Laporan Pendahuluan Tumbuh Kembang Anak
November 6, 2018 | Author: 7uL1u5 | Category: N/A
Short Description
gkg...
Description
A. Pengertian Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individuyang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (Skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengkonsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan sebagainya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang. B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan, maupun faktor yang tidak dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang menyebabkan gangguan terhadap proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut perlu diubah (dimodifikasi). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut: 1. Faktor genetik. a. Berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik b. Jenis kelamin c. Suku bangsa atau bangsa 2. Faktor lingkungan. a. Faktor pranatal Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas, anoksia embrio b. Faktor postnatal 1. Faktor Lingkungan Biologis Ras, jenis kelamin, umur, gizi, kepekaan thd penyakit, perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan hormon 2. Faktor lingkungan fisik Cuaca, musim, sanitasi,keadaan rumah. 3. Lingkungan sosial Stimulasi, Motivasi belajar, Stress, Kelompok sebaya, Ganjaran atau hukuman yang wajar, Cinta dan kasih sayang 4. Lingkungan keluarga dan adat istiadat yang lain
Pekerjaan, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara, stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, agama, adat istiadat dan norma-norma C. Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Tumbuh
kembang
anak
berlangsung
secara
teratur,
saling
berkaitan
dan
berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi akan tetapi setiap anak akan melewati suatu pola tertentu yang merupakan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut : 1. Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa janin dalam kandungan ) a. masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem oragan dalam tubuh. b. Masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu : 1) Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan intrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi. 2) Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan adanya perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunoglobin G(IgG) dari ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa Hexanicc Acid) omega 6(Arachidonic Acid) pada otak dari retina. 2. Masa bayi : usia 0 – 1 tahun a. Masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya. b. Masa pasca neonatal , proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari – 1 tahun). 3. Masa prasekolah Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangaan dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan proses berpikir. 4. Masa sekolah, pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah, keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin yang sama ( usia 6 – 18/20 tahun). a. Masa pra remaja: usia 6-10 tahun b. Masa remaja : 1) Masa remaja dini (Wanita: usia 8-13 tahun dan Pria: usia 10-15 tahun)
2) Masa remaja lanjut (Wanita: usia 13 –18 tahun dan Pria: usia 15-20 tahun) D. Tugas perkembngan anak 1. Tugas perkembangan masa bayi dan anak prasekolah a. Belajar memakan makanan padat b. Belajar berjalan c. Belajar berbicara d. Belajar menegndalikan pembuangan kotoran tubuh e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin f. Mencapai kestabilan fisik g. Belajar mengenal konsep – konsep sederhana tentang kenyataan alam dan social h. Belajar membedakan baik buruk , benar- salah , atau mengembangkan kata hati 2. Tugas perkembangan anak usia sekolah a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis c. Belajar bergaul dengan teman sebaya d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelamin e. Belajar keterampilan dasar membaca . menulis , dan menghitung f. Belajar mengembangkan konsep sehari – hari g. Mengembangkan kata hati h. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi i. Mengembangkan sikap positif terhadap kelompok sosial 3. Tugas perkembangan remaja a. mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. mencapai kematangan berperilaku etis c. mencapai kematngan emosi d. mencapai kematangan intelektual e. memiliki kesadaran tanggung jawab social f. mencapai kematangan perkembangan pribadi g. mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya h. memiliki kemandirian perilaku ekonomis i. mencapai kematngan dalam pilihan karir j. mencapai kematangan dalam kesiapan diri untuk menikah dan hidup berkeluarga 4. Tugas Perkembangan Dewasa Awal a. memilih pasangan hidup b. belajar hidup dengan pasangan nikah c. memulai hidup berkeluarga d. memelihara anak e. menggelolah rumah tangga f. mulai bekerja g. bertanggung jawab sebgani warna Negara h. menemukan kelompok social yang serasi 5. Tugas perkembangan dewasa pertengahan a. mencapai tanggung jawab social sebagai warga Negara b. membantu remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab c. mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang d. menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai suatu individu
e. menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan fisologis f. mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier pekerjaan dan g. menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua
6. Tugas Perkembangan Dewasa Akhir (masa tua ) a. menyusaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan b. menyesuaikan diri dengan masa pension dan menurunya pengahsilan keluarga c. menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup d. membentuk hubungan dengan orang – orang seusia e. membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan f. menyesuaikan diri dengan peran social secara luwes. E. Penilaian pertumbuhan fisik 1. Ukuran Antropometrik Pertumbuhan fisik anak pada umumnya dinilai dengan menggunakan ukuran antropometrik yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi: a. tergantung umur yaitu berat badan (BB) terhadap umur, tinggi badan (TB) terhadap umur,lingkaran kepala (LK) terhadap umur dan lingkaran lengan atas (LLA) terhadap umur. Untuk dapat memberikan pemaknaan secara klinis pada parameter tersebut diperlukan keterangan yang akurat mengenai tanggal lahir anak. Kesulitannya adalah di daerah-daerah tertentu, penetapan umur anak kurang tepat karena orang tua tidak ingat bahkan tidak ada catatan mengenai tanggal lahirnya. b. Tidak tergantung umur yaitu berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB), lingkaran lengan atas (LLA) dan tebal lipatan kulit (TLK). Hasil pengukuran antropometrik tersebut dibandingkan dengan suatu baku tertentu misalnya NCHS dari Harvard atau standar baku nasional (Indonesia) seperti yang terekam pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Dengan melihat perbandingan hasil penilaian dengan standar baku tersebut maka dapat diketahui status gizi anak. Nilai perbandingan ini dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan fisik anak karena menunjukkan posisi anak tersebut pada persentil (%) keberapa untuk suatu ukuran antropometrik pertumbuhannya, sehingga dapat disimpulkan apakah anak tersebut terletak pada variasi normal, kurang atau lebih. Selain itu juga dapat diamati trend (pergeseran) pertumbuhan anak dari waktu ke waktu.
2. Berat Badan (BB) Berat badan (BB) adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana,mudah diukur,dan diulang. BB merupakan ukuran yang terpenting yang dipakai pada setiap pemeriksaan penilaian pertumbuhan fisik anak pada semua kelompok umur karena BB merupakan indikator yang tepat untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak saat pemeriksaan (akut). Alasannya adalah BB sangat sensitif terhadap perubahan sedikit saja seperti sakit dan pola makan. Selain itu dari sisi pelaksanaan, pengukuran obyektif dan dapat diulangi dengan timbangan apa saja, relatif murah dan mudah, serta tidak memerlukan waktu lama. Namun, pengukuran BB tidak sensitif terhadap proporsi tubuh misalnya pendek gemuk atau tinggi kurus. Selain itu, beberapa kondisi penyakit dapat mempengaruhi pengukuran BB seperti adanya bengkak (udem), pembesaran organ (organomegali), hidrosefalus, dan sebagainya. Dalam keadaan tersebut, maka ukuran BB tidak dapat digunakan untuk menilai status nutrisi. Penilaian status nutrisi yang akurat juga memerlukan data tambahan berupa umur yang tepat,jenis kelamin, dan acuan standar. Data tersebut bersama dengan pengukuran BB dipetakan pada kurve standar BB/U dan BB/TB atau diukur persentasenya terhadap standar yang diacu. BB/U dibandingan dengan standar, dinyatakan dalam persentase a. b. c. d. e.
>120% disebut gizi lebih 80-120% disebut gizi baik 60-80% tanpa edema = gizikurang Dengan edema = gizi buruk 25%
3. Tinggi Badan (TB) Tinggi badan (TB) merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting. Pengukuran TB sederhana dan mudah dilakukan. Apalabila dikaitkan dengan hasil pengukuran BB akan memberikan informasi penting tentang status nutrisi dan pertumbuhan fisik anak Ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan dapat terus meningkat sampai tinggi maksimal dicapai. TB merupakan indikator yang
menggambarkan proses pertumbuhan yang berlangsung dalam kurun waktu relatif lama (kronis), dan berguna untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan fisik di masa lampau. Indikator ini keuntungannya adalah pengukurannya obyektif, dapat diulang, alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa. Kerugiannya perubahan tinggi badan relatif lambat dan sukar untuk mengukur tinggi badan secara tepat. Pengukuran TB pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi tidur dan pada anak umur lebih dari 2 tahun dengan berdiri. Seperti pada BB, pengukuran TB juga memerlukan informasi seperti umur yang tepat, jenis kelamin dan standar baku yang diacu. TB kemudian dipetakan pada kurve TB atau dihitung terhadap standar baku dan dinyatakan dalam persen. TB/U dibandingkan dengan standar baku (%) a. 90-110% = baik/normal b. 70-89% = tinggi kurang c.
View more...
Comments