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.  Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut

Masalah

utama

dalam

rongga

mulut

adalah

karies

gigi

dan

penyakit

 periodonta1.Dilihat dari prevalensinya, Supartinah mengatakan bahwa di negara-negara maju prevalensi karies gigi terus menurun sedangkan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia Indonesia ada kecenderungan kenaikan prevalensi penyakit tersebut. Hal ini  bisa dilihat dari prevalensi nasional masalah gigimulut di Indonesia yaitu 23,5%, dengan  prevalensi nasional karies aktif akti f sebanyak 43,4%. Pada kelompok usia 5-9 5 -9 tahun sebanyak 21,6 % anak bermasalah dengan kesehatan gigi dan mulut namun hanya 30,9 % dari yang  bermasalah tersebut yang menerima perawatan. Salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat adalah karena faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut, dimana perilaku dirumuskan sebagai totalitas  penghayatan dan aktivitas seseorang yang merupakan hasil bersama atau resultante antara  berbagai faktor, yang salah satu di antara faktor tersebut adalah pengetahuan. Pada penelitian yang dilakukan di SDN Geluran III kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Surabaya pada pelajar kelas 5 usia 10 sampai 13 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 69 pelajar menunjukkan terdapat hubungan tingkat pengetahuan terhadap kejadian karies gigi, dimana penelitian ini menginformasikan mengenai kurangnya  pengetahuan pelajar tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi terutama dalam hal menggosok gigi. Untuk meningkatkan pengetahuan ini dapat dilakukan dengan  pendidikan kesehatan atau penyuluhan. Dilihat dari segi usia rentannya anak yang terkena  penyakit, maka penyuluhan terutama ditujukan pada golongan yang rawan terhadap gangguan kesehatan gigi dan mulut yaitu anak usia sekolah dasar. Oleh karena usia sekolah dasar yaitu usia 6-12 tahun merupakan usia transisi atau pergantian gigi desidui dengan gigi permanen (masa gigi bercampur). Di samping itu, anak usia sekolah dasar masih kurang dapat menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Menurut Wahyuningrum, upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan gigi pada anak usia sekolah dasar perlu mendapat perhatian khusus sebab pada usia ini anak sedang menjalani proses tumbuh kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap  perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti.

 

5

 

B.  Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)

Ditinjau dari berbagai upaya pencegahan karies gigi pada anak usia sekolah dasar terdapat kegiatan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) yang seharusnya dapat membuat angka karies pada anak usia sekolah dasar menjadi rendah, akan tetapi dilihat dari kenyataan yang ada dan berdasarkan laporan-laporan penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar datanya menunjukkan adanya tingkat karies gigi yang cukup tinggi pada anak usia sekolah dasar. Pendidikan kesehatan sendiri sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, seperti ceramah, seminar, curah pendapat, dan  bermain.Kurang efektifnya kegiatan UKGS yang dijalankan bisa saja dikarenakan oleh metode penyampaian pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang masih kurang optimal. Untuk itu perlu digunakan pendekatan dengan cara lain yang lebih efektif dan bermanfaat  bagi anak. Dalam Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (2012), pelaksanaan usaha kesehatan gigi sekolah terdiri atas pengumpulan data, intervensi perilaku dan intervensi medis teknis. Intervensi perilaku dapat berupa penggerakan peran serta guru melalui lokakarya/pelatihan, penyuluhan kepada murid berupa latihan lati han menggosok gigi, pengajaran formal tentang kesehatan gigi dan mulut, penilaian kebersihan mulut oleh guru, melalui  pemeriksaan rutin, penyuluhan oleh tenaga kesehatan secara insidental.Intervensi medis teknis/ perorangan, dapat berupa pembuangan karang gigi, pemeriksaan mulut,  pengobatan sementara , a plikasi fluor melalui pasta gigi yang memenuhi persyaratan, kumur-kumur dengan larutan yang mengandung fluor fluor aktif aktif atau pemberian tablet fluor.  fluor.  surface protection, protection, fissure fissure sealant, kegiatan skeling, penambalan dengan metode ART,  pencabutan, rujukan. Menurut Angela (2005), tujuan penggunaan fluor adalah untuk melindungi gigi dari karies. Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapatmemfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksil apatit pada enamel menjadi fluor apatityang lebih stabil dan lebih tahan terhadap pelarutan asam. Reaksi kimia : Ca10(PO4)6(OH)2+F →Ca10(PO4)6(OHF) menghasilkan enamel yang lebih tahan asam sehingga dapat menghambatproses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi.Remineralisasi adalah proses perbaikan kristal hidroksiapatit dengan cara  penempatanmineral anorganik pada permukaan gigi yang telah kehilangan mineral tersebut (Kidd danBechal, 1991). Demineralisasi adalah proses pelarutan kristal hidroksiapatit email gigi, yangterutama disusun oleh mineral anorganik yaitu kalsium dan fosfat, karena penurunan pH plak sampai mencapai pH kritis (pH 5) oleh bakteri yang

 

6

 

menghasilkan asam (Rosen, 1991;Wolinsky, 1994). Penggunaan fluor sebagai bahan topikal aplikasi telah dilakukan sejak lama dan telah terbukti menghambat pembentukan asam dan pertumbuhan mikroorganisme sehingga menghasilkanpeningkatan yang signifikan dalam mempertahankan permukaan gigi dari proses karies. Penggunaan fluor secara topikal untuk gigi yang sudah erupsi, dilakukan dengan beberapa cara(Yanti, 2002), yaitu topikal aplikasi yang mengandung fluor, kumur-kumur dengan larutan yang mengandung fluor, atau menyikat gigi dengan pasta past a yang mengandung fluor. Obat kumur yang mengandung fluor dapat menurunkan karies sebanyak 20-50%. Penggunaan obat kumur disarankan untuk anak yang berisiko karies tinggi atau selama terjadi kenaikan karies (Angela, 2005). Berkumur fluor diindikasikan untuk anak yang  berumur diatas enam tahun karena telah tel ah mampu berkumur dengan baik dan orang dewasa yang mudah terserang karies, serta bagi pasien-pasien yang memakai alat ortho (Kidd dan Bechal, 1991). Pemakaian fluor dalam bentuk larutan merupakan salah satu tindakan perlindungan khusus yang paling baik, bilamana prosedur lain yang menggunakan fluor tidak dapat dijalankan dan terutama dimana konsentrasi fluor dalam air setempat adalah sangat sedikit.Fluor yang dilarutkan dalam air menurut suatu konsentrasi tertentu dipergunakan sebagai bahan kumur-kumur. Zat yang paling sering digunakan untuk tujuan ini adalah sodium fluoride karena sodium fluoride ini dapat disimpan untuk waktu yang agak lama serta memiliki rasa yang cukup baik bagi si pemakai. Dalam suatu penelitian mengenai efektifitas larutan 0,25% sodium fluoride yang digunakan 2 kali sehari untuk kumurkumur, Weisz telah mencatat suatu pengurangan karies gigi sebesar 80%-90% dalam  praktek pedodontiknya selama sel ama waktu 10 tahun.Penemuan lain melaporkan bahwa 0,05% larutan sodium fluoride yang digunakan setiap hari sebagai obat kumur ternyata lebih efektif dalam mencegah karies gigi daripada fluor dalam pasta gigi.Secara umum, terlihat  bahwa bertambah tinggi konsentrasi dan semakin sering dipakai, semakin tinggi  pengurangan karies atau gigi berlubang. Namun demikian pemakaian larutan fluor ini  perlu didukung oleh sikap perorangan yang positif terhadap kesehatan gigi. Selain sikap yang positif, maka kelompok masyarakat tersebut juga mempunyai pola nutrisi serta kebiasaan hidup yang lebih sehat, sehingga kerusakan gigi dapat diatasi secara efektif (Tarigan, 1992). Efek fluor secara topikal dalam menghambat karies gigi yaitu enamel menjadi lebih tahan terhadap demineralisasi asam,dapat memacu proses remineralisasi pada permukaan enamel, menghambat sistem enzim mikrobiologi yang merubah karbohidrat menjadi asam

 

7

 

dalam plak gigi dan adanya efek bakteriostatik yang menghambat kolonisasi bakteri pada  permukaan gigi (Lubis, 2001). Indikasi penggunaan fluor menurut Donley (2003), adalah untuk pasien pasi en anak di bawah 5 tahun yang memiliki resiko karies sedang sampai tinggi, gigi dengan permukaan akar yang terbuka, gigi yang sensitif, anak-anak dengan kelainan motorik, sehingga sulit untuk membersihkan gigi(contoh:Down syndrome) serta pasien yang sedang dalam perawatan orthodontik. Kontraindikasi penggunaan fluor menurut Donley (2003), adalah pasien anak dengan resiko karies rendah, pasien yang tinggal di kawasan dengan air minum berfluor, ada kavitas besar yang terbuka.

 

8

 

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

A.  Khalayak Sasaran

Sasaran pengabdian kepada masyarakat kali ini anak-anak penghuni Panti Asuhan Sonaf Manekat Lasiana Kupang, dikarenakan pada kisaran usia 6  –  12   12 tahun seorang anak berada dalam masa gigi bercampur (pergantian gigi-geligi), masa erupsinya erupsinya gigi molar pertama dan kedua permanen yang belum terkalsifikasi sempurna dan belum memiliki ‘oral self care’ yang baik.

B.  Metode Pengabdian

Metode yang digunakan dalam pengabdian kali ini adalah dengan cara : 1.  Untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi adalah dengan cara : a.  Penyuluhan kesehatan gigi dengan topik ‘karies gigi’  gigi’   ‘cara menyikat gigi yang benar’ dan ‘cara berkumur larutan fluor’  fluor’   untuk anak-anak usia 6  –   12 tahun  b.  Pemasangan poster kesehatan gigi dengan topik ‘gingivitis’ dan ‘perjalanan karies’ untuk kelas 1, topik ‘plak dan akibatnya’ akibatnya’ dan ‘perjalanan karies’ untuk  panti asuhan 2.  Untuk mencegah karies gigi adalah melalui kegiatan berkumur dengan obat kumur yang mengandung fluor. Prosedur berkumur larutan fluor menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2006), adalah :

 

a. Menyediakan gelas kumur plastic dan mengisinya dengan larutan fluor  b.  Membagikan gelas kumur yang berisikan larutan fluor kepada tiap siswa c.  Memberitahukan cara berkumur, yaitu : d.  Posisi kepala anak harus tunduk e.  Gelas dipegang setinggi dada f.  Menginstruksikan para siswa untuk berkumur secara serentak g.  Berkumur selama kurang lebih 3 menit h.  Menginstruksikan untuk meludahkan cairan fluor yang sudah dipakai  berkumur ke dalam gelas masing-masing

 

9

 

C.  Keterkaitan Tindakan penyuluhan kesehatan gigi, pemasangan poster kesehatan gigi dan berkumur

larutan fluor ini secara tidak langsung membantu terlaksananya program Usaha Kegiatan Gigi Masyarakat yang menjadi kewajiban Puskesmas Oesapa, Kota Kupang.

D.  Rancangan Evaluasi Evaluasi akan dilakukan pada minimal 6 bulan ke depan melalui kuesioner pada siswa

untuk melihat apakah terjadi peningkatan peningkatan pengetahuan kesehatan gigi. Kriteria keberhasilan dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan kesehatan gigi pada siswa. Tolok ukur yang digunakan adalah adanya peningkatan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan tidak adanya peningkatan angka angka DMF-T atau def-t pada siswa yang berkumur larutan fluor.

 

10

 

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil

Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan bagi penghuni Panti Asuhan Sonaf Manekat sebanyak 90 anak. Sebelum berkumur fluor dilakukan, terlebih dulu mereka diberi penyuluhan kesehatan gigi dengan materi lubang gigi, cara  pemeliharaan kesehatan gigi dan cara berkumur fluor. Media yang digunakan di gunakan adalah ad alah  poster dan phantom gigi. Setelah kegiatan promotive dilakukan, tahap berikutnya adalah menyikat gigi  bersama dibimbing oleh 5 mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi. Setelah menyikat gigi mereka langsung dibagikan larutan fluor untuk berkumur-kumur. Pelaksanaan  berkumur larutan fluor secara bersama-sama, dibimbing oleh pelaksana pengabdian dan 5 mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi. Berkumur larutan fluor dilakukan secara  bergantian setiap s etiap 10 anak, dengan lama waktu berkumur ber kumur adalah 1 menit. Setiap anak mendapatkan 10 ml larutan fluor.

B.  Pembahasan Karies gigi adalah penyakit yang paling sering dijumpai dalam rongga mulut. Karies gigi dapat terjadi segera setelah gigi erupsi, prosesnya berjalan dengan cepat sehingga dapat menyebabkan kerusakan gigi dari yang paling ringan hingga yang paling  parah (Lestari, 1996). Sampai saat ini karies masih menjadi masalah di seluruh dunia, terutama di negara berkembang seperti Indonesia yang secara perlahan terus meningkat (Luthfi, 2004). Tindakan pencegahan primer adalah suatu bentuk prosedur pencegahan yang dilakukan sebelum gejala klinik dari suatu penyakit timbul dengan kata lain pencegahan sebelum terjadinya penyakit. Tindakan pencegahan primer terhadap karies gigi meliputi: modifikasi kebiasaan kebiasaan anak, pendidikan kesehatan gigi,

menjaga k kebersihan ebersihan mulut,

 pengaturan diet dan konsumsi gula, serta perlindungan terhadap gigi. Perlindungan terhadap gigi dapat dilakukan dengan cara, yaitu silen dan penggunaan fluor dan khlorheksidin. Tindakan pencegahan primer yang kini cukup populer adalah pemberian suplemen fluor. Fluor bisa diberikan dalam bentuk air minum, cairan tetes, tablet, obat kumur, dan  pasta gigi. Bisa juga diberikan di tempat praktek dokter berupa larutan atau gel yang

 

11

 

diaplikasikan pada gigi, yang disebut topical fluoridasi.Suplemen fluor yang masuk ke dalam tubuh, seperti tablet, disebut pemberian fluor secara sistemik. Fluor ini berguna untuk benih-benih gigi yang akan tumbuh nanti. Sementara yang diaplikasikan langsung  pada gigi, berguna pada saat itu juga.Di beberapa negara, air minum sudah diberi fluor, sedangkan di Indonesia masih belum.Tablet fluor dapat diberikan sejak bayi berumur 2 minggu hingga anak 16 tahun. Umur 2 minggu-2 tahun biasanya diberikan dosis 0,25 mg, 2-3 tahun diberikan 0,5 mg, dan 3-16 tahun t ahun sebanyak 1 mg (Nova, 2010). Menurut Angela (2005), tujuan penggunaan fluor adalah untuk melindungi gigi darikaries, fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapatmemfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksil apatit pada enamel menjadi fluor apatityang lebih stabil dan lebih tahan terhadap pelarutan asam. Reaksi kimia : Ca10(PO4)6(OH)2+F →Ca10(PO4)6(OHF) menghasilkan enamel yang lebih tahan asam sehingga dapat menghambatproses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi. Remineralisasi adalah proses perbaikan kristal hidroksiapatit dengan cara  penempatanmineral anorganik pada permukaan gigi yang telah kehilangan mineral tersebut (Kidd dan Bechal, 1991). Demineralisasi adalah proses pelarutan kristal hidroksiapatit email gigi, yangterutama disusun oleh mineral anorganik yaitu kalsium dan fosfat, karena penurunan pH plaksampai mencapai pH kritis (pH 5) oleh bakteri yang menghasilkan asam (Rosen, 1991;Wolinsky, 1994). Obat kumur yang mengandung fluor dapat menurunkan karies sebanyak 2050%.Penggunaan obat kumur disarankan untuk anak yang berisiko karies tinggi atau selamaterjadi kenaikan karies (Angela, 2005).Berkumur fluor diindikasikan untuk anak yang berumur diatas enam tahun karena telah mampu berkumur dengan baik dan orang dewasayang mudah terserang karies, serta bagi pasien-pasien yang memakai alat ortho (Kidd danBechal, 1991). Ada beberapa pendapat mengenai efek aplikasi fluor secara topikal dalam menghambat karies gigi yaitu enamel menjadi lebih tahan terhadap demineralisasi asam,dapat memacu proses remineralisasi pada permukaan enamel, menghambat sistem enzim mikrobiologi yang merubah karbohidrat menjadi asam dalam plak gigi dan adanya efek bakteriostatik yang menghambat kolonisasi bakteri pada permukaan gigi (Lubis, 2001)

Berkumur larutan fluor pada anak-anak penghuni Panti Asuhan Sonaf Manekat hanyalah merupakan tahap awal dari tindakan pencegahan karies yang sebaiknya dilakukan berulang secara kontinu setiap 4 bulan, sehingga gigi-geliginya selalu mendapatkan perlindungan dari karies.

 

12

 

Tindakan penyuluhan kesehatan gigi, menyikat gigi, pemasangan poster

kesehatan gigi dan berkumur larutan fluor ini secara tidak langsung membantu terlaksananya program Usaha Kegiatan Gigi Masyarakat yang menjadi kewajiban Puskesmas Oesapa, Kota Kupang. Evaluasi akan dilakukan pada minimal 6 bulan ke depan melalui kuesioner kuesioner pada anak-anak penghuni panti untuk melihat apakah terjadi  peningkatan pengetahuan kesehatan gigi serta melalui pemeriksaan gigi untuk melihat adakah kejadian karies baru atau perubahan status karies gigi. Kriteria keberhasilan dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan kesehatan gigi, tidak adanya  penambahan jumlah gigi berkaries, dan tidak adanya perubahan pe rubahan status sta tus karies gigi ke arah yang lebih parah. Tolok ukur yang digunakan adalah adanya peningkatan  pengetahuan tentang kesehatan gigi dan tidak adanya peningkatan angka DMF-T atau def-t pada anak-anak yang berkumur larutan fluor.

 

13

 

DAFTAR PUSTAKA

Angela, A. 2005.  Pencegahan Primer Pada Anak Yang Berisiko Karies Tinggi. Tinggi. Maj. Ked. Gigi.(Dent. J.), Vol. 38. No. 3. Ars Creation. 2010. Fluor dan Kesehatan http://goldenpen007x.blogdrive.com/archive/147.html (diakses 14 Mei 2010)

Gigi.

Marya & V. Dahiya : Fluoride Varnish: A Useful Dental Public Health Tool . The  InternetJournal of Dental Science. 2007 Volume 4 Number 2 D., Zelvya P.R. 2003. Kesehatan Gigi dan Mulut. http://beta.tnial.mil.id/cakrad_cetak (diakses14 Mei 2010) Donley, Kevin J. Fluoride J. Fluoride Varnishes. Varnishes. Journal of Californian Dental Association. 2003 Kidd, E. A. M; dan S. J. Bechal. 1991.  Dasar-Dasar Karies. Karies. Alih Bahasa Narlan Sumawinatadan Safrida Faruk. Jakarta : EGC. 30-31. Lubis. S.L.A. 2001. Fluor 2001. Fluor dalam Pencegahan Karies Gigi Gigi.. USU e-Repository.  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia  Indonesia  Nomor 284/ MENKES/ SK/ IV/ 2006, Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut.  Nova. 2010. Rawat Gigi Sedini Mungkin. http://www.pdgi-online.com/v2/index.php (diakses 14Mei 2010) Rosen, S. 1991a. Dental Caries. Dalam Willet. N. P.; R. R. White.; and S. Rosen.  EssentialDental Microbiology. Microbiology. London : Prentice-Hall International Inc. 345-351. Tarigan, R., 1992, Karies 1992, Karies Gigi, Gigi, Hipokrates, Jakarta. Wollinsky, L. E. 1994. Caries and Cariology. Dalam Nisengard, R. J. and M. G. Newman. OralMicrobiology and Immunology. Immunology. 2nd Ed. Philadelphia : W. B. Saunders Company. 341344. Yanti, S. 2002. Topikal Aplikasi Pada Gigi Permanen Anak . USU e-Repository. Fluoride Master Whole House Fluoride Water Filtration ww.equinoxproducts.com/Fluorid...ster.htm (diakses 14 Mei 2010)

System.

2010.

Fluoride Therapy. 2010. http://en.wikipedia.org/wiki/Fluoride_ for_fluoride therapy (diakses 17 Mei 2010)

therapy#Indications_

routine-scaling-and-polishing-for-periodontal-health-in-adults drkam.wordpress.com (diakses 17 Mei 2010)

2009.

.

http:

//

 Daily Dilemma for The Dentist  . The Daily Elephant Wordpress. 2008. http :// thedailyelephant.wordpress.com (diakses 17 Mei 2010)

 

14

 

 

15

 

LAMPIRAN 1 : IDENTITAS DOSEN PELAKSANA PENGABMAS

 

16

 

A. 

1 2 3 4 5 6

Identitas Diri

Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis kelamin Jabatan Fungsional NIP NIDN Tempat dan Tanggal Lahir

7 E-mail 8 Nomor Tel/HP 9 Alamat Kantor 10 Nomor Telp/Faks 11. Mata Kuliah Yang Diampu

B. 

[email protected]  [email protected]  081215506161 081215506161 Jl. Adi Sucipto Penfui Kupang 1.  Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut 2.  Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut I, II, III 3.  Farmakologi 4.  Metodologi Penelitian

Riwayat Pendidikan

 Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus C. 

Drg. Emma Krisyudhanti, MDSc Perempuan Lektor 197303092000122001 1973030920001 22001 4009037301 Yogyakarta, 09 Maret 1973

S-1 UGM Jogjakarta Kedokteran Gigi 1991-1997

S-2

S-3

UGM Jogjakarta Kedokteran Gigi 2005-2008

Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No

 

Tahun

1.

2010

2.

2011

3

2013

4

2014

5

2015

6

2017

Judul Penelitian

Tingkat Pengetahuan Perawat Gigi Se-Kota Kupang tentang Survei Dasar Kesehatan Gigi Tingkat Kepatuhan Tenaga Kesehatan Gigi di Puskesmas se- Kota Kupang Terhadap Tata Cara Higiene Pelayanan Dalam Tindakan Perawatan Pasien. Tingkat Pengetahuan dan Kepatuhan Perawat Gigi di Puskesmas Se-Kota Kupang Terhadap Prosedur Penumpatan Semen Ionomer Kaca Dengan Tehnik Atraumatic Treatment Tingkat Keberhasila Keberhasilan n Surface Protection dengan Protection dengan  Fissure Sealing  Sealing  Melalui  Melalui Pendekatan UKGS Inovatif Sebagai Upaya Pencegahan Karies Gigi Sejak Dini. Perbandingan Tingkat Penerimaan Pasien Anak Terhadap Penggunaan Ethyl Chloride dan Benzocaine Gel Dalam Pencabutan Gigi Decidui Berdasarkan Facial Image Scale Penyerapan Air dan Kelarutan Bahan Semen Ionomer Kaca Sebagai Bahan Penutup Pit dan Fisur

Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp) DIPA Poltekkes 10.000,Kupang DIPA Poltekkes 10.000,-

Kupang

DIPA Poltekkes Kupang

11.000.-

DIPA Poltekkes Kupang

11.000.-

DIPA Poltekkes Kupang

10.000,-

DIPA Poltekkes Kupang

25.000,-

17

 

D. 

Publikasi Artikel Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

No

Judul Artkel Ilmiah Judul

Nama Jurnal

Vol/Nomor/Tahun

belum ada

E.  Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentatio) Dalam 5 Tahun Terakhir No

Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

1

Rapat Senat Terbuka Luar Biasa

Judul Artikel

Waktu dan Tempat

Reformasi Usaha Kesehatan Gigi Sekolah, Tanggung Jawab Kita Bersama

Kupang, 21 September 2016

F.  Karya Buku Dalam 5 Tahun Terakhir No

Judul Buku

Tahun

Jumlah

Penerbit

Halaman 1 2 3

G.  Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir

No

Judul/Tema HKI

Tahun

Jenis

Nomor P/ID

1

 

18

 

LAMPIRAN 2 :

DOKUMENTASI

 

19

 

1.  Kegiatan penyuluhan cara menyikat gigi yang benar dan pelaksanaan menyikat gigi  bersama

 

20

 

 

21

 

2.  Pembagian larutan fluor untuk berkumur-kumur

 

22

 

 

23

 

 

24

 

3.  Penyerahan poster kesehatan gigi dan mulut kepada pengurus panti asuhan

 

25

 

 

26

 

 

27

 

LAMPIRAN 3 : PENGELUARAN BIAYA

 

28

 

DAFTAR RINCIAN PENGELUARAN BIAYA PENGABMAS DOSEN JURUSAN KEPERAWATAN GIGI-POLTEKKES KEMENKES KUPANG

Upaya Peningkatan Pengetahuan & Pencegahan Karies Gigi Melalui Penyuluhan Kesehatan Gigi, Pemasangan Poster DanBerkumur Fluor No.

Jenis Pengeluaran

Prosentase

Jumlah (Rp)

1

Biaya Habis Pakai (BHP)

80%

2.000.000

2

Lain-lain ( konsumsi &

20%

500.000

ATK) Total

 

2.500.000

29

 

PENGELUARAN I.

DAFTAR PEMBELIAN BAHAN HABIS PAKAI I PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES KUPANG

Upaya Peningkatan Pengetahuan & Pencegahan Karies Gigi Melalui Penyuluhan Kesehatan Gigi, Pemasangan Poster Menyikat Gigi Dan Berkumur Fluor NO

1

NAMA BAHAN

Mouthrinse Oxyfresh

VOLUME

3

HARGA

SUB TOTAL

300.000,-

900.000,-

OHAWE Lemon Fresh TOTAL

900.000,-

Kupang, ........................... Ketua Tim Pengabmas

Drg. Emma Krisyudhanti, MDSc  NIP 197303092000122001 197303092000122001

 

30

 

DAFTAR PEMBELIAN BAHAN HABIS PAKAI II PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES KUPANG

Upaya Peningkatan Pengetahuan & Pencegahan Karies Gigi Melalui Penyuluhan Kesehatan Gigi, Pemasangan Poster Menyikat Gigi Dan Berkumur Fluor NO

NAMA BAHAN

VOLUME

HARGA

SUB TOTAL

1

Poster besar

2

100.000,-

200.000,-

2

Bingkai

2

75.000,-

150.000,-

TOTAL

350.000,-

Kupang, ........................... Ketua Tim Pengabmas

Drg. Emma Krisyudhanti, MDSc  NIP 197303092000122001 197303092000122001

 

31

 

DAFTAR PEMBELIAN BAHAN HABIS PAKAI III PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES KUPANG

Upaya Peningkatan Pengetahuan & Pencegahan Karies Gigi Melalui Penyuluhan Kesehatan Gigi, Pemasangan Poster Menyikat Gigi Dan Berkumur Fluor

NO

NAMA BAHAN

1

Gelas kumur disposable

2

Oxyfresh fluoride tooth paste

3

Sikat gigi

VOLUME

HARGA

SUB TOTAL

100

1.500,-

150.000,-

10

55.000,-

550.000,-

100

3.000,-

30.000,-

TOTAL

730.000,-

Kupang, ........................... Ketua Tim Pengabmas

Drg. Emma Krisyudhanti, MDSc  NIP 197303092000122001 197303092000122001

 

32

 

PENGELUARAN 2.

DAFTAR PEMBELIAN LAIN-LAIN PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES KUPANG

Upaya Peningkatan Pengetahuan & Pencegahan Karies Gigi Melalui Penyuluhan Kesehatan Gigi, Pemasangan Poster Menyikat Gigi Dan Berkumur Fluor NO

1

NAMA BAHAN

VOLUME

HARGA

SUB TOTAL

ATK: A.  Kertas A4 B.  Jilid Proposal+laporan Proposal+laporan C.  Tinta Printer Hitam

2

Kue + dus

3

Aqua gelas

2

50.000,

100.000,-

10

5.000,-

50.000,-

1 100

35.000,2.150,-

35.000,215.000,-

5

20.000,-

100.000,-

TOTAL

500.000,-

Kupang, ........................... Ketua Tim Pengabmas

Drg. Emma Krisyudhanti,MDSc  NIP 197303092000122001 197303092000122001

 

33

 

LAMPIRAN 5 : SURAT TUGAS

 

34

 

LAMPIRAN 6 : SURAT PERNYATAAN, SPTJM

 

35

 

SURAT PERNYATAAN

 Yang bertandatangan bertandatangan dibawa dibawah h ini : Nama

: Drg. Emma Krisyudhanti, MDSc

NIP Jabatan

: 197303092000122001 197303092000122001 : Dosen (Lektor)

Dengan ini menyatakan bahwa saya telah melaksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang Tahun 2016, dan sudah menyerahkan Laporan Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat kepada Ibu Ni Nyoman Yuliani, S.Si, S.Farm, Apt, M.Si (Kepala Unit Litbang Poltekkes Kemenkes Kupang).

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Kupang, 21 Juli 2017  Yang Menyerahkan Menyerahkan

 Yang Menerima Menerima Ka. Unit Litbang Poltekkes Kupang

Drg. Emma Krisyudhanti, MDSc NIP. 19730309200012 197303092000122001 2001

Ni Nyoman Nyoman Yuliani, S.Si, M.Si NIP. 197607121996032001 197607121996032001

 

36

 

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK SPTJM)

 Yang bertandatangan bertandatangan dibawa dibawah h ini : Nama

:

Drg. Emma Krisyudhanti, MDSc

NIP

:

197303092000122001 197303092000122001

Jabatan

:

Dosen (Lektor)

Saya bertanggung jawab penuh atas biaya yang digunakan dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang Tahun 2016.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar dan menimbulkan kerugian negara, saya bersedia menyetorkan kerugian negara tersebut ke Kas Negara.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dalam keadaan sadar dan tidak dibawah tekanan.

Kupang, 21 Juli 2017  Yang Menyatakan Menyatakan

Mengetahui Pudir II Poltekkes Kupang

Materai 6000 

Drg. Emma Krisyudhanti, MDSc NIP. 1973030920001 197303092000122001 22001

 

Irfan, SKM, M. Kes NIP. 197104031998031003 197104031998031003

37

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF