LAPORAN-PENDAHULUAN-EFUSI-PLEURA.doc

May 21, 2018 | Author: Vandhira Dwi Astuti | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download LAPORAN-PENDAHULUAN-EFUSI-PLEURA.doc...

Description

LAPORAN PENDAHULUA PENYAKIT EFUSI PLEURA

Oleh : KELOMPOK VII

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 2017

BAB I KONSEP PENYAKIT EFUSI PLEURA

A. De! De!"! "!#! #!

Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dari dalam kavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura viseralis dapat berupa cairan transudat atau cairan eksudat ( Pedoman Diagnosis danTerapi / UPF ilmu penyakit paru, !!", #$ Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak diantara  permukaan visceral dan parietal, proses penyakit primer %arang ter%adi tetapi biasanya merupa merupakan kan penyaki penyakitt sekunde sekunderr terhada terhadap p penyaki penyakitt lain$ lain$ &ecara &ecara normal normal,, ruang ruang pleura pleurall mengandung se%umlah kecil cairan (' sampai 'ml# berfungsi sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan pleural bergerak tanpa adanya friksi (&melter ) &uanne, *++*#$ Efusi pleura adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleural, proses penyakit  primer %arang ter%adi namun biasanya ter%adi sekunder akibat penyakit lain$ Efusi dapat  berupa cairan %ernih, yang mungkin merupakan transudat, eksudat, atau dapat berupa darah atau pus (aughman ) Diane, *+++#$ Effusi pleura adalah penimbunan cairan pada rongga pleura (Price - .ilson .ilson *++'#$

B.

E$!%l%&!

erd erdas asar arka kan n teor teorii dari dari uyt uyton on dan dan 0all 0all , Egc, Egc, (!!1 (!!1## ada ada 2 %eni %eniss cair cairan an yang yang terbentuk, yaitu cairan pleura transudat, eksudat d an hemoragis $ Transuda Transudatt dapat disebabkan disebabkan oleh oleh kegagalan kegagalan %antung %antung kongestif kongestif (gagal (gagal %antung %antung kiri#, kiri#, sindro sindroma ma nefrot nefrotik, ik, asites asites (oleh (oleh karena karena sirosi sirosiss kepati kepatis#, s#, syndro syndroma ma vena vena cava cava superior, tumor, sindroma meig$ 2. Eksudat Eksudat disebabkan disebabkan oleh infeksi, infeksi, T, pneumonia pneumonia dan sebagainya, sebagainya,

tumor, tumor, ifark 

 paru, radiasi, penyakit kolagen$ 3. Efusi Efusi hemora hemoragis gis dapat dapat diseba disebabkan bkan oleh oleh adanya adanya tumor tumor,, trauma trauma,, infark infark paru, paru,

tuberkulosis$

erdasarkan lokasi cairan yang terbentuk, effusi dibagi men%adi unilateral dan  bilateral$ Efusi yang unilateral tidak mempunyai kaitan yang spesifik dengan penyakit  penyebabnya akan tetapi effusi yang bilateral ditemukan pada penyakit3penyakit diba4ah ini 56egagalan %antung kongestif, sindroma nefrotik, asites, infark paru, lupus eritematosus systemic, tumor dan tuberkolosis$

B. T'"(' ('" Ge)'l'

Tanda penyakit efusi pleura menurut &ar4ono .aspad%i, (*+++#, diantaranya5 $ 7danya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena pergesekan, setelah cairan cukup banyak rasa sakit hilang$ ila cairan banyak, penderita akan sesak  napas$ *$ 7danya ge%ala3ge%ala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan nyeri dada  pleuritis (pneumonia#, panas tinggi (kokus#, subfebril (tuberkulosis#, banyak keringat,  batuk$ 2$ Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan, karena cairan akan berpindah tempat$ agian yang sakit akan kurang bergerak dalam pernapasan, fremitus melemah (raba dan vocal#, pada perkusi didapati daerah pekak, dalam keadaan duduk permukaan cairan membentuk garis melengkung (garis Ellis Damoiseu#$ 8enurut &ar4ono .aspad%i, (*+++# e%ala yang paling sering ditemukan (tanpa menghiraukan %enis cairan yang terkumpul ataupun penyebabnya# adalah sesak nafas dan nyeri dada (biasanya bersifat ta%am dan semakin memburuk %ika penderita batuk  atau bernafas dalam#$ 6adang beberapa penderita tidak menun%ukkan ge%ala sama sekali$ e%ala lainnya yang mungkin ditemukan5 a# atuk   b# Pernafasan yang cepat c# Demam d# )egukan

*. P'$%!#!%l%&!

Dalam keadaan normal hanya terdapat +3*+ ml cairan di dalam rongga pleura$ 9umlah cairan di rongga pleura tetap, karena adanya tekanan hidrostatis pleura  parietalis sebesar ! cm 0*:$ 7kumulasi cairan pleura dapat ter%adi apabila tekanan osmotik koloid menurun misalnya pada penderita hipoalbuminemia dan bertambahnya  permeabilitas kapiler akibat ada proses keradangan atau neoplasma, bertambahnya tekanan hidrostatis akibat kegagalan %antung dan tekanan negatif intra pleura apabila ter%adi atelektasis paru (7lsagaf 0, 8ukti 7, !!'#$ Efusi pleura berarti ter%adi pengumpulan se%umlah besar cairan bebas dalam kavum pleura$ 6emungkinan penyebab efusi antara lain (# penghambatan drainase limfatik dari rongga pleura, (*# gagal %antung yang menyebabkan tekanan kapiler paru dan tekanan perifer men%adi sangat tinggi sehingga menimbulkan transudasi cairan yang berlebihan ke dalam rongga pleura (2# sangat menurunnya tekanan osmotik  kolora plasma, %adi %uga memungkinkan transudasi cairan yang berlebihan ("# infeksi atau setiap penyebab peradangan apapun pada permukaan pleura dari rongga pleura, yang memecahkan membran kapiler dan memungkinkan pengaliran protein plasma dan cairan ke dalam rongga secara cepat (uyton dan 0all , Egc, !!1, ;*23;*"#$ Efusi

pleura

akan

menghambat

fungsi

paru

dengan

membatasi

 pengembangannya$ Dera%at gangguan fungsi dan kelemahan bergantung pada ukuran dan cepatnya perkembangan penyakit$ ila cairan tertimbun secara perlahan3lahan maka %umlah cairan yang cukup besar mungkin akan terkumpul dengan sedikit gangguan fisik yang nyata$ 6ondisi efusi pleura yang tidak ditangani, pada akhirnya akan menyebabkan gagal nafas$ agal nafas didefinisikan sebagai kegagalan  pernafasan bila tekanan partial :ksigen (Pa :*#< ;+ mm0g atau tekanan partial 6arbondioksida arteri (Pa )o*# = '+ mm0g melalui pemeriksaan analisa gas darah$

We+ O *'%,$!%" Efusi Pleura

> nf eks i Plueritis, Tuberkulosis Pembesaran Pneumonia tumor dapat akteri pyrogenik  menyumbat virus saluran getah Peradangan )hemiocal respon radikinin, cerotinin, histomin, prostagladin Permeabilitas membrane  pluera

n eo pla sma

 ag al 9 ant ung 6 on ge sti f

g ag al g in %a l

F un gs i h ep ar  

6erusakan nefron

endungan pada vena - kapiler  pulmonal

6erusakan nefron

Pengeluaran endrogen dan  pirogen

Tekanan hidrostatik vena Partikel besar mudah keluar  kapiler  Pembesaran tumor (protein# dapat menyumbat )airan terdorong keluar kapiler  aliran protein pada  pluera hipoalbumin sel getah bening 7kumulasi cairan  protein di rongga  pluera

Sub febris —  Febris

Demam, suhuC21,)

Tekanan koloid osmotic kapiler pulmonal

86 5hipertermi

)airan masuk kerongga  pleura dari dinding torak  paru

)airan berpindah keluar  kapiler

Eksudat

EFUSI PLUERA

Transudat

Tekanan intrapleura 8endesak diafragma 8endesak gaster  Perasaan penuh pada  perut, mual, anoreksia,  bertambah sesak bila makan

sesak Perubahan tekanan dalam - diluar paru tidak tercapai Pengembangan paru menurun

6ompensasi tubuh untuk  6ontraksi otot3oto memenuhi kebutuhan +*  pernapasan dengan me frekuensi Penggunaan ernergi respirasi untuk pernafasan

dekompresi 865 Pola ?apas tidak  Penurunan otot3otot efektif  bantu pernapasan

6elemahan dan kelelahan 86 5 >ntoleransi aktivitas

7supan nutrisi kurang

7ktivitas norepineprin 8e aktivitas saraf simpatis 8emicu @7&, aktivitas organ tubuh

86 5 gangguan  pemenuhan nutrisi

:bstruksi %alan napas akibat produksi mucus belebih

86 5 bersihan %alan napas tidak efektif 

@E8

Pengeluaran ar  vasoaktif (bradikinin, serofinin 8erangsang u%ung saraf   Bsaraf pusat

865 @esiko ter%adi infeksi

hipotalamus 6orteks cerebri Persepsi nyeri

86 5 gangguan istirahat tidur 

Port deA entry untuk  mikro organisme

865 gangguan rasa nyaman nyeri

&umber 5 7lsagaf 0, 8ukti 7, !!', uyton dan 0all , Egc, !!1, &ar4ono .aspad%i, *+++, Price - .ilson *++', ?7?D7, *+'3*+1

6etidak  efektifan pola nafas

Pe  :*

D. Pe-e!/#''" F!#!/ 

Deviasi trakhea men%auhi tempat yang sakit dapat ter%adi %ika ter%adi  penumpukan cairan pleura yang signifikan mungkin akan ditemukan$ Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan, karena cairan akan  berpindah tempat$ agian yang sakit akan kurang bergerak dalam pernapasan, fremitus melemah (raba dan vocal#, pada perkusi didapati daerah pekak, dalam keadaan duduk   permukaan cairan membentuk garis melengkung (garis Ellis Damoiseu#$ Didapati segitiga arland, yaitu daerah yang pada perkusi redup timpani dibagian atas garis Ellis Domiseu$ &egitiga rocco3@ochfus, yaitu daerah pekak karena cairan mendorong mediastinum kesisi lain, pada auskultasi daerah ini didapati vesikuler  melemah dengan ronki$ Pada permulaan dan akhir penyakit terdengar krepitasi pleura$  Pemeriksaan fisik per sistem5

D. Pe-e!/#''" F!#!/ 

Deviasi trakhea men%auhi tempat yang sakit dapat ter%adi %ika ter%adi  penumpukan cairan pleura yang signifikan mungkin akan ditemukan$ Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan, karena cairan akan  berpindah tempat$ agian yang sakit akan kurang bergerak dalam pernapasan, fremitus melemah (raba dan vocal#, pada perkusi didapati daerah pekak, dalam keadaan duduk   permukaan cairan membentuk garis melengkung (garis Ellis Damoiseu#$ Didapati segitiga arland, yaitu daerah yang pada perkusi redup timpani dibagian atas garis Ellis Domiseu$ &egitiga rocco3@ochfus, yaitu daerah pekak karena cairan mendorong mediastinum kesisi lain, pada auskultasi daerah ini didapati vesikuler  melemah dengan ronki$ Pada permulaan dan akhir penyakit terdengar krepitasi pleura$  Pemeriksaan fisik per sistem5 # &istem @espirasi >nspeksi pada pasien efusi pleura bentuk hemithora yang sakit mencembung, iga mendatar, ruang antar iga melebar, pergerakan pernafasan menurun$ Pendorongan mediastinum ke arah hemithora kontra lateral yang diketahui dari  posisi trakhea dan ictus kordis$ @@ cenderung meningkat dan P biasanya dyspneu$ Fremitus tokal menurun terutama untuk effusi pleura yang %umlah cairannya C *'+ cc$ Disamping itu pada palpasi %uga ditemukan pergerakan dinding dada yang tertinggal pada dada yang sakit$ &uara perkusi redup sampai peka tegantung %umlah cairannya$ ila cairannya tidak mengisi penuh rongga pleura, maka akan terdapat batas atas cairan berupa garis lengkung dengan u%ung lateral atas ke medical penderita dalam posisi duduk$ aris ini disebut garis Ellis3Damoisseau$ aris ini paling %elas di bagian depan dada, kurang %elas di punggung$ 7uskultasi suara nafas menurun sampai menghilang$ Pada posisi duduk cairan makin ke atas makin tipis, dan dibaliknya ada kompresi atelektasis dari parenkian  paru, mungkin sa%a akan ditemukan tanda3tanda auskultasi dari atelektasis kompresi di sekitar batas atas cairan$ Ditambah lagi dengan tanda i – e artinya bila penderita

diminta mengucapkan kata3kata i maka akan terdengar suara e sengau, yang disebut egofoni (7lsagaf 0, >da agus, .id%aya 7d%is, 8ukty 7bdol, !!",1!# *# &istem )ardiovasculer  Pada inspeksi perlu diperhatikan letak ictus cordis, normal berada pada >)& B '  pada linea medio claviculaus kiri selebar  cm$ Pemeriksaan ini bertu%uan untuk  mengetahui ada tidaknya pembesaran %antung$ Palpasi untuk menghitung frekuensi  %antung (health rate# dan harus diperhatikan kedalaman dan teratur tidaknya denyut  %antung, perlu %uga memeriksa adanya thrill yaitu getaran ictus cordis$ Perkusi untuk menentukan batas %antung dimana daerah %antung terdengar pekak$ 0al ini  bertu%uan untuk menentukan adakah pembesaran %antung atau ventrikel kiri$ 7uskultasi untuk menentukan suara %antung > dan >> tunggal atau gallop dan adakah  bunyi %antung >>> yang merupakan ge%ala payah %antung serta adakah murmur yang menun%ukkan adanya peningkatan arus turbulensi darah$ 2# &istem Pencernaan Pada inspeksi perlu diperhatikan, apakah abdomen membuncit atau datar, tepi  perut menon%ol atau tidak, umbilicus menon%ol atau tidak, selain itu %uga perlu di inspeksi ada tidaknya ben%olan3ben%olan atau massa$ 7uskultasi untuk mendengarkan suara peristaltik usus dimana nilai normalnya '32' kali permenit$ Pada palpasi perlu %uga diperhatikan, adakah nyeri tekan abdomen, adakah massa (tumor, feces#, turgor kulit perut untuk mengetahui dera%at hidrasi pasien, apakah hepar teraba, %uga apakah lien teraba$ Perkusi abdomen normal tympanik, adanya massa padat atau cairan akan menimbulkan suara pekak  (hepar, asites, vesika urinarta, tumor#$ "# &istem ?eurologis Pada inspeksi tingkat kesadaran perlu dika%i Disamping %uga diperlukan  pemeriksaan )&$ 7dakah composmentis atau somnolen atau comma$ refleks  patologis, dan bagaimana dengan refleks fisiologisnya$ &elain itu fungsi3fungsi sensoris %uga perlu dika%i seperti pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan dan pengecapan$

'# &istem 8uskuloskeletal Pada inspeksi perlu diperhatikan adakah edema peritibial, palpasi pada kedua ekstremetas untuk mengetahui tingkat perfusi perifer serta dengan pemerikasaan capillary refil time$ Dengan inspeksi dan palpasi dilakukan pemeriksaan kekuatan otot kemudian dibandingkan antara kiri dan kanan$ ;# &istem >ntegumen >nspeksi mengenai keadaan umum kulit higiene, 4arna ada tidaknya lesi pada kulit, pada P dengan effusi biasanya akan tampak cyanosis akibat adanya kegagalan sistem transport :*$ Pada palpasi perlu diperiksa mengenai kehangatan kulit (dingin, hangat, demam#$ 6emudian teture kulit (halus3lunak3kasar# serta turgor kulit untuk mengetahui dera%at hidrasi seseorang$

E. Pe-e!/#''" D!'&"%#$!/ 

# Foto Thora Permukaan cairan yang terdapat dalam rongga pleura akan membentuk   bayangan seperti kurva, dengan permukaan daerah lateral lebih tinggi daripada  bagian medial$ ila permukaannya horisontal dari lateral ke medial, pasti terdapat udara dalam rongga tersebut yang dapat berasal dari luar atau dari dalam paru3paru sendiri$ 6adang3kadang sulit membedakan antara bayangan cairan bebas dalam  pleura dengan adhesi karena radang (pleuritis#$ Disini perlu pemeriksaan foto dada dengan posisi lateral dekubitus$

*# )T B &)7? Pada kasus kanker paru )t &can bermanfaat untuk mendeteksi adanya tumor   paru %uga sekaligus digunakan dalam penentuan staging klinik yang meliputi 5 a$ menentukan adanya tumor dan ukurannya  b$ mendeteksi adanya invasi tumor ke dinding thora, bronkus, mediatinum dan  pembuluh darah besar  c$ mendeteksi adanya efusi pleura Disamping diagnosa kanker paru )T &can %uga dapat digunakan untuk menuntun tindakan trans thoracal needle aspiration (TT?7#, evaluasi pengobatan, mendeteksi kekambuhan dan )T planing radiasi$

2# 6ultur sputum 5 dapat ditemukan positif 8ycobacterium tuberculosis "# Fungsi paru 5 Penurunan vital  capacity, paningkatan dead space, peningkatan rasio residual udara ke total lung capacity, dan penyakit pleural pada tuberkulosis kronik  tahap lan%ut$ '# Pemeriksaan Gaboratorium Dalam pemeriksaan cairan pleura terdapat beberapa pemeriksaan antara lain 5 a$

Pemeriksaan iokimia &ecara biokimia effusi pleura terbagi atas transudat dan eksudat yang  perbedaannya dapat dilihat pada tabel berikut 5 Transudat

Eksudat

6adar protein dalam effusi !/dl

H2

C2

6adar protein dalam effusi

H +,'

C +,'

6adar GD0 dalam effusi (3U#

H *++

C *++

6adar GD0 dalam effusi

H +,;

C +,;

H ,+;

C ,+;

6adar protein dalam serum

6adar GD0 dalam serum erat %enis cairan effusi @ivalta

?egatif

Positif

 

Disamping pemeriksaan tersebut diatas, secara biokimia diperiksakan %uga cairan pleura 5 3

6adar p0 dan glukosa$ iasanya merendah pada penyakit3penyakit infeksi, arthritis reumatoid dan neoplasma

3

6adar amilase$ iasanya meningkat pada paulercatilis dan metastasis adenocarcinona (&oeparman, !!+, 11#$

 b$

7nalisa cairan pleura $

Transudat

5 %ernih, kekuningan

*$

Eksudat

5 kuning, kuning3kehi%auan

c$

2$

0ilothora

5 putih seperti susu

"$

Empiema

5 kental dan keruh

'$

Empiema anaerob

5 berbau busuk  

;$

8esotelioma

5 sangat kental dan berdarah

Perhitungan sel dan sitologi Geukosit *'$+++ (mm2#5 empiema  ?etrofil

5 pneumonia, infark paru, pankreatilis, T paru

Gimfosit

5 tuberculosis, limfoma, keganasan$

Eosinofil meningkat

5 emboli paru, poliatritis nodosa, parasit dan

Eritrosit

5 mengalami peningkatan +++3++++/ mm2  cairan

%amur 

tampak kemorogis, sering di%umpai pada pankreatitis atau

pneumoni$

ila

erytrosit

C

+++++

(mm2

menun%ukkan infark paru, trauma dada dan keganasan$ 8isotel banyak

5 9ika terdapat mesotel kecurigaan T bisa disingkirkan$

&itologi

50anya

'+ 3 ;+ I

kasus3 kasus keganasan dapat

ditemukan sel ganas$ &isanya kurang lebih terdeteksi karena akumulasi cairan pleura le4at mekanisme obstruksi, preamonitas atau atelektasis (7lsagaff 0ood, !!' 5 "1,"# d$

akteriologis 9enis kuman yang sering ditemukan dalam cairan pleura adalah pneamo cocclis, E3coli, klebsiecla, pseudomonas, enterobacter$ Pada pleuritis T kultur  cairan terhadap kuman tahan asam hanya dapat menun%ukkan yang positif  sampai *+ I (&oeparman, !!5 1#$

F. Pe"'$'l'/#'"''"

Penatalaksanaan pada efusi pleura ini adalah (8ans%oer, *++# # Thorakosentasis

Drainase cairan %ika efusi pleura menimbulkan ge%ala sub%ektif seperti nyeri, dispnea dan lain3lain$ )airan efusi sebanyak 3,' liter perlu dikeluarkan segera untuk mencegah meningkatnya edema paru$ 9ika %umlah cairan efusi lebih banyak  maka pengeluaran cairan berikutnya baru dapat dilakukan  %am kemudian *# Pemberian antibiotik  9ika ada infeksi 2# Pleurodesis Pada efusi karena keganasan dan efusi rekuren lain, diberikan obat (tetrasiklin, kalk  dan bieomisin# melalui selang interkostalis untuk melekatkan kedua lapisan pleura dan mencegah cairan terakumulasi kembali "# Tirah baring Tirah baring ini

bertu%uan untuk menurunkan kebutuhan oksigen karena

 peningkatan aktivitas akan meningkatkan kebutuhan oksigen sehingga dyspnea akan semakin meningkat pula '# iopsi pleura, untuk mengetahui adanya keganasan

G. K%-l!/'#!

8enurut (8ans%oer, *++#, komplikasi efusi pleura yaitu5 

>nfeksi



Fibrosis paru

BAB II KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1.

Pe"&/')!'"

a$

>dentitas Pasien Pada tahap ini pera4at perlu mengetahui tentang nama, umur, %enis kelamin, alamat rumah, agama atau kepercayaan, suku bangsa, bahasa yang dipakai, status  pendidikan dan peker%aan pasien$

 b$

6eluhan Utama 6eluhan utama merupakan faktor utama yang mendorong pasien mencari  pertolongan atau berobat ke rumah sakit$ iasanya pada pasien dengan effusi  pleura didapatkan keluhan berupa sesak nafas, rasa berat pada dada, nyeri pleuritik  akibat iritasi pleura yang bersifat ta%am dan terlokasilir terutama pada saat batuk  dan bernafas serta batuk non produktif$

c$

@i4ayat Penyakit &ekarang Pasien dengan effusi pleura biasanya akan dia4ali dengan adanya tanda3tanda seperti batuk, sesak nafas, nyeri pleuritik, rasa berat pada dada, berat badan menurun dan sebagainya$ Perlu %uga ditanyakan mulai kapan keluhan itu muncul$ 7pa tindakan yang telah dilakukan untuk menurunkan atau menghilangkan keluhan3keluhannya tersebut$

d$

@i4ayat Penyakit Dahulu Perlu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit seperti T) paru,  pneumoni, gagal %antung, trauma, asites dan sebagainya$ 0al ini diperlukan untuk  mengetahui kemungkinan adanya faktor predisposisi$

e$

@i4ayat Penyakit 6eluarga Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit3penyakit yang disinyalir sebagai penyebab effusi pleura seperti )a paru, asma, T paru dan lain sebagainya$

f$

@i4ayat Psikososial

8eliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara mengatasinya serta bagaimana perilaku pasien terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya$ g$

Pola3pola fungsi kesehatan a) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat  7danya tindakan medis danpera4atan di rumah sakit mempengaruhi perubahan  persepsi tentang kesehatan, tapi kadang %uga memunculkan persepsi yang salah terhadap pemeliharaan kesehatan$ 6emungkinan adanya ri4ayat kebiasaan merokok, minum alcohol dan penggunaan obat3obatan bias men%adi faktor   predisposisi timbulnya penyakit$ b) Pola nutrisi dan metabolisme Dalam pengka%ian pola nutrisi dan metabolisme, kita perlu melakukan  pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui status nutrisi  pasien$ Perlu ditanyakan kebiasaan makan dan minum sebelum dan selama 8@& pasien dengan effusi pleura akan mengalami penurunan nafsu makan akibat dari sesak nafas dan penekanan pada struktur abdomen$ Peningkatan metabolisme akan ter%adi akibat proses penyakit$ pasien dengan efusi pleura keadaan umumnya lemah$ c) Pola eliminasi Dalam pengka%ian pola eliminasi perlu ditanyakan mengenai kebiasaan defekasi sebelum dan sesudah 8@&$ 6arena keadaan umum pasien yang lemah, pasien akan lebih banyak bed rest sehingga akan menimbulkan konstipasi, selain akibat pencernaan pada struktur abdomen menyebabkan  penurunan peristaltik otot3otot tractus degestivus$ d) Pola aktivitas dan latihan 7kibat sesak nafas, kebutuhan :* %aringan akan kurang terpenuhi$ Pasien akan cepat mengalami kelelahan pada aktivitas minimal$ Disamping itu pasien %uga akan mengurangi aktivitasnya akibat adanya nyeri dada$ Untuk memenuhi kebutuhan 7DG nya sebagian kebutuhan pasien dibantu oleh pera4at dan keluarganya$

e) Pola tidur dan istirahat  7danya nyeri dada, sesak nafas dan peningkatan suhu tubuh akan berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan tidur dan istitahat$ &elain itu akibat perubahan kondisi lingkungan dari lingkungan rumah yang tenang ke lingkungan rumah sakit, dimana banyak orang yang mondar3mandir, berisik dan lain sebagainya$  f) Pola hubungan dan peran 7kibat dari sakitnya, secara langsung pasien akan mengalami perubahan peran, misalkan pasien seorang ibu rumah tangga, pasien tidak dapat men%alankan fungsinya sebagai seorang ibu yang harus mengasuh anaknya, mengurus suaminya$ Disamping itu, peran pasien di masyarakat pun %uga mengalami  perubahan dan semua itu mempengaruhi hubungan interpersonal pasien$  g) Pola persepsi dan konsep diri Persepsi pasien terhadap dirinya akan berubah$ Pasien yang tadinya sehat, tiba3 tiba mengalami sakit, sesak nafas, nyeri dada$ Pasien mungkin akan  beranggapan bah4a penyakitnya adalah penyakit berbahaya dan mematikan$ Dalam hal ini pasien mungkin akan kehilangan gambaran positif terhadap dirinya$ h) Pola sensori dan kognitif  Fungsi panca indera pasien tidak mengalami perubahan, demikian %uga dengan  proses berpikirnya$ i) Pola reproduksi seksual  6ebutuhan seksual pasien dalam hal ini hubungan seks intercourse akan terganggu untuk sementara 4aktu karena pasien berada di rumah sakit dan kondisi fisiknya masih lemah$  j) Pola penanggulangan stress agi pasien yang belum mengetahui proses penyakitnya akan mengalami stress dan mungkin pasien akan banyak bertanya pada pera4at dan dokter yang mera4atnya atau orang yang mungkin dianggap lebih tahu mengenai  penyakitnya

k) Pola tata nilai dan kepercayaan &ebagai seorang beragama pasien akan lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhan dan menganggap bah4a penyakitnya ini adalah suatu cobaan dari Tuhan

D!'&"%#' Kee''$'"

2. 1.

6etidakefektifan

bersihan

%alan

nafas

(?7?D7,

*+'3*+1,

domain

,keamanan/perlindungan, kelas *, cidera fisik, hal$ "+;# 2.

6etidakefektifan pola nafas (?7?D7, *+'3*+1, domain ",aktivitas/istirahat, kelas ", respon kardiovaskuler/pulmonal, hal$ *"2#

3.  ?yeri akut (?7?D7, *+'3*+1, domain *,kenyamanan, kelas , kenyamanan

fisik, hal$ ";!# 4.

6etidakseimbangan nutrisi5 kurang dari kebutuhan tubuh (?7?D7 5 *+'3*+;, Domain *$ ?utrisi, kelas $ 8akan, hal$ 11#

5.

0ipertermia (?7?D7 *+'3*+;, Domain $ 6eamanan/perlindungan, kelas ;, termoregulasi, hal$ "'1#

6.

>ntoleransi aktifitas (?7?D7 5 *+'3*+;, Domain "$ 7ktivitas/istirahat, kelas "$ @espon kardiovaskuler/pulmonal, hal$ *"#

. Re"3'"' Kee''$'" D!'&"%#' Kee''$'"

  6etidakefektifan  bersihan %alan nafas

NO*

Gevel  Domain >> (kesehatan fisiologi# Gevel * 6elas E$9antung paru Gevel 2 :utcomes5 $ (+"+# &tatus pernafasan5 kepatenan  %alan napas (?:) hal$'+# >ndikator 5 # (+"++"# Frekuensi pernapasan

NI*

A/$!!$'#

$ $ 8ana%emen $ 8ana%emen %alan nafas *$ Pengaturan posisi 4NI* 2015 H'l.600

tehnik chin lift   atau  jaw thrust  b$

sebagai

mestinya uang secret

mana dengan

memotivasi pasien untuk  melakukan c$

dipertahankan pada skala *

area

ventilasinya atau d$

batuk

atau

menyedot lendir 7uskultasi suara nafas, catat

ditingkatkan ke skala ' (hal$ ''# *$ (+"'# &tatus pernapasan (?:) hal$'+# >ndikator5 # (+"'+*# >rama pernapasan dipertahankan pada skala *

nafas

(2"+# a$ uka %alan nafas dengan

dipertahankan pada skala * ditingkatkan ke skala ' *# (+"+*+# 7kumulasi sputum

%alan

tidak

yang menurun ada

dan

adanya suara tambahan 8onitor status  pernafasan

dan

  6etidakefektifan  bersihan %alan nafas

Gevel  Domain >> (kesehatan fisiologi# Gevel * 6elas E$9antung paru Gevel 2 :utcomes5 $ (+"+# &tatus pernafasan5 kepatenan

$ $ 8ana%emen $ 8ana%emen %alan nafas *$ Pengaturan posisi 4NI* 2015 H'l.600

tehnik chin lift   atau  jaw

 b$

c$

dipertahankan pada skala *

atau d$

ditingkatkan ke skala ' (hal$ '';# 2$ (+"+*# &tatus pernafasan5 Pertukaran

yang

tidak

menurun ada

dan

adanya suara tambahan 8onitor status dan

terlibat dalam perubahan

gas (?:) hal$'+# >ndikator5 # (+"+*# &aturasi oksigen

 posisi c$ 8asukkan posisi tidur 

dipertahankan pada 2 ditingkatkan

ke '  b$ (+"+2"# Dispnea saat latihan

area

oksigenasi 4NI* 2015 H'l.185 *$ Pengaturan posisi (+"+#  b$ Dorong pasien untuk 

nafas dipertahankan pada skala 2

dipertahankan pada 2 ditingkatkan

atau

 pernafasan

ditingkatkan ke skala ' 2) (+"'2*# &uara auskultasi

hal$ '+# >ndikator 5 a$ (+"+22# Dispnea saat istirahat

dengan

batuk

ventilasinya

dipertahankan pada skala *

Gevel  Domain >> (kesehatan fisiologi# Gevel * 6elas E$9antung paru Gevel 2 :utcomes5 $ (+"+2# &tatus pernapasan ventilasi (?:)

mana

menyedot lendir 7uskultasi suara nafas, catat

ditingkatkan ke skala ' (hal$ ''# *$ (+"'# &tatus pernapasan (?:) hal$'+# >ndikator5 # (+"'+*# >rama pernapasan

 pola nafas

mestinya uang secret

melakukan

ditingkatkan ke skala ' *# (+"+*+# 7kumulasi sputum

(NO* 2015 H'l.665966 #

sebagai

memotivasi pasien untuk 

dipertahankan pada skala *

6etidakefektifan

nafas

(2"+# a$ uka %alan nafas dengan

thrust

 %alan napas (?:) hal$'+# >ndikator 5 # (+"++"# Frekuensi pernapasan

ke ' (hal$ ''!#

%alan

yang $ Terapi oksigen *$ 8onitor pernafasan 2$ 8onitor tanda3tanda vital 4NI* 2015 H'l.677

diinginkan

ke

dalam rencana pera4atan  %ika

tidak

ada

kontraindikasi d$ Tinggikan kepala tidur   pasien e$ 8onitor

status

oksigenasi 4NI* 2015 H'l.05 $ Terapi oksigen (22*+# a$ Pertahankan kepatenan %alan nafas  b$ 8onitor aliran oksigen c$ 8onitor efektifitas terapi aktifitas 4NI* 2015 H'l.;;; *$ 8onitor pernafasan (22'+#

dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke ' (hal$ ''!# 6etidakefektifan

yang $ Terapi oksigen *$ 8onitor pernafasan 2$ 8onitor tanda3tanda vital 4NI* 2015 H'l.677

(NO* 2015 H'l.665966 #

 pola nafas

 %ika

tidak

ada

kontraindikasi d$ Tinggikan kepala tidur  status

oksigenasi 4NI* 2015 H'l.05 $ Terapi oksigen (22*+# a$ Pertahankan kepatenan %alan

hal$ '+# >ndikator 5 a$ (+"+22# Dispnea saat istirahat

nafas  b$ 8onitor aliran oksigen c$ 8onitor efektifitas terapi

dipertahankan pada 2 ditingkatkan

aktifitas 4NI* 2015 H'l.;;;

ke '  b$ (+"+2"# Dispnea saat latihan

*$ 8onitor pernafasan (22'+# a$ monitor kecepatan,

dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke ' (hal$ ';+# 2. (+"+*# &tatus pernapasan pertukaran gas >ndikator 5 a$ (+"+*# &aturasi oksigen

ditingkatkan ke skala ' (hal$ ''!#

ke

dalam rencana pera4atan

 pasien e$ 8onitor

Gevel  Domain >> (kesehatan fisiologi# Gevel * 6elas E$9antung paru Gevel 2 :utcomes5 $ (+"+2# &tatus pernapasan ventilasi (?:)

dipertahankan pada skala 2

diinginkan

irama, kedalaman, dada, catat

ketidaksimetrisan,

 penggunaan $ Pemberian analgesik  *$ 8ana%emen nyeri  4NI* 2015 H'l.66

f$

otot3otot

 bantu nafas$ 8onitor suara

nafas

tambahan seperti ngorok 

atau mengi g$ 8onitor pola nafas 4NI* 2015 H'l.25 2$ 8onitor tanda3tanda vital (;;+# a$

Gevel  Domain J (6ondisi kesehatan yang

 ?yeri akut

dirasakan# Gevel * 6elas J$ &tatus e%ala Gevel 2 :utcomes5 $

ditingkatkan skala ' (hal$ *"1#

tekanan

darah, nadi, suhu, dan status pernafasan 4NI* 2015 H'l.27

Tingka

t nyeri a$ (*+*+# nyeri yang dilaporkan dipertahankan pada skala *

8onitor

1. Pemberian analgesik (**+# a$ tentukan lokasi,

karakteristik, dan

kualitas,

keparahan

sebelum

nyeri

mengobati

 pasien  b$ cek adanya ri4ayat alergi obat

atau mengi g$ 8onitor pola nafas 4NI* 2015 H'l.25 2$ 8onitor tanda3tanda vital (;;+# a$

Gevel  Domain J (6ondisi kesehatan yang

 ?yeri akut

dirasakan# Gevel * 6elas J$ &tatus e%ala Gevel 2 :utcomes5 $

tekanan

darah, nadi, suhu, dan status pernafasan 4NI* 2015 H'l.27

Tingka

1. Pemberian analgesik (**+# a$ tentukan lokasi,

t nyeri a$ (*+*+# nyeri yang dilaporkan

karakteristik, dan

dipertahankan pada skala * ditingkatkan skala ' (hal$ *"1#

8onitor

kualitas,

keparahan

sebelum

nyeri

mengobati

 pasien  b$ cek adanya ri4ayat alergi obat c$ monitor sebelum

tanda dan

memberikan

vital setelah

analgesic

narkotik pada pemberian dosis pertama kali$ 4NI* 2015 H'l.2;7

*$ 8ana%emen nyeri ("++# a$ Gakukan pengka%ian nyeri

komprehensif 

(lokasi,

karakteristik,

durasi,

frekuensi,

kualitas, intensitas atau  beratnya nyeri dan faktor   b$

c$

 pencetus# Dorong pasien

untuk 

memonitor

nyeri

dan

menangani

nyeri

nya

dengan tepat$ 7%arkan farmakologi

metode untuk 

menurunkan nyeri 4NI* 2015 H'l.18

*$ 8ana%emen nyeri ("++# a$ Gakukan pengka%ian nyeri

komprehensif 

(lokasi,

karakteristik,

durasi,

frekuensi,

kualitas, intensitas atau  beratnya nyeri dan faktor   b$

c$

 pencetus# Dorong pasien

untuk 

memonitor

nyeri

dan

menangani

nyeri

nya

dengan tepat$ 7%arkan farmakologi

metode untuk 

menurunkan nyeri 4NI* 2015 H'l.18

DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia 7$, and Perry, 7nne riffin$ *++;$  Fundamental Keperawatan$ Jolume *$ 9akarta5 E) Guyton - Hall $*++$uku a%ar fisiologi kedokteran$ 9akarta5 Penerbit uku kedokteran E) &melter, &uanne (*++*#$ uku 7%ar 6epera4atan 8edikal edah (runner - &uddart#$ 9akarta5 Penerbit uku kedokteran E) ans%oer, 7rif, dkk$ *++$ 6apita &elekta 6edokteran, 9ilid >$ 8edia 7esculapius$ 9akarta  ?7?D7 >nternational$ *+$ iagnosis Keperawatan ! efinisi dan Klasifikasi "##$%"#&&$ 9akarta 5 E)$ Dochterman, 9oanne 8$ - ulecheck, loria ?$ *++"$ 'ursing (nterventions lassification !

DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia 7$, and Perry, 7nne riffin$ *++;$  Fundamental Keperawatan$ Jolume *$ 9akarta5 E) Guyton - Hall $*++$uku a%ar fisiologi kedokteran$ 9akarta5 Penerbit uku kedokteran E) &melter, &uanne (*++*#$ uku 7%ar 6epera4atan 8edikal edah (runner - &uddart#$ 9akarta5 Penerbit uku kedokteran E) ans%oer, 7rif, dkk$ *++$ 6apita &elekta 6edokteran, 9ilid >$ 8edia 7esculapius$ 9akarta  ?7?D7 >nternational$ *+$ iagnosis Keperawatan ! efinisi dan Klasifikasi "##$%"#&&$ 9akarta 5 E)$ Dochterman, 9oanne 8$ - ulecheck, loria ?$ *++"$ 'ursing (nterventions lassification !  Fourth *dition$ United &tates of 7merica 5 8osby$ 8oorhead, &ue et al$ *++$ 'ursing +utcomes lassification ! Fourth *dition$ United &tates of 7merica 5 8osby

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF