Laporan Pendahuluan Waham

July 18, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Pendahuluan Waham...

Description

 

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN MASALAH GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

OLEH : NI WAYAN SUMARNI NIM. 199012381

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI 2020

 

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA PASIEN DENGAN MASALAH GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

I.

KONSEP DA DASAR WA WAHAM 1. PENGERTIAN Waham adalah suatu keyakinan yang keliru tentang isi pikir yang dipertahankan

secara kuat atau terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan (SDKI, 2017). Waha Wa ham m ad adal alah ah su suatu atu ke keya yaki kina nan n ya yang ng salah salah ya yang ng di dipe pert rtah ahan anka kan n secar secaraa ku kuat at at atau au terusmenerus, tapi tidak sesuai dengan kenyataan. Waham adalah termasuk gangguan isi  pikiran. Pasien meyakini bahwa dirinya adalah seperti apa yang ada di dalam isi  pikirannya. Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk  waham yang spesifik sering ditemukan pada penderita skizofrenia (Yusuf, dkk, 2015). Waham Wah am adalah adalah keyaki keyakinan nan klien klien yang yang tidak tidak sesuai sesuai dengan dengan kenyat kenyataan aan,, tetapi tetapi di  pertahankan dan tidak dapat di ubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol (Depkes RI,2000). Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah, keyakinan yang yang tida tidak k kons konsis iste ten n deng dengan an ting tingka katt in inte tele lekt ktua uall da dan n la lata tarr be bela laka kang ng bu buda daya ya,, ketidakmamp ketid akmampuan uan merespon merespon stimulus stimulus internal internal dan eksternal eksternal melalui melalui proses iteraksi atau informasi secara akurat (Yosep, 2009). Waha Wa ham m adal adalah ah keya keyaki kina nan n terh terhad adap ap se sesu suat atu u ya yang ng sa sala lah h da dan n se seca cara ra ku kuku kuh h dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita no norm rmal al (Stu (Stuar artt da dan n Sund Sundeen een,, 19 1998 98). ). Waha Waham m ad adal alah ah ke keya yaki kina nan n se seseo seoran rang g ya yang ng  berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien (Aziz R, 2003). Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa waham sebagai salah satu perubahan proses pikir khususnya isi pikir yang ditandai dengan keyakinan terhadap ide-ide, pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan dan sulit diubah dengan logika atau  bukti bukti yang ada, atau juga dikatakan sebagai keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, yang tetap dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Pemikiran ini berasal dari pemikiran klien yang tidak terkontrol.

 

2. PROS PROSES ES TER TERJA JADI DINY NYA A WAHA WAHAM M

1) Fase Fase kebut kebutuha uhan n manus manusia ia renda rendah h (lack of human need) Waham diawali dengan terbatasnya berbagai kebutuhan pasien baik secara fisik  maupun  psikis. Secara fisik, pasien dengan waham dapat terjadi pada orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas. Biasanya pasien sangat miskin dan dan

mend mender erit ita. a.

Kein Keingi gina nan n  ia

untu tuk k

memen emenu uhi

keb ebu utu tuh han

hi hid dup upny nyaa

mendorongnya untuk melakukan kompensasi  yang salah. Hal itu terjadi karena adanya kesenjangan antara kenyataan (reality), yaitu  tidak memiliki finansial yang cukup dengan ideal diri (self ideal) yang sangat ingin   memiliki berbagai kebutuhan, seperti mobil, rumah, atau telepon tele pon genggam. 2) Fase Fase kepe keperca rcayaa yaan n diri diri rendah rendah (lack of self esteem) Kesenjangan antara ideal diri dengan kenyataan serta dorongan kebutuhan yang tidak   terpen terpenuhi uhi menyebabk menyebabkan an pasien mengalami mengalami perasaan perasaan menderita, menderita, malu, dan tidak   berharga. berharga. 3)

Fas Fasee peng pengend endali alian an iinte nterna rnall d dan an ekstern eksternal al (control internal and external) Pada tahapan ini, pasien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa yang ia katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan, dan tidak sesuai dengan kenyataan. Namun, menghadapi kenyataan bagi pasien adalah sesuatu yang sangat berat, karena kebutuhannya untuk diakui, dianggap penting, dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya, sebab kebutuhan tersebut  belum terpenuhi sejak s ejak kecil secara optimal. Lingkungan sekitar pasien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan pasien itu tidak benar, tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjadi menja di perasaan. perasaan. Lingkungan Lingkungan hanya menjadi pendengar pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan pasien tidak merugikan orang lain.

4)

Fase Fase du duku kung ngan an ling lingku kung ngan an (environment support) Dukung Duk ungan an lingku lingkunga ngan n sekitar sekitar yang yang memper mempercaya cayaii (keyak (keyakina inan) n) pasien pasien dalam dalam lingkungannya  meny menyebabk ebabkan an pasien merasa didukung didukung,, lama-kelamaan lama-kelamaan pasien mengangga menga nggap p sesuatu  yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang. Oleh karenanya, mulai terjadi kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma (superego) yang ditandai dengan tidak ada lagi  perasaan dosa saat berbohong.

 

5)

Fase nyaman (comforting) (comforting)   Pasien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap  bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya. Keya Ke yaki kina nan n se seri ring ng dise disert rtai ai halu halusi sina nasi si pa pada da sa saat at pa pasi sien en meny menyen endi diri ri da dari ri lingkungan lingk ungannya. nya. Selanjutny Selanjutnya, a, pasien lebih sering menyendiri menyendiri dan menghinda menghindari ri interaksi sosial (isolasi sosial).

6)

Fase peningkatan (improving) Apabila tidak adanya konfrontasi dan berbagai upaya koreksi, keyakinan yang salah pada pasien akan meningkat. Jenis waham sering berkaitan dengan kejadian traumatik masa lalu atau berbagai kebutuhan yang tidak terpenuhi (rantai yang hilang). Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain.

3. KLAS KLASIF IFIK IKAS ASII WAHA WAHAM M

Waham dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, menurut Direja (2011) yaitu sebagai berikut : JENIS WAHAM

PENGERTIAN

PERILAKU KLIEN

Waham Kebesaran

Keyakinan secara berleb lebihan  bahawa dirinya memiliki memiliki kekuatan khusus atau kelebihan yang berbeda dengan den gan orang orang la lain in,, diucap diucapkan kan  berulang- ulang tetapi tidak  sesuai dengan kenyataan

“Saya ini pejabat di kementrian semarang!” “Saya  punya perusahaan paling besar  lho “.

Waham Agama

Keyakinan terhadap suatu ag agam amaa se seca cara ra be berrleb lebihan ihan,, di diuc ucap apka kan n beru be rula lang ng-u -ula lang ng tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

“ Saya adalah tuhan yang bisa menguasai mengu asai dan mengendalikan semua makhluk”.

Waham Curiga

Keyakinan seseorang atau sekelo sek elompo mpok k orang orang yan yang g mau meru me rugi gika kan n atau atau menc menced eder erai ai dirinya, dirin ya, diucapkan diucapkan berulangberulangula lan ng te teta tap pai ti tid dak se sesu suai ai dengan kenyataan.

“S “Say ayaa tahu tahu mere mereka ka mau mengha men ghancu ncurka rkan n say saya, a, kare karena na iri dengan kesuksesan saya”.

 

Waham Somatic

Keyakinan seseorang bahwa tubuh atau sebagian tubuhn tub uhnyat yaters ersera erang ng penyak penyakit, it, di diuc ucap apka kan n beru be rula lang ng-u -ula lang ng te teta tapi pi ti tida dak k se sesu suai ai deng dengan an kenyataan.

“Say “Sayaa mend mender erit itaa kank kanker er”. ”. Padahall hasil pemeriksaan Padaha pemeriksaan lab tida tidak k ad adaa se sell ka kank nker er pad adaa tubuhnya.

Waham Ni Nihlistik

Keyakinan seseorang bahwa di diri riny nyaa suda sudah h ti tid dak ad adaa atau atau meni me ning ngga gall dunia unia,, diuc diucap apka kan n  berulang-ulang tetapi tidak  sesuai dengan kenyataan.

“Ini saya berada di alam kubur  ya, semua mua yang ada disin sini adalah roh- roh nya”

4. ETIOLOGI

Menurut Direja (2011), faktor predisposisi dari gangguan isi pikir : waham, yaitu sebagai berikut : 1) Fakt Faktor or per perke kemb mban anga gan n Hambatan perkembangan akan menganggu hubungan interpersonal seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stres dan ansietas yang berakhir dengan gangguan  persepsi, klien menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi intelektual dan emosi tidak efektif. 2) Fakt Faktor or sos sosial ial bu buda daya ya Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbulnya waham. 3) Fakt Faktor or ps psik ikol olog ogis is Hubu Hu bung ngan an yang yang ti tida dak k harm harmon onis is,, pe pera ran n ga gand ndaa at atau au be bert rten enta tang ngan an,, da dapa patt menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan. 4) Fa Fakt ktor or bio biolo logi giss Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran vertikel di otak, atau perubahan pada sel kortikal dan limbic. 5) Fa Fakt ktor or gene geneti tik  k 

Menuru Men urutt Direja Direja (2011 (2011)) faktor faktor presip presipita itasi si dari dari ganggu gangguan an isi pik pikir: ir: waham, waham, yaitu yaitu sebagai berikut : 1) Fakt Faktor or sos sosial ial bu buda daya ya Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau diasingkan dari kelompok.

 

2) Fa Fakt ktor or bio bioki kimi miaa Dopami Dop amine, ne, norepi norepinep neprin rin,, dan zat halusi halusinog nogen en lainny lainnyaa diduga diduga dapat dapat menjad menjadii  penyebab waham pada seseorang. 3) Fakt Faktor or ps psik ikol olog ogis is Kecema Kec emasan san yang yang memand memandang ang dan terbat terbatasn asnya ya kemamp kemampuan uan untuk untuk mengat mengatasi asi masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan yang menyenangkan.

5. TAND TANDA A DAN DAN GEJA GEJALA LA

Menurut Menur ut Kusumawati, Kusumawati, (2010) tanda dan gejala dari gangguan proses pikir : waham yaitu sebagai berikut : 1.

Gangguan Fungsi Kognitif (perubahan daya ingat) Cara Ca ra berf berfik ikir ir magi magiss dan dan pr prim imit itif if,, pe perh rhat atia ian, n, isi isi pi piki kir, r, be bent ntuk uk,, da dan n  pengorganisasian bicara (tangensial, neologisme, sirkumtansial).

2.

Fungsi Persepsi Depersonalisasi dan halusina halusinasi. si.

3.

Fungsi Emosi Afek Afe k tumpu tumpull : kuran kurang g respon responss emosio emosional nal,, afek datar, afek tidak  sesuai, reaksi berlebihan, ambivalen.

4.

Fungsi Motorik. Imfu Im fuls lsif: if: gera geraka kan n tib tibaa-ti tib ba dan spo spont ntan an,,

man aner eris ism me,

ster stereo eoti tip pik gera gerak kan

yang yang diulan diulang-u g-ulan lang, g, tidak tidak bertuj bertujuan uan,, tidak tidak dipeng dipengaru aruhi hi stimulu stimuluss yang yang jelas, jelas, katatonia. 5.

Fungsi Sosial Kesepian. Isolasi sosial, menarik diri, dan harga diri rendah.

Tanda dan gejala dari gangguan proses pikir : waham menurut Direja, (2011) yaitu : 1)

Menolak makan

2)

Tidak ada per erh hati atian pada perawatan diri

3)

Ekspresi waja ajah sedih / gembira / keta etakutan

4)

Gera Gerak kan tid tidak terk terko ontr tro ol, men mengh ghin ind dar da dari ri or oran ang g lai lain n

5)

Mudah tersinggung 6) Isi pe pemb mbic icar araan aan tida tidak k sesua sesuaii de deng ngan an ke keny nyat ataan aan tida tidak k bi bisa sa memb membed edak akan an antara ant ara kenyat kenyataan aan dan bukan bukan kenyat kenyataan aan,, mendom mendomina inasi si pembic pembicaraa araan, n,  berbicara kasar.

 

7) Menjalankan Menjalankan kegiatan kegiatan keagamaan keagamaan secara secara berlebihan berlebihan

 

6. RENTAN RENTANG G RESP RESPON ON NEUROB NEUROBIOL IOLOGI OGI  Adaptif

  

Maladaptif 

Pikiran logis Persepsi akurat Emosi konsisten dengan  pengalaman



Perilaku sosial



Hubungan sosial









Pikira n kadang Pikiran menyimpang illusi Reaksi emosional  berlebihan dan dan kurang Perilaku tidak sesuai Menarik diri



Gangguan  proses  pro ses pikir: Waham



Halusinasi



Kerusakan emosi





Perilaku tidak tida k sesuai sesua i Ketidakteraturan isolasi sosial

Skema 2. Rentang Respons Neurobiologis Waham (Sumber : Keliat, 2009).

Dari rentang respon neurobilogis diatas dapat dijelaskan bila individu merespon secara adaptif maka individu akan berfikir secara logis. Apabila individu berada pada keadaan keadaa n diantara diantara adaptif adaptif dan maladaptive maladaptive kadan kadang-kada g-kadang ng pikiran pikiran menyimpan menyimpang g atau  perubahan isi pikir terganggu. Bila individu tidak mampu berfikir logis dan pikiran individu mulai menyimpang maka ia akan berespon secara maladaptive dan ia akan mengalami gangguan isi pikir : waham curiga. Agar individu tidak berespon secara maladaptive maka setiap individu harus mempun memp unya yaii meka mekani nism smee pe pert rtah ahan anan an ko kopi ping ng ya yang ng ba baik ik.. Meka Mekani nism smee ko kopi ping ng da dapa patt dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Reaksi yang yang berorienta berorientasi si pada tugas, tugas, yaitu upaya upaya yang yang disadari disadari dan berorienta berorientasi si pada tindakan untuk memenuhi secara realistic tuntunan situasi stress. a. Peri Perila laku ku meny menyer eran ang, g, digu diguna naka kan n un untu tuk k meng mengub ubah ah at atau au meng mengat atasi asi ha hamb mbat atan an  pemenuhan kebutuhan.  b. Perilaku menarik diri, digunakan baik secara fisik maupun psikologik untuk  memindahkan seseorang dari sumber stress. c. Perilaku Perilaku kompromi kompromi,, digunakan digunakan untuk untuk mengu mengubah bah cara seseorang seseorang mengoperasik mengoperasikan, an, mengganti tujuan atau mengorbankan aspek kebutuhan personel seseorang. s eseorang.

 

2) Meka Mekani nism smee pertah pertahan anan an ego ego Merupakan Merup akan mekanisme mekanisme yang dapat membantu mengatasi cemas ringan dan sedang,  jika berlangsung pada tingkat dasar dan melibatkan penipuan diri dan disorientasi realitas, maka mekanisme ini dapat merupakan respon maladaptive terhadap stress.

7. MEKAN EKANIS ISME ME KOPI KOPING NG Menurut Direja (2011), perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi diri

sendiri dari pengalaman berhubungan dengan respon neurobioligi : 1) Regr Regres esii be berh rhub ubun unga gan n de deng ngan an masal masalah ah pr pros oses es in info form rmasi asi da dan n up upay ayaa un untu tuk  k  menang men anggul gulang angii ansieta ansietas, s, hanya hanya mempun mempunyai yai sediki sedikitt energi energi yang yang tertin tertingga ggall untuk aktivitas hidup sehari-hari 2) Proyeksi Proyeksi sebagai sebagai upaya upaya untuk untuk menjela menjelaskan skan kerancuan kerancuan persepsi. persepsi. 3) Mena Menari rik k dir dirii Selain itu, terdapat juga mekanisme koping lainnya yaitu sebagai berikut : 1) Kl Klie ien n : id iden enti tifi fika kasi si ko kopi ping ng ke keku kuata atan n da dan n ke kema mamp mpua uan n ya yang ng masih masih di dimi mili liki ki klien. 2) Sumber Sumber daya dan dukun dukungan gan social social : pengetahuan pengetahuan keluarg keluarga, a, finansial finansial keluarga, keluarga, waktu wak tu dan tenaga tenaga keluar keluarga ga yang yang tersedi tersedia, a, kemamp kemampuan uan keluar keluarga ga member memberii asuhan.

8.

PENATALAKSANAAN

Tera Te rapi pi pa pada da ga gang nggu guan an jiwa jiwa,, kh khus usus usny nyaa skizo skizofre freni niaa de dewa wasa sa in inii suda sudah h dikembangk dikem bangkan an sehingga sehingga klien tidak mengalami mengalami diskriminas diskriminasii bahkan bahkan metodenya metodenya lebih manusiawi daripada masa sebelumnya. Penatalaksanaan medis pada gangguan  proses pikir yang mengarah pada diagnosa medis skizofrenia, khususnya dengan gangguan proses pikir: waham, yaitu: 1)

Farmakoterapi Tata laksana laksana pengobata pengobatan n skizofrenia skizofrenia paranoid paranoid mengacu mengacu pada penatalaksan penatalaksanaan aan

skizofrenia secara umum menurut Townsend (1998), Kaplan dan Sadock (1998) antara lain sebagai berikut : a.

Anti Psikotik   Jenis- jenis obat anti psikotik antara lain :

a)

Chlorpromazine Untuk mengatasi psikosa, premidikasi dalam anestesi, dan mengurangi gejala

 

emesis. Untuk gangguan jiwa, dosis awal : 3×25 mg, kemudian dapat ditingkatkan supaya optimal, dengan dosis tertinggi : 1000 mg/hari secara oral.  b) Trifluoperazine Untuk terapi gangguan jiwa organik, dan gangguan psikotik menarik  diri. Dosis awal : 3×1 mg, dan bertahap dinaikkan sampai 50 mg/hari. c)

Haloperidol Untuk keadaan ansietas, ketegangan, psikosomatik, psikosis,dan mania. Dosis awal : 3×0,5 mg sampai 3 mg. Obat anti psikotik merupakan obat terpilih yang mengatasi gangguan waham. Pada kondisi gawat darurat, klien yang teragitasi parah, harus diberikan obat anti  psikotik secara intramuskular. Sedangkan jika klien gagal berespon dengan obat  pada dosis yang cukup dalam waktu 6 minggu, anti psikotik dari kelas lain harus dibe diberi rika kan. n. Pe Peny nyeb ebab ab kega kegaga gala lan n

pe peng ngob obat atan an ya yang ng pa pali ling ng se seri ring ng ad adal alah ah

ketidakpatuhan klien minum obat. Kondisi ini harus diperhitungkan oleh dokter  dan perawa perawat. t. Sedang Sedangkan kan terapi terapi yang yang berhas berhasil il dapat dapat ditand ditandai ai adanya adanya suatu suatu  penyesuaian sosial, dan bukan hilangnya hilangnya waham pada klien.  b. Anti parkinson Trih Trihek eksi sipe peny nydi dill (Arta (Artane ne), ), un untu tuk k semua semua be bent ntuk uk pa park rkin inso soni nism sme, e, da dan n un untu tuk  k  menghilangkan reaksi ekstrapiramidal akibat obat. Dosis yang digunakan : 1-15 mg/hari Difehidamin Dosis yang diberikan : 10- 400 mg/hari. c.

Anti Depresan Amitriptylin, untuk gejala depresi, depresi oleh karena ansietas, dan keluhan somatik. Dosis : 75-300 mg/hari. Imipramin, untuk depresi dengan hambatan psikomotorik, dan depresi neurotik. Dosis awal : 25 mg/hari, dosis pemeliharaan : 50-75 mg/hari.

d.

Anti Ansietas Antii ansiet Ant ansietas as diguna digunakan kan untuk untuk mengot mengotrol rol ansiet ansietas, as, kelain kelainan an somatr somatrofo oform, rm, kelainan disosiatif, kelainan kejang, dan untuk meringankan sementara gejalagejala insomnia dan ansietas. Obat- obat yang termasuk anti ansietas antara lain : 

Fenobarbital

: 16-320 mg/hari



Meprobamat

: 200-2400 mg/hari



Klordiazepoksida

: 15-100 mg/hari

 

2)

Psikoterapi Terapi kejiwaan atau psikoterapi pada klien, baru dapat diberikan apabila klien dengan den gan terapi terapi psikof psikofarm armaka aka sudah sudah mencap mencapai ai tahapa tahapan n dimana dimana kemamp kemampuan uan meni me nilai lai re reali alita tass suda sudah h ke kemb mbal alii pu puli lih h da dan n pe pema maha hama man n di diri ri suda sudah h ba baik ik.. Psikotherapi pada klien dengan gangguan jiwa adalah berupa terapi aktivitas kelompok (TAK).

3)

Terapi somatik   Terapi Ter api somatik somatik adalah adalah terapi terapi yang yang diberi diberikan kan kepada kepada klien klien dengan dengan tujuan tujuan mengub men gubah ah perila perilaku ku yang yang malada maladapti ptiff men menjad jadii perila perilaku ku yang yang adapti adaptiff dengan dengan melaku mel akukan kan tindak tindakan an dalam dalam bentuk bentuk perlak perlakuan uan fisik fisik (Riyad (Riyadii dan Purwan Purwanto, to, 2009). Beberapa jenis terapi somatik, yaitu: a. Restrain Restrain adalah terapi dengan menggunakan alat-alat mekanik atau manual untuk membatasi mobilitas fisik klien.  b. Seklusi Seklus Sek lusii adalah adalah bentuk bentuk terapi terapi dengan dengan mengur mengurung ung klien klien dalam dalam ruanga ruangan n khusus. c. Foto Foto therap therapy y atau atau therap therapy y caha cahaya ya Foto terapi atau sinar adalah terapi somatik pilihan. Terapi ini diberikan dengan memaparkan klien sinar terang (5-20 kali lebih terang dari sinar  ruangan). d. ECT (Electro Convulsif Therapi) ECT adalah suatu tindakan terapi dengan menggunakan aliran listrik dan menimbulkan kejang pada penderita baik tonik maupun klonik. 3)

Rehabilitasi Reha Re habi bilit litas asii meru merupa paka kan n suat suatu u ke kelo lomp mpok ok atau atau ko komu muni nita tass di dima mana na te terja rjadi di interaksi antara sesama penderita dan dengan para pelatih (sosialisasi).

4)

Ter eraapi Ke Keluar arg ga Pemberian terapi perlu menemui atau mendapatkan keluarga klien, sebagai sekutu dalam proses pengobatan. Keluarga akan memperoleh manfaat dalam membantu ahli terapi dan membantu perawatan klien.

 

II II.. KONSEP KONSEP DASA DASAR R ASUHA ASUHAN N KEPERA KEPERAWA WATAN TAN 1. PENGKAJIAN

1) Alas Alasan an ma masu suk k RS RS Tanyakan pada keluarga/klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga datang ke Rumah Sakit, yang telah dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah dan  perkembangan yang dicapai. Klien dengan waham biasanya masuk RSJ dengan ke kelu luha han n : ge gerak rakan an tida tidak k terk terkon ontr trol ol,, isi pe pemb mbic icara araan an tida tidak k se sesu suai ai de deng ngan an kenyataan, tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan, menjalankan kegiatan agama secara berlebihan dan mendominasi pembicaraan. 2) Fakt Faktor or pr pred edisp ispos osisi isi Tanyakan pada klien / keluarga, apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa  pada masa lalu, pernah melakukan, mengalami, penganiayaan fisik, seksual,  penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal. Biasanya Biasan ya faktor faktor predisposis predisposisi/pend i/pendukun ukung g seseorang seseorang mengalami mengalami waham adalah: adalah: adanya hambatan perkembangan, merasa di asingkan dan kesepian, hubungan de deng ngan an ke kelu luarg argaa da dan n or oran ang g lain lain ya yang ng tida tidak k ha harm rmon onis is,, ad adan anya ya atrop atropii ot otak ak,,  pembesaran ventrikel di otak atau perubahan pada sel kortikal dari limbic. a. Psi sik kologis Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon  psikologis dari klien  b. Biologis Gangguan perkembangan dan fungsi otak atau SSP, pertumbuhan dan  perkembangan individu pada prenatal, neonatus neonatus dan anak-anak. c. Sosial Bu Buday ayaa Seperti kemiskinan, konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan), kehidupan yang terisolasi serta stress yang menumpuk. d. Asp speek fisi sik  k  Mengukur dan mengobservasi tanda-tanda vital: TD, nadi, suhu, pernafasan. Ukur tinggi badan dan berat badan, kalau perlu kaji fungsi organ kalau ada

 

keluhan. Pada pasien waham biasanya terjadi penurunan BB karena menolak  makan dan minum. e. Aspe Aspek k Ps Psik ikos osos osia iall a) Genogr Genogram am yang yang mengga menggamba mbarka rkan n tiga generas generasii Membuat genogram yang memuat paling sedikit tiga generasi yang dapat mengga men ggamba mbarka rkan n hubung hubungan an klien klien dan keluar keluarga, ga, masala masalah h yang yang terkai terkaitt dengan komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh  b) Konsep diri (a)

Citra tubuh Mengenai persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian yang disukai dan tidak disukai. Biasanya pasien dengan waham miliki perasaan negative terhadap diri sendiri. (b (b)) Id Iden enti tita tass diri diri Status dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasan klien terhadap st stat atus us dan dan posi posisi siny nyaa da dan n ke kepu puas asan an kl klie ien n se seba baga gaii la laki ki-l -lak akii /  perempuan. Biasanya pasien dengan waham kebesaran misalnya mengaku seorang polisi padahal kenyataannya tidak benar. (c)) Pera (c Peran n Tugas yang diemban dalam keluarga / kelompok dan masyarakat dan kemampuan klien dalam melaksanakan tugas tersebut. Berubah atau  berhenti fungsi peran yang disebabkan penyakit , proses menua ,  putus sekolah, PHK  (d (d)) Id Idea eall diri diri Harap Ha rapan an terh terhad adap ap tubu tubuh, h, po posi sisi, si, statu status, s, tu tuga gas, s, ling lingku kung ngan an da dan n  penyakitnya.

(e)

Harga diri Adanya gangguan konsep diri: harga diri rendah karena perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya rasa percaya diri dan merasa gagal mencapai tujuan.

(f)

Hubungan sosial Pasien dengan waham biasanya memiliki hubungan sosial yang tidak  harmonis. (g (g)) Spiri Spiritu tual al 

 Nilai dan keyakinan

 

Biasany Bia sanyaa kalau kalau pada pada pasien pasien dengan dengan waham waham agama agama meyaki meyakini ni agamanya secara berlebihan. 

Kegiatan ibadah. Biasanya pada pasien dengan wham agama melakukan ibadahh secara berlebihan.

(h)) Stat (h Status us men menta tall 

Penampilan Padaa pasien Pad pasien waham waham biasan biasanya ya penamp penampilan ilannya nya sesuai sesuai dengan dengan wah wa ham yan ang g ia ra rasa saka kan n. Misa Misaln lny ya pa pada da wah aham am ag agam amaa  berpakaian seperti seorang ustadz.



Pembicaraan Pada pasien waham biasanya pembicaraannya selalu mengarah ke wahamn wahamnya, ya, bicara bicara cepat, cepat, jel jelas as tapi tapi berpin berpindah dah-pin -pindah dah,, isi  pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan.



Aktivitas motorik  Pada waham kebesaran biasa saja terjadi perubahan aktivitas  berlebihan.



Alam perasaan Pada waham curiga biasanya takut karena merasa orang-orang akan aka n meluk melukai ai dan mengan mengancam cam membun membunuhn uhnya. ya. Pada Pada waham waham nihilistic merasa sedih karena menyakini kalau dirinya sudah meninggal.



Interaksi selama wawancara Pada pasien waham biasanya ditemukan : 

Defensif  Selalu berusahamempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya.



Curiga Menunjukan sikap /perasaan tidak percaya pada orang lain.



Isi pikir  Pada Pada pa pasie sien n de deng ngan an waha waham m ke kebe besar saran an bi biasa asany nya: a: kl klie ien n mempunyai keyakinan yan ang g berlebihan terh rhaadap kemamp kem ampuan uannya nya yang yang disamp disampaik aikan an secara secara berula berulang ng yang yang

 

tidak sesuai dengan kenyataan. 

Proses pikir  Pada pasien waham biasanya yang tidak realistis, flight of  ideas,pengulaangan kata-kata.



Tingkat kesadaran Biasanya masih cukup baik.

f. Kebu Kebutu tuha han n per persia siapa pan n pul pulan ang g 1) Makan a. Obse Observ rvasi asi da dan n tany tanyak akan an frekw frekwen ensi si,, ju juml mlah ah,, va varia riasi si,, maca macam m (suka (suka/t /tid idak  ak  suka/pantang) dan cara makan.  b. Observasi kemampuan klien dalam menyiapkan

dan

membersihkan

alat

makan. 2)

BAB / BAK   Observasi kemampuan klien untuk:

- Pergi, menggunakan dan membersihkan WC - Membersihkan diri dan merapikan pakaian 3)

Mandi Observasi dan tanyakan tentang: Frekwen wensi, si, cara mandi, mandi, menyik menyikat at gigi, gigi, cuci cuci rambut rambut,, guntin gunting g kuku, kuku, cukur  cukur  - Frek (kumis, jenggot dan rambut)

- Observasi kebersihan tubuh dan bau badan 4)

Berpakaian Observasi dan tanyakan tentang:

-

Kemampuan klien mengambil, memilih dan pakaian dan alas kaki.

-

Penampilan dandanan klien

-

Frekwensi ganti baju

-  Nilai kemampuan yang harus dimiliki klien: mengambil, memilih dan mengenakan pakaian. 5)

Istirahat dan tidur klien Observasi dan tanyakan tentang tentang : Lama dan waktu tidursiang/tidur malam

-

Persiapan sebelum tidur seperti merapikan tempat tidur, mandi/cuci muka dan menyikat gigi.

 

6)

Penggunaan obat Observasi dan tanyakan pada klien dan keluarga:

-

Penggunaan obat: frekwensi, jenis, dosis, waktu dan cara.

-

Reaksi obat

7)

Pemeliharaan kesehatan

- Tanyakan kepada klien dan keluarga tentang: - Apa, bagaimana, kapan dan kemana perawatan dan pengobatan lanjut. - Siapa saja sistem pendukung yang dimiliki (keluarga, teman, institusi dan lembaga pelayan kesehatan) dan cara penggunaanya. 8)

Kegiatan didalam rumah Tanyakan kemampuan klien dalam:

-

Merencanakan, mengolah, dan menyajikan makan.

-

Merapikan rumah (kamar,tidur, dapur, menyapu, mengepel)

-

Mencuci pakaian sendiri

-

Mengatur kebutuhan biaya sehari-hari.

9) Kegi Kegiat atan an dil dilua uarr ruma rumah h Tanyakan kemampuan klien:

- Belanja untuk kebutuhan sehari-hari - Da Dalam lam melak melakuk ukan an pe perj rjal alan anan an mand mandir irii de deng ngan an ja jala lan n ka kaki ki,, meng menggu guna naka kan n kendaraan pribadi, kendaraan umum. 10) Kegiatan Kegiatan lain lain yang dilakuka dilakukan n klien klien diluar diluar rumah rumah (bayar listrik/telpon, air, ke kantor pos dan bank) 11 11)) Meka Mekani nism smee kopin koping g Tanyak Tan yakan an pada pada klien klien dan keluar keluarga ga dan obseva obsevasi si mekani mekanisme sme penyel penyelesa esaian ian masalah 

ANALISA DATA No

Data

Masalah

 

DS: 

Perubahan isi pikir :Waham

Klie Klien n meng engatak atakan an bah bahwa diri diriny nyaa adal adalah ah or oran ang g yang yang  paling hebat

Kl Klie ien n meng mengat ataka akan n ba bahw hwaa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus DO: 







Klien terlihat terus mengoceh tentang kemampuan yang dimilikinya Pembicaraan klien cenderung Pembicaraan cenderung  berulang Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan

2. POHON OHON MASAL ASALA AH

Menurut Fitria (2009) dan Yosep (2009), adapun pohon masalah pada pasien dengan waham adalah sebagai berikut :

 Effect 

Resiko Perilaku Kekerasan

Core Problem  

Gangguan Proses Pikir : Waham

Causa

 

Isolasi Diri : Menarik Diri

Harga Diri Rendah Kronis

3. DIAG DIAGNO NOSA SA KEP KEPER ERAW AWAT ATAN AN

Diagnosa Diagn osa keperawatan keperawatan adalah identifikasi identifikasi atau penilaian penilaian terhadap terhadap pola respon klien baik aktual maupun potensial (Damaiyanti, 2012). Adapun diagnosa yang

 

muncul adalah sebagai berikut : 1) Gangguan Gangguan proses proses pikir pikir : Waham……( Waham……( sesuai sesuai jenis waham waham yang yang dialami dialami pasien) pasien) 2) Risiko Risiko perila perilaku ku kekeras kekerasan an 3) Isol Isolas asii so sosi sial al 4) Harg Hargaa diri diri rend rendah ah kro kroni niss

 

4. INTER INTERVEN VENSI SI KEP KEPERA ERAWAT WATAN AN Tabel 1. Perencanaan Keperawatan pada Masalah Gangguan Proses Pikir : Waham

No

1

Diagnosa keperawatan Gangguan proses pikir : Waham

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional terbinanya TUM : Klien dapat 1. Kli hubunga ngan saling Dengan Klien menu menunj njuk ukka kan n 1.1 Bina hubungan hubunga n salin saling g perca percaya ya  berfikir sesuai dengan  percaya dengan: tanda-tandaa perc tanda-tand percaya aya merupa mer upakan kan das dasar ar untuk  untuk  realitas. a. Be Berri sa sala lam m kepada/terhadap interaksi aksi pera perawat wat dengan  b. Perkenalkan diri, inter  perawat: klien n dan dan dasa dasarr untu untuk  k  Ta Tanya nyaka kan n nama nama,, se sert rtaa klie a. Mau menerima TUK 1 : nama nama pangg panggil ilan an yang yang merencanakan kehadiran  perencanakan selanjutnya. Klien dapat membina disukai  perawat c. Jel Jelask askan an ttuju ujuan an iinte nterak raksi si disampingnya hubungan saling percaya d. Yak akin inka kan n klie klien n da dala lam m  b. Mengatakan mau keadaan aman dan menerima  perawat siap menolong  bantuan perawat dan mendampinginya c. Tidak   e. Yakinkan bahwa menunjukkan ker keraha ahasia siaan an klien klien aka akan n tanda-tanda tetap terjaga curiga f. Tu Tunj njuk ukka kan n sik sikap ap te terb rbuk ukaa d. Meng Mengij ijin inka kan n dan jujur  duduk disamping g. Per Perha hati tika kan n ke kebu butu tuha han n das dasar ar dan ban bantu tu pas pasien ien memenuhinya klien untuk   2. Kl Klie ien n menc mencer erit itak akan an 2.1 Bantu TUK 2 : mengun men gungka gkapka pkan n per perasa asaan an ide-ide ide-i de dan peras perasaan aan Klien dapat dan pikirannya yan yang g muncul muncul sec secara ara mengidentifikasi perasaan a. Di Disk skusi usika kan n deng dengan an kli klien en  berulang dalam ya yan ng muncul secara  pengalaman yang dialami  pikirannya  berulang dalam pikiran se sellam amaa ini ini te term rmas asuk  uk  klien

 

3. TUK 3 : Klien dapat mengidentif mengid entifikasi ikasi stresor  stresor  atau pencetus wahamnya

TUK 4 :

Klien dapat menyebutkan kejadian-kejadian sesuai dengan urutan urutan waktu serta harapan/kebutuhan nya yang tidak   terp terpen enuh uhii se sepe pert rtii : Harga diri, rasa aman dsb.

4. Klien

menyebutkan

hubungan hubunga n denga dengan n orang yang bera berarti, rti, lingk lingkungan ungan kerja, sekolah, dsb  b. Dengarkan pernyataan kli klien de deng ngaan em empa pati ti tan tanpa pa menduk mendukung ung ata atau u menent men entang ang per pernya nyataa taan n wahamnya c. Ka Kata taka kan n pera perawa watt dapa dapatt me mema maha hami mi apa ya yang ng diceritakan klien 3.1 Bantu klien mengiden mengidentifi tifikasi kasi kebutuhan yang tidak  terpenuhi serta kejadian yang me menj njad adii fakt faktor or penc pencet etus us wahamnya a. Di Disk skusi usika kan n deng dengan an kli klien en tentang kejadian-kejadian traumatik yang menimbulkan rasa takut, ansietas maupun  perasaan tidak dihargai  b. Diskusikan kebutuhan atau harapan yang belum terpenuhi c. Disku iskusi sika kan n cara ara-c -car araa me meng ngat atas asii kebu kebutu tuha han n yang tidak terpenuhi dan kejadian traumatik  d. Di Disk skusi usika kan n deng dengan an kli klien en antara anta ra kejad kejadian-ke ian-kejadia jadian n tersebut dengan wahamnya 4.1 B Baantu klien mengidentifikasi

 

Klien mengidentifikasi wahamnya

TUK 5 : Klien mengidentifikasi konsekuensi wahamnya

dapat

 perbedaan  pengalaman nyata den dengan gan pengal pengalama aman n wahamnya

5. kli klien menje njelaskan ga gan ngguan fungs ngsi hidu hidup p se seha hari ri-h -har arii yang diakibatkan idedari ide ata atau u pikira pikirannya nnya ya yang ng tida tidak k se sesu suaai de deng ngan an keny kenyat ataa aan n seperti : a. Hu Hubun bunga gan n deng dengan an keluarga  b. Hubungan dengan orang lain c. Ak Akti tivi vita tass se seha hari ri--

dapat

hari

keyakinan yang salam tentan situasi yang nyata (bila klien sudah siap) a. Di Disk skusi usika kan n deng dengan an kli klien en  pengalaman wahamnya tanpa berargumentasi  b. Katakan kepada klien aka akan n keragu keraguan an per perawa awatt tehadap pernyataan klien c. Di Disk skusi usika kan n deng dengan an kli klien en respon perasaan terhadap wahamnya d. Disku iskusi sika kan n fre reku kuen ensi si,, inte intens nsit itas as dan dan dura durasi si terjadinya waham e. Bantu Bantu klien klien mem membed bedaka akan n situ situas asii nyat nyataa deng dengan an situasi yang dipersepsi diper sepsikan kan sala salah h oleh klien 5.1 Diskusikan tentang  pengalaman-pengalaman yang yang tidak tidak men mengun guntun tungka gkan n sebagai akibat dari wah ahaamn mnya ya se sepe perrti : Hambatan dalam berinteraksi dengan denga n kelua keluarga, rga, Hamba Hambatan tan dalam interaksi dengan orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari a. Ajak Ajak klien klien mel meliha ihatt bahwa bahwa waham wah am terseb tersebut ut ada adalah lah masalah yang membut mem butuhk uhkan an

ban bantua tuan n

 

d. Peke ekerjaa rjaan n e. Sekolah f. Pres Presta tasi si,, dsb dsb

TUK 6 : 6. Kl Klie ien n mel melak akuk ukan an Klien Klien dap dapat at melaku melakukan kan aktivitas yang tek teknik nik distra distraksi ksi seb sebaga agaii ko kons nstr truk ukti tiff se sesu suai ai cara menghentikan pikiran de deng ngan an mi mina natn tnya ya yang terpusat pada yang dapat wahamnya meng mengli lihk hkan an foku fokuss klien dari wahamnya

7. Keluarga dapat TUK 7: menjelaska menje laskan n tenta tentang ng Klien mendapat dukungan cara mempraktek mempraktekkan kan keluarga cara cara merawa merawatt klien klien waham

dari orang lain  b. Diskusikan dengan klien tentang orang atau tempat ia dapat meminta  bantuan apabila wahamn wah amnya ya timbul timbul ata atau u sulit di kendalikan 6.1 Diskusikan hobi atau aktivitas yang disukainya 6.2 Anjur Anjurkan kan klien memil memilih ih dan melaku mel akukan kan akt aktivi ivitas tas yang yang membutuhka membu tuhkan n perha perhatian tian dan keterampilan 6.3 6.3 Ikut Ikut se sert rtak akan an klie klien n dala dalam m aktivitas fisik yang me memb mbut utuh uhka kan n perh perhat atia ian n sebagai pengisi waktu luang 6.4 Li Libat batkan kan klien klien pada pada topiktopiktopik yang nyata 6.5 Anjurka kan n klien untuk   bertanggung jawab secara  personal dalam mempertahankan atau meningkatkan kesehatan dan  pemulihannya 6.6 Beri pengh penghargaa argaan n bagi setia setiap p upaya klien yang positif  7.1 Disku Diskusikan sikan pentingn pentingnya ya peran keluarga kelua rga sebaga sebagaii penduku pendukung ng untuk mengatasi waham 7.2 Disku Diskusikan sikan potensi keluar keluarga ga un untu tuk k me memb mban anttu klie klien n mengatasi waham 7.3 7.3 Je Jela lask skan an pa pada da ke kelu luaarga rga

Perhat Perhatian ian kel keluar uarga ga dan  pengertian keluarga akan dapa dapatt me memb mban antu tu klie klien n dala dalam m me meng ngen enda dali lika kan n wahamnya.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF