Laporan Pendahuluan Blighted Ovum

September 20, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Pendahuluan Blighted Ovum...

Description

 

LAPORAN PENDAHULUAN BLIGHTED OVUM

A. Anatom Anatomii dan dan Fisio Fisiolog logii

Gambar alat reproduksi Internal pada wanita

Gambar alat reproduksi Eksternal pada wanita

1. Vagina Vagina menghubungkan genitalia eksterna dengan genitalia interna. Introitus vaginae tertutup pada himen (selaput dara), suatu lipatan selaput setempat. Pada seorang virgo selaput daranya masih utuh, dan lubang selaput dara (hiatus himenalis) umumnya hanya dapat dilalui oleh jari kelingking. Pada Pada ko koit itus us pe pert rtam amaa hime himen n ro robe bek k di be bebe bera rapa pa tempa tempatt da dan n sisan sisanya ya di dina nama maka kan n

 

karunkulae mirtiformes. Bentuk lain yang ditemukan pada himen ialah hymen kribriformis (menun (me nunjuk jukkan kan beberap beberapaa lubang lubang), ), himen himen septus, septus, dan sebaga sebagainy inya; a; kadang kadang-ka -kadan dang g himen himen tertutup sama sekali (himen imperforatus). Besarnya lubang himen tidak menentukan apakah wanita tersebut masih virgo atau tidak. Hal ini baik baik diketa diketahui hui sehubu sehubunga ngan n dengan dengan kedokt kedokteran eran kehaki kehakiman man.. Di Indone Indonesia sia keutuhan selaput dara pada seorang gadis/virgo masih dihargai sekali; maka selayaknya para dokter memperhatikan hal ini. Pada seorang gadis yang memerlukan pemeriksaan ginekologik  sebaiknya dilakukan pemeriksaan rektal. Vagina berukuran di depan 6,5 cm dan dibelakang 9,5 9,5 cm, cm, su sumb mbun unya ya be berj rjal alan an kirakira-ki kira ra sejaj sejajar ar de deng ngan an ar arah ah pi ping nggi girr ba bawa wah h simfis simfisis is ke Promon Pro montor torium ium.. Arah Arah ini pentin penting g diketah diketahui ui jika jika memasuk memasukkan kan jari ke dalam dalam vagina vagina pada pada  pemeriksaan ginekologik. Pada pertumbuhan janin dalam uterus 2/3 bagian atas vagina berasal dari duktus Miilleri (asal dari entoderm), sedangkan 1/3  bagian bawahnya bawahnya dari lipatan-lipatan lipatan-lipatan ektorderm. ektorderm. Hal ini  penting diketahui dalam menghadapi kelainan-kelainan bawaan. Epitel vagina terdiri atas epitel skuamosa dalam beberapa lapisan. Lapisan tidak mengandung kelenjar, akan tetapi dapat mengadakan mengadakan transudasi. transudasi. Pada anak kecil epitel itu amat tipis, sehingga sehingga mudah terkena infeksi, khususnya oleh gonokokkus. gonokokkus. Mukosa vagina berlipat-lipat horisontal; lipatan itu dinamakan ruga di tengah-tengah  bagian depan dan belakang ada bagian yang lebih mengeras, disebut kolumna rugarum. Rugaruga jelas dapat dilihat pada VS bagian distal vagina pada seorang virgo atau nullipara, sedang pada seorang multipara lipatan-lipatan untuk sebagian besar hilang. Di bawah epitel vaginaa terdapat vagin terdapat jaringan jaringan ikat yang mengandun mengandung g banyak banyak pembuluh pembuluh darah. Di bawah jaringan ikat terdapat otot-otot dengan susunan yang serupa dengan susunan otot usus. Sebelah Sebel ah luar otot-otot terdapat fasia (jaringan (jaringan ikat) yang akan berkurang elastisitasnya elastisitasnya  pada wanita yang lanjut usianya. Di sebelah depan dinding vagina bagian bawah terdapat urethraa sepanjang urethr sepanjang 2,5-4 cm. Bagian atas vagina vagina berbatasan berbatasan dengan kandung kencing sampai ke forniks vaginae anterior. Dinding belakang vagina lebih panjang dan membentuk forniks  posterior yang jauh lebih luas daripada forniks anterior. Di samping kedua forniks itu dikenal  pula forniks lateralis sinistra dan dekstra. Umumnya dinding depan dan belakang vagina dekat mendek men dekati ati.. Pada Pada wanita wanita yang yang tel telah ah melahi melahirka rkan n anak, anak, pada pada kedua kedua dindin dinding g vagina vagina sering sering ditemukan tempat yang kondor dan agak merosot (sistokele dan rektokele). Pada seorang virgo keadaan ini jarang ditemukan. 2. Uterus Uterus pada seorang dewasa berbentuk seperti buah advokat atau buah buah peer  peer yang sedikit gepeng. gepen g. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar di tempat tempat yang paling lebar 5,25 cm,

 

dan tebal 2,5 cm. Uterus terdiri atas korpus uteri (% bagian atas) dan serviks uteri (VS bagian  bawah). Di dalam korpus uteri terdapat rongga (kavum ( kavum uteri), uteri), yang membuka ke luar melalui saluran (kanalis (kanalis servikalis) servikalis ) yang terletak di serviks. Bagian bawah serviks yang terletak di vaginaa dinamakan vagin dinamakan porsio uteri ( pars  pars vaginalis servisis uteri), uteri), sedangkan yang berada di atas vagina disebut pars disebut pars supravaginalis servisis uteri uter i. Antara korpus dan serviks masih ada bagian yang disebut i sthmus  sthmus uteri. uteri. Bagian atas uterus disebut fundus uteri, di situ tuba Fallopii kanan dan kiri masuk ke uterus. Dinding uterus terdiri terutama atas miometrium, yang merupakan otot polos berlapis tiga; yang sebelah luar longitudinal, longitudinal, yang sebelah dalam sirkuler, sirkuler, yang antara kedua kedua lapisan ini beranyaman. Miometrium dalam keseluruhannya dapat berkontraksi dan berelaksasi. Kavu Ka vum m uter uterii dila dilapi pisi si oleh oleh se sela lapu putt lend lendir ir ya yang ng ka kaya ya de deng ngan an ke kele lenj njar ar,, di dise sebu butt endometrium. Endometrium terdiri atas epitel kubik, kelenjar-kelenjar, dan stroma dengan  banyak pembuluh-pembuluh darah yang berkeluk-keluk. Di korpus uteri endometrium licin, akan tetapi di serviks serviks berkelok-ke berkelok-kelok; lok; kelenjar-kelenj kelenjar-kelenjar ar itu bermuara bermuara di kanalis kanalis servikalis servikalis (arbor vitae). vitae). Pertumbuhan dan fungsi endometrium dipengaruhi sekali oleh hormon steroid ovarium. Uter Uterus us pa pada da wani wanita ta de dewa wasa sa umum umumny nyaa te terle rleta tak k di sumb sumbu u tu tula lang ng pa pang nggu gull da dala lam m anteversiofleksio (serviks ke depan atas) dan membentuk sudut dengan vagina, sedang korpus uteri berarah ke depan dan membentuk sudut 120°-130° dengan serviks uteri. Di Indonesia uterus sering ditemukan dalam retrofleksio (korpus uteri berarah ke belakang) yang pada umumnya tidak memerlukan pengobatan. Pe Perb rban andi ding ngan an

an anta tara ra

panj panjan ang g

korp korpus us ut uter erii

da dan n

se serv rvik ikss

be berb rbed edaa-be beda da da dala lam m

 pertumbuhan. Pada bayi perbandingan itu adalah 1 : 2, sedangkan pada wanita dewasa 2:1. Di luar, uterus dilapisi oleh serosa ( peritoneum viserale).Jadi, viserale ).Jadi, dari luar ke dalam ditemukan pada dindin din ding g korpus korpus uteri uteri serosa serosa atau perime perimetriu trium, m, miomet miometrium rium,, dan endome endometri trium. um. Uterus Uterus mend me ndap apat at da dara rah h da dari ri arteria uterina uterina, ra rant ntin ing g da dari ri arteri arteria a iliakainterna iliakainterna,, dan dari arteria ovarika.. ovarika 3. Tuba Tuba Fallopii ialah saluran telur berasal — seperti juga uterus — dari duktus Miilleri. Rata-rataa panjangny Rata-rat panjangnyaa tuba 11-14 11-14 cm. Bagian Bagian yang berada di dinding dinding uterus dinamakan pars dinamakan  pars intertisialis,, lateral dari itu (3-6 cm) terdapat pars isthmika yang masih sempit (diameter 2-3 intertisialis mm), dan lebih ke arah lateral lagi pars ampullaris yang lebih lebar (diameter 4-10 mm) dan mempunyai ujung terbuka menyerupai anemon yang disebut infundibulum infundibulum.. Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum oleh peritoneum viserale, viserale, yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Otot di dinding tuba terdiri atas (dari luar ke dalam) otot longitudinal dan otot sirkuler.

 

Lebih ke dalam lagi terdapat mukosa yang berlipat-lipat ke arah longitudinal dan terutama dapat ditemukan di bagian ampulla. Tuba terdiri atas epitel kubik sampai silindrik, yang mempunyai mempu nyai bagian-bagian bagian-bagian dengan serabut-serab serabut-serabut ut dan yang bersekresi. bersekresi. Yang Yang bersekresi bersekresi mengeluarkan getah, sedangkan yang berserabut dengan getarannya menimbulkan suatu arus ke arah kavum uteri. 4. Ovarium Indung Indun g telur pada seorang dewasa sebesar ibu jari tangan, tangan, terletak di kiri dan di kanan, kanan, dekat pada dinding pelvis di fossa ovarika. Ovarium berhubungan dengan uterus dengan ligamentum ovarii proprium. Pembuluh darah ke ovarium melalui ligamentum Suspensorium ovarii (ligamentum infundibulopel- vikum). vikum). Ovarium Ovariu m terletak terletak pada lapisan belakang belakang ligamentum ligamentum latum.Sebagian latum.Sebagian besar ovarium ovarium  berada intraperitoneal dan tidak dilapisi oleh peritoneum. Bagian ovarium kecil berada di dalam ligamentum ligamentum latum (hilus ovarii). ovarii). Di situ masuk pembuluh-pe pembuluh-pembul mbuluh uh darah dan saraf  ke ovarium. ovarium. Lipatan Lipatan yang menghubungmenghubung- kan lapisan lapisan belakang belakang ligamentum latum dengan dengan ovarium dinamakan mesovarium. Bagi Ba gian an ov ovar ariu ium m ya yang ng be berad radaa di da dalam lam ka kavu vum m  peritonei dil dilapi apisi si oleh oleh epitel epitel kubikkubiksilindrik, disebut epithelium germinativum.Di bawah epitel ini terdapat tunika albuginea dan di bawahn bawahnya ya lagi lagi baru baru ditemu ditemukan kan lapisan lapisan tempat tempat folike folikel-fo l-folik likel el primor primordia dial. l. Pada Pada wanita wanita diperkirakan diperk irakan terdapat banyak banyak folikel. folikel. Tiap bulan satu folikel, folikel, kadang-kad kadang-kadang ang dua folikel, folikel,  berkembang menjadi folikel de Graaf . Folikel-folikel ini merupakan bagian ovarium yang terpenting, dan dapat ditemukan di kort kortek ekss ovar ovarii ii dala dalam m leta letak k yang yang bera berane neka ka ra raga gam, m, da dan n pu pula la da dala lam m ting tingka katt-ti ting ngka katt  perkembangan dari satu sel telur yang dikelilingi oleh satu korpus luteum lapisan sel-sel s el-sel saja sampai folikel de Graaf yang matang. Folikel yang matang ini terisi dengan likuor follikuli yang mengadung estrogen, dan siap untuk berovulasi. Padaa waktu Pad waktu dilahi dilahirka rkan n bayi bayi mempun mempunyai yai sekura sekurangng-kur kurang angnya nya 750.00 750.000 0 oogoni oogonium. um. Jumlah ini berkurang akibat pertumbuhan dan degenerasi folikel- folikel. Pada umur 6-15 tahun ditemukan 439.000, pada 16-25 tahun 159.000, antara umur 26-35 tahun menurun sampai 59.000, dan antara 34-45 hanya 34.000. Pada masa menopause semua folikel sudah menghilang. 5. Vulva Vulva ialah tempat bermuaranya sistem urogenital. Di sebelah luar vulva dilingkari oleh labia lab ia majora majora (bibir (bibir besar) besar) yang yang ke belaka belakang ng menjad menjadii satu dan memben membentuk tuk kommis kommissur suraa  posterior dan perineum. Di bawah kulitnya terdapat jaringan lemak serupa dengan yang ada di mons veneris. Medial dari bibir besar ditemukan bibir kecil (labia minora) yang ke arah

 

 perineum menjadi satu dan membentuk frenulum labiorum pudendi. Di depan frenulum ini terletak fossa navikulare. Kanan dan kiri dekat pada fossa navikulare ini dapat dilihat dua  buah lubang kecil tempat saluran kedua glandulae Bartholini bermuara. Ke depan labia minora menjadi satu dan membentuk prepusium klitoridis dan frenulum klitoridis. Di bawah  prepusium klitoridis terletak klitoris. Kira-kira 1,5 cm di bawah klitoris terdapat orifisium urethrae eksternum (lubang kemih). Di kanan kiri lubang kemih ini terdapat dua lubang kecil dari saluran yang buntu.

B. Definisi Blighted ovum atau BO adalah kehamilan tanpa dijumpai adanya pertumbuhan embrio

(Dr. Andon Hestiantoro, SpOG (K). 2008). Menurut Hanifa W (2006) Blighted Ovum adalah kehamilan tanpa janin, jadi cuma ada kantong gestasi (kantong kehamilan) dan air ketuban saja. Sedangkan Blighted Blighted Ovum adalah kehamilan dimana embrio tidak berkembang normal semestinya dan menyebabkan kehamilan kosong dan hanya ada air ketuban saja. (Mochtar R. 2008) Kehami Keha mila lan n an anem embr bryo yoni nicc meng mengac acu u pa pada da ke keha hami mila lan n di mana mana ka kant ntun ung g ke keha hami mila lan n  berkembang di dalam rahim, namun kantung kosong dan tidak mengandung embrio. Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa embrio berhenti berkembang pada tahap yang sangat sang at awal awal dan itu kembal kembalii disera diserap. p. Kehami Kehamilan lan Anembryo Anembryonic nic"" berart berartii kehami kehamilan lan tanpa tanpa embrio. Dikena Dik enall sebagai sebagai "keham "kehamila ilan n anembr anembryon yonic" ic" terjadi terjadi ketika ketika telur telur yang yang tel telah ah dibuah dibuahii mene me nemp mpel el

pada pada dind dindin ing g

rahi rahim, m,

teta tetapi pi embr embrio io

tida tidak k

be berk rkem emba bang ng.S .Sel el

berk berkem emba bang ng

untuk membentuk kantung kehamilan, kehamilan, tetapi tidak embrio itu sendiri. Blighted ovum adalah  jenis umum keguguran. Ini terjadi ketika telur dibuahi di dalam rahim tetapi embrio yang dihasilkan berhenti berkembang sangat awal atau tidak terbentuk sama sekali. Blighted ovum (anembryonic pregnancy) terjadi pada saat ovum yang sudah dibuahi menempel ke dinding uterus, tapi embrio tidak berkembang. Sel-sel berkembang membentuk  kantong kehamilan, tapi tidak membentuk embrio itu sendiri. Blighted ovum biasanya terjadi  pada trimester pertama sebelum wanita tersebut mengetahui tentang kehamilannya. C. Etio tiolo log gi 1. Kelainan Kelainan kromosom kromosom pada saat proses pembuaha pembuahan n sel telur dan sel sperma (kualitas (kualitas sel

telur yang tidak bagus.) 2. Infeksi Infeksi dari torch, kelainan imunologi imunologi dan penyakit penyakit diabetes dapat ikut menyebabkan menyebabkan blighted ovum 3. terjadinya Faktor Faktor usia, semakin tinggi tinggi usia suami atau istri, semakin semakin tinggi pula peluang peluang terjadinya terjadinya  blighted ovum.

 

D. Manif Manifest estasi asi Klinis Klinis Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan tanda-tanda

mungkin termasuk: 1. Periode Periode menstruasi menstruasi terlambat terlambat 2. Kram Kram p per erut ut 3. Minor vagina vagina atau bercak perdarahan perdarahan 4. Tes kehamilan kehamilan positif positif pada saat saat gejala gejala 5. Ditemukan Ditemukan setelah akan tejadi keguguran keguguran spontan spontan dimana muncul muncul keluhan perdarahan perdarahan 6. Hampir Hampir sama dengan dengan kehami kehamilan lan normal normal E. Adaptasi Adaptasi Fisiologi Fisiologi / Patof Patofisiol isiologi ogi Pada saat pembuahan, sel telur telur yang matang dan siap dibuahi bertemu sperma. Namun

dengan den gan berbag berbagai ai penyeb penyebab ab (diant (diantaran aranya ya kualit kualitas as tel telur/ ur/spe sperma rma yang yang buruk buruk atau terdap terdapat at infeksi torch), maka unsur janin tidak berkembang sama sekali. Hasil konsepsi ini akan tetap tertanam didalam rahim lalu rahim yang berisi hasil konsepsi tersebut akan mengirimkan sinyal sin yal pada pada indung indung tel telur ur dan otak otak sebaga sebagaii pember pemberitah itahuan uan bahawa bahawa sudah sudah terdap terdapat at hasil hasil ko kons nsep epsi si dida didala lam m rahim rahim.. Horm Hormon on ya yang ng diki dikiri rimk mkan an ol oleh eh ha hasil sil ko kons nsep epsi si te terse rsebu butt ak akan an menimbulkan gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah dan lainya yang lazim dialami ibu hamil pada umumnya. F. Pena Penata tala laks ksan anaa aan n 1. Jika telah di diagnosis blighted ovum, maka tindakan tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan

hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalisa untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya . 2. Jika karena infeksi infeksi maka dapat diobati diobati sehingga sehingga kejadian ini tidak berulang. berulang. 3. Jika penyebabnya penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi sehingga kelak dapat hamil sungguhan. 4. Lebih penting adalah trauma mental untuk untuk pasangan. Hal ini membutuhkan membutuhkan konseling dan meyakinkan mereka bahwa proses ini sangat umum. 5. Menghindari kehamilan selama 2 bulan dan dapat mencoba mencoba lagi. Tidak perlu menunggu sangat lama.Umumnya sel telur blighted adalah kejadian acak dan kemungkinan  pengulangan cukup kurang. kurang. G. Komp Kompli lika kasi si Komplikasi yang berbahaya berbahaya pada abortus menurut Wiknjosastro, Wiknjosastro, (2005) ialah: 1. Perdarah ahaan Pendarahan dapat diatasi diatasi dengan pengosongan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil konsepsi dan dan  jika perlu pemberian transfusi darah. 2. Perforasi Perforasi uterus pada saat curetage dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi hiperretrofl hiperr etrofleksi. eksi. Perforasi Perforasi uterus uterus pada abortus abortus yang dikerjakan dikerjakan oleh orang biasa

 

menimbulkan persoalan gawat karena perlakuan uterus biasanya luas, mungkin pula terjadi perlukaan pada kandung kemih atau usus. 3. Infeksi Biasanya Biasan ya pada abortus abortus kriminalis kriminalis infeksi infeksi kandu ng sampai sepsisdan sepsisdan infeksi infeksi tulang yang dapat menimbulkan kemandulan. 4. Syok   Syok pada abortus bisa terjadi karena pendarah an (syok hemeragik) dan karena infeksi berat (syok endoseptik).

 

H. Path athway way Tanda dan gejala Pada awalnya pemeriksaan awal tes kehamilan menunjukkan hasil posif. Selanjutnya pertumbuhan plasenta akan  berhenti, kadar hormon HCG menurun menurun dan akhirnya gejala kehamilan menghilang. Hasil pemeriksaan USG saat usia kehamilan

Etiologi (faktor resiko) Kelainan kromosom dalam pertumbuhan sel sperma dan sel telur. Infeksi rubella, infeksi TORCH, kelainan imunologi, dan diabetes melitus yang tidak terkontrol. Faktor usia dan paritas. Kelainan genetik Kebiasaan merokok dan alkohol

lebih dari 8 minggu rahim masih kosong. Biasanya terjadi setelah usia kehamilan 3  bulan. Rasa tidak nyaman di perut Keluar bercak perdarahan dari vagina.

Pemeriksaan Penunjang USG Diagnosa Blighted Ovum (BO)

Penatalaksanaan diterminasi dengan dilatasi dilanjutkan dengan kuretase

Komplikasi Post Kuretase

Robekan serviks

Terjadi luka  pada serviks

Darah keluar  pervaginam 

Resiko syok 

Resiko perdarahan

Resiko infeksi

Perforasi uterus

Rasa nyeri  pada abdomen

Nyeri akut

Kurang  pengetahuan

Kecemasan/ansietas

Resiko kerusakan integritas  jaringan

 

KONSEP DASAR  ASUHAN KEPERAWATAN BLIGHTED OVUM A. Fokus Fokus Pengk Pengkajia ajian n Keper Keperawat awatan an 1. Data Data Dem Demog ogra rafi fi a. Identitas Identitas klien meliputi meliputi : nama, uumr, uumr, agama, pekerjaan, pekerjaan, pendidikan pendidikan,, alamat, status

 perkawinan  b. Data umum kesehatan meliputi: tinggi badab, berat badan, masalah kesehatan khusus, obat-obatan. c. Perdarahan, Perdarahan, haid haid terakhir terakhir dan dan pola pola siklus siklus haid 2. Keluhan Keluhan utama: pada kasus blighted blighted ovum kemungkinan kemungkinan mengalami mengalami kram perut ringan, ringan, dan atau perdarahan bercak ringan. Keluhan pada Trimester I: Chloasma gravidarum, mual dan muntah (akan hilang pada kehamilan 12-14 minggu) sering kencing, pusing, ngidam, obstipasi. 3. Riw Riwaya ayatt kesehat kesehatan an dahulu dahulu:: untuk untuk menget mengetahu ahuii apakah apakah klien klien pernah pernah atau atau tidak tidak pernah pernah menderita penyakit menular (seperti TBC, kusta), penyakit menurun (DM, HT, asma, dll) serta serta penyakit infeksi seperti TORCH. TORCH. Infeksi dari torch, kelain kelainan an imunologi imunologi dan penyakit diabetes dapat ikut menyebabkan terjadinya blighted ovum. 4. Riw Riwaya ayatt keseha kesehatan tan sekarang: sekarang: untuk mengetah mengetahui ui bagaim bagaimana ana keadaa keadaan n kesehat kesehatan an klien klien saat ini, ini, apakah apakah klien sedang sedang mender menderita ita menula menularr (seper (seperti ti TBC, TBC, ku kusta) sta),, penyak penyakit it menuru men urun n (jantun (jantung, g, Diabet Diabetes, es, hiperte hipertensi nsi,, asma, asma, dll) dll) serta serta penyak penyakit it infeks infeksii seperti seperti TORCH TO RCH.. Infeks Infeksii dari dari torch, torch, kelain kelainan an imunol imunologi ogi dan penyak penyakit it diabet diabetes es dapat dapat ikut ikut menyebabkan terjadinya blighted ovum. 5. Pem Pemerik eriksaan saan fisik fisik umum umum 6. Kea Keadaa daan n umum, umum, TTV, TTV, jika jika keadaa keadaan n umum umum buruk buruk lakuka lakukan n resusit resusitasi asi dan stabilisa stabilisasi si segera. 7. Pem Pemerik eriksaan saan geniko genikolog logii Ada tidaknya tanda akut abdomen jika memungkinkan, cari sumber perdarahan, apakan dari dinding vagina atau dari jaringan servik. 8. Jika diperlukan diperlukan ambil ambil darah untuk untuk pemeriksaan pemeriksaan penunjang penunjang 9. Pemeriksaan Pemeriksaan vaginal vaginal touche: bimanual bimanual tentuk tentukan an besat dan letak uterus, tantukan tantukan juga apakah satu jari pemeriksa dapat dimasukkan kedalam ostium dengan mudah atau tidak. B. Diagno Diagnosa sa Keper Keperawa awatan tan 1. Nyeri akut berhubu berhubungan ngan dengan dengan insisi pembeda pembedahan han 2. Ansietas Ansietas berhubungan berhubungan dengan dengan perubahan perubahan status kesehatan kesehatan 3. Risiko infeksi infeksi berhubung berhubungan an dengan tindakan tindakan kuretase kuretase 4. Risiko perdarahan perdarahan dibuktik dibuktikan an dengan komplikas komplikasii pasca kuretase C. Rencana Tindakan Keperawatan NO.

1.

DIAGNOSA KEPERAWATAN Nyeri Akut Definisi: Pengalaman

SLKI

Tingkat Nyeri Tingkat Dalam waktu 3x24 jam

SIKI

Manajemen Nyeri Observasi

 

sensorik atau emosional  pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, atau fungsional, dengan dengan onset mendadak onset mendadak atau atau lambat dan lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang  berintensitas ringan hingga berat dan konstan  berlangsung kurang dari dengan ekspetasi 3 bulan. menurun. Kriteria Hasil: 1. Kelu Keluh han ny nyer erii menurun 2. Meri Mering ngis is menu menuru run n 3. Geli Gelisa sah h menu menuru run n 4. Kesu Kesuli lita tan n tidu tidurr menurun 5. Kete Ketega gang ngan an ot otot ot menurun 6. Mual me menurun 7. Fr Frek ekue uens nsii na nadi di membaik 

2.

Ansietas Definisi: Definis i: Kondis Kondisii emosi emosi dan pengalaman subjektif  indivi ind ividu du terhada terhadap p objek  objek  yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi  bahaya yang memungkink memun gkinkan an individu individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.

- Identi Identifikasi fikasi lokasi, lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Identi Identifikasi fikasi skala skala nyeri - Identi Identifikasi fikasi respon respon nyeri non verbal - Identi Identifikasi fikasi faktor faktor yang memperberat dan memperingan nyeri - Moni Monitor tor keberhasilan keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan - Amon Amonitor itor efek samping samping  penggunaan analgesic Terapeutik  - Berika Berikan n teknik teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri - Contr Control ol ruangan ruangan yang memperberat rasa nyeri - Fasili Fasilitasi tasi istirahat istirahat dan tidur 

- Pertim Pertimbang bangkan kan jenis dan 8. Pola Pola n nap apas as mem memba baik  ik  9. Nafs Nafsu u maka makan n memb membai aik  k  sumber nyeri dalam  pemilihan strategi 10. Pola tidur tidur membaik  membaik  meredakan nyeri  Edukasi - Jelaska Jelaskan n penyebab, penyebab, periode, dan pemicu nyeri - Jelaska Jelaskan n strategi meredakan meredakan nyeri - Anju Anjurkan rkan memonitor memonitor nyeri secara mandiri - Anju Anjurkan rkan menggunakan menggunakan analgetik secara tepat  Kolaborasi - Kolab Kolaborasi orasi pemberian pemberian analgetik, jika perlu Reduksi Ansietas Tingkat Tingk at Ansietas Dalam 3x24jam Observasi Identifikasi fikasi saat tingkat tingkat diharapkan dihara pkan kondisi kondisi emosi - Identi dan pengalaman pengalaman subjektif  subjektif  ansietas berubah Identifikasi fikasi kemampuan kemampuan indi indivi vidu du terh terhad adap ap ob obje jek  k  - Identi yang tidak jelas dan mengambil keputusan spesifi spe sifik k akibat akibat antisip antisipasi asi Terapeutik  Ciptakan kan suasana terpeutik terpeutik  bahaya yang - Cipta memung mem ungkin kinkan kan indivi individu du untuk menumbuhkan melakukan tindakan untuk  kepercayaan menghad adaapi an anccama aman - Temani pasien untuk dengan menurun. Kriteria Hasil:

ekspetasi

mengurangi kecemasan - Paham Pahamii situasi yang yang membuat ansietas

 

3.

Resiko iin nfeksi Definisi: Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme  patogenik 

4.

Resiko Perdarahan

1. Ver erba bali lisa sasi si kebingungan menurun 2. Ver erba bali lisas sasii khawa khawati tirr akibat kondisi yang dihadapi menurun 3. Pe Peri rila laku ku geli gelisa sah h menurun 4. Pe Peri rila laku ku tega tegang ng menurun 5. Kelu Keluha han n pusi pusing ng menurun 6. Anor Anorek eksi siaa menu menuru run n 7. Pa Palp lpit itas asii men menur urun un 8. Fr Frek ekue uens nsii pe pern rnap apas asan an menurun 9. Fr Frek ekue uens nsii nadi nadi menurun 10. Tekanan ekanan darah menurun 11. 11. Konsentrasi Konsentrasi membai membaik  k  12. Pola tidue tidue membaik  membaik  13. Kontak Kontak mata membaik  membaik 

- Denga Dengarkan rkan dengan penuh  perhatian - Gunak Gunakan an pendekatan pendekatan yang tenang dan meyakinkan  Edukasi -Jelaskan prosedur, termasuk  sensasi yang mungkin dialami -Informasikan secara factual mengenai diagnosis,  pengobatan, dan prognosis prognosis -Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien -Anjurkan mengungkapkan  perasaan dan persepsi -Latih teknik relaksasi  Kolaborasi - Kolab Kolaborasi orasi pemberian pemberian obat antiansietas

Tingkat infeksi Tingkat Dalam waktu 3x24 jam derajat infeksi  berdasarkan observasi atau sumber informasi. Kriteria Hasil: 1. Dema Demam m men menu uru run n 2. Keme Kemera raha han n men menur urun un 3. Nyer Nyerii menu menuru run n 4. Beng Bengka kak k menu menuru run n 5. Kada Kadarr ssel el da dara rah h pu puti tih h membaik  6. Nafs Nafsu u maka makan n memb membai aik  k  7. Kebe Kebers rsih ihan an ba bada dan n meningkat

Pencegahan infeksi Observasi - Moni Monitor tor tanda dan dan gejala infeksi lokal dan sistemik  - Terapeu erapeutik tik - Batasi jumla jumlah h pengunjung pengunjung - Berika Berikan n perawatan perawatan kulit  pada area adema - Cuci tan tangan gan sebelum sebelum dan sesudah kontak dengan  pasien dan lingkungan  pasien - Pertah Pertahankan ankan teknik teknik aseptik  pada pasien berisiko tinggi  Edukasi - Jelaska Jelaskan n tanda dan gejala gejala infeksi - Ajarka Ajarkan n cuci tangan dengan dengan  benar  - Ajarka Ajarkan n cara memeriksa memeriksa kondisi luka atau luka operasi - Anju Anjurkan rkan meningkatkan meningkatkan asupan nutrisi - Anju Anjurkan rkan meningkatkan meningkatkan asupan cairan  Kolaborasi

Tingkat Perdarahan

- Kolab Kolaborasi orasi pemberian pemberian imunisasi, jika perlu Pencegahan Perdarahan

 

Dalam 3x24 jam kehilangan darah baik Definisi: Berisiko internal (terjadi di dalam mengalami kehilangan tubuh) maupun eksternal darah baik internal (terjadi hingga keluar (terjadi di dalam tubuh) maupun eksternal (terjadi tubuh) dengan ekspetasi menurun. hingga keluar tubuh). Kriteria Hasil: 1. Distens Distensii abdo abdomen men menurun 2. Perdar Perdaraha ahan n vagi vagina na menurun 3. Perdar Perdaraha ahan n pasca pasca operasi menurun 4. Hemogl Hemoglobi obin n meningka meningkatt 5. Hemato Hematocrit crit meni meningk ngkat at 6. Tekanan ekanan darah darah membai membaik  k  7. Denyut Denyut nadi nadi apica apicall membaik  8. Suhu Suhu tubu tubuh h memba membaik  ik 

Observasi - Moni Monitor tor tanda tanda dan gejala  perdarahan - Mon Monito itorr nilai nilai hematocrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan darah - Moni Monitor tor tanda-tand tanda-tandaa vital ortostatik  Terapeutik  - Pertah Pertahankan ankan bed bed rest selama selama  perdarahan - Batasi ttindak indakan an invasive invasive - Gunak Gunakan an kasur kasur pencegah pencegah decubitus - Hinda Hindari ri pengukura pengukuran n suhu rektal  Edukasi - Jelaska Jelaskan n tanda tanda dan gejala gejala  perdarahan - Anju Anjurkan rkan mening meningkatkan katkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi - Anju Anjurkan rkan mening meningkatkan katkan asupan makanan dan vitamin K  - Anju Anjurkan rkan segera segera melapor melapor  jika terjadi perdarahan  Kolaborasi - Kolab Kolaborasi orasi pemberia pemberian n obat  pengontrol perdarahan - Kolab Kolaborasi orasi pemberian pemberian  produk darah - Kolab Kolaborasi orasi pemberian pemberian  pelunak tinja

Daftar Pustaka

Cunningham, Gary. F, et.Al (2005). Obsetri wiliam. Edisi 21. 21. Alih bahasa; dr Andri Hartono, et.al. Jakarta : EGC

Depkes RI.2007 Asuhan RI.2007 Asuhan Persalinan Normal . Depkes RI. Jakarta.

Hi Hida daya yati ti,, Ratn Ratna. a. (2 (200 002) 2)  Asuhan Keperawatan pada kehamilan fisiologis dan patologis. patologis. Jakarta. Salemba Medika

 

Manuab Man uaba, a, IBG (2002). (2002).  Konsep obstetri dan ginekologi sosial Indonesia. Indonesia. Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC

Saifudin, Saifud in, Abdulbahri. Abdulbahri. 2002. 2002.  Panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal . Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono, Sarwo no, Prawiroharjo. Prawiroharjo. (2008).  Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, cetakan 4. 4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF