Laporan Pendahuluan CA Serviks
May 28, 2018 | Author: RundyHardianto | Category: N/A
Short Description
aas...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KANKER SERVIKS A.
PENDAHULUAN Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel mulut rahim / serviks yang abnormal
dimana sel-sel ini mengalami perubahan ke arah displasia atau mengarah pada keganasan. Kank Ka nker er in inii bi bias asan any ya me meny nyer eran ang g wa wani nita ta ya yang ng pe pern rnah ah at atau au se seda dang ng be bera rada da da dala lam m status sexually active. active . Biasanya kanker ini menyerang men yerang wanita yang telah berumur, terutama paling banyak pada wanita yang berusia 35 - 55 tahun. Akan tetapi, tidak mustahil wanita yang mudapun dapat menderita penyakit ini, asalkan memiliki faktor risikonya. erkembanga erk embangan n neopla neoplasma sma ganas di servi serviks ks tidak menghalangi menghalangi untuk ter!adinya ter!adinya kehami keh amilan lan.. "erdap rdapat at kem kemung ungkin kinan an # di ant antara ara 3$$ 3$$$ $ keh kehami amilan lan bag bagii seo seoran rang g wan wanita ita penderita kanker serviks. %amun, adanya kanker serviks memberi pengaruh yang tidak baik bai k dal dalam am keh kehami amilan lan,, pers persali alinan nan,, dan nif nifas. as. Kan Kanker ker ser servik viks s dap dapat at mem memi&u i&u ter ter!adi !adiny nya a abortus abortu s akiba akibatt pendara pendarahan han dan hambatan dalam pertum pertumbuhan buhan !anin karen karena a pertum pertumbuhan buhan neoplasma tersebut. Apabila penyakit ini tidak diobati lebih lan!ut, pada kira-kira dua pertiga usia
kehamilan
penderita
men!elan ang g
&ukup
bulan,
dapat
ter!adi
kematian
!anin. (W (Wik iknj njos osas astr tro, o, Han Hanif ifa. a. 20 2005 05.. Il Ilmu mu Ka Kand ndun unga gan, n, Il Ilmu mu Keb Kebid idan anan an.. Ja Jaka kart rta a : Yaasan !ina "ustaka #ar$ono "ra$iro%ardjo& engar en garuh uh kan kanker ker ser servik viks s pada wak waktu tu per persal salinan inan,, ant antara ara lai lain n kek kekaku akuan an ser servi viks ks karena !aringan kank kanker er yang terben terbentuk, tuk, akan mengh menghambat ambat proses persal persalinan inan 'khus 'khususny usnya a Kala Kal a (). Bil Bila a tum tumor or ya yang ng ter terbent bentuk uk lun lunak ak dan hany hanya a ter terbat batas as pad pada a seb sebagi agian an ser servik viks, s, pembukaan pada waktu persalinan dapat men!adi lengkap dan bayi bisa lahir spontan. *alam masa nifas, sering ter!adi infeksi. Adapun penyebab pasti ter!adinya perubahan sel-sel normal mulut rahim men!adi se-sel yang ganas tidak diketahui se&ara pasti. %amun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruh mempen garuhii perub perubahan ahan tersebut, tersebut, antara lain + hubung hubungan an seksual pada usia dini ' # tahun), hubungan seksual multi partner, infeksi 'uman apilloma irus), dan genetik 'namun, persentasenya sangat ke&il). Ada !uga beberapa faktor yang mempengaruhi insiden kanker serviks yaitu + usia, melahirkan lebih dari 30, personal hygiene, status sosial ekonomi, terpa!an virus terutama virus (, dan kebiasaan merokok. Bebera Beb erapa pa ge! ge!ala ala yan yang g bis bisa a tim timbul bul pad pada a pen pender derita ita kan kanker ker ser servi viks, ks, antara lai lain n + kepu ke puti tiha han n at atau au ke kelu luar arny nya a &a &air iran an en en&e &err da dan n be berba rbau u bu busu suk k da dari ri va vagi gina na,, pe pend ndar araha ahan, n, hematuria, anemia, kelemahan pada ekstremitas bawah, timbul nyeri panggul 'pelvis) atau di perut bagian bawah. ada stadium lan!ut, badan men!adi lebih kurus, edema kaki, timbul iritasi kandung ken&ing dan rektum, bahkan bisa menyebabkan terbentuknya vesikovaginal atau rektovaginal, hingga timbul ge!ala-ge!ala akibat metastasis !auh.
1etiap tahunnya, terdapat kurang lebih 5$$ ribu kasus baru kanker leher rahim, sebanyak 2$ persen ter!adi pada wanita yang hidup di negara berkembang. 1edikitnya 3#.$$$ wanita di seluruh dunia meninggal akibat kanker leher rahim. *ari !umlah itu, 5$4 kematian ter!adi di negara-negara berkembang. Kematian pada kasus kanker serviks ter!adi karena sebagian besar penderita yang berobat be robat sudah berada dalam stadium lan!ut. (#jaifoella% 'oer. ))*. !uku +jar Ilmu "enakit alam Jilid 2.Jakarta : -KI& adahal, dengan ditemukannya kanker ini pada stadium dini, kemungkinan penyakit ini dapat disembuhkan sampai hampir #$$4. Kini, &ara terbaik yang bisa dilakukan untuk men&egah kanker ini adalah melalui skrining yang dinamakan ap 1mear. ap smear adalah suatu pemeriksaan sitologi untuk mengetahui adanya keganasan 'kanker) dengan mikroskop. emeriksaan ini mudah diker!akan, &epat dan tidak menimbulkan rasa sakit. *engan adanya upaya deteksi dini ini, diharapkan angka ke!adian kanker serviks dapat ditekan pada tahun - tahun berikutnya.
B.
KONSEP DASAR PENYAKIT
#.
DEFINISI
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada daerah batas antara epitel yang melapisi melap isi ektos ektoservik erviks s 'porsi 'porsio) o) dan endose endoservik rviks s kanal kanalis is serv serviksal iksalis is yang disebut squamocolumnar junction '16). junction '16). (Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan, /disi Kedua. Jakarta : Yaasan !ina "ustaka #ar$ono "ra$iro%ardjo&
Kan Kanker ker
servik ser viks s mer merupa upakan kan sel sel-se -sell kan kanker ker yan yang g men menye yerang rang bag bagian iansquam squamosa osa colum columnar nar
junction '16) junction '16) serviks ("rie, #l1ia. 2002. "atofisiologi Konse Klinis "roses 3 "roses "enakit, /disi *, 4olume 2. Jakarta : /6&
Kanker
serviks atau kanker mulut rahim adalah kanker yang ter!adi pada serviks uterus,
suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang
terletak
antara
rahim
'uterus)
dengan
liang
senggama.
( %tt:77%ealt%aus.blogsot.om7200)7087aske3ibu3dengan3gangguan3sistem3 %tt:77%ealt%aus.blogsot.om7200)7087aske3ibu3dengan3gangguan3sistem3 reroduksi. %tml&
1etiap tahunnya, terdapat kurang lebih 5$$ ribu kasus baru kanker leher rahim, sebanyak 2$ persen ter!adi pada wanita yang hidup di negara berkembang. 1edikitnya 3#.$$$ wanita di seluruh dunia meninggal akibat kanker leher rahim. *ari !umlah itu, 5$4 kematian ter!adi di negara-negara berkembang. Kematian pada kasus kanker serviks ter!adi karena sebagian besar penderita yang berobat be robat sudah berada dalam stadium lan!ut. (#jaifoella% 'oer. ))*. !uku +jar Ilmu "enakit alam Jilid 2.Jakarta : -KI& adahal, dengan ditemukannya kanker ini pada stadium dini, kemungkinan penyakit ini dapat disembuhkan sampai hampir #$$4. Kini, &ara terbaik yang bisa dilakukan untuk men&egah kanker ini adalah melalui skrining yang dinamakan ap 1mear. ap smear adalah suatu pemeriksaan sitologi untuk mengetahui adanya keganasan 'kanker) dengan mikroskop. emeriksaan ini mudah diker!akan, &epat dan tidak menimbulkan rasa sakit. *engan adanya upaya deteksi dini ini, diharapkan angka ke!adian kanker serviks dapat ditekan pada tahun - tahun berikutnya.
B.
KONSEP DASAR PENYAKIT
#.
DEFINISI
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada daerah batas antara epitel yang melapisi melap isi ektos ektoservik erviks s 'porsi 'porsio) o) dan endose endoservik rviks s kanal kanalis is serv serviksal iksalis is yang disebut squamocolumnar junction '16). junction '16). (Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan, /disi Kedua. Jakarta : Yaasan !ina "ustaka #ar$ono "ra$iro%ardjo&
Kan Kanker ker
servik ser viks s mer merupa upakan kan sel sel-se -sell kan kanker ker yan yang g men menye yerang rang bag bagian iansquam squamosa osa colum columnar nar
junction '16) junction '16) serviks ("rie, #l1ia. 2002. "atofisiologi Konse Klinis "roses 3 "roses "enakit, /disi *, 4olume 2. Jakarta : /6&
Kanker
serviks atau kanker mulut rahim adalah kanker yang ter!adi pada serviks uterus,
suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang
terletak
antara
rahim
'uterus)
dengan
liang
senggama.
( %tt:77%ealt%aus.blogsot.om7200)7087aske3ibu3dengan3gangguan3sistem3 %tt:77%ealt%aus.blogsot.om7200)7087aske3ibu3dengan3gangguan3sistem3 reroduksi. %tml&
Kanker serviks adalah tumbuhnya sel-sel abnormal pada serviks. Kanker serviks merupakan kanker yang primer berasal dari serviks 'kanalis serviksalis dan porsio). 1erviks adalah bagian u!ung depan rahim yang men!ulur ke vagina. (%tt:77infokese%atan200).%tml&
Kanker serviks merupakan karsinoma ginekologi yang terbanyak diderita
(Kaita (Kai ta #elekt #elekta a
Kedokteran Jilid I& .
EPIDEMIOLOGI / INSIDEN KASUS Kanker Kan ker leh leher er rah rahim im 'se 'servi rviks) ks) ata atau u kar karsin sinoma oma ser servi viks ks ute uterus rus mer merupa upakan kan kan kanker ker
pembunuh wanita nomor dua di dunia setelah kanker payudara. 1etiap tahunnya, terdapat kurang lebih 5$$ ribu kasus baru kanker leher rahim 'cervical ' cervical cancer ), ), sebanyak 2$ persen ter!adi pada wanita yang hidup di d i negara berkembang. 1edikitnya 3#.$$$ wanita di seluruh dunia meninggal akibat kanker leher rahim. *ari !umlah itu, 5$4 kematian ter!adi di negaranegara berkembang. al itu ter!adi karena pasien datang dalam stadium lan!ut. 7enurut data 7enurut data *epartemen Kesehatan 8( tahun $$, penyakit kanker leher rahim saat ini menempati urutan pertama daftar kanker yang diderita kaum wanita (ndonesia. saat ini ada sekitar #$$ kasus per #$$ ribu penduduk atau $$ ribu kasus setiap tahunnya Kanker serviks yang sudah masuk ke stadium lan!ut sering menyebabkan kematian dalam !angka waktu relatif &epat. 1elain itu, lebih dari $ persen kasus yang datang ke rumah saki sa kitt
dite di temu muka kan n
dala da lam m
kead ke adaa aan n
stad st adiu ium m
lan! la n!ut ut.. (sum (sumber ber
:
%tt:7 %tt :77$$ 7$$$. $.ik ikira iran3 n3
rakat.om7& 7enu 7enuru rutt 9lob 9loba& a&an an '$$ '$$) ) di selu seluru ruh h duni dunia a seti setiap ap tahun tahun ada ada :;3. :;3.: :3 3 wanit wanita a terdiagnosa kanker serviks, 3.5$5 meninggal. *i dunia, lebih dari $$ wanita meninggal setiap hari karena kanker serviks. *i (ndonesia, kanker serviks menempati urutan pertama kanker pada wanita. 1etiap hari di (ndonesia ada :$ orang wanita terdiagnosa dan $ wanita meninggal karena kanker serviks. Karena kanker serviks merupakan penyakit yang telah diketahui penyeba penyebabny bnya a dan telah telah diketa diketahui hui per!al per!alanan anan penyaki penyakitny tnya. a. *itamb *itambah ah !uga !uga sudah sudah ada metode deteksi dini kanker serviks dan adanya pen&egahan dengan vaksinasi, seharusnya angka ke!adian dan kematian akibat kanker serviks dapat diturun. Banyaknya kasus kanker serviks di (ndonesia disebabkan pengetahuan tentang kanker serviks yang kurang sehingga kesadaran
masyarakat
untuk
deteksi
dini
pun
:%tt:77%ealt%aus.blogsot.om& 3.
KLASIFIKASI
Berdasarkan stad!" #"en!r!t FIGO $%&'( (sumber : Kaita #elekta Kedokteran Jilid &
masih
rendah. (sumber
STADIUM
KRITERIA
$
Karsinoma in situ atau karsinoma intra epitel
(
roses terbatas pada serviks dan uterus
(a
Karsinoma serviks preklinis, hanya dapat didiagnosis se&ara mikroskopik, lesi tidak lebih dari 3 mm, atau se&ara mikroskopik kedalamannya < 3 = 5 mm dari epitel basal dan meman!ang tidak lebih dari mm.
(b
>esi in invasif < 5 mm, dibagi atas lesi ? : &m dan < : &m &m.
((
roses ke keganasan te telah keluar dari se serviks da dan men men!!alar ke /3 bagian atas vagina dan atau ke parametrium, tetapi tidak sampai ke dinding panggul.
(ia
eny nye ebar aran an hany nya a ke ke va vagina, pa parametrium ma masih be bebas dari infiltrat tumor.
(ib
enyebaran ke parametrium, uni atau bilateral, tetapi belum sampai ke dinding panggul.
(((
enyebaran sampai #/3 #/3 dis distal vag vagina ata atau par parametrium sampai dinding panggul.
((( ((a a
en eny yeb ebar aran an sam sampa paii #/ #/3 dis dista tall vag vagin ina, a, na nam mun ti tida dak k sam sampa paii ke dinding panggul.
(((b
eny nye ebar aran an sa sampai ke din dinding pan pangg ggu ul, tid tidak dit ditemukan daer da erah ah be beba bas s in infi filt ltra rasi si an anta tara ra tu tumo morr de deng ngan an di dind ndin ing g panggul, atau proses pada tingkat ( atau ((, tetapi sudah ada gangguan faal gin!al atau hidronefrosis.
(
roses keganasan telah keluar dari panggul ke&il dan meli me liba batk tkan an mu muko kosa sa re rekt ktum um da dan n at atau au ve vesi sika ka ur urina inari ria a 'dibuk 'di buktik tikan an se& se&ara ara his histol tologi ogi)) ata atau u tel telah ah ber bermet metast astasi asis s keluar panggul atau ke tempat yang !auh.
(va
"elah bermetastasis ke organ se sekitar
(vb
"elah bermetastasis !auh
:.
ETIOLOGI / FAKTOR PREDISPOSISI enyebab langsung kanker serviks belum diketahui. @aktor ekstrinsik yang diduga
berhubungan dengan insiden karsinoma serviks, antara lain infeksi uman apilloma irus ') dan spermatooa. Karsinoma serviks timbul di sambungan skuamokolumner serviks. @aktor resiko yang berhubungan dengan karsinoma serviks ialah perilaku seksual berupa mitra seks multipel, multi paritas, nutrisi, rokok, dan lain-lain. Karsinoma serviks dapat tumbuh eksofitik maupun endofitik. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko ter!adinya kanker serviks, antara lain adalah + $) H!*!n+an seks ,ada !sa "!da ata! ,ernka-an ,ada !sa "!da @aktor ini merupakan faktor risiko utama. 1emakin muda seorang perempuan melakukan hubungan seks, semakin besar risikonya untuk terkena kanker serviks. Berdasarkan penelitian para ahli, perempuan yang melakukan hubungan seks pada usia kurang dari # tahun mempunyai resiko 3 kali lebih besar daripada yang menikah pada usia lebih dari $ tahun. .) Ber+ant+ant ,asan+an seks!a0 erilaku seksual berupa gonta - ganti pasangan seks akan meningkatkan penularan penyakit kelamin. enyakit yang ditularkan, salah satunya adalah infeksi uman apilloma irus ') telah terbukti dapat meningkatkan timbulnya kanker serviks, penis dan vulva. 8esiko terkena kanker serviks men!adi #$ kali lipat pada wanita yang mempunyai partner seksual orang atau lebih. *i samping itu, virus herpes simpleks tipe dapat men!adi faktor pendamping. 1)
Fakt2r +enetk "er!adinya mutasi sel pada sel epitel skuamosa serviks yang menyebabkan
ter!adinya kanker serviks pada wanita dapat diturunkan melalui kombinasi genetik dari orang tua ke anaknya. 3) Ke*asaan "er2k2k Canita perokok memiliki risiko kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. enelitian menun!ukkan, lendir serviks pada wanita perokok mengandung nikotin yang dapat menurunkan daya tahan serviks di samping
merupakan ko-karsinogen infeksi virus. 1elain itu, rokok mengandung at bena D piren yang dapat memi&u terbentuknya radikal bebas dalam tubuh yang dapat men!adi mediator terbentuknya displasia sel epitel pada serviks. 4) De5sens 6at +6 #7ta"n A dan 8( Ada beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa defisiensi vitamin dapat meningkatkan risiko ter!adinya displasia ringan dan sedang, serta mungkin !uga meningkatkan risiko ter!adinya kanker serviks pada wanita yang makanannya rendah beta karoten dan retinol 'vitamin A). 9) M!0t,artas "rauma mekanis yang ter!adi pada waktu paritas dapat mempengaruhi timbulnya infeksi, perubahan struktur sel, dan iritasi menahun &) Gan++!an sste" keke*a0an Bisa disebabkan oleh nikotin yang dikandung dalam rokok, dan penyakit yang sifatnya immunosupresan, &ontohnya + ( / A(*1 ') Stat!s s2sa0 ek2n2" 0e"aEmumnya, golongan wanita dengan latar belakang ekonomi lemah tidak mempunyai biaya untuk melakukan pemeriksaan sitologi ap 1mear se&ara rutin, sehingga upaya deteksi dini tidak dapat dilakukan. (sumber : "atofisiologi Konse Klinis "roses 3 "roses "enakit /disi * 4olume 2 dan Ilmu Kandungan, Hanifa Wiknjosastro&
5.
MANIFESTASI KLINIK ada fase prakanker 'tahap displasia), sering tidak ada ge!ala atau tanda-tanda
yang khas. %amun, kadang bisa ditemukan ge!ala-ge!ala sebagai berikut + #. Keputihan atau keluar &airan en&er dari vagina. 9etah yang keluar dari vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis !aringan . erdarahan setelah senggama 'post &oital bleeding) yang kemudian berlan!ut men!adi perdarahan yang abnormal 3. ada fase invasif dapat keluar &airan berwarna kekuning-kuningan dan berbau busuk. :. Bisa ter!adi hematuria karena infiltrasi kanker pada traktus urinarius 5. "imbul ge!ala-ge!ala anemia bila ter!adi perdarahan kronis.
. Kelemahan pada ekstremitas bawah . "imbul nyeri panggul 'pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada radang panggul. Bila nyeri ter!adi di daerah pinggang ke bawah, kemungkinan ter!adi infiltrasi kanker pada serabut saraf lumbosakral. 2. ada stadium lan!ut, badan men!adi kurus kering karena kurang gii, edema kaki, timbul iritasi kandung ken&ing dan poros usus besar bagian bawah 'rektum), terbentuknya fistel vesikovaginal atau rektovaginal, atau timbul ge!ala-ge!ala akibat metastasis !auh. .
PATOFISIOLOGI #WO8(
"erlampir .
PEMERIKSAAN FISIK
Ins,eks
Keluarnya &airan en&er dari vagina dan berbau busuk endarahan yang ter!adi, volume darah yang keluar Erine ber&ur darah 'hematuria) Fkspresi wa!ah ibu menahan nyeri 'meringis) 8aut wa!ah pu&at Kelemahan pada pasien Keringat dingin osisi tubuh menahan rasa nyeri di daerah abdomen Pa0,as
embengkakan di daerah uterus yang abnormal "inggi fundus uteri Keaktifan gerakan !anin Kelainan letak / posisi !anin %yeri tekan abdominal erubahan denyut nadi erubahan tekanan darah eningkatan suhu tubuh A!sk!0tas
engukuran *66 2.
PEMERIKSAAN PENUN:ANG
a) Pe"erksaan St202+ Pa, S"ear 1alah satu pemeriksaan sitologi yang bisa dilakukan adalah pap smear. ap smear merupakan salah satu &ara deteksi dini kanker leher rahim. "est ini mendeteksi adanya perubahan-perubahan sel leher rahim yang abnormal, yaitu suatu pemeriksaan dengan
mengambil &airan pada laher rahim dengan spatula kemudian dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop. 1aat ini telah ada teknik thin prep 'liquid base cytology ) adalah metoda pap smear yang dimodifikasi yaitu sel usapan serviks dikumpulkan dalam &airan dengan tu!uan untuk menghilangkan kotoran, darah, lendir serta memperbanyak sel serviks yang dikumpulkan sehingga akan meningkatkan sensitivitas. engambilan sampel dilakukan dengan mengunakan sema&am sikat 'brush) kemudian sikat dimasukkan ke dalam &airan dan disentrifuge, sel yang terkumpul diperiksa dengan mikroskop. ap smear hanyalah sebatas skrining, bukan diagnosis adanya kanker serviks. 6ika ditemukan hasil pap smear yang abnormal, maka dilakukan pemeriksaan standar berupa kolposkopi. enanganan kanker serviks dilakukan sesuai stadium penyakit dan gambaran histopatologimnya. 1ensitifitas pap smear yang dilakukan setiap tahun men&apai ;$4. 9ambar teknik ap 1mear +
Keterangan + #.
agina dibuka dengan spekulum agar mulut rahim kelihatanG
.
*ilakukan usapan pada mulut rahim dengan spatelG
3.
1patel dioleskan ke obyek glas, kemudian diperiksa dengan mikroskopG
:.
7etode berbasis &airan + usapan pada mulut rahim dilakukan dengan &itobrush 'sikat) < sikat dimasukkan ke dalam &airan fiksasi, dibawa ke laboratorium < diperiksa dengan mikroskop.
*) K20,2sk2, emeriksaan dengan pembesaran 'seperti mikroskop) yang digunakan untuk mengamati se&ara langsung permukaan serviks dan bagian serviks yang abnormal. *engan kolposkopi akan tampak !elas lesi-lesi pada permukaaan serviks, kemudian dilakukan biopsi pada lesi-lesi tersebut. ;)
IVA #Ins,eks Vs!a0 Asa" Asetat( (A merupakan tes alternatif skrining untuk kanker serviks. "es sangat mudah dan praktis dilaksanakan, sehingga tenaga kesehatan non dokter ginekologi, bidan praktek dan lain-lain. rosedur pemeriksaannya sangat sederhana, permukaan serviks/leher rahim
diolesi dengan asam asetat, akan tampak ber&ak-ber&ak putih pada permukaan serviks yang tidak normal. d) Ser7ks2+ra5 1ervikografi terdiri dari kamera 35 mm dengan lensa #$$ mm dan lensa ekstensi 5$ mm. @otografi diambil oleh tenaga kesehatan danslide 'servikogram) diba&a oleh yang mahir dengan kolposkop. *isebut negatif atau &uriga !ika tampak kelainan abnormal, tidak memuaskan !ika 11K tidak tampak seluruhnya dan disebut defek se&ara teknik !ika servikogram tidak dapat diba&a 'faktor kamera atauflash). Kerusakan (defect) se&ara teknik pada servikogram kurang dari 34. 1ervikografi dapat dikembangkan sebagai skrining kolposkopi. Kombinasi servikografi dan kolposkopi dengan sitologi mempunyai sensitivitas masing-masing 234 dan ;24 sedang spesifisitas masingmasing 34 dan ;;4. erbedaan ini tidak bermakna. *engan demikian servikografi dapat di-gunakan sebagai metoda yang baik untuk skrining massal, lebih-lebih di daerah di mana tidak ada seorang spesialis sitologi, maka kombinasi servikogram dan kolposkopi sangat membantu dalam deteksi kanker serviks. e)
Gnesk2, 9ineskopi menggunakan teleskop monokuler, ringan dengan pembesaran ,5 0 dapat digunakan untuk meningkatkan skrining dengan sitologi. Biopsi atau pemeriksaan kolposkopi dapat segera disarankan bila tampak daerah berwarna putih dengan pulasan asam asetat. 1ensitivitas dan spesifisitas masing-masing 2:4 dan 24 dan negatif palsu sebanyak #,4 dan positif palsu #4. 1amsuddin dkk pada tahun #;;: membandingkan pemeriksaan gineskopi dengan pemeriksaan sitologi pada se!umlah ;$ pasien dengan hasil
sebagai
berikut+
1ensitivitas
;5,24G
spesifisitas
;;,4G predictive
positive
value 22,54G negative value ;;,;4G positif palsu ##,54G negatif palsu :,4 dan akurasi ;,54. asil tersebut memberi peluang digunakannya gineskopi oleh tenaga paramedis / bidan untuk mendeteksi lesi prakanker bila fasilitas pemeriksaan sitologi tidak ada. 5)
Pe"erksaan Penanda T!"2r #PT( enanda tumor adalah suatu suatu substansi yang dapat diukur se&ara kuantitatif dalam kondisi prakanker maupun kanker. 1alah satu " yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya perkembangan kanker serviks adalah FA (Carcino Embryonic Antigen) dan 9 'Human Chorionic onadotropin). Kadar FA abnormal adalah < 5 H>/ml, sedangkan kadar 9 abnormal adalah < 5Ig/ml. 9 dalam keadaan normal disekresikan oleh !aringan plasenta dan men&apai kadar tertinggi pada usia kehamilan $ hari. Kedua " ini dapat dideteksi melalui pemeriksaan darah dan urine.
+) Pe"erksaan dara- 0en+ka, emeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi tingkat komplikasi pendarahan yang ter!adi pada penderita kanker serviks dengan mengukur kadar hemoglobin, hematokrit, trombosit dan ke&epatan pembekuan darah yang berlangsung dalam sel-sel tubuh. ;.
KRITERIA DIAGNOSIS
(nterpretasi sitologi yang dapat menun!ang diagnosis kanker serviks +
Has0 ,e"erksaan ne+at5 "idak ditemukan sel ganas. Elangi pemeriksaan sitologi dalam # tahun lagi.
Ink2nk0!s5
1ediaan tidak memuaskan. Bisa disebabkan fiksasi tidak baik. "idak ditemukan sel endoserviks, gambaran sel radang yang padat menutupi sel. Elangi pemeriksaan sitologi setelah dilakukan pengobatan radang dan sebagainya.
Ds,0asa
"erdapat sel - sel diskariotik pada pemeriksaan mikroskopik. *era!at ringan, sedang, sampai karsinoma in situ. *iperlukan konfirmasi dengan kolposkopi dan biopsi. *ilakukan penangan lebih lan!ut dan harus diamati minimal bulan berikutnya.
Has0 ,e"erksaan ,2st5
"erdapat sel - sel ganas pada lapisan epitel serviks melalui pengamatan mikroskopik. arus dilakukan biopsi untuk memperkuat diagnosis. enanganan harus dilakukan di rumah sakit ru!ukan dengan seorang ahli onkologi. #$.
PENATALAKSANAAN MEDIS
"erapi
karsinoma
serviks
se&ara histologik dan
dilakukan
sesudah
bilamana
diagnosis
diker!akan peren&anaan
yang
telah
dipastikan
matang oleh tim
yang sanggup melakukan rehabilitasi dan pengamatan lan!utan 'tim kanker / tim onkologi) kanker
'Cikn!osastro, serviks,
#;;).
tergantung
pada
enatalaksanaan stadiumnya.
yang
dilakukan
penatalaksanaan
pada
medis
klien terbagi
men!adi tiga &ara yaitu+ histerektomi, radiasi dan kemoterapi. *i bawah ini adalah klasifikasi penatalaksanaan medis se&ara umum berdasarkan stadium kanker serviks + STADIUM
PENATALAKSANAAN
Biopsi kerucut 0 Ia
Histerektomi transvaginal Biopsi kerucut Histerektomi transvaginal
Histerektomi radikal dengan limfadenektomi panggul dan evaluasi Ib,Iia
kelenjar limfe paraaorta (bila terdapat metastasis dilakukan radioterapi pasca pembedahan
IIb, III, IV
Histerektomi transvaginal Radioterapi
IVa, IVb
Radiasi paliatif Kemoterapi
(sumber : Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1)
ManaFF), konisasi, krioterapi dengan bimbingan kolposkopi, dan vaporisasi laser. ada seleksi kasus yang ketat maka >FF dapat dilakukan selain konisasi. >FF memiliki keunggulan karena dapat bertindak sebagai biopsi luas untuk pemeriksaan lebih lan!ut. Keberhasilan eksisi >FF men&apai ;$4 sedangkan konisasi men&apai $-;4. "eknik lain yang dapat dilakukan untuk terapi karsinoma insitu adalah krioterapi yang keberhasilannya men&apai 2$-;$4 bila lesi tidak luas ',5 &m), tetapi akan turun sampai 5$4 apabila lesi luas '< ,5 &m). Fvaporasi laser pada 91(> memberikan kerbehasilan sampai ;:4 untuk lesi tidak luas dan ;4 untuk lesi luas. 91(> yang disertai %(1 ((( memberikan indikasi yang kuat untuk dilakukan histerektomi. ada ;5 kasus 91(> yang dilakukan konisasi didapatkan adanya risiko kegagalan $,;-#,4 untuk ter!adinya karsinoma invasif.
Manaebih sensitive terhadap sinar matahari. Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.
E0ektr2k2a+!0as 7embakar sel-sel kanker dengan aliran listrik yang telah diatur voltasenya
Radas "erapi ini menggunakan sinar ionisasi 'sinar N) untuk merusak sel-sel kanker. "erapi
radiasi
bertu!uan
untuk
mematikan
parametrial
dan
((
(
dengan
B,
(((,
diobati
nodus
merusak limpa
radiasi.
sel
pada
7etoda
tumor pelvik.
pada Kanker
radioterapi
serviks
serta
serviks
stadium
disesuaikan
dengan
tu!uannya
yaitu
tu!uan
ialah
mematikan sel
atau
bermetastasis
mempertahankan seperti
rektum,
pengobatan
kuratif
kanker serta sel ke
kelen!ar
sebanyak vesika
kuratif
hanya
akan
sudah
keluar
rongga
getah
mungkin
urinaria,
yang
usus maka
paliatif.
engobatan
telah men!alar bening
kebutuhan halus,
diberikan pada stadium panggul,
atau
ureter. (
dengan
sehat
8adioterapi
sampai
radioterapi
ke sekitarnya
panggul, !aringan (((
hanya
kuratif
B.
tetap
di
sekitar
dengan
dosis
Bila
bersifat
dan
sel paliatif
kanker yang
diberikan se&ara selektif pada stadium ( A. 1elama men!alani radioterap, penderita mudah mengalami kelelahan yang luar biasa, terutama seminggu sesudahnya. (stirahat yang &ukup merupakan hal yang penting, tetapi dokter biasanya mengan!urkan agar penderita sebisa mungkin tetap aktif. ada radiasi eksternal, sering ter!adi kerontokan rambut di daerah yang disinari dan kulit men!adi merah, kering serta gatal-gatal. 7ungkin kulit akan men!adi lebih gelap. *aerah yang disinari sebaiknya mendapatkan udara yang &ukup, tetapi harus terlindung dari sinar matahari dan penderita sebaiknya tidak menggunakan pakaian yang bisa mengiritasi daerah yang d isinari. Biasanya, selama men!alani radioterapi penderita tidak boleh melakukan hubungan seksual. Kadang setelah radiasi internal, vagina men!adi lebh sempit dan kurang lentur, sehingga bisa menyebabkan nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Entuk mengatasi hal ini, penderita dia!ari untuk menggunakan dilator dan pelumas dengan bahan dasar air. ada radioterapi !uga bisa timbul diare dan sering berkemih. ##.
KOMPLIKASI
endarahan Kematian !anin (nfertil bstruksi ureter idronefrosis 9agal gin!al embentukan fistula Anemia (nfeksi sistemik "rombositopenia
#.
PEN8EGAHAN Kanker stadium dini 'karsinoma in situ) sangat susah dideteksi karena belum
menimbulkan ge!ala yang khas dan spesifik. Kematian pada kasus kanker serviks ter!adi
karena sebagian besar penderita yang berobat sudah berada dalam stadium lan!ut. Atas dasar itulah, di beberapa negara pemeriksaan sitologi vagina merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan kepada para ibu hamil, yang dilan!utkan dengan pemeriksaan biopsi bila ditemukan hasil yang men&urigakan. *engan ditemukannya kanker ini pada stadium dini, kemungkinan !anin dapat dipertahankan dan penyakit ini dapat disembuhkan bisa men&apai hampir #$$4. 7alahan sebenarnya kanker serviks ini sangat bisa di&egah. 7enurut ahli obgyn dari %ew Mork Eniversity 7edi&al entre , dr. 1teven 8. 9oldstein, kun&inya adalah deteksi dini. Kini, &ara terbaik yang bisa dilakukan untuk men&egah kanker ini adalah bentuk skrining yang dinamakan ap 1mear, dan skrining ini sangat efektif. ap smear adalah suatu pemeriksaan sitologi yang diperkenalkan oleh *r. 9% apani&olaou pada tahun #;:3 untuk mengetahui adanya keganasan 'kanker) dengan mikroskop. emeriksaan ini mudah diker!akan, &epat dan tidak sakit. 7asalahnya, banyak wanita yang tidak mau men!alani pemeriksaan ini, dan kanker serviks ini biasanya !ustru timbul pada wanita-wanita yang tidak pernah memeriksakan diri atau tidak mau melakukan pemeriksaan ini. 5$4 kasus baru kanker serviks ter!adi pada wanita yang sebelumnya tidak pernah melakukan pemeriksaan pap smear. adahal !ika para wanita mau melakukan pemeriksaan ini, maka penyakit ini suatu hari bisa sa!a diatasi. Ada beberapa protokol skrining yang bisa ditetapkan bersama - sama sebagai salah satu upaya deteksi dini terhadap perkembangan kanker serviks, beberapa di antaranya + $) Skrnn+ a=a0 1krining dilakukan se!ak seorang wanita telah melakukan hubungan seksual 'vaginal intercourse) selama kurang lebih tiga tahun dan umurnya tidak kurang dari # tahun saat pemeriksaan. al ini didasarkan pada karsinoma serviks berasal lebih banyak dari lesi prekursornya yang berhubungan dengan infeksi onkogenik dari hubungan seksual yang akan berkembang lesinya setelah 3-5 tahun setelah paparan pertama dan biasanya sangat !arang pada wanita di bawah usia #; tahun. .) Pe"erksaan DNA HPV enelitian dalam skala besar mendapatkan bahwa apJs smear negatif disertai *%A yang negatif mengindikasikan tidak akan ada (% 3 sebanyak hampir #$$4. Kombinasi pemeriksaan ini dian!urkan untuk wanita dengan umur diatas 3$ tahun karena prevalensi infeksi menurun se!alan dengan waktu. (nfeksi pada usia ; tahun atau lebih dengan A1E1 hanya 3#,4 sementara infeksi ini meningkat sampai 54 pada usia 2 tahun atau lebih muda. Calaupun infeksi ini sangat sering pada wanita muda yang aktif se&ara seksual tetapi nantinya akan mereda seiring dengan waktu. 1ehingga, deteksi *%A yang positif yang ditenukan kemudian lebih dianggap sebagai yang persisten.
Apabila ini dialami pada wanita dengan usia yang lebih tua maka akan ter!adi peningkatan risiko kanker serviks. 1) Skrnn+ den+an T-nre, / 0@!d*ase "et-2d *isarankan untuk wanita di bawah 3$ tahun yang berisiko dan dian!urkan untuk melakukan pemeriksaan setiap # - 3 tahun. :. Skrnn+ d-entkan *0a !sa "en;a,a & ta-!n ata! te0a- d0ak!kan 1 ka0 ,e"erksaan *ert!r!tt!r!t den+an -as0 ne+at5) #3.
PROGNOSIS Karsinoma serviks yang tidak diobati atau tidak memberikan respon terhadap
pengobatan, ;5 4 mengalami kematian dalam tahun setelah timbul ge!ala. asien yang men!alani histerektomi dan memiliki risiko tinggi ter!adinya rekurensi harus terus diawasi karena lewat deteksi dini, perkembangan kanker seviks dapat diobati dengan radioterapi. Ada beberapa faktor yang menentukan prognosis dalam angka ke!adian kanker serviks, antara lain +
Esia penderita Keadaan umum "ingkat klinis keganasan iri - &iri histologik sel kanker Kemampuan tim kesehatan untuk menangani 1arana pengobatan yang tersedia (sumber : Ka,ta Se0ekta Ked2kteran :0d $( Stad!"
Pen>e*aran kanker ser7ks
Hara,an Hd!, 4 Ta-!n
$
Karsinoma insitu
#$$
(
"erbatas pada uterus
25
((
7enyerang luar uterus tetapi
$
meluas ke dinding pelvis (((
7eluas ke dinding pelvis dan
33
atau sepertiga bawah vagina atau hidronefrosis (
7enyerang mukosa kandung
kemih atau rektum atau meluas keluar pelvis sebenarnya (sumber : "atofisiologi Konse Klinis "roses 3 "roses "enakit, /disi *, 4olume 2 (
A.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
$) PENGKA:IAN a.
(dentitas pasien
b. 8iwayat keluarga &.
1tatus kesehatan
1tatus kesehatan saat ini
1tatus kesehatan masa lalu
8iwayat penyakit keluarga
d. ola fungsi kesehatan 9ordon #. emeliharaan dan persepsi kesehatan. Kanker serviks dapat diakibatkan oleh higiene yang kurang baik pada daerah kewanitaan. Kebiasaan menggunakan bahan pembersih vagina yang mengandung at = at kimia !uga dapat mempengaruhi ter!adinya kanker serviks. . ola istirahat dan tidur. ola istirahat dan tidur pasien dapat terganggu akibat dari nyeri akibat progresivitas dari kanker serviks ataupun karena gangguan pada saat kehamilan.gangguan pola tidur !uga dapat ter!adi akibat dari depresi yang dialami oleh ibu. 3. ola eliminasi *apat ter!adi inkontinensia urine akibat dari uterus yang menekan kandung kemih. *apat pula ter!adi disuria serta hematuria. 1elain itu biisa !uga ter!adi inkontinensia alvi akibat dari peningkatan tekanan otot abdominal :. ola nutrisi dan metabolik Asupan nutrisi pada (bu hamil dengan kanker serviks harus lebih banyak !ika dibandingkan dengan sebelum kehamilan. *apat ter!adi mual dan muntah pada awal kehamilan. Ka!i !enis makanan yang biasa dimakan oleh (bu serta pantau berat badan (bu sesuai dengan umur
kehamilan karena (bu dengan kanker serviks !uga biasanya mengalami penurunan nafsu makan. Kanker serviks pada (bu yang sedang hamil !uga dapat mengganggu dari perkembangan !anin. 5. ola kognitif = perseptual ada (bu hamil dengan kanker serviks biasanya tidak ter!adi gangguan pada pada pan&a indra meliputi penglihatan, pendengaran, pen&iuman, perabaan, penge&ap. . ola persepsi dan konsep diri asien kadang merasa malu terhadap orang sekitar karena mempunyai penyakit kanker serviks, akibat dari persepsi yang salah dari masyarakat. *imana salah satu etiologi dari kanker serviks adalah akibat dari sering berganti = ganti pasangan seksual. . ola aktivitas dan latihan. Ka!i apakah penyakit serta kehamilan pasien mempengaruhi pola aktivitas dan latihan. *engan skor kemampuan perawatan diri '$O mandiri, #O alat bantu, O dibantu orang lain, 3O dibantu orang lain dan alat, :O tergantung total). (bu hamil wa!ar !ika mengalami perasaan sedikit lemas akibat dari asupan nutrisi yang berkurang akibat dari harus berbagi dengan !anin yang dikandungnya. %amun pada ibu hamil yang disertai dengan kanker serviks ibu akan merasa sangat lemah terutama pada bagian ekstremitas bawah dan tidak dapat melakukan aktivitasnya dengan baik akibat dari progresivitas kanker serviks sehingga harus beristirahat total. 2. ola seksualitas dan reproduksi Ka!i apakah terdapat perubahan pola seksulitas dan reproduksi pasien selama pasien menderita penyakit ini. ada pola seksualitas pasien akan terganggu akibat dari rasa nyeri yang selalu dirasakan pada saat melakukan hubungan seksual 'dispareuni) serta adanya perdarahan setelah berhubungan. 1erta keluar &airan en&er 'keputihan) yang berbau busuk dari vagina. ;. ola mana!emen koping stress Ka!i bagaimana pasien mengatasi masalah-masalahnya. Bagaimana mana!emen koping pasien. Apakah pasien dapat menerima kondisinya setelah sakit. (bu hamil dengan kanker serviks biasanya mengalami gangguan dalam mana!emen koping stres yang diakibatkan dari &emas yang berlebihan terhadap risiko ter!adinya kematian !anin serta keselamatan dirinya sendiri. #$. ola peran - hubungan Bagaimana pola peran hubungan pasien dengan keluarga atau lingkungan sekitarnya. Apakah penyakit ini dapat mempengaruhi pola peran dan hubungannya. (bu hamil dengan
kanker serviks harus mendapatkan dukungan dari suami serta orang = orang terdekatnya karena itu akan mempengaruhi kondisi kesehatan (bu serta !anin yang dikandungnya. Biasanya koping keluarga akan melemah ketika dalam anggota keluarganya ada yang menderita penyakit kanker serviks. ##. ola keyakinan dan nilai Ka!i apakah penyakit pasien mempengaruhi pola keyakinan dan nilai yang diyakini.
a) Ana0ss data #. *ata subyektif +
asien mengatakan merasa sakit ketika senggama dan ter!adi perdarahan setelah senggama yang kemudian berlan!ut men!adi perdarahan yang abnormal
asien mengatakan merasa lemah pada ekstremitas bawah
asien mengatakan merasa nyeri pada panggul 'pelvis) atau di perut bagian bawah
asien mengatakan merasa nyeri ketika buang air ke&il dan urine ber&ur darah
asien mengatakan nafsu makan berkurang
asien mengatakan merasa tidak bertenaga dan lemas
asien mengatakan kurang mengetahui mengenai kanker serviks
asien mengatakan merasa &emas tentang kondisinya serta kondisi !anin yang dikandungnya
asien mengatakan merasa kurang perhatian dari keluarganya
. *ata obyektif
"" tidak dalam batas normal *imana batas normal "" meliputi + •
%adi + $-#$$ 0 / menit
•
%afas + # - : 0 / menit
•
"ekanan *arah + ##$-#:$ / $-;$ mmg
•
1uhu + 3,5 $ = 3,5 $
7embran mukosa kering
"urgor kulit buruk akibat perdarahan engisian kapiler lambat ' tidak kembali dalam -3 detik setelah ditekan ) Fkspresi wa!ah pasien pu&at asien tampak lemas Carna kulit kebiruan Kulit pe&ah = pe&ah, rambut rontok, kuku rapuh %ilai profil biofisik !anin normal tidak sesuai dengan usia kehamilan *66 tidak dalam batas normal P #$ - #2$ 0 / menit 9erakan !anin kurang aktif Fkspresi wa!ah pasien meringis asien tampak gelisah asien mengalami ke!ang "ampak tanda - tanda infeksi 'kalor, rubor, dolor, tumor, fungsio laesia) "er!adi hematuria "er!adi inkontinensia urine "er!adi inkontinensia alvi Berat badan pasien tidak stabil 'tidak sesuai dengan BB pasien
dalam kondisi kehamilan)
7ual ataupun muntah Keluar &airan en&er yang berbau busuk dari vagina.
.) DIAGNOSA KEPERAWATAN *iagnosa keperawatan yang mun&ul +
! Kekurangan volume cairan b"d kehilangan volume cairan tubuh secara aktif akibat pendarahan #! $angguan perfusi jaringan b"d penurunan suplai %# ke jaringan &! 'eri kronis b"d nekrosis jaringan pada serviks akibat penakit kanker serviks )! Hipertermi b"d penakit kanker serviks dan peningkatan aktivitas metabolik *! Risiko infeksi b"d penakit kronis (metastase sel kanker+ ! Kerusakan eliminasi urine b"d infiltrasi kanker pada traktus urinarius
-! Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b"d peningkatan aktivitas metabolik terhadap kanker .! /isfungsi seksual b"d perubahan fungsi tubuh akibat p roses penakit kanker serviks ! Intoleransi aktivitas b"d produksi energi tubuh menurun 0! Inkontinensia alvi b"d peningkatan tekanan otot abdominal akibat nekrosis jaringan, kerusakan neuromuscular ! $angguan mobilitas fisik b"d kerusakan neuromuscular akibat infiltrasi kanker pada serabut saraf lumbosakral #! 1K $agal $injal &! $angguan pola tidur b"d depresi akibat penakit kanker serviks )! Kurang pengetahuan b"d kurangna informasi mengenai proses penakit kanker serviks, terapi, dan prognosisna *! 2nsietas b"d krisis situasional ! Berduka antisipasi b"d penakit kronis ang diderita (kanker serviks+dan ancaman kematian janin -! Koping keluarga melemah b"d sakit ang berkepanjangan pada anggota keluarga terdekat .! /efisit pera3atan diri b"d kelemahan ! Risiko cedera pada ibu b"d penurunan jumlah trombosit #0! 1K 2nemia #! 4ual b"d kemoterapi ##! Kerusakan integritas kulit b"d perubahan status nutrisi dan kemoterapi #&! $angguan citra tubuh b"d proses penakit dan kemoterapi 1) REN8ANA TINDAKAN #
+
Kekurangan volume &airan b/d kehilangan volume &airan tubuh se&ara aktif akibat pendarahan
an
+
1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 : !am, diharapkan keseimbangan volume &airan adekuat Kriteria asil
+
#. "" pasien dalam batas normal, meliputi +
%adi normal ' P $ - #$$ 0 / menit) ernapasan normal 'P # - : 0 / menit) "ekanan darah normal ' P #$$ - #:$ mmg / $ - ;$ mmg) 1uhu normal 'P 3,5o - 3,5o) . 7embran mukosa lembab 3. "urgor kulit baik 'elastis) :. engisian kapiler &epat ' kembali dalam P -3 detik setelah ditekan ) 5. Fkspresi wa!ah pasien tidak pu&at
NO #
INTERVENSI
RASIONALISASI
Awasi masukan dan haluaran. Ekur 7emberikan
pedoman
untuk
volume darah yang keluar melalui penggantian &airan yang perlu pendarahan
diberikan
sehingga
dapat
mempertahankan
volume
sirkulasi yang adekuat untuk transport oksigen pada ibu dan !anin.
atat kehilangan darah ibu dan Bila kontraksi uterus disertai kemungkinan
adanya
kontraksi
uterus
dilatasi serviks, tirah baring dan medikasi mungkin tidak efektif di dalam
mempertahankan
kehamilan. ibu
Kehilangan
se&ara
darah
berlebihan
menurunkan perfusi plasenta 3
indari
trauma
dan
pemberian 7engurangi potensial ter!adinya
tekanan berlebihan pada daerah peningkatan :
pendarahan
dan
yang mengalami pendarahan
trauma mekanis pada !anin
antau status sirkulasi dan volume
Ke!adian perdarahan potensial
darah ibu
merusak
hasil
kemungkinan hipovolemia
kehamilan, menyebabkan
atau
hipoksia
uteroplasenta 5
antau "". Fvaluasi nadi perifer, 7enun!ukkan dan pengisian kapiler
atat respon pasien misalnya ansietas,
volume sirkulasi
fisiologis
terhadap
individual
1imtomatologi dapat berguna
pendarahan, untuk mengukur berat / lamanya
kelemahan, pu&at,
keadekuatan
gelisah,
berkeringat
/
penurunan kesadaran
episode
pendarahan.
7emburuknya
ge!ala
menun!ukkan
dapat
berlan!utnya
pendarahan / tidak adekuatnya penggantian &airan
Ka!i
turgor
kulit,
kelembaban
7erupakan indikator dari status
membran mukosa, dan perhatikan hidrasi 2
/
dera!at
kekurangan
keluhan haus pada pasien
&airan
Kolaborasi +
enggantian &airan tergantung
Berikan &airan ( sesuai indikasi
pada dera!at hipovolemia dan lamanya
pendarahan 'akut /
kronis).
airan
(
!uga
digunakan untuk mengen&erkan obat
antineoplastik
pada
penderita kanker. ;
Kolaborasi +
"ransfusi
Berikan transfusi darah 'b, &t) untuk dan trombosit sesuai indikasi
darah
darah
diperlukan
memperbaiki dalm
tubuh
!umlah ibu
dan
men&egah manifestasi anemia yang
sering
ter!adi
pada
penderita kanker. "ransfusi
trombosit
untuk
penting
memaksimalkan
mekanisme pembekuan darah sehingga pendarahan lan!utan dapat diminimalisir. #$
Kolaborasi + Awasi
erlu
pemeriksaan
dilakukan
laboratorium, menentukan
misalnya + b, &t, sel darah merah
resusitasi
untuk kebutuhan
&airan
dan
mengawasi keefektifan terapi + an
9angguan perfusi !aringan b/d penurunan suplai ke !aringan +
1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 : !am, diharapkan perfusi !aringan kembali adekuat Kriteria asil
+
#. "" pasien dalam batas normal, meliputi +
%adi normal ' P $ - #$$ 0 / menit) ernapasan normal 'P # - : 0 / menit) "ekanan darah normal ' P #$$ - #:$ mmg / $ - ;$ mmg) 1uhu normal 'P 3,5o - 3,5o) . asien tidak tampak lemas 3. engisian kapiler &epat ' kembali dalam P -3 detik setelah ditekan) :. *enyut nadi teraba 5. "idak tampak kebiruan pada permukaan kulit . "idak terdapat perubahan karakteristik kulit 'rambut, kuku, kelembaban) NO
INTERVENSI
RASIONALISASI
#
Awasi tanda vital, ka!i pengisian
(dentifikasi
kapiler dan warna dasar kuku
dera!at
ketidakadekuatan
perfusi
membantu
!aringan
dalam
dan
menentukan
intervensi
erhatikan status fisiologis ibu,
ada ibu hamil yang menderita
status
kanker serviks rentan mengalami
sirkulasi,
dan
volume
darah
perdarahan merusak
yang
hasil
potensial
kehamilan,
kemungkinan
dan
menyebabkan
hipovolemia hingga hipoksia pada uteroplasenta 3
Auskultasi
dan
laporkan
*66,
(dentifikasi berlan!utnya
&atat bradikardi atau takikardi. !anin.
ada
atat perubahan pada aktivitas berespon !anin 'hipoaktif atau hiperaktif).
hipoksia
awalnya
terhadap
!anin
penurunan
kadar oksigen dengan takikardia dan
peningkatan
tetap
defisit,
gerakan.
bradikardia
Bila dan
penurunan aktivitas ter!adi. :
2njurkan tirah baring pada posisi 4enurunkan tekanan miring kiri
vena cava
inferior dan
superior
sertameningkatkan
sirkulasi
plasenta(janin+ dan
pertukaran
oksigen! 5
Kolaborasi +
8eduksi pada kadar b, &t atau
Awasi pemeriksaan laboratorium volume sirkulasi darah mengurangi '&t, b, 1*7)
persediaan oksigen untuk !aringan ibu yang akan berdampak pada !anin yang dikandungnya
Kolaborasi +
7eningkatkan
!umlah
mediator
Berikan transfusi sel darah merah
transport oksigen ke sel-sel tubuh
lengkap sesuai indikasi. Awasi adanya komplikasi transfusi
Kolaborasi +
7eningkatkan
Berikan terapi oksigen tambahan
oksigen
sesuai indikasi
sehingga kapasitas oksigen untuk
untuk
!anin meningkat
ketersediaan ambilan
!anin,
+ an
8isiko &edera pada !anin berhubungan dengan penurunan perfusi plasenta +
1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 : !am, diharapkan risiko &edera terhadap !anin dapat di&egah sehingga tidak men!adi aktual Kriteria asil
+
#. "idak ter!adi &edera pada !anin
. %ilai profil biofisik !anin normal sesuai dengan usia kehamilan 3. *66 berada dalam batas normal P #$ - #2$ 0 / menit :. 9erakan !anin aktif seperti biasanya 3. Bayi lahir tanpa gangguan NO #
INTERVENSI erhatikan
kondisi
RASIONALISASI
ibu
yang
berdampak pada sirkulasi !anin
@aktor yang mempengaruhi atau menurunkan sirkulasi / oksigenasi ibu mempunyai dampak yang sama pada kadar oksigen !anin melalui plasenta. 6anin yang tidak mendapatkan
&ukup
untuk
oksigen kebutuhan
metabolismenya,
akan
mengalihkan metabolisme
men!adi anaerob
yang
menghasilkan asam laktat yang dapat
menimbulkan
kondisi
asidosis
Awasi
dan
pantau
*66
keaktifan gerakan !anin
dan "er!adinya dapat
hipoksia
pada
mengakibatkan
ibu
kelainan
11 !anin. Krisis berulang dapat meningkatkan prevalensi ibu dan !anin pada peningkatan mortalitas dan la!u morbiditas. engka!ian yang &ermat dan konsisten pada !anin
dapat
mengidentifikasi
perubahan status !anin se&ara dini
sehingga
dapat
segera
menentukan intervensi yang tepat untuk dilakukan. 3
/iskusikan
efek
negatif
ang 8etardasi
pertumbuhan
potensial terjadi akibat kelainan intrauterus/ genetik
pas&anatal,
malformasi dan retardasi mental dapat ter!adi.
:
Kolaborasi +
Identifikasi
>akukan s&reening, pemeriksaan
evaluasipertumbuhan janin
ultrasonografi
'E19)
dan
sesuai
indikasi + an
%yeri kronis b/d nekrosis !aringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks +
1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 : !am, diharapkan nyeri pasien berkurang atau terkontrol
ria hasil
+
#. asien mengatakan skala nyeri yang dialaminya menurun
. asien melaporkan nyeri yang sudah terkontrol maksimal dengan pengaruh / efek samping minimal 3. "" pasien dalam batas normal, meliputi +
%adi normal 'P $ - #$$ 0 / menit) ernapasan normal ' P # - : 0 / menit) "ekanan darah normal ' P #$$ - #:$ mmg / $ - ;$ mmg) 1uhu normal '3,5o - 3,5o) :. Fkspresi wa!ah pasien tidak meringis 5. asien tampak tenang 'tidak gelisah) . asien dapat melakukan teknik relaksasi dan distraksi dengan tepat sesuai indikasi untuk mengontrol nyeri
NO #
INTERVENSI >akukan
pengka!ian
komprehensif
nyeri
Q&atat
lokasinyeri, frekuensi,
RASIONALISASI se&ara 7embantu keluhan,
durasi,
membedakan
penyebab
nyeri
dan memberikan
intensitas 'skala $-#$) dan tindakan tentang penghilangan nyeri yang dilakukanR
informasi
kema!uan
perbaikan ter!adinya
dan atau
penyakit, komplikasi
dan
keefektifan intervensi.
antau tanda - tanda vital
eningkatan mempengaruhi
nyeri
akan
perubahan
pada tanda - tanda vital
3
*orong
penggunaan
mana!emen
keterampilan 7emungkinkan pasien untuk
nyeri
seperti teknik berpartisipasi
relaksasi dan teknik
:
distraksi,
se&ara
aktif
untuk mengontrol rasa nyeri
misalnya dengan mendengarkan
yang
dialami,
musik, memba&a buku, dan sentuhan
dapatmeningkatkan
terapeutik.
koping pasien
Berikan posisi yang nyaman sesuai
7emberikan rasa nyaman
kebutuhan pasien
pada pasien, meningkatkan relaksasi,
dan
serta
membantu
pasien untuk memfokuskan kembali perhatiannya. 5
*orong
pengungkapan *apat mengurangi ansietas
perasaanpasien
dan rasa takut, sehingga mengurangi persepsi pasienakan intensitas rasa sakit.
Fvaluasi upaya penghilangan nyeri / "u!uan yang ingin di&apai kontrol pada pasien
melalui upaya kontrol adalah kontrol
nyeri
yang
maksimum
dengan
pengaruh / efek samping yang minimum pada pasien.
"ingkatkan
tirah
baring,
kebutuhan
perawatan
bantulah 7enurunkan gerakan yang diri
yang dapat meningkatkan nyeri
penting 2
Kolaborasi
pemberian
analgetik %yeri
sesuai indikasi
adalah
tersering
komplikasi
dari
kanker,
meskipun respon individual terhadap
nyeri
berbeda-
beda. emberian analgetik dapat
mengurangi
nyeri
yang dialami pasien ;
Kolaborasi
untuk
pengembangan 8en&ana mana!emen nyeri
ren&ana mana!emen nyeri dengan yang pasien, keluarga, dan tim kesehatan
terorganisasi
mengembangkan
dapat
yang terlibat
kesempatan
pada
pasien
untuk mengontrol nyeri yang dialami. "erutama dengan nyeri
kronis,
pasien
dan
orang terdekat harus aktif men!adi
partisipan
dalam
mana!emen nyeri di rumah. #$
Kolaborasi
untuk
prosedur
pelaksanaan 7ungkin
tambahan,
misalnya
pemblokan pada saraf
diperlukan
mengontrol
untuk
nyeri
berat
'kronis) yang tidak berespon pada tindakan lain
+ an
ipertermi b/d penyakit kanker serviks dan peningkatan aktivitas metabolik +
1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 : !am, diharapkan keseimbangan suhu tubuh pasien kembali normal Kriteria asil
#. 1uhu tubuh dalam batas normal 'P 3,5o - 3,5o)
+
. *enyut nadi dalam batas normal 'P $ - #$$0 / menit) 3. @rekuensi pernapasan dalam batas normal 'P#- :0/ menit) :. Kulit tidak tampak memerah 5. asien tidak mengalami ke!ang NO #
INTERVENSI
RASIONALISASI
antau dera!at dan pola perubahan eningkatan suhu pasien
suhu hingga
32,;o-:#,# o menun!ukkan adanya
proses
penyakit
infeksius. ola peningkatan suhu dapat membantu dalam identifikasi diagnosis dini
antau suhu lingkungan, atur !umlah 1uhu ruangan dan !umlah linen tempat tidur sesuai indikasi
selimut harus diatur untuk mempertahankan suhu tubuh pasien agar mendekati suhu normal
3
Berikan kompres hangat
7embantu mengurangi peningkatan pasien
suhu
tubuh
:
Kolaborasi +
*apat
digunakan
untuk
Berikan antipiretik
mengurangi demam dengan bereaksi pada termoregulasi sentral tubuh di hipotalamus.
an
+
*0
+
8isiko infeksi b/d proses penyakit kronis 'metastase sel kanker)
1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 : !am, pasien tidak mengalami infeksi
asil
+
#. "idak tampak tanda - tanda infeksi 'kalor, rubor, dolor, tumor, fungsio laesia) . "" pasien dalam batas normal, meliputi +
%adi normal ' P $ - #$$ 0 / menit) ernapasan normal 'P # - : 0 / menit) "ekanan darah normal ' P #$$ - #:$ mmg / $ - ;$ mmg) 1uhu normal 'P 3,5o - 3,5o) 3. %ilai CB 'sel darah putih) dari pemeriksaan laboratorium berada dalam batas normal ': ; #$3/H>) NO
INTERVENSI
RASIONALISASI
#
Ka!i tanda / ge!ala infeksi se&ara
engenalan dini dan intervensi
kontinyu
segera
pada
tubuh 'misalnya
semua +
sistem
dapat
pernafasan, perkembangan
men&egah infeksi
lebih
pen&ernaan, genitourinaria)
lan!ut
antau perubahan suhu pasien
eningkatan suhu pada ibu hamil dengan kanker serviks dapat ter!adi karena proses penyakitnya, infeksi, dan efek samping
kemoterapi
di!alaninya.
(dentifikasi
yang dini
proses infeksi memungkinkan terapi
yang
tepat
untuk
dimulai segera 3
Ka!i !anin untuk melihat adanya
*eteksi dini terhadap reaksi
tanda infeksi seperti takikardi dan infeksi yang bisa berdampak penurunan keaktifan gerakan !anin
pada !anin dan menghambat pertumbuhan !anin.
:
ertahankan
teknik
perawatan
7enurunkan risiko kontaminasi
aseptik. indari / batasi prosedur agen infeksius invasif 5
Etamakan personal hygiene
7embantu
mengurangi
pa!anan
potensial
infeksi
dan
paparan
sumber
menimalisir pertumbuhan
sekunder patogen
Kolaborasi + Awasi
*iferensial
hasil
melihat
laboratorium
adanya
untuk
diferensial
dan
peningkatan
CB merupakan salah satu
atau respon tubuh untuk mengatasi
peningkatan CB
infeksi
yang
timbul
oleh
antigen
Kolaborasi +
7engidentifikasi
*apatkan kultur sesuai indikasi
penyebab
dan
organisme terapi
yang
tepat 2
+ an
Kolaborasi +
*igunakan untuk menghambat
Berikan antibiotik sesuai indikasi
perkembangan agen infeksius
Kerusakan eliminasi urine b/d infiltrasi kanker pada traktus urinarius +
1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 : !am, pola eliminasi urine pasien kembali normal 'adekuat) Kriteria asil
+
#. "idak ter!adi hematuria . "idak ter!adi inkontinensia urine 3. "idak ter!adi disuria
:. 6umlah output urine dalam batas normal ' P $,5 - # && / kgBB / !am) NO #
INTERVENSI atat
keluaran
penurunan
/
RASIONALISASI
urine,
selidiki enurunan aliran urine tiba-tiba
penghentian
urine tiba-tiba
aliran dapat mengindikasikan adanya obstruksi
/
disfungsi
pada
traktus urinarius
Ka!i pola berkemih 'frekuensi dan (dentifikasi !umlahnya).
Bandingkan
fungsi
haluaran vesika urinaria akibat metastase
urine dan masukan &airan serta sel-sel &atat berat !enis urine
kerusakan
tersebut
kanker
pada
bagian
3
bservasi dan &atat warna urine.
enyebaran kanker pada traktus
erhatikan ada / tidaknya hematuria
urinarius
'salah
vesika
satunya
urinaria)
di
dapat
menyebabkan !aringan di vesika urinaria
mengalami
sehingga
urine
berwarna
nekrosis
yang
keluar
merah
karena
ber&ur dengan darah :
bservasi adanya bau yang tidak (dentifikasi tanda - tanda infeksi enak pada urine 'bau abnormal)
5
*orong
peningkatan
&airan
pada !aringan traktus urinarius dan 7empertahankan
pertahankan pemasukan akurat
hidrasi
dan
aliran urine baik
Awasi tanda vital. Ka!i nadi perifer, (ndikator keseimbangan &airan turgor kulit, pengisian kapiler, dan dan menun!ukkan tingkat hidrasi membran mukosa
Kolaborasi + 1iapkan
untuk
emeriksaan tes
diagnostik,
prosedur penun!ang sesuai indikasi
diagnostik
penun!ang
dan
misalnya
pemeriksaan
retrograd
dapat
digunakan untuk mengevaluasi tingkat
infiltrasi kanker pada
traktus urinarius sehingga dapat men!adi dasar untuk intervensi selan!utnya 2
Kolaborasi +
Kadar BE% dan kreatinin yang
antau nilai BE% dan kreatinin
abnormal
dapat
men!adi
indikator kegagalan fungsi gin!al sebagai
akibat
komplikasi
metastase sel-sel kanker pada traktus
urinarius
hingga
ke
organ gin!al. 2
+
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan aktivitas metabolik terhadap kanker
an
+
1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 : !am, kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi se&ara optimal dan seimbang
asil
+
#. Berat badan pasien stabil 'sesuai dengan BB pasien dalam kondisi normal)
. asien menun!ukkan adanya peningkatan nafsu makan 3. "idak ter!adi mual ataupun muntah :. asien tidak tampak pu&at / lemas NO
INTERVENSI
#
antau masukan makanan setiap
7engidentifikasi
hari
nutrisi
Ekur tinggi, berat badan. astikan
7embantu dalam identifikasi
RASIONALISASI defisiensi
!umlah penurunan berat badan saat malnutrisi protein dan kalori ini. "imbang berat badan setiap hari
khususnya bila berat badan dan pengukuran antropometrik kurang dari normal
3
*orong pasien untuk makan diet Kebutuhan !aringan metabolik tinggi kalori dan nutrien dengan ditingkatkan begitu !uga &airan masukan
&airan
yang
adekuat. 'untuk menghilangkan produk
*orong penggunaan suplemen
sisa).
1uplemen
dapat
membantu
untuk
mempertahankan kalori
dan
adekuat
masukan
protein
untuk
yang
pertumbuhan
ibu serta perkembangan !anin :
Kontrol faktor lingkungan 'misalnya + Entuk menurunkan potensial bau makanan yang terlalu kuat, kebisingan
lingkungan,
ter!adinya respon mual dan
makanan muntah
yang terlalu pedas, terlalu manis, dan berlemak) 5
>akukan oral hygiene pada pasien
Kebersihan mulut yang ter!aga dapat meningkatkan sensasi penge&apan dan nafsu makan
Kolaborasi + "in!au
7embantu ulang
laboratorium misalnya albumin
sesuai
transferin
dalam
pemeriksaan mengidentifikasi indikasi, serum
dan
dera!at
ketidakseimbangan dan
malnutrisi
akibat
biokimia
yang
pertumbuhan
ter!adi sel-sel
kanker, dapat mempengaruhi dalam
penentuan
intervensi
diet selan!utnya.
Kolaborasi +
*efisiensi vitamin A, , *, F
emberian vitamin A, B, , *, F.
dapat
menghambat
proses
absorbsi at-at nutrisi pada vili
intestinum,
menghambat
proliferasi sel-sel epitel normal, dan
menghambat
pembentukan tubuh.
antioksidan
*efisiensi
Bdapat
vitamin
memperberat
perasaan
depresi
yang
dirasakan pasien 2
Kolaborasi +
7emberikan
ren&ana
8u!uk pada ahli gii / tim pendukung
khusus
nutrisi
kebutuhan ibu dan !anin yang
untuk
memenuhi
dikandungnya,
serta
menurunkan komplikasi
diet
potensial yang
ter!adi
berkenaan dengan malnutrisi protein / kalori dan defisiensi mikronutrien + an
*isfungsi seksual b/d perubahan fungsi tubuh akibat proses penyakit kanker serviks +
1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 : !am, diharapkan aktivitas seksual pasien tetap adekuat pada tingkat yang sesuai dengan kondisi fisiologis tubuhnya
asil
+
#. asien mampu mengungkapkan pemahamannya tentang efek kanker serviks yang dialaminya terhadap fungsi seksualitasnya . asien mau mendiskusikan masalah tentang gambaran diri, perubahan fungsi seksual dan hasrat seksual dengan orang terdekat yang dialaminya NO
INTERVENSI
RASIONALISASI
#
*engarkan pernyataan pasien /
7asalah
orang terdekat
men!adi
seksualitas
tersembunyi,
masalah yang
seringkali yang seringkali
diungkapkan sebagai humor / melalui pernyataan yang tidak
gamblang
(nformasikan pada pasien tentang edoman
antisipasi
efek dari proses penyakit kanker membantu serviks yang dialaminya terhadap
pasien
dapat
dan
orang
terdekat untuk memulai proses
fungsi seksualitasnya 'termasuk adaptasi
pada
keadaan
yang
di dalamnya efek samping dari baru pengobatan kanker yang akan di!alani) 3
Bantu pasien untuk menyadari / menerima
tahap
7engakui proses kehilangan /
kehilangan perubahan pada fungsi seksual
tersebut
se&ara nyata dapat meningkatkan koping pasien
:
*orong
pasien
untuk
berbagi Komunikasi
pikiran dengan orang terdekat
membantu
terbuka dalam
masalah
dan
diskusi
dapat
identifikasi
meningkatkan
untuk
menemukan
peme&ahan masalah $
+
an
(ntoleransi aktivitas b/d produksi energi tubuh menurun +
1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 : !am, aktivitas pasien dapat meningkat se&ara optimum / fungsi ter&apai
asil
+
#. asien mampu melakukan aktivitas biasa dengan normal tanpa bantuan perawat / orang terdekat . asien mengatakan lebih bertenaga dan tidak lemas NO #
INTERVENSI
RASIONALISASI
antau respon fisiologis terhadap "oleransi aktivitas,
misalnya
perubahan
sangat
tergantung pada tahap proses
tekanan darah dan frekuensi !antung penyakit, serta pernafasan
bervariasi
status
keseimbangan
nutrisi,
&airan,
serta
oksigenasi.
6elaskan
alasan
perlunya
tirah "indakan ini ditu!ukan untuk
baring, penggunaan posisi rekumben mempertahankan lateral
kiri/miring, dan
aktivitas.
!anin
!auh
penurunan dari serviks dan meningkatkan perfusi
uterus."irah
baring
dapat
menurunkan
peka
rangsang uterus. 3
Berikan
tindakan
seperti
kenyamanan 7enurunkan
gosokan
punggung, dan
tegangan
kelelahan
otot serta
perubahan posisi, atau penurunan meningkatkan rasa nyaman stimulus dalam ruangan 'misalnya lampu redup) :
Fvaluasi
laporan
kelelahan. 7enentukan
erhatikan
kemampuan
tidur
dera!at
dari
/ ketidakmampuan pasien
istirahat dengan tepat 5
Ka!i kemampuan untuk berpartisipasi
7engidentifikasi
kebutuhan
pada aktivitas
individual
membantu
yang
diinginkan /
dan
dibutuhkan
dalam pemilihan intervensi
(dentifikasi faktor stres / psikologis
7ungkin
yang dapat memperberat
kumulatif terhadap kondisi fisik
mempunyai
efek
yang dapat terus berlangsung bila masalah tersebut belum diatasi
Buat tu!uan aktivitas realistis dengan 7emberikan rasa kontrol dan pasien
perasaan
mampu
menyelesaikan 2
*orong aktivitas
pasien
untuk
ringan,
melakukan 7eningkatkan rasa membaik
bila
mungkin. dan
"ingkatkan tingkat partisipasi pasien
men&egah
ter!adinya
frustasi pada pasien
sesuai toleransi pasien ;
8en&anakan
periode
istirahat 7en&egah
adekuat
kelelahan
berlebihan
dan
energi
untuk
menghemat proses
penyembuhan #$
Berikan
bantuan
dalam
aktivitas
7emungkinkan
sehari-hari sesuai dengan dera!at aktivitas ##
yang
berlan!utnya dibutuhkan
ketidakmampuan pasien
pasien
*orong masukan nutrisi
7asukan nutrisi adekuat perlu untuk
memenuhi
kebutuhan
energi ibu untuk beraktivitas dan
pertumbuhan
serta
perkembangan !anin #
Kolaborasi +
Adanya
hipoksemia
Berikan suplemen $ sesuai indikasi
menurunkan
dapat
ketersediaan
$untuk ambilan seluler ibu dan plasenta !anin dan dapat memperberat
ter!adinya
intoleransi pada aktivitas 3 da+n2sa >an+ *er-!*!n+an den+an ,sk202+s ,asen ? 5
+
Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai proses penyakit kanker serviks, terapi, dan prognosisnya
an
+
1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 3$ menit, diharapkan pengetahuan pasien tentang penyakitnya meningkat
asil
+
#. asien mengangguk sebagai respon bahwa ia mengerti dengan pen!elasan yang diberikan oleh perawat .
Fkspresi wa!ah pasien tidak tampak bingung
3.
asien mampu men!elaskan pengertian dan penyebab penyakitnya :. asien mampu menyebutkan tanda dan ge!ala penyakitnya
5. asien mampu men!elaskan tentang terapi penyakitnya serta manfaat terapi tersebut . asien menyatakan persetu!uan dan kemauannya untuk mengikuti prosedur pengobatan terhadap penyakitnya NO #
INTERVENSI
RASIONALISASI
Ka!i tingkat pengetahuan pasien
(nformasi
mengenai
pengetahuan
tingkat
pasien
dapat
membantu dalam menentukan metoda
yang
efektif
memberikan
untuk
pendidikan
kepada pasien.
Berikan informasi mengenai kanker emberian serviks proses, dengan
+
pengertian, serta
!elas.
penyebab, !elas
informasi
membuat
pasien
penanganannya keluarga (nformasikan
dan &epat
!uga memahami sehingga
kemungkinan pengaruhnya terhadap pengetahuannya kondisi !anin
yang
penyakit
kanker
terhadap serviks
meningkat
Berikan informasi dalam bentuk tertulis Kelemahan dan depresi dapat
3
dan verbal
mempengaruhi
kemampuan
untuk menerima informasi "mengikuti program medik :
Berikan
penguatan
bila
pasien asien
akan
lebih
mampu menyebutkan kembali apa mengingat
!ika
yang sudah di!elaskan.
oleh
reinfor&ement
mudah diberi perawat
mengenai pemahamannya. 5
An!urkan pasien untuk menanyakan Fksplorasi kepada pasien di samping, untuk dengan berbagi
pengalaman
pengalaman
pasien
lain
dapat
membantu
meningkatkan
pengetahuan
pasien
dan
keluarga. an
+
Ansietas b/d krisis situasional +
1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 : !am, ansietas pasien dapat berkurang / teratasi Kriteria asil
+
#. "" dalam batas normal
%adi normal ' P $ - #$$ 0 / menit) ernapasan normal 'P # - : 0 / menit) "ekanan darah normal ' P #$$ - #:$ mmg / $ - ;$ mmg) 1uhu normal 'P 3,5o - 3,5o) . asien melaporkan bahwa ansietas /ketakutan yang dirasakannya menurunsampai tingkat yang dapat ditangani / dikontrol 3. asien tampak lebih tenang NO #
INTERVENSI bservasi
perubahan
RASIONALISASI "", erubahan
misalnya denyut nadi, frekuensi menun!ukkan pernafasan
pada
""
tingkat
dapat
ansietas
/
gangguan psikologis yang dialami pasien
%bervasi
respon
nonverbalpasien
verbal
dan Ke&emasan
dapat
ditutupi
oleh
ang pasien dengan komentar/ kemarahan
menunjukkan adanakecemasan
yang
ditun!ukkan
pasien
kepada
pemberi perawatan 3
5injau ulang pengalaman pasien " 7embantu dalam identifikasi rasa orang terdekat sebelumna dengan takut kanker
dan
kesalahan
interpretasi
konsep pada pengalaman kanker sebelumnya
:
/orong
pasien
untuk 7emberikan kesempatan untuk pikiran dan mengidentifikasi rasa takut yang
mengungkapkan perasaanna
dialami
serta
kesalahan
konsep
tentang diagnosis 5
/engarkan keluhan pasien dengan 7enun!ukkan rasa menghargai dan penuh perhatian
menerima
pasien,
membantu per&aya
dan
dapat
meningkatkan
pasien
rasa
kepada
pemberi
keyakinan
bahwa
perawatan.
ertahankan dengan
kontak pasien.
sering 7emberikan
Berikan pasien tidak sendiri atau ditolak.
sentuhan terapeutik bila perlu
Instruksikan pasien menggunakan 7eningkatkan teknik relaksasi
pelepasan
endorfin pada sistem saraf sehingga menimbulkan pasien
rasa
dan
tenang
pada
dapat mengurangi
ansietasyang dirasakan pasien 2
Berikan
informasi
dansesuai
ang akurat 1engetahuan "
mengenai
informasi
ang
diagnosa, diberikan diharapkan dapatmenurunkan
pengobatan,
ansietas,
memperbaiki kesalahan
dan konsistensi prognosispenakit
konsep,
pasien
kerjasamapasien
dan
meningkatkan dengan
pemberi
pera3atan ;
"ingkatkan
rasa
tenang
lingkungan yang tenang
dan 7emudahkan menghemat
pasien
beristirahat,
energi,
dan
meningkatkan kemampuan koping pasien #$
*orong
dan
kembangkan 7engurangi perasaan isolasi. Bila
interaksi pasien dengan sistem sumber pendukung keluarga tidak pendukung
adekuat,
sumber
diberdayakan
luar
misalnya
dapat
kelompok
penderita kanker ##
>ibatkan
orang
terdekat
bila 7en!amin sistem pendukung untuk
keputusan mayor akan dibuat
pasien dan memungkinkan orang terdekat terlibat dengan tepat
+
an
Koping keluarga melemah b/d sakit yang berkepan!angan pada anggota keluarga +
1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 : !am, koping keluarga kembali adekuat
asil
+
#. Keluarga / orang terdekat tampak terlibat aktif dalam proses perawatan dan pengobatan pasien . Keluarga / orang terdekat tidak menarik diri dari pasien 3. Keluarga / orang terdekat tetap berkomunikasi se&ara terbuka dengan pasien :. Keluarga / orang terdekat tidak mengungkapkan reaksi pribadi 'ketakutan, kelelahan, perasaan bersalah, ke&ewa, ke&emasan) atas perubahan status kesehatan pasien NO #
INTERVENSI erhatikan adanya
komponen
RASIONALISASI keluarga, 7embantu
suami, keluarga
besar, siapa
ataupun teman
untuk
yang
mengetahui ada
untuk
membantu
perawatan
dan
memberikan
dukungan
pada
pasien
(dentifikasi pola komunikasi dalam
7emberikan informasi tentang
keluarga dan pola interaksi antar keefektifan anggota keluarga
komunikasi
dan
mengidentifikasi masalah yang mempengaruhi keluarga
kemampuan
untuk
membantu
pasien dan menilai positif pada diagnosa/ pengobatan kanker 3
Ka!i harapan peran dari anggota 1etiap
orang
keluarga dan dorong mereka untuk situasi
dengan
mendiskusikan hal ini
dapat
melihat
&ara
mereka
sendiri, identifikasi yang !elas tentang harapan dari anggota keluarga
dapat meningkatkan
pemahaman
untuk
intervensi selan!utnya
dasar
:
adapi anggota keluarga dengan 7emberi perasaan empati dan &ara yang hangat, perhatian, dan menghargai.
Berikan
meningkatkan rasa harga diri
informasi individu untuk mengatasi situasi
'verbal / tertulis) dan tekankan bila
saat ini
perlu 5
Akui
kesulitan
tersebut
tentang
'misalnya
+
situasi
7engkomunikasikan
diagnosa penerimaan realitas bagi pasien
kanker dan an&aman kematian dan keluarga yang mungkin mun&ul)
(dentifikasi
dan
dorong Kebanyakan
orang
penggunaan perilaku koping ke mengembangkan arah yang adaptif
koping
efektif
bermanfaat
telah
keterampilan yang
untuk
dapat
mengatasi
situasi yang baru
"ekankan terbuka
pentingnya yang
kontinyu
dialog 7eningkatkan antar membantu
anggota keluarga dengan pasien
untuk
pemahaman,
anggota
keluarga
mempertahankan
komunikasi yang !elas, yang nantinya mengatasi
diharapkan
dapat
masalah
dengan
perlu
bantuan
untuk
mengatasi
efektif 2
Kolaborasi + 8u!uk
pada
7ungkin kelompok
keluarga sesuai indikasi
terapi tambahan
masalah yang seringkali mun&ul dari diagnosa potensial penyakit terminal seperti kanker serviks
DAFTAR PUSTAKA Cikn!osastro, anifa. $$5. "lmu #andungan$ Edisi #edua. 6akarta + Mayasan Bina
•
ustaka 1arwono rawirohard!o. Cikn!osastro, anifa. $$5. "lmu #ebidanan$ Edisi #edua. 6akarta + Mayasan Bina
•
ustaka 1arwono rawirohard!o. amilton, ersis. #;;5. %asar - %asar #epera&atan 'aternitas$ Edisi . 6akarta +
•
F9 Brunner and 1uddarth. #;;. u!u Ajar #epera&atan 'edi!al edah$ *olume +.
•
6akarta + F9 1antosa, Budi. $$5. ,anduan %iagnosa #epera&atan A%A. 6akarta + rima
•
7edika *oengoes, 7arylynn, dkk. #;;;. .encana Asuhan #epera&atan Edisi +. 6akarta +
•
F9 •
ri&e, 1ylvia. $$. ,atofisiologi #onsep #linis ,roses - ,roses ,enya!it$ Edisi $ *olume / . 6akarta + F9
•
9uyton and all. $$5. u!u Ajar 0isiologi #edo!teran$ Edisi 11. 6akarta + F9
•
orwin, Fliabeth. #;;. u!u 2a!u ,atofisiologi . 6akarta + F9
•
7ans!oer, Arif dkk. #;;;. #apita 2ele!ta #edo!teran$ 3ilid 1. 6akarta + 7edia Aus&ulapius
•
8obbins. #;;;. %asar ,atologi ,enya!it Edisi 45 6akarta + F9
•
1!aifoellah %oer. #;;. u!u Ajar "lmu ,enya!it %alam 3ilid /5 6akarta + @KE(
•
http6""id!3ikipedia!org"3iki"kanker7serviks (akses 6 . %ktober #00+
•
http6""healthcaus!blogspot!com"#00"0-"askep8ibu8dengan8gangguan8sistem8reproduksi!html (a kses 6 0 %ktober #00+
View more...
Comments