Laporan Penelitian Biologi

October 26, 2017 | Author: Qonitata | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Penelitian Biologi...

Description

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi maka berkembang pula industrialisasi. Disatu sisi memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya dalam bidang ekonomi tetapi dapat pula memberikan dampak yang negative bagi lingkungan. Hal ini terkait dengan limbah yang dihasilkan jika tidak dikelola dengan baik sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan. Selain disebabkan oleh industri, pencemaran juga disebabkan oleh limbah rumah tangga, sebagai contoh akibat penggunaan detergen. Pada dasarnya penggunaan bahan kimia haruslah berdasarkan standar atau mutu baku yang telah ditentukan, karena jika berlebihan akan berdampak yang negative bagi makhluk hidup bahkan menimbulkan kematian. Sebagai missal penggunaan detergen, limbah yang dibuang harus dengan konsentrasi 2 ppm (2 ml/1000ML). Tetapi kenyataan,warga menggunakan detergen dalam jumlah yang banyak (30 gram) jika semua menggunakan detergen dan semua membuang ke perairan tentunya akan mencemari perairan tersebut. Dampak selanjutnya tentu akan memberikan gangguan pada makhluk hidup yang ada. Untuk itu perlu dilakukan satu eksperimen. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, kami mengambil rumusan masalah, yaitu: Pengaruh konsentrasi detergen “So Klin” terhadap kehidupan ikan. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh konsentrasi detergen terhadap kehidupan ikan.

1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.Pengertian pencemaran air Pencemaran air didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997. Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Atau dengan kata lain, pencemaran adalah keadaan dimana suatu lingkungan sudah tidak alami lagi karena telah tercemar oleh polutan. Misalnya air sungai yang tidak tercemar airnya masih murni dan alami, tidak ada zat-zat kimia yang berbahaya, sedangkan air sungai yang telah tercemar oleh detergen misalnya, mengandung zat kimia yang berbahaya, baik bagi organisme yang hidup di sungai tersebut maupun bagi makhluk hidup lain yang tinggal di sekitar sungai tersebut. B. Pengertian Polutan Polutan adalah zat atau substansi yang mencemari lingkungan. Air limbah detergen termasuk polutan karena didalamnya terdapat zat yang disebut ABS. Jenis detergen yang banyak digunakan di rumah tangga sebagai bahan pencuci 2

pakaian adalah detergen anti noda. Detergen jenis ini mengandung ABS (alkyl benzene sulphonate) yang merupakan detergen tergolong keras. Detergen tersebut sukar dirusak oleh mikroorganisme (nonbiodegradable) sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan (Rubiatadji, 1993). Lingkungan perairan yang tercemar limbah detergen kategori keras ini dalam konsentrasi tinggi akan mengancam dan membahayakan kehidupan biota air dan manusia yang mengkonsumsi biota tersebut.

3

BAB III METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan Alat :

- 4 gelas air mineral - kertas pH indikator universal - gelas ukur - Stopwatch

Bahan :

- 4 ikan (jenis dan ukuran sama) - Detergen merk “So Klin” - Air

B.Variabel •

Variabel Kontrol : volume air, merk detergen, jenis ikan, dan wadah, jumlah ikan, waktu.



Variabel Terikat : pH dan keadaan ikan setelah dimasukkan dalam larutan.



Variabel Bebas : Konsentrasi detergen.

C.

Langkah

percobaan 1. Membuat larutan detergen dengan konsentrasi 0 ppm , 0,5 ppm , 5 ppm ,

dan 10 ppm. 2. Memberi label pada masing-masing gelas air mineral. 3. Menuangkan larutan detergen ke masing-masing gelas air mineral sesuai

dengan labelnya. 4. Memasukkan ikan secara bersamaan ke dalam gelas air mineral lalu mulai

menghitung waktu. 5. Mengamati ikan dan mencatat keadaannya. Melakukan selama 36 jam.

4

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan Tabel hasil pengamatan: No 1 2 3 4

Konsentrasi 0 ppm 0,5 ppm 5 ppm 10 ppm

Waktu 36 jam 36 jam 36 jam 36 jam

pH 7 7 7 7

Keadaan Ikan Tenang Tenang Agresif setelah 10 menit Agak Agresif setelah 15 menit

B. Analisis Data Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa ikan yang berada dalam larutan detergen dengan konsentrasi 0 ppm dan 0,5 ppm sejak awal dimasukkan sudah dapat konsentrasi 0 ppm, aiar tidak tercampur dengan detergen yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan. Sedangkan pada konsentrasi 0,5 ppm kandungan bahan kimianya masih dalam keadaan standart baku mutu. Namun keadaan ikan yang berada dalam konsentrasi 5 ppm dan 10 ppm berbeda dengan ikan yang berada pada konsentrasi 0 ppm dan 0,5 ppm. Ikan yang berada pada konsentrasi 5 ppm dan 10 ppm bergerak lebih aktif dan agresif. Keaktifan/keagresifan ikan yang berada pada konsentrasi 5 ppm terlihat pada menit ke 10. Sedangkan pada konsentrasi 10 ppm, pada menit ke 15 terlihat agak agresif. Hal ini menggambarkan keadaan ikan mulai melemah. C. Pembahasan

Air yang tercampur dengan serbuk detergen soklin akan berpengaruh pada kehidupan ikan. Hal ini disebabkan karena air sudah tercemar oleh bahan-bahan kimia yang terkandung dalam serbuk detergen. Ikan yang berada di dalam air murni (0 ppm) dalam keadaan tenang dan tidak mengalami gangguan pada insangnya karena lingkungannya normal dan tidak tercemar. Begitu juga pada ikan yang berada di dalm air yang mempunyai konsentrasi 0,5 ppm. Walaupun air tersebut tercemar namun kandungan kimia pada air tersebut masih dalam standart baku.

5

Sedangkan pada konsentrasi 5 ppm dan 10 ppm ikan terlihat sangat agrsif pada menit ke sepuluh dan menit ke lima belas. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh konsentrasi terhadap kehidupan dan perilaku ikan. Semakin tnggi konsentrasi larutan detergen maka semakin membahayakan kehidupan ikan. Namun apabila kandungan bahan kimia masih dalam keadaan standart maka ikan masih dapat beradaptasi sehingga ikan dalam keadaan tenang.

BAB V PENUTUP 6

A.Kesimpulan Air yang tercemari detergen dapat mengancam kehidupan organisme yang hidup di dalamnya, salah satunya adalah ikan. Selain ikan masih banyak organisme lain, seperti fitoplankton, zooplankton/protozoa, cyanobacteria, dan lain-lain. Jika organisme-organisme seperti fitoplankton mati, maka zooplankton akan mati karena tidak ada makanan, ikan-ikan pun akan mati karena zooplankton yang biasa dimakan tidak ada. Dengan kata lain detergen dan polutan lainnya yang mencemari air dapat memusnahkan seluruh organisme yang hidup di dalamnya. Besar tidaknya pengaruh detergen dan polutan lainnya pada ikan dan makhluk hidup lain tergantung pada konsentrasi polutan tersebut. Semakin tinggi konsentrasi polutan, semakin besar pengaruhnya. B. Saran Gunakanlah detergen sebijaksana mungkin, jangan buang air cucian ke perairan yang banyak organisme yang hidup di dalamnya. Gunakanlah ilmu pengetahuan kita untuk menciptakan solusi masalah ini, misalnya detergen yang ramah lingkungan. Dan yang paling penting, mari kita memohon ampun pada Allah Swt., karena selama ini kita telah meracuni alam-Nya, alam sekitar kita.

DAFTAR PUSTAKA Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi Kelas XI. Grafindo: Bandung. Pencemaran lingkungan online, PencemaranAir ,http://www.tlitb.org/plo/air.html dikunjungi 24/09/2010 7

8

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF