Laporan Pendahuluan Retardasi Mental

October 5, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Pendahuluan Retardasi Mental...

Description

 

I.  KONSEP DASAR PENYAKIT

1.  PENGERTIAN Pengertian retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi yang rendah yang menyebabkan ketidak mampuan individu untuk belajar dan  beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal (Arif 2012) Retardasi mental adalah keadaan yang penting secara klinis maupun social. Keadaan ini ditandai oleh keterbatasan kemampuan yang diakibatkan oleh gangguan yag bermakna dalam intelegensia terukur dan prilaku penyesuaian diri, (Behrman) Retardasi mental ialah keadaan dengan intelegensi kurang (abnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa kanak-kana) atau keadaan kekurangan intelegensi sehingga daya guna social dan dalam pekerjaan seseorang menjadi tergangggu (Sunaryo 2012). `

Retardasi mental menurut  menurut  American Association on Mental Retardation

(AAMR) 1992:  1992:  Kelemahan/ketidakmampuan kognitif muncul pada masa kanak-kanak (sebelum 18 tahun) ditandai dengan fungsi fungsi kecerdasan dibawah normal normal ( IQ IQ 70-75 atau kurang), dan disertai keterbatasan lain pada sedikitnya sedikitnya dua area berikut: berbicara dan berbahasa; ketrampilan merawat diri, ADL; ketrampilan sosial; penggunaan sarana masyarakat; kesehatan dan keamanan; akademik fungsional; bekerja dan rileks, dll. Menurut WHO, retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi. Menurut Crocker AC 1983, retardasi mental adalah apabila jelas terdapat fungsi intelegensi yang rendah, yang disertai adanya kendala dalam penyesuaian  perilaku, dan gejalanya timbul pada masa perkembangan. Sedangkan menurut Melly Budhiman, seseorang dikatakan retardasi mental, bila memenuhi kriteria sebagai  berikut: a.  Fungsi intelektual umum dibawah normal.  b.  Terdapat kendala dalam perilaku adaptif sosial. c.  Gejalanya timbul dalam masa perkembangan yaitu dibawah usia 18 tahun. (Hasgurstika (online), 201l). 201l).

1

 

2.  ETIOLOGI Adanya disfungsi otak merupakan dasar dari retardasi mental. Untuk mengetahui adanya retardasi mental perlu anamnesis yang baik, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Penyebab dari retardasi mental sangat kompleks dan multifaktorial. Walaupun begitu terdapat beberapa faktor yang potensial berperanan dalam terjadinya retardasi mental seperti dibawah ini: a.  Organik   1)  Faktor prekonsepsi: kelainan kromosom (trisomi ( trisomi 21/Down syndrome  syndrome  dan  Abnormalitas single gene  gene  (penyakit-penyakit metabolik, kelainan neurocutaneos,, dll).  cutaneos 2)  Faktor prenatal: kelainan petumbuhan otak selama kehamilan (infeksi,  zat teratogen dan teratogen  dan toxin toxin))  3)  Faktor perinatal: prematuritas, perdarahan intrakranial, asphyxia neonatorum, Meningitis, Kelainan metabolik: hipoglikemia, hiperbilirubinemia, dll.  4)  Faktor postnatal: infeksi, trauma, gangguan metabolik/hipoglikemia, malnutrisi, CVA (Cerebrovascularaccident  (Cerebrovascularaccident ) - Anoksia, misalnya tenggelam.    b.  Non organic  1)  Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis   2)  Sosial kultural Interaksi anak kurang  3)  Penelantaran anak   c.  Faktor lain: Keturunan; pengaruh lingkungan dan kelainan mental lain.  3.  KLASIFIKASI Klasifikasi retardasi mental yaitu : 1.  Retardasi mental berat sekali IQ dibawa 20/25. Sekitar 1 sampai 2% dari orang yang terkena retardasi mental. 2.  Retardasi mental berat IQ sekiar 20-25 sampai 35-40. Sebanyak 4% dari orang yang terkena retardasi mental. 3.  Retardasi mental sedang IQ sekitar 35-40 sampai 50-55. Sekitar 10% dari orang yang terkena retardasi mental.

2

 

4.  Retardasi mental ringan IQ sekitar 50-55 sampai 70. Sekitar 85% dari orang yang terkena retardasi mental. (Aqila) Tabel Derajat Retradasi Mental  

Derajat RM  Sangat berat 

IQ  21 tahun) 

Retradasi jelas 

Beberapa

Perkembangan

Perkembangan

motorik

motorik

dapat  bicara

 berespon

namun terbatas 

dan sangat

terbatas  Berat 

20-23  Perkembangan

Dapat

bicara

motorik

yang  berkomunikasi

miskin 

namun kejujuran

atau

sebagian

35-49  Dapat atau

berbicara Latihan belajar keterampilan

 berkomunikasi,

tidak sendiri

Ringan 

dalam Dapat dilatih

namun

dapat  perlu pengawasan sendiri terutama

sedang 

ketempat yang telah  berada

Dapat

bekerja tanpa

 pergi

50-69  Dapat

dibawah

social sendiri

 pengawasan

dikenal 

dalam

 pengawasan ketat 

dan pekerjaan dapat

ditangani dengan  bermanfaat,

berperan

latuhan  pemeliharaan diri

 bermanfaat  Sedang 

Dapat

jika dalam

stress  belajar Biasanya

dapat

mencapai

mengembangkan

keterampilan

keterampilan

akademik sampai ± keterampilan

social

dan kelas 6 SD 

social

dan

komunikasi,

kejujuran namun

retradasi minimal 

 perlu

bantuan

terutama bila stres 

3

 

4.  TANDA DAN GEJALA Dengan melakukan skrining secara rutin misalnya dengan menggunankan DDST (Denver Developmental Screening Test), maka diagnosis dini dapat segera dibuat. Demikian pula anamnesis yang baik dari orang tuanya, pengasuh atau gurunya, sangat membantu dalam diagnosis kelainan ini. Setelah anak berumur 6 tahun dapat dilakukan test IQ. Sering kali hasil evaluasi medis tidak khas dan tidak dapat diambl kesimpulan. Pada kasusu seperti ini, apabila tidak ada kelainan pada system susunan saraf pusat, perlu, anamnesis yang teliti apakah ada keluarga yang cacat, mencari masalah lingkungan/factor nonorganic lainnya dimana diperkirakan mempengaruhi kelainan pada otak anak. Gejala klinis retardasi mental terutama yang berat sering disertai beberapa kelainan fisik yang merupakan stigmata kongenita, yang kadang-kadang gambaran stigmata mengarah kesuatu sindrom penyakit tertentu. Dibawah ini beberapa kelainan fisik dan gejala yang sering disertai retardasi mental, yaitu : 1.  Kelainan pada mata :   Katarak   Bintik cherry-merah pada daerah macula   Kornea keruh

2.  Kejang :   Kejang umum tonik klonik   Kejang pada masa neonatal

3.  Kelainan pada kulit :   Bintik-café-au-lait

4.  Kelainan rambut :   Rambut rontok   Rambut cepat memutih   Rambut halus

5  Kepala :   Mikrosefali   Makrosefali

6.  Perawakan pendek :   Kretin   Sindrom prader-willi

4

 

7.  Distonia   Sindrom hallervorden

Sedangkan gejala dari retardasi mental tergantung dari tipenya, adalah sebagai  berikut : a.  Retradasi Mental Ringan  Keterampilan sosial dan komunikasinya mungkin adekuat dalam tahun-tahun  prasekolah. Tetapi saat anak menjadi lebih besar, defisit kognitif tertentu seperti kemampuan yang buruk untuk berpikir abstrak dan egosentrik mungkin membedakan dirinya dari anak lain seusianya.  b.  Retradasi Mental Sedang  Keterampilan komunikasi berkembang lebih lambat. Isolasi sosial dirinya mungkin dimulai pada usia sekolah sekolah dasar. Dapat dideteksi lebih dini jika dibandingkan retradasi mental ringan. c.  Retradasi Mental Berat   Bicara anak terbatas dan perkembangan motoriknya buruk. Pada usia prasekolah sudah nyata ada gangguan. Pada usia sekolah mungkin kemampuan bahasanya  berkembang. Jika perkembangan bahasanya buruk, bentuk komunikasi nonverbal dapat berkembang. d.  Retradasi Mental Sangat Berat  Keterampilan komunikasi dan motoriknya sangat terbatas. Pada masa dewasa dapat terjadi perkembangan bicara dan mampu menolong diri sendiri secara sederhana. Tetapi seringkali masih membutuhkan perawatan orang lain. Terdapat ciri klinis lain yang dapat terjadi sendiri atau menjadi bagian dari gangguan retradasi mental, yaitu hiperakivitas, toleransi frustasi yang rendah, agresi, ketidakstabilan efektif,  perilaku motorik stereotipik berulang dan perilaku melukai diri sendiri. (Hasgurstika(online), 2011) 5.  PATOFISOLOGI  Seorang dengan retardasi mental, karena keadaannya, sepanjang hidupnya menghadapi lebih banyak resiko dari orang yang normal. Resiko ini rupanya  bertambah sesuai dengan beratnya retardasi mental Karena keterbelakangan intelegensinya terdapat juga perkembangan hidup emosi yang dapat mempengaruhi hubungan antar manusia. Bila didalam keluarga terdapat 5

 

anak lain yang pandai, maka ketidakmampuan untuk bersaing dapat merupakan trauma  baginya. Bila orang tua tidak mengetahui bahwa anak mereka menderita Retardasi Mental (karena ketidaktahuan atau karena mekanisme pembelaan penyangkalan), maka harapan atau tuntutan mengenai perilaku normal akan menyebabkan frustasi yang dapat menyebabkan ketegangan, kebingungan atau kerenggangan hubungan antara anak dan orang tua. Sikap umum masyarakat terhadap retardasi mental sangat mempengaruhi reaksi orang tua terhadap adanya anak dengan retardasi mental dalam keluarga mereka. Masyarakat dengan teknologi teknologi tinggi yang mengutamakan pendidikan dan kemampuan kemampuan intelektual, tidak begitu toleran terhadap penderita retardasi mental, dibandingkan dengan masyarakat dengan teknologi yang lebih rendah. Bila anak dengan retardasi mental menjadi lebih besar, maka diterimanya dia oleh anak-anak yang lain dipengaruhi oleh sikap, toleransi dan emosi pribadi orang tua anak-anak itu terhadap anak dengan retardasi mental.  6.  PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan anak dengan retardasi mental adalah multidimensi dan sangat individual. Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua anak penanganan multidisiplin merupakan jalan yang baik. Sebaiknya dibuat rancangan suatu strategi pendekatan bagi setiap anak secara individual untuk mengembangkan potensi anak tersebut seoptimal mungkin. Untuk itu perlu melibatakn psikolog untuk menilai perkembangan mental anak

terutama

kemampuan

kognitifnya,dokter

anak

untuk

memeriksa

fisik

anak,menganalisis penyebab,dan mengobati penyakit atau kelainan yang mungkin ada. Juga kehadiran pekerja social kadang-kadanng diperlukan untuk menilai situasi keluarganya. Atas dasar itu maka buatlah strategi terapi. Seringkali melibatkan lebih  banyak ahli lagi,misalnya ahli saraf bila anka juga menderita epilepsi,palsiserebral,dll. epilepsi,palsi serebral,dll. Psikiater,bila anaknya menunjukkan kelainan tingkah laku atau bila orang tuanya membutuhkan dukungan terapi keluarga. Ahli rehabilitasi,bila diperlukan untuk merangsang perkembangan motorik dan sensoriknya. Ahli terapi wicara,untuk memperbaiki gangguan bicaranya atau untuk merangsang perkembangan bicarnya. Serta diperlukan buruh pendidikan luar biasa untuk anak-anak yang retardasi mental ini. Pada orang tuanya perlu diberi penerangan yang jelas mengenai keadaan anaknya, dan apa yang dapat diharapkan dari terapi yang diberikan. kadang-kadang 6

 

diperlukan waktu yang lama untuk meyakinkan orang tua mengenai keadaan keadaa n anaknya, maka perlu konsultasi pula dengan psikolog dan psikiater. Disamping itu diperlukan kerja sama yang baik antara guru dengan orang tuanya,agar tidak terjadi kesimpang siurandalam strategi penanganan anak disekolah dan dirumah. Anggota keluarga lainnya juga harus diberi pengertian. Disamping itu masyarakat perlu diberikan  penerangan tenteng retardasi mental,agar mereka dapat menerima anak Sekolah khusus untuk anak retardasi mental ini adalah SLB-C.Di sekolah ini diajarkan

keterampilan-keterampilan

dikemudian

hari.

tertentu,sehingga

Diajarkan mereka

pula

diharapkan

dengan

harapan

tentang

baik

tidak

mereka

buruknya

melakukan

dapat suatu

tindakan

mandiri tindakan

yang

tidak

terpuji,seperti mencuri,merampas,kejahatan seksual,dll. Semua anak yang retardasi mental ini juga memerlukan perawatan seperti  pemeriksaan kesehatan yang rutin,imunisasi,dan monitoring terhadap tumbuh kembangnya. Anak-anak ini sering juga disertai dengan kelainan fisik yang memerlukan penanganan khusus.

7

 

II.  KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1.  PENGKAJIAN (PEMERIKSAAN FISIK BERDASARKAN TEORI) Pengakjian dapat dilakukan melalui: 1.   Neuroradiologi dapat menemukan kelainan dalam struktur kranium, misalnya klasifikasi atau peningkatan tekanan intrakranial. 2.  Ekoesefalografi dapat memperlihatkan tumor dan hamatoma. 3.  Biopsi otak hanya berguna pada sejumlah kecil anak retardasii mental. Juga tidak mudah bagi orang tua untuk menerima pengambilan jaringan otak dalan jumlah kecil sekalipun karena dianggap menambah kerusakan otak yang memang tidak adekuat. 4.  Penelitian bio kimia menentukan tingkat dari berbagai bahan metabolik yang diketahui mempengaruhi jaringan otak jika tidak ditemukan dalam jumlah besar atau kecil, misalnya hipeglekimia pada neonatus prematur, penumpukan glikogen  pada otot dan neuron, deposit lemak dalam otak dan kadar fenilalanin yang tinggi. Atau dapat melakukan pengkajian sebagai berikut:

  Lakukan pengkajian fisik.



  Lakukan pengkajian perkembangan.



  Dapatkan riwayat keluarga, teruma mengenai retardasi mental dan gangguan



herediter dimana retardasi mental adalah salah satu jenisnya yang utama.

  Dapatkan riwayat kesehatan unutk mendapatkan bukti-bukti adanya trauma



 prenatal, perinatal, pascanatal, atau cedera fisik.

  Infeksi maternal prenatal (misalnya, rubella), alkoholisme, konsumsi obat.



   Nutrisi tidak adekuat.   Penyimpangan lingkungan.





  Gangguan psikiatrik (misalnya, Autisme).



  Infeksi, teruma yang melibatkan otak (misalnya, meningitis, ensefalitis,



campak) atau

  Suhu tubuh tinggi.



  Abnormalitas kromosom. Bantu dengan tes diagnostik misalnya: analis



kromosom, disfungsimetabolik, radiografi, tomografi, elektro ersafalografi.

8

 

  Lakukan atau bantu dengan tes intelegensia. Stanford, binet, Wechsler



Intellence, Scale, American Assiciation of Mental Retardation Adaptif Behavior Scale.

  Observasi adanya manifestasi dini dari retardasi mental.



  Tidak responsive terhadap kontak.   Kontak mata buruk selama menyusui.

  Penurunan aktivitas spontan.

  Penurunan kesadaran terhadap suara getaran.   Peka rangsang   Menyusui lambat.

2.  DIAGNOSA KEPERAWATAN a.  Keterlambatan tumbuh kembang b.d penurunan mental/ emosi/ kognitif

 b.  Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d ketidakmampuan fisik dan mental  c.  Resiko cidera b.d ketidak mampuan fisik dan mental  d.  Gangguan kognitif b.d penurunan proses fikir  

e.  Hambatan komunikasi verbal b.d perubahan pada system syaraf pusat  3.  INTERVENSI a.  Kegagalan  tumbuh kembang b.d penurunan mental/ emosi/ kognitif   Rasional : ketidakmampuan tumbuh kembang dihubungkan dengan kerugian dalam tingkah laku yang adaptif berhubungan dengan keputusan anak setiap hari. Anak dengan ketidakmampuan tumbuh kembang belajar lebih lambat dari yang lain dan mencapai tingkat keseluruhan fungsi yang lebih rendah Tujuan : fungsi anak akan mencapai tingkat konsisten dengan kemampuan kognitif dan adaptif. Intervensi : 1.  Diskusi dan promosikan kenormalitasan, pengaturan dan pengembangan mental, makan bersama yang lain dan terapi musik dalam kelompok. 2.  Biarkan anak mengekspresikan perasaannya, tapi pada saat yang sama jangan  biarkan tindakan yang tidak sesuai (tempertantrum) dan puji atas tindakan yang sesuai.

9

 

3.  Sediakan mainan, peralatan pendidikan yang dapat meningkatkan kognitif, keterampilan, social dan motorik. 4.  Komunikasi dan interaksi dengan anak sesuai dengan umur dan gaya. 5.  Mempertahankan kemuliaan dalam setiap interaksi dengan anak. 6.  Biarkan dan beri semangat setiap anggota keluarga dan saudara mengunjungi dan berinteraksi dengan anak. 7.  Beri semangat anak untuk merawat lingkungan fisik jika memungkinkan. Kriteria evaluasi : Mempertahankan dan membuktikan fungsi, partisipasi, dalam hubungan dengan kelurga dan saudara.

 b.  Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d ketidakmampuan fisik dan mental  Rasional : anak dengan retardasi mental tidak mampu menampilkan komunikasi dasar yang dibutuhkan oleh karena itu orang tua, perawat, dan perawatan lain yang tersedia harus menolong anak dan bertanggung jawab terpenuhinya kebutuhan dasar. Tujuan : anak dapat memenuhi kebutuhan makanan, minuman, dan bowel secara adekuat Intervensi : 1.  Pertahankan konsistensi dan rutinitas sehari-hari : makan, tidur, pengobatan,  perawatan pada waktu yang sama setiap hari. 2.  Memantau kegiatan normal anak sedekat mungkin. 3.  Menolong anak-anak dalam perkembangan sistem komunikasi, contohnya membuat papan penunjuk seperti toilet, kursi goyang dan mengetahui keinginan anak. 4.  Mengajarkan bahasa tubuh. 5.  Menjamin keadekuatan intake makanan, cairan, penggunaan suplemen ketika dibutuhkan dan mengikuti pilihan makanan ketika memungkinkan. 6.  Jika anak menggunakan peralatan makanan khusus menjamin mereka mendapatkan nasehat. 7.  Kegiatan promosi oral yang bagus, gosok gigi sesudah makan dan bangun tidur, jaga kebersihan anak, melakukan pola mandi rutin. 8.  Menjaga integritas kulit, contohnya : masase, menggunakan lotion. Dukung anak dalam kegiatan perawatan sendiri 10

 

9.  Memberikan pengalaman dalam keterampilan perawatan. 10. Memberikan Memberikan kemandirian dalam kegiatan sehari-hari. 11. Pergerakan Pergerakan aktif dan pasif sesuai. 12. M Monitor onitor pola BAK dan BAB, perawatan area perianal dengan pembersihan daerah perianal dari feses atau urin segera mungkin Kriteria evaluasi : Anak mempertahankan kondisi kulit yang bagus Mempertahankan tingkat keadekuatan personal hygiene

c.  Resiko cidera b.d ketidak mampuan fisik dan mental   Rasional :kognitif dan keterbatasan fisik yang berhubungan dengan retardasi mental mungkin membuat anak mengerti tentang bahaya, gunakan sistim keamanan, dan minta pertolongan pada situasi yang bahaya. Karena anak-anak  beradaptasi lambat terhadap lingkungan, situasi, dan aktivitas yang baru (contohnya : rumah sakit). Tujuan : anak akan kooperatif dengan peraturan rumah sakit dan dapat mengatur keamanan semampu anak, sehingga akan bebas dari kemungkinan kecelakaan dan cidera Intervensi : 1.  Rencanakan pertolongan pertama pada kecelakaan (contoh : kursi roda dan  peralatan khusus lainnya. 2.  Observasi mulut jika tertelan benda selain makanan. 3.  Rencanakan pemeriksaan regular sehingga anak akan menghargai kita. 4.  Jelaskan/ demonstrasikan prosedur dan peralatan (seperti : suction) sehingga ketika dibutuhka tidak menimbulkan ketakutan. 5.  Tetap bersama anak samapi obat ditelan dan perhatikan efek samping dari  pengobatan. Kriteria evaluasi : Anak akan : Terbebas dari kecelakaan Melaksanakanperaturan rumah sakit Tidak menelan bahan beracun.

11

 

d.  Gangguan kognitif berhubungan dengan penurunan proses pikir Tujuan : - 

Klien dapat mendiskusiakn topik yang di ingat

-  - 

Klien daapt mengidentifikasi tempat, waktu, dan orang Klien daapt mengontrol pola pikir



Klien dapat memenfaatkan obat dengan baik

-

klien dapat mengenal/berorientasi pada realitas.

-

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Intervensi : 1.  Membina hubungan saling percaya.  2.  Memberi umpan balik yang positif.  3.  Menentramkan hati kita.  4.  Memberi kesempatan kita untuk mengulangi tindakan yang

telah dilakukan.  5.  Tidak memaksakan keinginan kita kepada klien.  e.  Hambatan komunikasi verbal b.d perubahan pada system syaraf pusat Tujuan : -  Klien dapat berkomunikasi dengan baik -  Klien dapat mengetahui cara berkomunikasi yang baik Intervensi : 1.  Membantu menerima dan mempelajari metode alternative untuk hidup dengan gangguan bicara 2.  Jelaskan kepada klien atau keluarga mengapa klien tidak dapat berbicara 3.  Ajarkan anak cara berkomunikasi alternatif

4.  EVALUASI 1.  Pasien mencapai potensi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. 2.  Keluarga mampu menerima keadaan yang anaknya yang retardasi mental.

12

 

DAFTAR PUSTAKA

A. Tomb, David. 2004, B uku Sa Saku ku Psik Psikii atr i , edi si 6. Jakarta : EGC Arif Mutaqqin, 2011., Buku  Buku Ajar ASuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem  Persyarafan. Jakarta Penerbit :Salemba Medika Jakarta  Persyarafan. Behrman, 2000., Ilmu 2000., Ilmu Kesehatan Anak Nelson, Nelson, Jakarta Penerbit : Buku Kedokteran EGC Maramis. W.F. 1995, C ata tata tan n I lm lmu u K edokte okterr an J i wa. Jakarta : EGC Smaert Aquila.2012. Anak  Anak Cacat Bukan Kiamat, Kiamat,Jakarta, Jakarta, Penerbit AR RUZZ MEDIA. Soetjiningsih, dr. SpAK .,2010.Tumbuh .,2010.Tumbuh Kembang Anak , Jakarta. Penerbt : Buku Kedokteran EGC Stuart. WG, 1998. B uku Sa S aku K eper awata tan n JJii wa, E di si 3. Jakarta : EGC Sunaryo Drs.M.Kes. 2004., Psikologi  Psikologi untuk Keperawatan, Jakarta , Penerbit : Buku kedokteran EGC Suryana Dra ,009., Keperawatan  Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK , Jakarta Penerbit : Buku Kedokteran EGC www.Hasgurstika.co.id (Diakses pada tangal 19 Desember 2015)

13

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF