Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Pankreas
March 21, 2019 | Author: A Putra Setya | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Pankreas...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TUMOR PANKREAS Konsep Dasar Penyakit
1.
Definisi Tumor Pankreas dapat berasal dari dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin pankreas, serta
jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat terdapat tumor eksokrin dan tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrın pankreas, yaıtu adenokarsinoma duktus pancreas,
dan adenoma untuk yang jinak. Tumor eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar 90% merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas pankreas (disingkat kanker pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pancreas ialah insulinoma, glukagonoma, somastatinoma, dan gastrinoma. Gastrinoma adalah tumor pankreas yang mneghasilkan hormon gastrin dalam jumlah yang sangat besar yang akan merangsang lambung untuk mengeluarkan asam dan ensim”nya sehingga terjadi ulkus
peptikum. (www.medicastore.com www.medicastore.com)) Tumor Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran pankreas. (http://medicastore.com/penyakit/481/Adenokarsinoma_Pankreas.html )
2.
Epidemiologi Insiden kanker pancreas sejak 20 hingga 30 tahun yang lalu,khususnya diantara orang-orang yang
bukan kulit putih.Tumor pancreas menyebabkan kematian terkemuka yang menempati urutan ke empat di Amerika Serikat dan paling seri ng ditemukan pada usia 60 hingga 70an tahun.Kebiasaan merokok,kontak dengan zat kimia industri atau toksin dalam lingkungan,dan diet tinggi lemak,daging ataupun keduanya memiliki hubungan dengan peningkatan insiden kanker pancreas meskipun peranannya dalam menyebabkan kelainan keganasan ini masih belum jelas seluruhnya.Resiko kanker pancreas akan meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasaan merokok.DM,Pankreatitis kronis,dan Pankreatitis herediter juga memiliki kaitan dengan kanker pancreas.Pankreas dapat pula menjadi tempat metastasis dari tumor lain.(Warshaw & Fernandes-del Castillo,1992)
3.
Etiologi Penyebab sebenarnya kanker pankreas m asih belum jelas. Penelitian epidemiologic menunjukkan
adanya hubungan kanker pankreas dengan beberapa factor eksogen (lingkungan) dan faktor endogen
pasien. Etıologi kanker pankreas merupakan interaksi kompleks antara faktor endogen pasien dan factor
lingkungan. Faktor Eksogen (Lingkungan) Telah diteliti beberapa faktor resiko eksogen yang dihubungkan dengan kanker pankreas, antara lain : kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alcohol, kopi, dan zat karsinogen industry. Factor resiko yang paling konsisten adalah merokok. Factor Endogen (Pasien) Ada 3 hal penting sebagai faktor re siko endogen yaitu : usia, penyakit pancreas (pankreastitis kronik dan diabetes militus) dan mutasi genetik.
Faktor Genetik Pada masa kini peran faktor genetik pada kanker pancreas makin banyak diketahui. Sekitar 10% pasien kanker pancreas mempunyai predisposisi genitik yang diturunkan. Proses karsinogenesis kanker pankreas diduga merupakan akumulasi dari banyak k ejadian mutasi genetik. Kebanyakan penderita gastrinoma memiliki beberapa tumor lainnya yang berkelompok didalam atau didekat pancreas. 50% kasus merupakan suatu kegansan. Kadang-kadang gastrinoma merupakan bagian dari suatu kelainan bawaan yaitu neoplasia endokrin multiple. Neoplasia ini merupakan sumber yang berasal dari sel-sel pada kelenjar endokrin yang berlainan seperti sel-sel yang menghasilkan insulin pada pancreas.
4.
Faktor Predisposisi : 1.Bertambahnya usia 2.Kebiasaan merokok 3.Diet rendah lemak 4.Diabetes 5.Radang pankreas kronik 6.Genetik
5.
Patofisiologi
Kanker pancreas hampir 90% berasal dari duktus, dimana 75% bentuk klasik adenokarsinoma sel duktal yang memproduksi musin. Sebagian besar kasus (70%), lokasi kanker pada kaput pancreas, 15-20% pada badan dan 10% pada ekor. Pada waktu di diagnosis, ternyata tumor pancreas relative sudah besar. Tumor yang dapat direseksi biasanya besarnya 2,5-3,5cm. Pada sebagian besar kasus tumor sudah besar (5-6cm), dan atau telah terjadi infiltrasi dan melekat pada jaringan sekitar, sehingga tidak dapat direkseksi. Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas, me lapisi dan melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di jaringan lemak peripankreas, saluran limfe, dan perineural. Pada stadium lanjut, kanker kaput pancreas sering bermetastasis ke duodenum, lambung, peritoneum, hati dan kandung empedu. Kanker pancreas pada bagian dan ekor pancreas dapat metastasis ke hati, peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri. Karsinoma di kaput pancreas sering menimbulkan sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstrahepatal. Disamping itu akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, yang dapat menimbulkan peradangan di duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda, lebih sering mengalami metastasis ke hati danke limpa. 6.
Klasifikasi
1.Tumor pada kaput pankreas : Tumor ini menyebabkan obstruksi duktus koledokus tempat saluran yang berjalan melalui kaput pankreas untuk bersaru dengan duktus pankreatikus dan berjalan pada ampula fater ke dalam duodenum.Obstruksi aliran getah empedu akan menimbulakn gejala ikterusb yaitu feses yang berwarna pekat dan urine y ang berwarna gelap. 2.Tumor pulau langerhans pankreas : Pankreas terdiri dari pulau-pulau langerhans yaitu kumpulan kecil sel-sel yang mengeksresikan produknya langsung ke dalam darah dan dengan demikian merupakan bagian dari sistem endokrin.Paling tidak ada 2 tipe tumor sel pulau langerhans yang telah diketahui yaitu tumor yang meneksrisikan insulin dan tumor yang tidak meningkatkan sekresi insulin. 3.Tumor ulserogenik : Sebagian tumor pulau langerhans berhubungan dengan hipersekresi asam lambung yang menimbulkan ulkus pada lambung,duodenum,dan bahkan jejuneum.Hipersekresi tersebut bisa terjadi begitu hebat sehingga sekalipun rekseksi parsial lambung sudah dilakukan tapi masih tersisa cukup banyak asam yang menimbulkan ulserasi lebih lanjut.Apabila terjadi kecendrungan untuk terjadinya ulkus lambung atau duodenum kemungkinan adanya tumor ulserugenik. 7.
Komplikasi Kanker pancreas DM type 2 Kolelitiasis kolesistitis
8.
Gejala Klinis
Rasa nyeri,ikterus atau keduanya terdapat pada lebih dari 90% pasien,seiring dengan penurunan berat badan,gejala tersebut dipandang sebagai tanda-tanda klasik karsinoma pancreas.Manifestasi ini mungkin baru tampak setelah penyakitnya mem asuki stadium yang sangat lanjut.Tanda-tanda lain menyangkut penurunan berat badan yang cepat,mencolok,dan progresif.Disamping gangguan rasa nyaman atau nyeri yang samar-samar pada abdomen pada bagian atas atau bagian bawah gangguan ini susah dijlaskan dan tidak disertai gangguan fungsi gastrointestinal. Gangguan rasa nyaman tersebut menyebar sebagai rasa nyeri yang menjengkelkan kebagian tengah punggung dan tidak berhungungan dengan postur tubuh dan aktivitas. Penderita karsinoma pancreas sering merasakan bahwa serangan nyerinya dapat dikurangi jika ia membungkuk, rasa nyeri tersebut acap kali bertambah p0arah ketika ia berbaring terlentang. Ini dapat bersifat progresif dan hebat sehingga memer lukan penggunaan preparat analgesic narkotik.Serangan nyeri ini sering terasa lebih berat pada malam harinya. Sel-se l ganas dari kanker pankreas sering terlepas dan masuk ke dalam rongga peritoneum sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya metastasis. Asites umunya terjadi. Suatu tanda yang sangat penting jika ada adalah timbulnya gejala-gejala defiisiensi insulin yang terjadi atas glukosuria, hyperglikemia dan toleransi glukosa yang abnormal. Diabetes dapat menjadi tanda dini karsinoma pankreas. Makan sering meningkatkan nyeri epigastrium dan gambaran ini biasanya sudah terjadi beberapa minggu sebelum munculnya ikterus serta pruritus. Pembuatan voto seri gastrointestinal memperlihatkan deformitas organ visera didekat pankreas yang disebabkan oleh massa pankreas yang terjepit itu. GEJALA KLINIS
:
Nyeri di bagian epigastrium, berat badan turun, timbulnya ikterus (kaput pancreas), anoreksia, perut penuh, kembung, mual, muntah, intoleransi makanan, nyeri disekitar umbilikus dan badan melemah. Pada tumor di korpus dan kauda penkreas , nyeri terletak di epigastrium. Namun terutama di hipokondrium kiri dan kadang menjalar ke punggung kiri, serangan hilang timbul. Timbulnya ikterus akibat adanya duktus koledukus. Kadang juga terjadi perdarahan pada gastrointestinal. Perdarahan tersebut terjadi karena adanya erosi duodenum yang disebabkan oleh tumor pancreas, dan dapat juga dikarenakan adanya steatorea dan gajala dibetes militus. TANDA KLINIS
:
Gizi kurang, pucat, lemah, kulit ikterik (kuning kehujauan), pruritus, hepatomegali, kandung empedu membesar, masa epigastrium, splenomegali, asites (berarti sudah terjadi invasi tumor ke pe ritoneum), tromboplebitis, edema tungkai, cairan asites bersifat hemoragik. 9. Pemeriksaan Fisik Inspeksi: abdomen terlihat buncit namun badannya kurus Palpasi: teraba masa pada abdomen
Auskultasi: bising usus meningkat Perkusi:
10.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk menegakkan diagnosis kanker pancreas antara lain : dari pengambilan darah yang perlu di perhatikan adalah serum lipase, amylase dan glikosa darah.kadar limpase lebih sering meningkat bila di bandingkan serum amylase. Karsinoma di kaput pancreas sering menyebabkan sumbatan di saluran empedu, karena itu perlu di periksa tes faal hati. Dapat ditemukan karena kenaikan kadar serum bilirubin, terutama kadar serum bilirubin konugasi (direk), fosfatase alkali, dan kadar kolesterol. Pemeriksaan darah rutin umumnya masih dalam batas normal, hanya LED yang meningkat kalau ditemukan pasien animea, baru terlihat penurunan kadar Hb dan hematokrit. Petanda tumor CEA (carcinoembryonic antigen) dan Ca 19-9 (Carbohydrate antigenic determinant 19-9), pemeriksaan tinjapada pasien dengan ikterus akibat bendungan, tinjanya mengandung lemakyang busuk, gastroduodenografi, duodenografi hipotonis, ultrasonografi, CT (Computed Tomography), Skintigrafi pancreas, (magnetic resonance imaging) MRI, (Endoscopic Retrograde C holangio Pancreatico Graphy) ERCP, ultrasonografi endoskopik, angiografi, (positron emission tomography) PET, bedah laparaskopi dan biopsy. 1.Pemeriksaan USG 2.CT Scan 3.pemindai CT 4.EARCP 5.Pemeriksaan kolangiografi 6.Pemeriksaan angiografi
11.
Prognosis Pada penderita tumor pankreas biasanya ditemukan pada saaat terdignosis stadium lanjut dan
tidak dapat direseksi ketika tumor tesebut ditemukan pertama kali ke nyataannya karsinoma pankreas memiliki keberhasilan angka hidup kurang dari 5 tahun paling rendah bila dibandingkan pada 60 lokasi kanker lainnya.
12.
Terapi atau Tindakan Penanganan
Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun demikian, terapi bedah definitif (yaitu,eksisi totalisi) sering tidak mungkin dilaksanakan karena pertumbuhan yang sudah begitu luas ketika tumor tersebut terdiaknosis dan kemungkinan terdapatnya metastase khususnya ke hepar, paru-paru dan tulang. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan paliatip.
13.
penatalaksanaan Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin mengangkat
tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun sering tidak mungkin dilaksanakan karena pertumbuhan yang sudah meluas ketika tumor tersebut terdiagnosis dan kemungkinan terdapatnya metastase khususnya di hepar, paru-paru dan tulang. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan valiatif. Meskipun tumor pankreas mungkin resisten terhadap radiasi standar, pasien dapat diterapi dengan radioterapi dan kemoterapi. Jika pasien mengalami pembedahan terapi radiasi intraokuratif dapat dilakukan untuk memberikan radiasi dosis tinggi pada jaringan tumor dengan cedera yang minimal pada jaringan lain. Terapi radiasi intra okuratif dapat pula mengurangi rasa nyeri. Implantasi interstisia sumber radio aktif juga dapat dilakukan meskipun angka komplikasinya tinggi. Pemasangan stent bilient yang besar dan dilakukan secara perkutan atau melalui endokoskopi dapat dilakukan untuk mengurangi gejalan ikterus. Penelitian kini sedang dilaksanakan untuk mengkaji efek preparat pankreas.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan 1.
Pengkajian
I.
Identitas pasien
II.
Status kesehatan
a.
Status Kesehatan saat ini
b.
Status Kesehatan Masa lalu
c.
Riwayat Penyakit Keluarga
d.
Diagnosa Medis dan Therapy
III.
Pola Kebutuhan Dasar Manusia
Pola Nafas Pola Nutrisi (Makanan dan Minuman) Pola Eliminasi Pola Aktivitas dan Latihan Pola Tidur dan Istirahat Pola Berpakaian Pola Rasa Nyaman Pola Kebersihan Diri Pola Rasa Aman Pola Komunikasi (Hubungan dengan orang lain) Pola Beribadah Pola Produktivitas (Fertilisasi, Libido, Menstruasi, Kontrasepsi, dll) Pola Rekreasi Kebutuhan Belajar IV.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Tanda- tanda Vital
2.
Diagnosa keperawatan
DX 1 : Gangguan pola napas b/d distensi diafragma DX 2 : Nyeri akut b/d penekanan obstruksi pancreas DX 3 : Kurang cairan dan elektrolit b/d pengeluaran yang berlebih
DX 4 : Pemenuhan nutrisi dari keb. Tubuh b/d pemasukan asupan oral yang tidak adekuat DX 5 : Intoleransi aktifitas b/d kelemahan DX 6 : Kurang pengetahuan b/d status kesehatan, prognosis, dan kebutuhan pengobatan
3.Rencana keperawatan No
Dx
Tujuan
Intervensi
Rasional
1.
Gg. Pola napas b/d
setelah diberikan
Tinggikan posisi kepala 30o
Mendorong
distensi abdomen
tindakan
pengembangan
ditandai dengan
keperawatan
diafragma / ekspansi
tidak maksimalnya
selama 3 x24 jam
paru optimal &
pola nafas.
diharapkan
meminimalkan tekanan
pernapasan
isi abdomen pada
pasien normal
rongga thorak
dengan KH: -pasien tidak mengalami sesak
Dorong latihan napas dalam
Meningkatkan ekspansi paru
Ubah posisi secara periodik
Meningkatkan pengisian udara seluruh segment paru
Berikan oksigen tambahan Memaksimalkan sediaan oksigen untuk pertukaran dan Auskultasi suara nafas, catat adanya suara ronchi
penurunan kerja napas Ronchi merupakan indikasi adanya obstruksi atau
smapasme laringea yang membutuhkan evaluasi dan intervensi yang cepat dan tepat.
2.
Nyeri akut b/d
Setelah diberikan
Kaji tanda-tanda adanya
Bermanfaat dalam
penekanan
tindakan
nyeri baik verbal maupun
mengevaluasi nyeri,
obstruksi pankreas
keperawata
nonverbal, catat lokasi,
menentukan pilihan
ditandai dengan
selama 3x24jam
intensitas(skala 0-10) dan
intervensi, menentukan
distensi pada
diharapkan nyeri
lamanya.
efektivitas terapi.
abdomen.
berkurang / terkontrol dengan KH: -TTV normal
Mencegah hyper
-pasien
Letakkan pasien dalam
melaporkan
posisi supinasi.
ekstensi .
nyeru hilang atau Membatasi
terkontrol.
ketegangan, nyeri pada pertahankan bel pemanggil dan barang yang sering
daerah abdomen.
digunakan dalam jangkauan yang mudah
Teknik relakasai dapat ajarkan teknik relaksasi
mengalihkan perhatian
(nafas dalam), dan
pasien terhadap nyeri.
pengalihan nyeri (menonton tv, mengajak mengobrol)
3
Kurang cairan dan
Setelah diberikan
elektrolit b/d
asuhan
mengetahui keadaan
pengeluaran yang
keperawatan
umum pasien
berlebih
selama 3 x 24
Ditandai dengan diare
Kaji TTV
TTV bermanfaat untuk
jam diharapkan pemenuhan
Berikan intake cairan
cairan dan
sesuai kebutuhan
Memenuhi kebutuhan cairan lebih cepat
elektrolit terpenuhi dengan KE:
Indikator pisiologi
-pasien tidak
Observasi berat badan dan
lanjut dari dehidrasi
mengalami
torgor kulit pasien
dan kurannya nutrisi
dehidrasi.
4
Pemenuhan nutrisi
Setelah diberikan
Berikan makanan dalam
Untuk meningkatkan
dari kebutuhan
tindakan
porsi kecil tapi sering
selera makan pasien
tubuh ditandai
keperawatan
dengan anoreksia
selama 3x24jam
pasien terpenuhi
Anjurkan oral higine 2 kali
Untuk mengurangi
dengan KH:
sehari
mual muntah
Obs. Berat badan & turgor
Indikator fisiologi lanjut
kulit pasien
dari dehidrasi dan
diharapkan nutrisi cairan
-mual muntah – diare – -BB dapat di pertahankan
kurangnya nutrisi
5
Intoleransi aktivitas
Setelah diberikan
Evaluasi respon pasien
Menetapkan
b/d kelemahan
asuhan
terhadap aktivitas, catat
kemampuan pasien
ditandai dengan
keperawatan
peningkatan kelelahan &
beraktivitas
distensi abdomen
selama 3x24
perubahan TTV
diharapkan pasien dapat beraktivitas
Berikan lingkunag tenang
dengan normal
& batasi
dengan KH:
pengunjung.Dorong
Pasien tidak mengeluhkan
penggunaan manajement
Menurunan stres & rangsangan berlebihan, meningkatkan istirahat
stres
adanya intolerasi
Pasien mungkin
aktifitas
nyaman dengan kepala ditinggikan Bantu pasien memilih posisi yang nyaman untuk istirahat
6
Kurang
Setelah diberikan
Berikan informasi tentang
Agar pasien
pengetahuan b/d
askep selama
penyakit yang diderita
mengetahui informasi
perubahan status
3x24 jam
kesehatan,prognosis
diharapkan
penyakit dan cara
pasien mengerti
Evaluasi tingkat
pegobatan ditandai
tentang penyakit
pengetahuan pasien
Agar kita mengetahui
dengan cemas
yang dideritanya
tentang penyakitnya
seberapa pengatahuan
dengan kriteria
pasien tentang
hasil pasien tdak
penyakitnya
cemas
4.Evaluasi DX 1: Pola napas normal DX 2: Nyeri dapat teratasi
tentang penyakitnya
DX 3: Kekurangan cairan dan elektrolit ter atasi DX 4: Pasien tidak mengalami malnutrisi DX 5 : Pasien tidak mengeluhkan adanya intolerasi aktifitas DX6: Pengetahuan pasien tentang penyktnya bertamabah
View more...
Comments