Laporan Pendahuluan Nyeri
March 27, 2019 | Author: linda | Category: N/A
Short Description
keperawatan nyeri...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN MASALAH NYERI PADA LANSIA
Setiap Setiap orang, orang, apalag apalagii lansia lansia (lanjut (lanjut usia), usia), tentu tentu pernah pernah merasaka merasakan n nyeri nyeri selama selama perjalanan hidupnya. Perasaan nyeri ini kualitas dan kuantitasnya berbeda dari satu s atu orang ke orang lain, tergantung dari tempat nyeri, waktu, penyebab dan lain-lain. Pada lansia rasa nyeri ini sudah menurun, sehingga keluhan akan berkurang, karena kepekaan sarafnya sudah mulai berkurang bahkan bisa sampai hilang sama sekali. Karena berkurangnya rasa nyeri inilah maka diagnosis nyeri pada lansia seringkali sulit atau bahkan kabur untuk dapat menentukan tempat/daerah asal nyeri (arfields, (arfields, !""!# Park and $ulton, !""!). %iwayat pengobatan nyeri sudah dapat ditemukan di &aman 'abilonia, papyrus esir dan dokume dokumen-d n-doku okumen men &aman &aman Persia Persia dan roy roy.. *ntuk *ntuk mengob mengobati ati rasa nyeri, nyeri, di &aman &aman primitif dilakukan dengan +ara sangat sederhana tetapi +ukup efektif, misalnya dengan penekanan atau direndam di air dingin dari sungai. Pada &aman dahulu nyeri dianggap sebagai hukuman hukuman dari uhan. uhan. leh karena itu istilah pain berasal dari kata atin poena yang berarti hukuman. Pada tahun 0112 sebelum Kristus, didaerah 3ina dikenal istilah 4in 4in dan 4ang yaitu dua kekuatan yang saling bertentangan, yang dipersatukan oleh kekuatan yang membentuk energi 5ital (+hi) untuk untuk sirkulasi. sirkulasi. Keadaan yang tidak seimbang dari kedua kekuatan kekuatan tersebut akan meny menyeb ebab abka kan n rasa rasa nyeri nyeri.. 6kupu kupunt ntur ur akan akan memper memperba baik ikii keti ketida daks kseim eimba bang ngan an itu itu dan dan menyembuhkan rasa nyeri. Pada &aman esir kuno diper+aya bahwa nyeri disebabkan oleh spirit (roh) dari kematian, yang masuk kebadan melalui hidung atau telinga dalam suasana gelap gelap.. Karen Karenaa itu itu untu untuk k meng mengel elua uark rkan an nyeri nyeri/sp /spir irit it terse tersebu butt dilak dilakuk ukan an deng dengan an jalan jalan mengusahakan muntah-muntah, ken+ing, bersin, atau keringat. Pada Pada 7111 7111 tahun tahun sebelu sebelum m Kristu Kristuss diper+a diper+aya ya bahwa bahwa nyeri nyeri merupa merupakan kan akibat akibat rasa frustasi dari keinginan yang tak tersampaikan. 6gama 8indu mengatakan bahwa jantung adalah tempat dari segala rasa nyeri. 6gak berbeda, filosof 4unani kuno memikirkan bahwa yang jadi pusat dari perasaan nyeri adalah otak bukan jantung. 8ippo+rates berpendapat bahwa fungsi badan kita dikontrol oleh empat +airan yaitu darah, phlegm, empedu kuning dan empedu empedu hitam. hitam. 9yeri 9yeri merupa merupakan kan manife manifestas stasii ketida ketidakse kseimb imbang angan an keempa keempatt +airan +airan tersebut. Plato berfikir bahwa jantung dan hati merupakan pusat nyeri. 6ristotle memper+ayai bahwa nyeri berpusat dijantung. Konsep 6ristotle ini diteruskan oleh illiam 8ar5ey pada tahun tahun !20:, !20:, 3el+us 3el+us mengem mengemuka ukakan kan teori teori yang yang saat ini menjad menjadii sangat sangat terkena terkenal, l, yaitu yaitu hubungan antara dolor (pain), tumor, rubor, dan +alor. Pada 0111 sebelum Kristus, ;alen
berpendapat adanya adan ya suatu sistem syaraf yang terdiri dari +ranial, spinal, dan syaraf simpatis, dengan otak sebagai pusatnya. Pertengahan antara pendapat yang menyatakan jantung atau otak sebagai pusat nyeri, berlanjut sampai abad ke-!", yang akhirnya menyatakan bahwa pusat nyeri adalah di otak. 'egitu 'egitu pula pula tentan tentang g berma+am berma+am-ma -ma+am +am obat obat mulai mulai dari dari poium, poium, ramu-r ramu-ramu amuan an dan lain lain sebagainya sampai ditemukannya morfin (dari opium). 3ara psikologis juga di+oba untuk menghilangkan nyeri mulai dari +ara magis sampai daya hipnotis. Sampai saat ini obat-obat penghilang rasa nyeri terus diteliti dengan hasil berbagai ma+am obat yang efek sampingnya makin berkurang. berkurang. 9yeri adalah masalah bagi pasien dalam semua kelompok usia. Studi se+ara konsisten menunjukkan nyeri yang tidak ditangani dengan baik. Studi klasik oleh arks dan Sa+har melaporkan bahwa ano5an, >illon, dan +;uire menemukan bahwa :7: pasien rawat inap medis mengalami nyeri, dan 7?= mengatakan bahwa rasa nyerinya luar biasa. Studi ini menemukan bahwa nyeri ditanyakan atau di+atat pada kurang dari setengah pasien-pasien tersebut. Kurang dari != dari @111 makalah tentang nyeri yang diterbitkan setiap tahunnya memfokuskan pada lansia. Studi yang ada se+ara konsisten menunjukkan bahwa penanganan nyeri adalah suatu masalah. Penggunaan analgesik menurun seiring bertambahnya usia, dan lansia menambah sejumlah ke+il nyeri pada saat masuk ke klinik. Suatu studi pada penghuni rumah perawatan lansia melaporkan bahwa ?:= mengalami nyeri, banyak yang berada pada tingkat berat. erdapat erdapat beberapa beberapa alasan mengapa mengapa nyeri dan kurangny kurangnyaa masalah penanganan penanganan nyeri dapat dapat menjad menjadii masalah masalah bagi bagi lansia. lansia. Pertama Pertama,, pre5al pre5alens ensii kondis kondisii yang yang menyaki menyakitka tkan n dan penyakit sering terjadi pada usia tua. ebih dari 71= kanker di 6merika Serikat terjadi pada orang yang berusia lebih dari 27 tahun, dan 21 sampai ?1= pasien dengan kanker mengalami nyeri sedang sampai berat. 9yeri artritis terjadi pada lebih dari setengah jumlah seluruh lansia dengan osteoartritis yang menyebabkan lebih banyak nyeri kronis daripada kondisi yang lain. Aenis nyeri lain yang sering terjadi pada lansia adalah sakit kepala, nyeri punggung bagian bawah, dan nyeri tajam dan menusuk, nyeri neuropatik terbakar (misalnya fantom ekstremitas, neuropati diabetes, neuralgia pas+aherpetik, neuralgia trigeminal, dan kausalgia).
LANDASAN TEORI PATOFISIOLOGI NYERI
9yeri adalah suatu sensasi yang disebabkan disebabkan karena rusaknya rusaknya jaringan, jaringan, bisa dikulit dikulit sampai jaringan yang paling dalam. 'eberapa penelitian menunjukkan bahwa, nyeri sering dijump dijumpai ai pada pada penderi penderita ta lansia lansia biasany biasanyaa sering sering diterap diterapii se+ara se+ara paliat paliatif, if, bahkan bahkan dengan dengan manajem manajemen en yang yang sering sering tidak tidak adekua adekuatt (onti (onti >6,!"" >6,!""?). ?). 9yeri 9yeri yang yang kronis kronis biasany biasanyaa berpengaruh pada fungsi fisiologis berupa bertambahnya penderitaan dan menurunnya kualitas hidup.
KLASIFIKASI NYERI
9yeri dapat dibagi menurut berbagai +ara, diantaranya berdasar pada sifat, kronologik, atau atas dasar patofisiologinya. 6tas dasar sifat nyeri, terdapat dua ma+am nyeri, yaitu B (>warakanath ;K, !""!). !. Nyeri tajam (Sharp pain , nyeri ini berupa perasaan yang menyengat, lokasinya jelas dan rangsangan sangat +epat dijalarkan ke pusat. 9yeri jenis ini biasanya terdapat di kulit dan rangsangan bersifat tidak terus-menerus. 0. Nyeri t!mp!" (D!"" pain, biasanya didahului oleh Sharp pain. 9yeri ini dirasakan di kulit sampai jaringan yang lebih dalam, terasa menyebar dan lambat dijalarkan sedangkan rangsangat bersifat terus-menerus.
6tas dasar kronologi, nyeri dapat dibagi ke dalam 0 golongan yaitu nyeri akut dan nyeri kronik. #$ Nyeri A%!t
'ias 'iasany anyaa diseb disebab abka kan n kare karena na peny penyak akit it dan dan merup merupak akan an reaks reaksii biol biolog ogis is yang yang merupakan suatu peringatan bagi pasien untuk segera men+ari pertolongan. 9yeri jenis ini merupakan suatu rangsangan yang sering mengakibatkan gerakan tak terkendali (refleks) segera serta respons dari korteks serebri. %efleks yang dihasilkan merupakan usaha untuk mempertahankan homeostasis yang menyebabkan kontraksi otot-otot badan. %espon %espon kortek kortekss serebi serebi termasuk termasuk perasaa perasaan n emosio emosional nal,, ke+ema ke+emasan san,, ketaku ketakutan tan dan reaksi menyeringai, atau berteriak. eskipun tidak diobati, dengan tidak menggerakkan atau memfiksasi daerah nyeri, nyeri sering dapat sembuh sendiri, tetapi bila nyeri adalah karena karena luka, luka, misalny misalnyaa luka luka bakar bakar atau luka pas+a pas+a bedah, bedah, upaya upaya tersebu tersebutt tidak tidak akan akan memper+epat penyembuhan. 'ahkan bila luka ini tidak mendapatkan pengobatan yang memadai, akan menimbulkan keadaan abnormal yang sangat serius, baik se+ara fisiologis
maupu maupun n psikol psikologi ogis, s, yang yang pada pada akhirny akhirnyaa akan akan menimb menimbulk ulkan an komplik komplikasi asi yang yang akan akan memperlama penyembuhan.
&$ Nye Nyeri Kr Kr' 'ni ni
'ila nyeri dirasakan lebih lama dari perjalanan penyakit atau lukanya, artinya rasa nyeri masih menetap sesudah penyembuhan penyakit atau disertai dengan kelainan kronis, maka disebut nyeri kronis. Kelainan ini dapat somatik atau psikologik atau keduanya (>warakanath !""!, Porten+y !""efinisi tersebut seringkali diberi batasan parameter waktu, yang beberapa ahli menyatakan : bulan, sedangkan ahli lain memberi batasan 2 bulan atau lebih. Se+ara patofisiologik nyeri dibedakan menjadiB nyeri nosiseptif, nyeri neuropatik, neuropatik, nyeri psikologik psikologik dan nyeri +ampuran +ampuran atau yang sebabnya sebabnya tak bisa ditentukan ditentukan (undetermined).
PEM)AGIAN NYERI SE*ARA PATOFISIOLOGIK
!. 9yer 9yerii nosi nosi-s -sep epti tifB fB Somatik (artritis, muskuloskeletal, kulit dan lain-lain) Ciseral Ciseral (organ-organ dalam) 0. 9yer 9yerii neu neuro ropa pati tikB kB 9euralgia post-herpetika :. 9yeri +ampuran +ampuran atau atau patofisi patofisiologi ologi tak dapat dapat ditentukanB ditentukanB isalnyaB nyeri kepala, 5askulitis @. 9yeri 9yeri psikol psikologi ogik/p k/psik sikoge ogenik nikBB ;angguan somatisasi
Nyeri nosiseptif berasal dari rangsangan reseptor nyeri dan bisa timbul akibat peradangan,
deformasi mekanik atau perlukaan progresif. Aenis nyeri ini biasanya bereaksi baik dengan obat analgesik dan upaya non-farmakologik (orkman, !""?). Nyeri neuropatik diakibatkan diakibatkan oleh kerusakan dari sistem saraf pusat atau s.s. perifer. Aenis
nyeri ini biasanya bereaksi buruk terhadap analgesik kon5ensional akan tetapi baik terhadap pengobatan antikon5ulsan, anti depresan dan anti aritmik, juga terhadap strategi non farmokologik. Pre5alensi nyeri kronis meningkat pada lansia. Pada sebagian besar lansia, nyeri merupakan masalah yang akan mempengaruhi akti5itas kegiatan sehari-hari dan kualitas hidupnya. 9yeri juga merupakan keadaan yang sangat mengganggu dan menyebabkan penyakit lain menjadi lebih parah (arfields !""!# Park and $ulton !""!).
Pada Pada lansia lansia assesmen assesmentt dan pengob pengobatan atan yang yang ditelit ditelitii pada pada pender penderita ita nyeri nyeri kronis kronis dapat dapat memberi hasil yang memuaskan (Park ' and $ulton !""!). Pada penelitian didapatkan 22= lansia yang dirawat di nursing home (panti rawat wredha) menderita nyeri kronis dan dari 22= ini :@= tidak terdeteksi sebelumnya. Para lansia sering tidak melaporkan rasa nyeri dan tanda-tanda lain yang berkaitan dengan nyeri. Keengganan ini mugkin dikarenakan adanya anggap anggapan an bahwa bahwa rasa nyeri nyeri itu umum umum didapa didapatka tkan n pada pada umur-u umur-umu murr lansia lansia atau ada rasa rasa khaw khawati atirr bahw bahwaa dokt dokter er mung mungki kin n akan akan meng mengan angg ggap ap remeh remeh rasa rasa nyeri nyeri terseb tersebut ut bila bila dibandingkan dengan keluhan-keluhan lainnya. Sering pula terdapat lansia yang menganggap nyeri merupakan tanda-tanda mendekatnya ajal, atau merupakan gejala yang lebih serius, sehingga justru membuat lansia merasa takut untuk melaporkan kepada dokter.
'eberap 'eberapaa keadaa keadaan n yang yang menyeba menyebabka bkan n penang penangana anan n nyeri nyeri tidak tidak adekua adekuatt dan tidak tidak efektif efektif adalah (Park and $ulton, !""!) B !. Kekurangan Kekurangan pengetahuan pengetahuan atau perhatia perhatian n pada pada kontrol kontrol nyeri nyeri a. Kurang Kurang penge pengetah tahuan uan tenta tentang ng patofi patofisio siolog logii nyeri nyeri b. Ketidaktahuan tentang obat-obat analgesik atau +ara-+ara alternatif lain yang meningkatkan efektifitas obat-obat yang ada +. Kurangnya Kurangnya ketrampilan ketrampilan dalam dalam +ara pemberian pemberian obat obat analgetik analgetik se+ara se+ara regional regional 0. Kekelir Kekeliruan uan asesme asesmen n nyeri nyeri dan penyemb penyembuha uhanny nnyaa :. Keke Kekelir lirua uan n dalam dalam komu komuni nika kasi si leh karena karena rasa nyeri nyeri yang yang tak tertaha tertahanka nkan, n, pender penderita ita sering sering meneka menekanka nkan n perlun perlunya ya analgesik kepada para medis yang bertanggung jawab merawatnya. @. Ketak Ketakut utan an akan akan adik adiksi si Ketakutan adiksi ini membuat para staf medis memberikan pengobatan yang kurang adekuat, antara lain tidak berani memberikan obat golongan opioid. 7. Ketak Ketakut utan an efe efek k sampi samping ng obat obat Ketakut Ketakutan an ini menjad menjadika ikan n para para staf tidak tidak berani berani menaikk menaikkan an dosis dosis yang yang kurang kurang pada pasien. 2. akut akut akan akan menja menjadi di maski masking ng effe effe+t +t alam penatalaksan penatalaksanaan aan rasa nyeri, nyeri, diagnosis diagnosis spesifik spesifik untuk menentukan menentukan tipe nyeri akan sangat membantu pemilihan analgesik atau terapi lain. >iagnosis yang spesifik tersebut juga mengarahkan pengertian atas penyebab rasa nyeri. 'ila nyeri disebabkan oleh penyakit 5askul 5askuler er perifer perifer,, misalny misalnya, a, obat-ob obat-obat at untuk untuk memper memperbaik baikii sirkula sirkulasi, si, kompre kompress hangat hangat,, perlindungan pada daerah ekstrimitas, dan pemberian perhatian yang lebih pada daerah kulit dan kuku, sedangkan obat yang mengganggu sirkulasi harus dihentikan. Kadang Kadang diagno diagnosis sis spesifi spesifik k tidak tidak bisa bisa ditega ditegakka kkan, n, sehing sehingga ga terapi terapi farmako farmakolog logik ik diberikan atas dasar karakteristik nyeri. Pemilihan obat dan rejimen pengobatan ditentukan oleh jenis dan asal nyeri, periodisitasnya, saat-saat dimana nyeri paling dirasakan, keperluan memberikan obat antiinflamasi, obat-obat lain yang didapat dan kemungkinan interaksinya, riwaya riwayatt pernah pernah menggu menggunak nakan an analge analgesik sik,, +atatan +atatan tentang tentang alerg alergii obat, obat, dan kemamp kemampuaan uaan penderita untuk mematuhi jadwal pengobatan. %iwayat atau pengetahuan mengenai jenis analgesik yang pernah atau masih dipakai, efekti5itas dan efek samping yang dirasakan, dapat membantu pemilihan analgesik. >alam anamnesis anamnesis nyeri, nyeri, akti5itas akti5itas rutin sehari-hari sehari-hari serta derajat nyeri dari waktu ke waktu serta hubungannya dengan akti5itas akan bisa membantu menentukan rejimen dosis bagi penderita tersebut yang disesuaikan dengan kegiatan sehari-hari dan tingkat rasa nyerinya. Dfek samping harus sudah diperkirakan dan sebaiknya diadakan tindakan pen+egahan. Konsti Konstipasi pasi merupa merupakan kan efek sampin samping g yang yang sering sering (terutam (terutamaa dengan dengan opiat), opiat), sedasi sedasi dan konfusio (dengan opiat, trisiklik, anti kon5ulsan), dispepsia (obat 6E9S). Penderita biasanya sangat menghargai pemberitahuan tentang efek samping dari masing-masing obat dan apa yang harus dikerjakan bila efek samping obat tersebut timbul.
'erbagai obat dan tata+ara pengobatan yang sering digunakan pada penatalaksanaan nyeri adalah sebagai berikutB !. Analgesik sederhana sederhana Parasetamol dan aspirin merupakan analgesik sederhana, dimana aspirin juga mempunyai efek anti-inflamasi. >alam penatalaksanaan nyeri, aspirin tidak lebih baik dari obat 6E9S lain dan penggunaannya tidak direkomendasikan untuk pemakaian rutin yang teratur. 0. Obat AINS bat bat 6E9S 6E9S merupa merupakan kan analge analgesik sik efekti efektiff dengan dengan daya daya anti-in anti-inflam flamasi. asi. bat bat ini sering sering digunakan pada artritis dan nyeri muskuloskeletal serta keluhan nyeri lain yang berdasar atas peradangan. >ikatakan bahwa golongan obat ini merupakan golongan obat terbanyak ke-@ yang diresepkan pada usia lanjut.
*ntuk *ntuk pemakai pemakaian an pada pada usia usia lanjut lanjut,, harus harus diperh diperhatik atikan an bahwa bahwa ekskresi ekskresi ginjal ginjal sudah sudah menu menuru run, n, oleh oleh kare karena na itu obat obat 6E9S E9S yang yang diek dieksk skre resik sikan an lewat lewat ginj ginjal al (difl (diflun unisa isal, l, indometasin, naproksen dan ketoprofen) harus diberikan dengan hati-hati. 'erbagai obat 6E9S mengadakan interaksi dengan obat-obat lain yang sering banyak digunakan pada usia lanjut, diantaranyaB digoksin, warfarin, fenitoin, 5alproat dan litium. *ntuk mengantisipasi hal ini, lakukan monitor kadar obat dalam plasma. Dfek samping lain yang dapat terjadi antara lain konfusio, tinnitus, agitasi dan retensi +airan (hati-hati pada penderita penderita hipertensi, gagal ginjal ginjal dan penyakit jantung kongestif). kongestif). Seperti juga pengobatan pada usia lanjut umumnya, harus diperhatikan bahwa terapi dengan dengan obat 6E9S tidak harus diberikan diberikan selamanya, dan se+ara periodik harus diadakan diadakan re5iu. 6pabila inflamasi sudah terkontrol, fisioterapi mungkin dapat mempertahankan fungsi tubuh dan pemberian analgesik sederhana mungkin sudah +ukup untuk mengobati nyeri ringan yang timbul.
:. Analgesik opioid erdapat pengertian yang keliru mengenai efek analgesik opioid pada usia lanjut dan golongan usia lainnya. Ketakutan akan terjadinya adiksi dan efek samping (terutama pada usia lanjut) lanjut) seperti seperti sedasi, konfusio, konfusio, gangguan gangguan keseimbangan keseimbangan,, konstipasi, konstipasi, konsentrasi konsentrasi berkurang dan nausea. 6kan tetapi perlu diketahui bahwa efek e fek analgesik biasanya sudah ter+apai dengan dosis dibawah dosis yang menyebabkan adiksi, dan pemberian dengan titrasi serta pengawasan yang baik, efek penyembuhan nyeri dapat di+apai tanpa efek samping samping berarti berarti.. 6sosi 6sosiasi asi Entern Enternasio asional nal untuk untuk studi studi tentan tentang g nyeri nyeri telah telah member memberika ikan n panduan untuk pemakaian golongan golongan obat ini (orkman (orkman 'S, 'S, !""?). Kode Kodein in,, sendi sendiri ri atau atau dalam dalam komb kombina inasi si deng dengan an paras paraseta etamo moll +uku +ukup p efek efekti tiff untu untuk k mengontrol nyeri sedang sampai berat. Penggunaannnya dibatasi oleh efek analgesik atap (+eiling effe+t) dan efek samping konstipasi. 6pabila nyeri belum terkontrol dengan dosis 21 mg fosfat kodein tiap @-2 jam, dianjurkan untuk menggantinya dengan analgesik yang lebih kuat. ksi-k ksi-kodo odon, n, merupa merupakan kan obat obat analge analgesik sik opioid opioid yang yang lebih lebih kuat kuat diband dibanding ing kodein kodein.. >itoleransi dengan lebih baik, dengan efek samping konstipasi yang lebih sedikit dan jangka kerja yang lebih panjang. erdapat erdapat bentuk oral maupun supositoria. 'ila dengan pemberian oral @F!1 mg belum dapat mengontrol nyeri, perlu penggantian dengan morfin. orfin orfin,, merupa merupakan kan obat obat yang yang sangat sangat baik baik untuk untuk mengon mengontro troll nyeri nyeri kronik kronik berat berat dan tersedia dalam berbagai bentuk sediaan.
@. Anti-konvulsan Karbamasepin, 5alproat sodium dan fenitoin seringkai digunakan pada nyeri neuropatik. Pada usia lanjut, nyeri pas+a-herpetika, nyeri pas+a stroke dan nyeri neuropati perifer sering terdapat dan obat anti-kon5ulsan ini seringkali lebih efektif dibanding analgesik untuk mengontrolnya. Kesemua obat tersebut di eliminasi se+ara lambat pada lansia, dengan efek samping sentral berupa sedasi, konfusio dan penurunan konsentrasi.
7. Antidepresan 9yeri kronik seringkali didapatkan dalam bentuk +ampuran dengan depresi klinik, yang mungkin timbul sekunder akibat nyeri yang menetap yang sering kali mengakibatkan imobil imobilisas isasii dan keterg ketergant antung ungan. an. >epres >epresii dapat dapat diterap diterapii dengan dengan obat obat anti-de anti-depre presan san dan/atau psikoterapi. 6ntidepresan jenis trisiklik walaupun bukan terapi pilihan untuk depresi pada lansia karena efek samping antikolinergiknya, sering digunakan untuk nyeri neuropatik.
2. Obat-obat lain Kapsaisin (&at aktif dari +abe/lombok) merupakan obat topikal yang digunakan untuk nyeri neuropatik. bat ini berdaya menurunkan substansi P di terminal saraf, suatu neurotransmiter yang bertanggung jawab atas transmisi nyeri. Kapsaisin mungkin berefek baik pada nyeri neuropatik neuralgia pas+a herpetika, nyeri neuropatik perifer dan pada beberapa luka saraf. Meksiletin , o bat ini menunjukkan hasil baik pada beberapa penderita nyeri neuropatik,
akan tetapi penggunaannya pada usia lanjut dibatasi oleh efek sampingnya pada jantung. Klonidin, obat obat ini ini kada kadang ng-ka -kada dang ng digu diguna naka kan n untu untuk k nyeri nyeri neur neurop opat atik ik,, akan akan tetap tetapii
efekti5itasnya rendah. Dfek samping membatasi penggunaannya, dan pada usia lanjut jarang sekali digunakan. apat digunakan digunakan sendiri sendiri oleh penderita lansia asalkan dapat melakukan pemasangan elektrode dengan benar, atau ada keluarga yang membantu pemasangannya. Terapi psikologik
ansia ansia seringk seringkali ali memerlu memerlukan kan inter5 inter5ens ensii psikol psikologi ogik k untuk untuk penatal penatalaks aksanaa anaan n nyeri nyeri kroniknya. Ddukasi tentang apa itu nyeri dan akibatnya, konseling, relaksasi, imagery, bio-feedba+k, teknik pengalihan/distra+tion), hipnotis atau meditasi bisa bermanfaat. 'eberapa lansia mungkin mengalami kesulitan untuk merubah pola pikir dan perilaku, akan tetapi banyak diantaranya yang mendapat manfaat dari strategi non farmakologik ini. Konseling anggota keluarga dan mereka yang merawat penderita mungkin bermanfaat bila penderitaan nyeri kronik dari salah seorang anggota keluarga menimbulkan menimbulkan stres pada keluarga dan perubahan dalam dinamika keluarga tersebut.
prosedur tindakan lain ?. Berbagai prosedur 9yeri kronik pada lansia seringkali bisa dikontrol dengan berbagai tindakan, misalnya
blok saraf, penggantian sendi, laminektomi, atau re5isi dari tindakan bedah yang lalu. *sia lanjut bukan merupakan kontraindikasi prosedur tersebut, apabila jelas-jelas terdapat bukti yang menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan akan memberi manfaat yang baik. Sebaliknya tindakan bedah eksploratif tanpa kejelasan atas hasil yang akan di+apai, biasanya memberikan hasil yang tidak baik dan oleh karenanya karenanya tidak dianjurkan. Pada beberapa keadaan penggantian sendi mungkin akan memberi hasil yang baik, akan tetapi karena kondisi medis multipel yang diderita, tindakan tersebut tidak mungkin untuk dila dilaks ksan anak akan an.. dilaksanakan.
Pada Pada
kead keadaa aan n
ini ini
tind tindak akan an peng pengob obat atan an kons konser er5a 5ati tiff
haru haruss
teru teruss
ASUHAN KEPERA+ATAN
PENATALAKSANAAN PENATALAKSANA AN KEPERA+ KEPE RA+A ATAN TAN #$ Pen, Pen,ee-ah ahan an Pri Prime merr
ansia adalah subjek terhadap nyeri akut dari infeksi, pembedahan, dan trauma. asalahmasalah keseimbangan, 5ertigo, ketidakstabilan sendi, kelemahan otot, dan penurunan ketajaman penglihatan merupakan predisposisi bagi lansia untuk mengalami ke+elakaan. 8al yang penting untuk men+egah dan mengatasi rasa nyeri adalah mempertahankan kesehatan yang optimal. 9utrisi, hidrasi, tidur, dan akti5itas perlu ditingkatkan.
&$ Pen, Pen,ee-ah ahan an Se%! Se%!n. n.er er
PENGKA/IAN
Sebagi Sebagian an besar besar profesi profesiona onall kesehat kesehatan an hanya hanya memilik memilikii sedikit sedikit pengeta pengetahua huan n tentan tentang g pre5alensi nyeri pada lansia karena kurangnya pengkajian dan dokumentasi. *ntuk dapat ditangani, nyeri terlebih dahulu harus diidentifikasi dan didokumentasikan. 'anyak orang per+aya bahwa nyeri tidak dapat dihindarkan seiring dengan penuaan. ansia dapat menyangkal rasa nyeri yang dirasakan karena takut menderita kanker, pengobatan medis, biaya, menjadi beban keluarga, atau kemungkinan kemungkinan diinstitusionalisasi. ersedia ersedia beberapa alat yang sangat membantu untuk mengkaji nyeri. Salah satu alat yang paling nyaman digunakan adalah skala intensitas nyeri 1 sampai !1. Skala memberikan suatu pemahaman yang lebih objektif tentang nyeri seseorang. Skala tersebut biasanya dengan mudah dapat digunakan dalam berbagai situasi. ;rafik wajahwajah nyeri dan gambar grafik tubuh juga merupakan alat yang sangat berguna. ansia harus harus dimint dimintaa untuk untuk mengga menggamba mbarka rkan n kualita kualitass nyeri nyeri dengan dengan menggu menggunak nakan an kata-ka kata-katany tanyaa sendiri. Perawat dapat meminta pasien untuk menentukan apa yang membuat nyeri terasa lebih baik atau yang membuatnya lebih buruk. 6njurkan pasien untuk menunjuk ke daerah nyeri atau menandai lokasinya pada grafik tubuh. Aika lansia mengalami nyeri akut, hanya pertanyaan esensial yang harus ditanyakan. Seringnya memposisikan pasien atau imobilisasi dapat memperberat nyeri. Pertanyaan yang tepat adalah sebagai berikutB •
Kapan nyeri dimulaiG
•
'agaimana kualitasnya, termasuk intensitasG
•
6pa yang telah dilakukan untuk mengatasinyaG mengatasin yaG
•
Kapan hal itu terjadiG
•
6pakah anda mengalami nyeri kronisG
•
>i mana ituG
•
'agaimana kualitasnyaG *ntuk melakukan pengkajian nyeri yang lengkap, perawat harus menanyakan kepada
klien tentang riwayat medisnya. Sering kali, ketika pasien berada dalam keadaan nyeri, ia mungki mungkin n pergi pergi ke beberap beberapaa dokter dokter dan menerim menerimaa berbag berbagai ai jenis jenis resep. resep. Perawa Perawatt harus harus menemukan pengobatan yang digunakan oleh pasien, baik yang diresepkan maupun yang dibeli dibeli bebas. bebas. Aika Aika terdap terdapat at penyak penyakit it penyer penyerta, ta, ada resiko resiko terjad terjadii toksisi toksisitas tas dan reaksi reaksi
sensiti5itas karena asupan obat-obat yang tidak sesuai. 6pakah pasien menggunakan obatobat tradisional untuk nyeriG nyeriG 'agaimana 'agaimana nyeri mempengaruhi mempengaruhi kualitas kehidupan kehidupan klienG 6kti5itasG $ungsi sosialG 6pakah pasien mengalami depresi karena rasa nyerinyaG Perawat Perawat harus membangun membangun rasa per+aya per+aya dengan dengan +ara pada awalnya awalnya membiarkan membiarkan pasien meng mengeta etahu huii bahw bahwaa peraw perawat at per+a per+aya ya.. Peraw Perawat at haru haruss tampa tampak k tida tidak k terge tergesasa-ge gesa sa dalam dalam pengkajian, memberikan waktu pada pasien untuk berespon. Perawat harus menghadap kepada orang tersebut, berbi+ara perlahan-lahan dan jelas. Pasien mungkin memiliki masalah kognitif ringan atau berat, dan mungkin menunjukkan masalah penglihatan atau pendengaran. Perawat harus siap untuk memba+a atau menunjukkan pertanyaan atau menggambarkan skala nomor kepada pasien. D5aluasi pengurangan rasa nyeri yang telah di+apai sangat penting untuk men+egah nyeri memun+ak melebihi tingkat yang dapat ditoleransi. Perawat tidak dapat bergantung pada pasien dalam melaporkan pengurangan nyeri yang tidak adekuat karena ia per+aya bahwa pengurangan nyeri yang telah di+apai adalah yang terbaik atau permintaan bantuan yang lain mungkin ditolak. Pasien harus dianjurkan untuk mengatakan rasa nyerinya dan membiarkan pemberi perawatan, anggota keluarga, atau dokter mengetahui jika nyeri tidak terkend terkendali. ali. 9amun 9amun,, perawat perawat tidak tidak boleh boleh menjanj menjanjika ikan n kepada kepada pasien pasien bahwa bahwa nyeri nyeri dapat dapat dihilangkan sepenuhnya. ujuannya adalah untuk menurunkan nyeri sampai pada tingkat yang dapat ditoleransi dan tingkat fungsional. Kesu Kesuli lita tan n dala dalam m peng pengka kaji jian an nyer nyerii dapa dapatt terj terjad adii pada pada lans lansia ia yang ang tida tidak k dapa dapatt mengungkap mengungkapkan kan sesuatu se+ara 5erbal, 5erbal, koma, koma, atau konfusi. konfusi. Perilaku-per Perilaku-perilaku ilaku tertentu dapat mengekspresikan nyeri seperti mengerang, kegelisahan, atau penarikan diri. Auga, perawat harus waspada bahwa setiap kondisi atau penanganan yang oleh pasien yang dapat berbi+ara dikatakan sebagai penyebab nyeri mungkin juga menjadi penyebab nyeri pada lansia yang tidak dapat berbi+ara dalam situasi yang hampir sama. %eaksi terhadap penanganan nyeri mungkin sama tidak bergantung pada apakah dia bisa atau tidak bisa mengungkapkan nyeri se+ar se+araa 5erb 5erbal al.. 3ont 3ontoh oh kond kondisi isi ini ini adala adalah h meng mengatu aturr posi posisi si pasie pasien n deng dengan an frakt fraktur ur atau atau kontraktur, mengganti balutan, dan pemberian makanan melalui slang. Pasien tersebut harus diobati walaupun mereka tidak dapat mengungkapkan nyerinya.
INTER0ENSI KEPERA+ATAN DENGAN FARMAKOLOGIS
6nal 6nalge gesi sik k se+ar se+araa kont kontin inu u meru merupa paka kan n terap terapii utam utamaa dalam dalam pena penatal talak aksan sanaa aan n nyeri nyeri.. Sayangnya, salah satu alasan terbesar penanganan nyeri yang tidak tepat di negara maju adalah adalah akibat akibat kurang kurangny nyaa penget pengetahu ahuan an tentang tentang farmako farmakolog logii analge analgesik sik.. *ntuk *ntuk men+apa men+apaii
pengendalian nyeri yang optimal melalui penggunaan analgesik, seseorang harus memahami prinsip-prinsip dasar dari pemberian analgesik. alaupun alaupun prinsip-prinsip ini diterapkan untuk semua pasien yang merasa nyeri, ada beberapa hal khusus yang harus diperhatikan tentang penggunaan analgesik untuk lansia. iga iga jenis pengobatan pengobatan yang biasa digunakan digunakan untuk mengendali mengendalikan kan nyeriB analgesik nonopi nonopioid oid (misB (misB asetami asetaminof nofen/ en/tyl tyleno enoll dan aspirin aspirin), ), opioid opioid (misB (misB 9S6E>) 9S6E>),, dan adju5a adju5an. n. 6dju5an bukan merupakan analgesik yang sebenarnya, tetapi &at tersebut dapat membantu jenis-jenis nyeri tertentu, terutama nyeri kronis.
PEDOMAN PENGA/ARAN1 INTRUKSI UNTUK LANSIA YANG YANG MENGGUNAKAN NSAID •
Pastikan untuk memberikan 9S6E> dalam masa per+obaan yang adekuat (0-: minggu) sebelum memutuskan apakah obat itu efektif atau tidak
•
Aangan pernah menggunakan lebih dari satu 9S6E> pada satu waktu (termasuk aspirin)
•
Ekuti dengan uji feses rutin untuk mengetahui darah samar dan tes fungsi ginjal dan hati
•
Aangan menggunakan 9S6E> dengan steroid
•
inum 9S6E> dengan makanan atau susu untuk men+egah gangguan pada ;E
•
Enformasikan dokter 6nda jika terjadi efek yang tidak diinginkan
AN/URAN UNTUK PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGIS TERHADAP TIPE2 TIPE NYERI YANG SERING TER/ADI PADA LANSIA
Tipe Nyeri Nyeri infamasi (arthritis rematoid, osteoarthri tis)
• • • • •
Nonopioid Salah satu dari NSAID berikut ini: Clinoril Trilisate Trilisate Disalcid Dolobid Ecotrin
Opioid
Adjuvan Antidepresan trisiklik seperti Pamelor atau Sinequan (Untuk semua tipe neri an! terdapat dalam da"tar# !unakan
•
Nyeri Kanker
$imadl (Untuk semua tipe neri an! terda"tar# terda"tar# hindari %eldene dan Indocin& Salah satu dari NSAID di atas# terutama )ika terdapat metastasis tulan!
Nyeri Salah satu dari punggung NSAID di atas bagian bawah Nyeri neuropati (pascastro ke, neuropati diabetic, neuragia pascaherpe tik, nyeri !antom ekstemitas , causagia, neuragia trigemina)
*or+n oral atau dilaudid oral (Untuk semua tipe neri an! terda"tar# hindari Demerol# metadon# Tal,in# Tal,in# Nubain# Stadol& -ksikodon oral# kodein oral
.odein oral# oksikodon oksikodon oral# mor+n oral# Dilaudid oral
Endep dan Ela'il secara hatihati# karena lebih banak e"ek antikoliner!ik antikoliner!ik an! terlihat& Antidepresan trisiklik seperti Pamelor atau Sinequan
Antidepresan trisiklik seperti Pamelor atau Sinequan Antikon'ulsan seperti Te!retol dan antidepresan trisiklik seperti Pamelor atau Sinequan/ Anestesi topical (krim E*0A# capsaicin# 0idocaine& Clonidine 1aclo"en
"#$O%AN "#N&A'AAN "#NATA*AK+ANAAN N#- +#.AA /A%AKO*O&-+ "A$A *AN+-A
•
•
•
•
•
•
•
•
• •
1uat catatan harian tentan! neri Anda dan apa an! membuatna terasa lebih baik atau lebih buruk 2unakan obat an! diresepkan untuk neri sesuai den!an ,aktuna pada )ad,al an! telah ditetapkan 2unakan aspirin atau obat antiin3amasi nonnarkotik nonnarkotik lainna bersama makanan atau susu untuk menurunkan perubahan perubahan akibat !an!!uan lambun! In"ormasikan In"ormasikan kepada pera,at atau dokter tentan! semua obat an! Anda !unakan (baik an! diresepkan maupun an! dibeli bebas& Ce!ah e"ek sampin! konstipasi an! umum ter)adi# )ika men!!unakan narkotik# narkotik# den!an cara menin!katkan menin!katkan cairan dan serat dalam diet Anda 4an!an kha,atir akan akan adiksi )ika Anda men!!unakan men!!unakan narkotuk narkotuk untuk untuk men!uran!i neri 0aporkan adana e"ek an! tidak diin!inkan dari pen!obatan kepada pera,at atau dokter 1eritahu pera,at pera,at atau dokter )ika neri ter)adi di antara )ad,al pen!!unaan obat untuk neri Tetaplah Tetaplah seakti" mun!kin In!at# Anda berkuasa atas neri Anda# hana Anda an! men!etahui ba!aimana rasana
INTER0ENSI NON N ON IN0 IN 0ASIF
alaupun nyeri terutama ditangani melalui penggunaan obat-obatan, beberapa teknik nonin5asi5e dapat juga membantu mengendalikan nyeriB masase, relaksasi dan imajinasi, stimula stimulasi si saraf saraf dengan dengan listrik listrik transku transkutan tan (ran (rans+u s+utan taneou eouss Dle+tri Dle+tri+al +al 9er5e 9er5e Stimul Stimulatio ation n HD9SI), penggunaan kompres panas atau dingin, sentuhan terapeutik, meditasi, hipnotis, dan akupresur. eknik-teknik ini pada umumnya aman, tersedia dengan mudah, dan dapat dilakukan di rumah atau dalam lingkungan fasilitas perawatan akut. erdapat erdapat beberapa hal yang penting untuk diingat ketika menggunakan terapi panas atau dingin dingin atau atau D9S D9S untuk untuk lansia lansia yang yang mengal mengalami ami nyeri. nyeri. Kewaspa Kewaspadaa daan n diperlu diperlukan kan ketika ketika menggunakan terapi panas atau dingin pada pasien dengan riwayat penyakit 5askuler atau diabetes. uka bakar atau kerusakan jaringan akibat es dapat terjadi dengan mudah pada sese seseor oran ang g
deng dengan an
penu penuru runa nan n
sens sensas asii
atau atau
penu penuru runa nan n
ting tingka katt
kesa kesada dara ran. n.
D9S D9S
dikontraind dikontraindikasika ikasikan n pada lansia yang menggunakan menggunakan pa+u jantung jantung karena stimulasi listrik dapat mengganggu kerja alat pa+u jantung jenis-jenis tertentu.
STRATEGI RELAKSASI
atihan-latihan ini diran+ang untuk membuat seseorang yang +emas, stress menjadi relaks. atihan ini dapat mengurangi nyeri se+ara efektif dengan +ara melawan komponen stress. stress. Strateg Strategii relaksa relaksasi si termasuk termasuk imajina imajinasi si terbimb terbimbing ing,, relaksa relaksasi si otot otot progre progresif, sif, dan pengobatan. Perawat dapat dengan mudah mengajarkan pasien untuk melakukan bentuk latihan relaksasi yang sederhana seperti napas dalam dan memfokuskan pada suatu objek. 'entuk latihan relaksasi singkat ini dapat efektif untuk mengontrol nyeri jangka pendek, dan nyeri tipe pro+edural. Karena lansia kaya dengan pengalaman hidup, teknik distraksi yang sederhana dapat dilakukan dengan +ara meminta pasien untuk mengingat masa-masa bahagia di masa lalu, dengan melihat album foto, dan dengan men+eritakan +erita-+erita dalam kaset rekaman. eknik apapun yang aman dan mudah untuk dilakukan sendiri oleh pasien sangat bermanfaat untuk penatalaksanaan nyeri. REN*ANA REN* ANA ASUHAN ASUHA N KEPERA+ KEPE RA+A ATAN TAN
Diagnosis Keperawatan : 0asi yang diharapkan Pasien akan men!atakan adana pen!uran!an neri secara )elas/
•
•
•
•
•
• •
Pasien men!!unakan cara alternati'e untuk men!uran!i stress an! berhubun!an/
•
•
•
Nyeri akut Tindakan Keperawatan .a)i laporan neri pasien# ketahui lokasi# intensitas den!an men!!unakan skala neri 565# setiap 7 )am A)arkan pasien untuk meminta obat neri kapanpun ia memerlukanna sebelum neri men)adi berat 1erikan pen!obatan anal!esic setiap 89 )am sesuai ,aktuna untuk untuk 9 )am Pantau kee"ekti"an kee"ekti"an anal!esik dan status kesadaran/ kesadaran/ 1eri tahu dokter )ika anal!esik tidak e"ekti" San!!a tun!kai an! dioperasi den!an kese)a)aran an! tepat men!!unakan men!!unakan !ulun!an trokanter dan bantal ;indari 3eksi pada tubuh Pantau buktibukti komplikasi 1antu pasien untuk men!!unakan men!!unakan strate!i relaksasi# meliputi ima)inasi terbimbin! dan relaksasi otot pro!resi" Pertahankan keseimban!an cairan dan elektrolit an! adekuat 1antu pasien untuk istirahat den!an menutup tirai dan pintu/ 1erikan catatan pada pintu pasien an! menatakan
View more...
Comments