LAPORAN PENDAHULUAN demam thypoid
March 23, 2017 | Author: Samsul Arifin | Category: N/A
Short Description
laporan pendahuluan demam thypoid...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM THYPOID A. Definisi Demam thypoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh salmonella parathypi A, salmonella parathypi B, salmonella parathypi C, parathypoid biasanya lebih ringan dengan gambaran klinis sama (Rachmad Yuwono, 1991). B. Perjalanan Penyakit/ Patogenesis Penularan salmonella typhi terjadi melalui mulut oleh makanan yang tercemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung, sebagian lain ke usus halus, ke jaringan limfoid dan berkembang biak. Kemudian kuman masuk ke aliran darah dan sel-sel retikuloendotelial melepaskan kuman kedalam peredarahan darah dan menimbulkan bakterimia untuk kedua kalinya. Selanjutnya kuman masuk ke jaringan, beberapa organ tubuh, terutama limpa, usus dan kandung empedu. Pada minggu pertama sakit, terjadi hyperplasia plakspenjen, minggu kedua terjadi nekrosis, pada minggu ketiga terjadi ulserasi plakis. Pada minggu keempat terjadi penyembuhan ulkus-ulkus yang menimbulkan sikatrik ulkus dapat menyebabkan perdarahan. Bahkan sampai perforasi usus, selain itu hepar, kelenjar-kelenjar misesensial dan limpa membesar. C. Gambaran Klinis Masa tunas 10-14 hari 1. Minggu I Keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi lainnya yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual-muntah, onstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut, batuk dan epistaksis. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan suhu badan meningkat.
2. Minggu II Demam, bradikardi relatif, lidah yang khas (kotor di tangan, tepi dan ujungnya
merah
serta
tremor)
dapat
ditemukan
hepatomegali,
splenomegali, dan metoanismus. Kesadaran somnolen, sopor, koma dan dapat terjadi gangguan mental berupa delinium atau psikosis. D. Pemeriksaan Diagnostik 1. Data laboratorium a. Hb, HT turun bila terjadi perdarahan b. Reaksi widal agglutinin O dan H makin meninggi titernya makin besar kemungkinan menderita thypoid. Pada infeksi aktif, titer reaksi widal akan meningkat pada pemeriksaan ulang yang dilakukan minimal sesudah lima hari. c. Biakan darah positif terhadap salmonella thypi, memastikan thypoid tetapi biakan yang negative belum memastikan bebas thypoid. Hal ini disebabkan karena teknik pemeriksaan. Saat pemeriksaan selama perjalanan penyakit, vaksinasi dimasa lampau, pengobatan dengan antibiotika. 2. Foto abdomen dilakukan bila diduga ada komplikasi E. Komplikasi 1. Komplikasi intestinal : perdarahan usus, perforasi usus dan ileus paralitik 2. Komplikasi eksterna intestinal a. Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi perifer (renjatan sepsis) miokarditis, trombosis, tromboplebitis. b. Komplikasi darah : anemia hemolitik, trombisitopeni atau DIC dan syndrome uremis hemolitik. c. Komplikasi paru : pneumonia, emplema dan pleuritis d. Hepar dan kandung empedu : hepatitis dan kolesistitis e. Komplikasi ginjal : giomerulonefritis, plenometrititis f. Komplikasi tulang : ostomielitis, spondilitis, arthritis
g. Komplikasi neuropsikistik : deliriuri, meningitis, polio neuritis perifer, psikosis F. Penatalaksanaan Medis 1. Obat-obat antibiotik yang biasanya digunakan adalah kloramfemikol, hamfenikol, kornimoksazol, amphisilin dan amoxcilin. 2. Amtipiretika 3. Bila perlu diberikan laktansia 4. Tirah baring selama demam, untuk mencegah komplikasi, perdarahan usus/ perforasi usus. 5. Mobilisasi bertahap bila tidak panas, sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien. 6. Diet : pada permulaan, diet makanan yang tidak merusak keseluruhan saluran cerna dalam bentuk bening/lunak. 7. Makanan
dapat
ditingkatkan
sesuai
gastrointestinal, sampai bisa makan. 8. Tindakan operasi bila ada komplikasi perforasi 9. Transfusi bila ada komplikasi perdarahan G. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian a. Data Subyektif -
Demam
-
Nyeri kepala, pusing
-
Nyeri otot
-
Kurang nafsu makan
-
Mual dan muntah
-
Batuk
-
Diare/ susah BAB
-
Perasaan tidak enak di perut
-
Kembung
b. Data Obyektif -
Suhu tubuh meningkat
perkembangan
keluhan
-
Anoreksia
-
Muntah
-
Diare/ konstipasi
-
Batuk
-
Kadang-kadang epistaksis
-
Hepatomegali
-
Metaanismus
-
Badikardi relatif
-
Lidah kotor
-
Kesadaran menurun; somnolen, sopor, koma
-
Gangguan mental
2. Kemungkinan diagnosa yang muncul a. Hipertermi yang berhubungan dengan proses penyakit b. Resiko ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh d. Kurang perawatan diri -
Mandi
- Berhias
-
Makan
- Toileting
e. Diare 1) Hipertermi yang berhubungan dengan proses penyakit Tujuan : Suhu tubuh kembali normal (36-370C) setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam. Kriteria hasil : -
Klien mengatakan sudah tidak demam
-
Badan tak teraba panas
-
TTV normal. S = 36-370C
Intervensi -
Kaji vital sign tiap 2-3 jam
-
Anjurkan untuk banyak minum air putih 2-3 liter
-
Anjurkan untuk menggunakan baju yang tipis danb menyerap keringat
-
Ciptakan lingkungan yang tenang, sirkulasi udara dan kesejukan ruangan cukup.
-
Ganti alat tenun dan pakaian yang basah
-
Berikan kompres hangat
-
Anjurkan tirah baring dan mengurangi aktivitas
-
Kaji input dan output cairan
-
Laksanakan program terapi antibiotik, anntipiretika, infus dan pemeriksaan laboratorium
2) Resiko ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh Tujuan : Tidak terjadi ketidakseimbangan cairan. Kriteria hasil -
Vital sign dalam batas normal
-
Volume cairan seimbang (input-input)
Intervensi -
Anjurkan untuk banyak minum 2-3 liter (24 jam)
-
Kaji tanda-tanda vital
-
Observasi tanda-tanda kekurangan cairan Turgor kulit Mukosa mulut (rasa haus) Nadi lemah BB turun
-
Laksanakan program terapi
-
Libatkan keluarga dalam upaya pemenuhan cairan
3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Tujuan : Nutrisi klien seimbang Kriteria hasil -
Klien mengatakan dapat makan dan tak ada keluhan
-
Makan 1 porsi sesuai yang dihidangkan
Intervensi -
Kaji status nutrisi klien sesuai dengan BB, TB
-
Kaji pola makan klien
-
Bantu klein dalam pemenuhan nutrisi
Beri makanan yang tidak merangsang sel cerna dalam porsi kecil, hangat tapi sering. -
Anjurkan untuk napas dalam bila merasa mual
-
Monitor makanan yang dihabiskan setiap kali makan
-
Timbang BB 2x sehari
-
Laksanakan program terapi
-
Kolaborasi dengan ahli gizi
4) Diare Tujuan : Diare dapat diatasi Kriteria hasil -
Klien menyatakan sudah tidak diare lagi
-
Konsistensi feses normal lembek
-
Input-output cairan seimbang
Intervensi -
Kaji dan catat frekuensi, warna, konsistensi, feses serta keadaan feses dan abdomen, bising usus, peristaltik usus.
-
Observasi input-output cairan
-
Berikan makan minum yang tidak merangsang saluran cerna
-
Jaga kebersihan kulit daerah perineal
-
Timbang BB 2x/ hari
-
Kolaborasi dengan dokter dalam pelaksanaan/ pemberian program therapy.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.L DENGAN DEMAM THYPOID DI KAMAR 18.1 BANGSAL TJAN BARAT RUMAH SAKIT Dr. OEN SOLO BARU Pengkajian dilakukan pada hari Rabu, tanggal 7-11-2007 pukul 22.00 di ruang Tjan Barat kamar 18.1 dengan metode alloanamnesa, autoanamnesa dan status klien. A. Identitas 1. Klien Nama
: An.L
Umur
: 4 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Sukoharjo
Pekerjaan/ Pendidikan : Agama
: Islam
Status
:-
2. Penanggung jawab Nama
: Tn.R
Umur
:-
Jenis kelamin
: Laki-laki
Hubungan
: Ayah kandung
Pekerjaan
: Buruh
Sumber biaya
: Sendiri
Alamat
: Sukoharjo
3. Diagnosa medis Dx Medis
: Demem Thypoid
Dokter yang merawat : dr. Pongky Suryotriwati, Sp.A B. Riwayat Penyakit 1. Riwayat penyakit sekarang Ibu klien mengatakan selama 4 hari klien panas. Panasnya naik turun dan meningkat terutama sore hari, klien batuk pilek kemudian pada tanggal 6
Nopember 2007 kurang lebih jam 19.30 WIB klien dibawa ke RS Dr. Oen Solo Baru. Keluarga klien mengatakan dulu klien pernah mondok di rumah sakit karena sakit tipoid. 2. Riwayat penyakit dahulu Ibu klien mengatakan anaknya mudah sakit apalagi kalau kecapekan, klien sering sakit batuk pilek dan demam. 3. Riwayat penyakit keluarga Ibu klien mengatakan dulu ibu klien pernah mengalami keguguran saat kehamilan pertama. Ibu klien mengatakan keluarganya maupun suaminya tidak ada riwayat penyakit menurun. C. Pengkajian Pola Fungsional Gordon 1. Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan Ibu klien mengatakan bahwa pada waktu bayi anak sering sakit, biasanya disentri, pernah juga klien mengalami radang paru-paru. Ibu klien rutin memeriksakan anaknya ke dokter. Setelah dibawa ke dokter penyakit klien sembuh. Ayah klien kadang tidak sengaja merokok didekat anaknya. Anak setiap hari selalu bermain dengan teman-temannya. Ibu klien mengatakan badan anak panas/ demam, pusing dan lemas. Ibu klien mengatakan tidak tahu tentang penatalaksanaan demam. 2. Pola nutrisia metabolik Waktu bayi klien diberi ASI sampai umur 2 tahun. Mulai umur 3 tahun klien tidak mau minum susu tambahan. Klien suka sekali makan bakso, buah anggur dan kelengkeng. Makanan yang tidak disukai makanan yang pedas-pedas. Orang tua klien terbiasa memberi vitamin pada anaknya. Berat badan lahir anak 3,3 kg, sedangkan berat badan sekarang umur 4 tahun setelah 14 kg. Klien tidak mengalami masalah dengan kulitnya. 3. Pola eliminasi Ibu klien mengatakan kebiasakan klien buang air besar 2 hari 1 kali. Sedangkan buang air kecil 7x sehari. Ibu klien mengatakan sejak usia 2 tahun anaknya telah diajari cara sopan santun saat BAB atau BAK.
4. Pola aktivitas latihan Orang tua klien mengatakan klien mandi 2x sehari di kamar mandi dengan sabun dengan bantuan ibunya. Aktivitas sehari-hari yang dilakukan klien adalah menghabiskan waktunya bersama ibunya, terkadang klien ikut TPA di suatu masjid dekat rumahnya. Klien pun tampak aktif dalam kehidupan sehariannya. Klien terkadang masih membutuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, toeliting, makan serta berpakaian. 5. Pola istirahat dan tidur Orang tua klien mengatakan dalam istirahat dan tidurnya cukup dan terbiasa tidur mulai pukul 20.00 WIB dan bangun 05.00 WIB dengan posisi terlentang kadang miring dengan gerakan tubuh tidak leluasa karena terpasang infus dan karena kondisinya saat ini. 6. Pola persepsi kognitif Anak tampak tidak ada kelainan dalam perkembangannya, respon anak untuk bicara baik, bisa diajak bicara dengan jawaban yang sesuai. 7. Pola persepsi diri konsep diri Ibu klien mengatakan bahwa klien adalah anak yang periang, banyak teman tidak pernah takut dan tidak merasa kesepian. 8. Pola peran hubungan Ibu klien mengatakan bahwa klien tinggal bersama ke dua orang tuanya, klien merupakan anak tunggal dalam keluarga ini klien sangat dekat dengan kedua orang tuanya. 9. Pola seksualitas Klien menyadari bahwa dirinya anak perempuan. Orang tua klien mengatakan bahwa selama ini klien tidak pernah menanyakan mengenai seputar seksualitas. 10. Pola koping toleransi terhadap stress Ibu klien mengatakan klien sering marah jika keinginannya tidak terpenuhi dan klien sering takut pada orang yang belum dikenalnya.
11. Pola nilai keyakinan Orang tua klien yakin akan kesembuhan anaknya, orang tua hanya bisa berdoa dan pasrah pada Tuhan atas kesembuhan anaknya. D. Keadaan Kesehatan saat ini 1. Diagnosa Medis : Demam thypoid 2. Obat-obatan Cortidex ½ amp/ 8 jam
Vektrin 3 x ½ cth
Vit C 1 amp/hari
Sanmol 3 x 1 ¼ cth
Trolit 2 x ½
Sporektik 2 x 30 mg
Imboost 2 x 1 cth 3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tanggal
: 07-11-2007
No RM : 001-162683/Tjan F18.01
Dokter
: dr. Pongky Suryotri, Sp.A
Nama : An.L (4th) Alamat : Tambak 2/2 Grogol Sukoharjo
Jenis Pemeriksaan Hematology
Hasil
Normal
Hemoglobin (balita)
10.9
12-14
g/dl
Hematokrit (balita)
33
36-42
vol%
6.500
6.000-13.000
/mm3
112.000
150.000-450.000
U/L
Anti-dengue IgG
Negatif
Negatif
Anti-dengue IgM
Negatif
Negatif
Leukosit (anak) Trombosit Immuni serologi Anti-dengue
Laboratorium
Satuan
Keterangan
Tanggal
: 07-11-2007
No RM : 001-162683/Tjan F18.01
Dokter
: dr. Pongky Suryotriwati, Sp.A Nama
: An.L (4th)
Alamat
: Tambak 2/2 Grogol Sukoharjo
Jenis Pemeriksaan Hematologi
Hasil
Normal
Leukosit (anak)
7.100
6.000-13.000
/mm3
135.000
150.000-450.000
U/L
Negatif
Negatif
S. Parathypi OA
1/80
Negatif
S. Parathypi OB
Negatif
Negatif
S. Parathypi OC
1/80
Negatif
S. Thypi H
Negatif
Negatif
S. Parathypi HA
Negatif
Negatif
S. Parathypi HB
Negatif
Negatif
S. Parathypi HC
Negatif
Negatif
Trombosit
Satuan
Immuno serologi Widal S. Thyphi O
E. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum : Kondisi umum lemah 2. TTV
: S = 36,60C N = 92 x/mnt
R = 24 x/mnt TD = 90/70 mmHg
3. BB
: 15 kg
4. Mata
: Tidak cowong, tidak ada masalah
5. Hidung
: Bersih
6. Mulut
: Bersih
7. Telinga
: Simeteris, bersih
8. Leher
: Tidak ada kaku kuduk
9. Dada
: Simetris
10. Jantung
: Normal
Keterangan
11. Paru-Paru
: Normal
12. Abdomen
: Tidak kembung
13. Genetalia
: Bersih
14. Ekstremitas
: Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah normal
15. Kulit
: Lembab
F. Pemeriksaan Perkembangan 1. Motorik kasar Klien mampu berdiri 1 kaki selama 4 detik, berdiri 1 kaki selama 3 detik, melompat dengan 1 kaki. 2. Motorik halus Klien mampu mencontoh kotak ( ), klien mampu menggambar orang dengan 5 bagian tubuh, klien mampu memilih garis yang lebih panjang, klien mampu menggambar orang 3 bagian, klien mampu mencontoh lingkaran ( ). 3. Personal sosial Klien mampu mengambil makanan sendiri, klien mampu menggosok gigi tanpa bantuan, bermain kartu dan mampu berpakaian tanpa bantuan. 4. Bahasa Klien mampu menghitung 5 kubus, mengetahui 3 kata sifat, mengartikan 5 kata, menyebut 4 warna, mengerti 4 kata depan. Pembicaraan klien dapat dimengerti, klien mampu menyebutkan 4 kegiatan dan 3 kegunaan benda.
PENGKAJIAN DATA DASAR
1. Data Subyektif Ibu klien mengatakan : -
Badan anaknya panas dan pusing
-
Tidak tahu tentang penatalaksanaan demam
-
Badan anaknya lemas
2. Data Obyektif -
Saat dipalpasi badan klien teraba panas
-
S = 390C, N = 100 x/mnt, RR = 25 x/mnt
-
Kulit klien tampak kemerahan
-
Ibu klien tampak bingung dan gelisah
-
Hasil pemeriksaan laboratorium :
-
Hb
= 10,9 gr/dl
Hct
= 33 vol%
Trombosit
= 112.000 U/L
Klien tampak lemah
ANALISA DATA
Hari/ tgl Rabu
Data DS : Ibu
Problem
klien
mengatakan Hipertermi
7-11-
badan anaknya panas dan
07
pusing
22.00
Etiologi
TTD
Proses
APPK
penyakit
DO : - Saat dipalpasi badan klien teraba panas - S = 390C - N = 100 x/mnt - Kulit
Rabu
klien
tampak
kemerahan DS : Ibu klien mengatakan Kurang
7-11-
tidak
tahu
tentang pengetahuan
07
penatalaksanaan demam
DO : Ibu klien tampak bingung demam
Kamis
dan gelisah DS : Ibu klien
07
mengatakan Perlindungan
badan anaknya lemas
APPK
informasi
penatalaksanaan
22.00
8-11-
Keterbatasan
tidak efektif
Abnormalitas
APPK
sel darah
DO : - Klien tampak lemah
08.00
- Hasil pemeriksaan lab - Hb
: 10,9 gr/dl
- Hct
: 33 vol%
- Trombosit : 112.000 U/L
DAFTAR MASALAH N
Tgl
o
Ditemukan
Masalah Keperawatan
Tgl Teratasi
TTD
D x 1
7-11-2007
Hipertermi yang berhubungan dengan
APPK
2
22.00 7-11-2007
proses penyakit Kurang pengetahuan penatalaksanaan
APPK
22.00
demam
8-11-2007
keterbatasan informasi Perlindungan tidak
08.00
berhubungan dengan abnormalitas sel
3
yang
berhubungan efektif
dengan yang
APPK
darah
PERENCANAAN N o
Rencana
TTD Nama
D
Tujuan (NOC & Indikator)
Intervensi (NIC &
x 1
Tujuan
: Intervensi :
termoregulasi klien
Aktifitas) APPK
- Observasi TTV
membaik
tiap 4 jam
pada tanggal 10 - Anjurkan Nopember
2007
ibu
klien
untuk
dengan :
memberikan
Kriteria hasil
minum
No
1 2 3
4 5
In 1 2 di kat or Temperature tubuh DBN Tidak ada sakit kepala Tidak ada perubahan warna kulit abnormal Nadi DBN RR DBN
3
yang
adekuat - Berikan kompres
air
hangat - Anjurkan
pada
orang tua untuk tidak
memberi
selimut tebal - Laksanakan
Keterangan :
terapi
1. Tidak
untuk pemberian
pernah
sesuai harapan 2. Jarang
sesuai
harapan 3. Kadang
sesuai
harapan
- Cairan 20 tpm Ratan ½ gr/8
sesuai
harapan 5. Selalu
: intravena RA
harapan 4. Sering
dokter
jam Cortidex
sesuai
½
gr/8jam - Obat oral Imboost 2x1 Vectrin 3x ½ sdt KLP sanmol 3
2
Tujuan
x1¼ Status Intervensi :
:
koagulasi
pada - Observasi
klien dalam batas
sel
normal
pada
terutama
tanggal
11
Nopember
Hct,
2007
darah Hb,
trombosit
- Catat
Kriteria hasil
1 2 3 4 5 6
nilai
leukosit
dengan : No
APPK
peningkatan/
In 1 2 di kat or Perdarahan Petekie Leukosit Hematokrit hemoglobin Trombosit
3
perbaikan
dari
nilai sel darah - Anjurkan pasien untuk bed rest - Anjurkan kepada
orang
tua
untuk
Keterangan :
membatasi/
1. Penyimpangan
mengurangi
sangat berat
aktifitas klien
2. Penyimpangan berat 3. Penyimpangan sedang 4. Penyimpangan ringan 5. Tidak 3
ada
penyimpangan Tujuan : Orang tua Intervensi klien
mampu - Kaji
APPK tingkat
memahami tentang
pengetahuan
penatalaksanaan
orang
demam
pada
tentang
tanggal
9
tua
penatalaksanaan
Nopember
2007
dengan :
demam - Berikan
Kriteria hasil
penyuluhan
No
kesehatan
1
2
3
Indi 1 2 kat or Mendeskripsikan perawatan/ penatalaksanaan demam yang tepat Menjelaskan tujuandari penatalaksanaan demam Mendemonstrasika n prosedur
penatalaksanaan demam Anjurkan orang tua klien untuk melakukan yang telah
diajarkan
ketika
Keterangan : 1. Tidak
tentang
sama
pasien
demam
sekali 2. Terbatas 3. Kadang 4. Sering 5. Selalu
CATATAN KEPERAWATAN Hari/
No
Tgl
Dx
Tindakan Keperawatan dan Respon
TTD Nama
Jam Rabu, 7-1107 22.00
1
Memberikan terapi dokter injeksi cortidex ½ amp per Kris IV RS : RO : Obat masuk, tetesan infus lancar
23.30
1
Mengobservasi suhu klien
Kris
RS : Ibu klien mengatakan badan klien masih panas 23.30
1
RO : S = 38,30C Memberikan kompres air hangat
Wahyu
RS : 23.45
1
RO : Kompres pada dahi dan aksila klien Menganjurkan orang tua untuk memberi minum yang Wahyu cukup RS : Keluarga klien mengatakan “Ya” RO : - Keluarga kooperatif - Keluarga memberikan air putih
Kamis, 8-1107
1
Mengobservasi suhu klien
02.00
RS : -
04.30
RO : S : 380C Mengobservasi TTV
1
Kris
Wahyu
RS : RO : S : 37,50 04.45
05.20
1
1
N : 99 x/mnt
TD : 100/80 mmHg R : 23 x/mnt Memberikan obat penurun panas pyrex 1 ¼
Perawa
RS : -
t
RO : Obat masuk sesuai dosis Mengganti set infus
Perawa
RS : Klien mengatakan sakit
t
RO : Klien terpasang infus ditangan kanan, tetesan 08.00
1
infus lancar Mengukur suhu tubuh klien
Koan
RS : RO : S : 370C 08.10
1
Badan klien teraba hangat Memberikan terapi dokter injeksi cortidex 1/1 amp per Katrina IV RS : Klien mengatakan sakit saat obat masuk RO : Obat injeksi masuk per infus, tetesan infus lancar
08.10
1
Memberikan obat oral vectrin ½ sdt, imboost 2x1
Katrina
RS : Ibu klien mengatakan mau minum obat 08.15
2
RO : Obat oral diminum klien Menganjurkan pada ibu klien untuk mendorong klien Koan minum juice jambu yang diberikan RS RS : Ibu klien mengatakan “ya”
10.30
1
RO : Klien mau minum juice jambu Mengukur TTV
Ratna
RS : RO : TD : 90/70 mmHg 11.00
2
N : 88 x/mnt
S : 360C R : 21 x/mnt Mencatat peningkatan/ perbaikan sel darah
Katrina
RS : RO : Hasil pemeriksaan lab menunjukkan peningkatan - Hb dari 11,1 gr/dl menjadi 11,3 gr/dl - Hct dari 33 vol% menjadi 34 vol % - Leukosit dari 7100/mm3 menjadi 8500/mm3 12.00
1
- Trombosit dari 135.000 menjadi 147.000 U/L Memberikan terapi dokter inheksi Ratan ½ amp per IV
Utami
RS : RO : Klien menangis saat obat dimasukkan 12.00
1
Tetesan infus lancar Memberikan obat oral Vectrin ½ sdt
Utami
RS : Klien mengatakan mau minum obat 12.30
1
RO : Obat diminum klien Mengganti cairan infus RA 22 tpm
Ratna
RS : RO : Cairan infuse menetes dengan lancar 22 tpm Kamis, 8-1107
Mengobservasi TTV klien
14.30
RS : RO : TD : 90/70 mmHg
15.00
1
Ester N : 92 x/mnt
S : 36,60C R : 24 x/mnt Memandikan klien dan menganjurkan orang tua agar Ester
klien
menghindari
faktor
yang
mengakibatkan
perdarahan (memakai sikat gigi yang lunak) RS : Orang tua klien mengaakan mau mengikuti anjuran perawat 16.15
1
RO : Orang tua klien mengerti Memberikan terapi obat dari dokter injeksi Cortidex ½ Ina amp per IV RS : Klien mengatakan sakit saat obat masuk
16.15
1
RO : Obat masuk, tetesan infus lancar Memberikan obat oral sporetic 2x30 mg, Trolh 3 x ½
Ina
RS : Klien mau minum obat 17.45
1
RO : Obat diminum klien Menganjurkan klien untuk bedrest
Ester
RS : Klien mengatakan “ya” RO : Klien menganggukkan kepala sambil mengatakan ya 18.30
1
Klien senyum Mengobservasi suhu klien
Ina
RS : Orangtua klien mengatakan badan anaknya sudah tidak panas RO : S : 36,20C 19.05
1,3
Badan klien teraba hangat Menganjurkan orang tua klien
untuk
tidak Ester
memberikan selimut tebal pada klien saat badan klien panas RS : Orang tua klien mengatakan “ya” 20.15
1
RO : Orang tua klien kooperatif Mengganti cairan infus RA 22 tpm
Ester
RS : 22.00
1
RO : Tetesan infus lancar 22 tpm Memberikan terapi dokter injeksi Cortidex ½ mg per Ditya IV RS : Klien mengatakan sakit
22.30
1
RO : Obat masuk, tetesan infus lancar Mengukur suhu klien
Putrid
RS : RO : S = 36,40C Mengobservasi KU pasien
00.00
Ditya
RS : RO : Klien tampak tidur nyenyak Jum’at 9-1107
1
04.00 05.00
Memberikan injeksi Ratan ½ amp per IV
Ditya
RS : 1
RO : Obat masuk, tetesan infus lancar Mengukur TTV
Putri
RS : -
05.30
1
RO : TD : 90/70 mmHg
N : 95 x/mnt
S : 360C Mengganti cairan
R : 22 x/mnt Ditya
RS : RO : Tetesan infus lancar 22 tpm Mengobservasi KU pasien
08.00
Ratna
RS : Ibu klien mengatakan anaknya tidak rewel, tidak panas minum juice jambu habis ± ¾ gelas RO : Sisa juice jambu sedikit ¼ gelas 08.15
1
Klien tampak tenang Memberikan injeksi Cortidex ½ amp per IV
Kris
RS : Klien mengatakan sakit RO : Klien menangis 08.15
1
Obat masuk, tetesan infus lancar Memberikan obat oral Trolit 2 x ½ sdt, Imboost 2x1 Ratna sdt, vectrin 3 x ½ ctn, Sanmol 3 x 1 ½ cth, Sporetik 2 x 30 mg RS : RO : Obat oral ditaruh dimeja
08.15
3
Obat oral tidak langsung diminum oleh klien Memberikan Penkes RS : Orangtua
klien
mengatakan
anaknya
Katrina tidak
mengeluh dokter memperbolejkan klien pulang
RO : Orang tua klien menjawab pertanyaan daerah baik Memberikan terapi bermain
08.30
Katrina
RS : RO : Klien
terlihat
senang,
menikmati
suasana
bermain 10.00
Klien aktif, hasil mewarnai bagus Mengevaluasi KU pasien
1
RS : Keluarga
klien
mengatakan
Wahyu anaknya
tidak
mengeluh dokter memperbolehkan klien pulang RO : Klien tampak tenang, keadaannya sudah baik. EVALUASI Hari/
No
Tgl
Dx
Jam Jum’at
Evaluasi (SOAP)
Ttd Nama
1
S : Orang
tua APPK
9-11-07
klien
10.00
mengatakan klien
sudah
tidak panas O : TD
:
90/70mmHg N : 92 x/mnt S : 370C RR : 24 x/mnt No
Indik
1
1. 2. 3.
ator Temperature tubuh DBN Tidak ada sakit kepala Tidak ada perubahan
4.
warna kulit abnormal Nadi DBN
5.
RR DBN
A : Klien
selalu
menunjukkan termoregulasi yang baik P : Rencana tindakan 10.00
2
dihentikan S :-
APPK
O: No
Indik
1
ator Perdarahan Petekie Leukosit Hematokrit Hemoglobin Trombosit
1. 2. 3. 4. 5. 6.
A : Status koagulasi klien mengalami penyimpangan ringan P : - Menganjurkan orang tua klien untuk membatasi aktivitas - Menganjurkan orang tua klien untuk
meningkatkan intake makanan yang
kaya
Vit.C dan Vit.K 10.00
3
(juice jambu) S : Orang tua APPK klien mengatakan senang setelah diberikan penyuluhan O: No 1.
Indik
1
ator Mendeskripsikan perawatan/ penatalaksanaan
demam
2.
yang tepat Menjelaskan ujuan dari
3.
penatalaksanaan demam Mendemonstrasikan prosedur
perawatan
demam A : Orang
tua
klien mampu memahami penatalaksana an demam P : Menganjurkan orang
tua
klien
untuk
melakukan yang
telah
diajarkan ketika pasien demam
FORMAT PENILAIAN PRAKTEK BERMAIN N o I
Kegiatan Laporan Persiapan 1. Identitas 2. Pengkajian tumbuh kembang a. Motorik kasar b. Motorik halus c. Personal sosial d. Bahasa e. Imunisasi 3. Pengkajian kondisi klinis a. Keluhan utama b. Tanda vital c. Terapi terakhir d. BB/TB 4. Rencana bermain a. Jenis permainan sesuai usia tumbuh kembang b. Jenis permainan sesuai tujuan permainan c. Alat permainan sesuai tujuan permainan
Nilai 0 1 2
d. Alat permainan sesuai jenis permainan e. Tujuan permainan sesuai usia tumbuh kembang II
f. Tujuan permainan sesuai kondisi klinis anak Pelaksanaan 1. Jenis permainan sesuai kondisi klinis anak 2. Stimulasi bagi kognitif 3. Stimulasi bagi psikomotor 4. Stimulasi terhadap afektif 5. Melibatkan keluarga/ortu 6. Melakukan komunikasi yang baik dengan anak, keluarga, orang tua 7. Modifikasi rencana bermain sesuai prinsip 8. Respon anak keluarga terhadap mahasiswa 9. Inisiatif
III
10. Kreativitas Laporan Hasil 1. Waktu sesuai rencana 2. Kesesuaian materi dengan rencana 3. Kesesuaian alat dengan rencana 4. Respon orang tua dan anak
5. Pengumpulan laporan tepat waktu Ket : 0 = Tidak dilakukan; 1 = Tidak sempurna; 2 = Sempurna Pembimbing Skore x100 Nilai = 62 (Endah P.)
FORMAT PENILAIAN PENYULUHAN A. Rencana Penyuluhan N
Aspek Penilaian
o 1.
TIU & TIK memenuhi standar performance, kriteria,
2.
kondisi, batas waktu, 3 domain, pokok bahasan Materi a. Lampiran isi materi berbobot
3.
b. Ditulis ringkas dengan buku sumber Sistematika KBM a. Sesuai metode b. Kegiatan dibagi dalam fase awal, kerja, akhir
4.
c. Ketepatan pengaturan waktu tiap fase Media a. Sesuai metode b. Isi jelas c. Menarik
5.
d. Komunikatif Alat Evaluasi : a. Berupa pertanyaan beserta jawaban/ demo ulang
6.
b. Menggambarkan pencapaian TIU & TIK Pemilihan metode sesuai dengan TIU & TIK
0
1
2
B. Pelaksanaan Penyuluhan N o 1.
Aspek Penilaian
0
Persiapan 1. Satpel lengkap dan sistematis 2. Media sesuai sasaran, materi, metode 3. Mempersiapkan klien/ keluarga dan lingkungan
2.
4. Menguasai materi Pelaksanaan 1. Mengulang kontrak 2. Menjelaskan tujuan 3. Kejelasan penyampaian 4. Penggunaan media
3.
5. Memotivasi keterlibatan klien/ keluarga Evaluasi 1. Melakukan evaluasi pada klien/ keluarga 2. Hasil evaluasi sesuai tujuan
4.
3. Penggunaan waktu efektif Penampilan 1. Kreatifitas tinggi 2. Ketelitian selama penkes 3. Ketenangan selama penkes
Catatan : Poin A dinilai Pembimbing Akademik Poin B dinilai Pembimbing lahan Ci Lahan Jumlah skor A + B x100 Nilai = Jumlah skor maksimal A + B (Endah P.)
1
2
BERMAIN A. Identitas Nama
: An.L
Umur
: 4 tahun
Alamat
: Tambak, RT 2/2, Grogol Sukoharjo
Agama
: Islam
Nama Ayah : Tn.R B. Pengkajian Tumbuh Kembang 1. Motorik kasar -
Berdiri 1 kaki 4 detik
-
Berdiri 1 kaki 3 detik
-
Melompat dengan 1 kaki
2. Motorik halus -
Mencontoh
-
Menggambar orang 5 bagian
-
Mencontoh, ditunjukkan
-
Memilih garis yang lebih panjang
-
Mencontoh
-
Menggambar orang 3 bagian
-
Mencontoh O
3. Personal sosial -
Mengambil makanan
-
Gosok gigi tanpa bantuan
-
Bermain ular tangga/ kartu
-
Berpakaian tanpa bantuan
4. Bahasa -
Menghitung 5 kubus
-
Mengetahui 3 kata sifat
-
Mengartikan 5 kata
-
Menyebutkan 4 warna
-
Menyebutkan 4 kata depan
-
Bicara semua dimengerti
-
Mengerti 4 kegiatan
-
Mengetahui kegunaan 3 benda
5. Imunisasi Klien sudah memperoleh semua imunisasi wajib dan imunisasi tambahan. C. Pengkajian Kondisi Klinis -
Keadaan umum : klien sadar
-
TTV
: TD = 90/70 mmHg S = 36,80C N = 94 x/mnt R = 26 x/mnt
-
BB = 15 kg TB = 115 cm
BERMAIN A. Identitas Nama
: An.L
Umur
: 4 tahun
Alamat
: Tambak, RT 2/2, Grogol Sukoharjo
Agama
: Islam
Nama Ayah : Tn.R B. Pengkajian Tumbuh Kembang 1. Motorik kasar -
Berdiri 1 kaki 4 detik
-
Berdiri 1 kaki 3 detik
-
Melompat dengan 1 kaki
2. Motorik halus -
Mencontoh
-
Menggambar orang 5 bagian
-
Mencontoh, ditunjukkan
-
Memilih garis yang lebih panjang
-
Mencontoh
-
Menggambar orang 3 bagian
-
Mencontoh O
3. Personal sosial -
Mengambil makanan
-
Gosok gigi tanpa bantuan
-
Bermain ular tangga/ kartu
-
Berpakaian tanpa bantuan
4. Bahasa -
Menghitung 5 kubus
-
Mengetahui 3 kata sifat
-
Mengartikan 5 kata
-
Menyebutkan 4 warna
-
Menyebutkan 4 kata depan
-
Bicara semua dimengerti
-
Mengerti 4 kegiatan
-
Mengetahui kegunaan 3 benda
5. Motorik kasar -
Mampu berdiri 1 kaki 5 detik
-
Mampu berdiri 1 kaki 4 detik
-
Mampu melompat dengan 1 kaki
C. Pengkajian Kondisi Klinis -
Keluhan utama Klien sudah nyaman, tidak panas, KU baik, tidak pusing
-
Keadaan umum : klien sadar
-
TTV
: TD = 90/70 mmHg S = 36,60C N = 92 x/mnt R = 24 x/mnt
-
BB = 15 kg TB = 115 cm
RENCANA BERMAIN PROGRAM Topik
: Terapi bermain
Sub topik : Mewarnai gambar Sasaran
: An.L usia 4 tahun
Waktu
: 15 menit
A. Tujuan 1. TIU Setelah diajak bermain diharapkan anak dapat melanjutkan tumbuh kembangnya mengembangkan, kreativitas lewat pengalaman bermain dan meningkatkan kemampuan anak. 2. TIK Setelah diajak bermain selama 15 menit anak diharapkan : -
Kognitif
: Klien mampu menyebutkan 90%warna yang dipilih
-
Psikomotor : Klien mampu mewarnai 90%gambar dengan baik
-
Afektif
: Klien menunjukkan perilaku senang, 90% mengatakan senang setelah bermain.
B. Perencanaan 1. Jenis program bermain Mewarnai 2. Karakteristik permainan Melatih kesabaran, ketelitian 3. Karakteristik peserta
-
Usia 4 tahun
-
KU baik
-
Didampingi orang tua
-
Klien dapat duduk
4. Metode Demonstrasi 5. Alat yang digunakan - Kertas gambar - Pensil warna C. Strategi Pelaksanaan 1. Persiapan 2 menit -
Menyiapkan ruangan
-
Menyiapkan alat
-
Menyiapkan anak
2. Pembukuan 3 menit -
Perkenalan dengan anak dan keluarga
-
Menjelaskan tujuan dan maksud
3. Kegiatan 8 menit -
Anak diminta mewarnai gambar yang sudah disediakan
-
Dorong orang tua untuk memotivasi anak agar mau mewarnai
4. Penutup 2 menit Memberi reward pada anak atas hasil karyanya. D. Evaluasi RS : Anak mengatakan “Senang setelah menggambar” RO : - Pencapaian kemampuan kognitif 80% - Pencapaian kemampuan motorik 70% - Pencapaian kemampuan bahasa 80%
RENCANA PENYULUHAN Nama Pasien
: An.L
Waktu Pelaksanaan
: 1 x 18 menit
Umur Pasien
: 4 th
Sasaran
: Orang tua dari pasien yang mengalami demam
Dx Medis
: Obs. Febris
Judul/ Topik
: Penatalaksanaan Demam
Tujuan Umum
: Setelah diberikan penyuluhan selama 1x18 menit orang
Dx Keperawatan : Kurangnya pengetahuan tentang
Penatalaksanaan demam ybd keterbatasan
orang tua yang anaknya mengalami demam dapat
Informasi
memahami pengertian dan penatalaksanaan demam
Tujuan
Materi
Kegiatan Belajar Mengajar
Media
Metode
Evaluasi
Instruksional Khusus (TIK) 1. Orang tua klien 1. Pengertian demam 1. Pembukaan : 3 menit m,ampu
2. Penatalaksanaan
menyebutkan pengertian demam
demam dari
dengan
benar 2. Orang tua klien mampu
Leaflet Ceramah
1. Apakah pengertian demam?
P : Mengucapkan salam
Tanya
Jawab :
S : Menjawab salam
jawab
Demam
adalah
kenaikan
P : Mengulang kontrak
suhu tubuh di atas normal,
S : Mendengarkan
yakni di atas 370C, dimana
P : Menjelaskan
tujuan
penyuluhan S : Mendengarkan
kulit teraba hangat/ panas, muka tampak kemerahan,
tujuan
gelisah dan terkadang keluar
menyebutkan penatalaksanaan demam benar
dengan
penyuluhan
banyak keringat. Hal ini
2. Kegiatan inti : 10 menit
disebabkan oleh kelainan di
P : Menjelaskan
pengertian
dari demam S : Mendengarkan
suhu tubuh di otak. dengan
penuh perhatian
Jawab :
penatalaksanaan demam dengan
penuh perhatian P : Memberi
a. Mempertahankan masukan cairan secara adekuat b. Memberikan
kesempatan
bertanya
kompres
hangat basah c. Mengenakan pakaian yang
S : Menanyakan hal-hal yang belum jelas
tipis
(yang
menyerap
keringat)
P : Menjawab pertanyaan S : Mendengarkan
2. Apa saja penatalaksanaan demam?
P : Menjelaskan S : Mendengarkan
dalam system pengaturan
dengana
penuh perhatian 3. Penutup 5 menit P : Memberikan evaluasi pada
d. Memberikan
obat
anti
piretik (penurunan panas)
orang tua klien S : Menjawab pertanyaan P : Memberikan reinforcement positif berupa pujian S : Menerima pujian P : Mengucapkan penutup S : Menjawab salam
salam
View more...
Comments