LAPORAN PENDAHULUAN DISMENORE

August 13, 2018 | Author: Lenny Swandra Limba | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

MATERNITAS...

Description

LAPORAN PENDAHULUAN DISMENORE A. Peng Penger erti tian an Dismenore adalah nyeri selama menstruasi yang di sebabkan oleh kejang otot uterus. Nyeri

ini terasa di perut bagian bawah dan atau di daerah bujur sangkar Michaelis . Nyeri dapat terasa sebelum dan sesudah haid. Dapat bersifat kolik atau terus menerus. Nyeri haid yang merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Istilah dismenorea biasa dipakai untuk nyeri haid yang cukup berat dimana penderita mengobati sendiri dengan analgesik atau sampai memeriksakan diri ke dokter. Dismenore adalah nyeri haid yang sedemikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk  istira istirahat hat dan menin meningga ggalka lkan n pekerj pekerjaan aan atau cara cara hidup hidup sehari sehari-ha -hari ri untuk untuk bebera beberapa pa jam atau atau  beberapa hari. Patofisiologi dismenore sampai saat ini masih belum jelas, tetapi akhir-akhir ini teor teorii pros prosta tagl glan andi din n bany banyak ak digun digunak akan an,, dika dikata taka kan n bahw bahwaa pada pada kead keadaa aan n disme dismeno nore re kada kadar  r   prostaglandin meningkat. ram, nyeri dan ketidaknyamanan lainnya yang dihubungkan dengan menstruasi disebut juga dismenore. ebanyakan wanita mengalami tingkat kram yang ber!ariasi"  pada beberapa wanita, hal itu muncul dalam bentuk rasa tidak nyaman ringan dan letih, dimana  beberapa yang lain menderita rasa sakit yang mampu menghentikan aktifitas sehari-hari. Dismenore dikelompokkan sebagai dismenore primer saat tidak ada sebab yang dapat dikenali dan dismenore sekunder saat ada kelainan jelas yang menyebabkannya. menyebabkannya. #a #anita nita yang tidak bero!ulasi cenderung untuk tidak menderita kram menstruasi" hal ini sering terjadi pada mereka yang baru saja mulai menstruasi atau mereka yang menggunakan pil $. elahiran bayi sering merubah gejala-gejala menstruasi seorang wanita, dan sering menjadi lebih baik. Istilah Istilah dismeno dismenorea rea atau atau nyeri nyeri haid haid hanya hanya dipaka dipakaii jika jika nyeri nyeri haid haid demikia demikian n hebatny hebatnya, a, sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaannya untuk beberapa jam atau beberapa hari.. B. Klas Klasif ifik ikas asii Dism Dismen enor oree Dismenore terbagi menjadi % , yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder & 1. Desminore primer Desminore primer terjadi jika tidak ada penyakit organic, biasanya dari bulan ke-' sampai tahun ke-% setelah menarke. Desminore ini seringkali hilang saat berusia %(thn atau setelah wanita hamil dan melahirkan per!aginam. )aktor psikogenik dapat mempengaruhi gejala, tetapi gejala pasti berhubungan berhubungan dengan o!ulasi o!ulasi dan tidak terjadi terjadi saat o!ulasi disupresi. *elama fase luteal dan aliran menstruasi berikutnya, prostaglandin )% alfa +P)% disekresi. Pelepasan P)% yang berlebihan meningkatkan amplitude dan frekuensi reaksiuterus dan menyebabkan !esospasme arteriol uterus, sehingga menyebabkan iskemia dan kram abdomen bawah yang  bersifak siklik. /espon sistemik terhadap P)% meliputi nyeri punggung , kelemahan, mengeluarkan keringat, gejala saluran cerna +anoreksia, mual, muntah, diare dan gejala system saraf saraf pusat pusat +pusin +pusing, g, sinkop sinkop,, nyeri nyeri kepala kepala,, dan konsen konsentra trasi si buruk buruk Penyeba Penyebab b pelepa pelepasan san  prostaglandin yang berlebihan belum diketahui.

%. Desminore sekunder Desminore sekunder dikaitkan dengan penyakit pel!is organic, seperti endometriosis,  penyakit radang pel!is, stenosis ser!iks, neoplasma o!arium atau uterus dan polip uterus. I0D  juga dapat menyebabkan desminore sekunder. Desminore sekunder dapat disalah artikan sebagai desminore primer aatau dapat rancu dengan komplikasi kehamilan dini. Pada kasus  pemeriksaan pel!is abnormal dibutuhkan e!aluasi selanjutnya untuk menentukan diagnosis. Desminore dapat timbul pada perempuan dengan menometroragia yang meningkat. 1!aluasi yang hati-hati harus dilakukan untuk mencari kelainan dalam ka!um uteri atau pel!is yang dapat menimbulkan kedua gejala tersebut. 2isteroskopi, histerosalpingogram +2*, sonogram trans!aginal +3*4, dan laproskopi, semuanya dapat digunakan untuk e!aluasi. Pengobatak  ditujukan untuk memperbaiki keadaan yang mendasarinya. . Etiologi 5. Dismenore Primer  *ecara umum, nyeri haid timbul akibat kontraksi disritmik miometrium yang menampilkan satu gejala atau lebih, mulai dari nyeri yang ringan sampai berat di perut bagian bawah,  bokong, dan nyeri spasmodik di sisi medial paha. Penyebab Dismenore Primer antara lain & a )aktor endokrin /endahnya kadar progesteron pada akhir fase korpus luteum. Menurut No!ak dan /eynolds, hormon progesteron menghambat atau mencegah kontraktilitas uterus  b

sedangkan hormon estrogen merangsang kontraktilitas uterus. elainan organic *eperti& retrofleksia uterus, hipoplasia uterus, obstruksi kanalis ser!ikalis, mioma

c

submukosum bertangkai, polip endometrium. )aktor kejiwaan atau gangguan psikis *eperti& rasa bersalah, ketakutan seksual, takut hamil, hilangnya tempat berteduh,

d e

konflik dengan kewanitaannya, dan imaturitas. )aktor konstitusi *eperti& anemia, penyakit menahun, dsb dapat memengaruhi timbulnya dismenorea. )aktor alergi Menurut *mith, penyebab alergi adalah toksin haid. Menurut riset, ada asosiasi antara dismenorea dengan urtikaria, migren, dan asma bronkiale.

%. Dismenore sekunder Dismenore sekunder mungkin di sebabkan oleh kondisi berikut & a 1ndometriosis  b Polip atau fibroid uterus c Penyakit radang panggul d Perdarahan uterus disfungsional e Prolaps uterus f Maladaptasi pemakaian 6D/  g Produk kontrasepsi yang tertinggal setelah abotus spontan, abortus terauputik, atau, h

melahirkan. anker o!arium atau uterus.

D. Pat!ofisiologi 5 Dismenorea primer Primary Dysmenorrhea biasanya terjadi dalam '-5% bulan

pertama setelah menarche +haid

 pertama segera setelah siklus o!ulasi teratur +regular o!ulatory cycle ditetapkan7ditentukan. *elama menstruasi, sel-sel endometrium yang terkelupas +sloughing endometrial cells melepaskan prostaglandin, yang menyebabkan iskemia uterus melalui kontraksi miometrium dan !asokonstriksi. Peningkatan kadar prostaglandin telah terbukti ditemukan pada cairan haid +menstrual fluid pada wanita dengan dis menorea berat +se!ere dysmenorrhea. adar ini memang meningkat terutama selama dua hari pertama menstruasi. 4asopressin juga memiliki peran yang sama. /iset terbaru menunjukkan bahwa patogenesis dismenorea primer adalah karena  prostaglandin )%alpha +P)%alpha, suatu stimulan miometrium yang kuat +a potent myometrial stimulant dan !asoconstrictor, yang ada di endometrium sekretori. /espon terhadap inhibitor   prostaglandin pada pasien dengan dismenorea mendukung pernyataan bahwa dismenorea diperantarai oleh prostaglandin +prostaglandin mediated. $anyak bukti kuat menghubungkan dismenorea dengan kontraksi uterus yang memanjang +prolonged uterine contractions dan  penurunan aliran darah ke miometrium. adar prostaglandin yang meningkat ditemukan di cairan endometrium +endometrial fluid wanita dengan dis menorea dan berhubungan baik dengan derajat nyeri. Peningkatan endometrial prostaglandin sebanyak 8 kali lipat terjadi dari fase folikuler menuju fase luteal, dengan peningkatan lebih lanjut yang terjadi selama menstruasi. Peningkatan  prostaglandin di endometrium yang mengikuti penurunan progesterone pada akhir fase luteal menimbulkan peningkatan tonus miometrium dan kontraksi uterus yang berlebihan. 9eukotriene  juga telah diterima +postulated untuk mempertinggi sensiti!itas nyeri serabut +pain fibers di uterus. :umlah leukotriene yang bermakna +significant telah dipertunjukkan di endometrium wanita dengan dismenorea primer yang tidak berespon terhadap pengobatan dengan antagonis  prostaglandin. 2ormon pituitari posterior, !asopressin, terlibat pada hipersensiti!itas miometrium, mereduksi +mengurangi aliran darah uterus, dan nyeri +pain pada penderita dismenorea primer. Peranan !asopressin di endometrium dapat berhubungan dengan sintesis dan pelepasan  prostaglandin. % Dismenorea *ekunder  Dismenorea sekunder +secondary dysmenorrhea dapat terjadi kapan saja setelah menarche +haid pertama, namun paling sering muncul di usia %;-an atau 8;-an, setelah tahun-tahun normal, siklus tanpa nyeri +relati!ely painless cycles. Peningkatan prostaglandin dapat berperan pada dismenorea sekunder, namun, secara pengertian +by definition, penyakit pel!is yang menyertai +concomitant pel!ic pathology haruslah ada. Penyebab yang umum termasuk& endometriosis, leiomyomata +fibroid, adenomyosis, polip endometrium, chronic pel!ic inflammatory disease, dan penggunaan peralatan kontrasepsi atau I0D +intrauterine de!ice. arim 6nton
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF