Laporan Pendahuluan Copd
May 14, 2018 | Author: Ratna Lauranita | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Pendahuluan Copd...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD) DI RUANG SAKURA RSD Dr. SOEBANDI JEMBER
LAPORAN PENDAHULUAN disusun guna memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners (P3N) Stase Keperawatan Medikal Bedah (KMB)
oleh H!"r D#! Pr$!#!% S.Ke& NIM '''''*'*'
PROGRAM PENDIDIKAN PRO+ESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER *',
A. Re-!e# A$o/! A$o/! +!0!olo1!Re0&!r0!
Pernap Pernapasan asan adalah adalah pertuk pertukaran aran gas, gas, yaitu yaitu oksig oksigen en (O) (O) yang yang di!utu di!utuhka hkan n tu!uh tu!uh untuk meta!olisme meta!olisme sel
dan kar!ondio kar!ondioksida ksida ("O) yang yang dihasilkan dihasilkan dari
meta meta!o !olis lisme me terse terse!u !utt dikel dikelua uark rkan an dari dari tu!u tu!uh h mela melalu luii paru paru## $ung $ungsi si siste sistem m pernapasan adalah untuk mengam!il Oksigen dari atmosfer kedalam sel%sel tu!uh dan untuk mentranspor kar!on dioksida yang dihasilkan sel%sel tu!uh kem!ali ke atmosfer (Sloane, &'')# Organ%organ respiratorik uga !erfungsi dalam produksi wi*ara dan !erperan dalam keseim!angan asam !asa, pertahanan tu!uh melawan !enda asing, dan pengaturan hormonal tekanan darah# Sistem pernapasan pada manusia men*akup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan# +rutan saluran pernapasan yaitu rongga hidung % faring % laring % trakea % !ronkus % paru%paru (!ronkiolus dan aleolus) (Setiadi, &''-)#
') Sl2r Sl2r Per& Per&0 0 B1! B1! A$ A$00
a# .ong .ongga ga /id /idung ung (Cavum (Cavum Nasalis) Nasalis) /idu /idung ng di!e di!ent ntuk uk oleh oleh tulan tulang g seat seatii ( os) os) dan dan tula tulang ng rawa rawan n ( kartilago)# kartilago)# /idung di!entuk oleh se!agian ke*il tulang seati, sisanya terdiri atas kartilago dan aringan aringan ikat (connective connective tissue)# tissue)# Bagian Bagian dalam dalam hidung hidung merup merupaka akan n suatu suatu lu!ang lu!ang yang dipisa dipisahka hkan n menadi menadi lu!ang lu!ang kiri kiri dan kanan oleh oleh sekat sekat ( septum)# septum)# .ongga hidung mengandung ram!ut ( fimbriae ( fimbriae)) yang !erfungsi se!agai penyaring ( filter filter ) kasar terhadap !enda asing yang masuk# Pada permukaan (mukosa ( mukosa)) hidung terdapat epitel !ersilia yang mengandung sel go!let# Sel terse!ut mengeluarkan lendir lendir sehing sehingga ga dapat dapat menang menangkap kap !enda !enda asing asing yang yang masuk masuk ke dalam dalam saluran saluran pernapasan# Kita dapat men*ium aroma karena di dalam lu!ang hidung terdapat reseptor# .eseptor !au terletak pada cribriform plate, plate, didalamnya didalamnya terdapat terdapat uung dari saraf kranial 0 ( Nervous Nervous Olfactorius)# Olfactorius)# /idung !erfungsi se!agai alan napas, pengatur udara, pengatur kelem!a!an udara udara (humid (humidifik ifikasi asi), ), pengatu pengaturr suhu, suhu, pelind pelindung ung dan penyar penyaring ing udara, udara, indra indra pen*ium, dan resonator suara# $ungsi hidung se!agai pelindung dan penyaring dilakukan oleh i!rissa, lapisan lendir, dan en1im liso1im# 2i!rissa adalah ram!ut pada esti!ulum nasi yang !ertugas se!agai penyaring de!u dan kotoran (partikel
A. Re-!e# A$o/! A$o/! +!0!olo1!Re0&!r0!
Pernap Pernapasan asan adalah adalah pertuk pertukaran aran gas, gas, yaitu yaitu oksig oksigen en (O) (O) yang yang di!utu di!utuhka hkan n tu!uh tu!uh untuk meta!olisme meta!olisme sel
dan kar!ondio kar!ondioksida ksida ("O) yang yang dihasilkan dihasilkan dari
meta meta!o !olis lisme me terse terse!u !utt dikel dikelua uark rkan an dari dari tu!u tu!uh h mela melalu luii paru paru## $ung $ungsi si siste sistem m pernapasan adalah untuk mengam!il Oksigen dari atmosfer kedalam sel%sel tu!uh dan untuk mentranspor kar!on dioksida yang dihasilkan sel%sel tu!uh kem!ali ke atmosfer (Sloane, &'')# Organ%organ respiratorik uga !erfungsi dalam produksi wi*ara dan !erperan dalam keseim!angan asam !asa, pertahanan tu!uh melawan !enda asing, dan pengaturan hormonal tekanan darah# Sistem pernapasan pada manusia men*akup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan# +rutan saluran pernapasan yaitu rongga hidung % faring % laring % trakea % !ronkus % paru%paru (!ronkiolus dan aleolus) (Setiadi, &''-)#
') Sl2r Sl2r Per& Per&0 0 B1! B1! A$ A$00
a# .ong .ongga ga /id /idung ung (Cavum (Cavum Nasalis) Nasalis) /idu /idung ng di!e di!ent ntuk uk oleh oleh tulan tulang g seat seatii ( os) os) dan dan tula tulang ng rawa rawan n ( kartilago)# kartilago)# /idung di!entuk oleh se!agian ke*il tulang seati, sisanya terdiri atas kartilago dan aringan aringan ikat (connective connective tissue)# tissue)# Bagian Bagian dalam dalam hidung hidung merup merupaka akan n suatu suatu lu!ang lu!ang yang dipisa dipisahka hkan n menadi menadi lu!ang lu!ang kiri kiri dan kanan oleh oleh sekat sekat ( septum)# septum)# .ongga hidung mengandung ram!ut ( fimbriae ( fimbriae)) yang !erfungsi se!agai penyaring ( filter filter ) kasar terhadap !enda asing yang masuk# Pada permukaan (mukosa ( mukosa)) hidung terdapat epitel !ersilia yang mengandung sel go!let# Sel terse!ut mengeluarkan lendir lendir sehing sehingga ga dapat dapat menang menangkap kap !enda !enda asing asing yang yang masuk masuk ke dalam dalam saluran saluran pernapasan# Kita dapat men*ium aroma karena di dalam lu!ang hidung terdapat reseptor# .eseptor !au terletak pada cribriform plate, plate, didalamnya didalamnya terdapat terdapat uung dari saraf kranial 0 ( Nervous Nervous Olfactorius)# Olfactorius)# /idung !erfungsi se!agai alan napas, pengatur udara, pengatur kelem!a!an udara udara (humid (humidifik ifikasi asi), ), pengatu pengaturr suhu, suhu, pelind pelindung ung dan penyar penyaring ing udara, udara, indra indra pen*ium, dan resonator suara# $ungsi hidung se!agai pelindung dan penyaring dilakukan oleh i!rissa, lapisan lendir, dan en1im liso1im# 2i!rissa adalah ram!ut pada esti!ulum nasi yang !ertugas se!agai penyaring de!u dan kotoran (partikel
!erukuran !esar)# !es ar)# e!u%de!u ke*il dan kotoran (partikel (part ikel ke*il) yang masih dapat melewati melewati i!rissa akan melekat pada lapisan lapisan lendir dan selanutnya selanutnya dikeluarkan dikeluarkan oleh oleh refleks refleks !ersin !ersin## 4ika 4ika dalam dalam udara udara masih masih terdap terdapart art !akter !akterii (partik (partikel el sangat sangat ke*il), maka en1im liso1im yang menghan*urkan menghan*urkannya# nya# ari rongga rongga hidung, hidung, udara selanutnya akan mengalir ke faring (Somantri, &''-)#
5am!ar 6# 7natomi saluran pernapasan !agian atas
!# Sinus Paranasalis Sinus paranasalis merupakan daerah yang ter!uka pada tulang kepala# Sinus paranasalis terdiri dari sinus frontalis, sinus ethmoidalis, sinus sphenoidalis, dan sinus ma8ilaris# $ungsi sinus yaitu se!agai !erikut# 6# mem!antu menghangatkan dan humidifikasi meringankan !erat tulang tengkorak 3# mengatur !unyi suara manusia dengan ruang resonansi#
*# $aring $aring merupakan pipa !erotot yang !er!entuk *ero!ong (9 63 *m) yang letaknya letaknya mulai dari dasar tengkorak sampai persam!unga persam!ungan n dengan dengan esophagus esophagus pada ketinggian tulang rawan (kartilago) krikoid# $aring digunakan pada saat
digestion (menel (menelan) an) seperti seperti pada pada saat !ernaf !ernafas# as# Berdas Berdasark arkan an letakny letaknya, a, faring faring di!edakan menadi tiga yaitu: 6# di!elakang hidung (nasofaring ( nasofaring ) !erfungsi untuk menaga tu!uh dari inasi organisme yang masuk ke hidung dan tenggorokan# Nasofaring terdapat pada supe superi rior or di area area terda terdapa patt epite epitell !ersi !ersili liaa ( pseudo pseudo stratified ) dan dan tons tonsil il (adenoid), (adenoid), sertamerupak sertamerupakan an muara tube eustachius# eustachius# 7denoid atau faringeal tonsil !erada di langit%langit nasofaring# ;enggorokan dikelilingi oleh tonsil, adenoid, dan aringan limfoid lainnya# Struktur terse!ut penting se!agai mata rantai nodus limfatikus untuk menaga tu!uh dari inasi organisme yang masuk ke hidung dan tenggorokan# !elakang mulut (orofaring ) yang !erfungsi untuk menampung udara dari nasofaring dan makanan dari mulut# Pada orofaring terdapat tonsili palatina (posterior) dan tonsili lingualis (dasar lidah)# 3# !elakang faring (laringofaring ) yang yang !erfu !erfung ngsi si pada pada saat saat mene menelan lan dan dan resp respir iras asi# i#
%-> tahun 3# Pemeriksaan fisik dan la!oratorium: nafas pendek persisten dengan peningkatan dipsnea, infeksi sistem respirasi, auskultasi terdapat penurunan suara nafas meskipun dengan nafas dalam, whee1ing ekspirasi tidak ditemukan dengan elas, produksi sputum dan !atuk arang # /ematokrit IA'G ># Pemeriksaan antung: tidak teradi pem!esaran antung, "or pulmonal tim!ul pada stadium akhir A# .iwayat merokok !iasanya didapatkan, tetapi tidak selalu ada riwayat merokok
>) Patofisiologi Saluran napas dan paru !erfungsi untuk proses respirasi yaitu pengam!ilan oksigen untuk keperluan meta!olisme dan pengeluaran kar!ondioksida dan air se!agai hasil meta!olisme# Proses ini terdiri dari tiga tahap, yaitu entilasi, difusi dan perfusi# 2entilasi adalah proses masuk dan keluarnya udara dari dalam paru# ifusi adalah peristiwa pertukaran gas antara aleolus dan pem!uluh darah, sedangkan perfusi adalah distri!usi darah yang sudah teroksigenasi# 5angguan entilasi terdiri dari gangguan restriksi yaitu gangguan pengem!angan paru serta gangguan o!struksi !erupa perlam!atan aliran udara di saluran napas# Parameter yang sering dipakai untuk melihat gangguan restriksi adalah kapasitas ital (K2), sedangkan untuk gangguan o!struksi digunakan parameter olume ekspirasi paksa detik pertama (2P6), dan rasio olume ekspirasi paksa detik pertama terhadap kapasitas ital paksa (2P6=K2P) (Sherwood, &''6)# $aktor risiko utama dari PPOK adalah merokok# Komponen%komponen asap rokok merangsang peru!ahan pada sel%sel penghasil mukus !ronkus# Selain itu, silia yang melapisi !ronkus mengalami kelumpuhan atau disfungsional serta metaplasia# Peru!ahan%peru!ahan pada sel%sel penghasil mukus dan silia ini mengganggu sistem eskalator mukosiliaris dan menye!a!kan penumpukan mukus kental dalam umlah !esar dan sulit dikeluarkan dari saluran napas# Mukus !erfungsi se!agai tempat persemaian mikroorganisme penye!a! infeksi dan menadi sangat purulen# ;im!ul peradangan yang menye!a!kan edema aringan# Proses entilasi terutama ekspirasi terham!at# ;im!ul hiperkapnia aki!at dari ekspirasi yang memanang dan sulit dilakukan aki!at mukus yang kental dan adanya peradangan (5OG ' poin &) >'%AG 6 poin 3) 3A%@G & poin ) I3>G 3 poin *# yspnea s*ale MM."L 6) MM." ' Sesak dalam latihan !erat ' poin &) MM." 6 Sesak dalam !eralan sedikit menanak ' poin 3) MM." & sesak ketika !eralan dan harus !erhenti karena keha!isan napas 6 poin ) MM." 3 sesak ketika !eralan 6'' m atau !e!erapa menit & poin >) MM." tidak !isa keluar rumahJ sesak napas terus menerus dalam pekeraan sehari%hari 3 poin d# 8er*ise dihitung dari arak tempuh pasien dalam !eralan selama A menit 6) E 3>' meter ' poin &) &>' 3@ meter 6 poin 3) 6>'%&@ meter & poin ) I 6@ meter 3 poin
Berdasarkan skor diatas, angka harapan hidup dalam tahun pasien dapat diketahui dengan menumlahkan semua poin yang didapat# a# '%& points ?'G !# 3% points A-G *# >%A points >-G d# -%6' points 6?G
Komplikasi yang dapat mun*ul pada pasien PPOK yaitu se!agai !erikut# a# 0nsufisiensi pernapasan Pasien PPOK dapat mengalami gagal napas kronis se*ara !ertahap ketika struktur paru mengalami kerusakan se*ara ireersi!el# 5agal nafas teradi apa!ila
penurunan
oksigen
terhadap
kar!ondioksida
dalam
paru
menye!a!kan ketidakmampuan memelihara lau ke!utuhan oksigen# /al ini
akan mengaki!atkan tekanan oksigen arteri I>' mm/g (hipoksia) dan peningkatan tekanan kar!ondioksida I> mm/g (hiperkapnia) (Smel1er D Bare, &''?)# !# 7telektasis O!struksi !ronkial oleh sekresi merupakan penye!a! utama teradinya kolap pada aleolus, lo!us, atau unit paru yang le!ih !esar# Sum!atan akan mengganggu aleoli yang normalnya menerima udara dari !ronkus# +dara aleolar yang terperangkap menadi terserap kedalam pem!uluh darah tetapi udara luar tidak dapat menggantikan udara yang terserap karena o!struksi# 7ki!atnya paru menadi terisolasi karena kekurangan udara danukurannya menyusut dan !agian sisa paru lainnya !erkem!angse*ara !erle!ihan (Smel1er D Bare, &''?)# *# Pneumonia Pneumonia adalah proses inflamatori parenkim paru yang dise!a!kan oleh agen infeksius# PPOK mendasari teradinya pneumoni karena flora normal terganggu oleh turunnya daya tahan hospes# /al ini menye!a!kan tu!uh menadi rentan terhadap infeksi termasuk diantaranya pasien yang mendapat terapi kortikosteroid dan agen imunosupresan lainnya (Smel1er D Bare, &''?)# d# Pneumothoraks Pneumotorak spontaneous sering teradi se!agai komplikasi dari PPOK karena adanya ruptur paru yang !erawal dari pneumototak tertutup# Pneumotorak teradi apa!ila adanya hu!ungan antara !ronkus dan aleolus dengan rongga pleura, sehingga udara masuk kedalam rongga pleura melalui kerusakan yang ada (Pri*e D Cilson, &''A) e# /ipertensi pulmonal /ipertensi pulmonal ringan atau sedang meskipun lam!at akan mun*ul pada kasus PPOK karena hipoksia yang menye!a!kan asokonstriksi pem!uluh darah ke*il paru# Keadaan ini akan menye!a!kan peru!ahan struktural yang meliputi hiperplasia intimal dan hipertrophi atau hiperplasia otot halus# Pada pem!uluh darah saluran udara yang sama akan mengalami respon inflamasi
dan sel endotel mengalami disfungsi# /ilangnya pem!uluh darah kapiler paru pada emfisema mem!erikan kontri!usi terhadap peningkatan tekanan sirkulasi paru# /ipertensi pulmonal yang progresif akan menye!a!kan hipertrofi entrikel kanan dan akhirnya menye!a!kan gagal antung kanan (cor pulmonale) (5O'G dilaporkan kekurangan gi1i kalori dan protein# Ketidakseim!angan energi dan penurunan !erat !adan progresif teradi karena asupan makanan yang tidak memadai, pengeluaran energi yang meningkat, dan kegagalan respon adaptif gi1i# Pemeliharaan status gi1i yang memadai sangat penting !agi pasien PPOK untuk menaga !erat !adan dan massa aringan otot (Sharma, &'6')# iet *ukup protein 6,&%6,> gr=BB, kar!ohidrat '% >>G dari total kalori, lemak mudah di*erna 3'% 'G, *ukup itamin dan mineral untuk memenuhi asupan nutrisi (;aatui, &'') # Penatalaksanaan psikososial Ke*emasan, depresi dan ketidakmampuan dalam mengatasi penyakit kronis
mem!erikan
kontri!usi
teradinya
ke*a*atan#
0nterensi
psikososial dapat di!erikan melalui pendidikan kesehatan se*ara indiidu, dukungan keluarga ataupun dukungan kelompok sosial yang !erfokus pada masalah pasien# .elaksasi otot progresif, pengurangan stres, dan pengendalian panik dapat menurunkan dipsneaserta ke*emasan (Sharma, &'6')#
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
C. Clinical Pathway
1nduksi aktiasi makrofag dan leukosit ke paru
D. A02h Ke&er#$
6) Pengkaian a# emografi *enurunan nafsu makan PPOK !anyak teradi pada usia pertengahan dan sering teradi pada enis kelamin laki%laki# Pekeraan yang !eresiko terkena PPOK yaitu penam!ang !atu !ara, petani, pekera pa!rik# !# .iwayat penyakit sekarang dan keluhan utama Batuk merupakan keluhan pertama yang !iasanya teradi pada pasien PPOK# Batuk !ersifat produktif, yang pada awalnya hilang tim!ul lalu kemudian !erlangsung lama dan sepanang hari# Batuk disertai dengan /espon in0amasi produksi sputum yang pada awalnya sedikit dan mukoid kemudian !eru!ah menadi !anyak dan purulen# Pasien uga mengeluhkan sesak yang !erlangsung lama, sepanang hari, tidak hanya pada malam hari, dan tidak pernah hilang sama sekali, hal ini menunukkan adanya
'erusak
o!struksi alan nafas yang menetap# Keluhan sesak inilah yang 'olaps saluran nap 'elamahan, keletihan !iasanya mem!awa penderita PPOK !ero!at ke rumah sakit# Sesak Intoleran aktivitas dirasakan mem!erat saat melakukan aktiitas dan pada saat mengalami
eksaser!asi akut# *# .iwayat penyakit dahulu
#m
+bstruksi alan napas obstruksi pada pertukara
Kemungkinan pernah menderita penyakit !ronkitis kronis, emfisema, Ketidakefektifan be atau asma#.iwayat merokok atau !ekas perokok dengan atau tanpa geala pernapasan# .iwayat terpaan 1at iritan yang !ermakna di tempat kera# ;erdapat*enurunan faktor predisposisi masa !ayi=anak, Gangguan pertukaran gas misalnya !erat perfusipada +$ ke aringan !adan lahir rendah (BB# Kola!orasi pem!erian o!at% !) 0tmia o!atan !ronkodialtor dan *) ;idak terdapat disritmia kortikosteroid dengan tepat d) Melaporkan penurunan dan waspada kemungkinan dispnea efek sampingnya# e) Menunukkan per!aikan dalam lau aliran ekspirasi
6# Mengetahui status fungsi alan pernafasan pasien Memonitor kondisi fisiologis pasien 3# 7erosol dapat mengen*erkan dahak # Pem!erian oksigen yang adekuat dapat mengatasi sesak pasien ># Mele!arkan !ronkus agar pasien tidak mengalami sesak napas
NO"
6# Mengetahui kondisi fisik pasien Mengetahui kemampuan
$espiratory Status /as +)change
a& +nergy conservation !# Self Care AD,s
T292 " Kr!$er! H0!l(NOC)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama #######8& am diharapkan pasien kem!ali toleran terhadap aktiitas dengan kriteria hasil: a) Berpartisipasi dalam aktiitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan .. !) Mampu melakukan aktiitas sehari hari (7# Kola!orasi pem!erian oksigen# A# ;ingkatkan aktiitas se*ara !ertahapJ pasien tirah !aring lama mulai melakukan rentang gerak sedikitnya & kali sehari# -# ;ingkatkan toleransi terhadap aktiitas dengan mendorong
fisik pasien 3# Meningkatkan kemampuan pasien se*ara !ertahap # Mengetahui latihan yang sesuai dengan kondisi pasien ># Men*egah hipoksia A# Mem!antu pasien untuk !eradaptasi -# Mem!antu pasien agar tidak kelelahan ?# Memaksimalkan dengan kondisi yang dimiliki pasien agar pasien dapat mampu untuk !eradaptasi
N o
D!1o0
antara suplai dengan ke!utuhan oksigen
N o
D!1o0
T292 " Kr!$er! H0!l(NOC)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama #######8& am diharapkan pasien kem!ali toleran terhadap aktiitas dengan kriteria hasil: a) Berpartisipasi dalam aktiitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan .. !) Mampu melakukan aktiitas sehari hari (7# #edical Surgical Nursing Clinical #anagement 'or Continuity of Care# St#
View more...
Comments