Disusun Oleh : 1. Erlyna Nour Arrofiqoh (10/300971/TK/36735) 2. Siti Noor Chayati
(10/301204/TK/36863)
3. Miranty Noor S.
(10/301580/TK/37056)
4. Siti Rahmi Pratiwi
(10/301923/TK/37204)
5. Ussisa Annisari
(10/301420/TK/36986)
JURUSAN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGJAKARTA 2012
FOTOGRAMETRI II PENENTUAN TITIK KONTROL PERENCANAAN JALUR TERBANG
A. Tujuan Mahasiswa dapat menentukan posisi titik kontrol, baik titik kontrol (x,y,z), titik kontrol planimetrik (x,y), maupun titik kontrol tinggi z pada perencanaan jalur terbang untuk pemetaan udara.
B. Dasar Teori Fotogrametri atau aerial surveying adalah teknik pemetaan melalui foto udara. Pemetaan secara fotogrametrik tidak dapat lepas dari referensi pengukuran secara terestris, mulai dari penetapan ground controls (titik dasar kontrol) hingga kepada pengukuran batas tanah. Sebelum dilakukan pemotretan pada setiap titik kontrol tanah yang ada harus diberi tanda/premark (proses premarking). Hal ini dimaksudkan supaya pada foto udara hasil pemotretan nantinya akan dapat ditemukan titik-titik kontrol tanah tersebut. Hal ini sangat penting artinya dalam pekerjaan triangulasi udara. Titik kontrol tanah yang telah ditandai tersebut berupa koordinat planimetrik (x,y) maupun tinggi (z). Biasanya untuk daerah datar cukup diukur koordinat planimetriknya, sedangkan untuk daerah bergunung selain koordinat planimetrik juga harus diukur tingginya. Koordinat titik kontrol tanah ini diperlukan untuk proses triangulasi udara.
C. Langkah Kerja 1. Menyiapkan peta perencanaan jalur terbang pada peta rupa bumi yang telah dibuat sebelumnya.
2. Menentukan simbol untuk titik kontrol (x,y,z), titik kontrol planimetrik (x,y), dan titik kontrol tinggi z serta mengeplotkannya pada peta perencanaan jalur terbang sesuai dengan ketentuan. Adapun ketentuannya yaitu untuk titik kontrol (x,y,z) merupakan titik kontrol yang melingkupi daerah yang akan dipetakan. Sedangkan titik kontrol planimetrik dan titik kontrol tinggi diletakkan pada bidang pertampalan (coverage area) foto setiap 5 – 7 foto. Simbol yang digunakan untuk menggambarkan ketiga titik kontrol di atas yaitu: Titik Kontrol (x,y,z) Titik Kontrol Planimetrik (x,y) Titik Kontrol Tinggi z
D. Hasil Perencanaan Titik Kontrol Terlampir
E. Kesimpulan Proses Premarking dilakukan supaya pada foto udara hasil pemotretan dapat ditemukan titik-titik kontrol tanah. Dimana titik-titik kontrol tersebut sangat diperlukan untuk proses triangulasi udara.
F. Daftar Pustaka http://www.scribd.com/doc/58754965/Fotogrametri-Atau-Aerial-SurveyingAdalah-Teknik-Pemetaan-Melalui-Foto-Udara [diakses pada 12 Maret 2012] http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&cts=1 331547830125&ved=0CB4QFjAAOAo&url=http%3A%2F%2Filib.ugm.ac.id%2Fjurnal%2Fdownload.php%3FdataId%3D3309&ei=pM5dT 47YHNHHrQf215WIDA&usg=AFQjCNEI2LPhwJ3NYJYIg7kwQ1oNqBr unA [diakses pada 12 Maret 2012] http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4308542545.pdf [diakses pada 12 Maret 2012]
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.