Laporan Pendahuluan Hiperpireksia Nakula 4
July 11, 2019 | Author: miftah | Category: N/A
Short Description
LP HIPERPEREKSI...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN HIPERPIREKSIA
A. KONS KONSEP EP DASA DASAR R 1. Definisi Demam adalah salah satu gejala yang dapat membedakan apakah seorang itu
sehat atau sakit. Demam adalah kenaikan suhu badan di atas 38 oC. Hiperpireksia adalah adalah suatu suatu keadaa keadaan n dimana dimana suhu suhu tubuh tubuh lebih lebih dari dari 41,1 41,1 oC atau 106o !suhu re"tal#.$ Hiperpireksia adalah suatu keadaan demam dengan suhu %41,&'C yang dapat terjadi pada pasien dengan in(eksi yang parah tetapi paling sering terjadi pada pasien dengan perdarahan sistem sara( pusat !Dinarello ) *el(and, $00. Hiperp Hiperpirek ireksia sia adalah adalah keadaan keadaan suhu suhu tubuh tubuh di atas 41,10 41,10 C. Hiperp Hiperpere ereksi ksiaa sangat sangat berbah berbahaya aya pada pada tubuh tubuh karena karena dapat dapat menye menyebab babkan kan berbag berbagai ai peruba perubahan han metabol metabolisme isme,, (isiol (isiologi ogi dan akhirny akhirnyaa kerusa kerusakan kan susunan susunan sara( sara( pusat. pusat.3 3 +ada +ada aalnya anak tampak menjadi gelisah disertai nyeri kepala, pusing, kejang serta akhirnya tidak sadar. -eadaan koma terjadi bila suhu %430 C dan kematian terjadi dalam beberapa jam bila suhu 430 C sampai 4&0 4&0 C.14 2. Etiologi $/& $/& demam demam berhub berhubung ungan an dengan dengan in(eks in(eksi, i, 11/$0 11/$0 dengan dengan penyaki penyakitt kolagen, 6/8 dengan neoplasma, 4 dengan penyakit metabolik dan 11/1$ dengan dengan penyakit penyakit lain. 1 +enyebab hiperpireksi ialah in(eksi 3, in(eksi dengan kerusakan pusat pengatur suhu 3$, kerusakan pusat pengatur suhu saja 18, dan pada 11 kasus disebabkan oleh 2uenille heumatoid 5rthritis, in(eksi irus dan reaks reaksii obat. obat. Dari Dari $8 pend pender erita ita hipe hiperp rpire ireks ksia ia terda terdapa patt 11 pend penderi erita ta !3 !3## disebabkan oleh in(eksi diantaranya penderita disebabkan oleh kuman gram negati( yang mengenai traktus urinaria 4 penderita, intraabdominal $ penderita dan 1 penderita penderita pada paru. 7edang penderita penderita !3$# disebabkan oleh gabungan gabungan antara in(eksi dan kerusakan pusat pengatur suhu. 7elain itu & penderita !18# diseba disebabka bkan n oleh oleh kerusa kerusakan kan pusat pusat pengat pengatur ur suhu. suhu. iga iga pender penderita ita !11 !11## tidak tidak diketahui penyebabnya. 1,$ 7esuai 7esuai dengan dengan patoge patogenesi nesis, s, etiolo etiologi gi demam demam yang yang dapat dapat mengak mengakiba ibatka tkan n hiperpireksia dapat dibagi sebagai berikut a. 7et point point hipota hipotalamu lamuss mening meningkat kat 1# +iro +iroge gen n end endog ogen en
• • • • •
9n(eksi -eganasan 5lergi panas karena steroid penyakit kolagen
$# +enyakit atau :at kerusakan susunan sara( pusat • kera"unan DD • ra"un kalajengking • penyinaran • kera"unan epine(rin • b. 7et point hipotalamus normal 1# +embentukan panas melebihi pengeluaran panas hipertermia malignan • hipertiroidisme • Hipernatremia • kera"unan aspirin • $# ;ingkungan lebih panas daripada pengeluaran panas mandi sauna berlebihan • panas di pabrik • pakaian berlebihan • 3# +engeluaran panas tidak baik !rusak# displasia ektoderm • kombusio !terbakar# • kera"unan phenothia:ine • heat stroke • ". usaknya pusat pengatur suhu 1# +enyakit yang langsung menyerang set point hipotalamus • ense(alitis< meningitis • trauma kepala • perdarahan di kepala yang hebat $ • penyinaran 3. Klasifikasi Demam untuk enentukan !in"akan Demam dapat merupakan satu/satunya gejala yang ada pada pasien in(eksi.
+anas dapat dibentuk se"ara berlebihan pada hipertiroid, intoksikasi aspirin atau adanya gangguan pengeluaran panas, misalnya heatstroke. -lasi(ikasi dilakukan berdasar pada tingkat kegaatan pasien, etiologi demam, dan umur. -lasi(ikasi berdasarkan umur pasien dibagi menjadi kelompok umur kurang dari $ bulan, 3/ 36 bulan dan lebih dari 36 bulan. +asien berumur kurang dari $ bulan, dengan atau tanpa tanda 7=9 !serious ba"terial in(e"tion#. 9n(eksi seringkali terjadi tanpa
disertai demam. +asien demam harus dinilai apakah juga menunjukkan gejala yang berat. >enurut ?ale 5"ute 9llness @bseration 7"ale atau o"hester Criteria, yang menilai adakah in(eksi yang menyebabkan kegaatan. +emeriksaan darah !leukosit dan hitung jenis# dapat merupakan petunjuk untuk perlunya peraatan dan pemberian antibiotik empirik. -lasi(ikasi berdasarkan lama demam pada anak, dibagi menjadi 1. Demam kurang hari !demam pendek# dengan tanda lokal yang jelas, diagnosis etiologik dapat ditegakkan se"ara anamnestik, pemeriksaan $.
(isis, dengan atau tanpa bantuan laboratorium, misalnya tonsilitis akut. Demam lebih dari hari, tanpa tanda lokal, diagnosis etiologik tidak dapat ditegakkan dengan amannesis, pemeriksaan (isis, namun dapat
3.
ditelusuri dengan tes laboratorium, misalnya demam ti(oid. Demam yang tidak diketahui penyebabnya, sebagian terbesar adalah sindrom irus. Di samping klasi(ikasi tersebut di atas, masih ada klasi(ikasi lain yaitu
klasi(ikasi kombinasi yangmenggunakan tanda kegaatan dan umur sebagai entry, dilanjutkan dengan tanda klinis, lama demam dan daerah paparan sebagai kriteria penyebab, seperti terlihat pada algoritme di baah ini.
#.
Patofisiologi Pengatu$an Su%u !u&u% >anusia ialah makhluk yang homeotermal, artinya makhluk yang dapat
mempertahankan suhu tubuhnya alaupun suhu di sekitarnya berubah. ?ang dimaksud dengan suhu tubuh ialah suhu bagian dalam tubuh seperti is"era, hati, otak. 7uhu re"tal merupakan penunjuk suhu yang baik. 7uhu re"tal diukur dengan meletakkan thermometer sedalam 3 A 4 "m dalam anus selama 3 menit sebelum diba"a. 7uhu mulut hampir sama dengan suhu re"tal. 7uhu ketiak biasanya lebih
rendah daripada suhu re"tal. +engukuran suhu aural pada telinga bayi baru lahir lebih susah dilakukan dan tidak praktis. 7uhu tubuh manusia dalam keadaan istirahat berkisar antara 36oC A 3oC, yang dapat dipertahankan karena tubuh mampu mengatur keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. +anas dapat berasal dari luar tubuh seperti iklim atau suhu udara di sekitarnya yang panas. +anas dapat berasal dari tubuh sendiri. +embentukan panas oleh tubuh !termogenesis# merupakan hasil metabolisme tubuh. Dalam keadaan basal tubuh membentuk panas 1 kkal< kg ==< jam. 2umlah panas yang dibentuk alat tubuh, seperti hati dan jantung relatie tetap, sedangkan panas yang dibentuk otot rangka berubah/ubah sesuai dengan akti(itas. =ila tidak ada mekanisme pengeluaran panas, dalam keadaan basal suhu tubuh akan naik 1 oC< jam, sedang dalam aktiitas normal suhu tubuh akan naik $ oC< jam. +engeluaran panas terutama melalui paru dan kulit. Bdara ekspirasi yang dikeluarkan paru jenuh dengan uap air yang berasal dari selaput lendir jalan na(as. Bntuk menguapkan 1 ml air diperlukan panas sebanyak 0,&8 kkal. +engeluaran panas melalui kulit dapat dengan dua "ara yaitu a. -onduksi A koneksi pengeluaran panas melalui "ara ini bergantung kepada perbedaan suhu kulit dan suhu udara sekitarnya. b. +enguapan air air keluar dari kulit terutama melalui kelenjar keringat. Dapat juga melalui perspirasi insensibilitas, di(usi air melalui epidermis. 7uhu tubuh diatur oleh hipotalamus melalui sistem umpan balik yang rumit. Hipotalamus karena berhubungan dengan talamus akan menerima seluruh impuls e(eren. 7ara( e(eren hipotalamus terdiri atas sara( somatik dan sara( otonom. -arena itu hipotalamus dapat mengatur kegiatan otot, kelenjar keringat, peredaran darah dan entilasi paru. -eterangan tentang suhu bagian dalam tubuh diterima oleh reseptor di hipotalamus dari suhu darah yang memasuki otak. -eterangan tentang suhu dari bagian luar tubuh diterima reseptor panas di kulit yang diteruskan melalui sistem a(eren ke hipotalamus. -eadaan suhu tubuh ini diolah oleh thermostat hipotalamus yang akan mengatur set point hipotalamus untuk membentuk panas atau untuk mengeluarkan panas. Hipotalamus anterior merupakan pusat pengatur suhu yang bekerja bila terdapat kenaikan suhu tubuh. Hipotalamus anterior akan mengeluarkan impuls e(eren sehingga akan terjadi asodilatasi di kulit dan keringat akan dikeluarkan, selanjutnya panas lebih banyak dapat dikeluarkan dari tubuh. Hipotalamus
posterior merupakan pusat pengatur suhu tubuh yang bekerja pada keadaan dimana
terdapat
penurunan
suhu
tubuh.
Hipotalamus
posterior
akan
mengeluarkan impuls e(eren sehingga pembentukan panas ditingkatkan dengan meningkatnya metabolisme dan akti(itas otot rangka dengan menggigil !shiering#, serta pengeluaran panas akan dikurangi dengan "ara asokonstriksi di kulit dan pengurangan keringat. '.
Pat%(a)s
Demam tinggi
%i+e$te$mi
Sumber
*.
:https://id.scribd.com/doc/146012967/Pathway-demam
Kom+likasi a. Dehidrasi demam penguapan "airan tubuh &. -ejang demam jarang sekali terjadi !1 dari 30 anak demam#.
7ering terjadi pada anak usia 6 bulan sampai & tahun. 7erangan dalam $4 jam pertama demam dan umumnya sebentar, tidak berulang. -ejang demam ini juga tidak membahayan otak
,.
Peme$iksaan +enun-ang 7ebelum meningkat ke pemeriksaan/ pemeriksaan yang mutakhir,
yang siap tersedia untuk digunakan seperti ultrasonogra(i, endoskopi atu s"anning, masih pdapat diperiksa bebrapa uji "oba darah, pembiakan kuman dari "airan tubuh< lesi permukaan atau sinar tembus rutin. Dalam tahap berikutnya dapat dipikirkan untuk membuat diagnosis dengan lebih pasti melalui biopsy pada tempat/ tempat yang di"urigai. 2uga dapat dilakukan pemeriksaan seperti angiogra(i, aortogra(i, atau lim(angiogra(i. .
Penatalaksanaan +asien %i+e$+i$eksia a. >onitoring tanda ital, asupan dan pengeluaran. b. +akaian anak di lepas ". =erikan oksigen d. =erikan anti konulsan bila ada kejang e. =erikan antipiretik. 5setamino(en dapat diberikan per oral atau
rektal. idak boleh memberikan deriat (enilbuta:on seperti antalgin. (. =erikan kompres es pada punggung anak g. =ila timbul keadaan menggigil dapat diberikan "hlorproma:ine 0,&/ 1 mgronitor arna dan suhu kulit >onitor penurunan tingkat
Eadi dan dalam kesadaran
idak ada perubahan
>onitor D, Eadi, dan
>onitor I=C,Hb, H"t >onitor intake dan output =erikan anti piretik =erikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam
7elimuti pasien
takikardi
;akukan apid sponge
saat disentuh
=erikan "airan intra ena
tangan
terasa
hangat
-ompres pasien pada lipat paha, aksila dan leher
ingkatkan sirkulasi udara =erikan pengobatan untuk men"egah
terjadinya
menggigil emperature egulation
>onitor
tanda/
tanda
hipertermi
ingkatkan intake "airan dan nutrisi
5jarkan pada pasien "ara men"egah
keletihan
akibat
panas
Diskusikan tetang pentingnya pengaturan
suhu
dan
kemungkinan e(ek negatie dari kedinginan
=erikan
obat
antipiretik
sesuai dengan kebutuhan
*unakan matras dingin dan
mandi
air
mengatasi tubuh
hangat
untuk
gangguan
suhu
sesuai
dengan
kebutuhan
;epasakan
pakaian
yang
berlebihan dan tutupi pasien dengan
hanya
selembar
pakaian. ital 7ign >onitoring J >onitor D, Eadi, 7uhu, dan J Catat adanya (luktuasi tekanan darah J >onitor ital sign saat pasien berdiri, duduk dan berbaring J
5uskultasi D pada kedua lengan dan bandingkan
J >onitor D, Eadi, dan sebelum, selama, dan sesudah aktiitas J >onitor kualitas dari nadi J >onitor (rekuensi dan irama pernapasan J >onitor suara paru J
>onitor
pola
pernapasan
abnormal J
>onitor suhu, arna dan kelembaban kulit
J >onitor sianosis peri(er J >onitor adanya tekanan nadi yang melebar , bradikardi, peningkatan sistolik !Chusing riad# J
9denti(ikasi penyebab dari
$.
esiko
perubahan ital 7ign injury 7etelah dilakukan tindakan 7ediakan lingkungan yang
berhubungan dengan
keperaatan selama FK aman untuk pasien
in(eksi $4
mikroorganisme
jam,
pasien
tidak
9denti(ikasi
kebutuhan
mengalami injury.
keamanan
isk 9njury
dengan
-riteria Hasil
(ungsi kogniti( pasien dan
J -lien terbebas dari "idera
pasien
kondisi
riayat
sesuai
(isik
penyakit
dan
terdahulu
J -lien mampu menjelaskan pasien "araenghindari
>embatasi pengunjung >emberikan penerangan
mengenali yang "ukup
perubahan status kesehatan
>enganjurkan
keluarga
untuk menemani pasien >engontrol lingkungan dari kebisingan >emindahkan barang
barang/
yang
dapat
membahayakan =erikan penjelasan pada pasien
dan
keluarga
atau
pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.
3
esiko
7etelah dilakukan tindakan
kekurangan
keperaatan selama FK
olume
"airan $4
dengan
(aktor dengan kriteria hasil
resiko (aktor yang mempengaruhi
jam,
(luid
balan"e
luid management +ertahankan "atatan intake dan output yang akurat >onitor
>empertahankan urine dehidrasi! output sesuai dengan usia
adekuat,
!hipermetabolik#
ortostatik#
H normal ekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
kelembaban
membrane
kebutuhan "airan dan ==, =2 urine normal,
status
mukosa,
nadi
tekanan
darah
>onitor ital sign >onitor asupan makanan< "airan dan hitung intake kalori
idak ada tanda/ tanda harian dehidrasi, elastisitas turgor
;akukan terapi 9
kulit
>onitor status nutrisi
baik,
membrane
mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan.
=erikan "airan =erikan "airan 9 pada suhu ruangan Dorong masukan oral =erikan
penggantian
nasogastrik sesuai output Dorong keluarga untuk membantu pasien makan 5njurkan minum kurang lebih
/8
gelas
belimbing
perhari -olaborasi dokter jika tanda "airan
berlebih
mun"ul
memburuk 5tur kemungkinan trans(usi
DA6!AR PUS!AKA
Darlan Daris. !181#. +enatalaksanaan -egaatan +ediatrik, =eberapa >asalah dan +enanggulangan, akultas -edokteran Bniersitas 9ndonesia. 2akarta. . -eith =attan, >D, 55+, *lenn aries, >D. !$00#. Chapter 11 Lmergen"ies ) 9njuries. Current +ediatri" Diagnosis ) reatment, Lighteenth Ldition, the >"*ra/Hill CompaniesM by 5ppleton ) ;ange. H. 7o(yan 9smail. !181#. Hiperpireksia. -edaruratan dan -egaatan >edik, akultas -edokteran Bniersitas 9ndonesia. 2akarta. Hardiono D +usponegoro. +enatalaksanaan demam pada a nak. Henretig >. eer. Dalam leisher *, ;udig 7, penyunting. eKtbook o( pediatri" emergen"y medi"ineM edisi ke/3. =altimore Iilliams dan Iilkins, 13 i"hard C. Dart, >D, +hD. !$00#. Chapter 1$ +oisoning. Current +ediatri" Diagnosis ) reatment, Lighteenth Ldition, the >"*ra/Hill CompaniesM by 5ppleton ) ;ange.
View more...
Comments