LAPORAN PENDAHULUAN Akupuntur Ina

July 20, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download LAPORAN PENDAHULUAN Akupuntur Ina...

Description

 

LAPORAN PENDAHULUAN TERAPI KOMPLEMENTER (AKUPUNTUR) PADA PASIEN GASTRITIS DI KLINIK PAKUALAMAN 1 

DISUSUN OLEH : AGUSTINA KURNIA SERENA  NIM : KP.16.01.120

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN DAN NERS STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA 2019

 

LAPORAN PENDAHULUAN TERAPI KOMPLOMENTER (AKUPUNTUR) PADA PASIEN GASTRITIS

A.  Konsep Dasar Terapi Komplementer (Akupuntur)

Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam  pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam  pengobatan modern (Andrews et al.,2009). Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan (Crips & Taylor, 2010). Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan  pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2008). Pengobatan komplementer merupakan suatu fenomena yang muncul saat ini diantara banyaknya fenomena-fenomena pengobatan non konvensional yang lain, seperti  pengobatan dengan ramuan atau terapi herbal, akupunktur, dan bekam. Definisi CAM (Complementary and Alternative Madacine) suatu bentuk penyembuhan yang bersumber  pada berbagai system, modalitas dan praktek kesehatan yang didukung oleh teori dan kepercayaan (Hamijoyo, 2010)  Penerapan

akupunktur

sebagai

pengobatan

alternatif

dan

komplementer

 berdasarkan konsep yang menyatakan bahwa penyakit berasal dari gangguan aliran qi akibat ketidakseimbangan kekuatan energi yin dan yang. Qi merupakan kombinasi kekuatan energi yin dan yang, yang berada di dalam tubuh. Energi yin mewakili aspek dingin, lambat atau pasif manusia, sedangkan energi yang mewakili aspek panas, p anas, semangat atau aktif. Menurut, ilmu pengobatan tradisional Cina, kesehatan dicapai bila keseimbangan kedua energi itu terjaga Harring & Robert Qi mengalir di seluruh tubuh sepanjang jalur khusus yang disebut Meridian. Meridia berada pada posisi yang sama di masing-masing bagian tubuh. Ada empat belas Meridianyang berjalan secara vertikal menaiki dan menuruni permukaan tubuh. Selain itu, ada dua belas Meridian organ pada masing-masing sisi tubuh. Ada juga dua Meridian yang tidak berpasangan pada garis pertengahan tubuh. Hubungan antar Meridian menjamin

 

kelancaran aliran qi dan keseimbangan energi yin dan yang. Blokade aliran chi akan menganggu energi utama atau kekuatan hidup yang mengatur kesehatan fisik, emosional,mental, dan spiritual dan mempengaruhi kedua kekuatan yang saling bertolak  belakang

itu.

Akupunktur

bertujuan

untuk

menyembuhkan

penyakit

dengan

menghilangkan blokade terhadap aliran chi serta mengembalikan keseimbangan energi yin dan yang. B.  Definisi Akupuntur

Akupunktur berasal dari kata acus yang berarti jarum dan punktura yang berarti  penusukan. Akupunktur merupakan suatu metode terapi dengan penusukan pada titik-titik di permukaan tubuh untuk mengobati penyakit maupun kondisi kesehatan lainnya. Akupunktur merupakan stimulasi terhadap titik anatomis tertentu pada tubuh dengan  berbagai macam teknik melalui penyisipan jarum besi yang tipis menembus kulit menggunakan tangan atau dengan stimulasi listrik . Akupunktur berawal dari penemuan bahwa stimulasi area tertentu (titik akupunktur) pada kulit mempengaruhi fungsi organ tertentu. Titik akupunktur merupakan lokasi spesifik di mana Meridianberada dekat di permukaan kulit dan mudah dijangkau dengan memasukkan jarum ke titik tersebut untuk menjaga keseimbangan aliran qipada masing-masing sisi tubuh. Hal ini berkembang menjadi sistem penyembuhan karena hubungan antara titik tertentu di kulit dan organ lebih dipahami. Akupunktur juga  berkembang menjadi cara yang cukup efektif untuk menghilangkan nyeri. nyeri. Keberhasilan ini ini disebabkan oleh kekuatan akupunktur untuk membangkitkan respons penyembuhan diri yang merupakan efek pengobatan yang terkuat untuk menyembuhkan penyakit atau mempertahankan kesehatan tubuh. Titik-titik akupunktur pada tubuh manusia yang ada sekitar 720 titik, merupakan daerah kulit yang banyak mengandung serabut syaraf. Stimulasi pada titik akupunktur merangsang syaraf di titik tersebut dan mempengaruhi berbagai neurotransmitter sebagai zat kimiawi otak serta mendorong perubahan biofisika. Zat inilah yang dipercaya mampu menjaga keseimbangan fisiologik tubuh dalam keadaan sehat serta meningkatkan imunitas tubuh terhadap penyakit. Itulah sebabnya mengapa terapi akupuntur dapat membenahi ketidakseimbangan pada fungsi pencernaan, penyerapan dan aktivitas ak tivitas produksi energi serta sirkulasi energi

 

C.  Anatomi Fisiologi akupuntur

1.  Istilah-istilah dalam anatomi kedokteran yang sering digunakan dalam ilmu akupuntur   Medial

struktur yang terletak disebelah dalam paha

Lateral

terletak disebelah luar paha

Internal

permukaan yang menghadap ke dalam rongga dada

External

permukaan yang menghadap ke luar rongga dada

Posisi anatomi

posisi orang dalam keadaan berdiri tegak

Palmar

permukaan telapak tangan

Dorsal

punggung tangan dan kaki

Plantar

telapak kaki

PROXIMAL  DISTAL 

lateralis Intermedialis

 jaraknya MENDEKAT pada sebuah titik di pergelangan tangan  jaraknya MENJAUH pada sebuah titik di pergelangan tangan median tubuh yeng terletak di luar, dari kelingking ke luar bidang median yang terletak di tengah (jari tengah)

Medialis

adalah bidang median yang terletak di dalam, dari jempol ke dalam

Superior-

untuk menunjukkan letak relatif terhadap tinggi atau rendah dalam

Inferior AnteriorPosterior Taju vertebra servikal Patela Umbilikus

 perbandingan permukaan tubuh menunjukkan letak depan dan belakang dari tubuh

tulang belakang setinggi bahu pada pertegahan jarak kedua acromeon adalah dengkul adalah pusar

D ae aerr ah-dae ah-daer ah pe penti nting ng//vita vi tall yang yang har harus us di per hat hatii kan seb sebe elum pe penusuk nusuka an 

 

Tulang kepala bagian belakang, harus diperhatikan pada waktu penusukan Kepala 

karena merupakan pusat saraf titik ujung mata, lebih diperhatikan karena mata merupakan organ penting Urat leher, lebih diperhatikan karena berdekatan dengan pembuluh darah

Depan Tubuh  Daerah puting susu, bisa mematikan kelenjar-kelenjar susu Titik paru-paru, apabila salah tusuk bisa fatal akibatnya jika mengenai organ

Umbilikus, merupakan jalannya makanan bagi janin Tangan  Kaki 

Titik Nei Kuan, lebih hati-hati pada waktu penusukan karena berdekatan dengan nadi Titik Cung Yang , hati-hati karena berdekatan dengan arteri

2.  Letak tulang, otot, pembuluh darah dan organ dalam yang sering dipergunakan dalam akupuntur tulang prosesus spinalis, letaknya di belakang klavikula, tulang bahu atas Tulang 

KARPUS METAKARPUS, tulang tangan patela, tulang tempurung/dengkul

TARSUS METAFARSUS, tulang tempurung kaki latisimus dorsi, tulang punggung lebar  bisep, otot lengan berkepala dua Otot 

trisep, otot kedang, lengan berkepala tiga otot extensor kwadrisep, otot berkepala empat extensor rektus abdominis, otot perut lurus  pembuluh darah leher, letaknya di leher

Pembuluh Darah 

 pembuluh darah nadi, letaknya di pergelangan tangan  pembuluh darah ruang popliteal, letaknya dibelakang dengkul  pembuluh darah tendon extensor, letaknya dipunggung kaki  pembuluh darah karpus metakarpus, letaknya di punggung tangan

 

 paru-paru, terletak didalam rongga dada terdiri paru-paru kiri dan kanan  jantung, terletak didalam rongga dada, antara kedua paru-paru dan dibelakang tulang dada dan lebih menghadap kekiri dari pada kekanan Organ Dalam 

hati, terletak pada bagian teratas rongga abdomen sebelah kanan dibawah diagfragma, secara luas dilindungi tulang iga. limpa, kelenjar yang terletak dibawah hipogastrium (lambung  bawah) kiri dibawah iga ginjal, terletak didaerah pinggang

3.  Perjalanan impuls saraf

Saraf MOTORIK  

mengalirkan rangsangan dari pusat ke alat tubuh (misalnya; otot untuk bergerak)

Saraf Cranial 

Saraf SENSORIK  

Susunan Saraf Simpatis (SSS),

lendir) menuju pusat persyarafan (misalnya; rasa raba, rasa sakit, rasa panas, dll) susunan saraf untuk kewaspadaan terhadap sesuatu, seperti membangunkan bulu kulit, meningkatnya frekuensi denyut jantung  perlindungan, reproduksi, pengeluaran cairan tubuh.

Saraf Otonom (Sso), 

mengalirkan rangsangan dari tepi (kulit, selaput

Susunan Saraf

(Saraf Otonom (SSO), merupakan bagian susunan

Parasimpatis

saraf yang mengurus semua proses badaniah yang

(SSP)

involunter dan timbul secara reflektorik (misalnya;  berkeringat, merinding),

 

 

A.  Prinsip Dasar Akupuntur

Ada tiga prinsip umum dalam pengobatan tradisional Cina. Pertama adalah  pengobatan ‘akar’ (Ben) dan ‘cabang'(Biao). Yang kedua adalah pengaturan Yin dan Yang. Yang ketiga adalah menguatkan Qi normal dan mengeluarkan Qi patogen (penyebab  penyakit). Pengobatan Pengobatan ‘akar’ (Ben) dan ‘cabang'(Biao) merupakan prinsip pengobatan terpenting dalam pengobatan Cina. Pokok prinsip ini adalah menetapkan inti atau ‘akar’ dari penyakit itu agar dapat menentukan pengobatan yang efektif. ‘Akar’ merupakan ketidakselarasan Yin/Yang, Yin/Yang, Lima Tahapan atau Qi, yang menimbulkan ‘cabang’, yaitu gejala atau aspek sekunder penyakit tersebut. Prinsip dasar pengobatan Cina adalah memulihkan keseimbangan antara Yin dan Yang. Diagnosa menentukan adanya kekurangan atau kelebihan Yin/Yang dalam tubuh dan apakah mempengaruhi satu atau lebih organ Zangfu. Titik akupuntur yang dipilih tergantung pada efek yang dituju, meningkatkan Yang dalam tubuh atau sebaliknya. Melemahnya Qi normal dapat disebabkan oleh hal-hal tersebut di atas atau dapat pula diperlemah oleh penumpukan Qi  patogen yang lalu menghambat fungsi Zangfu dan Jingluo. Seorang ahli pengobatan perlu mengetahui perbandingan kekuatan Qi normal dengan Qi patogen.

 

E.Manfaat Akupuntur Pada Pasien Gastritis

Akupunktur meringankan gastritis (radang lambung) dan lebih ampuh dibanding menggunakan obat ranitidin, yang merupakan antihistamin. Peneliti dari Chenzhou First People’s Hospital menyelidiki dan membandingkan kemanjuran akupunktur dengan ranitidin dalam mengobati gastritis kronis, suatu gangguan pencernaan yang ditandai dengan peradangan lapisan lambung. Gastritis menyebabkan gangguan pencernaan dengan nyeri seperti terbakar pada perut, mual, muntah, kembung, cegukan, atau tinja mirip aspal. Hasil penyelidikan mengungkapkan bahwa akupunktur secara nyata memberikan lebih banyak kesembuhan dibandingkan dengan pemberian obat antihistamin. Akupunktur lebih efektif mengurangi atau menghilangkan lesi (kerusakan) mukosa lambung dan  peradangan pada penderita gastritis kronis dibandingkan dengan pemberian ranitidin. Gas Gastroskopi troskopi menunjukkan bahwa akupunktur menghasilkan 96,4% total tingkat keefektifan sedangkan ranitidin hanya menghasilkan 69,9% total tingkat keefektifan.

Akupuntur akan membantu mengatasi sekresi asam lambung yang berlebihan, mempercepat kontraksi usus dan lambung sehingga makanan tidak terlalu lama di lambung, memperkuat spincter esophagus sehingga balikan cairan lambung ke esophagus tidak terjadi.

"Akupunktur juga dapat melindungi dan mempertahankan keadaan mukosa lambung dan esophagus dengan meningkatkan suplai darah ke mukosa lambung sehingga dapat memperbaikii kerusakan mukosa," memperbaik

F.Teknik Pelaksanaan Atau Cara Kerja Akupuntur Pada Pasien Gastritis

Teknik pelaksanaanya menggunakan Terapi akupunktur pada titik Zusanli, Neiguan dan Neiting diyakini mampu mencegah dan mengurangi keluhan akibat penyakit gastritis,karena titik tersebut berfungsi untuk menghilangkan panas dan lembab serta mengurangi nyeri akibat gastritis. Sedangkan kunyitsecara tradisional sudah digunakanmasyarakat untuk mengobati segala macam penyakit termasuk nyeri lambung. Kandungan yang terdapat pada kunyit yaitu

 

Kurkuminoid termasuk kurkumin, desmetoksikurkumin, bisdesmetoksi kurkumin, resin, minyak atsiri termasuk α dan β tumeron, artumeron, α dan γ atlanton, kurlon, kurlon, zingiberen dan kurkumol.Kurkumin telah didefinisikan sebagai komponen yang paling aktif pada kunyit dan memiliki efek gastroprotektis dan antiulcerogenik. antiulcerogenik. G.

Pengkajian keperawatan secara teoritis 

1.  Identitas klien  Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor register, diagnosa medis 2.  Keluhan Utama Nyeri di ulu hati dan perut sebelah kanan bawah

3.  Riwayat penyakit sekarang Meliputi perjalan penyakitnya, awal dari gejala yang dirasakan klien, keluhan timbul dirasakan secara mendadak atau bertahap, faktor pencetus, upaya untuk mengatasi masalah tersebut. 4.  Riwayat penyakit dahulu Meliputi penyakit yang berhubungan dengan penyakit sekarang, riwayat dirumah sakit, dan riwayat pemakaian obat. 5.  Pengkajian kebutuhan dasar manusia, diantara lain : A.Pengkajian   1.  Aktivitas / IstirahatGejala : kelemahan, kelelahanTanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap aktivitas)  2.  Sirkulasi Gejala: kelemahan, berkeringat

 

Tanda: -hipotensi (termasuk postural)   3.  Integritas ego Gejala: faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan kerja), perasaan tak  berdaya. Tanda: tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat, perhatian menyempit, gemetar, suara gemetar. 4.Eliminasi Gejala: riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena perdarahan gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan dengan GE, misalnyaluka peptik atau gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi area gaster. Perubahan pola defekasi / karakteristik feses. 4.  Makanan / Cairan Gejala : -anoreksia, mual, muntah 5.   Neurosensi Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar, kelemahan. Tanda: tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak cenderung tidur,   6.   Nyeri / Kenyamanan Gejala : -nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih, nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa ketidaknyamanan / distress d istress

B.Diagnosa Keperawatan  1. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung. 2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah) 3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia 4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik 5. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit

 

 

C.Rencana Keperawatan

 No Diagnosa

Tujuan & kriteria

Keperawatan

Intervensi

Rasional

Nama

Hasil

/ TTD

1

Nyeri

Akut

Berhubungan dengan

tindakan keperawatan selama 1x 24 jam

Inflamasi

-Nyeri klien

Mukosa

-Berikan makanan lunak -Mengurangi

-Skala nyeri 0

(00132) 12:

Kenyamanan Kelas

.-Klien dapat relaks.

inflamasi

sedikit demi sedikit dan  pada mukosa lambung  berikan minuman hangat -Atur posisi yang nyaman

 berkurang atau hilang.  bagi klien.

Lambung

Domain

Setelah dilakukan

-Dilatasi terjadi

gaster bila

dapat

pemberian

makanan setelah puasa

-  Ajarkan teknik distraksi

terlalu cepat 

-Posisi yang tepat dan

dan reklasasi. 

dirasa nyaman oleh klien -Keadaan umum klien

dapat mengurangi resiko

 baik

klien terhadap nyeri

1:Kenyamanan Fisik 2.

Kekurangan Volume Cairan  berhungan dengan intake yang kurang

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24jam,masalah kekurangan volume cairan pasien dapat

adekuat

teratasi. Kriteria Hasil

(00027 )

:Mempertahankan volume cairan adekuatdengan dibuktikan oleh mukosa bibir lembab, turgor kulit baik,

-Pertahankan tirah baring, -Intake mencegah

muntah

dan

- Awasi tanda-tanda vital,

 pengisian

kapiler

membran mukosa

yang

adekuat akanmengurangi resiko dehidrasi pasien.

tegangan pada defekasi

evaluasiturgor

cairan

kulit, dan

-menunjukkan

status

dehidrasi

atau

kemungkinan  peningkatan

kebutuhan

 penggantian cairan. -Aktivitas/muntah meningkatkan

tekanan

intra abdominal dan dapat

 

 pengisian kapiler  berwarna merah muda, input

mencetuskan perdarahan lanjut -Mengganti cairanyang

kehilangan hilang

memperbaiki keseimbanngan

dan

cairan

segera -Cimetidine dan ranitidine  berfungsi

untuk

menghambat sekresi asam lambung

 

DAFTAR PUSTAKA Agus P., & SriL., (2009). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba MedikaChandrasoma, Medika Chandrasoma, & Parakrama. (2010). Ringkasan patologi Anatomi Edisi 2. Jakarta :EGC Mustaqin A., & Kumala S (2011). Gangguan Gan gguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan Keperawatan MedikalBedah.Jakarta : Salemba Medika. Rudi H., (2012). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta : Gosyen Publising. Jurnal Asuhan keperawatan pada pasien gastritis dengan gangguan rasa nyaman nyeri di RSUD  jombangHubungan pola makanan dengan timbulnya gastritis pada pasien di universitas muhammadiyah malang center (UMC)Jurnal nyeri gastritis versi wayan supetran

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF