Laporan Pendahuluan CA Bronkogenik

February 12, 2019 | Author: Aminullah Sasake | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

mddkelm...

Description

LAPORAN PENDAHULUAN CA BRONKOGENIK A.

Definisi Karsin Karsinoma oma Bronko Bronkogen genik ik adala adalah h tumor tumor ganas ganas paru paru primer primer yang yang berasa berasall dari dari salura saluran n nafas. nafas. Di dalam dalam kepust kepustaka akaan an selal selalu u di lapor laporkan kan pening peningkat katan an insid insiden en kanker kanker paru paru secara secara progre progresif sif,, yang yang bukan bukan hanya hanya sebag sebagai ai akiba akibatt penin peningka gkatan tan umur umur rata-r rata-rata ata manusi manusia a serta serta kemamp kemampuan uan diag diagno nost stik ik yang yang lebi lebih h baik baik namu namun n oleh oleh kare karena na mema memang ng kars karsin inom oma a bronkogenik lebih sering terjadi (Pengatar Ilmu Penyakit paru. Karsinoma bronkoge bronkogenik nik adalah adalah tumor tumor ganas ganas paru primer yang yang berasal berasal dari saluran napas ( !ood "l sagaff, dkk #$$% . Kanker paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh diparu, sebagian besar kanker paru berasal dari sel-sel didalam paru tapi dapat juga berasal dari bagian tubuh lain yang terkena kanker. ( &erich #'#' )eblog, by *rich  Karsinoma bronkogenik atau kanker paru dapat berupa metastasis atau lesi primer. +umor ganas dapat ditemukan di bagian tubuh mana saja. etastasis pada kolon dan ginjal merupakan tumor ganas yang paling sering ditemukan di klinik, keduanya dapat menyebabkan tumor paru. etastasis tumor tumor paru paru serin sering g ditem ditemuka ukan n terle terlebih bih dahulu dahulu sebel sebelum um lesi lesi primer primerny nya a diketahui. !al yang berbahaya adalah pada keadaan klinis lokasi lesi primer  sering sering tidak tidak diketahu diketahuii selama selama hidup hidup klien klien (uttai (uttain, n, /. /. Kanker Kanker paru adalah adalah abnormal abnormalitas itas dari sel-sel sel-sel yang mengala mengalami mi prolifera proliferasi si dalam dalam paru (under0ood, (under0ood, patologi,  Karsin Karsinoma oma bronko bronkogen genik ik adala adalah h tumor tumor ganas ganas paru paru primer primer yang yang berasal berasal dari saluran saluran pernafasa pernafasan n Di dalam dalam kepustaka kepustakaan an selalu selalu dilapork dilaporkan an adany adanya a penin peningka gkatan tan inside insiden n kanker kanker paru paru secara secara progre progresif sif,, yang yang bukan bukan hany hanya a

seba sebaga gaii

akib akibat at

peni pening ngka kata tan n

umur umur

rata rata-r -ra ata

manu manusi sia a

sert serta a

kemamp kemampuan uan diagn diagnosi osis s yang yang lebih lebih baik, baik, namun namun karsin karsinoma omabro bronko nkogen genik ik memang lebih sering terjadi ("lsagaff1mukty, . . Kanker paru adalah tumbuhnya keganasan yang berasal dari sel efitel dan sistem pernapasan bagian ba0ah yang bersifat efitelia serta berasal dari mukosa percabangan broncus ( syl2ia,#$$'345% . Kanker paru adalah tumor paru ganas primer 

yang yang bera berasa sall dari dari salu salura ran n nafa nafas s ( +apran pranii #$$6 #$$63 3%5 %5 . Kank Kanker er paru paru merupakan keganasan pada jaringan paru (price, patofisiologi, #$$'. 7adi, dari beberapa pengertian di atas dapat disimpilkan kanker paru merupakan abnormalitas dari sel-sel yang mengalami proliferasi dalam paru dan tumbuhnya keganasan yang berasal dari sel epitel.

B.

Etiologi 8eperti 8eperti kanker pada umumnya, umumnya, etiologi etiologi yang yang pasti dari karsinoma karsinoma bronkoge bronkogenik nik masih masih belum belum diketahui diketahui,, namun namun diperki diperkirakan rakan bah0a bah0a inhalasi inhalasi  jangka panjang dari bahan karsinogenik karsinogenik merupakan faktor utama, tanpa mengesampingkan kemungkinan peranan predisposisi hubungan keluarga atau ataupu pun n suku suku bang bangsa sa9ra 9ras s serta serta stat status us immu immuno nolo logi gis. s. Baha Bahan n inha inhala lasi si karsinogenik karsinogenik yang banyak disorot adalah rokok. #. Penga Pengaruh ruh roko rokok k Bahan-bahan karsinogenik dalam asap rokok adalah antara lain 3 polomium # dan %,5 ben:ypyrene. Penggunaan filter dikatakan dapat menurunk menurunkan an resiko resiko terkenany terkenanya a karsinoma karsinoma bronkoge bronkogenik, nik, namun namun masih masih tetap lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok. Didalam jangka panjang yaitu, #- tahun, merokok3 #-# batang 9 hari meningkatkan resiko #' kali -% batang 9 hari meningkatkan resiko 5-' kali 5-' batang 9hari meningkatkan resiko /-4 kali. . Pengaruh Pengaruh Industri Industri ;ang ;ang palin paling g bany banyak ak dihub dihubung ungkan kan denga dengan n karsin karsinog ogeni enik k adalah adalah asbes, yang dinyatakan meningkatkan resiko kanker 6-# kali. enyusul kemu kemudi dian an

indu indust stri ri

baha bahann-ba baha han n

radi radioa oakti ktif, f,

pena penamb mban ang g

uram uramiu ium m

mempunyai resiko 5 kali populasi pada umumnya. Paparan industri ini baru nampak pengaruhnya setalah #'- tahun. %. Pengaruh Pengaruh Penya Penyakit kit ejala ekstrapulmonal non metastasik, dapat dibagi atas3 a. anifestasi neuromuskuler  empunyai insiden sebesar 5-#'@, biasanya berupa Hneuropatia karsinomatosa terutama didapatkan pada kasus lanjut. Bersifat progresif serta paling sering ditemukan pada karsinoma sel kecil. 8indroma neuropatia karsinomatosa terdiri dari miopatia, neuropatia perifer, degenerasi serebeler subakut, ensefalomiopatia dan mielopati nekrotik

b. anifestasi jaringan ikat dan tulang anifestasi yang paling terkenal adalah hypertropic pulmonary  osteoarthropathy, terutama didapatkan pada karsinoma epidermoid, dan dikatakan belum pernah ditemukan pada karsinoma sel kecil. Kelainan ini dihubungkan dengan peningkatan kadar human growth hormon yang imunoreaktif di dalam plasma. 8ecara radiologik didapatkan pembentiukan tulang baru sub periosteal, terutama tulangtulang ekstremitas bagian distal, yaitu jari tabuh. c. anifestasi 2askuler dan hematologik +idak begitu sering didapatkan, sering dalam bentuk migratory  trhomboplebitis, purpura dan anemia d. >ejala ekstratorasik metastasik Karsinoma bronkogenik adalah satu-satunya tumor yang mampu berhubungan langsung dengan sirkulasi arterial, sehingga kanker  tersebut dapat menyebar hampir ke semua organ, terutama otak, hati dan tulang

8tadium Klinis3 $TADIU# Karsinoma tersembunyi

TN# +J, C, 

8puntum mengandung selsel ganas tetapi tidak dapat dibuktikan adanya tumor primer atau

8tadium  8tadium I"

+is, C,  +#, C, 

metastasis Karsinoma in situ +umor termasuk +# tanpa adanya bukti metastasis pada kelenjar getah bening regional atau tempat yang

8tadium IB

+, C, 

 jauh +umor termasuk klasifikasi + dengan bukti metastasis pada kelenjar getah bening regional atau tempat yang

8tadium II"

+#, C#, 

 jauh tumor termasuk klasifikasi

+# dengan bukti hanya terdapat metastasis ke peribrokial ipsilateral atau hilus kelenjar limfe  tidak ada metastasis ke tempat 8tadium IIB

yang jauh +, C#,  atau +%, tumor termasuk klasifikasi C, 

+ atau +% dengan atau tanpa bukti metastasis ke peribronkial ipsilateral atau hilus kelenjar limfe  tidak ada metastasis ke tempat

8tadium III"

yang jauh +%, C#,  atau +#- tumor termasuk klasifikasi %, C, 

+#, +, atau +% dengan atau tanpa bukti adanya

8tadium IIIB

metastasis ke peribronkial + berapa pun, C%, tumor dengan metastasis atau +5, C berapa

hilus kontralateral atau

pun, 

kelenjar getah bening mediastinum atau ke skalenus atau kelenjar limfe supraklafikular  atau setiap tumor yang diklasifikasikan sebagai +5 dengan atau tanpa metastasis ke kelenjar getah bening regional  tidak ad metastasis ke tempat yang  jauh

8tadium IG

+ berapa pun, C berapa pun, #

Keterangan $tat%s T%mor Primer &T' + 3 +idak terbukti adanya tumor primer.

3

+J 3 Kanker yang tersembunyi terlihat pada sitologi bilasan bronkus, tetapi tidak terlihat pada radiogram atau bronkoskopi. +is 3 Karsinoma in situ. +# 3 +umor berdiameter L % cm dikelilingi paru atau pleura 2iseralis yang normal. + 3 +umor berdiameter E % cm atau ukuran berapa pun yang sudah menyerang pleura 2iseralis atau mengakibatkan ateletaksis yang meluas ke

hilus

harus

berjarak

E



cm

distal

dari

karina.

+% 3 +umor ukuran berapa saja yang langsung meluas ke dinding dada, diafragma, pleura mediastinalis, dan perikardium parietal atau tumor di bronkus utama yang terletak  cm dari distal karina, tetapi tidak melibatkan karina, tanpa mengenai jantung, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, atau korpus 2ertebra. +5 3 +umor ukuran berapa saja dan meluas ke mediastinum, jantung, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, korpus 2ertebra, rongga pleura9perikardium yang disertai efusi pleura9perikardium, satelit nodul ipsilateral pada lobus yang sama pada tumor primer. Keterli(atan Kelen)ar Geta* Bening Regional &N' C 3 +idak dapat terlihat metastasis pada kelenjar getah bening regional. C# 3 etastasis pada peribronkial dan9atau kelenjar hilus ipsilateral C 3 etastasis pada mediastinal ipsilateral atau kelenjar getah bening subkarina. C% 3 etastasis pada mediastinal atau kelenjar getah bening hilus kontralateral kelenjar getah bening skalenus atau suprakla2ikular  ipsilateral atau kontralateral. #etastasis +a%* #'  3 +idak diketahui adanya metastasis jauh. # 3 etastasis jauh terdapat pada tempat tertentu misalnya otak

,.

Pemeriksaan Pen%n)ang -. Raiologi. a.

Moto +horaJ Posterior-"nterior (P" dan lateral serta +omografi dada3 erupakan pemeriksaan a0al sederhana yang dapat mendeteksi adanya kanker paru. enggambarkan bentuk, ukuran dan lokasi lesi.

Dapat menyatakan massa udara pada bagian hilus, effuse pleural, atelektasis erosi tulang rusuk atau 2ertebra. b.

Bronkhografi 3 Antuk melihat tumor di percabangan bronkus.

/. La(oratori%m. a. 8itologi (sputum, pleural, atau nodus limfe3 dilakukan untuk mengkaji adanya9 tahap karsinoma. b. Pemeriksaan fungsi paru dan >D"3 dapat dilakukan untuk mengkaji kapasitas untuk memenuhi kebutuhan 2entilasi. c. +es

kulit,

jumlah

absolute

limfosit3

dapat

dilakukan

untuk

menge2aluasi kompetensi imun (umum pada kanker paru. 0. Histo1atologi. a. Bronkoskopi3 memungkinkan 2isualisasi, pencucian

bagian,dan

pembersihan sitologi lesi (besarnya karsinoma bronkogenik dapat diketahui. b. Biopsi +rans +orakal (++B3 biopsi dengan ++B terutama untuk lesi yang letaknya perifer dengan ukuran N  cm, sensiti2itasnya mencapai $ = $' @. c. +orakoskopi3 biopsi tumor didaerah pleura memberikan hasil yang lebih baik dengan cara torakoskopi. d. ediastinosopi3 untuk mendapatkan tumor metastasis atau kelenjar  getah bening yang terlibat. e. +orakotomi3 untuk diagnostic kanker paru dikerjakan bila bermacammacam

prosedur non

in2asif

dan

in2asif

sebelumnya

gagal

mendapatkan sel tumor. 2. Pen3itraan. a. +-8canning, untuk menge2aluasi jaringan parenkim paru dan pleura. b. ?I, untuk menunjukkan keadaan mediastinum.

G.

Kom1likasi #. *sofagitis, hilang # minggu sampai dengan # hari sesudah pengobatan. . Pneumonitis, pada rontgent terlihat bayangan eksudat didaerah penyinaran

H.

Penatalaksanaan #eis

+ujuan pengobatan kanker dapat berupa 3 # Kuratif  emperpanjang masa bebas penyakit dan meningkatkan angka harapan hidup klien.  Paliatif. engurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup. % ?a0at rumah (!ospice care pada kasus terminal. engurangi dampak fisis maupun psikologis kanker 5 8upotif. enunjang kuratif, paliatif dan terminal seperti pemberian nutrisi, tranfusi darah dan komponen darah, obat anti nyeri dan anti infeksi. (Ilmu Penyakit Dalam, # dan Doenges,  Penatalaksanaan medis meliputi #. Penatalaksanaan Conbedah a. +erapi Fksigen 7ika terjadi hipoksemia pera0at dapat memberikan oksigen 2ia masker9nasal kanula sesuai dengan permintaan. b. +erapi Fbat 7ika klien mengalami bronkospasme dokter dapat memberikan obat golongan

bronkodilator (seperti pada klien asmadan kartikosterid

untuk mengurangi bronkospasme,inflamasi dan edema. c. Kemoterapi Kemoterapi merupakan pilihan pengobatan pada klien dengan kanker  paru, terutama pada small cell ling cancer karena metastasis. Kemoterapi dapat juga digunakan bersamaan dengan terapi bedah obat-obat kemoterapi yang biasanya diberikan untuk menangani kanker, tumor, termasuk kombinasi dari obat-obat tersebut. •

yclophosphamide, deoJorubicin, methotreJate dan procarba:ine



*toposidedan cisplatin



itomycin, 2inblastine dan cisplatin.

d. Imunoterapi Banyak

klien

kanker

paru

mengalami

gangguan

imunoterapi (cytokin biasa di berikan. e. +erapi ?adiasi +erapi dilakukan dengan indikasi sebagai berikut 3

imun.

Fbat

-

Klien tumor paru yang operable tetapi risiko jika dilakukan pembedahan

-

Klien adenokarsinoma 9 sel skuomosa inoperable yang mengalami pembesaran

.

-

Kelenjar getah bening pada hilus ipsilateral dan mediastinal.

-

Klien dengan a. Bronkus dengan oat cell.

-

Klien kambuhan sesudah lobektomi atau pneumonektomi.

Penatalaksanaan Pembedahan. +ujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain, untuk mengankat semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan sebanyak mungkin fungsi paru = paru yang tidak terkena kanker. a. +oraktomi eksplorasi. Antuk mengkomfirmasi diagnosa tersangka penyakit paru atau toraks khususnya karsinoma, untuk melakukan biopsy. b. Pneumonektomi pengangkatan paru Karsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi bisa diangkat. c. ejala 3 Maktor resiko keluarga, kanker(khususnya paru, tuberculosis, Kegagalan untuk membaik. B. Diagnosa Ke1era4atan 5ang m%n3%l aala* #. Bersihan jalan nafas tidak efektif, b9d peningkatan jumlah9perubahan mukus92iskositas sekret, keterbatasan gerakan dada9nyeri, kelemahan dan kelelahan. . Cyeri akut b9d in2asi kanker ke pleura, dinding dada %. Pola pernafasan tidak efektif b9d obstruksi trakeobronkialoleh sekret, perdarahan aktif, penurunan ekspansi paru, proses inflamsi. 5. Kerusakan pertukaran gas b9d gangguan aliran udara ke al2eoli atau ke bagian utama paru, perubahan membran al2eoli (atelektasis , edema paru , efusi, sekeresi berlebihan, perdarahan aktif. '. Cutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b9d intake inadekuat, peningkatan metabolisme, proses keganasan. 6. "nsietas b9d ketakutan9ancaman akan kematian, tindakan diagnostik, penyakit kronis.

C. Peren3anaan Ke1era4atan -. Diagnosa

"

Bersihan

jalan

nafas

tidak

efektif

b9d

peningkatan

 jumlah92iskositas sekret, keterbatasan gerakan dada9nyeri, kelemahan dan kelelahan T%)%an " Bersihan jalan nafas efektif.

Kriteria 6 a. enunjukan potensi jalan nafas. b. airan sekret mudah dikeluarkan9dibatukan. c. Bunyi nafas jelas. d. )he:ing(-9berkurang Inter7ensi " a. "uskultasi bunyi dada, untuk karakter bunyi nafas dan adanya sekret. b. Bantu untuk nafas dalam efektif anjurkan batuk dengan posisi duduk. c. Fbser2asi jumlah dan karakter sputum9aspirasi sekret. d. .

or0in *. #. $atofisiologi , etakan I. 7akarta 3 *>.

!ayati, ardhiyah. #. "suhan Kepera0atan +umor Paru (Karsinoma Bronkogenik. Diakses pada hari ?abu, tanggal '-#-/, pukul #5.5

dengan

alamat

0ebsite3

http399mardhiyah-hayati-

fkp#.0eb.unair.ac.id9artikelOdetail-4'%6-"skep-"8K*P@+AF? @P"?A@@4K"?8ICF"@B?FCKF>*CIK@$.html

8af0ati, ;uli. #%. "suhan Kepera0atan Karsinoma Bronkogenik. Diakses pada hari ?abu, tanggal '-#-/, pukul #'. dengan alamat 0ebsite3 http399yuliasaf0ati.blogspot.com9#%969asuhan-kepera0atankarsinoma-bronkogenik.html

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF