Laporan Pendahuluan Cetak Sawah Karangan
April 3, 2018 | Author: Hendra Hafid | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Pendahuluan Cetak Sawah Karangan...
Description
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Kawasan Pusat Perkantoran Bukit Pelangi Telp./Fax (0549) 23303 Sangatta
LAPORAN PENDAHULUAN PERENCANAAN PENCETAKAN SAWAH DI KECAMATAN KARANGAN
TAHUN ANGGARAN 2013
PT. BINTANG
TIRTA PRATAMA
Konsultan Teknik dan Manajemen Jl. Bumi Karsa No, 29 Panakkukang Telp. (0411) 436530 Makassar 90222
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR Berdasarkan surat perjanjian/kontrak Pekerjaan Perencanaan Pencetakan Sawah di Kecamatan Karangan pada Dinas Pertanian dan Peternakan yang dilaksanakan berdasarkan SPPBJ No. 1783/DISTANNAK-SPPBJ/VI/2013 SPPBJ/VI/2013 Tanggal 14 Juni 2013 yang dipercayakan kepada PT. BINTANG TIRTA PRATAMA, PRATAMA maka dengan ini telah disusun
LAPORAN PENDAHULUAN (INCEPTION REPORT) Laporan ini berisikan : Pendahuluan, Uraian Umum Daerah Proyek, Rencana Kerja Serta ta Pengumpulan Data, Identifikasi Persoalan dan Rencana Kerja Selanjutnya.
Demikian laporan ini dibuat untuk memenuhi ketentuan dalam kontrak tersebut di atas, segala saran dan koreksi untuk penyempurnaan pekerjaan ini selalu diharapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dikemudian hari.
Makassar,
Juli 2013
PT. BINTANG TIRTA PRATMA
Syamsuddin, ST.MT Direktur Utama
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : i
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... DAFTAR ISI ............................................................................................. DAFTAR TABEL ........................................................................................ DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
i ii iv v
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................... 1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1.2. Maksud dan Tujuan .................................................................. 1.3. Sasaran ................................................................................... 1.4. Ruang Lingkup .......................................................................... 1.5. Keluaran (Output) .................................................................... 1.6. Manfaat .................................................................................... 1.7. Waktu Pelaksanaan.................................................................... 1.8. Pembiayaan ..............................................................................
I-1 I-1 I-1 I-2 I-2 I-3 I-3 I-4 I-4
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI ....................................................... 2.1. Kondisi Geografis ...................................................................... 2.2. Kondisi Topografi....................................................................... 2.3. Iklim......................................................................................... 2.4. Kondisi Penduduk dan Ketenagakerjaan .....................................
2-1 2-1 2-1 2-1 2-2
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN ................................................... 3.1. Pekerjaan Survei/ Investigasi ...................................................... 3.2. Penyediaan Peta Dasar teknis ..................................................... 3.3. Pembuatan Peta Situasi Lokasi Skala 1:1000 ................................ 3.4. Pembuatan Peta Topograsi Skala 1:1000 ..................................... 3.5. Pembuatan Peta Rancangan (Desain) Skala 1:1000 ...................... 3.6. Pembuatan Daftar Petani Pemilik Penggarap/ Penggarap .............. 3.7. Perhitungan Biaya Konstruksi Perluasan Sawah ............................
3-1 3-1 3-3 3-3 3-4 3-4 3-5 3-6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI .......................................................... 4.1. Struktur Organisasi .................................................................... 4.2. Personil Pelaksana ..................................................................... 4.3. Uraian Tugas Personil ................................................................
4-1 4-1 4-2 4-3
BAB V
PROGRAM DAN RENCANA KERJA .............................................. 5.1. Umum ..................................................................................... 5.2. Bagan Alir Persiapan Pekerjaan ................................................... 5.3. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaaan .................................................. 5.4. Jadwal Personil pelaksana ..........................................................
5-1 5-1 5-1 5-1 5-2
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : ii
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
5.5. Jadwal Penggunaan Peralatan ....................................................
5-2
BAB VI KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN ................................. 6.1. Umum ...................................................................................... 6.2. Persiapan/ Mobilisasi Personil .................................................... 6.3. Mobilisasi Bahan dan Alat ........................................................... 6.4. Sewa kantor/ Basecamp ............................................................. 6.5. Sewa Kendaraan Roda Empat ..................................................... 6.6. Data Sekunder ..........................................................................
6-1 6-1 6-1 6-2 6-2 6-2 6-3
LAMPIRAN – LAMPIRAN - Foto Dokumentasi - Kerangka Acuan Kerja
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : iii
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Peta Lokasi Pekerjaan ..............................................................
2-3
Gambar 5.1. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan ............................................
5-3
Gambar 5.2. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan .................................................
5-7
Gambar 5.3. Jadwal Penugasan Personil ......................................................
5-8
Gambar 5.4. Jadwal Penggunaan Peralatan ..................................................
5-9
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : iv
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Presiden Republik Indonesia telah menginstruksikan untuk mempercepat pencapaian surplus 10 juta ton beras pada tahun 2014 yang bertujuan untuk tercapianya ketahanan pangan. Untuk itu, Kementerian Pertanian telah menetapkan kebijakan terintegrasi dalam rangka pencapaian surplus beras 10 juta ton yaitu melalui : (1) Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan; (2) Peningkatan
Produktifitas;
(3)
Penurunan
Konsumsi
Beras
dan
(4)
Penyempurnaan Manajemen. Semua pilar tersebut harus disukseskan secara bersama-sama dalam mendukung pencapaian surplus beras 10 juta ton, termasuk di dalamnya kegiatan perluasan areal tanaman pangan (perluasan sawah), sebagai salah satu kegiatan untuk menjawab tantangan alih fungsi lahan semakin masif.
Peningkatan produksi padi melalui perluasan sawah dimungkinkan, karena potensi lahan yang sesuai untuk perluasan sawah cukup luas. Sebelum melaksanakan kegiatan perluasan sawah, terlebih dahulu diperlukan upaya mengetahui kelayakan potensi lahan hasil identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CP/CL) untuk dijadikan sawah baru dengan melakukan survey dan investigasi calon lokasi serta pembuatan desain terhadap lokasi yang layak untuk dijadikan sawah baru.
1.2 Tujuan Tujuan kegiatan Perencanaan Pencetakan Sawah adalah : 1. Melaksanakan survey dan investigasi pada calon lokasi perluasan sawah untuk memperoleh calon lokasi yang layak untuk sawah.
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : I - 4
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
2. Membuat desain rancangan perluasan sawah pada calon lokasi yang dinyatakan layak untuk sawah sebagai dasar dalam pelaksanaan konstruksi perluasan sawah.
1.3 Sasaran Sasaran kegiatan perencanaan pencetakan sawah adalah tersedianya dokumen perencanaan perluasan sawah berupa : 1. Data hasil survey dan investigasi pada calon lokasi perluasan sawah yang menyatakan layak tidaknya suatu lokasi untuk sawah. 2. Dalam rancangan perluasan sawah pada calon lokasi yang dinyatakan layak untuk sawah sebagai dasar dalam pelaksanaan konstruksi perluasan sawah. 3. Untuk meningkatkan potensi pertanian yang dapat dijadikan pedoman pada saat pekerjaan fisik yang dilengkapi spesifikasi teknis dan Rencana Anggaran Biaya
1.4 Ruang Lingkup Pekerjaan Ruang lingkup kegiatan perencanaan pencetakan sawah adalah pelaksanaan survey dan investigasi pada calon lokasi perluasan sawah dan pembuatan desain rancangan perluasan sawah pada calon lokasi yang dinyatakan layak untuk sawah. Tahapan pekerjaan kegiatan survey, investigasi dan desain perluasan sawah adalah sebagai berikut : 1. Persiapan 2. Sosialisasi dan koordinasi 3. Pengumpulan data perimer dan sekunder 4. Tabulasi dan pengolahan data 5. Penentuan kelayakan calon lokasi 6. Pengukuran dan pembuatan desain, meliputi pengukuran lapangan, penyediaan peta dasar teknis, pembuatan peta situasi lokasi 1 : 1.000, Pembuatan
peta topografi
skala 1
: 1.000 dan
pembuatan
peta
rancangan/desain skala 1 : 1.000. 7. Pembuatan daftar petani pemilik/penggarap.
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : I - 5
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
8. Analisa harga satuan dan perhitungan biaya konstruksi perluasan sawah.
1.5 Keluaran (output) Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan perencanaan pencetakan sawah adalah tersedianya dokumen perencanaan perluasan sawah dalam bentuk hardcopy dan softcopy (CD) dengan rincian sebagai berikut : 1. Buku data dan analisa survey dan investigasi yang menjabarkan 8 (delapan) syarat pokok kelayakan pada calon lokasi perluasan sawah, dicetak sebanyak 5 rangkap 2. Peta digital yang meliputi peta dasar teknis, peta situasi lokasi skala 1 : 1.000, peta topografi skala 1 : 1.000, dan peta rancangan/desain skala 1 : 1.000 dalam format vector. 3. Pencetakan kartografis peta meliputi peta situasi lokasi, peta topografi, dan peta rancangan/desain, dicetak sebanyak 5 rangkap pada kertas ukuran A3 dengan skala peta menyesuaikan dengan ukuran kertas dan batas wilayah administrasi. 4. Tabel daftar petani pemilik/penggarap, dicetak sebanyak 5 rangkap. 5. Tabel analisis dan perhitungan biaya konstruksi perluasan sawah, dicetak sebanyak 5 rangkap. 6. Laporan kegiatan meliputi laporan awal, laporan pertengahan dan laporan akhir, dicetak sebanyak 5 rangkap.
1.6 Manfaat (Outcome) Manfaat kegiatan perencanaan pencetakan sawah adalah : 1. Tersedianya calon lokasi yanmg layak untuk kegiatan perluasan sawah. 2. Tersedianya desain perluasan sawah sebagai acuan dalam pelaksanaan konstruksi perluasan sawah. 3. Tersedianya perhitungan biaya konstruksi perluasan sawah sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK).
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : I - 6
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
1.7 Waktu Pelaksanaan Kegiatan perencanaan pencetakan sawah ini direncanakan untuk dilaksanakan selama 60 (enam puluh) hari kelender yaitu mulai tanggal 10 April 2012 sampai dengan tanggal 14 Juli 2012.
1.8 Pembiayaan Biaya untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pencetakan sawah ini dibebankan pada APBD Provinsi Kalimantan Timur (Dukungan Program Food Esatate Kaltim) Tahun Anggaran 2012.
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : I - 7
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
BAB II DESKRIPSI LOKASI PEKERJAAN
2.1 Lokasi Pekerjaan Lokasi pekerjaan Perencanaan Pencetakan Sawah terletak di Kecamatan Karangan Kabupaten Kutai Timur, secara geografis terletak pada 117º 15′ – 117 º 55′ BT dan 01º 02′ – 01º 40′ LU
sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
2-1. Secara administrasi berbatasan dengan : • Sebelah Utara dengan Kabupaten Berau • Sebelah Timur dengan Kecamatan Kaubun dan Sangkuliran • Sebelah Selatan dengan Kecamatan Pengalon • Sebelah Barat dengan Kecamatan Pengalon
2.2 Kondisi Topografi Kondisi topografi daerah calon lokasi perluasan sawah di Kecamatan Karangan secara umum merupakan dataran rendah sampai berbukit dengan elevasi ketinggian berdasarkan peta rupa bumi Skala 1:50.000 terletak pada ketinggian diatas 10 meter diatas permukaan laut.
2.3 Kondisi Iklim Kecamatan Karangan sebagai basis memiliki iklim tropis dengan ciri-ciri intensitas curah hujan bervariasi dari rendah sampai tinggi dalam waktu yang sangat singkat dan dapat terjadi dalam waktu yang lama. Suhu rata-rata bulanan 26,68oC, minimal 22,50 oC dan maksimal 30,80 Fluktuasi suhu harian ± 3 oC, kelembaban relative rata-rata tiap bulan antara 80% - 90% dengan kisaran sebesar 70% pada sore hari dan 90% pada pagi hari. Penguapan rata-rata di wilayah ini adalah 4 mm/hari Curah hujan rata-rata per bulan di Kecamatan Karangan selama periode Tahun 1999-2012 adalah 129 - 332,9 mm. Berdasarkan klasifikasi iklim menurut
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : II - 4
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
Schmidt dan Fergusson, wilayah Sangatta Utara termasuk ke dalam wilayah iklim A, kategori sangat basah dengan nilai Q sebesar 8,16%
2.4 Kondisi Penduduk Dan Ketenagakerjaan Kecamatan Karangan dengan luas wilayah 3.064.36 Ha dengan jumlah penduduk pada tahun 2012 berjumlah 9.251 yang terdiri dari 5.345 laki-laki dan 3.906 perempuan yang tersebar di 7 desa. Kegiatan penduduk usia 15 tahun ke atas (usia kerja) di Kecamatan Karangan digolongkan menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah mereka yang bekerja dan mencari pekerjaan, sedang yang termasuk bukan angkatan kerja adalah mereka yang sekolah, mengurusi rumah tangga dan lainnya.
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : II - 5
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
PETA KABUPATEN KUTAI TIMUR Lokasi Perencanaan nn
Gambar 2–1 Peta Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : II - 6
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1. Pekerjaan Survei/Investigasi 3.1.1. Persiapan Sebelum memulai pekerjaan maka diperlukan persiapan-persiapan serta penyiapan bahan dan peralatan baik untuk pelaksanaan dilapangan maupun pengolahan data antara lain : • Penyiapan kantor dan fasilitas di Makassar • Persiapan base camp sekaligus kantor lokal di lokasi pekerjaan • Penyusunan program kerja atau rencana kerja • Pengumpulan data dan mempelajari semua data yang berkaitan dengan hal tersebut. • Melakukan surat-menyurat • Mobilisasi personil dan peralatan • Orientasi lapangan • Pembuatan kuisioner/daftar pertanyaan
3.1.2. Sosialisasi Dan Koordinasi Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi dilakukan bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten, Dinas Pertanian Provinsi, instansi terkait dan masyarakat terhadap rencana persiapan pelaksanaan kegiatan perluasan lahan sawah pada calon lokasi yang akan dikembangkan. Koordinasi dilakukan dengan Bappeda untuk kepastian RTRW, Dinas Kehutanan untuk kepastian kawasan, BPN untuk kejelasan status kepemilikan dan Dinas Pengairan untuk koordinasi system jaringan pengairan di lokasi yang direncanakan.
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : III - 4
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
3.1.3. Pengumpulan Data Primer Dan Sekunder Data primer berupa parameter dan karakteristik lahan yang akan digunakan sebagai acuan penentuan kriteria kesesuaian lahan, debit air, sifat fisik tanah, status kepemilikan lahan kedalaman gambut, nilai ekonomis vegetasi, kesediaan petani, daftar nama petani dan luas lahan, pengukuran dan pemetaan lokasi. Data sekunder berupa pola usahatani, analisis usahatani, penyediaan saprotan, pemasaran hasil, luasan lahan padi sawah di lokasi dan curah hujan baik harian atau bulanan selama satu tahun.
3.1.4. Tabulasi Dan Pengolahan Data Primer Dan Sekunder Data
hasil
survey
dan
invesigasi
ditabulasi
dan
diolah
untuk
pembuatan/penyusunan laporan yang bertujuan untuk menentukan kelayakan calon lokasi.
3.1.5. Penentuan Kelayakan Calon Lokasi Penentuan kelayakan calon lokasi dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten dan Dinas Pertanian Provinsi berdasarkan hasil tabulasi dan pengolahan data primer dan sekunder. Calon lokasi yang dapat dinyatakan layak untuk perluasan sawah ialah calon lokasi yang memenuhi 8 (delapan) syarat pokok yaitu : 1. Jaringan irigasi/drainase sudah dibangun atau akan dibangun yang selesainya bersamaan dengan selesainya sawah dicetak kecuali sawah tadah hujan. 2. Air tersedia cukup untuk menjamin pertumbuhan padi sekurangkurangnya satu kali dalam setahun. 3. Kondisi tanah sesuai untuk pertumbuhan tanaman padi. 4. Status kepemilikan tanah jelas, misalnya : tanah milik atau tanah rakyat (marga) atau tanah negara yang diijinkan untuk di garap oleh petani. 5. Batas pemilikan tanah jelas (tidak sengketa).
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : III - 5
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
6. Calon lokasi tidak tumpang tindih dengan program/proyek lain dan atau program/proyek sejenis di tahun sebelumnya. 7. Petani ada dan berdomisili di desa calon lokasi atau berdekatan dengan calon lokasi serta berkeinginan untuk bersawah. 8. Prasarana penunjang dan kelengkapan lainnya tersedia.
3.1.6. Pengukuran Dan Pembuatan Desain Pengukuran dan pembuatan desain hanya dilakukan pada calon lokasi yang berdasarkan hasil survey dan investigasi dinyatakan layak untuk sawah. Pengukuran lapangan dilakukan dengan metode pengukuran terestrial. Untuk pengukuran control horizontal ( X dan Y) dilakukan dengan menggunakan theodolit atau GPS (Ketelitian GPS yang dihasilkan kurang dari 1 m). Untuk pengukuran control vertikal (Z atau tinggi) dilakukan dengan menggunakan waterpass. Hasil pengukuran lapangan selanjutnya diolah dan digunakan dalam pembuatan desain.
3.2. Penyediaan peta dasar teknis Peta dasar teknis merupakan peta dasar dalam pembuatan peta situasi calon lokasi,
peta
topografi
dan
peta
rancang/desain
yang
berkoordinat
global/nasional. Peta dasar teknis bisa berupa Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) yang mencakup calon lokasi yang akan di desain.
3.3. Pembuatan peta situasi lokasi skala 1 : 1000 Peta situasi lokasi memuat data sebagai berikut : •
Batas petak tersier calon lokasi perluasan sawah
•
Batas pemilikan lahan setiap petani sebelum direncanakan menjadi petakpetak sawah
•
Peruntukan lahan, misalnya persawahan, hutan lindung dan sebagainya.
•
Batas
administrasi
pemerintahan,
misalnya
batas
kampung,
desa,
kecamatan, Kabupaten, dan sebagainya.
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : III - 6
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
•
LAPORAN PENDAHULUAN
Batas tataguna lahan/vegetasi lahan seperti hutan berat, hutan ringan, tegalan dan alang-alang.
•
Seluruh alur sungai, tata letak jaringan pengairan,bangunan irigasi, drainase dan bangunan lainnya
•
Tata letak jaringan jalan yang ada terutama jalan negara, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kecamatan, jalan desa, dan jalan setapak ke lokasi perluasan sawah.
3.4. Pembuatan peta topografi skala 1 : 1000 Peta topografi memuat data sebagai berikut : •
Jaring-jaring ukur serta titik-titik hasil pengukuran yang dilengkapi dengan nilai elevasinya.
•
Garis kontur, dengan interval kontur yang disesuaikan dengan kebutuhan desain, skala peta dan bentuk muka tanah
•
Batas-batas alam : desa, sawah yang ada, areal yang dapat dikembangkan dan areal yang tidak dapat dikembangkan beserta vegetasi lahan.
•
Batas pemilikan lahan setiap petani, nomor urut petani pemilik dan luas pemilikannya.
•
Jaringan Jalan usahatani dan jaringan irigasi jika sudah ada
3.5. Pembuatan peta rancangan (desain) skala 1 : 1000. Pembuatan peta rancangan (desain) pada daerah irigasi harus memuat data sebagai berikut : •
Tata letak petak-petak sawah yang akan dirancang sedapat mungkin sejajar dengan garis kontur. Rancangan petak-petak sawah dibuat sesuai dengan batas pemilikan tanah dengan memperhatikan keinginan petani.
•
Rancangan (desain) petak-petak sawah dibuat maksimal 50 x 100 m pada daerah yang datar.
•
Tata letak jaringan irigasi dalam hamparan perluasan sawah dengan memperhatikan sistem tata air di lokasi tersebut (jika ada atau direncanakan
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : III - 7
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
untuk daerah irigasi), sebagai titik ikat dapat digunakan tinggi muka air pada pintu saluran tersier. •
Tata letak jalan usahatani dalam hamparan perluasan sawah.
•
Nomor petak tersier, nomor urut petani pemilik sawah, nomor petakan sawah per petani dan luas petakan sawah.
•
Elevasi setiap sudut petak-petak sawah yang sudah dirancang.
•
Batas jenis vegetasi antara hutan berat, hutan ringan, tegalan dan alangalang dan batas penggunaan lahan.
•
Potongan melintang rencana land leveling.
Pembuatan peta rancangan (desain) pada daerah rawa harus memuat data sebagai berikut : 1) Tata letak (lay out) petak-petak sawah yang dirancang sesuai dengan batas pemilikan
tanah
dengan
memperhatikan
keinginan
petani
dan
memperhatikan tinggi muka air pasang variasi rata-rata harian dan pasang tertinggi pada bulan purnama, sehingga dapat diperkirakan lokasi tersebut dapat diairi tetapi tidak tergenang. 2) Tata letak (lay out) jaringan drainase tersier dan kuarter lengkap dengan saluran drainasenya, di dalam hamparan perluasan sawah. Jika tata letak jaringan tersier dan kuarter belum ada, maka harus dibuat rancangan tata letaknya lengkap dengan saluran drainase dan pintu–pintu bagi maupun gorong–gorong. 3) Tata letak (lay out) jalan usahatani di dalam hamparan perluasan sawah dengan ketentuan jalan usahatani dirancang sedemikian rupa sehingga tidak hanya berfungsi sebagai jalan, tetapi juga berfungsi sebagai tanggul pengaman air pasang. Untuk itu lebar jalan minimal 3 m dengan kemampuan daya dukung atas beban lebih kurang 1 ton.
3.6. Pembuatan daftar petani pemilik penggarap/penggarap Daftar nama petani pemilik dibuat pada setiap petak sawah, yang memuat :
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : III - 8
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
1) Nomor urut petani per petak tersier sesuai dengan yang tercantum dalam peta topografi dan peta rancangan petak-petak sawah. 2) Luas pemilikan lahan setiap petani. 3) Jumlah dan luas petak–petak sawah yang dirancang setiap petani. 4) Rincian jenis vegetasi per pemilikan lahan.
3.7. Perhitungan biaya konstruksi perluasan sawah. Hal–hal yang harus diperhitungkan dalam rencana biaya konstruksi yaitu: 1) Biaya land clearing yang disesuaikan dengan jenis vegetasi lahan. 2) Biaya land leveling, antara lain terdiri dari biaya penyisihan dan pengembalian top soil, galian timbunan, pemadatan dan perataan tanah yang disesuaikan dengan topografi lahan. 3) Pembuatan Galengan. 4) Pembuatan jalan usaha tani di dalam hamparan perluasan sawah. 5) Pembuatan jaringan irigasi/drainase/tata air mikro di dalam hamparan perluasan sawah. 6) Biaya pembuatan pematang batas pemilikan. 7) Biaya untuk pekerjaan penunjang lainnya
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : III - 9
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI
4.1 Struktur Organisasi Struktur Organisasi pelaksana kegiatan perencanaan pencetakan sawah dapat dilihat pada bagan struktur organisasi pelaksanan sebagai berikut :
Gambar
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pelaksanaan
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : IV - 4
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
4.2 Personil Pelaksana No
Nama Personil
Posisi
Tenaga Ahli 1
Ir. H. Abdulrahim Sah, Dipl.HE
2
Nursertiawan, ST.MT
3
Hendra H, MT
4
Ir. Djoko Trimartono
5
Muhajir Paga, Spi
6
DR. Ir. Djeander Simanungkalit
7
Ilham Hasan, ST
8
Muhammad Idris, ST
Ketua Team Ahli Muda Irigasi Ahli Muda Perencana PLB Ahli Muda Geodesi Ahli Muda Tanah Pertanian Ahli Muda Agronomi Ahli Muda Estimasi Biaya Ahli Muda Kontrak
Tenaga Pendukung 1
Sarman Abdurrahman A. Adam
2
Vera Wim Andiese, ST.MT
3
Muhammad Adam, ST
4
Solthan HS
5
Sri Herlina, Sp
6
Trisnawathy, ST
7
Awaluddin
8
Ismail
9
Makkuasa
Asisten Ahli Muda Irigasi Asisten Ahli Muda Perencana PLB Ass. Ahli Muda Geodesi Ass. Ahli Muda Tanah Pertanian Ass. Ahli Muda Agronomi Ass. Ahli Muda Estimasi Biaya Surveyor Irigasi Surveyor Perencana PLB Surveyor Geodesi
10
Marzuki
Surveyor Tanah Pertanian
11
Videlia
12
Imam Chaeruddin
13
A Linda
14
Yuliana Nova Taruk
Operator Komputer
15
Taufan
Tenaga Data Entri
16
Faisal Rahmat
17
Irsam Amin
18
To be Name (4)
19
Sudirman
20
Rahmat
Surveyor Agronomi Manajer Kantor Staf Administrasi
Juru Gambar Supir Labour Pesuruh/Pelayan Kantor Penjaga Kantor
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : IV - 5
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
4.3 Uraian Tugas Personil A. Team Leader :
Membuat asumsi keseluruhan tanggung jawab tim konsultan dilapangan untuk memperoleh hasil yang memuaskan baik dari segi teknis, administrasi ataupun pembiayaan.
Melakukan pengawasan, koordinasi dan memberikan bantuan kepada tim desain konsultan.
Menyelenggarakan
koordinasi/hubungan
kerja
dengan
pihak
penyelenggara kegiatan dan instansi lain yang terkait guna menunjang kegiatan proyek, baik melalui Diskusi maupun rapat teknis.
Mempersiapkan keseluruhan rencana kerja dan memantau pelaksanaan dan kinerja pekerjaan.
Mengkaji dan menyetujui laporan studi sektoral yang disusun oleh masing-masing Tenaga Ahli.
Menyiapkan laporan-laporan seperti Laporan Pendahuluan, Laporan Kemajuan Pekerjaan, Laporan Interim dan Laporan Akhir serta LaporanLaoran Penunjang.
Bertanggung Jawab mengenai kualitas seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan konsultan dan laporan yang disajikan.
Menjalankan tugas keseluruhan secara terus-menerus selama pekerjaan berlangsung sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
B. Ahli Muda Irigasi :
Membuat lay out jaringan irigasi terhadap lokasi yang mempunyai sumber air.
Melakukan perencanaan saluran irigasi dan pembuat
Membuat perencanaan bangunan pengambilan
Membuat laporan perencanaan
Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : IV - 6
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
C. Ahli Muda Geodesi :
Melakukan review peta topografi dan mengatur pelaksanaan pekerjaan pengukuran.
Melakukan inventarisasi lapangan terhadap referensi pengukuran.
Memberikan petunjuk pelaksanaan pekerjaan pengukuran.
Melakukan pengecekan hasil pengukuran dan penggambaran.
Menyiapkan titik-titik referensi di sekitar lokasi bangunan irigasi serta menyiapkan daftar titik kontrol BM (x,y,z) beserta deskripsinya.
Mencocokkan
tata
letak
jaringan
dan
bangunan
serta jaringan
pembuang.
Melakukan perhitungan hasil pengukuran.
Membuat laporan hasil pengukuran.
Dalam melaksanakan tugas dan bertanggungjawab kepada Manajer Proyek
D. Ahli Perencana PLB :
Menentukan elevasi lahan pencetakan sawah.
Membuat desain dan lay out pematang sawah.
Menghitung volume pekerjaan land clearing.
Membuat RAB pencetakan sawah
Membantu membuat laporan akhir.
Dalam melaksanakan tugas dan bertanggungjawab kepada team leader
E. Ahli Muda Agronomi :
Mengumpulkan
data
awal
yang
berhubungan
dengan
pertanian
diwilayah proyek
Menyiapkan
jumlah
responden
dan
rencana
lokasi
pengambilan
sampling untuk kegiatan survey petani.
Melaksanakan survey petani di areal studi.
Tabulasi hasil survey petani di areal studi .
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : IV - 7
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
Menganalisa dan mengevalution kondisi petani pemakai air di areal studi.
Membuat dan merancang pola dan tata tanam dan anggaran biaya pembangunan pertanian dengan standar proyek.
Menghitung dan menganalisa pendapatan petani di sekitar lokasi proyek.
F. Ahli Muda Tanah Pertanian :
Mengambil sampel dilapangan untuk masing-masing lokasi
Melaksanakan uji laboratorium terhadap sampel yang telah diambil
Menganalisa hasil laboratorium.
Membuat rekomendasi terhadap hasil analisa laboratorium.
G. Ahli Muda Estimasi Biaya :
Mengumpulkan data harga satuan upah dan bahan dilokasi pekerjaan
Membuat daftar volume
Menyusun rencana anggaran biaya.
Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan.
H. Ahli Muda Kontrak :
I.
Membuat draft kontrak untuk didiskusikan
Mengkaji aspek hukum dari draft kontrak
Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan.
Surveyor/Drafter Tenaga Surveyor yang dibutuhkan adalah 3 (tiga) orang yang mampu menjalankan tugasnya sebagai Juru Ukur dilapangan. Dalam menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada Ahli Pemetaan dan Manajer Proyek, dan mampu memberikan petunjuk kepada tenaga lapangan dalam pelaksanaan kegiatan pengukuran. Tenaga Surveyor juga dituntut mampu memberikan
data-data
lapangan
yang
akurat
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
dan
telah
dihitung
Halaman : IV - 8
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
ketelitiannya kemudian diserahkan kepada Ahli Pemetaan dan Konstruksi Lahan.
J.
Tenaga Lapangan Daerah Tenaga lapang daerah adalah tenaga daerah setempat yang dapat membantu tenaga ahli dan tenaga surveyor selama pekerjaan pengkuran dan inventarisasi lahan berlangsung. Tenaga lapang daerah tersebut diharapkan adalah orang-orang yang paham dan mengerti kondisi lahan yang akan di survey dan mengenal banyak masyarakat atau calon petani. Tugasnya adalah membantu secara fisik dan social serta budaya tenaga surveyor.
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : IV - 9
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB V PROGRAM DAN RENCANA KERJA
5.1 Umum Dalam pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Pencetakan Sawah, akan berjalan dengan baik dan tepat waktu apabila dipersiapkan secara matang sejak awal dengan menyusun program kerja secara keseluruhan. Program kerja tersebut meliputi : a. Bagan alir kegiatan pelaksanaan b. Jadwal pelaksanaan pekerjaan c.
Jadwal personil
d. Jadwal peralatan
5.2 Bagan Alir Persiapan Pekerjaan Bagan alir kegiatan pelaksanaan (flow chart) adalah menggambarkan urutan langkah kegiatan dan hubungan antara setiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Fungsi dari pada bagan alir kegiatan ini agar setiap pekerjaan dapat dilaksanakan secara teratur dan terencana dengan apik agar tidak terjadi tumpang tindih di dalam melaksanakan setiap kegiatan. Bagan alir kegiatani dapat dilhat pada Gambar 5-1.
5.3 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jadwal pelaksanaan pekerjaan adalah jadwal setiap kegiatan pekerjaan. Disini dapat terlihat kapan dimulai dan berakhirnya setiap kegiatan termasuk bobot pekerjaan per minggu, bulanan dan sampai berakhirnya proyek. Maksud dan tujuannya agar target pekerjaan dapat tercapai tepat waktu sesuai kontrak yang disepakati. Jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 5–2.
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : V - 4
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
5.4 Jadwal Personil Pelaksana Penyusunan dari jadwal personil pelaksanaan ini diperlukan dalam rangka pengerahan personil disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.
Disini
digambarkan kapan mulai dan berakhirnya tugas setiap personil. Maksudnya agar diperoleh penggunaan personil secara efektif dan efisien di dalam melaksanakan
tugas
dan
kewajiban
masing-masing.
Jadwal
personil
pelaksanaan dapat dilihat pada gambar 5–3.
5.5 Jadwal Penggunaan Peralatan Dalam jadwal penggunaan peralatan ini digambarkan kapan mulai dan berakhirnya setiap peralatan yang dipakai sesuai kebutuhan pekerjaan, agar diperoleh penggunaan peralatan secara efektif dan efisien. Jadwal penggunaan peralatan dapat dilihat pada Gambar 5-4.
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : V - 5
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
Gambar 5-1 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan
Mulai
Mobilisasi : SDM, Alat, Bahan Sumber daya manusia siap :
Peralatan Siap :
- Tenaga ahli - Sub ahli - Tenaga Lap. Daerah
- Mobil - Meja-kursi - Lemari arsip - Dll. tidak
Bahan siap : - Kertas HVS - Film side
Cek ya Sosialisasi dan Koordinasi
tidak
Cek ya
Mengumpulkan
Survey
data sekunder
pendahuluan
Data sekunder siap
Survey
- Kab. Kutim Dalam Angka - Peta Rupa Bumi - Dll.
pendahuluan lokasi SID
tidak
Cek
tidak
ya
A
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : V - 6
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
A
Membuat Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan
tidak Cek ya Tabulasi Dan Pengolahan Data
Data hasil survey sudah diolah tidak Cek ya Penentuan Kelayakan Calon Lokasi
Calon lokasi sudah ditetapkan tidak Cek ya
B
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : V - 7
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
B Pengukuran Lapangan Laporan hasil pengukuran siap tidak
Cek ya Pembuatan Laporan
Laporan pertengahan siap tidak
Cek ya
Perencanaan dan Penggambaran Hasil Perencanaan : Peta
situasi,
gbr
profil
memanjang & melintang tidak Cek ya
C
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : V - 8
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
C Pembuatan Draft Laporan Akhir
Draft Laporan Akhir siap tidak
Cek ya
Pembuatan Laporan Akhir Laporan Akhir Siap
tidak Cek ya
Selesai
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : V - 9
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar 5-2 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : V - 10
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar 5-3 Jadwal Penugasan Personil
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : V - 11
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar 5-4 Jadwal Penggunaan Peralatan
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : V - 12
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB VI PROGRESS PELAKSANAAN
6.1 Umum Secara umum pelaksanaan kegiatan perencanaan pencetakan sawah telah dilaksanakan oleh tim ditingkat lapangan dan sebagian progress merupakan perangkat lunak dan perangkat keras dalam penunjang pelaksanaan kegiatan lapangan. Kegiatan ini dilaksanakan sejak pertengahan bulan Juni sampai minggu kedua bulan Juli 2013, semua ini dituangkan dalam laporan pendahuluan.
6.2. Persiapan/Mobilisasi Personil Setelah selasai semua rangkaian kegiatan persiapan untuk kegiatan perencanaan pencetakan sawah di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, maka PT. Bintang Tirta Pratama melakukan tahapan berikut adalah mobilisasi semua personil kelapangan untuk melaksanakan kegiatan selama 2 bulan kedepan.
Mobilisasi dilaksanakan pada Minggu kedua bulan Juni 2013 dengan menggunakan fasilitas kendaraan rental roda empat dari Balikpapan menuju Kecamatan Karangan Kabupaten Kutai Timur yang difasilitasi oleh PT. Bintang Tirta Pratama.
Dengan demikian seluruh personil lapangan yang ditugaskan telah berada pada lokasi masing-masing yang terdiri dari : •
1 (satu) orang Team Leader
•
1 (satu) orang Ahli Geodesi
•
1 (satu) orang Ahli Perencana PLB
•
1 (satu) orang Ahli Geodesi
•
1 (satu) orang Ahli Tanah Pertanian
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : VI - 4
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA KonsultanTeknikdanManajemen
•
1 (satu) orang Ahli Agronomi
•
12 (dua belas) surveyor
•
Tenaga lapangan daerah
LAPORAN PENDAHULUAN
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam mobilisasi tenaga lapangan dan tenaga ahli, antara lain : Permintaan izin penempatan, Koordinasi dengan Pemerintah setempat dan pihak terkait (Pihak proyek, Camat dan Kepala Desa), Sosialisasi program perencanaan pencetakan sawah pada masingmasing kabupaten sekaligus perkenalan dan kunjungan lapangan untuk mengetahui tentang gambaran umum lokasi CP/CL.
6.3. Mobilisasi Bahan dan Alat Selain mobilisasi personil ke lapangan, juga dilakukan mobilisasi peralatan penunjang administrasi seperti computer, printer, bahan-bahan ATK, GPS, Total Station, kendaraan operasional lapangan (roda empat) dan lain-lain.
6.4. Sewa Kantor/Base Camp Untuk pelaksanaan dan kenyamanan serta kelayakan kegiatan lapangan, maka manajemen PT. Bintang Tirta Pratama telah menyewa kantor/rumah di lapangan pada masing-masing desa.
6.5. Sewa Kendaraan Roda Empat Kendaraan atau transportasi merupakan alat penunjang kegiatan ditingkat lapangan dan urusan kantor sehari-sehari, sehingga manajemen PT. Bintang Tirta Pratama telah menyewa kendaraan roda empat sebanyak satu (1) unit. Adapun Identitas Kendaraan yaitu :
Nama Pemilik
: Track Astra Balikpapan
Nomor polisi
: KT 2465 AN
Tahun
: 2003
Merk/Type
: Toyota/Avanza
Jenis Model
: Minibus
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : VI - 5
PT. BINTANG TIRTA PRATAMA
LAPORAN PENDAHULUAN
KonsultanTeknikdanManajemen
6.6. Data Sekunder Data sekunder merupakan data awal yang harus di kumpulkan oleh Konsultan karena
merupakan
sumber-sumber
informasi
tentang
kondisi
dan
perkembangan suatu daerah, khususnya kabupaten Kutai Timur. Adapun data sekunder yang sudah mulai
dikumpulkan pada dua kabupaten tersebut
adalah : 1. Kabupaten Kutai Timur dalam Angka tahun 2011 2. Peta Administrasi Kabupaten Kutai Timur 3. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai Timur 4. Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Kutai Timur 5. Data calon petani dan calon lahan 6. Daftar Harga satuan barang kabupaten Kutai Timur
Pekerjaan : Perencanaan Pencetakan Sawah di Kec. Karangan
Halaman : VI - 6
Lampiran 1 Foto Dokumentasi
Laporan Pendahuluan Perencanaan Pencetakan Sawah di Kecamatan Karangan
Lampiran 2 Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Laporan Pendahuluan Perencanaan Pencetakan Sawah di Kecamatan Karangan
60
BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA(KAK) Uraian Pendahuluan4 1.
4
Latar Belakang
Presiden Republik Indonesia telah menginstruksikan untuk mempercepat pencapaian surplus 10 juta ton beras pada tahun 2014 yang bertujuan untuk terciptanya ketahanan pangan. Untuk itu, Kementerian Pertanian telah menetapkan kebijakan terintegrasi dalain rangka pencapaian surplus beras 10 juta ton yaitu melalui: (1) Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan; (2) Peningkatan Produktifitas; (3) Penurunan Konsumsi Beras dan (4) Penyempurnaan Manajemen. Semua pilar tersebut harus disukseskan secara bersama-sama dalam mendukung pencapaian surplus beras 10 Juta Ton, termasuk di dalamnya kegiatan perluasan areal tanaman pangan (perluasan sawah), sebagai salah satu kegiatan untuk menjawab tantangan alih fungsi lahan yang semakin tinggi. Pertumbuhan pembangunan di segala bidang yang pesat terutama industri dan pemukiman sangat berpengaruh negatif terhadap pengembangan sektor pertanian khususnya produksi padi, karena menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian khususnya lahan sawah menjadi lahan non pertanian atau non sawah yang dapat mengancam ketahanan pangan nasional.Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka upaya untuk memperluas baku lahan pertanian menjadi sangat penting dengan memanfaatkan dan mengelola sumberdaya lahan dan air yang ada. Peningkatan produksi padi melalui perluasan sawah masih dimungkinkan, karena potensi lahan yang sesuai untuk perluasan sawah cukup luas. Sebelum melaksanakan kegiatan perluasan sawah, terlebih dahulu diperlukan upaya mengetahui kelayakan potensi lahan hasil identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CP/CL) untuk dijadikan sawah baru dengan melakukan survei dan investigasi calon Iokasi serta pembuatan disain terhadap lokasi yang Iayak untuk dijadikan sawah baru. Melihat pentingnya peranan ketersediaan sumberdaya lahan dan air dalam pembangunan pertanian, maka pemerintah melalui Perpres No. 24 tahun 2010 dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/2010. Mengingat potensi lahan yang tersedia cukup luas, maka masih sangat dimungkinkan untuk melaksanakan kegiatan perluasan areal tanaman pangan dengan menambah luasan/ baku lahan, melalui kegiatan perluasan areal tanaman pangan yangsering disebut dengan perluasan sawah. Kegiatan perluasan sawah secara teknis dimulai dari identifikasi calon petani dan calon lokasi, perencanaan, penetapan lokasi sampai dengan pelaksanaan konstruksi perluasan sawah dan pemanfaatannya.
Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa Konsultasi Badan Usaha Metode e-Seleksi (dengan Prakualifikasi)
61
2.
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan pekerjaan perencanaan cetaksawah adalah melakukan survey dan investigasi dengan cara pengamatan dan pengukuran lapangan pada areal yang telah ditentukan sehingga dapat menjadi acuan teknis dalam pelaksanaan pencetakan sawah baru. Mendisain areal perluasan berdasarkan norma, standar teknis, prosedurdankriteria perluasan sawah.
3.
Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah tersedianya dokumen perencanaan perluasan sawah berupa : 1. Data hasil survei dan investigasi pada calon lokasi perluasan sawah yang menyatakan layak tidaknya suatu lokasi untuk sawah. 2. Disain rancangan perluasan sawah pada calon lokasi yang dinyatakan layak untuk sawah sebagai dasar dalam pelaksanaan konstruksi perluasan sawah serta bangunan pendukung lainnya.
4.
Lokasi Pekerjaan
Kec. Karangan Desa Karangan Seberang 100 Ha, Desa Mukti Lestari 50 Ha, Desa Pengadan 40 Ha.
5.
Sumber Pendanaan
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Kab. Kutai Timur.
6.
Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen
Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Alpian, SP Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur.
Data Penunjang5 7.
Data Dasar
Data Primer, Data Sekunder, Peta Dasar Teknis Ø Pengguna jasa akan membantu p e n y e d i a j a s a g u n a memperoleh data-data yang diperlukan dan segala biaya ditanggung oleh penyedia jasa. Ø Pengguna jasa akan memberikan rekomendasi/surat pengantar yang ditujukan kepada pimpinan masing-masing instansi. Ø Penyedia jasa diharapkan memperkaya d a t a - d a t a y a n g dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan ini. Ø Penyedia jasa bertanggung jawab atas mutu data ( a k u r a t , terkini, lengkap) yang dipakai dalam pekerjaan.
8.
Standar
Penyedia jasa agar menggunakan fasilitas survey
5
Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa Konsultasi Badan Usaha Metode e-Seleksi (dengan Prakualifikasi)
62
9.
Teknis
d a n bahan yang sesuai guna mencapai ketelitian dan standar yang telah ditetapkan.
Studi-Studi Terdahulu
Konsultan diminta untuk mengumpulkan studi-studi terdahulu yang berhubungan dengan kegiatan ini.
10. Referensi Hukum
Dasar pelaksanaan kegiatan Perencanaan Percetakan Sawah Kecamatan Karangan Desa Mukti Lestari, Karangan Seberang, Pengadan Kabupaten Kutai Timur seluas 190 Ha dilaksanakan atas dasar kebijakan sebagai berikut: a. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 146/Kpts/OT.210/2/2003 Tahun 2003, tentang Pedoman Manajemen Program dan Proyek Pembangunan Pertanian. b. Pedoman Teknis Perluasan Areal Tanaman Pangan (Perluasan Sawah), Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian 2013. c. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya. d. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pertanian Nomor : 2.01.2.01.01.16.55 Tanggal 7Januari 2013 tentang Alokasi Anggaran Kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur. e. Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Selaku Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran Nomor : 252 Tahun 2013 Tanggal 21 Januari 2013 Tentang Pengangkatan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Di Lingkup Dinas Pertanian Dan Peternakan. f. Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Selaku Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran Nomor : 255 Tahun 2013 Tanggal 21 Januari 2013 Tentang Pengangkatan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan Di Lingkup Dinas Pertanian dan Peternakan. g. Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian danPeternakan Kabupaten Kutai Timur Nomor : 800/378/DISTANNAK/II/2013 Tanggal 04Februari 2013 Tentang Pengangkatan Tentang Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Bendahara Pembantu pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun Anggaran 2013. Ruang Lingkup
11. Lingkup Pekerjaan
Pelaksanaan survei dan investigasi disain (SID) pada calon lokasi perluasan sawah dan pembuatan disain rancangan perluasan sawah pada calon lokasi yang dinyatakan layak untuk sawah. Secara rinci, tahapan pekerjaan kegiatan survei, investigasi dan disain perluasan sawah adalah sebagai berikut: Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa Konsultasi Badan Usaha Metode e-Seleksi (dengan Prakualifikasi)
63
a.
Persiapan Persiapan berupa penggandaan kuisioner/daftar pertanyaan, penggandaan peta pendukung serta penyiapan bahan dan peralatan baik untuk pelaksanaan di lapangan maupun pengolahan data.
b. Sosialisasi dan koordinasi Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi dilakukan bersama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur, instansi terkait dan masyarakat terhadap rencana persiapan pelaksanaan kegiatan perluasan sawah pada calon lokasi yang akan dikembangkan. c.
Pengumpulan data primer dan sekunder Data primer berupa parameter dan karakteristik lahan yang akan digunakan sebagai acuan penentuan kriteria kesesuaian lahan, debit air, sifat fisik tanah, status kepemilikan lahan, kedalaman gambut, nilai ekonomis vegetasi, kesediaan petani, daftar nama petani dan luas kepemilikannya serta pemetaan awal lokasi. Data sekunder berupa pola usahatani, analisis usahatani, penyediaan saprotan, pemasaran hasil, luasan lahan padi sawah di lokasi dan curah hujan baik harian atau bulanan selama satu tahun.
d. Tabulasi dan pengolahan data primer dan sekunder Data hasil survei dan investigasi ditabulasi dan diolah untuk pembuatan laporan yang bertujuan untuk menentukan kelayakan calon lokasi.
e.
Penentuan kelayakan calon lokasi Penentuan kelayakan calon lokasi dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur berdasarkan hasil tabulasi dan pengolahan data primer dan sekunder. Calon lokasi yang dapat dinyatakan layak untuk perluasan sawah ialah calon Iokasi yang memenuhi 8 (delapan) syarat pokok yaitu : 1. Jaringan irigasi/drainase sudah dibangun atau akan dibangun yang selesainya bersamaan dengan selesainya sawah dicetak kecuali sawah tadah hujan. 2. Air tersedia cukup untuk menjamin pertumbuhan padi sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. 3. Kondisi tanah sesuai untuk pertumbuhan tanaman padi. 4. Status kepemilikan tanah jelas, misalnya : tanah miilik atau tanah rakyat (marga) atau tanah negara yang diijinkan untuk di garap oleh petani. 5. Batas pemilikan tanah jelas (tidak sengketa). 6. Calon lokasi tidak tumpang tindih dengan program/ proyek lain dan atau program/proyek sejenis di tahun sebelumnya. 7. Keberadaan petani dan berdomisili di desa calon lokasi atau berdekatan dengan calon lokasi serta berkeinginan
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa Konsultasi Badan Usaha Metode e-Seleksi (dengan Prakualifikasi)
64
untuk bersawah. 8. Prasarana penunjang dan kelengkapan lainnya tersedia.
f. Pengukuran dan pembuatan disain Pengukuran dan pembuatan disain hanya dilakukan pada calon lokasi yang berdasarkan hasil survei dan investigasi dinyatakan layak untuk sawah. Pengukuran lapangan dilakukan dengan metode pengukuran teresterial. Untuk pengukuran kontrol horizontal (x dan y) dilakukan dengan menggunakan Total Station/Theodolit dan GPS (ketelitian pengukuran GPS yang dihasilkan kurang dari 1 m). Untuk pengukuran kontrol vertikal (z atau tinggi). Hasil pengukuran lapangan selanjutnya diolah dan digunakan dalam pembuatan disain. Rincian pekerjaan dalam pembuatan disain meliputi : 1. Penyediaan peta dasar teknis Peta dasar teknis merupakan peta dasar dalam pembuatan peta situasi calon lokasi, peta topografi dan peta rancang/disain yang berkoordinat global/nasional. Peta dasar teknis bisa berupa Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) yang mencakup calon lokasi yang akan di disain. 2. Pembuatan peta situasi calon lokasi skala 1 : 1.000, Peta situasi calon lokasi memuat data sebagai berikut : · Batas pemilikan lahan setiap pétani sebelum direncanakan menjadi petak-petak sawah · Peruntukan lahan, misalnya persawahan, hutan lindung dan sebagainya. · Batas administrasi pemerintahan, misalnya batas kampung, desa, kecamatan, kabupaten, dan sebagainya. · Batas tataguna lahan/vegetasi lahan seperti hutan berat, hutan ringan, tegalan dan alang-alang. · Seluruh alur sungai, tata letak jaringan pengairan, bangunan irigasi, drainse dan bangunan Iainnya · Tata letak jaringan jalan yang ada. terutama jalan negara, jalan propinsi, jalan kabupaten, jalan kecamatan, jalan desa, dan jalan setapak ke lokasi perluasan sawah 3. Pembuatan peta topografi skala 1: 1.000 Peta topografi memuat data sebagai berikut: · Jaring-jaring ukur serta titik-titik hasil pengukuran yang dilengkapi dengan nilai elevasinya. · Garis kontur, dengan interval kontur yang disesuaikan dengan kebutuhan disain,skala peta dan bentuk muka tanah. · Batas-batas alam : desa, sawah yang ada, areal yang dapat dikembangkan dan areal yang tidak dapat dikembangkan beserta vegetasi lahan. · Batas pemilikan lahan setiap petani, nomor urut petani pemilik dan luas pemilikannya. · Jaringan jalan usahatani dan jaringan irigasi jika sudah Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa Konsultasi Badan Usaha Metode e-Seleksi (dengan Prakualifikasi)
65
ada 4. Pembuatan peta rancangan/disain pada daerah harus memuat data sebagal berikut: · Tata letak petak-petak sawah yang akan dirancang sedapat mungkin sejajar dengan garis kontur. Rancangan petak-petak sawah dibuat sesuail dengan batas pemilikan tanah dengan memperhatikan keinginan petani. · Rancangan (disain) petak-petak sawah dibuat makimal 50 m x 100 m pada daerah yang datar. · Tata letak jaringan irigasi dalam hamparan perluasan sawah dengan memperhatikan sistem tata air di lokasi tersebut (jika ada atau direncanakan untuk daerah irigasi), sebagal titik ikat dapat digunakan tinggi muka air pada pintu saluran tersier. · Tata letak jalan usahatani dalam hamparan perluasan sawah. · Nomor petak tersier, nomor urut petani pemilik sawah, nomor petakan sawah per petani dan luas petakan sawah. · Elevasi setiap sudut petak-petak sawah yang sudah dirancang. · Batas vegetasi lahan antara hutan berat, hutan ringan, tegalan dan alang-alang dan batas penggunaan lahan. · Potongan melintang rencana land leveling. Pembuatan peta rancangan (disain) pada daerah rawa harus memuat data sebagai berikut : a. Tata letak (lay out) petak-petak sawah yang dirancang sesuai dengan batas pemilikan tanah dengan memperhatikan keinginan petani dan memperhatikan tinggimuka air pasang variasi rata-rata harian dan pasang tertinggi pada bulan purnama, sehingga dapat diperkirakan lokasi tersebut dapat diairi tapi tidak tergenang. b. Tata letak (lay out) jaringan drainase tersier dan kuarter lengkap dengan saluran drainasenyadi dalam hamparan perluasan sawah. Jika tata letak jaringan tersier dan kuarter belum ada, maka harus dibuat rancangan tata letaknya lengkap dengan saluran drainase clan pintu-pintu bagi maupun goronggorong.Tata letak (lay out) jalan usahatani di dalam hamparan perluasan sawah dengan ketentuan jalan usahatani dirancang sedemikian rupa sehingga tidak hanya berfungsi sebagal jalan, tetapi juga berfungsi sebagal tanggul pengaman air pasang.
g. Pembuatan daftar petani pemillk/penggarap Daftar nama petani pernilik dibuat pada setiap petak sawah, yang memuat: 1. Nomor urut petani per petak sesuai dengan yang tercantum dalam peta topografi dan peta rancangan petak-petak sawah. 2. Batas pemilikan lahan setiap petani. 3. Jumlah dan luas petak-petak sawah yang dirancang setiap Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa Konsultasi Badan Usaha Metode e-Seleksi (dengan Prakualifikasi)
66
petani. 4. Rincian jenis vegetasi per pemilikan lahan.
h. Analisis harga satuan dan perhitungan biaya konstruksi. Perhitungan biaya konstruksi perluasan sawah dan konstruksi/bangunan penunjang lainnya seperti cek dam, pintu air, jalan pertanian dan jaringan irigasi dan kebutuhan lainnya yang akan di bangun pada tahun selanjutnya dilakukan bedasarkan hasil pengukuran dan pembuatan disain dengan mengacu pada harga satuan setempat. 12. Keluaran6
Keluaran (output) dihasilkan dalam bentuk hardcopy dan backup data berupa softcopy menggunakan Harddisk Eksternal dan Compact Disk (CD) dengan rincian sebagai berikut: 1. Peta digital yang meliputi peta dasar teknis, peta situasi lokasi skala 1 : 1.000, peta topografi skala 1: 1.000, dan peta rancangan/disain skala 1 : 1.000 dalam format vector. 2. Pencetakan kartografis peta meliputi peta situasi lokasi, peta topografi dan peta rancangan/disain yang dilengkapi daftar petani pemilik/penggarap, dicetak sebanyak 5 rangkap pada kertas ukuran A3. 3. Analisis harga satuan dan perhitungan biaya konstruksi perluasan sawah serta konstruksi/bangunan penunjang lainnya seperti cek dam, pintu air, jalan pertanian dan jaringan irigasi dan kebutuhan lainnya, dicetak sebanyak 5 rangkap. 4. Hasil Analisa Tanah lengkap, dicetak sebanyak 5 rangkap. 5. Spesifikasi Teknis, dicetak sebanyak 5 rangkap. 6. Engineer Estimate (EE) dan Bill Of Quantity (BQ), dicetak sebanyak 5 rangkap. 7. Laporan kegiatan meliputi Laporan Awal, Laporan Pertengáhan dan Laporan Akhir, dicetak sebanyak 5 rangkap.
13. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
-
14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi
Total Station/Theodolit, GPS Tipe Mapping Dengan Ketelitian Pengukuran Yang Dihasilkan Kurang Dari 1 M, Bor Tanah, Printer A3 Colour Resolusi minimal 600 dpi, Komputer dengan spesifikasi memenuhi untuk pengolahan grafis, Software Pengolahan Data GPS dengan syarat sejenis dengan receiver yang digunakan, Software SIG atau Carthografy,
6
Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa Konsultasi Badan Usaha Metode e-Seleksi (dengan Prakualifikasi)
67
15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
-
16. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan
60 (Enam Puluh) Hari Kalender
17. Personil
Jumlah Posisi
Kualifikasi
Orang Bulan/Orang Hari7
Tenaga Ahli:
7
1. Ketua Tim
Ketua Tim disyaratkan 2 OB seorang Sarjana Strata 1 (S1) Teknik Sipil Sumber Daya Air lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman 10 (sepuluh) tahun dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan. Disyaratkan yang telah memiliki Setifikat Keahlian (SKA)
2. Ahli Muda Irigasi
Tenaga ahli yang disyaratkan 2 OB adalah Sarjana Teknik Sipil Irigasi Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman 8 (delapan) tahun, yang telah memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA).
Khusus untuk Metode Evaluasi Pagu Anggaran jumlah orang bulan tidak boleh dicantumkan.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa Konsultasi Badan Usaha Metode e-Seleksi (dengan Prakualifikasi)
68
3. Ahli Muda Perencana Pencetakan Lahan Beririgasi (PLB)
Tenaga ahli yang disyaratkan 2 OB adalah Sarjana Tehnik Sipil Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman 8 (delapan) tahun, yang telah memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA).
4. Ahli Muda Tenaga ahli yang disyaratkan 2 OB Geodesi. adalah Sarjana Geodesi Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luarnegeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman 8 (delapan) tahun, yang telah memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA). 5. Ahli Muda Tenaga ahli yang disyaratkan 2 OB Tanah adalah Sarjana Pertanian Pertanian Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman 8 (delapan) tahun, yang telah memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA). 6. Ahli Muda Tenaga ahli yang disyaratkan 2 OB Agronomi adalah Sarjana Pertanian Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa Konsultasi Badan Usaha Metode e-Seleksi (dengan Prakualifikasi)
69
yang telah diakreditasi yang berpengalaman 8 (delapan) tahun, yang telah memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA). 7. Ahli Muda Tenaga ahli yang disyaratkan 2 OB Estimasi adalah Sarjana Tehnik Sipil Biaya Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman 8 (delapan) tahun, yang telah memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA). 8. Ahli Muda Tenaga ahli yang disyaratkan 2 OB adalah Sarjana Tehnik Sipil Kontrak. Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman 3 (tiga) tahun, yang telah memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA).
Tenaga Pendukung (jika ada): 9. Asisten Asisten tenaga ahli yang 2 OB Muda Irigasi disyaratkan adalah Sarjana Tehnik Sipil Irigasi Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman 4 (empat) tahun, diutamakan yang telah memiliki Sertifikat Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa Konsultasi Badan Usaha Metode e-Seleksi (dengan Prakualifikasi)
70
Tenaga Ahli (SKA). 10.
Asisten Muda Perecana Pencetak an Lahan Beririgasi
Asisten tenaga ahli yang 2 OB disyaratkan adalah Sarjana Tehnik Sipil Strata 1 (S1) lulusan Universitas / Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman 4 (empat) tahun, diutamakan yang telah memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA).
11.
Asisten Muda Geodesi
Asisten tenaga ahli yang 2 OB disyaratkan adalah Sarjana Geodesi Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman 4 (empat) tahun, diutamakan yang telah memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA).
12. Asisten Muda Tanah Pertanian
ahli yang 2 OB Asisten tenaga disyaratkan adalah Sarjana Pertanian Strata 1 (S1) lulusan niversitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman 4 (empat) tahun, diutamakan yang telah memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA).
13. Asisten Muda Agronomi
Asisten tenaga ahli yang 2 OB disyaratkan adalah Sarjana Pertanian Strata 1 (S1) lulusan Universitas /
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa Konsultasi Badan Usaha Metode e-Seleksi (dengan Prakualifikasi)
71
Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman 4 (empat) tahun, diutamakan yang telah memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA). 14. Asisten Muda Estimasi Biaya
Asisten tenaga ahli yang 2 OB disyaratkan adalah Sarjana Tehnik Sipil Strata 1 (S1) lulusan Universitas / Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman 4 (empat) tahun, diutamakan yang telah memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA).
15. Surveyor
Tenaga yang disyaratkan 16 OB adalah berpendidikan Minimal lulusan Sekolah Menengah (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri atau Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara yang berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Survey sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
16. Manager Kantor
Tenaga yang disyaratkan 2 OB adalah Sarjana Ekonomi Strata 1 (S1) lulusan universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman 3 (tiga) tahun.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa Konsultasi Badan Usaha Metode e-Seleksi (dengan Prakualifikasi)
72
17. Staf Administra si
Tenaga yang disyaratkan 2 OB adalah berpendidikan Minimal lulusan Sekolah Menengah (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri atau Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara pengalaman sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun.
18. Operator Komputer
Tenaga yang disyaratkan 2 OB adalah berpendidikan Minimal lulusan Sekolah Menengah (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri atau Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara pengalaman sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun.
19. Tenaga Data Entri
Tenaga yang disyaratkan 2 OB adalah berpendidikan Minimal lulusan Sekolah Menengah (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri atau Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara pengalaman sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun.
20. Juru Gambar
Tenaga yang disyaratkan 2 OB adalah berpendidikan Minimal lulusan Sekolah Menengah (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri atau Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara pengalaman sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun.
21. Supir
Tenaga yang disyaratkan 2 0B adalah supir terampil.
22. Labour
Buruh/tenaga lokal diambil 600 OH dari daerah setempat pada
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa Konsultasi Badan Usaha Metode e-Seleksi (dengan Prakualifikasi)
73
lokasi pekerjaan.
18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
23. Pesuruh/ Pelayan Kantor
Tenaga lokal diambil dari 2 OB daerah setempat pada lokasi pekerjaan.
24. Penjaga Kantor
Tenaga lokal diambil dari 2 OB daerah setempat pada lokasi pekerjaan.
Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa terlebih dahulu mengajukan jadwal penugasan / mobilisasi personil, selanjutnya Penyedia Jasa akan membuat Berita Acara (Jadwal Waktu Pelaksanaan terlampir) Laporan Laporan Pendahuluan memuat : Pemahaman Konsultan terhadap isi Kerangka Acuan Kerja(KAK) yang ada sebagai hasil dari study meja dan hasil orientasi lapangan awal, Membuat rencana kerja pelaksanaan pekerjaan, Pendekatan metodologi pelaksanaan pekerjaan yang paling tepat, Membuat jadual/rencana kerja pelaksanaan pekerjaan, Membuat jadual penugasan personil dan jadual pemakaianperalatan, Membuat daftar mengenai data-data dan peta-peta yang akan dipergunakan/diperlukan.
19. Laporan Pendahuluan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 15 (lima belas) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan. 20. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat : Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: __ (__________) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
21. Laporan Antara
Laporan Antara memuat : Hasil kajian sementara pelaksanaan pekerjaan, harus dilaporkan selambat – lambatnya pertengahan dari waktu kontrak. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 45 (empat puluh lima) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
22. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat : Final Report, Peta – peta, Kesimpulan dan Saran Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 60 (enam puluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan dan cakram padat (compact disc) Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa Konsultasi Badan Usaha Metode e-Seleksi (dengan Prakualifikasi)
View more...
Comments