LAPORAN PENDAHULUAN AMPUTASI.docx
June 6, 2018 | Author: Abatha Rima | Category: N/A
Short Description
Download LAPORAN PENDAHULUAN AMPUTASI.docx...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN AMPUTASI A. DEFI DEFINI NISI SI
Amputasi adalah pengangkatan organ yang berada di luar tubuh (misal paha) dan embel – embel tubuh (misal ekor), baik sebagian maupun keseluruhan. (kedaruratan medik. 2000) Amputasi adalah pengangkatan melalui pembedahan kaki karena trauma, penyakit, tumor atau atau anom anomaly aly konge kongeni nita tal; l; terk terkel elupa upasny snyaa kulit kulit seca secara ra umum umum dipe diperb rbai aiki ki kembal kembalii untuk untuk memudahkan penyembuhan dan penggunaan peralatan protetik (Standart Peraatan Pasien !ol. ". #$$%) Amputasi adalah tindakan pembedahan dengan membuang bagian tubuh. &ntuk amputasi tertutup, dokter bedah menutup luka dengan klap kulit yang terbuat dengan memotong tulang kira'kira dua inci lebih pendek dari pada kulit dan otot. B. ETIOLOGI
Penyebab Penyebab amputasi adalah adalah kelainan kelainan ekstremitas ekstremitas yang disebabkan disebabkan oleh penyakit penyakit , *angren, cedera, dan tumor ganas. ga nas. +indakan amputasi dapat dilakukan pada kondisi a. b. c. d. e. 3.
-raktur -raktur multiple multiple organ organ tubuh tubuh yang tidak mungkin mungkin dapat diperbaiki. diperbaiki. ehancuran /aringan kulit yang tidak mungkin diperbaiki. *angguan *angguan askuler1 askuler1sirk sirkulasi ulasi pada ekstremita ekstremitass yang yang berat. berat. n3eksi n3eksi yang berat berat atau atau beresiko beresiko tinggi tinggi menyebar menyebar ke ke anggota anggota tubuh lainny lainnya. a. Adanya tumor tumor pada pada organ organ yang tidak tidak mungkin mungkin diterapi diterapi secara secara konserati3 konserati3.. e3o e3orm rmit itas as or organ. an.
C. PATOFISIOL OFISIOLOGI OGI
ilakukan sebagian kecil sampai dengan sebagian besar dari tubuh dengan dua metode #. etode etode terbuka terbuka (guil (guillot lotine ine)) etode ini digunakan pada klien dengan in3eksi yang mengembang. 4entuknya benar' benar terbuka dan di pasang drainase agar luka bersih dan luka dapat ditutup setelah tidak terin3eksi.
2. etode etode tertut tertutup up (3lap (3lap ampu amputas tasi) i)
Pada metode ini kulit tepi ditarik pada atas u/ung tulang dan di/ahit pada daerah yang di amputasi, tidak semua amputasi di operasi dengan terencana, klasi3ikasi yang ada karena trauma amputasi. Amputasi ter/adi karena kelainan e5tremitas yang disebabkan penyakit pembuluh darah, cedera cedera dan tumor tumor oleh oleh karena karena penyebab penyebab di atas, atas, Amput Amputasi asi harus harus dilaku dilakukan kan karena karena dapat dapat mengancam /ia manusia. Adapun pengaruhnya meliputi a. ece ecepa pata tan n metab metabol olis ism m 6ika seseorang dalam keadaan immobilisasi maka akan menyebabkan penekanan pada 3ungsi 3ungsi simpatik simpatik serta serta penurunan penurunan katekolamin katekolamin dalam darah sehingga menurunkan kecepatan metabolisme basal. b. etidakseimbangan cairan dan elektrolit Adanya penurunan serum protein tubuh akibat proses katabolisme lebih besar dari anab anabol olis isme me,, maka maka akan akan meng mengub ubah ah teka tekana nan n osmo osmoti tik k kolo koloid id plas plasma ma,, hal hal ini ini menyebabkan pergeseran cairan intraaskuler ke luar keruang interstitial pada bagian tubuh tubuh yang rendah rendah sehing sehingga ga menyeb menyebabka abkan n oedema oedema.. mmobi mmobilit litas as menyebab menyebabkan kan sumber stressor bagi klien sehingga menyebabkan kecemasan yang akan memberikan rangsangan ke hypotalamus posterior untuk menghambat pengeluaran A7, sehingga ter/adi peningkatan diuresis. c. Sist Sistem em resp respir iras asii #. Penur Penuruna unan n kapa kapasi sita tass paru paru Pada klien immobilisasi dalam posisi baring terlentang, maka kontraksi otot intercosta relati relati33 kecil, kecil, dia3ra dia3ragma gma otot otot perut perut dalam dalam rangka rangka mencapa mencapaii inspir inspirasi asi maksim maksimal al dan ekspirasi paksa. 2. Peru Peruba bahan han per per3u 3usi si set setem empat pat alam posisi tidur terlentang, pada sirkulasi pulmonal ter/adi perbedaan rasio entilasi denga dengan n per3 per3us usii sete setemp mpat at,, /ika /ika seca secara ra menda mendadak dak maka maka akan akan ter/ ter/adi adi penin peningka gkata tan n metabolisme (karena latihan atau in3eksi) ter/adi hipoksia.
". ekani ekanisme sme batuk batuk tidak tidak e3ekti e3ekti3 3 Akibat immobilisasi ter/adi penurunan ker/a siliaris saluran perna3asan sehingga sekresi mukus cenderung menumpuk dan men/adi lebih kental dan mengganggu gerakan siliaris normal. d. Sist Sistem em ard ardio ioa ask skul uler er #. Peni Pening ngkat katan an denyu denyutt nadi nadi +er/adi +er/adi sebagai mani3estas mani3estasii klinik klinik pengaruh pengaruh 3aktor 3aktor metabolik, metabolik, endokrin dan mekanisme mekanisme pada keadaan yang menghasilkan adrenergik sering di/umpai pada pasien dengan immobilisasi. 2. Penur Penuruna unan n card cardia iacc rese reser ree ibaah pengaruh adrenergik denyut /antung meningkat, hal ini mengakibatkan aktu pengisian diastolik memendek dan penurunan isi sekuncup. ". 8rth 8rthos osta tati tik k 7ip 7ipot oten ensi si Pada keadaan immobilisasi ter/adi perubahan sirkulasi peri3er, dimana arteriol dan enula tungkai berkontraksi tidak adekuat, asodilatasi lebih pan/ang dari pada asokontriksi sehingga darah banyak berkumpul di ekstremitas baah, olume darah yang bersirkulasi menurun, /umlah darah ke entrikel entrikel saat diastolik tidak cukup untuk memenuhi per3usi ke otak dan tekanan darah menurun, akibatnya klien merasakan pusing pada saat bangun tidur serta dapat /uga merasakan pingsan. e. Sist Sistem em usk uskul ulos oske kele leta tall #. Penur Penuruna unan n kek kekuat uatan an otot otot engan adanya immobilisasi dan gangguan sistem askuler memungkinkan suplai 82 dan nutri nutrisi si sanga sangatt berk berkur uran ang g pada pada /ari /aringa ngan, n, demik demikia ian n pula pula denga dengan n pembua pembuang ngan an sisa sisa metabolisme akan terganggu sehingga men/adikan kelelahan otot. 2. Atropi oto otot arena adanya penurunan stabilitas dari anggota gerak dan adanya penurunan 3ungsi persara3an. 7al ini menyebabkan ter/adinya atropi dan paralisis otot. ". ont ontra rakt ktur ur send sendii ombinasi dari adanya atropi dan penurunan kekuatan otot serta adanya keterbatasan gerak. 9. 8st 8steopo eoporrosi osis +er/adi penurunan metabolisme kalsium. 7al ini menurunkan persenyaaan organik dan anorganik sehingga massa tulang menipis dan tulang men/adi keropos. 3. Sist Sistem em Pen Pence cern rnaa aan n #. Anoreksia
Akibat penurunan dari sekresi kelen/ar pencernaan dan mempengaruhi sekresi kelen/ar pencernaan dan mempengaruhi perubahan sekresi serta penurunan kebutuhan kalori yang menyebabkan menurunnya na3su makan. 2. onst nstipasi eningkatnya /umlah adrenergik akan menghambat pristaltik usus dan spincter anus men/adi kontriksi sehingga reabsorbsi cairan meningkat dalam colon, men/adikan 3aeces lebih keras dan orang sulit buang air besar. g. Sist Sistem em per perke kemi miha han n alam kondisi tidur terlentang, renal pelis ureter dan kandung kencing berada dalam keadaan se/a/ar, sehingga aliran urine harus melaan gaya graitasi dan pelis renal banyak menahan urine sehingga dapat menyebabkan • •
Akumulasi endapan urine di renal pelis akan mudah membentuk batu gin/al. +ertahannya urine pada gin/al akan menyebabkan berkembang biaknya kuman
dan dapat menyebabkan S. h. Sist Sistem em inte integu gume men n +irah baring yang lama, maka tubuh bagian baah seperti punggung dan bokong akan tertek tertekan an sehing sehingga ga akan akan menyebab menyebabkan kan penuru penurunan nan suplai suplai darah darah dan nutris nutrisii ke /aringan. 6ika hal ini dibiarkan akan ter/adi ischemia, hyperemis dan akan normal kembali /ika tekanan dihilangkan dan kulit dimasase untuk meningkatkan suplai darah.
D. MANIFES MANIFEST TASI ASI KLINIS KLINIS a) ehilangan ehilangan anggota anggota gerak (ektremita (ektremitass atas atas atau atau baah) baah) b) :yeri pada bagian yang diamputasi yang berasal dari neuroma u/ung sara3 yang
dekat dengan permukaan. c) dem demaa yang yang apab apabil ilaa tida tidak k d) e) 3) g)
dita ditang ngan anii meny menyeb ebab abka kan n hipe hiperp rpla lasi siaa ari ariko kosa sa
dengankeronitis. ermatitis ermatitis pada pada tempat tempat tekanan tekanan ditemukan ditemukan kista kista (epidermal (epidermal atau atau aterom) aterom) 4usitis 4usitis (terbent (terbentuk uk bursa bursa tekanan tekanan antara antara penon/olan penon/olan tulang tulang dan kulit) kulit) 4ila kebersi kebersihan han kulit kulit diabaikan diabaikan ter/adi ter/adi 3olikul 3olikulitis itis dan dan 3urunkuli 3urunkulitis. tis. Sedih dan harga harga diri diri rendah rendah (sel3 (sel3 esteem) esteem) dan diikuti diikuti proses proses kehilangan kehilangan
E. JENISJENIS- JENIS JENIS AMPUT AMPUTAS ASII
4erdasarkan pelaksanaan amputasi, dibedakan men/adi
a. Amputa Amputasi si selekti3 selekti31te 1teren rencana cana.. Amput Amputasi asi /enis ini dilakukan dilakukan pada penyaki penyakitt yang yang terdiagnosis dan mendapat penanganan yang baik serta terpantau secara terus' menerus. Amputasi dilakukan sebagai salah satu tindakan alternati3 terakhir. b. Amputasi akibat trauma. erupakan amputasi yang ter/adi sebagai akibat trauma dan tidak tidak direnc direncana anakan. kan. egiat egiatan an tim kesehat kesehatan an adalah adalah memper memperbai baiki ki kondisi kondisi lokasi amputasi serta memperbaiki kondisi umum klien. c. Amputasi Amputasi darurat. darurat. egiatan egiatan amputasi amputasi dilakukan dilakukan secara secara darurat darurat oleh oleh tim kesehatan. kesehatan. 4iasanya merupakan tindakan yang memerlukan ker/a yang cepat seperti pada trauma dengan patah tulang multiple dan kerusakan1kehilangan kulit yang luas. 6enis amputasi yang dikenal adalah a. Amputa Amputasi si terbuka. terbuka. Amputa Amputasi si terbuka terbuka dilakuk dilakukan an pada kondisi kondisi in3eks in3eksii yang yang berat berat dimana dimana pemoto pemotonga ngan n pada pada tulang tulang dan otot otot pada pada tingkat tingkat yang sama. sama. Amputas Amputasii terbuka dilakukan pada luka yang kotor, seperti luka perang atau in3eksi berat antara antara lain lain gangre gangrene, ne, dibuat dibuat sayata sayatan n dikuli dikulitt secara secara sirkul sirkuler er sedangk sedangkan an otot otot dipotong sedikit pro5imal dari sayatan kulit dan digerga/i sedikit pro5imal dari otot. b. Amputasi tertutup. Amputasi tertutup dilakukan dalam kondisi yang lebih memungkinkan dimana dibuat skai3 kulit untuk menutup luka yang dibuat dengan memotong kurang lebih < sentimeter dibaah potongan otot dan tulang. Setelah dilakukan tindakan pemotongan, maka kegiatan selan/utnya meliputi peraatan luka luka operas operasi1m i1menc encegah egah ter/adi ter/adinya nya in3eks in3eksi, i, men/aga men/aga kekuata kekuatan n otot1m otot1mence encegah gah kontraktur kontraktur,, mempertahanka mempertahankan n intaks intaks /aringan, /aringan, dan persiapan persiapan untuk penggunaan penggunaan protese ( mungkin ). Amputasi tertutup dibuat 3lap kulit yang yan g direncanakan luas dan bentuknya secara teliti untuk memperoleh kulit penutup u/ung putung yang baik dengan lokasi bekas pembedahan F. TINGKA TINGKAT TAN AMPUT AMPUTA ASI a. stremitas atas. Amputasi pada ekstremitas atas dapat mengenai tangan kanan
atau kiri. 7al ini berkaitan dengan aktiitas sehari'hari seperti makan, minum, mandi mandi,, berpa berpakai kaian an dan dan akti aktiit itas as yang yang lain lainny nyaa yang yang meli meliba batk tkan an tang tangan an.. kstremitas atas, terdiri dari telapak, pergelangan tangan, lengan baah, siku dan lengan atas.
b. kstremitas baah. Amputasi pada ekstremitas ini dapat mengenai semua atau
sebagian dari /ari'/ari kaki yang menimbulkan penurunan seminimal mungkin kemampuannya. kemampuannya. kstremit kstremitas as baah terdiri dari /ari kaki dan kaki, proksimal proksimal sendi sendi pergel pergelanga angan n kaki, kaki, tungkai tungkai baah, baah, tungkai tungkai atas, atas, sendi sendi panggul panggul,, lutut, lutut, hemipeiektomi. Adapun amputasi yang sering ter/adi pada ekstremitas ini dibagi men/adi dua letak amputasi yaitu 1) Amputasi dibaah lutut (belo knee amputation).Ada 2 metode pada amputasi /enis ini yaitu amputasi pada nonischemic limb dan inschemic limb. Amputasi si diatas diatas lutut lutut Amput Amputasi asi ini memegan memegang g angka angka penyemb penyembuhan uhan 2) Amputa tertinggi pada pasien dengan pen yakit askuler peri3er. c. :ekrosis. Pada keadaan nekrosis biasanya dilakukan dulu terapi konserati3, k onserati3, bila tidak berhasil dilakukan reamputasi dengan leel yang lebih tinggi. d. ontrak ontraktur tur.. ontra ontraktu kturr sendi sendi dapat dapat dicega dicegah h dengan dengan mengat mengatur ur letak letak stump stump amputasi serta melakukan latihan sedini mungkin. +er/adinya kontraktur sendi karena sendi terlalu lama diistirahatkan atau tidak di gerakkan. e. :euroma. +er/adi +er/adi pada u/ung'u/ung sara3 yang dipotong terlalu rendah sehingga melengket dengan kulit u/ung stump. 7al ini dapat dicegah dengan memotong sara3 lebih pro5imal dari stump sehingga tertanam di dalam otot. sensation. 7ampir selalu ter/adi dimana penderita merasakan masih . Phantom sensation. utuhnya ekstremitas tersebut disertai rasa nyeri. 7al ini dapat diatasi dengan obat' obatan, stimulasi terhadap sara3 dan /uga dengan cara kombinasi.
G. KO KOMP MPLI LIKA KASI SI
omplikasi amputasi meliputi perdarahan, in3eksi dan kerusakan kulit. Perdarahan dapat ter/adi akibat pemotongan pembuluh darah besar dan dapat men/adi masi3. n3eksi dapat ter/adi pada semua pembedahan dengan peredaran darah yang buruk atau adanya kontaminasi serta dapat ter/adi kerusakan kulit akibat penyembuhan luka yang buruk dan iritasi penggunaan protesis.
H. PEMERIK PEMERIKSAA SAAN N DIAGNO DIAGNOSTIK STIK -oto rontgen engidenti3ikasi abnormalitas tulang.
Scan =+
engidenti3ikasi
lesi
neoplastik,
osteomielitis,
pembentukan hematoma > engindikasikan respons in3lamasi ultur luka en engidenti3ikasi ad adanya luk luka 1 in3eksi dan dan org organisme penyebab. 4iopsy
engkon3irmasikan diagnosa masa benigna 1 maligna.
I. PENA PENATALAKSAN LAKSANAAN AAN AMPUT AMPUTA ASI
+u/ua u/uan n
utam utamaa
pemb pembed edah ahan an
adal adalah ah
menc mencap apai ai
peny penyem embu buha han n
luka luka
ampu amputa tasi si
dan menghasilka menghasilkan n sisa tungkai (puntung) yang tidak nyeri tekan dengan kulit yang sehat . pada lansia mungkin mengalami kelembatan penyembuhan luka karena nutrisi yang buruk dan masa masala lah h kese keseha hata tan n lain lainny nya. a. Perc Percepa epata tan n peny penyem embu buhan han dapat dapat dila dilakuk kukan an denga dengan n penanganan yang lembut terhadap sisa tungkai, pengontrolan edema sisa tungkai dengan balutan kompres lunak (rigid) dan menggunakan teknik aseptik dalam peraatan luka untuk menghindari in3eksi. a. 4alu 4aluta tan n rig rigid id tert tertut utup up 4alutan rigid adalah balutan yang menggunakan plaster o3 paris yang dipasang aktu dikama dikamarr operasi operasi.. Pada aktu aktu memasa memasang ng baluta balutan n ini harus harus direnca direncanaka nakan n apakah apakah penderita harus imobilisasi atau tidak dan pemasangan dilengkapi tempat memasang ekstensi prosthesis sementara (pylon) dan kaki buatan. 4alutan ini sering digunakan untu untuk k mend mendap apat atka kan n komp kompre resi si yang yang mera merata ta,, meny menyan angg ggaa /ari /aring ngan an luna lunak k dan dan mengontrol nyeri dan mencegah kontraktur. aoskaki steril dipasang pada sisi steril dan bantalan dipasang pada daerah peka tekanan. Sisa tungkai (punting) kemudian dibalut dengan gips elastic yang ketika mengeras akan memberikan tekanan yang merata. 7ati'hati /angan sampai men/erat pembuluh darah. *ips diganti sekitar #0'#9 hari. 4ila ter/adi peningkatan suhu tubuh, nyeri berat atau gips mulai longgar harus segara diganti. b. 4alutan lunak 4alutan 4alutan lunak dengan atau tanpa kompresi kompresi dapat digunakan digunakan bila diperlukan diperlukan inspeksi inspeksi berkala sisa tungkai (puntung) sesuai kebutuhan. 4idai imobilisasi dapat dibalutkan pada balutan. 7ematoma puntung dikontrol dengan alat drainase luka untuk meminimalkan in3eksi. c. Ampu Amputa tasi si bert bertah ahap ap
Amputasi bertahap dilakukan bila ada gangren atau in3eksi. Pertama'tama dilakukan amputasi guillotine untuk mengangkat semua /aringan nekrosis dan sepsis. >uka didebr didebride idemen men dan dibiar dibiarkan kan menger mengering ing.. 6ika 6ika dalam dalam beberap beberapaa hari hari in3eks in3eksii telah telah terkontrol terkontrol dank lien telah stabil, stabil, dilakukan dilakukan amputasi amputasi de3initi3 de3initi3ee dengan penutupan kulit. d. Protesis adang adang diberi diberikan kan pada hari hari pertam pertamaa pasca pasca bedah bedah sehing sehingga ga latiha latihan n segera segera dapat dapat dimulai. dimulai. euntungan euntungan menggunakan menggunakan protesis protesis sementara sementara adalah adalah membiasakan membiasakan klien menggu menggunaka nakan n protes protesis is sedini sedini mungki mungkin. n. adang adang protes protesis is darurat darurat baru baru diberi diberikan kan setelah satu minggu luka sembuh. Pada amputasi, untuk penyakit pembuluh darah proteis sementara diberikan setelah 9 minggu. Protesis ini bertu/uan untuk mengganti bagian ekstremitas yang hilang. Artinya de3ek system musculoskeletal harus diatasi, temasuk de3ek 3aal. Pada ekstremitas baah, tu/uan protesis ini sebagian besar dapat dicapai. Sebaliknya untuk ekstremitas atas tu/uan itu sulit dicapai, bahkan dengan tangan miolektrik canggih yang beker/a atas sinyal miolektrik dari otot biseps dan triseps.
ASUHAN KEPERA!ATAN I.
PENGKAJIAN
a. Pe"#$%&$'a" Da(a
#.
dentitas lien
eliputi :ama, umur, /enis kelamin, agama, pendidikan, peker/aan, diagnosa medis, no register dan tanggal ?S. 2.
eluhan &tama
4iasanya p5 mengeluh sakit (nyeri) pada daerah luka post op apabila digerakkan. ".
?iayat Penyakit ahulu.
Pada klien 3raktur pernah mengalami ke/adian patah tulang apa pernah mengalami tindakan operasi apa tidak. 9.
?iayat Penyakit Sekarang.
Pada umumnya penderita mengeluh nyeri pada daerah luka operasi.
View more...
Comments