Laporan Pendahuluan RDS

May 4, 2019 | Author: JepriRahayu | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

laporan pendahuluan rds...

Description

laporan pendahuluan RDS 16.50 Diposkan oleh AKHLIS HIDAY HIDAYAT ATUL UL AKBAR

BAB I KONSEP MEDIS A. Defenisi Sindroma gagal nafas (respiratory (respiratory distress syndrom, RDS ) adalah istilah yang digunakan untuk unt uk dis disfun fungsi gsi per pernaf nafasa asan n pa pada da neo neonat natus. us. Ga Gangg nggua uan n ini me merup rupak akan an pen penya yakit kit ya yang ng  berhubungan dengan keterlambatan perkembangan maturitas paru atau tidak adekuatnya  jumlah surfaktan dalam paru (Suriadi dan Yuliani, 2001). Gangguan ini biasanya dikenal dengan nama hyaline membran desease (HMD) ata (HMD) ata u penyakit e!"an hialin ka"ena pa#a penyakit ini selalu #iteukan e!"an hialin yan$ elapisi al%eoli.

B. Etiologi da ! faktor penting penyebab defisiensi surfaktan pada RDS  pada RDS  yaitu   yaitu prematur, asfiksia  perinatal, maternal diabetes, seksio sesaria. sesaria. Respiratory  Respiratory Distress Syndrome Syndrome ("#S)  ("#S) disebut  juga  Hyaline Membran Disease (HMD) (HMD)   dida didapa patk tkan an pa pada da 10 10$ $ ba bayi yi pr prem emat atur ur,, ya yang ng disebabkan defisiensi surfaktan pada bayi yang lahir dengan masa gestasi kurang. Surfaktan  biasanya didapatkan pada paru pa ru yang matur. C. Patofisiologi "#S terjadi atel atelekta ektasis sis yang sang sangat at prog progresi resif, f, yang dise disebabk babkan an kura kurangny ngnyaa %at yang disebut surfaktan. Surfaktan adalah %at aktif yang diproduksi sel epitel saluran nafas disebut sel pnemosit tipe &&. 'at ini mulai dibentuk pada kehamilan 222! minggu dan menapai ma*  pada minggu ke k e +. 'at ini terdiri dari fosfolipid (-$) (- $) dan protein (10$). eranan surfaktan surf aktan ialah merendahkan tegangan permukaan al/eolus sehingga tidak terjadi kolaps dan mampu menahan sisa udara fungsional pada sisa akhir e*pirasi. olaps paru ini akan menyebabkan terganggunya /entilasi sehingga terjadi hipoksia, retensi 2 dan asidosis. 3ipoksia akan menyebabkan terjadinya 4 1.

ksigenasi jaringan menurun5metabolisme ksigenasi menurun5metabolisme anerobik dengan penimbun penimbunan an asam laktat asam organi5asidosis metaboli.

erusa eru saka kan n en endo dote tell ka kapi pile lerr da dan n ep epit itel el du dukt ktus us al al/e /eol olar aris is5t 5tra rans nsud udas asii ke keda dala lam m al/eoli5terbentuk fibrin5fibrin dan jaringan epitel yang nekrotik5lapisan membrane hialin. sidosis dan atelektasis akan menyebabk menyebabkan an terganggunya jantun, penurunan aliran darah keparu kep arum, m, da dan n me menga ngakib kibatk atkan an ha hamb mbata atan n pem pembe bentu ntukan kan su surfa rfakta ktan, n, ya yang ng men menye yebab babka kan n terjadinya atelektasis. Sel tipe && ini sangat sensiti/e dan berkurang pada bayi dengan asfiksia pada periode  perinatal, dan kematangannya dipau dengan adanya stress intrauterine seperti hipertensi, &6G" dan kehamilan kembar. D. Tanda dan Gejala Gejala utama Ga7at napas 8 distress respirasi pada neonatus yaitu 4 • 9akipnea 4 laju napas 5 :0 kali per menit (normal laju napas !0 kali per menit) • Sianosis sentral pada suhu kamar yang kamar yang menetap atau memburuk pada !;eutropenia menunjukkan menunju kkan infeksi bakteri bakter i 9rombositopenia menunjukkan adanya sepsis  Pulse oximetry Aenilai hipoksia dan kebutuhan tambahan oksigen Sumber4 3ermansen %. Kom&likasi omplikasi jangka pendek ( akut ) dapat terjadi 4 1. "uptur al/eoli 4 Cila diurigai terjadi kebooran udara ( pneumothorak, pneumomediastinum,  pneumoperiardium,  pneumoperiardiu m, emfisema intersisiel ), pada bayi dengan deng an RDS  RDS yang tibatiba memburuk  dengan gejala klinis hipotensi, apnea, atau bradikardi atau adanya asidosis yang menetap. 2. #apa #apatt tim timbul bul infe infeksi ksi yang ter terjadi jadi karena kead keadaan aan pend penderi erita ta yan yang g mem memburu buruk k dan adan adanya ya  perubahan jumlah j umlah leukosit dan d an thrombositopeni. thrombositope ni. &nfeksi dapat da pat timbul karena ka rena tindakan in/asi/ seperti pemasangan jarum /ena, kateter, dan alatalat respirasi. +. erdarahan intrakranial dan leukomalaia peri/entrikular 4 perdarahan intra/entrikuler terjadi  pada 20!0$ bayi prematur dengan frekuensi terbanyak pada bayi bayi RDS   RDS   dengan /entilasi mekanik. ! # #  de deng ngan an pe peni ning ngka kata tan n sh shun unti ting ng da dari ri ki kiri ri ke ka kana nan n me meru rupa paka kan n ko komp mpli lika kasi si ba bayi yi dengan RDS  dengan  RDS  terutama pada bayi yang dihentikan terapi surfaktannya. omplikasi omplika si jangka panjang dapat disebabkan oleh toksisitas oksigen, tekanan yang tinggi dalam paru, memberatnya penyakit dan kurangnya oksigen yang menuju ke otak dan organ lain. omplikasi jangka panjang yang sering terjadi 4 1. Cron Cronhop hopulm ulmonary onary #ys #ysplas plasia ia (C (C#)4 #)4 mer merupak upakan an peny penyakit akit paru kron kronik ik yang dise disebabk babkan an  pemakaian oksigen pada bayi dengan masa gestasi +: minggu. C# berhubungan dengan

tingginya /olume dan tekanan yang digunakan pada 7aktu menggunakan /entilasi tingginya /entilasi mekanik, adanya ada nya inf infeks eksi, i, in infl flam amasi asi,, dan de defis fisien iensi si /i /itam tamin in . &n &nsi siden den C C# # me menin ningka gkatt de denga ngan n menurunnya masa gestasi. 2. "etinopathy prematur  egagala ega galan n fungsi neurol neurologi, ogi, terjad terjadii sekitar sekitar 10-0$ 10-0$ bayi yang yang berhubung berhubungan an deng dengan an masa gestasi, adanya hipo*ia, komplikasi intrakranial, dan adanya infeksi. G. Penatalaksanaan Aenurut Suriadi dan Yuliani (2001) dan Surasmi,dkk (200+) tindakan untuk mengatasi masalah kega7atan pernafasan meliputi 4 1. Aempertahankan /entilasi dan oksigenasi adekuat. 2. Aempertahankan keseimbangan asam basa. +. Aempertahankan suhu lingkungan netral. !. Aempertahankan perfusi jaringan adekuat. . Aenegah hipotermia. :. Aempertahankan airan dan elektrolit adekuat. enatalaksanaan seara umum 4 a. asang jalur infus intra/ena, sesuai dengan kondisi bayi, yang paling sering dan bila bayi tidak dalam keadaan dehidrasi berikan infus dektrosa  $ • antau selalu tanda /ital • Daga patensi jalan nafas • Cerikan ksigen (2+ liter8menit dengan kateter nasal)  b. Dika bayi mengalami apneu Bakukan tindakan resusitasi sesuai tahap yang diperlukan • Bakukan penilaian lanjut • . Cila terjadi kejang potong kejang segera periksa kadar gula darah e. emberian nutrisi adekuat Sete Se tela lah h me mena naje jeme men n um umum um,, se sege gera ra di dila laku kuka kan n me mena naje jeme men n la lanj njut ut se sesu suai ai de deng ngan an kemungkinan penyebab dan jenis atau derajat gangguan nafas. Aenajemen spesifik atau menajemen lanjut4 Gangg$an nafas ringan Ceberapa bayi ukup bulan yang mengalami gangguan napas ringan pada 7aktu lahir  tanpaa gej tanp gejala alageja gejala la lain dise disebut but E9 E9ran ransien sientt 9a aypn ypnea ea of the >e7 >e7born bornFF (99 (99>). >). 9er erutam utamaa terjadi setelah bedah sesar. Ciasanya kondisi tersebut akan membaik dan sembuh sendiri tanpa ta npa pen pengob gobata atan. n. Ae Aeski skipun pun dem demiki ikian, an, pad padaa be beber berapa apa kas kasus. us. Ga Gangg ngguan uan nap napas as rin ringan gan merupakan tanda a7al dari infeksi sistemik. Gangg$an nafas sedang • Baku Ba kukan kan pem pember beria ian n 2 2 2+ + li lite ter8 r8 me menit nit de denga ngan n kat katet eter er nas nasal, al, bil bilaa ma masih sih ses sesak ak dap dapat at diberikan o2 ! liter8menit dengan sungkup Cayi jangan diberi minukm • • Dikaa ada ta Dik tanda nda ber beriku ikut, t, ber berika ikan n ant antib ibiot iotika ika (am (ampis pisil ilin in da dan n gen gentam tamis isin) in) unt untuk uk ter terapi api kemungkinan besar sepsis.  Suhu aksiler @5 +#& Semarang Aarkum, .3, Cuku jar &lmu esehatan nak, Dilid &, Cagian &lmu esehatan nak ?6&, Dakarta, 1eonatus, dalam Simposium Ga7at #arurat >eonatus, 6nit erja oordinasi ediatri #arurat &#&, Cadan enerbit 6>#&, Semarang, 1k$ !!> ha"i

Untuk en$$antikan kalo"i yan$ ti#ak #i#apat sea"a o"al &. 3asan$ selan$ naso$ast"ik atau o"o$ast"ik untuk #apat easukkan akanan ika #iin#ikasikan atau untuk en$e%aluasi isi la!un$ 3ilihan ini #ilakukan ika asukan su#ah ti#ak un$kin #ilakukan. *. ek lokasi selan$ :?T #en$an a"a (  Aspi"asi isi la!un$  Ineksikan seulah u#a"a #an auskultasi asuknya u#a"a pa#a la!un$  Letakkan uun$ selan$ #i ai"4 !ila asuk la!un$4 selan$ ti#ak akan ep"o#uksi $ele!un$ Untuk ene$ah asuknya akanan ke salu"an pe"na2asan -. Be"ikan akanan sesuai #en$an p"ose#u" !e"ikut (  'le%asikan kepala !ayi  Be"ikan ASI atau susu 2o"ula #en$an p"insip $"a%itasi #en$an ketin$$ian 6 < ; inhi #a"i kepala !ayi  Be"ikan akanan #en$an suhu "uan$an  Ten$ku"apkan !ayi setelah akan sekita" 1 a

e!e"ikan akanan tanpa enu"unkan tin$kat ene"$i !ayi

5. Be"ikan T3: ika #iin#ikasikan

T3: e"upakan eto#e alte"nati2 untuk epe"tahankan nut"isi ika !o,el soun#s ti#ak a#a #an in2ants !e"a#a pa#a sta#iu akut.

Dia$nosa kepe"a,atan ( Resiko tin$$i #e2iit %olue ai"an !e"hu!un$an #en$an kehilan$an ai"an sensi!le #an insesi!le

Tuuan ( epe"tahankan kesei!an$an ai"an #an elekt"olit

Inte"%ensi Rasional 1. 3e"tahankan pe!e"ian in2us De8 10  60 < 100 l>k$ !!>ha"i 3en$$antian ai"an sea"a a#ekuat untuk ene$ah keti#aksei!an$an &. Tin$katkan ai"an in2us 10 l>k$>ha"i4 te"$antun$ #a"i u"ine output4 pen$$unaan peanas #an  ulah 2ee#in$s

epe"tahankan asupan ai"an sesuai ke!utuhan pasien. Takipnea #an pen$$unaan peanas tu!uh akan enin$katkan ke!utuhan ai"an 3e"tahankan tetesan in2us sea"a sta!il4 $unakan in2usion pup Untuk ene$ah kele!ihan atau keku"an$an ai"an. Kele!ihan ai"an #apat ena#i kea#aan 2atal. -. onito" intake ai"an #an output #en$an a"a (  Ti!an$ !e"at !a#an !ayi setiap ; a  Ti!an$ popok !ayi untuk enentukan u"ine output  Tentukan ulah BAB  onito" ulah asupan ai"an in2us setiap ha"i atatan intake #an output ai"an pentin$ untuk enentukan keti#ak sei!an$an ai"an se!a$ai #asa" untuk pen$$antian ai"an 5. Lakukan pee"iksaan so#iu #an potassiu setiap 1& atau &- a

3enin$katan tin$kat so#iu #an potassiu en$in#ikasikan te"a#inya #ehi#"asi #an potensial keti#aksei!an$an elekt"olit

Dia$nosa kepe"a,atan ( Kopin$ kelua"$a ine2ekti2 !e"hu!un$an #en$an ansietas4 pe"asaan !e"salah4 #an pe"pisahan #en$an !ayi se!a$ai aki!at situasi k"isis

Tuuan ( einialkan keeasan #an "asa !e"salah4 #an en#ukun$ !oun#in$ anta"a o"an$tua #an in2ant

Inte"%ensi Rasional

1. Kai "espon %e"!al #an non %e"!al o"an$tua te"ha#ap keeasan #an pen$$unaan kopin$ ekanise Hal ini akan e!antu en$i#enti2ikasi #an e!an$un st"ate$i kopin$ yan$ e2ekti2  &. Bantu o"an$tua en$un$kapkan pe"asaannya sea"a %e"!al tentan$ kon#isi sakit anaknya4 pe"a,atan yan$ laa pa#a unit intensi%e4 p"ose#u" #an pen$o!atan in2ant e!uat o"an$tua !e!as en$ekp"esikan pe"asaannya sehin$$a e!antu enalin "asa salin$ pe"aya4 se"ta en$u"an$i tin$kat keeasan *. Be"ikan in2o"asi yan$ aku"at #an konsisten tentan$ kon#isi pe"ke!an$an in2ant In2o"asi #apat en$u"an$i keeasan -. Bila un$kin4 anu"kan o"an$tua untuk en$unun$i #an ikut te"li!at #ala pe"a,atan anaknya e2asilitasi p"oses !oun#in$ 5. Ruuk pasien pa#a pe"a,at kelua"$a atau kounitas Ruukan untuk epe"tahankan in2o"asi yan$ a#ekuat4 se"ta e!antu o"an$tua en$ha#api kea#aan sakit k"onis pa#a anaknya.

DAFTAR 3USTAKA

elson4 A. Kath"yn J a"ie S. Ga22e4 ate"nal In2ant Health a"e 3lannin$4 Seon# '#ition4 Sp"in$house o"po"ation4 3ennsyl%ania4 1-

Aske' Hialin "e()ran Disease BAB I PENDA+,-,AN 1.1 Batar Celakang Syndrome ga7at nafas (respiratory distress syndrome) adalah istilah yang digunakan untuk disfungsi pernapasan pada neonatus. Gangguan ini merupakan penyakit yang  berhubungan dengan keterlambatan perkembangan maturitas paru (Lhalley dan 7ong,1apas uping hidung Canyak bayi selamat dari &"#S, dimana gejala mereda dan menghilang biasanya dalam + hari. 10. 9akipnea ( 5 :0*8mnt) 2. emeriksaan #iagnosis 2..1 enentuan faktor komplikasi perlu dilakukan dengan tes spesifik, seperti 4 1. #arah 2. 6rine dan glukosa darah ( untuk mengetahui hipoglikemia ) +. alsium serum ( untuk meningkatkan hipokalsemia ) !. nalisis gas darah ( menentukan 3 serum ) nalisa Gas #arah, a2 ( tes untuk hipoksia ) kurang dari 0 mm3g, a2 kurang dari :0 mm3g, saturasi oksigen afas grunting (Suara napas yang merupakan suara keran penutupan glottis untuk  menghentikan ekhalasi udara dengan menekan pita suara) . >asal flaring (keadaan untuk menurunkan resistensi dari respirasi dengan membuka lebar   jalan napas) d. "etraksi interostal, suprasternal, atau substernal. e. yanosis (sentral kemudian diikuti sirkumoral) berhubungan dengan persentase desaturasi hemoglobin. f. enurunan suara nafas rakles, episode apnea.

2) a.  b. .

C2 ( Clood ) Cradikardi (diba7ah 100 * per menit) dengan hipoksemia berat. Aurmur sistolik. #enyut jantung dalam batas normal.

+) C+ ( Crain )

&ntegritas ego meliputi letargi, gelisah, otot muka tegang, euphoria. >eurosensori meliputi gangguan sensori, kelemahan dan kenaikan tekanan pada pembuluh darah erebral, imobilitas, flaiditas, penurunan suhu tubuh. !) C! ( Cladder ) 4 erubahan eliminasi urin 4 oliguri ) C ( Co7el ) 4 enurunan motilitas usus :) C: ( Cone ) 4 &mobilitas dan kelemahan. +.2 #iagnosa epera7atan 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan /olume dan komplians paru,  perfusi paru dan /entilasi al/eolar. 2. "esiko tinggi defiit /olume airan berhubungan dengan kehilangan airan akibat risiko aspirasi dan tersedak  +. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menghisap, penurunan motilitas usus. !. oping keluarga inefektif berhubungan dengan ansietas, perasaan bersalah, dan perpisahan dengan bayi sebagai akibat situasi krisis +.+

&nter/ensi dan "asional 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan /olume dan komplians paru,  perfusi paru dan /entilasi al/eolar. 9ujuan 4 9anda dan gejala disstres pernafasan, de/iasi dari fungsi dan resiko infant terhadap "#S dapat teridentifikasi riteria 3asil 4  Aenunjukan perbaikan /entilasi dan oksigenisasi jaringan adekuat dengan G# dalam rentang normal .  Cebas dari gejala distres pernafasan. riteria hasil 4  Cernapas tidak menggunakan uping hidung  9idak ada retraksi interkosta  "" 4+0:0 *8Aenit  3"4 120 1!08Aenit  Suhu 4 +:, K +-   Sianosis ()  =kstremitas hangat  lien menunjukkan perbaikan /entilasi dan kadar oksigen jaringan dengan G# dalam rentang normal. Gasgas darah dalam rentang normal 4 •  p3 4 -,+-,! •  p2 4 ;0100 mm3g •  p 4 2+! mm3g • 3+ 4 222: m=g8B Saturasi R
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF