Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap Perkembangan Usia Lanjut
March 12, 2019 | Author: Nha | Category: N/A
Short Description
tugas keperawatan keluarga...
Description
Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap Perkembangan Keluarga Lansia A. Tahap Tahap Perkembangan Keluarga Lansia Lans ia 1. Definisi keluarga
Keluar Keluarga ga dide didefi finis nisik ikan an dalam dalam berbag berbagai ai cara. cara. Defin Definis isii keluar keluarga ga berbeda berbeda-be -beda, da, tergan tergantun tung g kepada kepada orient orientasi asi teorit teoritis is “pendefi “pendefinis nisi” i” yaitu yaitu dengan dengan mengguna menggunakan kan menjel menjelask askan an yang yang penulis cari untuk menghubungkan keluarga. Misal para penulis mengikuti orientasi teoritis interaksionalis keluarga, memandang keluarga sebagai suatu arena berlangsungnya suatu int interak erakssi
kepr kepriibadi badian an,,
deng dengan an
demi demiki kian an
mene meneka kank nkan an
karakteristik transaksi dinamika. Para penulis yang mendukung suatu perspektif sistem-sistem sosial terbuka ukuran kecil yang terdiri dari seperangkat bagian yang sangat tergantung sama lain dan dipengaruhi oleh struktur internal dan sistem-sistem yang ekstrem !riedman, "##$%. Kelu Keluar arga ga adala adalah h kump kumpul ulan an dua dua orang orang atau atau lebih bih yang yang hidup hidup bersa bersama ma dengan dengan keterik keterikatan atan aturan dan e mosion mosional al dan indi&idu indi&idu mempunyai peran masing masing-- masing masing yang merupakan bagian bagia n dari keluarga !riedman, !riedman, "##$%. 2.
Tipe dan Bentuk Keluarga
Pem Pembagian
tipe
keilm keilmu'a u'an n dan
keluarga
bergantung
pada
konte nteks
orang orang yang menge mengelom lompo pokka kkan n menur menurut ut
Mur'ani, ())*% tipe keluarga ada + yaitu Keluar
inti inti Nuclear Nuclear Family% Family% adalah kel
hany
b. Keluar Keluarga ga besar besar Extented Extented Family% Family% adala adalah h keluar keluarga ga inti inti
ditambah
anggota
keluarga
yang
lain
yang ang
masih
mempunyai hubungan darah kakek, nenek, paman, bibi%. Keluarga ga beranta berantaii Serial Family%, Family%, adal adalah ah kelu keluar arga ga yang yang c. Keluar terdiri dari 'anita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti. Single famil i%, i%, adalah adalah keluar keluarga ga yang yang d. Keluarga dudajanda Single terjadi karena perceraiankematian. e. Keluarga berkomposisi Composite Composite Family), Family), adalah keluarga
yang perka'inannya berpoligami dan hidup secara bersama. Cahabitation Family%, Family%, adal adalah ah dua dua orang orang f. Keluarga kabitas Cahabitation menjadi satu tanpa pernikahan membentuk satu keluarga.
3.
Peran keluarga a. Peran formal keluarga menurut Mur'ani, ())*% antara lain 1) Peran parental da n perka'inan
da da dela delapa pan n peran peran dasa dasarr yang yang memb memben entu tuk k posi posisi si sosi sosial al seba sebagai gai suam suamii-ay ayah ah dan istri stri-- ibu ibu antar antaraa lain lain yait aitu, Pera Peran n seba sebaga gaii pro& pro&iider der pen peny yedia edia%%, Pera Peran n seba sebagai gai rumah rumah tangg tangga, a, Peran Peran pera'a pera'att anak, anak, Peran Peran pera'atan
anak,
Peran
rekreasi,
Peran
persaudaraankinship memelihara hubungan hub ungan keluarga paternal dan maternal%, maternal%, Peran Pera n terapeutik Memenuhi kebutuhan afektif pasangan%, Peran seksual. 2) Peran perka'inan
suatu
koalisi
dengan
anak.
Memelihara
suatu
hubungan perka'inan yang memuaskan merupakan salah satu tugas perkembangan yang &ital dari keluarga. b. Peran /nformal 1) Pengharmonis Menengahi perbedaan yang terdapat
di anatara para anggota, menghibur dan menyatukan kembali perbedaan pendapat. 2) /nsiator-kontributor mengemukakan dan mengajukan
ide- ide baru atau cara-cara mengingat masalahmasalah atau tujuan-tujuan kelompok. 3) Pendamai merupakan salah satu dari bagian dari
konflik dan ketidak sepakatan, pendamai menyatakan kesalahannya,
atau
mena'arkan
penyelesaian
“setengah jalan”. 4) Pera'at keluarga 0rang yang terpanggil untuk
mera'at da n mengasuh anggota keluarga lain yang membutuhka nnya. 5) Koordinator
keluarga
Mengorganisasi
dan
merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga, berfungsi mengangkat keterikatankeakraban.
4.
Fungsi Keluarga
!ungsi keluarga menurut !riedman "##$% antara lain
dengan orang lain. b. !ungsi 1osialisasi dan penempatan social sosialisation and
social placement fungtion% adalah fungsi pengembangan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah. c. !ungsi 2eproduksi reproductive function% adalah fungsi
untuk mempertahankan generasi menjadi kelangsungan keluarga. d. !ungsi 3konomi the economic function% adalah untuk
memenuhi kebutuhan tempat
keluarga
secara
ekonomi
dan
untuk mengembangkan kemampuan indi&idu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. e. !ungsi pera'atan atau pemeliharaan kesehatan (the healty
care function% adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan
anggota
keluarga
agar
tetap
memiliki
produkti&itas tinggi. 5.
Tugas Kesehatan Keluarga
4ugas kesehatan keluarga menurut !riedman, "##$% yaitu a.
Mengenal masalah kesehatan Megenal masalah kesehatan dalam mengenal masalah kesehatan nyeri sendi karena kurangnya pengetahuan tentang nyeri sendi dan rasa takut akibat masalah yang di ketahui.
b. Ketidak mampuan keluarga dalam mengambil keputusan di
sanggup memcahkan masalah kurang pengetahuan tentang nyeri sendi. c.
Memberi pera'atan pada anggota keluarga yang sakit. Ketidak mampuan keluarga dalam mera'at anggota keluarga yang sakit nyeri sendi di karenakan o leh ketidak mampuan
tentang
penyakit,
misal
penyebab,
gejala,
penyebaran, dan pera'atan penyakit. d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang
sehat Dikarenakan oleh keluarga dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan rumah, dan ketidak tahuan tentang usaha penyakit nyeri sendi. e.
Mempertahankan
hubungan dengan
menggunakan%
fasilitas kesehatan masyarakat. Ketidak mampuan keluarga menggunakan sumber di masyarakat guna memelihara kesehatan di sebabkan keluarga tidak memahami keuntungan yang di peroleh dan tidak ada dukungan dari masyarakat. 6.
Tugas Perkembangan Keluarga Usia Lanjut
4ugas perkembangan keluarga usia lanjut merupakan bagian penting dalam konsep keluarga usia lanjut. Pera'at keluarga perlu memahami setiap tahap perkembannganya yaitu menerima
penurunan
kemampuan
dan
keterbatasan,
menyesuaikan dengan masa pensiun, mengatur pola hidup yang terorganisir, menerima kehilangan dan kematian dengan tentram Mubarak, ())+%.
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun 3) Mempertahankan hubungan perka'inan 4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan 5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi 6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka
diadaptasi dari caeter dan Mc5oldrik "#$$ %, Du&al dan Miller "#$6% b. Permasalahan yang terjadi pada usia lanjut 1) Menurunya fungsi dan kekuatan fisik 2) 1umber-sumber finansial yang tidak memadai 3) /solasi sosial 4) Kesepian
kelley et al, "#** dalam friedman%
B.
Konsep Lansia 1. Pengertian Lansia
7ansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, keji'aan dan sosial, perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatanya, oleh karena itu kesehatan lansia perlu mendapat perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan kemampuanya sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan Mubarak, ())+%. ging process atau proses menua merupakan suatu proses
perlahan-lahan
graduil%
kemampuan
jaringan
untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan struktur dan fungsi secara normal, ketahanan terhadap injuri termasuk adanya infeksi Paris 8ontantinides, "##9%. Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai de'asa, misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf dan jaringan lain sehingga tubuh “mati” sedikit demi sedikit. 1ebenarnya tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun aat menurunya.
:amun
umumnya
fungsi
fisiologis
tubuh
mencapai puncaknya pada umur ()-;) tahun. 1etelah mencapai puncak, fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh beberapa saat, kemudian menurun sedikit demi sedikit sesuai bertambahnya umur. a.
Batasan-batasan lansia
Departemen Kesehatan 2/ membagi lansia sebagiai berikut 1) Kelompok menjelang usia lanjut 96-69 th% sebagai
masa &ibrilitas 2) Kelompok usia lanjut 66-+9 th% sebagai presenium 3) Kelompok usia lanjut +6 th ahyudi ())$%, 4eori proses menua dibagi menjadi dua, yaitu teori biologis dan teori sosiologis. dapun teori biologis diantaranya sebagai berikut
Teori biologis 1) 4eori biologis
Teori genetic clock merupakan teori intrinsik yang
menjelaskan bah'a didalam tubuh terdapat jam biologis yang mengatur gen dan menentukan proses penuaan. 4eori ini menyatakan bah'a menua itu telah terprogram secara genetik untuk spesies tertentu. 1etiap spesies didalam inti selnya memiliki suatu jam genetik atau jam biologis sendiri dan setiap spesies mempunyai batas usia yang berbeda-beda yang telah diputar menurut replikasi tertentu sehingga bila jenius ini berhenti berputar, maka ia akan mati. Teori mutasi somatik . Menurut teori ini, penuaan
terjadi karena adanya lingkungan
mutasi somatic akibat pengaruh
yang buruk. 4erjadi kesalahan dalam proses transkripsi D: atau 2: dan dalam proses translasi 2: protein atau en?im. Kesalahan ini terjadi terus- menerus sehingga akhirnya akan terjadi penurunan fungsi organ atau perubahan sel menjadi kanker atau penyakit. 1etiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi, sebagai contoh yang khas adalah mutasi sel kelamin sehingga terjadi penurunan kemampuan fungsional sel. 2) 4eori nongenetik
Teori penurunan sistem imun tubuh merupakan mutasi
yang berulang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri self recognition%. @ika mutasi yang merusak membrane sel, akan menyebabkan sistem imun tidak mengenalinya sehingga merusaknya. Dalam proses metabolisme tubuh, diproduksi suatu ?at khusus. da jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap ?at tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. 1ebagai contoh, tambahan kelenjar timus yang pada usia de'asa berin&olusi dan sejak itu terjadi kelainan autoimun. Teori kerusakan akibat radikal bebas, teori radikal bebas
dapat terbentuk di alam bebas dan didalam tubuh karena adanya proses metabolisme atau proses pernapasan didalam mitokondria.
2adikal bebas merupakan suatu
atom atau
molekul yang tidak stabil karena mempunyai elektron yang
tidak berpasangan sehingga sangat reaktif mengikat atom atau molekul lain yang menimbulkan berbagai kerusakan atau perubahan dalam tubuh. 2adikal bebas yang terdapat dilingkungan seperti a) sap kendaraan bermotor b) sap rokok c) Aat penga'et makanan d) 2adiasi e) 1inar
ultra&iolet
yang
mengakibatkan
terjadinya
perubahan pigmen dan kolagen pada proses menua. Teori sosiologis 1) 4eori interaksi sosial teori ini mencoba menjelaskan mengapa
lanjut usia bertindak pada suatu situasi tertentu, yaitu atas dasar hal- hal yang dihargai masyarakat. Kemampuan lanjut usia untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kunci mempertahankan status sosialnya berdasarkan kemampuannya bersosialisasi. 2) 4eori akti&itas atau kegiatan a) Ketentuan tentang semakin menurunnya jumlah kegiatan
secara langsung. 4eori ini menyatakan bah'a usia lanjut yang sukses adalah mereka yang aktif dan banyak ikut serta dalam kegiatan sosial.
b) 7anjut
usia
akan
merasakan
kepuasan
bila
dapat
melakukan
akti&itas
dan
mempertahankan
akti&itas
tersebut selama mungkin. c) =kuran optimum pola hidup% dilanjutkan pada cara hidup
lanjut usia. d) Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan
indi&idu agar tetap stabil dari usia pertengahan sampai lanjut usia. 3) 4eori kepribadian berlanjut
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. 4eori ini merupakan gabungan teori yang disebutkan sebelumnya. 4eori ini menyatakan bah'a perubahan yang terjadi pada seorang usia lanjut sangat dipengaruhi oleh tipe personalitas yang dimilikinya.
4eori ini mengemukakan
adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lanjut usia. 4) 4eori pembebasan atau penarikan diri
4eori ini membahas putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran indi&idu dengan indi&idu lainnya. Menurut teori ini seorang lanjut usia dinyatakan mengalami proses menua yang berhasil apabila ia menarikdiri dari kegiatan terdahulu dan dapat memusatkan diri pada persoalan pribadi dan mempersiapkan diri menghadapi kematiannya. c.
Perubahan sistem muskuloskeletal
Perubahan pada lansia Menurut >ahyudi ())$%,
Perubahan Fisik meliputi
1) Sistem persarafan a) Menurun hubungan persarafan b) Berat otak menurun ")-()C sel saraf otak setiap orang
berkurang setiap harinya% c) 2espons dan 'aktu untuk bereaksi lambat, khususnya
terhadap stress d) 1araf panca- indra mengecil e) Penglihatan berkurang, pendengaran menhilang, saraf
penciuman dan perasa mengecil, lebih sensitif terhadap perubahan suhu, dan rendahnya ketahanan terhadap dingin f)
Kurang sensitif terhadap sentuhan
g) Defisit memori
2) Sistem muskoloskeletal 1istem muskuloskeletal bekerja membuat gerakan dan tindakan yang harmoni sehingga manusia menjadi seorang yang bebas dan mandiri. 1istem muskuloskeletal terdiri dari kerangka, sendi, otot, ligamentum dan bursa. Kerangka membentuk dan menopang tubuh, melindungi organ penting dan berperan sebagai penyimpanan mineral tertentu seperti
kalsium, magnesium, dan fosfat. 2ongga medula tulang adalah tempat utama yang memproduksi sel darah. 0tot memberikan kekuatan untuk menggerakkan tubuh, menutup lobang luar dari sistem gastrointestinal dan saluran kencing serta meningkatkan produksi panas untuk menjaga kontrol temperatur. Perubahan pada sistem muskuloskeletal 1urini, ());% a) @aringan penghubung kolagen dan elastin%. Kolagen
sebagai protein pendukung utama pada kulit, tendon, tulang, artilago, dan jaringan pengikat mengalami perubahan menjadi bentangan cross linking yang tidak teratur. Bentangan yang tidak teratur dan penurunan hubungan
tarikan
linier
pada
jaringan
kolagen
merupakan salah satu alasan penurunan mobilitas pada jaringan
kolagen
merupakan
salah
satu
alasan
penurunan mobilitas pada jaringan tubuh. 1etelah kolagen mencapai puncak fungsi atau daya mekaniknya karena penuaan, tensile strength dan kekakuan dari kolagen mulai menurun. Kolasen dan elastin yang merupakan jaringan ikat pada jaringan
penghubung
mengalami perubahan kualitatif dan kuantitatif sesuai penuaan. Perubahan pada kolagen itu merupakan penyebab turunya fleksibilitas pada lansia sehingga menimbulkan dampak
berupa
nyeri,
penurunan
kemampuan
untuk
meningkatkan kekakuan otot, kesulitan bergerak dari duduk
keberdiri, jongkok dan berjalan, dan hambatan dalam melakukan akti&itas sehari- hari.
b) Kartilago. @aringan kartilago pada persendian menjadi
lunak
dan
permukaan
mengalami sendi
granulasi
menjadi
dan
rata.
akhirnya
1elanjutnya,
kemampuan kartilago untuk generasi berkurang dan degenerasi yang terjadi cenderung ke arah progresif. Proteoglikan yang merupakan komponen dasar matriks kartilago berkurang atau
hilang secara bertahap.
1etelah matriks mengalami deteriorasi, jaringan fibril pada kolagen kehilangan kekuatanya, dan akhirnya kartilago cenderung mengalami fibrilasi. Kartilago mengalami klasifikasi di beberapa tempat, seperti pada tulang rusuk dan tiroid. !ungsi kartilago menjadi tidak efektif, tidak hanya sebagai peredam kejut, tetapi juga sebagai permukaan
sendi
berpelumas.
Konsekuensinya, kartilago pada persendian menjadi rentan terhadap gesekan. Perubahan tersebut sering terjadi pada sendi besar penumpu berat badan. kibat perubahan itu sendi mudah mengalami peradangan, kekakuan, nyeri, keterbatasan gerak dan terganggunya akti&itas sehari- hari.
c) 4ulang.
Berkurangnya
kepadatan
tulang,
setelah
diobser&asi, adalah bagian dari penuaan fisiologis. 4rabekula longitudinal menjadi tipis dan trabekula
trans&ersal terabsorbsi kembali. 1ebagai akibat dari perubahan itu, jumlah tulang spongiosa berkurang dan tulang kompakta menjadi tipis. Perubahan lain yang terjadi adalah penurunan estrogen sehingga produksi osteoklas
tidak
terkendali,
penurunan
penyerapan
kalsium di usus, peningkatan kanal a&ersi sehingga tulang keropos. Berkurangnya jaringan dan ukuran tulang secara keseluruhan menyebabkan kekuatan dan kekakuan
tulang
kepadatan
akan
0steoporosis
menurun.
lanjut
Dapak
mengakibatkan akan
kekurangan osteoporosis.
mengakibatkan
nyeri,
deformitas dan fraktur. d) 0tot. Perubahan otot pada penuaan sangat ber&ariasi.
Penurunan jumlah dan ukuran serabut otot, peningkatan jaringan penghubung, dan jaringan lemak pada otot mengakibatkan efek negatif. e) 1endi. Pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti
tendon, ligamen dan
fasia mengalami penurunan
elastisitas. 4erjadi degenerasi, erosi, dan k lasifikasi pada kartilago dan kapsul sendi. 1endi kehingan fleksibilitasnya sehingga terjadi penurunan luas gerak sendi. Beberapa kelainan akibat perubahan pada lansia antara lain osteoartritis, artritis reumatoid, gout, dan
pseudogout. Kelainan tersebut dapat menimb ulkan gangguan berupa bengkak, nyeri, kekakuan sendi, keterbatasan luas gerak sendi, gangguan jalan dan akti&itas keseharian lainya. Proses destruksi dari tulang ra'an pada kondisi arthritis sepsis seperti tampak pada 5b. (." berikut
5ambar (." Proses destruksi tulang ra'an pada kondisi arthritis sepsis 4ampak dari gambar diatas (." kondisi destruksi pada tulang ra'an. Pertemuan antar tulang taji akan menyebabkan mengikisnya pada tulang ra'an dan meniskus. Berikut adalah gambar dari struktur sendi, normal dan tidak normal. 5ambar (.( Perbedaan 1endi :ormal dan rtritis
4ampak dari gambar (.( diatas kondisi dari sendi normal
tulang
tidak
mengalami
bone
erosion.
1edangkan pada sendi arthritis, akibat dari penekanan antar tulang menyebabkan cairan syno&ial semakin menipis dan terjadi gesekan antar tulang sehingga tulang meradang, bengkak dan mengalami nyeri pada persendian. 4ulang ra'an sendi pada orang de'asa tidak mendapat aliran darah, limfe, atau persarafan. 0ksigen dan bahan-bahan metabolisme lain diba'a oleh cairan sendi yang membasahi tulang ra'an tersebut. Perubahan susunan kolagen dan pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau ketika usia bertambah. Beberapa kolagen baru pada tahap ini mulai membentuk kolagen tipe satu yang lebih fibrosa. Proteoglikan
dapat
kehilangan
sebagian
kemampuan
hidrofiliknya. Perubahan-perubahan ini berati tulang ra'an akan kehilangan kemampuanya untuk menahan kerusakan bila diberi beban berat. 1endi dilumasi oleh cairan sino&ial dan oleh perubahan perubahan hidrostatik yang terjadi pada cairan interstisial tulang ra'an. 4ekanan yang terjadi pada tulang ra'an akan mengakibatkan pergeseran cairan kebagian yang kurang mendapat tekanan. 1ejalan dengan pergeseran sendi kedepan, cairan yang bergerak ini juga bergeser kedepan mendahului
beban. 8airan kemudian akan bergerak ke belakang kembali kebagian tulang ra'an ketika tekanan berkurang. 4ulang ra'an sendi dan tulang-tulang yang membentuk sendi biasanya terpisah selama gerakan selaput cairan ini. 1elama terdapat cukup selaput atau cairan, tulang ra'an tidak dapat aus meskipun dipakai terlalu banyak. Kapsul sendi terdiri atas suatu selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalam yang terbentuk
dari
jaringan penyambung berpembuluh darah
banyak dan sino&ium. 1ino&ium membentuk suatu kantung yang melapisi seluruh sendi d an membungkus tendon-tendon yang
melintasi
sendi.
1ino&ium
tidak
meluar
melalui
permukaan sendi, tetapi terlipat sehingga memungkinkan gerakan sendi secara penuh. 7apisan- lapisan bursa diseluruh persendian membentuk sino&ium. Periosteum tidak mele'ati kapsul
sendi.
8airan sino&ial
normalnya
bening,
tidak
membeku, dan tidak ber'arna. @umlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi relati&e kecil "-; ml%. hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya kurang dari ()) selml dan sebagian besar merupakan sel mononuclear . sam hialuronidase adalah senya'a yang bertanggung ja'ab
atas &iskositas cairan
sino&ial dan disintesis oleh sel-sel pembungkus sino&ial. Penurunan progresif pada massa tulang total terjadi sesuai proses
penuaan.
Beberapa
kemungkinan
penyebab
dari
penurunan ini meliputi ketidak aktifan fisik, perubahan
hormonal dan reasorbsi tulang aktual. 3fek penurunan tulang adalah makin lemahnya tulang &ertebra lebih lunak dan dapat tertekan, dan tulang berbatang panjang kurang tahanan terhadap penekukan dan menjadi lebih cenderung fraktur. Menyertai penurunan tulang ini dari permukaan dalam endosteum adalah penambahan tulang aktual pada permukaan
luar periosteum. kibatnya, bentuk taji dan tepi, membuat beberapa tonjolan tulang lebih menonjol. K lasifikasi kartilago artikular, disertai dengan penyimpangan noninflamasi dari sendi penyokong berat badan, dapat terjadi. 8airan sino&ial mengental dan kartilago hialin berdegenerasi. Perubahan perubahan ini dapat mempengaruhi rentang gerak, gerakan mudah keseluruhan, dan cara berjalan. nkilosis dari ligamen dan sendi menambah gambaran feksi umum.
View more...
Comments