Laporan Pendahuluan Pada Bronkitis
November 16, 2017 | Author: Cipidd Arein Yulitasari | Category: N/A
Short Description
bronkitis...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN PADA BRONKITIS A.
Konsep Dasar Penyakit 1.
Definisi Pengertian Bronchitis adalah peradangan dari satu atau lebih bronchus (Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 25). Bronchitis adalah radang cabang-cabang tenggorokan. Bronchitis adalah suatu penyakit yang ditandai oleh adanya inflamasi bronchus (Perawatan Anak Sakit, Ngastiyah, hal. 55) Bronkitis adala suatu infeksi saluran pernafasan yang menyebabkan inflamasi yang mengenai trakea, bronkus utama dan menengah yang bermanisfestasi sebagai batuk, dan biasanya akan membaik tanpa terapi dalam 2 minggu. (Rahajoe, 2012)
2.
Penyebab 1) Faktor Predisposisi a.
Alergi
b.
Perubahan cuaca
c.
Polusi udara
2) Faktor presipitasi Virus, misalnya : Respiratori sincyfial virus (RSV) , virus influenza, virus parainfluenza, dan coxsackie virus. 3.
Patofisiologi Masuknya infeksi viral, bakteri, polutan, kedinginan, kelelahan dan malnutrisi pada anak dapat mengakibatkan terjadinya hiperemia membran mukosa pada dinding bronchus dan terjadi desquamasi mukosa yang dapat mengakibatkan udem pada dinding bronchus. Selanjutnya, dapat mengakibatkan infiltrasi leukosit dari submukosa bronchus. Dan akan terjadi
produksi eksudat mucopurelent pada proses ini ditandai dengan batuk-batuk kecil ini sebagai respon tubuh. Silia bronchus berfungsi untuk sel fagosit memfagosit dari sel-sel yang rusuk dan dapat mengakibatkan pembesaran pada limfe dimana sebagai tanda adanya peradangan. Dimana terjadi gangguan limfe. Bakteri yang masuk dapat menginfeksi bronchus yang dapat mengakibatkan akumulasi sel dan eksudat mucopurulent dan dapat terjadi obstruksi jalan nafas. 4.
Klasifikasi a. Bronkitis Akut Bronkitis akut pada bayi dan anak biasanya juga bersama dengan trakeitis, merupakan penyakit saluran napas akut (ISNA) yang sering dijumpai. b. Bronkitis Kronik dan atau Batuk Berulang Bronkitis Kronik dan atau berulang adalah kedaan klinis yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan gejala batuk yang berlangsung sekurang-kurangnya selama 2 minggu berturut-turut dan atau berulang paling sedikit 3 kali dalam 3 bulan dengan atau tanpa disertai gejala respiratorik dan non respiratorik lainnya (KONIKA, 1981). Dengan memakai batasan ini maka secara jelas terlihat bahwa Bronkitis Kronik termasuk dalam kelompok BKB tersebut. Dalam keadaan kurangnya data penyelidikan mengenai Bronkitis Kronik pada anak maka untuk menegakkan diagnosa Bronkitis Kronik baru dapat ditegakkan setelah menyingkirkan semua penyebab lainnya dari BKB.
5.
Gejala Klinis Menurut Gunadi Santoso dan Makmuri (1994), tanda dan gejala yang ada yaitu : - Biasanya tidak demam, walaupun ada tetapi rendah
- Keadaan umum baik, tidak tampak sakit, tidak sesak - Mungkin disertai nasofaringitis atau konjungtivitis - Pada paru didapatkan suara napas yang kasar Menurut Ngastiyah (1997), yang perlu diperhatikan adalah akibat batuk yang lama, yaitu : - Batuk siang dan malam terutama pada dini hari yang menyebabkan klien murang istirahat - Daya tahan tubuh klien yang menurun - Anoreksia sehingga berat badan klien sukar naik - Kesenangan anak untuk bermain terganggu - Konsentrasi belajar anak menurun 6.
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik : fokus dada Inspeksi : Irama, kedalaman, frekuensi pernapasan,Kesimetrisan dinding dada saat bernapas,Penggunaan otot bantu pernapasan,Cuping hidung, cyanosis pada ekstremitas. pasien biasanya tampak kurus dengan barrel-shaped chest (diameter anteroposterior dada meningkat) kremitus taktil dada berkurang atau tidak ada Palpasi : Kesimetrisan dinding dada,Taktil fremitus,Letak trakhea Auskultasi : Ronkhi, vokal fremitus Perkusi : Resonance, perkusi dada hipersonor, peranjakan hak mengecil, batas paru hati lebih rendah, pekak jantung berkurang. Suara nafas berkurang dengan ekspirasi memanjang
7.
Pemeriksaan diagnostic/penunjang a.
Tes fungsi paru-paru
b.
Gas darah arteri Fungsinya untuk mendeteksi komplikasi infeksi dan pembiakan dahak untuk menemukan bakteri penyebabnya.
c.
Rongrn dada Fungsinya untuk menyingkirkan kemungkinan kolaps paru segmental dan lobber, benda asing dalam saluran nafas dan tubercolusis.
d.
8.
Analisa gas darah a)
PaO2 : rendah (normal 25-100 mmHg)
b)
PaO2 : tinggi (normal 36-44 mmHg)
c)
Saturasi hemoglobin menurun, eritopesis bertambah.
Terapi/Tindakan Penanganan 1.
Tindakan keperawatan a.
Pada tidakan perawatan yang penting ialah mengontrol batuk dan mengeluarkan sputum.
2.
9.
b.
Sering mengubah posisi
c.
Banyak minum
d.
Inhalasi
e.
Nebulizer
Tindakan medis a.
Jangan beri obat antihistamin
b.
Beri antibiotic bila ada kecurigaan infeksi bacterial
c.
Dapat diberi efedrin 0,5-1 mg/kg bb 3x sehari.
d.
Chloral hidrat 30 mg/ kg bb sebagai sedative.
Komplikasi Ada beberapa komplikasi bronchitis yang dapat dijumpai pada pasien, antara lain : a.
Bronchitis kronik
b.
Pneumonia dengan atau tanpa atelektaksis, bronchitis sering mengalami infeksi berulang biasanya sekunder terhadap infeksi pada saluran nafas bagian atas. Hal ini sering terjadi pada mereka drainase sputumnya kurang baik.
c.
Pleuritis. Komplikasi ini dapat timbul bersama dengan timbulnya pneumonia. Umumnya pleuritis sicca pada daerah yang terkena.
d.
Efusi pleura atau empisema
e.
Abses metastasis diotak, akibat septikemi oleh kuman penyebab infeksi supuratif pada bronkus. Sering menjadi penyebab kematian
f.
Haemaptoe terjadi kerena pecahnya pembuluh darah cabang vena ( arteri pulmonalis ) , cabang arteri ( arteri bronchialis ) atau anastomisis pembuluh darah. Komplikasi haemaptoe hebat dan tidak terkendali merupakan tindakan beah gawat darurat.
g.
Sinusitis merupakan bagian dari komplikasi bronchitis pada saluran nafas
h.
Kor pulmonal kronik pada kasus ini bila terjadi anastomisis cabangcabang arteri dan vena pulmonalis pada dinding bronkus akan terjadi arterio-venous shunt, terjadi gangguan oksigenasi darah, timbul sianosis sentral, selanjutnya terjadi hipoksemia. Pada keadaan lanjut akan terjadi hipertensi pulmonal, kor pulmoner kronik,. Selanjutnya akan terjadi gagal jantung kanan.
i.
Kegagalan pernafasan merupakan komlikasi paling akhir pada bronchitis yang berat da luas
j.
Amiloidosis keadaan ini merupakan perubahan degeneratif, sebagai komplikasi klasik dan jarang terjadi. Pada pasien yang mengalami komplikasi ini dapat ditemukan pembesaran hati dan limpa serta proteinurea.
B.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan 1.
Pengkajian Data dasar pengkajian pada pasien dengan bronchitis a) Aktivitas/ istirahat Gejala : keletihan, kelelahan, malaise, ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari, ketidakmampuan untuk tidur, dipsnea pada saat istirahat. Tanda: keletihan, gelisah.
b) Sirkulasi Gejala: pembengkakan pada ekstremitas bawah Tanda: peningkatan tekanan darah, peningkatan frekuensi jantung. c) Integritas ego Gejala: peningkatan factor resiko, perubahan pola hidup Tanda: ansietas, ketakutan, peka rangsang d) Makanan / cairan Gejala: mual/muntah, nafsu makan menurun atau anorexia Tanda:ketidakmampuan untuk makan e) Hygienis Gejala: penurunan kemampuan atau peningkatan kebutuhan Tanda: kebersihan buruk, bau badan f) Pernafasan Gejala: batuk menetap dengan produksi sputum setiap hari selama 3 bulan, episode batuk hilang timbul. Tanda: pernafasan biasa atau cepat, penggunaan oto bantu pernafasan, bentuk barel chest,gerakan diafragma minimal, bunyi nafas ronchi, perkusi hiper resonan pada area paru-paru, warna pucat dengan sianosis bibir dan dasar kuku. g) Keamanan Gejala: riwayat reaksi alergi terhadap zat atau factor lingkungan. Tanda: penururnan libido h) Interaksi social Gejala: hubungan ketergantungan. Tanda:
ketidakmampuan
mempertahankan
suara
karena
disstres
pernafasan. 2.
Diagnosa Keperawatan yang Muncul a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret. b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas oleh sekresi, spasme bronchus. c. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan broncokontriksi, mukus.
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan dispnoe, anoreksia, mual muntah. e. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan menetapnya sekret, proses penyakit kronis. f. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan insufisiensi ventilasi dan oksigenasi. g. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan. h. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit dan perawatan dirumah. 3.
NO
1
Rencana Asuhan Keperawatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN DAN CRITERIA HASIL
INTERVENSI (NIC)
(NOC)
Bersihan Jalan Nafas tidak
NOC :
NIC :
Efektif
Respiratory status :
Airway suction
Ventilation
Pastikan kebutuhan oral /
Definisi : Ketidakmampuan
Respiratory status :
tracheal suctioning
untuk membersihkan sekresi
Airway patency
Auskultasi
atau obstruksi dari saluran
Aspiration Control
sebelum
pernafasan untuk
suara dan
nafas sesudah
suctioning.
mempertahankan kebersihan
Kriteria Hasil :
Informasikan pada klien dan
jalan nafas.
Mendemonstrasikan
keluarga tentang suctioning
batuk efektif dan suara Minta klien nafas dalam Batasan Karakteristik : -
Dispneu, Penurunan suara nafas
nafas yang bersih, tidak sebelum suction dilakukan. ada
sianosis
dan Berikan
O2
dengan
dyspneu
(mampu menggunakan nasal untuk sputum, memfasilitasi
-
Orthopneu
mengeluarkan
-
Cyanosis
mampu bernafas dengan nasotrakeal
-
Kelainan suara nafas
mudah, tidak ada pursed Gunakan alat yang steril
(rales, wheezing)
lips)
suksion
sitiap melakukan tindakan
-
Kesulitan berbicara
Menunjukkan jalan nafas Anjurkan
-
Batuk, tidak efekotif atau
yang paten (klien tidak istirahat dan napas dalam
tidak ada
pasien
untuk
merasa tercekik, irama setelah kateter dikeluarkan
-
Mata melebar
nafas,
-
Produksi sputum
pernafasan
-
Gelisah
rentang normal, tidak pasien
-
Perubahan frekuensi dan
ada
irama nafas
-
frekuensi dari nasotrakeal
suara
dalam Monitor
abnormal)
cara melakukan suksion
Mampu
Hentikan
mengidentifikasikan dan berikan
berhubungan:
mencegah factor yang pasien
menghirup asap rokok,
oksigen
nafas Ajarkan keluarga bagaimana
Faktor-faktor yang
Lingkungan : merokok,
status
suksion oksigen
apabila
menunjukkan
dapat menghambat jalan bradikardi, nafas
dan
peningkatan
saturasi O2, dll.
perokok pasif-POK, infeksi -
Fisiologis : disfungsi neuromuskular, hiperplasia
-
Airway Management Buka
jalan
nafas,
dinding bronkus, alergi jalan
guanakan teknik chin lift
nafas, asma.
atau jaw thrust bila perlu
Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus,
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Identifikasi
pasien
adanya jalan nafas buatan,
perlunya pemasangan alat
sekresi bronkus, adanya
jalan nafas buatan
eksudat di alveolus, adanya
Pasang mayo bila perlu
benda asing di jalan nafas.
Lakukan fisioterapi dada jika perlu Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Lakukan suction pada mayo Berikan
bronkodilator
bila perlu Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. Monitor respirasi dan status O2
2
Gangguan Pertukaran gas
NOC :
NIC :
Respiratory Status : Gas Airway Management Definisi : Kelebihan atau
exchange
Buka
kekurangan dalam oksigenasi Respiratory
Status
dan atau pengeluaran
ventilation
karbondioksida di dalam
Vital Sign Status
membran kapiler alveoli
Kriteria Hasil :
atau jaw thrust bila perlu Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
peningkatan
Identifikasi
pasien
ventilasi perlunya pemasangan alat
Gangguan penglihatan
dan
Penurunan CO2
adekuat
Takikardi
Memelihara
Hiperkapnia
paru paru dan bebas dari jika perlu
Keletihan
tanda
somnolen
pernafasan
Iritabilitas
nafas,
: guanakan teknik chin lift
Mendemonstrasikan Batasan karakteristik :
jalan
oksigenasi
yang jalan nafas buatan Pasang mayo bila perlu
kebersihan
tanda
distress
Lakukan fisioterapi dada
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
Mendemonstrasikan
Auskultasi suara nafas,
Hypoxia
batuk efektif dan suara catat adanya suara tambahan
kebingungan
nafas yang bersih, tidak
Dyspnoe
ada
nasal faring
dyspneu
(mampu
AGD Normal
mengeluarkan
sputum, bial perlu
sianosis
mampu bernafas dengan
Barikan pelembab udara
warna kulit abnormal
mudah, tidak ada pursed
Atur intake untuk cairan
(pucat, kehitaman) Hipoksemia hiperkarbia sakit kepala ketika bangun
sianosis
lips)
Lakukan suction pada
dan mayo Berika
bronkodilator
mengoptimalkan
Tanda tanda vital dalam keseimbangan. rentang normal
Monitor respirasi dan status O2
nafas abnormal
Respiratory Monitoring – rata,
Monitor rata Faktor faktor yang
kedalaman, irama dan usaha
berhubungan :
respirasi
ketidakseimbangan perfusi ventilasi perubahan membran kapiler-alveolar
Catat
pergerakan
dada,amati
kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal Monitor
suara
nafas,
seperti dengkur Monitor pola nafas : bradipena,
takipenia,
kussmaul,
hiperventilasi,
cheyne stokes, biot Catat lokasi trakea Monitor kelelahan otot diagfragma
(gerakan
paradoksis) Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan Tentukan
kebutuhan
suction
dengan
mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama auskultasi setelah
suara
tindakan
mengetahui hasilnya
paru untuk
3
Pola Nafas tidak efektif
NOC :
NIC :
Respiratory status :
Airway Management
Definisi : Pertukaran udara
Ventilation
Buka
inspirasi dan/atau ekspirasi
Respiratory
tidak adekuat
Airway patency
status
- Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
nafas,
: guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
Vital sign Status Batasan karakteristik :
jalan
Posisikan pasien untuk
Kriteria Hasil :
memaksimalkan ventilasi
Mendemonstrasikan
Identifikasi
pasien
batuk efektif dan suara perlunya pemasangan alat
- Penurunan pertukaran udara nafas yang bersih, tidak jalan nafas buatan per menit - Menggunakan otot pernafasan tambahan
ada
sianosis
dan
Pasang mayo bila perlu
dyspneu
(mampu
Lakukan fisioterapi dada
mengeluarkan
sputum, jika perlu
- Nasal flaring
mampu bernafas dengan
- Dyspnea
mudah, tidak ada pursed batuk atau suction
- Orthopnea
lips)
- Perubahan penyimpangan
Menunjukkan jalan nafas catat adanya suara tambahan
dada
Keluarkan sekret dengan
Auskultasi suara nafas,
yang paten (klien tidak
Lakukan suction pada
- Nafas pendek
merasa tercekik, irama mayo
- Assumption of 3-point
nafas,
position
frekuensi
pernafasan
rentang normal, tidak
- Tahap ekspirasi
ada
berlangsung sangat lama - Peningkatan diameter anterior-posterior - Pernafasan ratarata/minimal
bronkodilator
dalam bila perlu
- Pernafasan pursed-lip
suara
Berikan
Berikan pelembab udara
nafas Kassa basah NaCl Lembab
abnormal)
Atur intake untuk cairan
Tanda Tanda vital dalam mengoptimalkan rentang normal (tekanan keseimbangan. darah, nadi, pernafasan)
Monitor respirasi dan status O2
Bayi : < 25 atau > 60 Usia 1-4 : < 20 atau > 30
Terapi Oksigen
Usia 5-14 : < 14 atau > 25
Bersihkan mulut, hidung dan
Usia > 14 : < 11 atau > 24
secret trakea
- Kedalaman pernafasan
Pertahankan jalan nafas yang
Dewasa volume tidalnya 500
paten
ml saat istirahat
Atur peralatan oksigenasi
Bayi volume tidalnya 6-8
Monitor aliran oksigen
ml/Kg
Pertahankan posisi pasien
- Timing rasio
Onservasi
adanya
- Penurunan kapasitas vital
tanda hipoventilasi
tanda
Monitor adanya kecemasan Faktor yang berhubungan : -
Hiperventilasi
-
Deformitas tulang
-
Kelainan bentuk dinding dada
-
Penurunan energi/kelelahan
-
Perusakan/pelemahan muskulo-skeletal
pasien terhadap oksigenasi
Vital sign Monitoring
Monitor TD, nadi,
suhu, dan RR
Catat
adanya
fluktuasi tekanan darah
Monitor
VS
-
Obesitas
pasien
-
Posisi tubuh
atau berdiri
-
Kelelahan otot pernafasan
-
Hipoventilasi sindrom
kedua
-
Nyeri
bandingkan
-
Kecemasan
-
Disfungsi Neuromuskuler
RR, sebelum, selama, dan
-
Kerusakan
setelah aktivitas
persepsi/kognitif -
Perlukaan pada jaringan syaraf tulang belakang
-
Imaturitas Neurologis
berbaring,
saat
duduk,
Auskultasi TD pada lengan
dan
Monitor TD, nadi,
Monitor kualitas dari
nadi
Monitor
frekuensi
dan irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor
pola
pernapasan abnormal
warna,
Monitor dan
suhu, kelembaban
kulit
Monitor
sianosis
Monitor
adanya
perifer
cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
Identifikasi
penyebab dari perubahan vital sign
4
Ketidakseimbangan nutrisi
NOC :
NIC :
kurang dari kebutuhan tubuh
Nutritional Status : food
Nutrition Management
and Fluid Intake
Kaji adanya alergi makanan
Definisi : Intake nutrisi tidak
Kriteria Hasil :
Kolaborasi dengan ahli gizi
cukup untuk keperluan
Adanya peningkatan
untuk menentukan jumlah
metabolisme tubuh.
berat badan sesuai
kalori
dengan tujuan
dibutuhkan pasien.
Berat badan ideal sesuai
Anjurkan
Batasan karakteristik :
- Berat badan 20 % atau lebih dengan tinggi badan di bawah ideal - Dilaporkan adanya intake
nutrisi
pasien
yang
untuk
meningkatkan intake Fe
Mampu mengidentifikasi Anjurkan
pasien
untuk
kebutuhan nutrisi
meningkatkan protein dan
makanan yang kurang dari
Tidak ada tanda tanda
vitamin C
RDA (Recomended Daily
malnutrisi
Berikan substansi gula
Allowance)
Tidak terjadi penurunan
Yakinkan diet yang dimakan
berat badan yang berarti
mengandung
- Membran mukosa dan konjungtiva pucat - Kelemahan otot yang
-
dan
tinggi
serat
untuk mencegah konstipasi Berikan
makanan
yang
digunakan untuk
terpilih
(
sudah
menelan/mengunyah
dikonsultasikan dengan ahli
Luka, inflamasi pada rongga mulut
- Mudah merasa kenyang,
gizi) Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
sesaat setelah mengunyah
harian.
makanan
Monitor jumlah nutrisi dan
- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan - Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa - Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan
kandungan kalori Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Kaji
kemampuan
pasien
untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
- Miskonsepsi - Kehilangan BB dengan makanan cukup
Nutrition Monitoring BB
pasien
dalam
batas
- Keengganan untuk makan
normal
- Kram pada abdomen
Monitor adanya penurunan
- Tonus otot jelek
berat badan
- Nyeri abdominal dengan
Monitor tipe dan jumlah
atau tanpa patologi - Kurang berminat terhadap makanan - Pembuluh darah kapiler mulai rapuh
aktivitas
yang
biasa
dilakukan Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan Monitor lingkungan selama
- Diare dan atau steatorrhea
makan
- Kehilangan rambut yang
Jadwalkan pengobatan dan
cukup banyak (rontok)
tindakan tidak selama jam
- Suara usus hiperaktif
makan
- Kurangnya informasi,
Monitor kulit kering dan
misinformasi
perubahan pigmentasi Monitor turgor kulit
Faktor-faktor yang
Monitor kekeringan, rambut
berhubungan :
kusam, dan mudah patah
Ketidakmampuan pemasukan
Monitor mual dan muntah
atau mencerna makanan atau
Monitor kadar albumin, total
mengabsorpsi zat-zat gizi
protein, Hb, dan kadar Ht
berhubungan dengan faktor
Monitor makanan kesukaan
biologis, psikologis atau
Monitor pertumbuhan dan
ekonomi.
perkembangan Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva Monitor kalori dan intake nuntrisi Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral. Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
5
Resiko infeksi
NOC :
NIC :
Immune Status
Infection Control (Kontrol
Definisi : Peningkatan resiko Knowledge : Infection infeksi) masuknya organisme patogen control
Bersihkan
Risk control Faktor-faktor resiko :
setelah dipakai pasien lain
Kriteria Hasil :
Pertahankan
-
Prosedur Infasif
Klien bebas dari tanda isolasi
-
Ketidakcukupan
dan gejala infeksi
pengetahuan untuk
Batasi pengunjung bila
penyakit,
-
Trauma
factor
-
Kerusakan jaringan dan
mempengaruhi
lingkungan
penatalaksanaannya,
Ruptur membran amnion
Menunjukkan
-
Agen farmasi
kemampuan mencegah
serta setelah
berkunjung
meninggalkan pasien Gunakan
untuk antimikrobia
sabun untuk
cuci
timbulnya tangan
-
Malnutrisi
infeksi
-
Peningkatan paparan
Jumlah leukosit dalam sebelum batas normal
pada
tangan saat berkunjung dan
penularan
-
Instruksikan
yang pengunjung untuk mencuci
peningkatan paparan
lingkungan patogen
teknik
Mendeskripsikan proses perlu
menghindari paparan patogen penularan
(imunosupresan)
lingkungan
Cuci
tangan dan
tindakan kperawtan
setiap sesudah
-
Imonusupresi
Menunjukkan
-
Ketidakadekuatan imum
hidup sehat
buatan -
tangan
sebagai
alat
pelindung Pertahankan lingkungan
sekunder (penurunan Hb,
aseptik selama pemasangan
Leukopenia, penekanan
alat
Tidak adekuat pertahanan
Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing
tubuh primer (kulit tidak
sesuai
utuh, trauma jaringan,
umum
penurunan kerja silia, cairan
-
Gunakan baju, sarung
Tidak adekuat pertahanan
respon inflamasi) -
perilaku
dengan
petunjuk
Gunakan
kateter
tubuh statis, perubahan
intermiten
sekresi pH, perubahan
menurunkan
peristaltik)
kandung kencing
Penyakit kronik
untuk infeksi
Tingktkan intake nutrisi Berikan terapi antibiotik bila perlu
Infection Protection (proteksi terhadap infeksi) Monitor
tanda
dan
gejala infeksi sistemik dan lokal Monitor
hitung
granulosit, WBC Monitor
kerentanan
terhadap infeksi Batasi pengunjung Saring
pengunjung
terhadap penyakit menular Partahankan
teknik
aspesis pada pasien yang beresiko
Pertahankan
teknik
isolasi k/p Berikan
perawatan
kuliat pada area epidema Inspeksi
kulit
dan
membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase Ispeksi kondisi luka / insisi bedah Dorong
masukkan
nutrisi yang cukup Dorong masukan cairan Dorong istirahat Instruksikan untuk
pasien
minum
antibiotik
sesuai resep Ajarkan
pasien
dan
keluarga tanda dan gejala infeksi Ajarkan
cara
menghindari infeksi Laporkan
kecurigaan
infeksi Laporkan kultur positif
6
Intoleransi aktivitas b/d curah NOC :
NIC :
jantung yang rendah,
Energy conservation
Energy Management
ketidakmampuan memenuhi
Self Care : ADLs
Observasi adanya
metabolisme otot rangka,
Kriteria Hasil :
pembatasan klien dalam
kongesti pulmonal yang
Berpartisipasi dalam
melakukan aktivitas
menimbulkan hipoksinia,
aktivitas fisik tanpa
Dorong anal untuk
dyspneu dan status nutrisi
disertai peningkatan
mengungkapkan perasaan
yang buruk selama sakit
tekanan darah, nadi dan
terhadap keterbatasan
RR
Kaji adanya factor yang
Intoleransi aktivitas b/d
Mampu melakukan
menyebabkan kelelahan
fatigue
aktivitas sehari hari
Monitor nutrisi dan sumber
Definisi : Ketidakcukupan
(ADLs) secara mandiri
energi tangadekuat
energu secara fisiologis
Monitor pasien akan adanya
maupun psikologis untuk
kelelahan fisik dan emosi
meneruskan atau
secara berlebihan
menyelesaikan aktifitas yang
Monitor respon
diminta atau aktifitas sehari
kardivaskuler terhadap
hari.
aktivitas Monitor pola tidur dan
Batasan karakteristik : a.
melaporkan secara verbal
lamanya tidur/istirahat pasien
adanya kelelahan atau kelemahan. b.
c.
d.
Respon abnormal dari
Activity Therapy Kolaborasikan dengan
tekanan darah atau nadi
Tenaga Rehabilitasi Medik
terhadap aktifitas
dalammerencanakan
Perubahan EKG yang
progran terapi yang tepat.
menunjukkan aritmia atau
Bantu klien untuk
iskemia
mengidentifikasi aktivitas
Adanya dyspneu atau
yang mampu dilakukan
ketidaknyamanan saat
Bantu untuk memilih
beraktivitas.
aktivitas konsisten yangsesuai dengan
Faktor factor yang
kemampuan fisik, psikologi
berhubungan :
dan social
Tirah Baring atau imobilisasi
Bantu untuk mengidentifikasi dan
Kelemahan menyeluruh
mendapatkan sumber yang
Ketidakseimbangan
diperlukan untuk aktivitas
antara suplei oksigen dengan
yang diinginkan
kebutuhan
Bantu untuk mendpatkan alat
Gaya hidup yang
bantuan aktivitas seperti
dipertahankan.
kursi roda, krek Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual
7
Cemas b/d penyakit kritis,
NOC :
NIC :
takut kematian atau
Anxiety control
Anxiety Reduction
kecacatan, perubahan peran
Coping
(penurunan kecemasan)
dalam lingkungan social atau Impulse control ketidakmampuan yang
Kriteria Hasil :
permanen.
Klien mampu
Gunakan
pendekatan
yang menenangkan Nyatakan dengan jelas
mengidentifikasi dan
harapan
terhadap
pelaku
Definisi :
mengungkapkan gejala
pasien
Perasaan gelisah yang tak
cemas
jelas dari ketidaknyamanan
Mengidentifikasi,
dan apa yang dirasakan
atau ketakutan yang disertai
mengungkapkan dan
selama prosedur
respon autonom (sumner
menunjukkan tehnik
Pahami
tidak spesifik atau tidak
untuk mengontol cemas
diketahui oleh individu);
Vital sign dalam batas
Jelaskan semua prosedur
prespektif
pasien terhdap situasi stres Temani
pasien
untuk
perasaan keprihatinan
normal
memberikan keamanan dan
disebabkan dari antisipasi
Postur tubuh, ekspresi
mengurangi takut
terhadap bahaya. Sinyal ini
wajah, bahasa tubuh dan
merupakan peringatan
tingkat aktivitas
faktual mengenai diagnosis,
adanya ancaman yang akan
menunjukkan
tindakan prognosis
datang dan memungkinkan
berkurangnya
individu untuk mengambil
kecemasan
Berikan
informasi
Dorong keluarga untuk menemani anak
langkah untuk menyetujui
Lakukan back / neck rub
terhadap tindakan
Dengarkan
Ditandai dengan
dengan
penuh perhatian
Gelisah
Identifikasi
Insomnia
tingkat
kecemasan
Resah
Bantu pasien mengenal
Ketakutan
situasi yang menimbulkan
Sedih
kecemasan
Fokus pada diri
Dorong
pasien
Kekhawatiran
mengungkapkan
Cemas
ketakutan, persepsi
untuk
perasaan,
Instruksikan menggunakan
pasien teknik
relaksasi Barikan
obat
untuk
mengurangi kecemasan
8
Kurang pengetahuan b/d
NOC :
NIC :
keterbatasan pengetahuan
Kowlwdge : disease
Teaching : disease Process
penyakitnya, tindakan yang
process
dilakukan, obat obatan yang
Kowledge : health
tingkat pengetahuan pasien
diberikan, komplikasi yang
Behavior
tentang
mungkin muncul dan
Kriteria Hasil :
yang spesifik
perubahan gaya hidup
Pasien dan keluarga
1.
2.
Berikan penilaian tentang
proses
penyakit
Jelaskan patofisiologi dari
menyatakan pemahaman penyakit dan bagaimana hal Definisi :
tentang penyakit,
ini
berhubungan
dengan
Tidak adanya atau kurangnya
kondisi, prognosis dan
anatomi
informasi kognitif
program pengobatan
dengan cara yang tepat.
sehubungan dengan topic
Pasien dan keluarga
spesifik.
mampu melaksanakan
gejala yang biasa muncul
prosedur yang
pada penyakit, dengan cara
Batasan karakteristik :
dijelaskan secara benar
yang tepat
memverbalisasikan adanya
Pasien dan keluarga
masalah, ketidakakuratan
mampu menjelaskan
penyakit, dengan cara yang
mengikuti instruksi, perilaku
kembali apa yang
tepat
tidak sesuai.
dijelaskan perawat/tim 5.
3.
4.
kesehatan lainnya.
Gambarkan
fisiologi,
tanda
Gambarkan
dan
proses
Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang
Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif,
dan
tepat 6.
Sediakan informasi pada
interpretasi terhadap
pasien
informasi yang salah,
dengan cara yang tepat
kurangnya keinginan untuk
7.
mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber
tentang
Hindari
kondisi,
harapan
yang
kosong 8.
informasi.
Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan
pasien
dengan
cara yang tepat 9.
Diskusikan
perubahan
gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit 10.
Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
11.
Dukung
pasien
mengeksplorasi mendapatkan
untuk atau second
opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan 12.
Eksplorasi sumber
kemungkinan
atau
dukungan,
dengan cara yang tepat 13.
Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat
14.
Instruksikan
pasien
mengenai tanda dan gejala untuk
melaporkan
pemberi
pada
perawatan
kesehatan, dengan cara yang tepat
Daftar Pustaka Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC Setiano, Wiwing. 2014. LAPORAN PENDAHULUAN BRONKITIS. ( dalam http://lpkeperawatan.blogspot.com/2014/01/laporan-pendahuluanbronkitis.html#.U3YK4NKSyug ) diakses pada tanggal 16 Mei 2014 pukul 20.00 wita Wahyudianto,
Eko.
2012.
BRONKITIS
(
Dalam
http://wahyudianto-
eko.blogspot.com/2012/02/bronkitis.html ) diakses pada tanggal 16 Mei 2014 pukul 20.05 wita Kartika,
Virly.
2012.
Laporan
Pendahuluan
Bronkitis
(
dalam
http://duniavirly.blogspot.com/2012/02/laporan-pendahuluan-bronkitis.html ) diakses pada tanggal 16 Mei 2014 pukul 20.08 wita Rasiyd, Abu. 2013. ASKEP BRONKHITIS PADA BAYI/ANAK ( dalam http://asuhankeperawatankesehatan.blogspot.com/2013/02/askep-bronkhitispada-bayianak.html ) diakses pada tanggal 16 Mei 2014 pukul 20.12 wita
View more...
Comments