Laporan Pendahuluan Demensia

March 13, 2019 | Author: wulan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Laporan Pendahuluan Demensia...

Description

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DIMENSIA 1. Pengertian Deme emensia

adalah

istila ilah

umum

yang

digunaka akan

untuk 

menggambarkan kerusakan fungsi kognitif global yang biasanya bersifat  progresif dan mempengaruhi aktivitas social dan okupasi yang normal  juga aktivitas kehidupan sehari-hari (AKS). (ickey Stanley! "##$). Sindro Sindrom m demensi demensiaa dapat dapat didefin didefinisik isikan an sebagai sebagai deterio deteriorasi rasi kapasit kapasitas as intelektual dapat diakibatkan oleh pnyakit di otak. Sindrom ini ditandai olah olah ganggu gangguan an kognit kognitif! if! emosio emosional nal!! dan psikomo psikomotor tor.. (%umba (%umbanto ntobin bing! g! "##$). Demensia tipe al&himer adalah proses degenerative yang terjadi  pertama-tama pada sel yang terletak pada dasar otak depan yang mengirim inform informasi asi ke korteks korteks serebra serebrall dan hipoka hipokamp mpus. us. Sel yang yang terpeng terpengaru aruh h  pertama kali kehilangan kemampuannya untuk mengeluarkan asetilkolin lalu terjadi degenerasi. 'ika degenerasi degenerasi ini mulai berlangsung! berlangsung! deasa ini tidak ada tindakan yang dapat dilakukan untuk menghidupkan kembali selsel sel

atau atau

meng mengga gant ntik ikan anny nya. a.(Ku (Kush shari ariya yadi di!!

"## "##). ).

Deme Demens nsia ia

adala adalah h

 penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang secara  perlahan! dimana terjadi gangguan ingatan! fikiran! penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian! dan bisa terjadi kemunduran kepribadian. 2. Epide pidemi mi! ! gi %aporan Departemen Kesehatan tahun **+! populasi usia lanjut

diatas $# tahun adalah ,!"  (populasi usia lanjut kurang lebih  juta). /ening /eningkat katan an angka angka kejadia kejadian n kasus kasus demens demensia ia berban berbandin ding g lurus lurus dengan dengan meningkatnya harapan hidup suatu populasi. Kira-kira   usia lanjut $ 0  ,# tahun menderita demensia dan meningkat dua kali lipat setiap  tahun mencapai lebih 1  pada usia diatas + tahun. /ada negara industri kasus demensia #. 0.#  dan di Amerika jumlah demensia pada usia lanjut #  0  atau sekitar 2 0 1 juta j uta orang. Demensia terbagi menjadi dua yakni

Demensia Al&heimer dan Demensia 3askuler. Demensia Al&heimer  merupakan kasus demensia terbanyak di negara maju Amerika dan 4ropa sekitar #-,#. Demensia vaskuler penyebab kedua sekitar -"# sisanya - 2 disebabkan demensia lainnya. Di 'epang dan 5ina demensia vaskuler # 0 $#  dan 2# 0 1#  demensia akibat penyakit Al&heimer. ". Eti!gi Disebutkan dalam sebuah literatur baha penyakit yang dapat

menyebabkan timbulnya gejala demensia ada sejumlah tujuh puluh lima. 6eberapa penyakit dapat disembuhkan sementara sebagian besar tidak  dapat disembuhkan (ace! 7.%. 8 9abins! /.3. "##$). Sebagian besar   peneliti dalam risetnya sepakat baha penyebab utama dari gejala demensia adalah penyakit Al&heimer! penyakit vascular (pembuluh darah)! demensia %ey body! demensia frontotemporal dan sepuluh persen diantaranya disebabkan oleh penyakit lain. :iap penyakit yang melibatkan otak dapat menyebabkan demensia! misalnya ; gangguan peredaran darah di otak! radang! neoplasma! gangguan metabolic! penyakit degenerative. Semua hal ini harus ditelusuri. mengingat informasi baru! /erubahan kepribadian (depresi! obsesitive! kecurigaan)! Kehilangan inisiatif. Demensia pada penyakit Al&heimer belum diketahui secara pasti

 penyebabnya! alaupun pemeriksaan neuropatologi dan biokimiai  post mortem telah ditemukan lose selective neuron kolinergik yang strukturnya dan bentuk fungsinya juga terjadi perubahan.  b. Demensia 3askuler  /enyakit ini disebabkan adanya defisit kognitif yang sama dengan Al&heimer tetapi terdapat gejala-gejala > tanda-tanda neurologis fokal seperti ; - /eningkatan reflek tendon dalam - 9espontar eksensor  - /alsi pseudobulbar  - Kelainan gaya berjalan - Kelemahan anggota gerak. Demensia vaskuler merupakan demensia kedua yang paling sering  pada lansia! sehingga perlu dibedakan dengan demensi Al&heimer. /encegahan pada demensia ini dapat dilakukan dengan menurunkan faktor resiko misalnya ? hipertensi! D! merokok! aritmia. Demensia dapat ditegakkan juga dengan 9@ dan aliran darah sentral. /edoman diagnostik penyakit demensia vaskuler ; -

:erdapat gejala demensia endaya fungsi kognitif biasanya tidak merata =nset mendadak dengan adanya gejala neurologis fokal

'. Tanda dan Ge(a!a Secara umum tanda dan gejala demensia adalah sbb; a. enurunnya daya ingat yang terus terjadi. /ada penderita demensia!

BlupaC menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas.

 b. kondisi mikrovaskular tanpa dampak hipotensif? dengan demikian sangat dianjurkan sebagai terapi alternatif untuk lansia terutama yang mengidap hipertensi esensial.

1. Pen7ega+an dan Pera,atan al yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya demensia diantaranya adalah menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan fungsi otak! seperti ; - encegah masuknya &at-&at yang dapat merusak sel-sel otak seperti alkohol dan &at adiktif yang berlebihan - embaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan setiap hari. - elakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif  - Kegiatan rohani 8 memperdalam ilmu agama.

-

:etap berinteraksi dengan lingkungan! berkumpul dengan teman yang memiliki persamaan minat atau hobi engurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat.

8. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 1. Peng&a(ian :anda dan aktu t idur. e. Kurang peraatan diri berhubungan dengan penurunan kognitif! frustasi atas kehilangan kemandiriannya ditandai dengan penurunan kemampuan melakukan peraatan diri. %. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan pemecahan masalah tidak adekuat ditandai dengan cepat marah! curiga! mudah tersinggung.

 7 =

Diagn$a &epera,ata n

T:(:an dan &riteria +a$i!

Inter;en$i



/erubahan  persepsi sensori  berhubungan dengan  perubahan  persepsi! transmisi atau integrasi sensori (penyakit neurologis! tidak mampu  berkomunika si! gangguan tidur! nyeri) ditandai dengan cemas! apatis! gelisah! halusinasi.

Setelah diberikan tindakan keperaatan diharapkan  perubahan  persepsi sensori klien dapat  berkurang atau terkontrol dengan K;engalami  penurunan halusinasi

kembangkan lingkungan yang suportif dan hubungan peraat 0klien terapeutik 

engembangka n strategi  psikososial untuk  mengurangi stress atau mengatur   prilaku. endemonstrasi kan respon yang sesuai stimulasi /eraat mampu mengidentifikasi factor eksternal yang berperan terhadap  perubahan kemampuan  persepsi sensori

6antu klien untuk   memahami halusinasi  beri informasi tentang sifat halusinasi !hubungannya dengan stresor>pengalaman emosional yang traumatic!pengobatan dan cara mengatasi kaji derajat sensori atau gangguan persepsi dan  bagaimana hal tersebut mempengaruhi klien termasuk penurunan  penglihatan atau  pendengaran ajarkan strategi untuk  mengurangi stress anjurkan untuk   menggunakan kaca mata atau alat bantu  pendengaran sesuai keperluan eningkatkan kenyamanan dan menurunkan kecemasan  pada klien eningkatkan koping dan menurunkan halusinasi Gntuk membantu klien dalam memahami halusinasi

Ra$i

Keterlibata memperlih yang bers menyebab kehilangan  pada sala tubuh unilateral). dapat me lapar  Gntuk kebutuaha halusinasi eningkat sensori!me >menurunk  interpretasi

"

/erubahan  pola tidur  berhubungan dengan  perubahan lingkungan ditandai dengan keluhan verbal tentang kesulitan tidur! terusmenerus terjaga! tidak  mampu menentukan kebutuhan> aktu tidur.

Setelah dilakukan tindakan keperaatan diharapkan tidak  terjadi gangguan  pola tidur pada klien dengan K ;emahami factor penyebab gangguan pola tidur  ampu menentukan  penyebab tidur  inadekuat ampu memahami rencana khusus untuk  menangani>meng oreksi penyebab tidur tidak   adekuat ampu menciptakan  pola tidur yang adekuat dengan  penurunan terhadap pikiran yang melayanglayang (melamun) :ampak  atau melaporkan dapat beristirahat yang cukup

'angan menganjurkan klien tidur siang apabila  berakibat efek negative terhadap tidur pada malam hari 4valuasi efek obat klien (steroid !diuretik) yang mengganggu tidur  :entukan kebiasaan dan rutinitas aktu tidur  malam dengan kebiasaan klien (memberi susu hangat) emberika lingkungan yang nyaman untuk  meningkatkan tidur  (mematikan lampu! ventilasi ruang adekuat! suhu yang sesuai! menghindari kebisingan) 6uat jadal intervensi untuk memungkinkan aktu tidur lebih lama(memeriksa tanda vital! mengubah posisi) 6erikan kesempatan untuk tidur sejenak! anjurkan latihan saat siang hari! turunkan aktivitas mental>fisik   pada sore hari indari penggunaan BpengikatanC secara terus menerus 4valuasi tingkat stress>orientasi sesuai  perkembangan hari demi hari 6uat jadal tidur secara teratur. Katakan pada klien baha saat ini adalah aktu untuk tidur 

6erikan makanan kecil sore hari! susu hangat! mandi! dan masase  punggung :urunkan jumlah minuman sore. %akukan  berkemih sebelum tidur  /utarkan musik yang lembut atau Bsuara yang  jernihC @rama sirkadian (siklus tidur-bangun)yang tersinkronisasi disebabkan oleh tidur  siang yang singkat Derangement psikis terjadi bila terdapat  penggunaan kortikosteroid! termasuk   perubahan mood! insomnia engubah pola yang sudah terbiasa dari asupan makan klien pada malam hari terbukti mengganggu tidur  ambatan kortikal pada formasi reticular akan  berkurang selama tidur! emningkatkan respons otomatik! karenanya respons kardiovaskular  terhadap suara meningkat selama tidur  komunitas yang dapat memberikan  bantuan.

1 .

ambatan komunikasi verbal  berhubungan dengan  perubahan  persepsi ditandai dengan disorientasi tempat! orang dan aktu.

Setelah diberikan asuhan keperaatan! diharapkan klien tidak mengalami hambatan komunikasi verbal dengan kriteria hasil ;embuat teknik>metode komunikasi yang dapat dimengerti sesuai kebutuhan dan meningkatkan kemampuan  berkomunikasi

dalam berpakaian>  peraatan diri! seperti; keterbatasan gerak fisik! apatis> depresi!  penurunan kognitif  seperti apraksia. @dentifikasi kebutuhan kebersihan diri dan  berikan bantuan sesuai kebutuhan dengan  peraatan rambut>kuku> kulit! bersihkan kaca mata! dan gosok gigi. /erhatikan adanya tandatanda nonverbal yang fisiologis. d. 6eri banyak aktu untuk melakukan tugas. 6antu mengenakan  pakaian yang rapi dan indah.

Kaji kemampuan klien untuk berkomunikasi.   enentukan cara-cara  berkomunikasi seperti mempertahankan kontak  mata! pertanyaan dengan  jaaban ya atau tidak! menggunakan kertas dan  pensil>bolpoint! gambar! atau papan tulis? bahasa isyarat! penjelas arti dari komunikasi yang disampaikan. %etakkan bel>lampu  panggilan di tempat mudah dijangkau dan  berikan penjelasan cara

yang m intervensi. dapat d dengan atau konsultasi lain.b.Seiri  perkemban  penyakit! kebersihan mungkin di c. Kehila dan penur   bahasa klien me kebutuhan diri de nonverbal! terengah-e  berkemih memegang /ekerjaan mudah menjadi karena motorik da kognitif. e. kepercayaa hidup. Gntuk klien dala  peraat membutuh Kolaborasi emberik   bicara pada

menggunakannya. 'aab  panggilan tersebut dengan segera. /enuhi kebutuhan klien. Katakan kepada klien  baha peraat siap membantu jika dibutuhkan. Kolaborasi Kolaborasi dengan ahli icara bahasa. Gntuk menentukan tingkat kemampuan klien dalam berkomunikasi. Gntuk membantu proses  berkomunikasi dengan klien! dan agar tidak  terjadi miskomunikasi.

DA
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF