Laporan Pendahuluan Demensia
March 19, 2019 | Author: Thatiana Dwi Arifah | Category: N/A
Short Description
Berikut adalah laporan pendahuluan demensia, Definisi, Etiologi, Faktor Risiko, dan Rencana Asuhan Keperawatannya...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN DEMENSIA Oleh Thatiana Dwi Arifah, 1206244346
1. DEFINISI
Demensia merupakan kerusakan fungsi kognitif global yang bersifat progresif an mempengaruhi akti!itas sosial, peker"aan, an akti!itas sehari#hari $%tanley, 2006 &enuru &enurutt &iller &iller $2012' $2012' terapat terapat empat empat tipe tipe emens emensia, ia, yakni yakni penyaki penyakitt Al(hei Al(heimer mer,, emensia !askular, emensia Lewy-body, emensia Lewy-body, an emensia frontotemporal) a) *eny *enyak akit it Al( Al(he heim imer er *enyakit *enyakit Al(heimer Al(heimer merupakan merupakan tipe emensia yang paling banyak banyak ter"ai paa lansia) +e"aian penyakit Al(heimer itemukan paa lebih ari 60 ari keseluruhan ke"aian ke"aian emensia emensia paa lansia) *aa penyakit Al(heimer Al(heimer ter"ai atrofi otak sehingga sehingga otak otak tia tiak k mamp mampu u men" men"ala alank nkan an fung fungsi siny nyaa untu untuk k memp mempro rose sess info inform rmasi asi yang yang ia iapa patk tkan an
ari ari
stim stimul ulus us
ling lingku kung ngan an
$&il $&iller ler
2012 2012') ')
*eny *enyak akit it
Al(heim l(heimer er
aalah penurunan fungsi kognitif seara progresif paa fungsi sosial an peker"aan seseora seseorang, ng, parkin parkinson son sponta spontan, n, kehilan kehilangan gan kesaa kesaaran ran,, muah muah "atuh, "atuh, epresi epresi,, an gangguan tiur $*assmore, 2010'
) Demensia 5rontotemporal Demens Demensia ia fronto frontoten tenmpo mporal ral merupa merupakan kan tipe tipe emensi emensiaa yang yang "arang "arang ter"ai ter"ai)) Demensia frontemporal apat isebabkan oleh genetik an apat pula isebabkan oleh abnorm abnormalit alitas as strukt struktur ur i otak) otak) Abnor Abnormal malita itass struktu strukturr i otak otak itu meliput meliputii aanya aanya akumulasi akumulasi protein protein $tau' an protein protein TD*#43 TD*#43 alam otak) Demensia frontotemporal frontotemporal kaang tiak tereteksi paa lansia karena karakteristik yang tiak terlalu menon"ol) +arak +arakter teris istik tik eme emens nsia ia fron fronto totem tempo poral ral aal aalah ah peri perilak laku u hila hilang ng kont kontro rol, l, serin sering g memasukkan ob"ek ke alam mulut $hiperoralitas', apati, gangguan obsesi, gangguan alam alam mengart mengartika ikan n kata, kata, penuru penurunan nan kemamp kemampuan uan !erbal !erbal,, an penuru penurunan nan geraka gerakan n motorik motorik $*assmore, $*assmore, 2010') 2010') %elain itu, lansia engan emensia frontotemp frontotemporal oral "uga mungki mungkin n menun menun"uk "ukkan kan perila perilaku ku yang yang repetit repetitif if an ener enerung ung kompul kompulsif sif karena karena emensi emensiaa fronto frontotem tempor poral al meliba melibatka tkan n otak otak bagian bagian fronto frontotem tempor poral al imana imana bagian bagian
*aa asarnya, emensia apat ter"ai karena beberapa faktor seperti faktor genetik, gaya hiup, status kesehatan, kurangnya latihan fisik, konisi psikologis buruk,
serta kekurangan omega#3 fatty ais $&iller, 2012') %elain itu, emensia "uga apat ter"ai akibat kekurangan (at nutrisi tertentu seperti !itamin D)itamin D sangat bermanfaat untuk mengurangi amyloid-induced cytotoxicity an apoptosis paa neuron kortikal primer i otak $-ittle"ohns et al, 2014'
Tabel 3. Perbedaan antara delirium dan Demensia Delirium
%
n9
T "ai
ib
Demensia
ib
T "ai
ab
ah
. PERU!AHAN FISIOLO"IS PADA FUN"SI #O"NITIF LANSIA *erubahan#perubahan paa fungsi kognitif lansia aa yang bersifat fisiologis an aa pula yang bersifat patologis) *erubahan fisiologis yang ter"ai paa fungsi kognitif lansia menurut &iller $2012' iantaranya aalah< Tabel 1. *erubahan 5isiologis paa +ognitif -ansia #$m%$nen &an' Men'alami
Hal &an' ter)adi
#$nse*uensi
Peruba(an
%istem saraf pusat
.ilangnya
white
+etiakmampuan otak
matter yang penting
untuk menghubungkan
untuk menghubungkan
informasi ari stimulus
pusat#pusat informasi $biasanya banyak
yang iterima
ter"ai yang
paa
lansia
memiliki
#$m%$nen &an' Men'alami
Hal &an' ter)adi
#$nse*uensi
Peruba(an
Intelligence >ote < Fluid
Intelligence
aalah
keerasan
yang bergantung paa fungsi
sistem
syaraf
pusat an kemampuan yang melekat paa iri manusia) erhubungan
engan
hal
seperti<
berkembang tua) :ealnya,
i
terus
sulit berpikir abstrak
usia
an enerung bela"ar an menanggapi hal#
fluid
intelligence
an
cristallized intelligence sama
an
faktual)
amun
menurut -i, alassi, sama#
berkembang
seiring bertambahnya usia
hal yang bersifat nyata
7honson,
/
eber
$2013'
apat
mengkompensasi konisi
kemunuran
kemampuan
fluid
intelligence,
mengintegrasikan
khususnya
sesuatu
komponen keerasan
inductive
paa
#$m%$nen &an' Men'alami
Hal &an' ter)adi
#$nse*uensi
Peruba(an %rimer
an
mem$ri
untuk
mengingat
suatu
ke"aian yang baru sa"a
se*under
ter"ai
an yang
ter"ai
paa waktu lampau)
>atatan< Mem$ri
%rimer
amun menurut penelitian
aalah memori "angka
yang
penek
ansino
engan
ilakukan
oleh
$200?',
lansia
lebih
banyak
kapasitas
enerung
penyimpanan
mengingat ke"aian yang
informasi yang seikit)
ter"ai i waktu lampau
&emori
ibaningkan
ini
memungkinkan
sa"a
seseorang
enerung
mengingat
yang
ter"ai)
baru -ansia
mengingat
#$m%$nen &an' Men'alami
Hal &an' ter)adi
#$nse*uensi
Peruba(an •
Metamem$ri yang buruk) Metamem$ri
merupakan
memori yang teripta ari persepsi
iri
seniri
mengenai
kemampuan
mengingat,
kemampuan
kognitif, an perkembangan memori
3. FA#TOR +AN" MEMPEN"ARUHI FUN"SI #O"NITIF LANSIA
*erubahan fungsi kognitif lansia apat ipengaruhi oleh beberapa faktor,
Fa*t$r &an' Mem%en'aru(i
#$m%$nen
Im%li*asi
yang
membuat
seseorang
stres
$Agrigoroaei
/
-ahman, 2011') -ansia yang memiliki peker"aan an
memiliki
hubungan yang
sosial baik
enerung memiliki fungsi kognitif yang lebih
baik
karena
pengaruh lingkungan
tempat
Fa*t$r &an' Mem%en'aru(i
#$m%$nen
Im%li*asi
membuktikan bahwa lansia yang melakukan akti!itas fisik memiliki risiko yang
lebih
keil
terhaap penurunan kemampuan kognitif) Orang#orang
yang
melakukan aktifitas fisik
seara
akan
memiliki
performa yang
rutin
lebih
kognitif baik,
Fa*t$r &an' Mem%en'aru(i
#$m%$nen
5aktor +esehatan 5isik
+onisi
an &ental
seperti
kronis
Im%li*asi
&enurut
penelitian
penyakit
yang ilakukan oleh
iabetes mellitus,
;ggermont, e oer,
gagal "antung,an
&uller,
penyakit tiroi
amp, / %herer
7ashke,
$2012', lansia yang memiliki
penyakit
kario!askuler memiliki
risiko
yang
tinggi
lebih
terhaap penurunan fungsi
kognitif
karena
kurangnya
asupan
arah
ke
Fa*t$r &an' Mem%en'aru(i
#$m%$nen
Im%li*asi
an
12
yang
renah menapatkan skor
yang
renah
saat tes kognitif) .al ini
ter"ai
!itamin
karena
6
an
!itamin 12 apat menyebabkan hiperhomosisteinem ia yang berpotensi mengganggu metabolisme monokarbon alam otak
sehingga
Fa*t$r &an' Mem%en'aru(i
#$m%$nen
Im%li*asi
mengakibatkan ele!asi
hormon
kortisol
yang
berkelan"utan) *rouksi
hormon
kortisol
yang
menumpuk $hiperkortisolemia' apat mengakibatkan kerusakan hipokampal sehingga kehilangan
otak
Fa*t$r &an' Mem%en'aru(i
#$m%$nen
Im%li*asi
berisiko
tiga
kali
lebih tinggi terhaap gangguan risiko
kognitif,
"atuh,
an
berisiko menyebabkan kematian ibaningkan engan lansia yang tiak
banyak
mengonsumsi antikolinergik 5aktor -ingkungan
*a"anan terhaap
&erokok
apat
asap rokok
men"ai
faktor
an
4. PEN"#A,IAN FUN"SI #O"NITIF LANSIA
5ungsi kognitif lansia apat ika"i engan beberapa ara, iantaranya aalah engan &&%; an D=) C. Mini Mental Status Exam (MMSE)
ini ental !tatus "xam # &&%;' merupakan suatu metoe pengka"ian yang ilakukan engan memberikan beberapa pertanyaan kepaa klien sebagai tes awal untuk mengetahui konisi kognitif klien $oofor / eorge, 200@') *aa pemeriksaan &&%;, klien ihaapkan engan beberapa pertanyaan yang berfokus paa masalah ketiakseimbangan kognitif, fokus an orientasi spesifik, kemampuan berbahasa, perhatian, an konsentrasi $&iller, 2012') &&%; teriri ari ua bagian,) agian pertama hanya membutuhkan respon !erbal an mengka"i orientasi, memori, an atensi) agian keua mengka"i kemampuan menulis kalimat, menamakan obyek, mengikuti perintah tertulis an !erbal, serta menyalin gambar poligon komplek $Dewi, 2014') erikut format pengka"ian &&%; $Dewi, 2014'
ketiga nama bena tai) ilai 1 untuk setiap nama bena yang benar) Flangi sampai pasien apat menyebutkan engan benar an atat "umlah pengulangan) III. ATENSI DAN #AL#ULASI 4 +lien iminta menghitung munur< mengurangi
0
100 engan @) .entikan setelah klien memberikan "awaban) ilai 1 untuk setiap "awaban yang benar) 7ika klien tiak apat melakukannya, minta klien menge"a terbalik kata GDF:AG) ilai iberi paa huruf yang benar sebelum kesalahan,misalnya aiun H 2 nilai) I. MEN"IN"AT #EM!ALI RE2ALL/ +lien iminta menyebut kembali 3 nama bena
3
yang telah isebutkan paa poin registrasi) %atu poin untuk setiap "awaban benar) . !AHASA 6 +lien iminta menyebutkan 2 nama bena yang
11
+lien iminta meniru gambar) %atu poin untuk
1
salinan gambar yang sesuai)
%etelah format terisi, maka selan"utnya ilakukan penilaian) *enilaian &&%; aalah sebagai berikut $Dewi, 2014'< S*$r ilai 24#30
Tabel . Penilaian MMSE #eteran'an Tida* ada 'an''uan *$'niti45 n$rmal
-ansia enerung pelupa, enerung untuk melakukan peker"aan i rumah, apat melakukan peker"aan yang muah an aman, apat mengenali nama9 alamat seniri, pembiaraan terbatas namun masih apat ilai 18#23
imengerti, an apat menger"akan tugas khusus "an''uan *$'niti4 sedan'
2) -akukan penilaian an tentukan nilai terhaap masing#masing omain) &enurut website httpournal of edical esearch, 134$4', 410# 412 Agrigoroaei, %), / -ahman, &);) $2011') ogniti!e funtioning in milife an ol age< ombine effets of psyhosoial an beha!ioral fators)
.he
>ournals
of
?erontology,
!eries
3
9sychological
!ciences
and
!ocial
!ciences,
==#!$0,
i130Mi140,
oi
View more...
Comments