Laporan Pendahuluan Tb Paru Fix

June 5, 2018 | Author: Aap S Ahmad | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Pendahuluan Tb Paru Fix...

Description

LAPORAN PENDAHULUAN A. Konsep Konsep Dasar Dasar Penyak Penyakit it Tubercu Tuberculos losis is 1.

Pengertian Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobakterium Tuberculosa yang merupakan bakteri batang tahan asam, dapat merupakan organisme  patogen atau saprofit (Sylvia Anderson, 1995:753). Tuberkulosis adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru (Bruner dan Suddart. 2002 : 584). Tuberk Tuberkulo ulosis sis adalah adalah contoh contoh lain lain infeks infeksii salura saluran n nafas nafas bawah. bawah. Penyak Penyakit it ini diseba disebabka bkan n oleh oleh mikroo mikroogan ganism ismee Mycoba Mycobacter cterium ium tuberc tuberculo ulosis sis (Eliza (Elizabet beth h J. Corwn, Corwn, 2001 : 414). Tuberk Tuberkulo ulosis sis adalah adalah penyak penyakit it infeks infeksii yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh mycoba mycobakte kterium rium tuberkulosa gejala yang sangat bervariasi (FKUI 2001;472). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tuberkulosis paru adalah adalah suatu suatu penyak penyakit it infeks infeksii pada pada salura saluran n nafas nafas bawah bawah yang yang menula menularr diseba disebabka bkan n mycobakteriu mycobakterium m tuberkulosa tuberkulosa yaitu bakteri bakteri batang batang tahan asam baik bersifat patogen atau

2).

Individu imunosupresif (termasuk lansia, pasien kanker, individu dalam terapi

kartikoteroid atau terinfeksi HIV) 3).

Pengguna obat-obat IV dan alkoholik 

4).

Individu tanpa perawatan yang adekuat

5).

Individu dengan gangguan medis seperti : DM, GGK, penyimpanan gizi, by

 pass gatrektomi. 6).

Imigran dari negara dengan TB yang tinggi (Asia Tenggara, Amerika Latin

Karibia) 7).

Individu yang tinggal di institusi (Institusi psikiatrik, penjara)

8).

Individu yang tinggal di daerah kumuh

9).

Petugas kesehatan

Tanda dan Gejala

Adapun gejala-gejala klinis pada penderita tuberkulosa dapat bermacam-macam atau malah tanpa keluhan sama sekali. Keluhan yang terbanyak adalah (Suparna, dkk  IPD jilid II, 1991) : a.

Demam

e.

Malaise

Penyakit tuberkulosis radang yang menahun, gejala malaise sering ditemukan, anoreksia makin kurus (BB menurun), sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam. 3.

Patofisiologi Tuberkulosis adalah penyakit yang dikendalikan oleh respon imunitas perantara sel-sel efektornya adalah makrofag, sedangkan limfosit T (sel T) adalah sel imunoresponsifnya. Tipe imunitas ini biasanya lokal, melibatkan makrofag yang diaktifkan di tempat infeksi oleh lomosit dan limokinnya. Respon ini disebut sebagai reaksi hipersentifitas. Basil tuberkel yang mencapai permukaan alveolus biasanya diinhalasi sebagai suatu unit yang terdiri dari satu sampai tiga basil, gumpalan basil yang lebih besar  cenderung tertahan di saluran hidung dan cabang besar bronkus dan tidak menyebabkan  penyakit. Setelah berada dalam ruang alveolus biasanya dibagian bawah lobus atas paru  paru atau bagian lobus bawah basil tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan. Leukosit polimorfonuklear tampak pada tempat tersebut dan memfogosit bakteri namun

Respon lain yang terjadi pada daerah nekrosis adalah pencairan, dimana bahan cair lepas ke dalam bronkhus dan menimbulkan kavitas. Kavitas yang kecil dapat menutup tanpa peradangan dengan meninggalkan jaringan parut. Bila peradangan mereda lumen bronkhus dapat menyempit dan tertutup oleh jaringan parut yang terdapat dekat perbatasan bronkhus. Bahan perkijuan dapat mengental sehingga tidak dapat mengalir melalui saluran penghubung, sehingga kavitas penuh dengan bahan perkijuan, dan lesi mirip dengan lesi berkapsul yang tidak terlepas. Keadaan ini akan mengakibatkan peradangan aktif pada bronkhus. Penyakit menyebar secara limohematogen melalui kelenjar-kelenjar getah bening dan secara hemotogen ke seluruh organ tubuh. 4.

Penatalaksanaan

a). Medik   Pengobatan tuberkulosis terutama pemberian obat antimikroba dalam jangka waktu lama. Obat-obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah timbulnya penyakit klinis pada seorang yang sudah terjangkit infeksi. Penderita tuberculosis dengan gejala klinis harus mendapat minimum dua obat

RIF (tanpa atau dengan obat-obat lainnya), dan hanya diberikan pada pasien tuberkulosis paru tanpa komplikasi, isalnya : pasien tanpa penyakit lain seperti diabetes, silikosis atau kanker. Pada fase pertama pengobatan pengobatan 6 bulan mendapat rejimen harian yang terdiri dari INH, RIF dan pirazinamid untuk sekurang-kurangnya 2 bulan, obat-obat ini dapat juga ditambah dengan streptomisin atau EMB bila diduga terdapat resistensi terhadap INH. Pada fase kedua diberikan INH dan RIF setiap hari dua kali seminggu dalam 4 bulan. Rejimen 9 bulan terdiri dari pemberian INH dan RIF setiap hari selama 1 atau 2  bulan, diikuti pemberian INH dan RIF tiap hari atau dua kali seminggu selama 9   bulan. Seperti rejimen 6 bulan, streptomisin dan EMB harus diberikan diawal  pengobatan bila diduga ada resistensi terhadap INH. Ada orang dewasa, dosis terapi lazim setiap hari biasanya 300 mg INH dan 600 mg RIF. Setelah fase permulaan dengan komoterapi yang berlangsung 2 minggu sampai 2 bulan, dokter dapat memberikan pengobatan dua kali seminggu. Dosis Inh dua kali seminggu adalah 15 mg/kg berat badan, sedangkan dosis RIF tetap 600 mg.

 pengetahuan tentang penyakit ini, pekerjaan hubungan dengan penyakit orang-orang yang bekerja di udara terbuka lebih sering terkena seperti kuli bangunan, sopir, status marital berpengaruh pada proses penularan, agama, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, no. medrec. Diagnosa medis dan alamat hubungan dengan penyakit TBC apakah klien tinggal dilingkungan kumuh dan rumah ventilasi kurang. b).

Identitas penaggung jawab meliputi, nama, umur, jenis

kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat dan hubungan dengan klien. 2).

Riwayat Kesehatan a).

Keluhan utama

Pada klien TB paru biasanya ditemukan keluhan utama berupa sesak  nafas disertai batuk-batuk dan nyeri dadRiwayat Kesehatan Sekarang Riwayat kesehatan sekarang merupakan data yang menceritakan awitan gejala yang klien alami sehingga klien dibawa ke rumah sakit sampai dilakukan pengkajian. Riwayat kesehatan sekarang menggunakan

Dilakukan dengan cara inpeksi, palpasi, perpusi, dan auskultasi berbagai sistem tubuh, maka akan ditemukan hal-hal sebagai berikut : a).

Keadaan Umum

Pada klien yang dimobilisasi perlu dilihat dalam hal keadaan umumnya meliputi penampilan postum tubuh, kesadaran keadaan umum klien, tanda-tanda vital perubahan berat badan, perubahan suhu, bradikardi, labilitas emosional. b).

Sistem kardiovaskular  

Kemungkinan terjadi penurunan ekanan darah, tachikardi, peningkatan JVP, konjugtiva pucat, perubahan jumlah hemoglobin/ hematokrit dan leukosit, bunyi jantung S1 dan S2 mungkin meredup. c).

Sistem Pernafasan

  Nlilai ukuran dan kesimetrisan hidung, pernafasan cuping hidung, deformitas, warna mukosa, edema, nyeri tekan pada sinus. Nilai-nilai ukuran, bentuk dan kesimterisan dada, adanya nyeri, ekspansi paru,   pola pernapasan, penggunaan otot-otot pernafasan tambahan, sianosis,

Kaji pergerakan ROM dari pergerakan sendi mulai dari kepala sampai anggota gerak bawah, kaji nyeri pada waktu klien bergerak. Pada klien   penumothorax akibat TB ditemukan keletihan, perasaan nyeri pada tulang-tulang dan intolerance aktivitas pada saat sesak yang hebat. g).

Sistem Endokrin

Kaji adanya pembesaran KGB dan tiroid, kaji adakah riwayat DM pada klien dan keluarga. h).

Sistem Persyarafan

Kaji tingkat kesadaran, penurunan sensori, nyeri, refleks, fungsi syaraf  kranial dan fungsi syaraf serebal. Pada klien TB paru bila telah mengalami TB miliaris maka akan terjadi komplikasi meningitis yang  berakibat penurunan kesadaran, penurunan sensasi, kerusakan nervus kronial, tanda kernig dan bruzinsky serta kaku kuduk yang positif. i).

Sistem Integumen

Kaji keadaan kulit meliputi tekstru, kelembaban, turgor, warna dan fungsi perabaan, kaji turgor kulit dan perubahan suhu. Pada klien TB

kecocokan ucapan dan perilaku, anggaran terhadap orang lain, hubungan dengan lawan jenis. e).

Pola koping apa yang dilakukan klien dalam mengatasi

masalah, adalah tindakan mamadaptif, kepada siapa klien mengadukan masalah f).

Sosial tingkat pendidikan, pekerjaan, hubungan sosial,

teman dekat, cara pemanfaatan waktu dan gaya hidup 6).

Data Spiritual

Arti kehidupan yang penting dalam kehidupan, keyakinan tentang penyakit dan proses kesembuhan, hubungan kepercayaan dengan Tuhan, ketaatan menjalankan ritual agama, keyakinan bantuan Tuhan dalam proses kesembuhan yang diyakini tentang kehidupan dan kematian. 7).

Data Penunjang

Pemeriskaan laboratorium, darah yaitu Hb, leukosit, trombosit, hematokrit, AGD, pemeriksaan radiologik : thorax foto, sputum dan bila perlu  pemeriksaan LCS.

Uji tuberkulin dilakukan dengan cara mantaoux yaitu penyuntikan melalui intrakutan menggunakan semprit tuberkulin 1 cc jarum no. 26 Uji tuberkulin positif jika indusrasi lebih dari 10 mm pada gizi baik  atau 5 mm pada gizi buruk . hal ini dilihat setelah 72 jam penyuntikan. Bila uji tuberkulin positif menunjukkan adanya infeksi TB paru. 8).

Therapi -

Agen anti infeksi

Obat primer : isoniazid (INH), ethambutol, rifampycin, streptomycin

b.

-

Diet TKTP

-

Cairan rehidrasi RL Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan mengaitkan data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan pada perawatan klien c.

Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu respon individu pada masalah kesehatan yang

D. PERENCANAAN KEPERAWATAN No

Diagnosa Keperawatan

Tujuan (3)

(1) (2) 1. Gangguan oksigenasi : diffusi b.d Tupan : kerusakan

membran

alveoli. Tid ak

Ditandai dengan :

oksigenasi : diffuse.

Ds :

Tupen :

-

gangguan

Klien mengeluh sesak nafas Setelah dilakukan perawatan dan batuk 

2

terjadi

selama 5 hari, akumulasi secret

Do :

 berkurang dengan kriteria :

-

Klien tampak sesak 

-

Ronchi berkurang

-

Klien batuk  

-

Frekuensi

-

Ro : tharox k usam T b p aru

  batas-batas normal 18-24

duplex akitf 

x/mnt

-

Terdengar suara ronchi

-

Nadi 1 00 x / mnt

-

Respirasai 28x/mnt

-

sehubungan

  penumpukan

sekresi

dalam

Klien tidak terlihat sesak 

Sekret kental warna kuning Tidak efektifnya kebersihan jalan Efektifnya nafas

nafas

Perencanan Intervensi Rasional (4) (5) 1. Atur dan pertahankan posisi tidur  1. posisi membantu memaksi malkan klien dalam semi fowler. ekspansi paru dan menurunkan upaya  per napasan. 2. Observasi status pernafasan setiap 8 2. Untuk mengetahui efekti vitas jalan  jam sekali termasuk frekuensi nafas, nafas serta kondisi tubuh akibat jalan kedalaman dan bunyi nafas nafas yang tidak efektif. 8 jam ditentukan dari pergerakan mukus di saluran nafas yang di dorong oleh silia (1cm/ment) 3. Kolaborasi pemberian O2 lembab 3. Meningkatkan ventilasi maksimal dan sesuai dengan kebutuhan klien oksigenasi . 4. Anjurkan klien untuk banyak   4. dengan minum banyak air membantu minum ± 1600-2000 ml/ hari klien untuk mengeluarkan secret.

dengan nafas

kebersihan

terpenuh i

jalan

-

Observasi TTV

-

Untuk mengetahui perkembangan klien.

dengan

-

Menganjurkan mengatur posisi klien

-

Mempermudah pengeluaran sekret dan

mukus kriteria :

 berlebihan yang ditandai dengan :  Jangka pendek : 1x3jam DS : -

Klien mengeluh sering batuk  disertai dahak.

-

-

Sesak nafas

Frekuensi nafas normal (1620/menit)

-

Tidak sesak nafas

 Jangka panjang : 2x24jam

-

(postural drainage) untuk posisi semi

mengurangi sesak nafas karena ventilasi

fowler.

nafas terbuka.

Memberikan cairan yang hangat.

-

Dapat memperencer dahak 

-

Dapat mengencerkan dahak 

Tindakan Kolaboratif : -

Memberikan expectoran

DO :

-

-

Frekuensi nafas > normal

-

Leukosit > 10.000/mm3

-

Klien batuk produktiv

Frekuensi

nafas

normal

secara konstan. -

-

Memberikan bronchodilator.

-

Memberikan O2 bila perlu

-

Dapat

mendilatasi

bronkhus

yang

menyempit.

Leukosit normal : (4-10rb) mm3

-

3

4.

Klien tidak batuk. Rasa nyaman terpenuhi dengan kriteria : Jangka Pendek   Su hu badan klien > 38OC  Frekeunsi nafas normal Jangka Panjang badan normal  Suhu secara konsisten  Klien dapat tidur  DO : keringat  Pengeluaran O  Suhu 38.5 C  berkurang  Frekuensi nafas > normal  Frekuensi nafas normal secara konstan Gangguan pemenuhan kebutuh an Tupan : 1.

Gangguan rasa nyaman,   peningkatan suhu tubuh akibat dari proses infeksi mikroorganisme (mikrobakterium tiberkolosa) ditandai dengan : DS :  Klien mengeluh panas  Klien mengeluh banyak  keringat

nutrisi b.d anorexsia akibat mual,

Kebutuhan nutrisi terpenuhi

ditandai dengan : Tupen :

Ds : -

Klien

mengeluh

tidak

ada

nafsu makan -

Setelah dilakukan perawatan

2.

selama lima hari kebutuhan

Mual

nutrisi klien terpenuhi dengan

3.

Do : -

-

kriteria :

4.

hanya ¼ setiap kali makan

-

Mual berkurang

5.

BB: 48 KG

-

Porsi makan habis

Porsi

makan

tidak

habis,

1. Observasi TTV 2. Anjurkan untuk minum banyak  92000 – 2500 cc/hari) 3. Berikan kompres hangat 4. Kolaborasi dengan dokter dalam memberikan obat antipiretik dan antibiotic

1. Untuk mengetahui perkembangan klien 2. Untuk mengganti caoran yang menguap melalui keringat berupa keringat 3. Agar terjadi evaporasi dan vasodilatasi 4. Dapat menurunkan panas dan dapat membunuh mikroorganisme

Tingkatkan pemahaman klien 1. Pemahamanan yang baik tentang tentang pentingnya nutrisi bagi  pentingnya nutrisi terhadap kondisinya tubuhnya serta diit yang di butuhkan akan meningkatnya motivasi klien dalam memenuhi kebutuhan nya. 1. Makanan/minuman dalam keadaan Anjurkan minum air hangat sebelum hangat akan menam bah menetralisiri makan dan anjurkan klien untuk  asam lambung. memakan makanan dalam keadaan 2. Porsi kecil akan mengurangi mual dan hangat. kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi Atur pola makan dengan porsi kecil 4 Dukungan keluarga terdekt diharapkan tapi sering atau makanan yang membangkitkan semangat klien untuk  disukai klien, roti, nasi atau susu. makan. Motivasi keluarga untuk memenuhi 5.Oral hygeine yang kurang akan klien saat makan menimbulkan bau mulut yangkurang sedap Cegah/atas i penurunan selera sehingga akan menurunkan selera makan makan klien dengan cara klien. meningkatkan oral hygiene klien 6.Antiemetik dapat mengu rangi mual.

-

Hb : 9,1 mg/dl

-

-

Klien tampak lemas

-

Konjungtiva pucat

-

Nafsu makan meningkat BB naik 0.5 kg

6. 7. 8.

5.

Gangguan pemenuhan kebutuh an Tupan istrirahat

tidur

berhubungan

Kebutuhan istirahat tidur klien

dengan RAS yang teraktivitas akibat sesak dan nyeri dada, ditandai dengan :

6.

terpenuhi Tupen :

dan beri motivasi. 7.Vitamian bisa membantu mengembalikan Berikan rantin 3 x 1 ampul sesuai atau meningkatkan daya tahan tubuh. instruksi. 8. Untuk mengetahui perkemba ngan Berikan ATP 3 x 1 tab sesuai klien. instruksi Timbang BB secara rutin

1. Pertahankan upaya untuk   1. Untuk mencegah kehilangan oksigen. mengurangi sesak dan nyeri dengan tidur klien dalam semi fowler. 2. Bereskan tempat tidur dan 2. Memberikan rasa nyaman dan lingkungan tempat tidur. diharapkan klien dapat beristirahat.

3. Pengunjung yang banyak akan 3. Anjurkan klien dan keluarga untuk  menganggu klien untuk istirahat Ds : Setelah dilakukan perawatan membat asi pengunjung dan - Klien mengatakan susah tidur   penunggu hanya boleh dua orang. 4. Lampu yang redup akan mengendorkan selama tiga hari tidur klien 4. Anjurkan keluarga klien untuk  syarat-syaraf yang ada pada pola mata - Tidur malam 1-2 jam sering mematikan atau meredupkan lampu sehingga klien akan tidur. terjaga  bertambah dengan kriteria : ketika klien mau tidur. 5. Asam tritokan yang terkandung dalam Do : - Klien tampak segar  susu di harapkan akan membuat klien - Wajah lesu 5. Anjurkan klien untuk minum susu mengantuk dan tertidur  - Klien tidak sering menguap hangat ketika akan tidur. 6. Berdo’a dapat menenangkan jiwa klien. - Mata merah - Jam tidur menjadi tujuh - Frekwensi nafas meningkat  jam 6. Anjurkan untuk selalu berdo’a menjelang tidur. Aktivitas intolerance b.d Tupan 1. Jelaskan pada klien untuk   1. Menambah pengetahuan pada klien kelemahan fisik akibat tidak  melakukan aktivitas tentang penting nya melakukan seimbangnya antara demand dan Klien dapat bertoleransi aktivitas secara bertahap. supply 02, ditandai dengan: Ds : terhadap aktivitas secara 2. Menyiapkan dan mendekat kan semua - Klien mengatakan badan klien 2. Siapkan dan dekatkan peralatan   peralatan akan memudahkan klien lemah dan lemah.  bertahap untuk memen uhi k ebutuhan untuk memenuhi ADLnya. Klien merasa mudah lelah. ADLnya 3. Agar energi tidak terbuang sehingga Do : Tupan mengurangi kelelah an. - Klien tampak lemas 3. Ajarkan pada klien metoda 4. Menjaga kebersihan klien dan

-

7.

Hb 9,1 gr/dl dari nilai normal 13-16 gr/dl. Klien terlihat pucat. TD : 100/70 mmHg. Nadi : 100x/menit. Resp : 28x/menit. Suhu : 37 0c Keperluan klien di bantu oleh keluarga dan perawat

Gangguan rasa aman cemas sedang b.d kurangnya  pengetahuan tentang penyakit dan cara pencegahan dan perawatan, ditandai dengan : Ds : Klien menanyakan terus keadaan  penyakit nya dan menanyakan apa  pantangannya

Aktivitas klien terpenuhi dalam

 penghematan energi untuk aktivitas. memberikan rasa nyaman. 4. Bantu klien memenuhi kebutuhan 5. Memberikan kesempatan pada tubuh 4 hari dengan kriteria  personal hygiene untuk mengum pulkan tenaga baru. 6. Agar keluarga tidak ber gantung pada - Lemas berkurang 5. Berikan waktu istirahat setelah klien   perawat untuk pemenuhan kebutuhan melakukan aktivitas. ADL klien. - Klien dapat beraktiv itas 7. Untuk mengetahui keadaan umum secara bertahap 6. Libatkan anggota keluarga untuk  klien setelah melakukan aktivitas. melatih klien untuk memenuhi - Kulit bersih kebutuhannya - Rambut dan kulit kepala 7. Hitung denyut nabi dan RR setelah  bersih klien melakukan aktivitas Tupan 1. Bina hubungan saling percaya 1. Dengan hubungan saling percaya diri Raman aman cemas teratasi meningkatkan keyakinan klien terhadap Tupen  perawat. Rasa aman cemas terpenuhi dengan kriteria : 2. Menambah pengetahuan sehingga klien - Cemas berkurang 2. Berikan penjelasan tentang merasa nyaman - Klien mengerti pencegahan   pengetian, pencegahan, pera watan dan perawatan dan pengobatan (satpel terlampir) - Klien mengerti tentang 3. Dukungan keluarga terdekat kondisi dan proses 3. Libatkan keluarga dalam diharapkan membangkitkan semangat terjadinya penyakit memberikan support sistem klien untuk sembuh

Do :

8

Ekspresi wajah agak tegang, klien selalu menanyakan dan   proses kejadiannya penyakit pada  pemeriksa klien terlihat murung Resiko kambuh ulang  berhubungan dengan ketidak  teraturannya klien minum obat. DS : 2. Klien mengatakan dahulu tidak teratur minum obat. 3. klien mengatakan tidak  minum obat karena terdorong oleh kebutuhan ekonomi.

Tupan : 1. Berikan pendidikan kesehatan 1. Menambahkan pengetahuan klien Tidak terjadi kambuh ulang tentang pentingnya kesehatan. tentang pentingnya kesehatan bagi Tupen : klien. Setelah dilakukan tindakan 2. berikan pendidikan kesehatan 2. dengan diberikannya pendkesh obat   perawatan selama 1 hari tentang manfaat obat. klien diharapkan mengetahui tentang   pengetahuan klien tentang  pentingnya obat.  perawatan di rumah meningkat 3. dukungan keluaraga turut mendukung dengan kriteria : 3. libatkan keluarga untuk turut kesehatan klien. - Klien mengetahui tentang mendukung kesehatan klien

DO : Klien terlihat serius menceritakan kisahnya . Klien 4.

  penyakit TBC, penyebab, cara penularan dan 4. Libatkan keluarga  perawatan di rumah  pengawas obat klien - Keluarga dapat bekerjasama untuk   mengawasi klien minum obat secara teratur  - Klien minum obat secara teratur 

menjadi

4. keluarga adalah yang  berhubungan dengan klien.

pertama

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF