Laporan Pendahuluan Gangguan Kebutuhan Dasar Nyeri.doc
July 29, 2019 | Author: Meylina Ratriani | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Pendahuluan Gangguan Kebutuhan Dasar Nyeri.doc...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI)
A. Konsep Konsep Ganggua Gangguan n Kebutuhan Kebutuhan Dasa Dasa N!e" N!e" 1. De#"n"s" Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan
adalah adalah suatu suatu kebutu kebutuhan han indivi individu. du. Nyeri Nyeri merupa merupakan kan perasaa perasaan n yang yang tidak tidak menyen menyenang angkan kan yang yang terkada terkadang ng dialam dialamii indivi individu. du. Kebutu Kebutuhan han terbebas dari rasa nyeri itu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang merupa merupakan kan tujuan tujuan diberi diberikan kannya nya asuhan asuhan keperaw keperawata atan n pada pada seoran seorang g pasien di Rumah Sakit (Prasetyo, 2!". Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau #ungsional, dengan onset onset mendad mendadak ak atau atau lambat lambat dan berint berintensi ensitas tas ringan ringan hingga hingga berat berat yang berlangsung kurang dari $ bulan (PPN%, 2!&". Nyeri kronis merupakan pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau #ungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan, yang berlangsung lebih dari $ bulan (PPN%, 2!&". 2. Et"o$og" Penyebab nyeri dapat diklasi#ikasikan kedalam dua golongan yaitu
penyebab yang berhubungan dengan #isik dan berhubungan dengan psikis. Se'ara #isik misalnya, penyebab nyeri adalah trauma (baik trauma trauma mekani mekanik, k, termis, termis, kimiaw kimiawi, i, maupun maupun elektrik elektrik", ", neopla neoplasma sma,, peradangan, gangguan sirkulasi darah, dan lainlain. Se'ara psikis, penyebab nyeri dapat terjadi karena adanya trauma psikologis ()smadi, 2*" +erdasar PPN% (2!&" nyeri akut dapat disebabkan oleh kondisi klinis terkait kondisi pembedahan, 'edera traumatis, in#eksi, sindrom koroner akut, ataupun glaukoma. Sedangkan nyeri kronis dapat terjadi pada kondisi klinis terkait kondisi kronis (misal arthritis reumatoid", in#eksi, 'edera medula spinalis, kondisi pas'a trauma ataupun tumor.
3. Pato#"s"o$og" %an Pathway
enurut Perry - Potter (2&", ada tiga jenis sel sara# dalam proses penghantaran nyeri yaitu sel syara# a#eren atau neuron sensori, serabut konektor atau interneuron dan sel sara# e#eren atau neuron motorik. Selsel syara# ini mempunyai reseptor pada ujungnya yang menyebabkan impuls nyeri dihantarkan ke sumsum tulang belakang dan otak. otak. Resept Reseptor orres resept eptor or ini sangat sangat khusus khusus dan memula memulaii impuls impuls yang merespon perubahan #isik dan kimia tubuh. Reseptorreseptor yang berespon terhadap stimulus nyeri disebut nosiseptor. Stimulus pada jaringan akan merangsang nosiseptor melepaskan atat kimia, yang yang terdiri terdiri dari dari prosta prostagla glandi ndin, n, histam histamin, in, bradik bradikini inin, n, leukot leukotrie rien, n, substansi p, dan enim proteolitik. /atat kimia ini akan mensensitasi ujung syara# dan menyampaikan impuls ke otak Kornu dorsalis dari medula spinalis dapat dianggap sebagai tempat memproses sensori. Serabut peri#er berakhir disini dan serabut traktus sensori sensori asenden asenden berawa berawall disini disini.. 0uga 0uga terdapa terdapatt interk interkone oneksi ksi antara antara sistem neural desenden dan traktus sensori asenden. 1raktus asenden berakhir pada otak bagian bawah dan bagian tengah dan impulsimpuls dipan'arkan dipan'arkan ke korteks korteks serebri. serebri. )gar nyeri dapat diserap se'ara sadar, sadar, neuron neuron pada sistem asenden asenden harus diakti#kan. diakti#kan. )ktivasi )ktivasi terjadi terjadi sebagai sebagai akibat input dari reseptor nyeri yang terletak dalam kulit dan organ intern internal. al. 1erdapat erdapat interk interkone oneksi ksi neuron neuron dalam dalam kornu kornu dorsali dorsaliss yang yang ketika diakti#kan, menghambat atau memutuskan taransmisi in#ormasi yang menyakitkan atau yang menstimulasi nyeri dalam jaras asenden. Seringkali area ini disebut gerbang3. Ke'endrungan alamiah gerbang adalah membiarkan membiarkan semua input yang menyakitka menyakitkan n dari peri#er untuk mengakti#kan jaras asenden dan mengakti#kan nyeri. Namun demikian, jika ke'endrungan ini berlalu tanpa perlawanan, akibatnya sistem sis tem yang ada akan akan menutu menutup p gerban gerbang. g. Stimul Stimulasi asi dari dari neuron neuron inhibi inhibitor tor sistem sistem assenden menutup gerbang untuk input nyeri dan men'egah transmisi sensasi nyeri (ubarak, 24".
Pathway &he'" the'"* 'e*an"*
+e,as
Keusa*an nesosepto (esepto)
N!e" *on"*-a*ut)
Gg. t"%u
Gg "'ob"$"sas"
Gg an"etas
4. Man"#estas" K$"n"s a. Nyeri )kut !" 5ejala dan 1anda ayor6 a" Subjekti# engeluh Nyeri. b" 7bjekti# 1ampak meringis, bersikap protekti# (misal waspada, posisi
menghindar nyeri", gelisah, #rekuensi nadi meningkat, sulit tidur. 2" 5ejala dan 1anda ayor6 a" Subjekti# (1idak 1ersedia" b" 7bjekti# 1ekanan meningkat, pola napas berubah, na#su makan berubah, proses berpikir terganggu, menarik diri, ber#okus pada diri sendiri, dia#oresis. (PPN%, 2!&" b. Nyeri Kronis $" 5ejala dan 1anda ayor6 '" Subjekti# engeluh Nyeri dan merasa depresi (tertekan"
d" 7bjekti# 1ampak meringis,
gelisah, tidak mampu menuntaskan
aktivitas 8" 5ejala dan 1anda ayor6 '" Subjekti# erasa takut mengalami 'edera berulang d" 7bjekti# +ersikap protekti# (misal posisi menghindari nyeri", waspada, pola tidur berubah, anoreksia, #okus menyempit, ber#okus pada diri sendiri. (PPN%, 2!&" 5. Penata$a*sanaan (Me%"s %an Kepeaatan) a. Non #armakologi
!" 9istraksi, merupakan salah satu metode untuk menghilsngksn nyeri dengan 'ara mengalihkan perhatian klien pada hal lain sehingga klien tidak lagi ber#okus pada nyeri yang dialami. 1erdiri dari distraksi pernapasan, distraksi pendengaran, imajinasi terbimbing. :ontoh 6 memba'a, menonton tv , mendengarkan musik dan bermain 2" Relaksasi, merupakan metode yang e#ekti# untuk mengatasi nyeri kronis. :ontohnya teknik relaksasi progresi#. $" Stimulaisi kutaneus, merupakan salah satu teknik distraksi yang mengalihkan nyeri yang dialami klien dengan melakukan stimulasi taktil. :ontoh 6 Kompres hangat, massage kulit pada area yang berlawanan dengan area yang nyeri. (Kusyati, ;ni dkk. 2!2"
b. &= mg
0adwal 8 jam
)setamino#et %bupro#en Sodium Ketoproten 1ramadol (Kusyati, ;ni dkk. 2!2"
$2=&= mg 2 mg )wal 2
mg,
slanjutnya 22 mg !2,= mg =!mg
8& jam 8& jam *!2 jam 8& jam 8.= jam
6. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan ?S5 untuk data penunjang apa bila ada nyeri tekan di
abdomen b. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal '. Pemeriksaan @)+ sebagai data penunjang pemeriksaan lainnya d. :t S'an ('idera kepala" untuk mengetahui adanya pembuluh darah yang pe'ah di otak
7. Komplikasi a. 7edema Pulmonal b. Kejang '. asalah obilisasi d. Aipertensi e. Aipertermi #. 5angguan pola istirahat dpan tidur /. Asuhan Kepeaatan 0. Peng*a,"an 1indakan perawat yang perlu dilakukan dalam mengkaji pasien
selama nyeri akut adalah mengkaji perasaan klien (respon psikologis yang mun'ul", menetapkan respon #isiologis klien terhadap nyeri dan lokasi nyeri, dan mengkaji tingkat keparahan dan kualitas nyeri (Prasetyo, 2!". 1erdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan seorang perawat dalam memulai mengkaji respon nyeri yang dialami oleh klien, diantaranya6 a. Penentuan ada tidaknya nyeri 9alam melakukan pengkajian terhadap nyeri, perawat harus memper'ayai ketika pasien melaporkan adanya nyeri, walaupun dalam observasi perawat tidak menemukan adanya 'edera atau luka. Setiap nyeri yang dilaporkan oleh klien adalah nyata.
Sebaliknya,
ada
beberapa
pasien
yang
terkadang
justru
menyembunyikan rasa nyerinya untuk menghindari pengobatan. b. Karakteristik nyeri (etode PBRS1" !"
View more...
Comments