Laporan Penelitian Tindakan Kelas

July 7, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Penelitian Tindakan Kelas...

Description

 

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020

 

Disusun oleh:

MARIA JENA, S.Pd. NIP. 198010242009032007

PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 2 BORONG 2020  

ABSTRAK

Dalam penelitan ini menggunakan meode penelitan tndakan kelas (PTK). Dimana penelitan ini berujuan unuk meningkakan aktvias belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Insrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktvias siswa, hasil wawancara, lembar soal es akhir siklus, caaan lapangan dan dokumenasi. Berdasarkan analisis dan pengamaan hasil dari penelitan ersebu diperoleh informasi bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapa meningkakan aktvias dan hasil belajar siswa, dapa erliha pada siklus I raa-raa persenase aktvias belajar sebesar 55,2% dan raaraa hasil belajar siswa sebesar 46,9. Sedangkan pada siklus II raa-raa persenase aktvias sebsesar

 

82% dan raa-raa hasil belajar siswa sebesar 71,04. Pada siklus I masih ada siswa yang mendapa nilai dibawah KKM yaiu 65, namun pada pada siklus II nilai erendahnya adalah adalah 67 dan sudah tdak ada lagi si siswa swa yang mendapa nilai dibawah KKM. Dengan demikian dapa disimpulkan bahwa semakin besar raa-raa aktvias belajar siswa, semakin besar pula raa-raa nilai es hasil belajar siswa, dan sebaliknya.

Kaa kunci : Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Proses aktvias Pembelajaran, Hasil belajar, Ekonomi

v   KATA PENGANTAR

 

Segala puji dan syukur penulis panjaka Kehadira Tuhan Yang Maha Kuasa, karena aas penyelenggaraan-Nya segala usaha penulis unuk membua PTK ini berlangsung dengan baik. Penelitan ini berujuan menerapkan meode inkuiri dalam pembelajaran maeri ekonomi khususnya pada pokok bahasan pasar. Variasi penerapan meode guru dalam menyajikan maeri pembelajaran ekonomi berujuan meningkakan hasil belajar siswa. selain iu siswa diberi banyak ruang unuk melahirkan ide-ide kreatfnya, membangun pengeahuan sendiri dan mampu mengenal lingkungannya. Penulis menyadari segala usaha pembuaan PTK ini mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan reeksi dan sampai pada ceaknya ulisan ini tdak erlepas dari banuan dari be berbagai rbagai pihak yang dengan caranya masing-masing membanu penulis melancarkan urusan penyelenggaran PTK ini. Oleh karena iu penulis mengucapkan erima kasih dan horma yang setnggi-tngginya kepada: 1. Ibu kepala kepala sekola sekolah h yang yang sela selalu lu mem member berika ikan n doro doronga ngan nd dan an pik pikira iran ny yang ang memban membanu u pen penuli uliss dalam banyak hal unuk PTK ini 2.

Te Tema mann-e ema man n obser observe verr yang yang d den enga gan n se seta ta men menda damp mpin ingi gi p pen enul ulis is d dal alam am p pen enel elit itan an..

3. Te Tema mann-e ema man n di SMA SMA Nege Negeri ri 2 Bor Boron ong g yang yang ssel elal alu u seta seta m mem emba ban nu u pe penu nuli liss da dala lam m ur urus usan an penyelesaian ulisan ini. 4. Semua Semua pihak pihak yang yang deng dengan an car carany anya a masi masingng-mas masing ing memban membanu u pen penuli uliss meny menyele elesai saikan kan PTK ini ini.. Penulis menyadari bahwa ulisan ini masih sanga jauh dari kesempurnaan, baik eknik penulisan, sisematka maupun isinya. Penulis membuka diri menerima keritkan yang sifanya membangun unuk perbaikan ulisan ini di lain kesempaan. Namun erlepas dari kekurangan iu semua, kiranya ulisan ini memiliki empa ersendiri di hat pembaca yang budiman. Penulis: Maria Jena , S.Pd

 

 

DAFTAR ISI   Absra Abs rak kv Kaa Ka a Pen Pengan ganar ar vi Daar Isi

viii

Daar Tabel

xi

Da Daa arr Gam Gamba barr xii xii Daar Lampiran

xiii

BAB I PENDAHULUAN A.

Laar Belakang Penelitan

B.

Identkasi Masalah

4

1

 

C.

Pembaasan Masalah

4

D.

Perumusan Masalah

4

E.

Tujuan Penelitan

5

F.

Manfaa Penelitan

5

BAB II. KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL A. Acuan Te Teori Ar Area da dan Fo Fokus ya yang Di Dielit 1.

Hakika Problem Based Learning (PBL)

7

a.

Pengertan Problem Based Learning (PBL)

b.

Ciri-ciri P Pe embelajaran Pr Problem Ba Based Le Learning(PBL)

c.

Tahap-ahap PBL

d.

Manfaa Pembel ela ajaran Problem Based Learning (PBL)

B.

Aktvias Belajar

1.

Hakika A Ak ktvias S Siiswa da dalam Pe Pembelajaran

a.

Pengertan Aktvias

b.

Prinsip Aktvias 1 13 3

c.

Klasikasi Aktvias belajar siswa

d.

Nilai Aktvias dalam Pengajaran15 n15

2.

Pembelajaran ekonomi

a.

pengertan Pembelajaran ekonomi

7 9

10

11

11

14

15

viii b.

Tujuan Pembelajaran ekonomi 17

c.

Aktv Aktvi ias as Sisw Siswa a Pa Pada da Ko Kons nsep ep Pe Perm rmin ina aan an dan dan Pe Pena nawa wara ran n

sera Te Terbenuknya Ha Harga K Ke eseimbangan

18

C.

Hasil Penelitan yang Relevan

20

D.

Pengajuan Ko Konsepual Perencanaan T Tiindakan

E.

Hipoesis

21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A.

Tempa dan Waku Penelitan

22

B.

Meode dan Rancangan Siklus

22

20

11

 

C.

Subjek/Partsipan yang Terliba dalam Penelitan

D.

Peran dan Posisi Penelit dalam Penelitan

E.

Tahapan Inervensi Tindakan

F.

Hasil Inervensi Tindakan yang Diharapkan

G. H.

Sumber Daa 29 In Inssrumen-insrumen Penel eliitan29

I.

Teknik Pengumpulan Daa

J.

Teknik Pemeriksaan Keerpercayaan

K.

Analisis D Da aa d da an Inerpresasi Hasil Analisis

L.

Pengembangan P Pe erencanaan Ti Tindakan 33

25 25

26 29

30 31 32

BAB IV HASIL PENELITIAN A.

De Desskr krek ekon ono omii Hasi asil Ine Inerv rven ensi si Tind indakan akan

1.

Penelitan Pendahuluan 34

2.

Tindakan Pembelajaran Siklus I 35

3.

Tindakan Pembelajaran Siklus II 44

B.

Pemeriksaan Ke Keabsahan Da Daa

C.

Analisis Daa

D.

Inerpreasi Hasil Analisis

E.

Pembahasan Temuan Penelitan57 n57

52

53 57

 

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

Kesimpulan

B.

Saran

60

61

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................62

 

ix  

 

x  

DAFTAR TABEL 1. Tabel 4.1………………………………………………………………….. 36 2. Tabel 4.2………………………………………………………………….. 39 3. Tabel 4.3…………………………………………………………………..42 4. Tabel 4.4………………………………………………………………….. 43 5. Tabel 4.5………………………………………………………………….. 45 6. Tabel 4.6………………………………………………………………….. 48 7. Tabel 4.7……… 4.7…………………… ………………………… …………………………… …………………………… ………………. …. 51 8. Tabel 4.8…………………………………….……………………………. 53 9. Tabel 4.9……………………………………….…….…………………… 55 10. Tab Tabel 4. 4.10……………………………..…………………………………..

56

 

xi  

 

1. 2. 3.

 

xii  

A.

 

Sebagaimana eruang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 enang Sisem Pendidikan Nasional Bab I, Pasal I, dijelaskan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan erencana unuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesera didik secara aktf mengembangkan poensi dirinya unuk memiliki kekuaan spiriual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sera keerampilan yang diperlukan dirinya, masyaraka, bangsa dan negara”. Pelaksanaan pembelajaran saa ini elah mengalami perubahan, dinama siswa tdak hanya dianggap sebagai objek pembelajaran semaa, eapi harus diberikan peran aktf sera dijadikan mira dalam proses pembelajara sehingga siswa bertndak sebagai pesera didik yang aktf sedangkan guru bertndak sebagai fasiliaor dan mediaor yang kreatf.  Ekonomi merupakan salah sau disiplin ilmu yang didalamnya mengkaji berbagai kajian sosial dianaranya geogra, sejarah, ekonomi dan sosial. Maa pelajaran ekonomi ini sanga pentng kedudukannya dalam masyaraka karena membahas enang kehidupan sehari-hari. Namun selama ini masih banyak siswa yang mengalami kesulian dalam memahami dan mengikut pelajaran ini. Menuru Slameo adanya kesulian aau kekurangsenangan siswa erhadap pelajaran ekonomi dapa disebabkan oleh dua fakor, yaiu fakor inernal merupakan fakor yang berasal dari dalam diri siswa, fakor ini dipengaruhi oleh tga fakor, yaiu fakor jasmani, fakor psikologi dan fakor kelelahan. Sedangkan fakor eksernal merupakan fakor yang berasal dari luar diri siswa, dimana fakor ini mempengaruhi siswa dalam kegiaan belajar adalah fakor keluarga, ke luarga, fakor sekolah, dan fakor masyaraka.

Para siswa hanya bisa mendengar dan meliha bagaimana sang guru menjelaskan suau pokok bahasan dan siswa erbiasa selalu menerima penjelasan dari guru. Ketka dianyakan apakah ada yang belum mengert, mereka hanya diam, diam karena sudah paham aau diam karena aku unuk mengajukan peranyaan. Tidak sediki siswa beranggapan ekonomi sebagai maa pelajaran yang sanga membosankan dan tdak sediki pula siswa yang berusaha menghindari maa pelajaran ersebu.  ersebu. Anggapan ini salah saunya disebabkan oleh cara mengajar guru yang membua siswa menjadi bosan. Dalam proses belajar mengajar, perhatan siswa erhadap maeri yang diberikan guru akan sanga mempengaruhi berhasil tdaknya proses belajar mengajar. Perhatan siswa yang lebih inensif erhadap maeri yang diberikan guru akan menyebabkan ransfer pengeahuan yang erjadi lebih mudah, sehingga di harapkan proses belajar mengajar akan dapa lebih berhasil. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang elah dilakukan di kelas X IIS 1 SMAN 2 Borong diperoleh kenyaaan sebagai beriku:

 

1. Meode Meode pembel pembelaja ajaran ran yang yang seri sering ng dil dilaku akukan kan oleh oleh guru guru adal adalah ah me meode ode cerama ceramah hd dan an pem pemberi berian an ugas. 2.

Sisw Siswa a mera merasa sa ak aku u u un nuk uk b ber era any nya a en enan ang g mae maeri ri pel pelaja ajara ran n ya yang ng b bel elum um d dip ipah aham ami. i.

3.

Siswa Siswa tdak tdak beran beranii meng mengerja erjakan kan soal soal di di depa depan n kela kelas, s, karena karena dik dikhaw hawatr atrkan kan jawaban jawaban aka akan n sala salah h

4.

Guru Guru llebi ebih h mend mendomi ominas nasii jala jalanny nnya ap pemb embela elajar jaran an di kelas, kelas, seh sehing ingga ga mengaki mengakiba bakan kan siswa siswa pasif pasif.3 .3

Berhubungan dengan hal ersebu, guru harus dapa memilih dan menyajikan sraegi dan pendekaan belajar yang efektf. Tugas guru adalah menerapkan suau meode yang memberikan jaminan ertnggi unuk mencapai ujuan dari kegiaan belajar mengajar. Dengan pemilihan meode belajar yang menarik, maka akan umbuh semanga para siswa unuk lebih aktf dan menyukai pelajaran ekonomi. Permasalahan ersebu dapa diaasi dengan melakukan erobosan dalam pembelajaran ekonomi sehingga tdak menyajikan maeri yang bersifa absrak, eapi juga harus melibakan siswa secara aktf di dalam pembelajaran Unuk meningkakan aktvias belajar siswa, guru harus dapa memilih dan menyajikan sraegis dan pendekaan belajar yang efektf. Salah saunya dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dalam model ini erdapa ahapan-ahapan dalam pelaksanaannya. Salah saunya adalah diskusi kelompok dimana siswa harus beraktvias di dalam kelompok ersebu sepert mengeluarkan pendapa, memecahkan soal dan menjadi uor sebaya. Model pembelajaran PBL secara efektf akan membanu meningkakan aktvias belajar siswa karena mengharuskan siswa unuk aktf dalam ahapan diskusi kelompok. Dengan kegiaan ini diharapkan aktvias belajar siswa akan meningka yang berdampak pada peningkaan hasil belajar. Berdasarkan kenyaaan bahwa rendahnya rendahnya aktvias siswa dalam belajar ekonomi, maka penuli penuliss erarik unuk mengadakan penelitan dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) unuk Meningkakan Aktvias Belajar Siswa kelas X IIS 1 SMAN 2 Borong”.

B.

Identkasi Masalah

Penelitan ini mengenai penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) unuk meningkakan Aktvias Belajar Siswa, dengan identkasi masalah : 1.

Semanga belajar siswa kurang

2.

Rend Rendah ahny nya ap per erha hata tan n ssis iswa wa e erh rhad adap ap pela pelaja jara ran n eko ekono nomi mi

3.

Rendahnya k ke eaktfan b be elajar ssiiswa

4.

Rendahnya hasil belajar siswa

5.

Cara Cara me meng ngaj ajar ar masi masih h dila dilaku kuka kan n se seca cara ra konv konves esio iona nal. l.

 

C.

Pembaasan Masalah

Berdasarkan laar belakang dan identkasi masalah diaas, permasalahan yang akan dibahas dalam penelitan ini dibaasi hanya pada : 1. Ak Aktv tvi ias as pemb pembel elaja ajara ran n den denga gan n men mengg ggun unak akan an mo mode dell pembe pembela laja jara ran n Pro Probl blem em Ba Base sed d Lea Learn rnin ing g (PBL) pada konsep perminaan dan penawaran sera erbenuknya harga keseimbangan. 2.

Hasil Hasil Bel Belaja ajarr pada pada konsep konsep permin perminaa aan n dan dan pen penawa awaran ran sera sera er erben benuk ukny nya ah harg arga a kesei keseimba mbanga ngan. n.

D.

Perumusan Masalah

Berdasarkan pembaasan masalah dan identkasi masalah diaas, maka penelit merumuskan : 1. Ap Apak akah ah pene penera rapa pan n model model pemb pembel elaj ajar aran an Prob Proble lem m Based Based Lear Learni ning ng (PBL (PBL)) dapa dapa me meni ning ngka kak kan an aktvias belajar ekonomi siswa?  

2. Ap Apak akah ah pene penera rapa pan n model model pemb pembel elaj ajar aran an Prob Proble lem m Based Based Lear Learni ning ng (PBL (PBL)) dapa dapa me meni ning ngka kak kan an hasil belajar siswa?

E.

Tujuan Penelitan

Tujuan dilakukannya penelitan ini adalah : 1. Mengea Mengeahui hui sejauh sejauhman mana a pros proses es penera penerapan pan mod model el Proble Problem mB Base ased d LLear earnin ning g ((PBL PBL)) sehi sehingg ngga ad dapa apa meningkakan aktvias belajar siswa dalam belajar ekonomi 2. Mengea Mengeahui hui bag bagaim aimana ana hasil hasil belaja belajarr ekon ekonomi omi siswa siswa pada pada k kons onsep ep permin perminaa aan nd dan an pen penawa awaran ran sera erbenuknya harga keseimbangan seelah dierapkan model pembelajaran Problem Based learning (PBL).

F.

Manfaa Penelian

Penelitan ini diharapkan berguna bagi para pendidik unuk memanfaakan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menjadi alernatf penggunaan media yang efektf dalam pengajaran ekonomi

 

1.

Bagi sekolah

Menjadi bahan masukan unuk para guru unuk mengembangkan kompeensinya, eruama yang berkaian dengan aktvias belajar siswa dengan penerapan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran ekonomi. 2.

Bagi guru

Menjadi bahan masukan unuk para praktsi pendidikan khususnya guru ekonomi dalam penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) agar mengarah kepada keaktfan siswa sehingga hasil belajar dapa ercapai dengan maksimal. 3. Bagi Bagi ssisw iswa, a, peneli penelitan tan ini dap dapa a memban membanu u sis siswa wa lebih lebih mengak mengakta tan nd diri irinya nya dalam dalam pro proses ses belajar mengajar sehingga keinginan siswa unuk belajar meningka. Selain iu, dengan menggunakan model PBL dapa menunjukkan cara berpikir siswa, sera saling ukar menukar pengalaman informasi .  

3. Bagi penelit sendiri bermanfaa unuk mengenalkan dan memanfaakan model Problem Based Learning (PBL) kepada siswa sebagai alernatf penggunaan media yang efektf dan penelit dapa memahami lebih jauh penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai upaya memperbaiki dan memudahkan mengajar konsep perminaan dan penawaran sera erbenuknya harga keseimbangan sehingga dapa meningkakan keaktfan siswa dengan baik. Sedangkan bagi mahasiswa, penelitan ini diharapkan menjadi awal bagi penelitan selanjunya sehingga dapa menambah khasanah penggunaan dalam bidang yang dika

A.

Acuan Te Teori Ar Area da dan Fo Fokus ya yang Di Dielit

Menuru I wayan Dasna „„PBL merupakan pelaksanaan pembelajaran berangka dari sebuah kasus erenu dan kemudian di analisis lebih lanju guna g una unuk diemukan masalahnya, dan merupakan salah sau model pembelajaran inovatf yang dapa memberikan kondisi belajar aktf kepada siswa”.1 Menuru Wiantnaisyah “Problem Based Learning adalah meode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan menginegrasikan pengeahuan baru-baru”.

 

Model pembelajaran berbasis masalah adalah “suau pendekaan pembelajaran yang menggunakan masalah fakual sebagai suau koneks bagi siswa unuk belajar berpikir krits dan erampil dalam pemecahan masalah, sehingga mereka memperoleh pengeahuan dan konsep-konsep yang esensial dari maeri pembelajaran”.3 Menuru Ibrahim dan Nur (2002) “pembelajaran berdasarkan masalah merupakan salah sau benuk pengajaran yang memberikan penekanan unuk membanu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan oonom. Melalui bimbingan yang diberikan secara berulang akan mendorong mereka mengajukan peranyaan, mencari penyelesaian erhadap masalah konkri oleh mereka sendiri sera menyelesaikan ugas – ugas ersebu secara mandiri”.4 Menuru Muhibbin Syah “Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan meode-meode ilmiah aau berpikir secara sisemats, logis, rasional, lugas, dan eraur, dan elit”.5 Menuru Nurhayat Abbas “PBL merupakan suau pendekaan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyaa sebagai suau koneks bagi siswa unuk belajar berpikir krits dan keerampilan pemecahan masalah, sera unuk memperoleh pengeahuan dan konsep yang esensi dari maeri pelajaran”.6 Menuru Sepien, dkk, yang dikutp I wayan bahwa “PBL adalah suau model pembelajaran yang melibakan siswa unuk memecahkan suau masalah melalui ahap-ahap meode ilmiah sehingga siswa dapa mempelajari pengeahuan yang berhubungan dengan masalah ersebu dan sekaligus memiliki keerampilan unuk memecahkan masalah”.7 Dalam model Problem Based Learning (PBL), fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih sehingga siswa tdak saja mempelajari konsep- konsep yang berhubungan dengan masalah yang menjadi pusa perhatan eapi juga meode ilmiah unuk memecahkan m masalah asalah ersebu. Oleh sebab iu siswa siswa tdak saja harus memahami konsep yang relevan dengan masalah yang menjadi pusa perhatan eapi juga memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan dengan keerampilan menggunakan meode ilmiah dalam pemecahan masalah dan menumbuhkan pola berpikir krits. Berdasarkan beberapa denisi di aas maka dapa disimpulkan bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) merupakan salah sau m model odel yang dikembangkan unuk unuk membanu pesera didik mengembangkan kemampuan berpikir, pengeahuan, pemecahan masalah dan keerampilan inelekual (belajar berbagai peran orang dewasa melalui keerlibaan mereka dalam pengalaman nyaa aau stmulasi dan menjadi pembelajar yang oonom aau mandiri) sera beranggung  jawab. Model pengajaran ini sanga sanga efektf unuk mengajarkan proses-proses berpiki berpikirr tngka tnggi, membanu pesera didik membangun sendiri pengeahuannya enang dunia sosial dan sik di sekelilingnya. Maka dapa disimpulkan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah adalah pembelajaran yang berpusa pada siswa unuk memecahkan suau masalah melalui ahap-ahap meode ilmiah sehingga siswa dapa mempelajari pengeahuan yang berhubunga dengan masalah ersebu.  

b.

Ciri Ciri-c -cir irii P Pem embe bela laja jara ran n Pro Probl blem em Base Based d Lea Learn rnin ing g (PB (PBL) L)

 

Nurhayat mengemukakan “pelaksanaan model pembelajaran PBL memiliki ciri-ciri sebagai beriku: 1). Mengajukan peranyaan aau masalah 2). Berfokus pada keerkaian anar disiplin 3). Penyelidikan aunentk 4). Menghasilkan produk aau karya dan memamerkannya 5). Kerja Ke rja sama”. Selain iu menuru I wayan Dasna dan Surisno, Problem Based learning (PBL) memiliki karakeristkkarakeristk sebagai beriku: 1)

Bel ela ajar d diimulai de dengan ssu uau ma masalah

2)

Me Mema mast stka kan n bahw bahwa a ma masa sala lah h ya yang ng dib diber erik ikan an b berh erhub ubun unga gan n deng dengan an dun dunia ia nya nyaa a ssis iswa wa..

3)

Me Meng ngor orga gani nisa sasi sika kan n pela pelaja jara ran n dise disepu pua arr masa masala lah, h,

4) Me Memb mberi erika kan n ang anggu gung ng jaw jawab ab yan yang g besa besarr kepa kepada da pem pembe bela laja jarr da dala lam m memb memben enu uk k da dan n menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri 5)

Menggunakan Kelompok kecil.

6) Menun Menunu u siswa siswa unuk unuk men mendem demon onras rasika ikan n apa apa yan yang g ela elah hm merek ereka a pela pelajar jarii dala dalam mb ben enuk uk suau suau kinerja.

Berdasarkan uraian ersebu erdapa ampak jelas j elas bahwa pembelajaran dengan model PBL dimulai adanya masalah (dapa dimunculkan oleh siswa aau guru), kemudian siswa memperdalam pengeahuannya unuk memecahkan masalah ersebu sehingga siswa erdorong berperan be rperan aktf dalam belajar.

c.

Tahap-ahap PBL

Menuru Nurhayat, pelaksanaan model pembelajaran berdasarkan masalah meliput lima ahapan, yaiu: 1) Orien Orienasi asi siswa siswa erhada erhadap p masala masalah h aunen aunentk. tk. Pad Pada a ahap ahap ini gur guru u menjel menjelask askan an ujuan ujuan pembelajaran, menjelaskan logistk yang diperlukan, memotvasi siswa erliba dalam aktvias pemecahan masalah. 2) Mengor Mengorgan ganisa isasik sikan an pes peser era ad didi idik. k. Pad Pada a aha ahap p iini ni guru guru m memb embagi agi peser pesera ad didi idik kk ke e dala dalam m kelompok, membanu pesera didik mendenisikan dan mengorganisasikan ugas belajar yang berhubungan dengan masalah. 3) Membim Membimbin bing g peny penyeli elidik dikan an ind indivi ividu du maupun maupun kel kelomp ompok. ok. Pada Pada aha ahap p ini ini gur guru u mend mendoro orong ng pesera pesera didik unuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan unuk mendapakan penjelasan dan pemecahan masalah. 4)

Mengem Mengemban bangka gkan n dan dan men menyaj yajika ikan n hasi hasill k kary arya. a. Pada Pada aha ahap p iini ni guru guru memb memban anu up pese esera ra didik didik

dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai.

 

5) Mengan Menganali alisis sis dan men mengev gevalu aluasi asi pro proses ses pemecah pemecahan an masala masalah. h. Pad Pada a aha ahap p iini ni guru guru memb memban anu u pesera didik unuk melakukan reeksi aau evaluasi erhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.

Menuru Iwayan Sadia, langkah-langkah yang harus diperhatkan dalam merancang program pembelajaran PBL sehingga proses pembelajaran benar- benar menjadi berpusa pada siswa (suden cener) adalah sebagai beriku : 1)

Fokusk Fokuskan an permas permasala alahan han,, sekia sekiarr pembel pembelaja ajaran ran konsep konsep-ko -konse nsep p sains sains yan yang g esensi esensial al dan srae sraegis gis..

2) Berikan Berikan kesemp kesempaa aan n kepa kepada da siswa siswa unuk unuk men mengev gevalu aluasi asi gagasa gagasanny nnya am mela elalui lui eks eksper perime imen n aau aau sudi lapangan. Siswa akan menggali daa- daa yang diperlukan unuk memecahkan masalah yang dihadapinya. 3) Berikan Berikan kesemp kesempaa aan n ssisw iswa au unu nuk k men mengel gelola ola daa daa y yang ang mereka mereka mil miliki iki yang yang m meru erupak pakan an pro proses ses lathan meakognisi. 4) Berikan Berikan kesemp kesempaa aan n kep kepada ada siswa siswa unuk unuk mem mempre presen senas asika ikan n sol solusi usi-- sol solusi usi yan yang g mereka mereka kemukaan. Penyajiannya dapa dilakukan dalam benuk seminar aau publikasi aau dalam benuk penyajian poser.11

d.

Manf Manfaa aa Pe Pemb mbel elaj ajar aran an Pr Prob oble lem m Base Based d Lear Learni ning ng (PBL (PBL))

Menuru Sudjana “manfaa khusus yang diperoleh dari meode Dewey adalah meode pemecahan masalah. Tugas guru adalah membanu para siswa merumuskan ugas-ugas, dan bukan menyajikan ugas-ugas pelajaran. Objek pelajaran tdak dipelajari dari buku, eapi dari masalah yang ada di sekiarnya”. B.

Aktvias Belajar

1.

Ha Haki kika ka Akt Aktv vi ias as Sisw Siswa a dal dala am Pe Pem mbelaj elajar aran an

a.

Pengertan Aktvias

Sebelum membahas enang aktvias belajar, akan diuraikan erlebih dahulu maksud dari belajar iu sendiri. Menuru Sadirman belajar memiliki maksud anara lain unuk : 1)

Mengea Mengeahui hui kep kepand andaia aian, n, kec kecaka akapan pan aau aau kons konsep ep yang yang ssebe ebelum lumnya nya tda tdak kp pern ernah ah dik dikea eahui hui..

2) Dapa Dapa m meng engerja erjakan kan sesua sesuau uy yang ang sebelu sebelumny mnya at tdak dak dapa dapa dip diperb erbua ua,, b baik aik tngkah tngkah laku laku maup maupun un keerampilan. 3) Mampu Mampu mengom mengombin binasi asikan kan dua pen pengea geahu huan an (du (dua a lebi lebih) h) ke dal dalam am suau suau pen penger gertan tan bar baru, u, bai baik k keerampilan, pengeahuan, konsep maupun sikap/tngkah laku. 4)

Da Dapa pa mema memaha hami mi da dan/ n/ aa aau u mene menera rapk pkan an p pen enge gea ahu huan an yan yang g ela elah hd dip iper erol oleh eh.1 .13 3

 

Dengan meliha beberapa maksud belajar sepert disebu di aas, fakor keaktfan siswa sebagai subjek belajar sanga menenukan. Pada prinsipnya belajar adalah berbua. Menuru Sadirman “berbua unuk mengubah tngkah laku jadi melakukan kegiaan, tdak ada belajar kalau tdak ada aktvias”. Dalam konsep belajar aktf pengeahuan merupakan pengalaman pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan merupakan pemindahan pengeahuan yang dimiliki guru kepada anak didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya mencipakan lingkungan agar siswa dapa memperoleh pengeahuan melalui keerlibaan secara aktf dalam kegiaan belajar. Aktvias siswa merupakan salah sau ciri ineraksi belajar mengajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Edi Suardi dalam bukunya pedagogik (1980), yaiu “bahwa siswa merupakan senral, maka aktvias siswa merupakan syara mulak bagi berlangsungnya ineraksi belajar mengajar”. me ngajar”. Menuru Sriyono “aktvias adalah segala kegiaan yang dilaksanakan baik secara jasmani aau rohani”. Menuru Ahmad Rohani “aktvias sik adalah pesera didik gia- aktf dengan anggoa badan, membua sesuau, bermain, aaupun bekerja, ia tdak hanya duduk dan mendengarkan, meliha hanya pasif. Sedangkan aktvias psikis adalah pesera didik yang daya jiwanya bekerja sebanyakse banyak- banyaknya aau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran”.17 Dari pengertan beberapa di aas, dapa disimpulkan bahwa aktvias adalah segala kegiaan yang dilakukan siswa baik kegiaan sik aaupun menal selama proses belajar mengajar.

b.

Prinsip Aktvias

Menuru Piege “seorang anak berpikir sepanjang ia berbua. Tanpa perbuaan anak ak berpikir. Agar anak berpikir sendiri, ia harus diberi kesempaan unuk berbua sendiri”.18 Menuru Piege ada 4 prinsip belajar aktf yaiu : 1)

Sisw Siswa a har harus us memb memban angu gun n pen penge gea ahu huan anny nya a sen sendi diri ri,, seh sehin ingg gga ab berm ermak akna na..

2) Cara Cara b bela elajar jar yang yang pali paling ng bai baik ka adal dalah ah jik jika a merek mereka a ak aktf tf dan ber berin inerak eraksi si den dengan gan objek objek yan yang g konkri. 3)

Bela Belaja jarr h har arus us berp berpus usa a pada pada si sisw swa ay yan ang g ber bersi sifa fa pri priba badi di

4)

In Ine era raks ksii sosi sosial al dar darii kerj kerja a sama sama har harus us dib diber erii pe pera rana nan np pen entn tng gd dal alam am k kel elas as.1 .19 9

Dengan demikian dalam kegiaan belajar, siswa yang sebagai subjek haruslah aktf berbua. Dengan kaa lain bahwa dalam belajar sanga diperlukan adanya aktvias, anpa aktvias belajar tdak akan mungkin berlangsung dengan baik. Jadi, dalam proses belajar mengajar siswalah yang harus membangun pengeahuannya sendiri. Sedangkan guru berperan unuk mencipakan kondisi yang kondusif dan mendukung bagi ercipanya pembelajaran yang bermakna. Siswa harus mengalami me ngalami dan berineraksi langsung dengan objek yang nyaa.

 

c.

Klasikasi A Ak ktvias B Be elajar S Siiswa

Aktvias siswa selama proses belajar mengajar me ngajar merupakan salah sau indikaor adanya keinginan siswa unuk belajar. Ditnjau dari segi proses dan hasil, Sriyono mengemukakan “bahwa siswa dikaakan memiliki keaktfan apabila memiliki ciri-ciri perilaku sebagi beriku : 1)

Se Seri ring ng ber era any nya a kep kepa ada gu guru ru a aau au si sisw swa a lai lain n

2)

Mampu menjawab peranyaan

3)

Se Sena nang ng dan mau men enge gerj rjak akan an uga ugass y yan ang gd diiberi berik kan

4)

Mengajukan pendapa

5)

Da Dapa pa bek eker erja jasa sama ma den denga gan n sis iswa wa lai lain”. n”.20

Menuru Paul B. Diedrich menyimpulkan kegiaan pesera didik yang meliput aktvias jasmani dan aktvias jiwa, klasikasinya anara lain sebagai beriku : 1) Visual Visual act actvit vites es,, memb membaca aca,, memp memperha erhatka tkan: n: gambar gambar,, d demo emons nsras rasi, i, per percob cobaan aan,, p peker ekerjaa jaan no oran rang g lain dan sebagainya. 2) Oral Oral a actv ctvite ites, s, menya menyaaka akan, n, merumu merumuska skan, n, berany beranya, a, member memberii sara saran, n, men mengelu geluark arkan an pen pendap dapa, a, mengadakan inerview, diskusi, inerupsi, dan sebagainya. 3)

Lisen Lisening ing actvit actvites, es, menden mendengark garkan: an: ura uraian ian,, pe percak rcakapa apan, n, d disk iskusi usi,, mu musik sik,, pi pida dao, o, d dan an seba sebagai gainya nya..

4)

Writng Writng actvit actvites, es, menuli menulis: s: cer ceria ia,, k kara aranga ngan, n, lap lapora oran, n, es ang angke ke,, m meny enyali alin, n, dan seb sebaga againy inya. a.

5)

Dr Draw awin ing g actvi actvites tes,, mengg menggam amba bar, r, memb membua ua grak grak,, pe pea a,, dia diagr gram am,, pola pola,, da dan n seb sebag agai ainy nya. a.

6) Moor Moor actvit actvites, es, melaku melakukan kan percob percobaan aan,, membu membua a konsr konsruks uksi, i, mod model, el, mer merepa eparas rasi, i, ber bermai main, n, berkebun, dan sebagainya. 7) Menal Menal actvit actvites, es, mengan mengangga ggap, p, mengin menginga ga,, mem memeca ecahka hkan n mas masala alah, h, men mengan ganali alisis sis,, mel meliha iha hubungan, mengambil kepuusan, dan sebagainya. 8) Em Emit iton onal al actv actvit ites es,, menar menaruh uh m min ina a,, meras merasa a bosa bosan, n, g gemb embir ira, a, bera berani ni,, en enan ang, g, gu gugu gup p dan dan sebagainya. 21

Dari beberapa klasikasi aktvias di aas siswa dimina unuk memiliki aktvias ersebu dalam proses pembelajaran agar proses belajarnya lebih bermakna dan aktf dalam melakukan kegiaan belajar.

d.

Nilai Ak Aktvias da dalam Pe Pengajaran

Pengajaran yang efektf adalah pengajaran yang menyediakan kesempaan belajar sendiri aau melakukan aktvias sendiri. Dengan melakukan aktvias pesea didik dapa memperoleh pengeahuan, pemahaman, dan aspek tngkah laku lainnya, sera mengembangkan keerampilan yang bermakna unuk hidup bermasyaraka.

 

Menuru Oemar Hamalik, penggunaan asas aktvias besar nilainya bagi pengajaran para siswa, karena : 1).

Para

siswa

mencari

pengalaman

sendiri dan

langsung mengalami sendiri

2).

Berbua Berbua sendir sendirii akan akan mengem mengemban bangka gkan n selu seluruh ruh asp aspek ek prib pribadi adi siswa siswa secara secara inegra inegrall

3). 3).

Me Memu mupu puk k ker kerja ja sam sama a yang yang harm harmon onis is dika dikala lang ngan an si sisw swa a

4) 4)..

Pa Para ra sisw siswa a be beke kerja rja menu menuru ru min mina a da dan n kema kemamp mpua uan n send sendir irii

5).

Memper Memperera era hubun hubungan gan sekola sekolah h dan dan masy masyara araka ka,, dan dan h hubu ubunga ngan n an anar ara a orang orang ua dengan dengan guru guru

6). Pen eng gajaran d diiselenggar garakan sse eca carra re realists da dan k ko onkri sseh ehiingga me mengembangkan pemahaman dan berpikir krits sera menghindarkan verbalias 7).

Pengaja Pengajaran ran di seko sekolah lah menjad menjadii hi hidup dup seb sebaga agaima imana na aktv aktvia iass da dalam lam kehidu kehidupan pan di m masy asyara araka ka..

2.

Pembelajaran ekonomi

a.

Pengertan Pembelajaran ekonomi

Ada beberapa diberikan oleh para pendidikan dan tngkah eori belajar iu sendiri. Menuru Slameo secarapengertan psikologis yang “Belajar merupakan suauahli proses perubahan laku sseorang sebagai hasil dari ineraksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebuuhan hidupnya. Perubahan-perubahan ersebu akan dalam seluruh aspek tngkah laku. Pengertan belajar dapa didenisikan sebagai suau proses usaha yang dilakukan individu unuk memperoleh suau perubahan tngkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu iu sendiri dalam ineraksi dengan lingkungannya”. Dari denisi belajar ersebu di aas dapa dikaakan bahwa belajar dapa didenisikan sebagai suau hasil proses pengalaman dalam suau prubahan yang berlangsung aktf dengan lingkungan dalam pengeahuannya memanipulasi sumber-sumber sumber-sumber belajar agar erjadi proses belajar dalam diri siswa. Menuru Isjoni menyaakan Pembelajaran adalah suau kombinasi yang ersusun meliput unsur-unsur manusiawi, maerial, fasilias, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempngaruhi mncapai ujuan pmbelajaran. Manusia erliba dalam sisem pengajaran erdiri daridan siswa, guru, dan enaga misalnya laboraorium. Maerial, meliput bukubuku, papan ulis, spidol, foogra, slidelainnya, dan lm, audio dan vido ape. Fasilias dan perlengkapan, erdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual,  juga kompuer. Prosedur, meliput jadwal dan dan meode penyampaian informasi informasi,, praktk, belajar, ujian dan sebagainya.24

Menuru Sudjana “Pembelajaran adalah penyiapan suau kondisi agar erjadinya belajar. Sedangkan menuru Mariana “Pembelajaran adalah upaya logis yang didasarkan pada kebuuhan-kebuuhan belajar anak. Pembelajaran sanga erganung kepada pemahaman guru enang hakika anak sebagai pesera aau sasaran belajar”. Rumusan ersebu di aas tdak erbaas dalam ruang saja, akan eapi juga sisem pembelajaran. Sisem pembelajaran dapa dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar di kelas aau di sekolah.

 

Pembelajaran diarahkan pada pengembangan dan penyempurnaan poensi kemampuan yang dimiliki sepert kemampuan berbahasa, sosio-emosional, moorik, dan inelekual. Seelah memahami denisi dari pembelajaran di aas selanjunya akan dipaparkan mengenai pengertan dan pembelajaran ekonomi. Menuru S. Nasuton “ekonomi adalah pembelajaran yang merupakan suau fungsi aau paduan dari sejumlah maa pelajaran sosial.”26

b.

Tujuan Pembelajaran Ekonomi

Menuru Cranon yang dikutp oleh Hisyam Zaini mengemukakan bahwa “ujuan pembelajaran adalah pernyaaan- pernyaaan enang pengeahuan dan kemampuan yang diharapkan dari pesera seelah selesai pembelajaran”.28 Sedangkan menuru Mager dalam bukunya yang berjudul berj udul Preparing Insructonal Objectves yang dikutp oleh Hisyam Zaini, menyaakan “bahwa “ujuan pembelajaran adalah gambaran kemampuan siswa/mahasiswa yang menunjukkan kinerja yang diinginkan yang sebelumnya mereka tdak mampu”. Berdasarkan pendapa Cranon dan Mager dapa disimpulkan bahwa ujuan pembelajaran adalah hasil belajar yang akan dicapai unuk menunjukkan kemampuannya dalam menunu ilmu. c. Ak Aktv tvi ias as Sis Siswa wa p pad ada a ko kons nsep ep Per Permi min naa aan n dan dan P Pen enaw awar aran an ser sera a Te Terb rben enu ukn knya ya H Har arga ga Keseimbangan 1).

Penger gertan dan Hukum Per erm minaan

Perminaan adalah jumlah barang yang akan dibeli oleh pembeli pada tngka harga yang beragam yang berlaku pada empa dan waku erenu.  erenu. Fakor-fakor yang mempengaruhi perminaan meliput; harga barang iu sendiri, harga barang lain, pendapaan penduduk, jumlah penduduk, cia rasa (selera) masyaraka, waku, ramalan masa daang, dan kualias barang yang bersangkuan. Bunyi hukum perminaan adalah “Perminaan iu berbanding erbalik dengan harga”, artnya sebagai beriku: a). Apabila harga barang naik maka perminaan barang berkurang. b). Apabila harga barang urun maka perminaan barang berambah. Apabila ditnjau dari sebaliknya yaiu perminaan dan pengaruhnya erhadap harga maka erjadi hubungan fungsional sebagai beriku: a). Apabila perminaan naik berambah maka harga akan naik. b). Apabila perminaan berkurang maka harga akan urun. Kurva perminaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan anara jumlah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen pada berbagai tngka harga. harga. Apabila kurva perminaan b bergeser ergeser ke kiri, berart erjadi penurunan perminaan.

 

2).

Penger gertan dan Hukum Pen ena awaran

Penawaran adalah jumlah barang yang diawarkan pada berbagai tngka harga dalam waku dan empa erenu. Fakor- fakor yang memengaruhi penawaran adalah biaya produksi, tngka eknologi, harga barang lain, dan ujuan perusahaan. Bunyi hukum penawaran adalah “penawaran iu berbanding lurus dengan harga barang”, artnya: a). Apabila harga barang naik maka penawaran barang berambah. b). Apabila harga barang urun maka penawaran barang berkurang. Apabila ditnjau dari sebaliknya yaiu penawaran, pengaruhnya erhadap harga, maka erjadi hubungan fungsional sebagai beriku: a). Apabila penawaran berambah maka harga akan urun.  urun. b). Apabila penawaran berkurang maka harga akan naik. Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan jumlah barang dan jasa yang diawarkan oleh penjual pada berbagai tngka harga. Apabila kurva penawaran bergeser ke kanan,berart erjadi kenaikan penawaran, api apabila kurva penawaran bergeser ke kiri, berart erjadi penurunan penawaran.

3).

Men enen enukan Harga Kes ese eimbangan

Harga keseimbangan adalah harga kesepakaan anara penjual dan pembeli yang ercipa melalui proses awar menawar. kurva keseimbangan harga adalah kurva yang dibua dengan menggabungkan kurva penawaran dengan kurva perminaan. Titk peremuan anara kurva penawaran disebu ekuilibrium. Penggunaan model pembelajaran Based Problem Learning (PBL) ini memberikan keunungan kepada siswa sebagai ala yang sempurna unuk selalu memproses dan mengolah pengeahuan belajarrnya secara efektf, siswa harus aktf secara sik, inelekual dan emosional. Selain memberikan keunungan bagi siswa, dapa juga digunakan profesor dan pengajar unuk mengeahui sejauh mana kualias hasil belajar siswa dengan diberikan penilaian. Hal ini memberi peluang bagi guru unuk mengembangkan belajar mengajar bermakna kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

C.

Hasil Pe Penelitan ya yang R Re e l e v an

Unuk mendukung penelitan ini, beriku ini disajikan hasil penelitan yang relevan dengan penelitan yang sudah dilakukan. Penelitan ini dirujuk pada skrekonomii yang dilakukan oleh Achmad Saifudin (2010) dalam penelitan yang berjudul “Upaya meningkakan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di MAN 12 Jakara Bara. Kesimpulan Ke simpulan dari penelitan ini bahwa Hasil penelitan ersebu dapa meningkakan hasil belajar, sera siswa aktf dan berpikir krits dalam proses pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran kimia.

 

D.

Pen Penga gaju juan an ko kons nsep epu ual al Per eren enca can naan aan T Tin ind dakan akan

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dapa membuka ruang yang luas bagi pesera didik unuk mengalami sebuah pengalaman belajar yang lebih bermakna, berkesan, dan menyenangkan. Pembelajaran Problem Based learning (PBL) lebih menekankan pada keerlibaan pesera didik dalam proses belajar secara aktf dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa perlu belajar berpikir, memecahkan masalah dan belajar unuk mengaplikasikan pengeahuan dan keerampilan, sera saling memberiahukan pengeahuan, konsep kepada siswa yang membuuhkan. Pembelajaran model PBL dalam ekonomi diduga membanu para siswa dalam meningkakan aktvias belajarnya. Para siswa dalam kelompok dapa bekerja sama dalam mengerjakan ugas, memecahkan masalah, dan dapa saling berukar pendapa dengan yang lain sehingga siswa akan ermotvasi unuk berperan aktf dalam proses belajar dan pembelajaran. Salah sau meode dalam pembelajaran ini yang dapa meningkakan aktvias siswa dalam belajar adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Pembelajaran ini dierapkan dalan proses belajar dan pembelajaran ekonomi pada konsep perminaan dan penawaran sera erbenuknya harga keseimbangan di kelas X IIS 1 SMAN 2 Borong”. dengan menggunakan diskusi kelompok sehingga meningkakan aktvias siswa unuk belajar ekonomi. Berdasarkan pemikiran yang elah dipaparkan di aas, maka diharapkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapa meningkakan aktvias belajar siswa.

E.

Hipoesis

Berdasarkan deskrekonomii eorits dan hasil penelitan yang relevan di aas, maka hipoesis penelitan dirumuskan sebagai beriku: ”Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapa meningkakan aktvias belajar ekonomi siswa kelas X IIS 1 SMAN 2 Borong”.

 

 

Dalam penelitan ini menggunakan meode penelitan tndakan kelas (classroom acton research) dengan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mencoba unuk memperbaiki proses belajar mengajar di dalam kelas ersebu. Menuru Suharsimi Arikuno “Penelitan tndakan kelas aau lebih dikenal dengan Acton Research adalah sebuah kegiaan penelitan yang dilakukan di kelas”. Penelitan tndakan kelas ke las berkembang dari penelitan tndakan. Oleh karena iu, unuk memahami pengertan PTK perlu kia elusuri pengertan penelitan tndakan. Menuru Kemmis, penelitan tndakan adalah suau benuk penelitan reektf re ektf dan kolektf yang dilakukan oleh penelit dalam siuasi sosial unuk meningkakan penalaran praktk sosial mereka. Meode penelitan yang digunakan adalah penelitan tndakan kelas. Penelitan tndakan kelas (PTK) yaiu suau penelitan yang dikembangkan berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiaan pembelajaran yang berujuan unuk memperbaiki dan meningkakan proses belajar mengajar di kelas. Dengan demikian, prosedur langkah-langkah pelaksanaan penelitan ini akan mengikut prinsipprinsip dasar penelitan tndakan yang elah umum dilakukan. Pada penelitan tndakan kelas ini erdiri dari empa rangkaian kegiaan yang dilakukan dalam siklus berulang, pada penelitan ini penelit menggunakan dua siklus. Prosedur penelitan ini ersebu erdiri dari empa ahap kegiaan setap siklus, yaiu: 1)

Perencanaan (planning)

Dalam ahap ini penelit merencanakan dengan merumuskan peranyaan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tndakan dilakukan. 2.

Tindakan (actng)

Pada ahap ini penelit melaksanakan apa yang elah direncanakan pada ahap perencanaan. 3.

Pengamaan (observing)

 

Penelit melakukan pengamaan pada siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dengan lembar observasi. 4.

Reeksi (reecton)

Pada ahap ini penelit besera guru menganalisis daa yang elah diperoleh dari kegiaan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan ujuan yang direncanakan. Hal ini kemudian dianalisis dan akan digunakan unuk merencanakan tndakan selanjunya. PermasalahanSibkalruus IKeempa ahapan kegiaan ersebu dapa di ilusrasikan sebagai beriku

 

C.

Su Subj bjek ek/P /Par arts tsiipan pan yan yang gT Ter erlliba ba dal dalam am Pen Penel elit itan an

Penelitan dilaksanakan di SMA N 2 Borong yang erleak di jalan Ki Hajar Dewanara, Kembur, Kab. Manggarai Timur. Penelitan dilakukan di kelas X IIS 1 erdiri aas 21 siswa, laki-laki 15 siswa dan perempuan 6 siswa. Subjek penelitan tndakan kelas ini adalah penelit sendiri. Dalam hal ini penelit berperan langsung sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) . Partsipan yang erliba dalam penelitan ini adalah guru ekonomi dan siswa kelas X IIS 1 SMA N 2 Borong.

D.

Pera Peran n dan Po Posi sisi si Pe Pene neli lit t dal dalam am Pene Peneli lita tan n

Dalam pelaksanaannya, peran dan posisi penelit dalam penelitan bertndak sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran ekonomi Terpadu dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Sedangkan guru bidang sudi ekonomi dalam penelitan ini erliba sebagai kolaboraor dan obsever. Dimana guru membanu penelit dalam hal membua Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membanu dalam melakukan reeksi dan menenukan tndakan-tndakan yang akan dilaksanakan pada siklus selanjunya. Selain iu, guru bidang sudi sebagai pemberi penilaian erhadap penelit dalam mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan mengamat seluruh aktvias belajar ekonomi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

E.

Tahapan In Inervensi T Tiindakan

 

Sebelum penelitan tndakan kelas ini dilakukan, penelit melakukan penelitan pendahuluan (pra penelitan). Kemudian akan dilanjukan dalam dua siklus pada Maa Pelajaran ekonomi. Hal ini dimaksudkan unuk meliha perkembangan aktvias siswa pada setap siklus seelah diberikan tndakan. Bila pada siklus I erdapa masalah dalam tndakan, dan indikaor keberhasilan belum ercapai. Selanjunya, dilakukan tndakan ulang melalui siklus berikunya (siklus II) lebih banyak diarahkan pada perbaikan dan penyempurnaan erhadap kekurangan yang erdapa pada siklus I. Adapun uraian dari ahap-ahap penelitan penelitan tndakan kelas ini adalah sebagai beriku :

1.

Penelitan Pendahuluan

a. Waw Wawanc ancara ara anara anara peneli penelit t dan dan gur guru u sera sera pen peneli elit t dan dan siswa siswa enan enang gt tngg nggii rrend endahn ahnya ya aktvi aktvias as belajar siswa, Respon siswa erhadap maa pelajaran ekonomi. b.

Observasi proses pembelajaran

Pada kegiaan ini penelit melakukan pengamaan erhadap proses pembelajaran ekonomi di kelas X IIS 1 SMAN 2 Borong. Penelit mengamat segala aktvias siswa dan guru dalam proses pembelajaran ekonomi di kelas ersebu. 2.

Siklus I

a.

Tahap Perencanaan Tindakan

1). Peneli Penelit t dan dan guru guru bid bidang ang sudi sudi ekonom ekonomii b beke ekerja rjasam sama a memb membua ua acuan acuan prog program ram pembel pembelaja ajaran ran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). 2). Guru Guru bi bidan dang g sudi sudi eko ekonom nomii menen menenuk ukan an mae maeri ri yang yang akan akan di diaja ajarka rkan n oleh oleh pene peneli lit t un unuk uk setap setap peremuan. 3). Peneli Penelit t membu membua a ins insrum rumenen-ins insru rumen men pen peneli elitan tan,, yaiu yaiu lembar lembar observ observasi asi guru guru pada pada KBM, KBM, lembar observasi aktvias belajar ekonomi, lembar wawancara unuk guru dan siswa, lembar kerja siswa (LKS) sera lembar soal pada akhir siklus ini. b.

Tahap P Pe elaksanaan Ti Tindakan

1). Guru Guru m memb emberi erikan kan penjel penjelasa asan n me menge ngenai nai maeri maeri dan langka langkahh- lang langkah kah model model pemb pembela elajara jaran n Problem Based Learning (PBL) kepada siswa 2). Guru Guru m mela elakuk kukan an pro proses ses pembel pembelaja ajaran ran dengan dengan menggu menggunak nakan an me meode ode diskus diskusii dengan dengan menggunakan LKS 3) 3)..

Guru Guru m memo emoni nio orr kegia kegiaa ann-ke kegi gia aan an sis siswa wa pad pada a saa saa pro proses ses pem pembe bela laja jara ran n

 

4).

Pada Pada akhir akhir pembel pembelaja ajaran ran guru guru da dan n sisw siswa ab bersa ersamama-sam sama am meny enyimp impulk ulkan an m mae aeri ri p pela elajar jaran an

5).

Guru Guru m memb emberi erikan kan ugas ugas kepada kepada siswa siswa pada pada m mae aeri ri yang yang akan akan dibah dibahas as selanj selanjun unya ya

c.

Tahap observasi

1). Observ Observer er (gur (guru u bi bidan dang g s sudi udi)) menca mencaa a secara secara deail deail aktvi aktvias as g guru uru dan siswa siswa d dii kelas kelas pada pada forma observasi. 2). Wawanc Wawancara ara kepada kepada guru guru da dan nb bebe eberap rapa a si siswa swa unuk unuk men menge geahu ahuii a angg nggapa apan n e ena nang ng p pros roses es pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) yang elah dilaksanakan. d.

Tahap Reeksi

Pada ahap ini penelit dan guru bidang sudi ekonomi melakukan reeksi. Reeksi dilakukan unuk mengkaji dan memproses daa yang didapa saa dilakukan pengamaan aau observasi tndakan. Kemudian hasil reeksi digunakan unuk perbaikan pada ahap perencanaan siklus II. I I. 3.

Siklus II

a.

Tahap Perencanaan Tindakan

1).

Guru Guru m memb embua ua acuan acuan pro progra gram m pemb pembela elajar jaran an ren rencan cana a pela pelaksa ksanaa naan np pemb embela elajar jaran an (RP (RPP) P)

2). Peneli Penelit t membu membua a ins insrum rumenen-ins insru rumen men pen peneli elitan tan,, yaiu yaiu lembar lembar observ observasi asi guru guru pada pada KBM, KBM, lembar observasi aktvias belajar ekonomi, lembar wawancara unuk guru dan siswa, lembar kerja siswa (LKS) sera lembar soal pada akhir siklus ini. b.

Tahap P Pe elaksanaan Ti Tindakan

1). Guru Guru m mela elakuk kukan an pro proses ses model model pembel pembelaja ajaran ran Proble Problem mB Base ased d LLear earnig nig (PBL) (PBL) dengan dengan menggunakan meode diskusi 2) 2)..

Pe Pene neli lit t memb membag agik ikan an LKS LKS ke kepa pada da sis siswa wa,, un unu uk k dike dikerj rjak akan an seca secara ra k kel elom ompo pok k

3). Seelah Seelah semua semua kelo kelompo mpok k menge mengerjak rjakan an LLKS, KS, peneli penelit t memin memina a hasi hasill ke kerja rja setap setap kelo kelompo mpok k di kemukakan di depan kelas. Apabila hasil kerja kelompok ada yang berbeda, penelit kelompok e ersebu rsebu mengemukakan alasannya. 4).

Pada Pada akhi akhirr p pela elajar jaran an gur guru ud dan an sis siswa wa bersam bersama-s a-sama ama menyim menyimpul pulkan kan maeri maeri pelaja pelajaran ran

c.

Tahap Observasi dan evaluasi

1). Observ Observer er (gur (guru u bi bidan dang g s sudi udi eko ekonom nomi) i) menc mencaa aa secar secara a deai deaill ak aktvi tvias as guru guru dan dan sisw siswa a di kelas kelas pada forma observasi 2). Wawanc Wawancara ara kepada kepada guru guru da dan nb bebe eberap rapa a si siswa swa unuk unuk men menge geahu ahuii a angg nggapa apan n e ena nang ng p pros roses es pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang elah dilaksanakan. d.

Tahap Analisis dan Reeksi

 

1)

Me Meng ngol olah ah da dan n meng mengan anal alis isis is da daa a ya yang ng dipe dipero role leh h da dari ri sikl siklus us II

2) Menyim Menyimpul pulkan kan dan mer mereek eeksi si proses proses pembel pembelaja ajaran ran siklus siklus II dengan dengan meliha meliha p perk erkemb embang angan an peningkaan aktvias siswa, es hasil belajar dan wawancara. Jika masih erdapa kekurangan dapa diperbaiki pada siklus selanjunya. Teapi, jika pada saa reeksi re eksi dari siklus II sudah tdak diemukan masalah, dan indikaor keberhasilan sudah ercapai, maka penelitan diberhentkan.

F.

Ha Hasi sill In Ine erv rven enssi Tinda indak kan ya yang ng Dih Dihar arap apka kan n

Dengan melakukan Penelitan Tindakan Kelas dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), hasil penelitan yang diharapkan oleh penulis adalah aktvias belajar ekonomi siswa semakin meningka, sehingga dapa memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. G.

Sumber Daa

Daa dalam penelitan ini ada dua macam, yaiu daa kualiatf dan daa kuantatf. 1.

Daa Daa Kuali Kualiat atff : hasil hasil observ observasi asi akt aktvi vias as bela belajar jar siswa, siswa, has hasil il observ observasi asi gur guru u pada pada K KBM, BM, hasil hasil

wawancara erhadap guru dan siswa, caaan lapangan, sera hasil dokumenasi. 2.

Da Daa a Kuan Kuant tat atff : hasi hasill lemb lembar ar ker kerja ja sisw siswa a da dan n nila nilaii es sisw siswa a pa pada da seta setap p ak akhi hirr sikl siklus us..

H.

Insrumen-insrumen Penelitan

Insrumen yang digunakan dalam penelitan ini yaiu: 1.

Lembar wawancara

Wawancara erhadap guru dan siswa dilakukan pada saa penelit melakukan observasi pendahuluan (pra penelitan) dan pada saa akhir siklus. Wawancara ini dilakukan dengan maksud unuk mengeahui pandangan guru dan siswa, peran dan permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran ekonomi sera penerapan model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)” 2.

Le Lemb mbar ar obs obser erva vassi akt aktvi via ass bel belaj ajar ar eko ekonomi nomi sis iswa wa

Lembar observasi aktvias belajar ekonomi siswa digunakan unuk mengeahui persenase aktvias belajar ekonomi siswa dengan dierapkan model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)”. Aktvias belajar siswa yang diukur ercanum dalam lembar observasi ersebu. 3.

Caaan Lapangan

Caaan lapangan adalah caaan erulis enang kejadian- kejadian yang erjadi pada saa proses pembelajaran berlangsung. Caaan lapangan ini berfungsi unuk menganalisis apabila erdapa emuanemuan aktvias siswa pada saa proses belajar mengajar berlangsung. 4.

Lembar soal es akhir siklus

 

Lembar soal diberikan kepada siswa-siswi unuk mengeahui tngka kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. Lembar soal pada akhir siklus I berbenuk pilihan ganda, sedangkan lembar soal pada siklus II berbenuk pilihan ganda dan essay. I.

Teknik Pengumpulan Daa

Teknik pengumpulan daa dalam penelitan ini adalah:

1. Observ Observasi asi guru guru p pada ada KBM, KBM, d daa aa diperol diperoleh eh dari dari lemb lembar ar obse observa rvasi si guru guru pada pada KBM yang yang diis diisii oleh oleh guru bidang sudi ekonomi yang bertndak sebagai observer dengan cara mengamat penelit yang bertndak sebagai guru yang mengajar di kelas dengan mencheklis setap aspek yang dinilai pada setap peremuan. 2. Observ Observasi asi aktvi aktvias as sisw siswa ab bela elajar jar ekonom ekonomii siswa siswa,, daa daa d dipe iperol roleh eh d dari ari lembar lembar observ observasi asi aktvi aktvias as belajar ekonomi siswa yang diisi oleh guru bidang sudi yang bertndak sebagai observer dengan mencheklis skor unuk setap aktvias yang diukur pada setap peremuan. 3. Wa Wawa wanc ncar ara, a, daa daa dipe dipero role leh h deng dengan an mew mewaw awan anca cara raii guru guru bida bidang ng su sudi di ek ekon onom omii da dan n bebera beberapa pa siswa kelas X IIS 1 pada observasi pendahuluan dan pada setap akhir siklus. 4. Dokum Dokumena enasi, si, dokume dokumena nasi si dip dipero eroleh leh den dengan gan cara cara meng mengamb ambil il gambar gambar segala segala benuk benuk aktvi aktvias as siswa pada saa proses belajar mengajar berlangsung. 5. Caaa Caaan n lapa lapanga ngan, n, dip dipero eroleh leh den dengan gan cara cara menc mencaa aa sseta etap pa aktv ktvia iass yang yang dil dilaku akukan kan oleh oleh sisw siswa a selama proses pembelajaran. Daa yang sudah erkumpul, kemudian didiskusikan dan dianalisis oleh penelit dan guru bidang sudi unuk perencanaan tndakan pada siklus berikunya.

J.

Teknik Pe Pemeriksaan Ke Keerpercayaan

Dalam penelitan ini digunakan eknik riangulasi, yaiu eknik pemeriksaan keabsahan daa yang memanfaakan sesuau yang lain lain di luar daa iu sebagai pembandin pembanding. g. Unuk iu perlu diadakan pengecekan ulang erhadap sumber daa yang berbeda yaiu pengamaan aktvias belajar siswa, wawancara dan caaan lapangan. Selain iu, penelitan ini juga menggunakan insrumen es hasil belajar. Menuru suharsimi arikuno “sebuah es dikaakan valid apabila es ersebu mengukur apa yang hendak diukur”. Sebelum es hasil belajar diberikan kepada siswa maka penelit erlebih dahulu mengukur validiasnya yaiu menggunakan validias es secara rasional. Validias rasional adalah validias yang diperoleh berdasarkan hasil pemikiran, validias yang diperoleh dengan berpikir secara logis. Dengan demikian maka suau es hasil belajar dapa dikaakan elah memiliki validias rasional, apabila seelah dilakukan

 

penganalisisan secara rasional ernyaa bahwa es hasil belajar iu memang (secara rasional) dengan epa elah dapa mengukur apa yang seharusnya diukur.4 Unuk dapa menenukan apakah es hasil belajar sudah memiliki validias rasional aaukah belum, dapa dilakukan penelusuran dari segi isinya (conen). Validias isi adalah validias yang ditlik dari segi es iu sendiri sebagai ala pengukur hasil belajar yaiu: sejauhmana es hasil belajar sebagai ala pengukur hasil belajar pesera didik, isinya elah dapa mewakili secara represenatf erhadap keseluruhan maeri aau bahan pelajaran yang seharusnya se harusnya dieskan (diujikan).

K.

An Anal aliisis sis Daa Daa dan dan Iner nerp pre ressa asi si Hasi asil Ana Anallisi siss

Menganalisis daa merupakan cara yang digunakan penelit unuk menguraikan daa yang diperoleh agar dapa dipahami bukan hanya oleh orang yang menelit, eapi juga oleh orang lain yang ingin mengeahui hasil penelitan . Daa yang diperoleh berupa kalima-kalima dan aktvias-aktvias guru dan siswa, diubah menjadi kalima yang bermakna dan ilmiah. Analisis daa ersebu dilakukan saa pengumpulan daa dengan mempertmbangkan pembahasan pembelajaran unuk tndakan selanjunya. Unuk menganalisis setap indikaor aktvias belajar siswa digunakan eknik analisis secara deskriptf dengan rumus sebagai beriku :

X 100%

Sedangkan dalam menganalisis daa pada aspek kognitf/penguasaan konsep dengan menggunakan gain Skor. Gain adalah selisih anara nilai poses dan prees. Gain ini menunjukkan peningkaan pemahaman aau penguasaan konsep seelah see lah pembelajaran dilakukan guru. Adapun rumusnya adalah sebagai beriku:

Peningkaan pemahaman konsep diperoleh dari N-Gain. N-Gain = skor poses – skor prees Skor ideal – skor prees pree s

Terdapa kaegorisasi perolehan skor gain ernormalisasi, yaiu: a.

g tnggi : nilai () > 0,70

b.

g sse edang : nilai 0,70 > () < 0,30

 

c.

g rendah : nilai () < 0,305

L.

Pengem gembangan Peren enccanaan Tindakan

Penelit mengawali penelitan ini dengan dilakukannya penelitan pendahuluan (pra penelitan), dan akan dilanjukan dalam dua siklus. Masing- masing siklus erdiri dari 4 ahap, yaiu ahap perencanaan tndakan, ahap pelaksanaan tndakan, observasi, sera analisis dan reeksi. Seelah melakukan analisis dan reeksi pada siklus I, apabila indikaor keberhasilan belum ercapai, maka penelitan akan dilanjukan dengan siklus II. Penelitan ini akan dihentkan jika indikaor keberhasilan dalam proses pembelajaran ekonomi dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) elah ercapai, yaiu aktvias siswa meningka dan seluruh indikaor aktvias belajar ekonomi siswa meningka dan seluruh indikaor mencapai ≥ 70% sera nilai raa-raa es ≥ 70.

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskrekonomii Hasil Inervensi Tindakan 1. Penelitan Pendahuluan Penelitan tndakan kelas ini dimulai dengan melakukan observasi pembelajaran di SMAN 2 Borong di kelas X IIS 1 sera melakukan wawancara erhadap siswa kelas kelas X IIS 1. Kegiaan ini dilaksanakan pada anggal 16 dan 18 Sepember 2020.

 

Seelah mendapa izin, penenuan kelas yang dapa dijadikan objek penelitan yaiu kelas VIII. Pada ahapan ini penelit melakukan wawancara dengan guru bidang sudi EKONOMI dan siswa. Tujuan dari wawancara ini adalah mengeahui tngka aktvias belajar siswa, anggapan guru ersebu enang model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)” dan permasalahan yang erjadi pada pembelajaran ekonomi di kelas ersebu. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di kelas, diperoleh informasi sebagai beriku: 1) Bebera Beberapa pa sis siswa wa menyuk menyukai ai pel pelaja ajaran ran ekonom ekonomi, i, eapi eapi seb sebagi agian an siswa siswa ada yang yang k kura urang ng senang senang dengan ekonomi disebabkan ekonomi maerinya banyak sehingga membua siswa bosan (nganuk). 2) Umumny Umumnya a sisw siswa am memp emperh erhatk atkan an pen penjel jelasa asan ng guru uru,, eap eapii erk erkada adang ng m masi asih ha ada da siswa siswa yang yang tdak tdak memperhatkan penjelasan guru, erganung kondisi guru 3)

Me Meo ode de pembe pembela laja jara ran n yan yang g seri sering ng d dil ilak akuk ukan an o ole leh h gur guru u ada adala lah hm meo eode de ccer eram amah ah

4)

Guru Guru m masi asih hm mend endomi ominas nasii jala jalann nnya ya pembel pembelaja ajaran ran di kelas, kelas, seh sehing ingga ga mengak mengakib ibak akan an siswa siswa pasif  pasif 

5) Bebera Beberapa pa sis siswa wa masih masih aku aku jik jika ad dii m min ina a oleh oleh guru guru un unuk uk men mengerj gerjaka akan n soal soal di depan depan kel kelas, as, karena khawatr jawabannya akan salah. 6)

Beb Beber erap apa a ssis iswa wa masi masih h ak aku u un unu uk kb ber eran anya ya a aau au men menja jawa wab bk kep epad ada a gu guru runy nya. a.

Hasil wawancara dan observasi pembelajaran ekonomi di kelas ersebu digunakan sebagai bahan unuk merencanakan tndakan siklus I selanjunya. 2.

Tindakan Pembelajaran Siklus I

a.

Tahap Perencanaan

Berdasarkan seluruh informasi yang elah diperoleh, pada penelitan ini dilakukan proses perencanaan penelitan. Adapun proses perencanaannya adalah merencanakan pembelajaran yang akan dierapkan dengan menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)”, membua Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membua insrumen-insrumen penelitan yaiu lembar observasi aktvias, lembar observasi guru pada KBM, pedoman wawancara unuk guru dan siswa, membua LKS unuk setap peremuan sera soal es unuk akhir siklus I ini. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibua dan didiskusikan bersama guru ekonomi yang bertdak be rtdak sebagai kolaboraor sehingga apa yang disusun dalam RPP sesuai dengan kurikulum yang elah dieapkan di sekolah ersebu. Selain iu, penelit juga menjelaskan cara mengisi lembar observasi sera cara penilaian baik pada lembar observasi guru pada KBM, aaupun lembar observasi aktvias belajar ekonomi siswa. b.

Tahap P Pe elaksanaan

Pembelajaran siklus I ini erdiri dari 2 peremuan (4x40 meni) dengan menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning” (PBL). Pada peremuan perama siswa tdak hadir 2 orang siswa sedangkan pada peremuan kedua siswa yang tdak hadir 4 orang siswa. Pembelajaran ini erdiri dari 3 bagian yaiu penjelasan maeri, diskusi dengan menggunakan LKS dan pembahasan. Maeri yang dibahas adalah pengertan perminaan, fakor-fakor yang mempengaruhi perminaan, Hukum perminaan, pengertan dan conoh daar perminaan dalam perminaan, kurva perminaan sera macam-macam

 

perminaan. Pelaksanaan penerapan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di kelas VIII sebagai beriku: Tabel 4.1 Tindakan Siklus I No.

Tahapan

Tindakan

Siswa

1. Orienasi siswa pada masalah a. Guru menjelaskan ujuan pembelajaran dan kegiaan-kegiaan yang akan dilakukan siswa siswa dalam diskusi kelompok. b.

Gu Guru ru memo memotv tvas asii si sisw swa a un unuk uk ak aktf tf dala dalam m pem pembe bela laja jara ran. n.

c.

Guru menjelaskan

mae ma eri ri pe pela laja jara ran n da dan n b.

a.

Sisw Siswa a me mend nden enga gark rkan an,, m men enyi yima mak k dan dan me menc nca aa a penj penjel elas asan an gu guru ru..

Siswa

ermotvasi unuk

aktf dalam

pembelajaran.  

memberikan

masalah berupa LK LKS

yang

elah dibua guru. 2. Mengorganisasi siswa unuk belajar kelo kelomp mpok ok yang yang e erd rdir irii dar darii em eman an se seba bang ngku ku memina kelompok

a. dan dan

Pada ahap ini guru membagi siswa ke dalam

setap unuk m me enggunakan id ide d da ari ke kelompoknya yang diberikan.

b. Guru me menginformasikan ke kepada ssiiswa peranyaan di depan kelas. a. Siswa bekerja sama yang diberikan.

unuk me mempersiapkan

sendiri m me enyelesaikan m ma asalah

diri me menjawab

dalam kelompok unuk menyelesaikan LKS

 

3.

Memb embimbi imbing ng peny penyel eliidika dikan n ind indiividu vidu maupu aupun nk kel elo omp mpok ok a. Guru Guru meng mengak akt ta an d diisku skusi

an anar

kelompok dan berkeliling memanau kerja masing-masing kelompok sera membanu kelompok yang mengalami kesulian. a. Siswa menyusun  jawaban yang akan digunakan unuk menjawab menjawab di depan kelas. b.

Siswa

melakukan anya

jawab pada kelompok

masing-masing. 4.

Mengembangkan

a. Secara random, guru a. Setap

 

d an menyajikan h ha asil ka karya. menunjuk ssa alah sa sau k ke elompok mempresenasikan hasil kerja diskusi kelompok, sebagai penyangga dan akan mempersiapkan peranyaan.

unuk sera kelompok lain

b. Guru berperan sebagai fasiliaor,

dan mediaor. kelompok mempersenasi kan hasil diskusinya

di depan kelas.

b. Siswa di diar arah ahka kan n

da dan n dimo dimotv tvas asii un unu uk k memb membua ua a aau au me menj njaw awab ab per peran anya yaan an..

5. Menganalisis da dan me mengevaluasi p prroses pe pemecahan m ma asalah a. unuk melakukan reeksi aau evaluasi evaluasi erhadap jawaban yang dibua

Guru m me embanu ssiiswa

b.

dan

Guru memberikan informasi

 jawaban siswa. Siswa

dan klarikasi erhadap peranyaan

menyimak penjelasan dari guru.

 

  Hasil pengamaan aktvias belajar siswa melalui lembar observasi dapa diliha pada abel beriku: Tabel 4.2 Rekapiulasi Persenase Aktvias Belajar Siswa Pada Pembelajaran Siklus I

No.

Klasikasi Aktvias

Aspek yang di dielit

Skor Pe Peremuan

1

Skor Peremuan

2

Raa- raa

1.

Visual actvites Aktvias

siswa

memperhatkan penjelasan guru 2 3 49,5%

2. Oral a acctvites Aktvias keberanian Si Siswa (m (mengajukan p pe eranyaan menjawab/menanggapi peranyaan)

1

2

23,5% Aktvias dalam berdiskusi anar eman 2 3 54%

siswa

di

dan

 

Raa-raa Oral actvites 28%

49,5% 38,7 8,7%

3.

Aktvias

semanga siswa

Raa-raa Em Emotonal actvites

57%

61,5%

4.

Aktvias siswa dalam memecahkan masalah

Emotonal actvites

dalam

mengerjakan ugas 3 3 61,5%

Menal actvites

66%

pada LKS 3 3 71% Raa-raa Menal actvites

71%

Raa-raa actvites siklus

55,2%

71%

71%

Keerangan persenase aktvias siswa 1 = kurang (0%-25%) 2 = cukup (25%-50%) 3 = baik (50%-75%) 4 = sanga baik (lebih dari 75%) Berdasarkan abel 4.2 di aas, diperoleh informasi bahwa aktvias belajar siswa pada siklus I adalah sebagai beriku: 1) 1)..

Ak Aktv tviia ass mem memp per erha hatk tkan an pen enje jela lassan gu guru ru

Raa-raa persenase aktvias siswa yang memperhatkan penjelasan guru sebesar 49,5%. Aspek memperhatkan penjelasan guru pada setap peremuan mengalami peningkaan skor. Skor erendah yaiu 47% pada peremuan perama. Hal ini dikarenakan siswa belum siap unuk mengikut pelajaran dan masih bingung dengan model pembelajaran Problem based Learning (PBL). Teapi, pada peremuan berikunya aktvias memperhatkan penjelasan guru mengalami peningkaan karena siswa mendapa eguran jika tdak memperhatkan penjelasan guru. 2).

Aktvi Aktvias as k kebe eberan rania ian n Si Siswa swa (menga (mengajuk jukan an p pera eranya nyaan an dan dan m menj enjawa awab/m b/mena enangg nggapi api peran peranyaa yaan) n)

Raa-raa persenase aktvias keberanian siswa dalam mengajukan peranyaan dan menjawab/menanggapi peranyaan sebesar 23,5%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum berani

 

beranya dan menjawab aau menanggapi peranyaan dari guru maupun dari siswa lainnya, dikarenakan beberapa siswa masih kurang yakin dengan jawabannya. Hal ini dapa dikaakan belum baik sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus II. 3).

Aktvias ber berd diskusi an anar e eman

Raa-raa persenase aktvias siswa berdiskusi dengan eman 54%. Pada peremuan perama skor persenase sebesar 42%, kebanyakan ke banyakan siswa mengandalkan jawaban dari eman kelompoknya saja. Teapi pada peremuan kedua aktvias ini mengalami peningkaan yaiu sebesar 66%. Masing-masing kelompok dipanau dan jika dijumpai ada pasangan yang tdak bekerja sama, maka siswa dimina unuk bekerja sama dalam kelompoknya. Hal ini dapa dikaakan belum baik sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus II. 4). 4).

Aktv Aktvi ias as se sema mang nga a si sisw swa a dal dalam am meng menger erja jaka kan n ug ugas as

Raa-raa persenase aktvias semanga siswa dalam mengerjakan ugas sebesar 61,5%. Pada dua peremuan beruru-uru, masih erdapa siswa yang malas unuk mengerjakan ugasnya, karena merasa tdak akan dihukum apabila tdak mengerjakan ugas ersebu. Hal ini dapa dikaakan belum baik sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus I

5). 5).

Aktv Aktvi ias as sisw siswa a dal dalam am meme memeca cahk hkan an ma masa sala lah h pad pada a LLKS KS

Raa-raa persenasi aktvias siswa dalam memecahkan masalah sebesar 71%. Pada dua peremuan siswa dalam memecahkan masalah baik, karena siswa merasa cukup semanga dalam memecahkan masalah pada LKS. Meskipun ada beberapa siswa yang masih merasa bingung dalam menjawab aau memecahkan masalah pada LKS. Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan ahap pelaksanaan tndakan. Pada ahap ini, guru EKONOMI kelas VIII yang bertndak sebagai observer mengobservasi aktvias belajar EKONOMI siswa sekaligus mengamat proses pembelajaran di kelas dengan dierapkannya model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Hasil belajar siswa selama siklus I diperoleh dari nilai es akhir siklus I pada peremuan kedua. Hasil es akhir siklus I ersebu dapa diliha pada abel beriku: Tabel 4.3 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus 1

No

Nama Pre-es Pos-es

1

S1

30

40

0,14

2

S2

40

0

-0,67

N-gain

 

3

S3

45

70

0,45

4

S4

45

60

0,27

5

S5

35

40

0,08

6

S6

55

50

-0,11

7

S7

50

55

0,10

8

S8

25

45

0,27

9

S9

20

60

0,50

10

S10

55

35

-0,44

11

S11

30

65

0,50

12

S12

25

65

0,53

13

S13

50

0

-1,00

14

S14

20

55

0,44

15

S15

0

0

0,00

16

S16

40

55

0,25

17

S17

25

70

0,60

18

S18

55

75

0,44

19

S19

0

0

0,00

20

S20

60

80

0,50

21

S21

50

65

0,30

JUMLAH

755

985

3,16

RATA-RATA

35,95238

 

46,90476

0,29

 

Berdasarkan abel 4.3 di aas dapa diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa pada siklus I ini mencapai raa-raa 46,91 dan raa-raa N-gain sebesar 0,29. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I ini masih rendah, dan masih banyak siswa yang mendapakan nilai dibawah KKM (65). Penyebabnya karena siswa belum erbiasa menggunakan model pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) ini. Hasil observasi erhadap guru pada KBM cukup c ukup baik, hanya saja penelit harus lebih memotvasi siswa unuk beranya dan menjawab/ menanggapi peranyaan guru aau siswa. d. Reeksi Tahap ini oleh penelit dan guru bidang sudi seelah melakukan analisis pada siklus I. Berdasarkan analisis pada observasi, wawancara dan es diemukan beberapa kekurangan yang ada pada siklus I. Hasil ersebu dijelaskan pada abel 4.4 beriku: Tabel 4.4 Reeksi Tindakan Pembelajaran pada Siklus I

No

Kekurangan-kekurangan

1.

Pada awal pembelajaran, masih

Perencanaan pe perbaikan p pa ada si siklus IIII

ada siswa yang n gobrol dengan emannya emannya dalam proses diskusi diskusi Memberikan pengurangan skor pada siswa yang berbua kesalahan 2.

Kemamp Kemampuan uan ber beran anya ya dan men menjaw jawab ab siswa siswa masih masih rendah rendah dil diliha iha dar darii jumlah jumlah siswa siswa yan yang g aktf  aktf  Penelit mengarahkan siswa lebih banyak membaca buku pelajaran dan lebih aktf dalam kegiaan pembelajaran dengan memberikan poin plus dalam pembelajaran 3.  

Siswa

masih malu

unuk Memberikan hadiah pada si siswa y ya an g

 

mengangka angannya ketka akan menjawab peranyaan yang diajukan diajukan oleh penelit. Siswa sering menjawab peranyaan secara bersam secara bersamaan aan penelit. 4.

berani berani mengan mengangka gka ang angann annya ya unuk unuk men menjaw jawab ab per peran anyaa yaan ny yang ang diaju diajukan kan oleh oleh

Bebera Beberapa pa sis siswa wa masih masih malu malu unu unuk kb bera eranya nya jika jika a ada da pem pembah bahasa asan nm maer aerii yang yang belum belum dimeng dimengert ert

siswa.. Menga siswa Mengarahka rahkan n siswa unuk unuk beranya beranya pada pada pembahasan pembahasan yang yang belum di dimenger mengert. t. 5. Siswa Siswa masih masih merasa merasa aku aku un unuk uk men mengerj gerjaka akan n hasi hasill k kerja erjanya nya di depan depan kel kelas, as, seh sehing ingga ga ssisw iswa a hanya mengan meng anda dalk lkan an kel kelom ompo pokn knya ya saja saja Memi Memili lih h sa sau u ssis iswa wa dar darii pasa pasang ngan an yang yang m men enda dapa pa gili gilira ran n mengerjakan hasil kerjanya dalam kelompokya. 6.

Siswa mulai merasa bosan dengan diskusi kelompok yang dilakukannya Diadakan sebuah permainan anar kelompok dan adanya pemberian reward (hadiah) pada kelompok yang menang.

mencapai nilai raa-raa 46,91 dan masih banyak siswa yang mendapa nilai masih dibawah KKM. Hal ini menujukkan bahwa es hasil belajar pada siklus I belum mencapai indikaor keberhasilan penelitan. Berdasarkan hasil reeksi tndakan pembelajaran pada pada siklus I diperoleh informasi bahwa aktvias dan nilai es akhir siklus I belum mencapai indikaor keberhasilan, sehingga perlu perlu dilanjukan pada siklus berikunya dengan hasil reeksi siklus I di gunakan sebagai perbaikan. 3.

Tindakan Pe Pembelajaran Siklus IIII

a.

Tahap Perencanaan

Merencanakan pembelajaran

yang

akan

pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)”,  

dierapkan

dengan m me enggunakan m mo odel

 

membua Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membua insrumen- insrumen penelitan yaiu lembar observasi aktvias, lembar observasi guru pada KBM, pedoman wawancara unuk guru dan siswa, membua LKS unuk setap peremuan sera soal es unuk akhir siklus II ini. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibua dan didiskusikan bersama guru ekonomi yang bertdak be rtdak sebagai kolaboraor sehingga apa yang disusun dalam RPP sesuai dengan kurikulum yang elah dieapkan di sekolah ersebu. Selain iu, penelit juga menjelaskan cara mengisi lembar observasi sera cara penilaian baik pada lembar observasi guru pada KBM, aaupun lembar observasi aktvias belajar ekonomi siswa. b.

Tahap P Pe elaksanaan

Pembelajaran siklus II ini erdiri dari 2 peremuan (4x40 meni) dengan menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning” (PBL). Pada peremuan ketga erdapa 3 orang siswa tdak hadir siswa sedangkan pada peremuan keempa hanya 1 orang siswa yang tdak hadir. Pembelajaran ini erdiri dari 3 bagian yaiu penjelasan maeri, diskusi dengan menggunakan LKS dan pembahasan. Maeri yang dibahas adalah penawaran barang dan jasa dan erbenuknya harga keseimbangan pasar. Dalam ahapan pelaksanaan ini penelit melaksanakan tndakan sebagai beriku: Tabel. 4.5 Tindakan siklus II No

Tahapan

Tindakan

Siswa

1. Orienasi siswa pada masalah a. Guru menjelaskan ujuan pembelajaran dan kegiaan-kegiaan yang akan dilakukan siswa siswa dalam diskusi kelompok. b.

Guru memotvasi

b.

Siswa

a.

Siswa mendengarkan, menyimak dan mencaa penjelasan guru.

 

siswa unuk aktf dalam pembelajaran. c. Guru menjelaskan maeri pelajaran dan memberikan masalah berupa LKS yang elah dibua guru.

ermotvasi unuk

aktf dalam pembelajaran.

 

2. Mengorganisasi siswa kelompoknya.

unuk belajar

a.

Guru mengarahkan siswa unuk kumpul dalam

b.

Guru men mengi gin nformasikan un unuk me mempersiapkan di diri un unuk me melakukan p prresen enasi di

kelas.. kelas

Siswa b bekerja ekerja sama sama dalam dalam kelompok kelompok unuk unuk menyeles menyelesaikan aikan LLKS KS yang diberi diberikan. kan.

3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok a. bimbingan agar dilakukan anya jawab dalam kelompok

depan

Guru memberikan

sebagai persiapan persenasi. b. Guru melakukan bimbingan kepada setap kelompok. a. digunakan unuk persenasi. b.

Siswa menjawab LKS yang

Siswa

melakukan anya

jawab pada kelompok

masing-masing. 4.

Me Meng ngem emba bang ngka kan n dan dan

kelompok kelompok,

sera

meny menyaj ajik ikan an hasi hasill kar karya ya.. c. Seca Secara ra ra rand ndom om,, gur guru u men menun unju juk k sal salah ah sa sau u

unuk mempresenasikan hasil kerja diskusi c. Setap kelompok mempersenasi kan h ha asil diskusinya

di

 

kelompok lain sebagai penyangga dan akan mempersiapkan peranyaan. d. Gur Guru u berp berper eran an seb sebag agai ai ffas asil ili ia aor or,,

dan dan medi media aor or.. depa depan n kela kelas. s.

d. Siswa di diar arah ahka kan n

dan dan dimo dimotv tvas asii unu unuk k memb membua ua a aau au me menj njaw awab ab

peranyaan. 5.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

c.

unuk melakukan reeksi aau evaluasi evaluasi erhadap jawaban LKS yang dibua

Guru me membanu siswa

 

d.

Guru memberikan informasi

 jawaban siswa. Siswa

dan klarikasi erhadap peranyaan

dan

menyimak penjelasan dari guru.

 

c.

Tahap Observasi dan analisis

Hasil pengamaan aktvias belajar siswa melalui lembar obsrvasi dapa diliha pada abel beriku: Tabel 4.6 Rekapiulasi Persenase Aktvias Belajar Siswa Pada Pembelajaran Siklus II

No.

Klasikasi Aktvias

Aspek yang di dielit

Skor Pe Peremuan

3

Skor Peremuan

4

Raa- raa

1.

Visual Aktvias actvites

siswa

3

4

76%

73%

73%

memperhatkan

penjelasan guru Raa-raa visual actvites

71%

2. Oral a acctvites Aktvias keberanian Si Siswa (m (mengajukan p pe eranyaan menjawab/menanggapi peranyaan)

3

3

66,5%

dan

 

Aktvias

siswa

di dalam berdiskusi anar

eman 4 4 88% Raa Raa-r -ra aa a Oral Oral ac actv tvit ites es 78,5 78,5% % 73,5 73,5% % 77,2 77,25% 5% 3.

Emotonal

actvites

Semanga siswa dalam

mengerjakan ugas

4

4

90,5%

Raa-raa Em Emotonal actvites

86%

95%

4.

Aktvias siswa dalam memecahkan masalah

Menal actvites

Raa-raa Menal actvites

81%

Raa-raa actvites siklus

82%

95%

90,5% 4

4

88%

88%

Keerangan persenase aktvias siswa 1 = kurang (0%-25%) 2 = cukup (25%-50%) 3 = baik (50%-75%) 4 = sanga baik (lebih dari 75%) 1) 1)..

Ak Aktv tviia ass mem memp per erha hatk tkan an pen enje jela lassan gu guru ru

Raa-raa persenase aktvias siswa yang memperhatkan penjelasan guru sebesar 73%. Pada es siklus I, masih ada siswa yang mendapa nilai di bawah KKM. Sehingga pada siklus II ini, aktvias memperhatkan penjelasan guru mengalami peningkaan sebesar 23,5%. Pembelajaran pada siklus II ini guru menggunakan kurva dalam pembelajaran. Sehingga siswa lebih fokus dalam memperhatkan

penjelasan penelit. Karena kalau tdak memperhatkan siswa akan merasa kesulian dalam mengerjakan kurva. 2).

Aktvi Aktvias as k kebe eberan rania ian n Si Siswa swa (menga (mengajuk jukan an p pera eranya nyaan an dan dan m menj enjawa awab/m b/mena enangg nggapi api peran peranyaa yaan) n)

Raa-raa persenase aktvias keberanian siswa dalam mengajukan peranyaan dan menjawab/menanggapi peranyaan sebesar 66,5%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah cukup berani beranya dan menjawab aau menanggapi peranyaan dari guru maupun dari siswa lainnya, dikarenakan pada siklus II ini, guru memberikan reward kepada siswa yang berani mengajukan peranyaan dan menjawab/menanggapi peranyaan. 3). Aktvias ber berd diskusi an anar e eman

 

Raa-raa persenase aktvias siswa berdiskusi dengan eman 88%. Raa-raa ini aktvias ini mengalami peningkaan dari siklus I sebesar 34%. Karena jika eman kelompoknya belum mengert membua grak maka eman sau kelompoknya akan mengajarinya. 4). 4).

Aktv Aktvi ias as se sema mang nga a si sisw swa a dal dalam am meng menger erja jaka kan n ug ugas as

Raa-raa persenase aktvias semanga siswa dalam mengerjakan ugas sebesar 90,5%. Pada setap peremuan siswa selalu mengerjakan ugas, hanya siswa yang tdak hadir yang tdak mengerjakan ugas. 5). 5).

Aktv Aktvi ias as sisw siswa a dal dalam am meme memeca cahk hkan an ma masa sala lah h pad pada a LLKS KS

Raa-raa persenasi aktvias siswa dalam memecahkan masalah pada LKS sebesar 88%. Pada siklus II ini, selama dua peremuan siswa dalam memecahkan masalah baik, karena siswa semanga dalam memecahkan masalah pada LKS. Adapun hasil belajar selama siklus II diperoleh dari es akhir siklus II. Hasil es akhir siklus II ersebu dapa diliha pada abel beriku:  

No

Nama Pre-es Pos-es

1

S1

60

80

0,50

2

S2

50

70

0,40

3

S3

62

75

0,34

4

S4

60

70

0,25

5

S5

60

70

0,25

N-gain

 

6

S6

70

75

0,17

7

S7

64

73

0,25

8

S8

65

75

0,29

9

S9

60

70

0,25

10

S10

60

67

0,18

11

S11

62

70

0,21

12

S12

62

77

0,39

13

S13

0

70

0,70

14

S14

60

70

0,25

15

S15

62

0

-1,63

16

S16

50

70

0,40

17

S17

70

80

0,33

18

S18

62

85

0,61

19

S19

0

70

0,70

20

S20

0

85

0,85

21

S21

60

90

0,75

JUMLAH

1099

1492

6,43

RATA-RATA

52,33333

71,04762

0,31

Berdasarkan abel 4.7 di aas erliha bahwa hasil belajar siswa pada siklus II ini mencapai raa-raa 71,05 dan nilai raa-raa N-gain sebesar 0,31. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II ini baik, dan sudah tdak ada siswa yang mendapa nilai di bawah KKM. d.

Tahap Reeksi

Tahap ini dilaksanakan oleh penelit bersama guru kolaboraor, seelah melakukan analisis pada siklus II. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II ini, siswa erliha bersemanga, siswa sudah tdak malu unuk beranya jika ada pembahasan yang belum dimengert, dan berani  

 

mengungkapkan pendapanya jika ada jawaban yang berbeda dengan jawaban kelompok lain. Berdasarkan hasil observasi aktvias belajar siswa diperoleh raa- raa persenase aktvias belajar siswa pada siklus II mencapai 85,9%. Hal ini menunjukkan bahwa raa-raa persenase aktvias belajar siswa pada siklus II ini mengalami peningkaan dan elah mencapai indikaor keberhasilan penelitan ini, dimana raa-raa persenase aktvias siswa belajar siswa harus mencapai 70%. Berdasarkan es hasil berlajar yaiu es akhir siklus II ini mencapai raa-raa 71,05 dengan nilai erendah 67. Hal ini juga menunjukkan me nunjukkan bahwa es hasil belajar siswa pada siklus II elah mencapai indikaor keberhasilan penelitan ini, dumana raa-raa es hasil belajar siswa mencapai nilai 70 dan sudah tdak ada lagi siswa yang mendapa nilai di bawah KKM. Adapun hasil wawancara erhadap guru dan siswa memberikan informasi bahwa siswa sanga anusias erhadap pembelajaran ekonomi menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning Le arning (PBL). Dan guru bidang sudi mengaakan bahwa penerapan model pembelajaran ini elah dilaksanakan dengan baik, sehingga benar-benar meningkakan aktvias belajar ekonomi siswa.2 Berdasarkan hasil reeksi siklus II ini, yaiu bahwa kedua indikaor keberhasilan elah ercapai maka penelitan tndakan kelas ini dihentkan sampai dengan siklus II. B.

Pemeriksaan Keabsahan Daa

Dalam penelitan ini, insrumen yang digunakan unuk mengumpulkan daa yaiu insrumen es dan non es. Unuk insrumen es yang digunakan adalah es formatf yang diberikan setap akhir siklus, dan es submatf diberikan setap akhir pembelajaran berupa soal lathan pada LKS (Lembar Kerja Siswa). Tes ini berujuan unuk menganalisis peningkaan hasil belajar

 

 

Ekonomi siswa pada setap peremuan dari tap siklus sebagai implikasi dari PTK. Sedangkan unuk insrumen non es berupa lembar observasi dan wawancara yang diujukan unuk guru dan siswa. Unuk lembar observasi, daa yang digunakan dalam penelitan ini diperoleh dari hasil aktvias yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas ke las pada saa proses pembelajaran e ekonomi konomi berlangsung, sedangkan wawancara dilakukan pada akhir siklus. Dalam penelitan ini unuk da-daa kualiatf digunakan eknik Triangulasi, yaiu eknik pemeriksaan keabsahan daa yang memanfaakan sesuau yang lain di luar daa iu sebagai pembanding. Unuk iu, perlu diadakan pengecekan ulang erhadap sumber daa dengan cara membandingkan daa pengamaan aktvias belajar siswa dengan lembar observasi aktvias belajar ekonomi siswa, lembar wawancara erhadap siswa, dan caaan lapangan. C.

Analisis Daa

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan daa yang ada, yang diperoleh dari berbagai sumber. Dianaranya sebagai beriku: 1.

Aktvias b be elajar si siswa

Aktvias belajar siswa dianalisis berdasarkan lembar hasil observasi aktvias belajar ekonomi siswa, yang berujuan unuk mengeahui persenase aktvias belajar ekonomi siswa. Lembar observasi juga digunakan unuk menganalisis dan mereeksi setap tndakan pada akhir siklus. Adapun hasil observasi aktvias belajar siswa dapa diliha pada abel beriku: Tabel 4.8 Hasil observasi aktvias belajar siswa

No

Komponen Aktvias

Raa-raa Persenase

Sikl Siklus us I Sikl Siklus us II 1.

Visual a acctvites 49,5% 73%

2.

Oral ac actvites

3.

Emotonal actvites

 

38,7% 77,25% 61,5% 90,5%

 

4.

Menal actvites

Raa-raa

55,2% 82%

71%

88%

 

2.

Tes hasil belajar

Unuk es hasil belajar digunakan es formatf yang dilaksanakan pada awal dan akhir siklus (preesposes). Adapun hasil es ersebu dapa diliha pada abel beriku:  

 

No.

Nama

Si Sisw swa a

SI SIKL KLUS US ISIKL ISIKLUS US II Pre-Tes PreTes Pos Pos-Te -Tess N-Gain N-Gain Pre-Tes Pre-Tes Pos-Te Pos-Tess N-Gain N-Gain

1

S1

30

40

0,14

60

80

0,50

2

S2

40

0

-0,67

50

70

0,40

3

S3

45

70

0,45

62

75

0,34

4

S4

45

60

0,27

60

70

0,25

5

S5

35

40

0,08

60

70

0,25

6

S6

55

50

-0,11

70

75

0,17

7

S7

50

55

0,10

64

73

0,25

8

S8

25

45

0,27

65

75

0,29

9

S9

20

60

0,50

60

70

0,25

10

S10

55

35

-0,44

60

67

0,18

11

S11

30

65

0,50

62

70

0,21

12

S12

25

65

0,53

62

77

0,39

13

S13

50

0

-1,00

0

70

0,70

14

S14

20

55

0,44

60

70

0,25

15

S15

0

0

0,00

62

0

-1,63

16

S16

40

55

0,25

50

70

0,40

17

S17

25

70

0,60

70

80

0,33

18

S18

55

75

0,44

62

85

0,61

19

S19

0

0

0,00

0

70

0,70

20

S20

60

80

0,50

0

85

0,85

21

S21

50

65

0,30

60

90

0,75

JUMLAH

755

985

3,16

1099

1492

6,43

RATA-RATA

35,95238

0,29

52,33333

46,90476

71,04762

0,31

Berdasarkan abel 4.9 ersebu diperoleh informasi bahwa raa-raa hasil belajar siswa meningka. Pada siklus I raa-raa hasil belajar siswa sebesar 46,9 dan raa-raa N-Gain sebesar 0,29, dimana siswa yang

 

mendapakan nilai dibawah KKM pada siklus I sebanyak 14 orang siswa dan siswa yang mendapakan me ndapakan nilai diaas KKM pada siklus I sebanyak 7 orang siswa. Nilai erendah adalah 35 dan nilai ertnggi adalah 80. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I ergolong rendah. Sedangkan S edangkan pada siklus II raa- raa hasil belajar siswa sebesar 71,04 dan raa-raa N-gain 0,31.  

Selanjunya pada siklus II ini nilai erendahnya adalah 67 dan nilai ertngginya adalah 90 dan sudah tdak ada lagi siswa yang mendapa nilai dibawah KKM. Sedangkan hasil lembar observasi dari aktvias belajar siswa dan hasil belajar siswa disajikan dalam abel beriku: Tabel 4.10 Rekapiulasi raa-raa aktvias belajar siswa dan hasil belajar siswa

No.

Aspek yang dinilai

Siklus I Siklus II

1.

Raa-raa ak aktvias be belajar si siswa 55,2% 82%

2.

Raa-raa nilai es hasil belajar siswa

46,9

71,05

Berdasarkan abel 4.10 di aas diperoleh kesimpulan bahwa semakin besar raa-raa aktvias belajar siswa, semakin besar pula raa-raa nilai es hasil belajar siswa, dan sebaliknya. Karena seluruh indikaor keberhasilan elah ercapai yaiu unuk aktvias belajar siswa mengalami peningkaan dan elah mencapai baasan indikaor yaiu 70% sedangkan unuk hasil belajar raa-raa es akhir siklus juga elah mencapai baasan indikaor, yaiu 70 dan sudah tdak ada lagi siswa yang mendapa nilai di bawah KKM. Maka penelit ini tdak perlu dilanjukan pada siklus berikunya. 3.

Wawancara

Wawancara dilakukan perama kali pada saa pra penelit dan seelah dilakukannya tndakan pada akhir siklus. Wawancara dilakukan erhadap guru bidang sudi ekonomi dan siswa.

 

Dari hasil wawancara saa pra penelitan diperoleh informasi bahwa sebagian siswa cukup anusias dengan ekonomi, eapi sebagian siswa ada yang kurang senang dengan ekonomi karena maa pelajaran ekonomi membua menganuk, siswa masih aku beranya jika ada maeri pembahasan yang belum  

dipahami, cara mengajar guru cenderung ceramah sehingga membua siswa merasa bosan dalam pembelajaran ekonomi. Dari hasil wawancara saa siklus I diperoleh informasi bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) cukup baik digunakan sehingga siswa dapa memecahkan masalah dengan eman kelompoknya, sebagian siswa sudah tdak malu unuk beranya, meskipun masih ada beberapa siswa yang masih malu.4 Adapun dari hasil wawancara saa akhir siklus II I I diperoleh informasi bahwa siswa cukup anusias dengan pembelajaran ekonomi khususnya dengan model pembelajaran PBL, dan guru kolaboraor mengaakan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sudah dilaksanakan cukup baik sehingga dapa meningkakan aktvias belajar ekonomi siswa.

D.

Inerpreasi Hasil Analisis

Meodologi yang digunakan dalam penelitan ini yaiu penelitan tndakan kelas (PTK). Hasil dari dari penelitan ini yaiu pada siklus I raa-raa persenase aktvias belajar ekonomi siswa sebesar 55,2% dan raa-raa hasil belajar ekonomi siswa sebesar 46,9. sedangkan pada siklus ii raa-raa persenase aktvias belajar ekonomi siswa sebesar 82% dan raa-raa hasil belajar ekonomi siswa sebesar 71,05. pada siklus ii seluruh indikaor elah ercapai maka penelitan berakhir sampai siklus ii. jadi, dengan dierapkannya model pembelajaran problem based learning (pbl) aktvias belajar ekonomi e konomi siswa mengalami peningkaan sebesar 26,8% dan raa-raa hsil belajar ekonomi siswa meningka.

E.

Pembahasan T Te emuan Pe Penelitan

1. Penerap Penerapan an mod model el pembel pembelaja ajaran ran Proble Problem m Based Based Learni Learning ng (PBL) (PBL) dapa dapa men mening ingka kakan kan aktvi aktvias as belajar ekonomi siswa

 

 

Peningkaan aktvias belajar ekonomi dapa erliga dari hasil observasi aktvias belajar siswa bahwa raa-raa persenase aktvias belajar ekonomi siswa pada siklus I sebesar 55,2%, sedangkan pada raaraa persenase aktvias belajar ekonomi siswa pada siklus II sebesar 82%. Hasilnya mengalami peningkaan sebesar 26,8% 2. Penerap Penerapan an mod model el pembel pembelaja ajaran ran Proble Problem m Base Based d Lear Learnin ning g ((PBL PBL)) d dapa apa m meni eningk ngkak akan an has hasil il belaja belajarr ekonomi siswa Peningkaan hasil belajar siswa dapa erliha dari raa-raa nilai es akhir siklus I sebesar 46,9, sedangkan raa-raa nilai es akhir siklus II sebesar 71,05. Hasilnya mengalami peningkaan yang cukup signiean. 3.

Den Denga gan n die diera rapk pkan anny nya a mode modell pembe pembela laja jara ran n Prob Proble lem m Ba Base sed d Lea Learn rnin ing g

(PBL) erdapa respon yang positf bagi siswa Dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning Le arning (PBL) dapa memberikan respon positf bagi siswa, karena siswa dapa saling membanu dan mengajarkan dalam memahami maeri yang diajarkan sehingga memudahkan siswa dalam menyerap maeriyang diajarkan. Selain iu, respon positf dari model pembelajaran ini dapa menumbuhkan solidarias dan anggung jawab siswa dalam menyelesaikan soal sera memecahkan masalah pada LKS. 4. Pe Pemb mberi erian an had hadia iah h dapa dapa meni mening ngka kak kan an akt aktvi via ass sisw siswa a pa pada da asp aspek ek k keb ebera erani nian an Si Sisw swa a (mengajukan peranyaan dan menjawab/menanggapi peranyaan) Pemberian hadiah berupa makanan kecil (sepert cokla, c okla, wafer) dan ala-ala ulis (sepert pensil, pulpen) bagi siswa yang berani mengungkapkan pendapanya/jawabannya erhadap kelompok lain aau guru dapa meningkakan aktvias siswa pada aspek keberanian ke beranian siswa (mengajukan peranyaan dan menjawab/menanggapi peranyaan) erhadap guru aau siswa lainnya. Dalam hal ini siswa lebih berani mengungkapkan pendapanya dan berusaha unuk mendapakan me ndapakan hadiah sebanyak- banyaknya. Pemberian hadiah ini hanya dilakukan kadang-kadang saja.

 

 

A.

daa raa-raa persenase aktvias belajar ekonomi siswa pada siklus I sebesar 55,2%, sedangkan pada raa-raa persenase aktvias belajar EKONOMI siswa pada siklus II sebesar 82%, hal ini diliha dari siswa yang awalnya pasif menjadi aktf. 2. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapa meningkakan hasil belajar siswa. Hal ini dapa erliha dari raa-raa nilai es akhir siklus I sebesar 46,9 dan N-gainna sebesar 0.29, sedangkan raa-raa nilai es akhir siklus II sebesar 71,05 n N-gainnya sebesar 0,31. Jadi hasil belajar ekonomi siswa mengalami mengalami peningkaan. peningkaan. Dengan demikian penerapan model pembelajaran Problem Based Learning Learning (PBL) (PBL) di dianggap anggap berhasil dalam meningkakan aktvias dan hasil

 

belajar siswa, karena elah mencapai indikaor keberhasilan yang elah dieapkan. Sehingga penelitan ini tdak perlu dilanjukan pada siklus berikunya. B.

Saran

1. Sek Sekol olah ah h hen enda dakn knya ya dap dapa a me mene nera rapk pkan an mod model el pemb pembel elaj ajar aran an Pr Prob oble lem m Base Based d Lea Learn rnin ing g (PBL) (PBL) karena model pembelajaran ini dapa meningkakan aktvias belajar ekonomi siswa dan hasil belajar siswa. 2. Guru Guru b bid idang ang sudi sudi hendak hendaknya nya menunj menunjuk uk sa sau u sisw siswa a se secara cara acak acak d dari ari salah salah sa sau uk kelo elompo mpokny knya a dalam mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas, sehingga lama-kelamaan siswa akan erbiasa mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas. 3. Sisw Siswa a henda hendany nya a lebi lebih h ak aktf tf lag lagii ke ketk tka a sh shar arin ing g denga dengan n kelo kelomp mpok okny nya a dala dalam m me meme meca cahk hkan an masalah. 4. Hasil Hasil pen peneli elitan tan ini dih dihara arapka pkan n dapa dapa d dip ipergu ergunak nakan an sebaga sebagaii rrefe eferen rensi si unuk unuk mel melaku akukan kan penelitan sejenis dalam pembelajaran berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Nurhayat. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (problem based Insructon) dalam pembelajaran maematka di SMU. dalam Jurnal Pendidikan dan kebudayaan Jakara, November 2004 Tahun ke-10, No.051. Ahmadi, Abu. Ilmu Sosial Dasar. Jakara: PT. Rineka Cipa, 1991 Aktvias dan Presasi Belajar. Dalam hp:ipoes.wordpress.com. AM, Sadirman. Ineraksi dan motvasi belajar mengajar. Jakara: PT. Raja Grando Persada, 2008. Anas, Sudjiono. Penganar Evaluasi Pendidikan. Jakara: PT. Raja Grando Persada, 1996. Arikuno, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakara: PT Bumi Aksara, 2006. edisi revisi, ce,6. Arikuno, Suharsimi. Penelitan Tindakan Kelas. Jakara: Bumi Aksara, 2008. Daldjoeni, N. Dasar-dasar Ilmu Pengeahuan Sosial. Bandung: Alumni, 1992, Dasna, I wayan, Surisno, Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). dari hp://lubisgrafura.wordpress.com. Deparemen Pendidikan Nasional, UU RI Nomor 20 Tahun 2003. Tenang Sisem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Bandung : Cira Umbara. Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakara: Bumi Aksara,2008.Ceakan ke-8.

 

Holil, Anwar. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah hp://anwarholil.blogspo.com/2009/01/model-pembelajaran hp://anwarholil.b logspo.com/2009/01/model-pembelajaran - berdasarkan

dari

- masalah.hml hp://hemow.wordpress.com. Implemenasi Improving Learning dengan eknik Inquiry sebagai usaha unuk meninkakan keaktfan siswa dalam pembelajaran maematka. Isjoni, Model pmbelajaran yang efektf Pendidikan Anak Usia Dini,. yang dikutp dari hp://www.isjoni.ne/ Latfah. Upaya meningkakan proses dan Hasil Belajar IPA siswa kelas 6 SD Negeri Lokaba I melalui pembelajaran berdasarkan masalah.wordpress. dari hp ://latfah04.wordpress.com.

62   63

Nasuton, S. Didaktk Asas-asas mengajar. Jakara: Bumi Aksara. 2000. Ceakan Ke II. Rohani ,Ahmad. ,Ahmad. Pengelolaan Pengajaran. Jakara: Jakara: PT. Bhineka Cipa, 2004. Sadia, I Wayan. “Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal Siswa SMA Melalui Penerapan Model Pembelajaran "Problem Based Learning" dan "Cycle Learning" Dalam Pembelajaran Fisika”. dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA Jakara, No. 1 Th.XXXX Januari 2007. Saifudin, Achmad. Upaya meningkakan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Jakara: UIN Syarif Hidayaullah. Sanjaya, Wina. Penelitan Tindakan Kelas. Jakara: Prenada Media Group, 2010. Slameo, Proses Belajar Mengajar dalam Sisem Kredi Semeser (SKS), Jakara: Bumi Aksara, 1991. Ce. 1 Slameo. Belajar dan Fakor-fakor yang mempengaruhinya. Jakara: PT. Rineka Cipa, 2003.

 

Sandar penilaian dan Buku pelajaran sosial SD, SMP, dari www.dikdasdki.go.id/download/sandarbuku/ekonomi.doc. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan (Dengan Pendekaan Baru). Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Wiantnaisyah, dkk. Pembelajaran melalui meode PBL dalam upaya meningkakan muu pendidikan. Fakulas Farmasi Universias Padjajaran. hp:/wiantmultply.com/journal/iem/7/. Yant, “Peningkaan Penguasaan Konsep Fisika Siswa Melalui permainan Bernuansa Nilai”, skrekonomii UIN Syarif Hidayaullah Jakara, Jakara: Perpusakaan UIN Jakara, 2008. Zaini, Hisyam, dkk. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakara: CTSD IAIN Sunan Kalijaga, 2002.  

Lampiran 4

 

Hasil Observasi Aktvias Belajar Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) KELAS VIII SMP I AL-FATAH

NO. Klasikasi Ak Aktvias Aspek yang dielit Skor Pere em muan keSikl Siklus us I Sikl Siklus us IIII 1

1.

2

Visual actvites Aktvias

3

4

siswa

memperhatkan

penjelasan guru 10 11 15 16 Persenase skor visual actvites 47%

52%

71%

76%

2.

Oral actvites dan

Aktvias

keberanian

menjawab/menanggapi peranyaan) 3 7 13

Siswa (mengajukan

peranyaan

 

15 Persenase Skor Oral Actvites 14%

33%

62%

71%

66%

81%

95%

71%

81%

Aktvias siswa di dalam berdiskusi anar eman 9 14 17 20 Persenase Skor Oral actvites 42%

3. Emotonal actvites

Aktvias semanga

siswa dalam

mengerjakan ugas 12 14 18 20 Persenase Skor Emotonal actvites

4.

42%

66%

86%

95%

Menal

actvites

Aktvias ssiiswa da dalam me memecahkan

masalah pada LKS 15 15 17 20 Persenase Skor Menal actvites

71%

95%

 

Keerangan persenase aktvias siswa 1 = kurang (0%-25%) 2 = cukup (25%-50%) 3 = baik (50%-75%) 4 = sanga baik (lebih dari 75%) Jumlah Siswa = 21 orang si

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF