Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan DHF
July 19, 2020 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan DHF...
Description
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada An. “M” di ruang perawatan Sakura RS. Bhayangkara PUSDIK GASUM Porong
Disusun oleh: Rosa evilina 10.041
Program studi D III Keperawatan Akademi keperawatan stikes Dian
Husada Mojokerto
Tahun ajaran 2010/2011
Lembar pengesahan
Laporan pendahuluan dan Asuhan keperawatan pada An. “M” dengan dengue haemorhagic fever (DHF), diruang perawatan Sakura RS. Bhayangkara pusik gasum Porong. Telah disetujui dan disahkan pada: Hari
:
Tanggal :
Mengetahui
Pembimbing ruangan
pembimbing klinik
Kepala ruangan
Laporan pendahuluan Dengue Haemorhagic Fever (DHF)
1. PENGERTIAN Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang Disebabkan oleh virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. (Chistantie efendy, 1995). Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak-anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam. DHF tergolong sejenis virus arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty betina.(Soeparman, 1990) Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah suatu penyakit akut yang disebarkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypty. (Soeparman, 1996) Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty yang terdapat pada anak-anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam. 2. ETIOLOGI Virus dengue sejenis arbovirus yang tergolong dalam family flavividae dan dikenal ada 4 serotif. Dengue 1 dan 2 ditemukan di irian ketika berlangsung perang dunia ke 2. Sedangkan dengue 3 & 4 ditemukan di filipina pada tahun 1953 – 1954. Virus dengue berbentung batang, bersifat termoragil, sensitif terhadap inaktifitas oleh diatiter dan natrium diaksikolat stabil pada suhu 70o C. Virus dengue dibawah oleh nyamuk aedes aegypty betina sebagai vektor ketubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut.
3. PATOFISIOLOGI Nyamuk Aides Agypty
Infeksi I
Manusia / Host
Imunisasi spesifik tak sempurna
Infeksi ke II / ulangan
DBD Virtemia
Hipoxia jaringan
Metabolisme unaerob Peningkatan asam laktat
Anaphilatoksin
Agregasi trombosit
Hepatomegali Gangguan trombosit
fungsi
- DIC (Trombopati)
perdarahan - Lethargi - Lemas - Pusing
Intoleransi aktivitas
Pengaktifan komplement Komplek imun anti body
Nyeri, mual, muntah, anoreksia - Gangguan pemenuhan nutrisi - Nyeri
Syok hypovolemik - Gangguan keseimbangan cairan elektrolit - Gangguan perfusi jaringan
Gangguan rasa nyaman
- Virus pengaktivan Pelepasan zat (gradinin, serotin, trombin, histamin)
Merangsang PGE di hipotalamus Hipertermi
Gangguan pola istirahat / tidur
Virus akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty dan akan bereaksi dengan antibodi. Menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi, merupakan faktor
penyebab terjadinya pendarahan hebat, terutama pendarahan pada saluran gastrointestinal. 4. MANIFESTASI KLINIS Demam tinggi selama 5-7 hari Pendarahan terutama pendarahan bawah kulit Epistaksis, hematomesis melena, hematuri, petekia Mual muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan ulu hati Sakit kepala Pembengkakan sekitar mata Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening Tanda – tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah)
5. KLASIFIKASI DHF a) Derajat 1 Demam disertai gejala klinis lain atau pendarahan spontan. Uji turnikuet positif, trombositopeni, dan hemokonsentrasi. b) Derajat 2 Derajat 1 disertai pendarahan spontan dan pendarahan lain dikulit c) Derajat 3 Kegagalan sirkulasi, nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin, lembab, gelisah. d) Derajat 4 Renjatan berat, denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur atau dengue syok sindrom (DSS)
6. ASUHAN KEPERAWATAN TEORI a. Pengkajian I. Identitas II. Keluhan utama III. Riwayat penyakit sekarang IV. Riwayat penyakit dahulu V. Riwayat penyakit keluarga VI. Pola fungsi kesehatan b. Diagnosa dan Intervensi 1) Diagnosa : gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output yang berlebihan. Intervensi : - Pantau output dan intake cairan R/ untuk mengetahui tingkat dehidrasi pasien - Observasi TTV R/ untuk mengetahui perkembangan pasien - Kolaborasi dengan tim medis R/ untuk pemberian obat 2) Diagnosa : gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah. Intervensi : - Berikan makan sesuai dietnya R/ untuk memenuhi nutrisi - Monitor intake dan output R/ untuk mengetahui keseimbangan nutrisi - Kolaborasi dengan tim medis R/ untuk pemberian obat 3) Diagnosa : gangguan istirahat tidur berhubungan dengan mekanisme koping yang tidak adekuat intervensi : - Ciptakan lingkungan yang aman dan tenang R/ agar dapat beristirahat - Memberikan HE tentang pentingnya istirahat R/ agar pasien mengetahui pentingnya istirahat
DAFTAR PUSTAKA Arif, mansjoer dkk. 2001. Kapita selekta kedokteran. Jakarta: media aes CV laprus FKUI Marlyn E, donges. 2001. Rencana asuha keperawatan. Jakarta : EGC Nasrul, efendi. 1995. Pengantar proses keperawatan. Jakarta : EGC Syaifudin. 1997. Anatomi fisiologi. Jakarta : EGC Syifia A, price. 1995. patofisiologi. Jakarta : EGC
ASUHAN KEPERAWATAN Pada pasien DHF A. PENGKAJIAN I. Identitas Nama : An. “M” Umur : 8 tahun No. Registrasi : 032961 Alamat : kedan sari RT. 20 RW. 06 Pekerjaan : pelajar Tanggal MRS : 30 januari 2012 Diagnosa medis : DHF Jenis kelamin : Laki - laki Agama : islam Nama orang tua : Moch. Zainul Pekerjaan orang tua : BRIPDA
II.
Keluhan Utama Ibu pasien mengatakan anaknya panas ± 3hari, mual muntah dan diare ± 4 kali sehari.
III.
Riwayat Penyakit Sekarang Ibu pasien mengatakan anaknya sehari BAB ± 4 kali sehari berbentuk cair, sering muntah, pasien lemas dan panas sudah 3 hari sejak tanggal 28 januari 2012. Kemudian pada tanggal 30 januari dibawa ke IGD RS. Bhayangkara porong, dan dirawat inap diruang sakura.
IV.
Riwayat Penyakit Dahulu Ibu pasien mengatakan pada tanggal 27 januari 2012 pasien dibawa ke IGD RS. Bhayangkara porong dengan keluhan pusing, mual, mulut pahit, dan badan demam.
V.
Riwayat Penyakit Keluarga Ibu pasien mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak ada yang pernah terkena penyakit demam berdarah atau DHF.
VI.
Riwayat psikologi Selama berada di rumah sakit pasien merasa cemas.
VII.
Pola aktifitas sehari – hari Pola eliminasi » Sebelum MRS : BAB : lebih dari 3 kali sehari, dengan konsistensi cair atau encer. BAK : 4 – 5 kali sehari, dengan konsistensi warna kuning jernih. » Selama MRS : BAB : 1- 2 kali sehari, dengan konsistensi lembek agar encer. BAK : 5 – 6 sehari, dengan konsistensi warna kuning agak keruh Pola nutrisi » Sebelum MRS : pasien makan 3 kali sehari, dengan porsi agak besar atau ± 10 sendok. Minum ± 7 air putih gelas perhari, dan susu pada pagi dan malam. » Selama MRS : pasien makan 3 kali sehari, dengan porsi kecil dan tidak habis atau ± 4 sendok. Minum ± 5 gelas air putih perhari dan 2 kaleng sari buah. Pola istirahat tidur » Sebelum MRS : pasien tidur disiang hari ± 2 jam perhari, mulai jam 13.00 – 15.00 WIB. Dan ± 8 jam pada malam hari, pada jam 21.00 – 06.00 WIB. » Selama MRS : pasien tidak bisa tidur di siang hari. Dan ± 7 jam pada malam hari. Pada jam 22.00 – 06.00 WIB. Pola kebersihan diri
a.
b.
c.
d.
» Sebelum MRS : pasien mandi dan gosok gigi 2 kali sehari, pada pagi dan sore hari » Selama MRS : selama dirumah sakit pasien belum mandi, hanya diseka sekali sehari oleh keluarga.
B. Data Objektif 1. Pemeriksaan umum Keadaan umum lemas Kesadaran : komposmetis GCS : 4, 5, 6 BB : 36 kg S : 37,8o C N : 100 kali/ menit
2. Pemeriksaan fisik a. Kepala Simetris, persebran rambut merata, warna rambut hitam, kulit kepala bersih tidak berketobe. b. Mata Simetris, ikterus dan agak cowong, bersih tidak ada secret, dan isokor. c. Hidung Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, dan lubang hidung bersih tidak ada secret. d. Mulut Simetris, bibir sianosis, kering, dan ada sisa muntahan didalam mulut. e. Telinga Bentuk simetris, lubang telinga bersih. f. Leher Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. g. Dada atau thoraks Simetris, tidak ada suara nafas tambahan, weezing atau ronchi.
h. Abdomen Simetris, auskultrasi timpani. i. Integrumen Turgor kulit menurun, dan kulit kemerahan j. Ekstrimitas Bentuk kedua tangan dan kaki simetris, jumlah jari lengkap.
3. TERAPI 1. Infus NaCl 2. Ranitidin 3. Oradexon 4. Cefotaxim 5. Norages
: 20 tetes/ menit : 2 x 200 mg : 3 x 200 mg : 2 x 200 mg : 3 x 200 mg
Data penujang
Nama : an. “M”
tanggal : 31 jan 2012
Umur : 8 tahun
no. Reg : 032961
pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai normal
WBC
4,3
10*9/ L
4.0 – 10.0
LYM %
37,9
%
20.0 – 40. 0
MID %
10,9
%
1.0 – 15.0
GRAN %
51,2
%
50.0 – 70.0
LYM #
1,6
10*9/ L
0,6 – 4,1
MID #
0,5
10*9/ L
0,1- 1,8
GRAN #
2,2
10*9/ L
2.0 – 7.8
RBC
5,26
10*12/ L
4.00 – 5.50
HGB
14,6
g/ dl
12.0 – 16.0
HCT
37,3
%
42.0 – 49.0
MCV
71,1
Fl
82.0 – 92.0
MCH
27,7
Pg
27.0 – 31.0
MCHC
39,1
g/ dl
32.0 – 36.0
RDW_CV
11,4
%
11.5 – 14.5
RPW_SD
23,4
Fl
37.0 – 54.0
PLT
91
10*9/ L
150 – 450
MPV
19,3
Fl
7.4 – 10.4
PDW
23,6
Fl
10.0 – 14.0
PCT
0,1
%
0,10 – 0,27
Analisa Data Nama
: an. “M”
Umur
: 8 tahun
No. Reg : 032916
Data penunjanng DS: Ibu pasien mengatakan pasien panas, mual, muntah, dan diare ± 4 kali sehari. Do : keadaan umum lemah - kesadaran komposmetis - turgor kulit menurun - bibir pucat -mulut kering, dan pecah – pecah - mata cowong - tanda vital : S : 37O C N : 100X / menit BB : 36 kg
ETIOLOGI Mual, muntah, dan diare atau output yang berlebih
MASALAH Gangguan keseimbangan cairan
Diagnosa Keperawatan
Nama
: An. “M”
Umur
: 8 tahun
No. Reg : 032916
Tanggal muncul : 30 januari 2012 Diagnosa keperawatan Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output yang berlebih, ditandai oleh: - Turgor kulit menurun - Bibir pucat - Mulut kering dan pecah – pecah - Mata cowong - Tanda – tanda vital: S : 37,80 C N : 100x / menit BB : 36 kg
Intervensi Nama
: An. “M”
Umur
: 8 tahun
No. Reg : 032916
a. Diagnosa keperawatan Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output yang berlebih, ditandai oleh : -
Turgor kulit menurun Bibir pucat Mulut kering dan pecah – pecah Mata cowong Tanda – tanda vital: S : 37,80 C N : 100x / menit BB : 36 kg
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan dalam 1 x 24 jam kebutuhan cairan dan elektrolit dapat terpenuhi. Kriteria Hasil: - Tidak terjadi dehidrasi - Turgor kulit baik - Keadaan umum baik - Bibir tidak kering - Kebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi b. Intervensi 1. Bina hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien dan keluarga pasien. R/ agar pasien dan keluarga dapat bekerja sama dengan perawat. 2. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang pentingnya cairan dan elektrolit bagi tubuh.
3. 4. 5. 6.
R/ agar pasien mengerti tentang kebutuhan cairan tubuh. Anjurkan pasien untuk banyak minum. R / untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh Pantau intake dan output cairan R / untuk mengetahui keluar masuknya cairan Observasi tanda – tanda vital R / untuk mengetahui kondisi dan perkembangan pasien. Kolaborasi dengan tim medis R / untuk pemberian terapi cairan.
Implementasi
Nama
: An. “M”
Umur
: 8 tahun
No. Reg
: 032916
Tannggal : 30 januari 2012 Tindakan : 1. Melakukan komunikasi terapeutik pada pasien dan keluarga pasien dan menjelaskan tindakan yang dilakukan. 2. Menjelaskan pada keluarga pasien tentang penyakit pasien. 3. Anjurkan pasien dan keluarga pasien untuk memberi banyak minum pada pasien. ± 1500 – 2000 ml perhari, atau ± 8 gelas perhari. 4. Monitor output dan intake » intake : ─ air putih ± 6 gelas perhari ─ cairan infus 1000 ml perhari » output : ─ muntah 3 kali ± 200 ml ─ BAB 3 kali sehari konsistensi encer. 5. Mengobservasi tanda – tanda vital, dan keadaan umum. » keadaan umum lemah » S : 37,80 C » N : 100 kali / menit » BB : 36 kg 6. Berkolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi dan cairan. » infus NaCl : 20 tpm » Ranitidin : 2 x 200 mg » Oradexon : 3 x 200 mg » cefotaxim : 2 x 200 mg » Norages : 3 x 200 mg
Evaluasi Nama
: an. “M”
Umur
: 8 th
No. Reg
: 032916
Tanggal : 30 januari 2012 S : Ibu pasien mengatakan, pasien masih muntah ± 4 kali perhari dan BAB ± 3 kali perhari dengan konsistensi encer / cair O:
- keadaan umum lemah -
Mata cowong Bibir pucat Mulut kering dan pecah – pecah Turgor kulit menurun Tanda – tanda vital : ─ S : 37, 80 C ─ N : 100 x/ menit ─ BB : 36 Kg
A : masalah belum teratasi P : intervensi dilanjutkan, poin 4, 5, 6
Tanggal 31 januari 2012 S : ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak muntah, BAB 2 kali konsistensi agak padat. O:
- keadaan umum baik - Mata cowong - Bibir agak kering - Turgor kulit cukup baik
- Tanda – tanda vital : ─ S
: 360 C
─N
: 98 x/ menit
─ BB : 35 kg A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan, poin 5, 6
Catatan Perkembangan Nama
: an. “M”
Umur
: 8 th
No. Reg
: 032916
Tanggal 01 februari 2012 S : Ibu pasien mengatakan, pasien sudah tidak muntah, dan BAB sudah normal. O: keadaan umum cukup - Turgor kulit baik - Mukosa bibir lembab - Tanda – tanda vital ─ S : 360 C ─ N : 98 x/ menit ─ BB : 34 Kg A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan, pasien pulang
HE : 1. Anjurkan pasien untuk banyak minum 2. minum obat teratur 3. Anjurkan untuk menjaga kebersihan 4. Makan yang bergizi dan teratur.
View more...
Comments