LAPORAN PENDAHULUAN KOCH PULMONAL.docx
May 12, 2019 | Author: Ahmad Mushawwir | Category: N/A
Short Description
Download LAPORAN PENDAHULUAN KOCH PULMONAL.docx...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN KOCH PULMONAL
1. Pengertian
Tuberkulosis paru paru adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, jalan masuk untuk organisme Mycobacterium Tuberculosis adalah saluran pernapasan, saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit (Sylvia, 2006). Tuberkulosis Paru Paru adalah
penyakit
infeksi
yang
disebabkan
oleh
Mycobacterium Tuberculosis Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi (Mansjoer, 2001). Tuberkulosis paru paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB yang dapat mengenai organ tubuh lain (Depkes RI, 2003). Tuberkulosis paru adalah paru adalah infeksi penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis suatu Tuberculosis suatu basil tahan asam yang ditularkan melalui udara (Asih, 2004). 2. Etiologi
Penyebab Tuberculosis adalah Mycobacterium Tuberculosis Tuberculosis jenis kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4 /um dan tebal 0,3-0,6/um. Sebagian besar kuman terdiri dari asam lemak (lipid) yang mengakibatkan kuman lebih tahan terhadap gangguan fisik dan kimia, kuman ini dapat hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin. Pada suasana lembab dan kuman dapat bertahan dalam lemari es dapat bertahan bertahun-tahun. Kuman ini menyerangi jaringan yang tinggi oksigen, tekanan oksigen bagian apikal paru lebih tinggi dari pada bagian lain. Di dalam jaringan, kuman hidup intra seluler yaitu di dalam sitoplasma makrofag. Faktor lain yang menyebabkan yaitu infeksi HIV, campak pada anak AIDS (menurut Anang dalam Mansjoer Arif, 2001). 3. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala yang dijumpai pada penderita TB paru adalah : a. Gejala umum : Batuk terus-menerus dan berdahak selama selama 3 minggu atau lebih. b. Demam
: Menyerupai demam influenza, kadang-kadang panas badan mencapai
40-41 . serangan demam pertama dapat sembuh
sebentar tetapi kemudian dapat timbul kembali, begitulah seterusnya. Sehingga pasien tidak bebas dari serangan demam, keadaan ini dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman Tuberkulosis yang Tuberkulosis yang masuk.
6
c. Batuk darah
: Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus, batuk diperlukan untuk membuang produk-produk radang keluar. Sifat batuk dimulai dari batuk kering (non produktif) kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif (menghasilkan sputum).
d. Sesak nafas
: Pada penyakit yang ringan belum dirasakan sesak napas. Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut yang infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru.
e. Nyeri dada
: Nyeri N yeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadi gesekan kedua pleura sewaktu pasien menarik/melepaskan napas.
f. Malaese
: Malaese sering ditemukan berupa anoreksia tidak ada nafsu makan, badan makin kurus (berat badan turun), meriang, berkeringat malam. Dan gejala ini hilang timbul secara tidak teratur.
(Wasp adji, 2001).
4. Patofisiologi
Kuman Mycobacterium Tuberculosis masuk ke seluruh pernapasan, saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit. Infeksi TB terjadi melalui udara, yaitu melalui inhalasi droplet yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi. Basil tuberkel yang mencapai permukaan alveolus biasanya di inhalasi sebagai suatu unit yang terdiri dari 1-3 basil. Gumpalan basil yang lebih besar cenderung tertahan diseluruh hidung dan cabang besar bronkus tidak menyebabkan penyakit, setelah berada dalam ruang alveolus, biasanya dibagian bawah lobus atas paru atau dibagian bawah lobus bawah. Basil tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan. Leukosit polimorfonukler tampak pada tempat tersebut dan memfagosit bakteri namun tidak membunuh organisme tersebut sesudah hari-hari pertama, leukosit diganti oleh makrofak. Makrofak yang mengadakan infiltrasi menjadi panjang dan sebagian bersatu sehingga membentuk sel tuberkel epiteloid, yang dikelilingi oleh limfosit. Reaksi ini biasanya membutuhkan waktu 10-20 hari. Nekrosis bagian sentral lesi memberikan gambaran yang relatif padat dan seperti keju disebut nekrosis kaseosa. Jaringan granulasi menjadi lebih fibrosa. Membentuk jaringan parut kolagenosa yang akhirnya akan membentuk suatu kapsul yang mengelilingi tuberkel. Lesi primer paru disebut fokus Ghon dan gabungan terserangnya kelenjar getah bening regional dan lesi primer
7
disebut kompleks Ghon. Respon lain yang dapat terjadi pada daerah nekrosis adalah pencairan. Bahan cair lepas ke dalam bronkus yang berhubungan dan menimbulkan kavitas. Proses ini dapat berulang kembali dibagian lain dari paru. Bila peradangan mereda, lumen bronkus dapat menyempit dan tertutup. Oleh jaringan parut yang terdapat dekat dengan bronkus dan rongga. Keadaan ini dapat menimbulkan gejala dalam waktu lama atau membentuk lagi hubungan dengan bronkus dan menjadi tempat peradangan aktif. Penyakit dapat menyebar melalui getah bening atau pembuluh darah. Organisme yang lolos dari kelenjar getah bening akan mencapai aliran darah dalam jumlah kecil, yang kadang-kadang dapat menimbulkan lesi pada berbagai organ lain. Jenis penyebaran ini dikenal sebagai penyebaran limfo hematogen, yang biasanya sembuh sendiri. Penyebaran hematogen merupakan suatu fenomena akut yang biasanya menyebabkan TB milier (Sylvia, 2006). 5. Penyimpangan KDM
Micobakterium Invasi melalui saluran pernapasan Perubahan paru-paru
Perjalanan melalui system linfe dan hematogen
pertahanan terhadap mikroorganisme
Membentuk tuberkel-tuberkel
Pengumpulan sekret pada jalan nafas bersihan jalan nafas tidak efektif Iskemia jaringan paru Merangsang reseptor saraf sekelilingnya atau menyalurkan mediator nyeri Nyeri dada
Jika tuberkel-tuberkel pecah
Pasien terjaga
Metabolisme berlebihan Pemecahan protein
Mengeluarkan oksidasi
Anoreksia
Fibrosis jaringan perut
BB menurun
Menurunnya luas permukaan paru
Pemenuhan nutrisi kurang dari pemenuhan tubuh
Menurunnya difusi O2 dan CO2 Oksigenasi darah berkurang
Peningkatan suhu tubuh
Kompensasi tubuh
Energy berkurang
Meningkatkan reflek nafas dan kerja organ-organ pernapasan
Mengaktifkan ras Rem menurun
Meningkatnya aktivitas seluler
Gangguan rasa nyaman nyeri
Dispnu
Pola nafas tidak efektif
Daya tahan tubuh
kelemahan Intelorensi aktivitas Resiko tinggi penyebaran terhadap infeksi
Gangguan pertukaran gas Gangguan pemenuhan istirahat tidur
8
Sumber : Silvia (2006)
6. Jenis Tuberculosis
Jenis Tuberculosis yaitu ada 2 : a.
Tuberculosis primer Penularan Tuberculosis paru terjadi karena kuman dibatukkan atau dibersihkan keluar menjadi droplet nucle, dalam udara. Fartikel infeksi ini menetap dalam udara bebas selama 1-2 jam. Tergantung ada tidaknya sinar ultraviolet, dalam suasana lembab dan gelap kuman dapat tahan berhari-hari sampai berbulan-bulan. Bila partikel infeksi ini terisap oleh orang sehat, ia akan menempel pada jalan napas atau paru-paru, dan masuk ke alveolar dan ukuran partikel
View more...
Comments