Laporan Pendahuluan Tumor Paru
July 23, 2019 | Author: Elly Salim | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Pendahuluan Tumor Paru...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN TUMOR PARU
Tugas Mandiri Stase Keperawatan Medikal Bedah Tahap Profesi Program Studi Ilmu Keperawatan OLEH : ELLY SALIM, S. Kep. NIM. 31500713004
CI INSTITUSI
CI LAHAN
( Ns. M. SYIKIR, S. Kep. )
( Ns. HARTIMANG LAMUDA, S.Kep.)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA GENERASI POLEWALI MANDAR PROGRAM PROFESI NERS 2013
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
I. A.
KONSEP MEDIS Defenisi Pada umumnya tumor paru terbagi atas tumor jinak (5 %) antara lain adenoma, hamartoma dan tumor ganas (90%) adalah karsinoma bronkogenik. Karena pertimbangan pertimbangan klinis maka yang
dibahas adalah kanker paru atau atau
karsinoma bronkogenik. Menurut Hood Alsagaff, dkk. 1993, karsinoma bronkogenik adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas. Sedangkan menurut Susan Wilson dan June Thompson, 1990, kanker paru adalah suatu pertumbuhan yang tidak terkontrol terkontrol dari sel anaplastik anaplastik dalam paru. B. Etiologi Seperti kanker pada umumnya, etiologi yang pasti dari kanker paru masih belum diketahui, namun diperkirakan bahwa inhalasi jangka panjang dari bahan – bahan karsiogenik merupakan faktor utama, tanpa mengesampingkan kemungkinan peranan predisposisi hubungan keluarga ataupun suku bangsa atau ras serta status imunologis. 1. Pengaruh rokok. 2. Pengaruh paparan industri 3. Pengaruh adanya penyakit lain atau predisposisi oleh karena adanya penyakit lain. 4. Pengaruh genetik dan status imunologis. 5. Pemajanan Okupasi C. Klasifikasi Klasifikasi berdasarkan TNM : tumor, nodul dan metastase. 1. T : T0 : tidak tidak tampak tumor primer
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
T2
: diameter diameter > 3 cm, dapat disertai atelektasis atelektasis atau pneumonitis, pneumonitis, namun berjarak lebih dari 2 cm dari karina, serta belum ada efusi pleura.
T3
: tumor tumor ukuran besar dengan tanda tanda invasi invasi ke sekitar atau atau sudah sudah dekat karina dan atau disetai efusi pleura.
2. N : N0 : tidak didapatkan didapatkan penjalaran ke kelenjar limfe limfe regional N1 : terdapat penjalaran ke kelenjar limfe hilus hilus ipsilateral ipsilateral N2 : terdapat penjalaran penjalaran ke kelenjar limfe mediastinum mediastinum atau atau kontralateral N3 : terdapat penjalaran penjalaran ke kelenjar kelenjar limfe ekstratorakal ekstratorakal 3. M : M0 : tidak terdapat terdapat metastase metastase jauh M1 : sudah terdapat metastase metastase jauh ke organ – organ lain. D. Manifestasi Klinik Pada waktu masih dini gejala sangat tidak jelas utama seperti batuk lama dan infeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu pada pasien dengan batuk lama 2 minggu sampai 1 bulan harus dibuatkan foto X dengan gejala lain dyspnea, hemoptoe, febris, febris, berat badan menurun dan anemia. anemia. Pada keadaan yang sudah berlanjut akan ada gejala gejala ekstrapulmoner ekstrapulmoner seperti nyeri nyeri tulang, stagnasi stagnasi (vena (vena cava superior syndroma). Rata – rata lama hidup pasien dengan kanker paru mulai dari diagnosis awal 2 – 5 tahun. Alasannya adalah pada saat kanker paru terdiagnosa, sudah metastase ke daerah limfatik dan lainnya. Pada pasien lansia dan pasien dengan kondisi penyakit lain, lama hidup mungkin lebih lebih pendek. pendek. E. Patofisiologi Kanker paru bervariasi sesuai tipe sel, daerah asal, dan kecepatan pertumbuhan. Empat tipe sel primer pada kanker paru adalah karsinoma epidermoid (sel skuamosa),
karsinoma
sel
kecil
(sel
oat),
karsinoma
sel
besar
(tak
terdeferensiasi) dan adenokarsinoma. Sel skuamosa dan karsinoma sel kecil
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Karsinoma sel besar dan karsinoma sel oat
tumbuh sangat cepat
sehingga
mempunyai prognosis buruk. Sedangkan pada sel skuamosa dan adenokarsinoma prognosis baik baik karena sel ini pertumbuhan lambat. F. Penatalaksanaan
II.
Manajemen umum : terapi radiasi
Pembedahan : Lobektomi, pneumonektomi, dan reseksi.
Terapi obat : kemoterapi
KONSEP KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1.
Riwayat : Perokok berat dan kronis, terpajan terhadpa lingkungan karsinogen, penyakit paru kronis sebelumnya yang telah mengakibatkan pembentukan jaringan parut dan fibrosis pada jaringan jaringan paru.
2. Pemeriksaan fisik pada pernapasan Batuk menetap akibat sekresi cairan, mengi, dyspnea, hemoptisis karena erosi kapiler di jalan napas, sputum meningkat dengan bau tak sedap akibat akumulasi sel yang nekrosis di daerah obstruksi akibat tumor, infeksi saluran pernapasan berulang, nyeri dada karena penekanan saraf pleural oleh tumor, efusi pleura bila tumor mengganggu dinding par, disfagia, edema daerah muka, leher dan lengan. 3. Nutrisi : Kelemahan, berat badan menurun dan anoreksia 4. Psikososial : Takut, cemas, tanda –tanda kehilangan. 5. Tanda vital Penngkatan suhu tubuh, takipnea 6. Pemeriksaan diagnostik.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
B. PATHWAYS -Asap rokok -Polusi Udara -Pemajanan Okupasi
Iritasi mukosa Bronkus
Peradangan Kronik
Pembelahan sel yang tidak terkendali
Karsinoma paru
Iritasi oleh massa tumor
Adanya massa dalam paru
Nyeri
Kerusakan membran alveoli
Peningkatan Sekresi mukus
Gangguan pertukaran gas Penurunan ekspansi paru
Batuk
Sesak nafas Pola nafas tidak efetkif
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Malaise Intoleran aktivitas
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
C. ANALISA DATA Analisa data adalah kemampuan mengaitkan data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan klien (Nursalam,2001:24) D. DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan (Boedihartono, 1994). Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada pasien tumor paru adalah : 1. Tidak efektif bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi bronkial sekunder karena invasi tumor. 2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penekanan saraf oleh tumor paru. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan dan dyspnea 4. Aktivitas intolerans berhubungan berhubungan dengan kelemahan secara umum. E. INTERVENSI Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
untuk
menanggulangi
masalah
sesuai
dengan
diagnosa
keperawatan (Boedihartono, 1994). Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun disusun pada tahap perencanaan perencanaan (Effendi, (Effendi, 1995). Intervensi dan Implementasi yang mungkin dapat dilakukan pada pasien Tumor Paru adalah : 1. Tidak efektif bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi bronkial sekunder karena invasi tumor.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Monitor ABGs R : Melihat keseimbangan asam dan basa dan kebutuhan untuk terapi oksigen
Monitor hasil sputum sitologi R : Melihat adanya sel kanker
Beri posisi optimal kepala tempat tempat tidur ditinggikan. ditinggikan. R : Sekret bergerak sesuai gravitasi sesuai perubaha posisi. Meninggikan kepala tempat tidur
memungkinkan diafragma untuk
berkontraksi
Atur humifier oksigen R : Mensuplay oksigen dan mengurangi kerja pernapasan
Bantu pasien dengan ambulasi atau ubah posisi R : Sekret bergerak sesuai perubahan tubuh terhadap gravitasi
Anjurkan intake 1,5 – 2 L/hari kecuali kontraindikasi R : Mengencerkan sekret
Bantu pasien yang batuk R : Batuk mengeluarkan sekret yang menunmpuk
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penekanan saraf oleh tumor paru.
Beri analgesik dan evaluasi keefektifannya R : Rasa nyaman merupakan prioritas dalam pemberian perawatan pasien demgam tumor. tumor. Kontrol rasa nyeri butuh narkotik dosis tinggi. tinggi.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Untuk meminimalkan nyeri tulang : mmembalik hati - hati dan berikan dukungan, hindari menarik ekstremitas, berikan matras yang lembut, ubah posisi tiap 2 jam. R : Metastase ke tulang menyebabkan nyeri hebat. Pada banyak pasien bahkan sentuhan ringan dapat menimbulkan rasa nyeri.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan dan dyspnea
Kaji diet harian dan kebutuhannya R : Bantu menentukan diet individu
Timbang BB tiap minggu R : Sesuai penngkatan nutrisi.
Kaji faktor psikologi R : Mengidentifikasi Mengidentifikasi efek efek psikologis yang mempengaruhi mempengaruhi menurunnya menurunnya makan dan minum
Moniitor albumin dan limfosit R : Indikasi adekuatnya protein untuk sistem imun
Beri oksigen selama makan makan sesuai keperluan keperluan R : Mengurangi dyspnea denan mengurangi kerja paru
Anjurkan oral care sebelum makan R : Menghilangkan rasa sputum yang bisa mengurangi napsu makan pasien
Atur anti emetik sebelum makan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
4. Aktivitas intolerans berhubungan berhubungan dengan kelemahan secara umum.
Observasi respon terhadap aktivitas R : Melihat kemapuan beraktivitas beraktivitas
Identifikasi faktor yang mempengaruhi intolerans seperti stres, efek samping obat R : Intevensi dilaksanakan sesuai faktor yang mempengaruhi
Rencanakan periode istirahat di antara waktu bekerja R : Mengurangi kelelahan melalui isitirahat yang cukup
Anjurkan untuk lakukan aktivitas sesuai kemampuan pasien R : Menemukan pasien kebutuhannya ttanpa menyebabkan kelelahan
Berikan program latihan aktivitas sesuai toleransi R : Meningkatkan independensi independensi pasien sendiri
Rencanakan bersama keluarga mengurangi energi yang berlebihan saat melakukan aktivitas harian R : Identifikasi menyimpan menyimpan energi
F. EVALUASI Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan ditetapkan (Brooker, 2001).
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
III.
DAFTAR PUSTAKA Soeparman, 1990, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Balai Penerbit FKUI., Jakarta. Syaifuddin, 1992 Anatomi Fisiologi, untuk Perawat. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Doenges M. 1999, Rencana Asuhan keperawatan, Penerbit Buku kedokteran EGC. Jakarta. Lynda Juall Carpenito 1999, Rencana Asuhan& Dokumentasi Keperawatan., Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
View more...
Comments