Laporan Pemultan Acara 4
October 13, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Pemultan Acara 4...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN
ACARA IV HIBRIDISASI TANAMAN MENYERBUK SILANG
Semester : Genap 2019
Oleh : Farhah Maulydya A1D017021/2 PJ Acara : Fajar Ilham Hendrawan & Yulia Caroline
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS FAKUL TAS PERT P ERTANIA ANIAN N PURWOKERTO 2019
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tan anam aman an ba baik ik ya yang ng hidu hidup p di alam alam be beba bass at atau au bi biasa asa ki kita ta sebut sebut de deng ngan an tanaman liar maupun tanaman yang telah dibudidayakan oleh manusia pasti akan ce cend nderu erung ng memp mempert ertah ahan anka kan n ek eksis sisten tensin sinya ya.. Hal Hal in inii di dila laku kuka kan n de deng ngan an ca cara ra perbanyakan dirinya baik melalui perbanyakan vegetatif maupun perbanyakan generatif. gener atif. Perbanyakan Perbanyakan vegetatif vegetatif mungkin mungkin khusus dimiliki oleh tanaman tanaman saja dan beberapa organisme bersel tunggal lainnya, akan tetapi untuk perbanyakan generatif tanaman melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh makhluk hidup lainnya seperti hewan dan manusia. Perbanyakan generatif tersebut melibatkan proses penggabungan sel gamet betina dan sel gamet jantan sehingga terbentuklah suatu biji sebagai calon pengganti tetuanya yang akan menjadi tanaman baru. Semakin Semak in berkembang berkembangnya nya zaman, semakin semakin berkembang berkembang pula pengetahuan pengetahuan manusi man usiaa tanpa tanpa terkec terkecual ualii tentan tentang g tanama tanaman. n. Bentuk Bentuk ko konkr nkritn itnya ya adalah adalah mulai mulai diperolehnya pengetahuan tentang bunga yang diketahui sebagai organ seksual tanama tan aman n yang yang memili memiliki ki perben perbendaa daan n antara antara suatu suatu jenis jenis tanama tanaman n dengan dengan jenis jenis tanaman lain seperti bunga sempurna dan tidak sempurna, bunga lengkap dan bunga tak lengkap, bunga monocious monocious dan bun bunga ga diocious diocious,, dll dll.. Penget Pengetahu ahuan an mengenai bunga inilah yang menjadi dasar pemikiran tentang macam-macam tipe penyerbukan pada tanaman yang salah satunya adalah tipe tanaman menyerbuk silang.
Salah satu upaya yang sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil dan mutu mut u produk produk pertan pertanian ian adalah adalah dengan dengan menggu menggunak nakan an bibit bibit unggul unggul.. Sifat Sifat bibit bibit unggul pada tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan dapat juga timbul karena campur tangan manusia. Persilangan merupakan salah satu cara untuk untuk mengha menghasilk silkan an rekomb rekombina inasi si gen. gen. Secara Secara teknis teknis,, persila persilanga ngan n dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari ke kepala putik pada tanaman yang diinginkan sebagai tetua, baik pada tanaman yang menyerbuk sendiri dan tanaman yang menyerbuk silang. Kegiatan pemuliaan tanaman yang pada dasarnya dilakukan untuk merakit varietas baru yang unggul dapat pula dilakukan pada tanaman menyerbuk silang. Hibridisasi Hibri disasi pada tanaman tanaman menyerbuk menyerbuk silang merupakan salah satu metode untuk untuk merakit tanaman baru yang unggul. Hibridisasi merupakan persilangan antara dua variet var ietas as tanama tanaman n dalam dalam satu spesies spesies yang yang berbed berbedaa genoti genotipny pnya. a. Karakt Karakteris eristik tik tanaman hasil persilangannya dapat jauh berbeda dengan kedua tetuanya, namun memiliki sifat-sifat unggul baik secara kualitas maupun kuantitas yang diperoleh dari kedua tetuanya. Praktikum Prakti kum hibridisasi hibridisasi tanaman tanaman menyerbuk menyerbuk silang menggunak menggunakan an tanaman tanaman jagung. Tanaman jagung digunakan pada praktikum ini dikarenakan jagung termasu ter masuk k tanama tanaman n menyer menyerbuk buk sil silang ang karena karena tanama tanaman n ini termasuk termasuk tanama tanaman n berumah satu (monoecious monoecious)) dengan dengan bunga jantan dan bunga bunga betina betina terpisah terpisah pada bunga yang berbeda tetapi masih pada satu tanaman yang sama. Peluang penyerbukan silang sebesar 95% dan sisanya 5 % peluang peluang menyerbuk sendiri.
Jagu Jagung ng adal adalah ah tipe tipe monocious monocious,, st stam amin inat atee te terd rdap apat at di diuj ujun ung g ba bata tang ng da dan n pistilate pada pistilate pada bata batang ng.. Se Serb rbuk uk sa sari ri muda mudah h di dite terb rban angk gkan an an angi gin n se sehi hing ngga ga penyerbukan lebih dominan terjadi. Perbedaan besar terdapat dalam hal penyerbukan pengontrolan polinasi silang dan juga kemudahan pengontrolan polinasi silang oleh pemulia tanaman. Beberapa spesies mempunyai sifat tidak serasi dan dapat dikawinkan tanpa adanya kesulitan terhadap sifat yang tidak cocok. Oleh karena itu, pengetahuan tentang penyerbukan silang pada tanaman sangat diperlukan bagi kita, khususnya mahasiswa pertanian.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara IV tentang Hibridisasi Tanaman Menyerbuk Silang Sil ang adalah adalah untuk untuk mengha menghasilk silkan an biji biji F1 dengan dengan kombin kombinasi asi sifat sifat tet tetua ua dari dari persilangan jagung, sebagai s ebagai salah satu tahap dalam upaya perakitan varietas baru untuk tanaman menyerbuk silang.
II. TINJAUAN PUSTAKA
tana nama man n sem semus usim im yang siklus hidupnya diselesaikan diselesaikan Jagung Jag ung merup merupaka akan n ta dalam dal am 80-15 80-150 0 hari. hari. Paruh Paruh pertam pertamaa dari dari siklus siklus merupa merupakan kan tahap tahap pertum pertumbuh buhan an vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Susunan bunga jagung adalah memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu tanaman (berumah satu atau monoecious monoecious). ). Bunga tersusun majemuk, bunga jantan tersusun dalam bentuk malai, sedangkan betina dalam bentuk tongkol. Tanaman jagung, kuntum bunga ( floret floret ) tersusu tersusun n berpasangan berpasangan yang dibatasi oleh sepasang sepasang glumae (tunggal = gluma). Rangkaian bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman. Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma wangi yang khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tangkai tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Satu tanaman jagung hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif yang memiliki puluhan sampai ratusan bunga betina. Beberapa kultivar unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai jagung prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri) (Tanto (Tanto,, 2002). Tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom
: Pl Plantae (T (Tumbuhan)
Subkingd Subk ingdom om : Tr Tracheob acheobionta ionta (T (Tumbu umbuhan han pembuluh) pembuluh) Super Sup er Divisi Divisi : Spermat Spermathop hopyta yta (Tumb (Tumbuh uhan an Berbung Berbunga) a) Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
Kelas
: Liliopsida (monokotil)
Sub Kelas
: Commelinidae
Ordo
: Poales
Famili
: Poacae
Spesies
: Zea Mays L
Akar jagung pada tanaman ini memilki kedalam 8 m tetapi secara umumnya 2 m. Tanaman jagung yang sudah dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang dapat membantu menyokong pertumbuhan pada tanaman. Bata Ba tang ng pa pada da tana tanama man n jagu jagung ng sa sang ngat at muda muda te terl rlih ihat at,, ba bata tang ng ja jagu gung ng ha hamp mpir ir menyer men yerupa upaii padi padi ataupu ataupun n gandum gandum.. Daun Daun yang yang terdap terdapat at pada pada jagung jagung sangat sangat panjang dan sangat lah menyerupai lalang dan juga tumbuhan seperti padi atau pun gandum (Novriani, 2010). 2010). Jagung Jag ung memilki memilki bunga bunga jantan jantan dan juga betina betina yang yang terpisah terpisah dalam satu tanaman. Tiap kuntum bunga memilki struktur khas bunga dari suku poaceae suku poaceae yang yang diseb disebut ut flor floret et.. Jagun Jagung g du duaa fl flor oret et di ba batas tasii ol oleh eh sepas sepasan ang g glumanae glumanae (gulma tungga tun ggal). l). Bunga Bunga jantan jantan tumbuh tumbuh pada pada puncak puncak tanama tanaman, n, berupa berupa karang karangaa bunga bunga (inflorescence inflorescence). ). Serbuk sari berwarna kuning beraroma khas. Bunga tersusun ats dalam bonggol /tongkol jagung (Onasanya, 2009). Jenis jagung dapat dapat diklasifika diklasifikasikan sikan berdasarkan berdasarkan sifat biji dan endosper endosperma, ma, warna biji, lingkunga lingkungan n tempat tempat tumbuh, tumbuh, umur panen, dan kegunaan. kegunaan. Jenis jagung jagung berdasarkan lingkungan tempat tumbuh meliputi dataran rendah tropik (1.000 mdpl), dataran rendah subtropik dan mid-altitude (1.000-1.600 m dpl), serta dataran tinggi tropik (1.600 mdpl). Jenis jagung berdasarkan umur panen dikelompokkan menjadi dua yaitu jagung umur genjah dan umur dalam. Jagung umur genjah adalah
jagung yang dipanen pada umur kurang dari 90 hari. Sejalan dengan perkembangan pemuliaan tanaman jagung, jenis jagung dapat dibedakan berdasarkan komposisi genetiknya, yaitu jagung hibrida dan jagung bersari bebas. Jagung hibrida mempunyai komposisi komp osisi genetik genetik yang heterosigot heterosigot homogenus homogenus,, sedangka sedangkan n jagung jagung bersari bersari bebas bebas memiliki memi liki komposisi komposisi genetik genetik heterosig heterosigot ot heterogenu heterogenus. s. Kelompok Kelompok genotip genotip dengan dengan karakteristik yang spesifik (distinct ( distinct ), ), seragam (uniform (uniform), ), dan stabil disebut sebagai varietas atau kultivar, yaitu kelompok genotipe dengan sifat-sifat tertentu yang dirakit oleh pemulia jagung. Diperkirakan di seluruh dunia terdapat lebih dari 50.000 varietas jagung (Iriany, (Iriany, 2008). Hibridisasi merupakan metode konvensional untuk mendapatkan rekombinan ter terbai baik k dari dari persil persilang angan an dua tet tetua ua sesuai sesuai tuj tujuan uan yang yang dii diingi nginka nkan. n. Pemuli Pemuliaa dapat dapat menggabungkan karakter-karakter unggul yang terdapat pada kedua tetuanya dengan cara hibridisasi. Melalui hibridisasi, efek heterosis dari kedua tetua dapat diperoleh untuk menghasilkan varietas unggul dari persilangan antar invidu yang berkerabat jauh, seperti persilangan antarspesies (hibridisasi interspesifik) atau persilangan antar genus (hibridisasi intergenerik). Hibridisasi diikuti dengan seleksi untuk memilih satu atau beberapa individu yang memiliki karakter unggul. Hibridisasi di antara varietas, terutama dari kedua tetua dengan nenek moyang yang berkerabat dekat cenderung menurunkan mutu genetik (inbreeding ( inbreeding ). ). Hal ini disebabkan oleh hilangnya beberapa gen pentin penting g selama selama proses proses segreg segregasi asi.. Beber Beberapa apa karakt karakter er pentin penting g dan dan bernil bernilai ai komersial yang diinginkan pemulia sering kali tidak tersedia pada masing-masing tetua, misalnya karakter ketahanan terhadap cekaman
biotik dan abiotik, ketahanan bunga pita terhadap kerontokan selama transportasi, serta karakter baru dan unik lainnya (Sanjaya, 2014). Hibrid Hib ridisas isasii pada pada tanama tanaman n menyer menyerbuk buk silang silang biasany biasanyaa diguna digunakan kan untuk untuk meng me nguj ujii
pote potens nsii
tetu tetuaa
atau atau peng penguj ujia ian n
ke kete tega gara ran n
hi hibr brid idaa
da dala lam m
ra rang ngka ka
pembentukan varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi juga dimaksudkan untuk memperluas keragaman. Setiap individu pada tanaman menyerbuk silang yang heterozigot apabila ditanam di lapangan akan terjadi persilangan dari tanaman heterozigot hetero zigot di sekitarnya. sekitarnya. Persilangan untuk menciptakan menciptakan populasi baru untuk untuk menggabungkan sifat-sifat baik yang diinginkan dari tetua yang diwariskan pada turunannya disebut hibridisasi (Rosmayati, 2013). Faktor Fak tor terpent terpenting ing dalam dalam pemben pembentuk tukan an hibrid hibridaa adalah adalah pemili pemilihan han plasma plasma nutfah pembentuk populasi dasar yang akan menentukan tersedianya tetua unggul. Tetua yang berasal dari plasma nutfah superior dengan karakter agronomi ideal akan menghasilkan galur yang memiliki daya gabung umum dan daya gabung khusus yang tinggi. Proses perakitan hibrida dibutuhkan sedikitnya dua populasi yang memiliki latar belakang plasma nutfah dengan keragaman genetik yang luas, penampilan persilangan menonjol, dan menunjukkan tingkat heterosis tinggi. Pembentukan hibrida diutamakan persilangan- persilangan antara bahan genetik atau atau
po popu pula lasi si
yan ang g
kon ontr tras as
atau atau
ber erb bed edaa
su sumb mber er
pl plas asma ma
nut utfa fahn hny ya
(Sujiprihati,2008). Persilanga Persi langan n memiliki memiliki beberapa beberapa tujuan, tujuan, yaitu: yaitu: (1) menggabu menggabungka ngkan n semua sifat baik ke dalam satu genotipe baru ru;; (2) (2) memp memper erlu luas as kera keraga gama man n gene genetik tik;; (3 (3)) genotipe ba memanfaatkan vigor hibrida; atau (4) menguji potensi tetua (uji turunan). Keempat
tujuan tujua n utama utama ini dapat disimpulkan disimpulkan bahwa hibridisasi hibridisasi memiliki memiliki peranan peranan penting penting da dala lam m pe pemu muli liaa aan n ta tana nama man, n, te teru ruta tama ma da dala lam m hal hal memp memper erlu luas as kera keraga gama man n dan dan mendapatkan varietas unggul yang diinginkan. Seleksi akan efektif apabila populasi yang diseleksi mempunyai keragaman genetik yang luas (Muhammad, 2005).
III. METODE METODE PRAKTIKUM PRAKTIKUM
A. Tempat dan Waktu
Prak Prakti tiku kum m acara acara IV tenta tentang ng Hi Hibr brid idis isasi asi Tan anam aman an Meny Menyerb erbuk uk Silan Silang g dilaksanakan di Lahan Jagung. Praktikum acara IV tentang Hibridisasi Tanaman Menyerbuk Silang dilaksanakan pada hari Selasa, 7 Mei 2019. Praktikum ini dilaksanakan pada pukul 06.00 WIB - selesai.
B. Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum acara IV tentang Hibridisasi Tanaman Menyerbuk Silang adalah tongkol tetua betina dan malai tetua. Alat-alat ya yang ng digu diguna naka kan n pa pada da pr prak akti tiku kum m ka kali li in inii ad adal alah ah ka kant nton ong g ke kerta rtas/ s/su sung ngku kup, p, label/etiket, dan pensil.
C. Prosedur Kerja
Pros Prosed edur ur ke kerj rjaa ya yang ng dila dilaku kuka kan n se seba baga gaii ta taha hapa pan n pe pelak laksan sanaan aan da dala lam m praktikum acara IV ini adalah sebagai berikut: 1. Pem Pemoto otong ngan an bunga bunga jantan jantan dilaku dilakukan kan pada pada materi materi induk induk betina betina.. Pelaks Pelaksana anaan an pemotongan bunga jantan pada tanaman materi induk betina dilakukan setiap pagi hari sebelum jam 9.00 selama 8-10 hari. 2. Bunga Bunga betina betina disungku disungkup p dengan dengan kanton kantong g kertas, kertas, untuk untuk menghi menghindari ndari terserbukinya oleh serbuk sari yang tidak dikehendaki.
3. Tanaman anaman pejant pejantan an tet tetap ap dibiarka dibiarkan n bunga bunga jantannya jantannya keluar keluar dan berkemb berkembang ang.. Menjelang bunga jantan mekar, bunga jantan disungkup dengan kantong kertas untuk mencegah hilangnya serbuk sari yang akan digunakan untuk menyerbuki bunga betina. 4. Penyerbuka Penyerbukan n dilakukan dilakukan dengan dengan menggoyan menggoyang-goy g-goyangka angkan n malai pada kanton kantong g penutupnya, sehingga serbuk sari terkumpul. terkumpul. 5. Kantong Kantong yang berisi serbuk serbuk sari sari dilepaskan dilepaskan dari dari malai dengan dengan hati-hat hati-hati, i, agar serbuk sari. 6. Tidak keluar keluar dan dan tidak tidak terjadi terjadi kontaminas kontaminasi, i, didekatkan didekatkan pada ujung ujung rambut rambut tongkol bunga betina. 7. Rambut Rambut tongkol tongkol dipoto dipotong ng hingga hingga panjan panjangnya gnya kira-ki kira-kira ra 2 cm dari dari ujung ujung tongkol jika sudah terlalu panjang, dengan demikian rambut tongkol menjadi rata. 8.
Serbuk Serbuk sari sari ditabu ditaburka rkan n pada pada ujung ujung rambut rambut tong tongkol kol deng dengan an cepat cepat untuk untuk
menghindari kontaminasi. 9. Tongkol ongkol ditutup ditutup kembali kembali dengan kanton kantong g malai, dan dikuatk dikuatkan an pada batang batang dengan staplers setelah penyerbukan selesai, 10. Tanggal anggal dan jenis persilangan persilangan ditulis ditulis pada pada kantong. kantong. 11. Perkembanga Perkembangan n bakal biji biji pada tongkol tongkol dipelihara dipelihara dan diamat diamatii setelah 2 minggu dilakukannya persilangan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Parental Bonanza >< Parikesit F1 ARBO Dokumentasi sebelum hibridisasi Dokumentasi sesudah hibridisasi
Dokumentasi etiket
Keterangan: Waktu penyerbukan Waktu pengamatan
: Tanggal 9 Mei 2019 / Jam 07.01 WIB : Tanggal 23 Mei 2019 / Jam 16.10 WIB
Warna kelobot Jumlah biji per tongkol Jumlah baris per tongkol Panjang tongkol Diameter tongkol Warna biji
: Hijau kekuningan : 356 : 12 : 21,5 cm : 4,44 cm : Kuning
Karatketistik kualitatif dan kuantitatif pada parental tanaman jagung Parikesit Bonanza Karakter kualitatif Karakter kualitatif Tahun dilepas : 1980 Asal : East Weast Asal : Bogor Seed Thailand Umur panen :84hts Silsilah : G-126 (F) X Umur : ± 55 hari G-133 (M) keluar rambut; 85 - 90 hari panen Bentuk Tanaman : Tegak Batang : Tinggi sedang Perakaran : Kuat Daun : Panjang dan Ketahanan rebah : Tahan lebar Penampang batang : Bulat Warna daun : Hijau tua Warna batang : Hijau Perakaran : Baik Bentuk daun : Panjang tegak Kerebahan : Cukup tahan Tepi daun : Rata Ketahanan : Cukup tahan Bentuk ujung daun : Lancip penyakit bulai dan bercak daun Warna daun : Hijau tua Permukaan daun : Berbulu Karakter kuantitatif Bentuk malai (tassel ) : Te Tegak Warna biji : Kuning bersusun Jumlah baris : 12 - 14 baris Bentuk tongkol : Silindris Bobot 1000 biji Rata-rata hasil (Setiawan., 2016).
: ± 272 g : 4,3 t/ha
Warna kelobot Baris biji Warna biji Tesktur biji Rasa biji Warna malai(anther malai(anther ) Warna rambut
: Hijau : Rapat : Kuning : Halus : Manis : Pu Puti tih h ben benin ing g : Hijau muda
Karakter kuantitatif Ruas pembuahan : 5-6 ruas Umur mulai : 55-60 HST Umur panen : 82-84 HST Tinggi Tanaman : 22 220-250 cm Diameter Ba Batang : 2, 2,0-3,0 cm Ukuran daun : Panjang 95 cm, lebar 10 cm Ukuran tongkol : Panjang 22,0 cm, diameter 5,3-5,5 cm Berat per tongkol : 325 g Jumlah tongkol : 1-2 tongkol Jumlah baris biji : 16-18 baris Berat 1.000 biji : 175-200 g (Kementan, 2009). Sumber: Aqil, M., Rapar, C., dan Zubachtirodin. 2012. Deskripsi 2012. Deskripsi Varietas Varietas Unggul Jagung . Bada Badan n Pene Peneli liti tian an da dan n Pe Peng ngem emba bang ngan an Tan anam aman an Pe Pert rtan ania ian. n. Kementerin Pertanian.
Kementan. 2009. Deskripsi 2009. Deskripsi Jagung Manis Varietas Varietas Bonanza. Bonanza. Keputusan Menteri Pertanian. Kementerian Pertanian.
B. Pembahasan
Tanaman menyerbuk silang adalah setiap individu tanaman heterozigot yang bila ditanam di lapangan maka akan terjadi persilangan dari tanaman heterozigot yang ada di sekitarnya (Nugroho dan Budi, 2014). Tanaman menyerbuk silang meme me merl rluk ukan an sumb sumber er se serb rbuk uk sa sari ri dari dari bu bung ngaa la lain inny nya, a, se sehi hing ngga ga pe pelu luan ang g mend me ndap apat atka kan n ke kerag ragam aman an ge gene neti tik k pa pada da ke ketu turu ruan anan an le lebi bih h ting tinggi gi da dan n ha hall in inii digunakan oleh jenis tersebut untuk memelihara kehadirannya agar tidak mudah pudah secara biologis (Rahayu et al ., ., 2015). Faktor Fak tor yang yang mendor mendorong ong terjadi terjadinya nya penyer penyerbuk bukan an silang silang adalah adalah sebaga sebagaii berikut: (Jayusman et al., al., 2018) 1.
Di Dikl klin in atau berke berkela lami min n satu satu,, ya yait itu u ta tana nama man n yang yang bunga bunga jantan jantan dan beti betina nany nyaa terpisah terpi sah satu sama lain. Terpisahnya erpisahnya organ kelamin jantan dan betina dapat dapat terjadi karena bunga berumah satu dan bunga berumah dua. Bunga berumah satu, organ kelamin jantan dan betinanya terpisah pada bunga yang berbeda, tetapi masih dalam satu tanaman. Contoh tanaman jagung, jarak, kelapa, mentimum, semang sem angka, ka, waluh, waluh, anggur anggur dan mangga mangga.. Bunga Bunga beruma berumah h dua, dua, or orga gan n kelami kelamin n jantan dan betina terpisah pada bunga yang berbeda pada tanaman yang berbeda pula. Contoh tanaman tanaman pepaya, bay bayam, am, asparagus, dan salak. salak.
2.
Dic Dichog hogami ami,, yakni yakni bila tepun tepung g sari dan dan kepala kepala putik putik dalam dalam satu satu bunga bunga masak masak tidak bersamaan waktunya. Tepung sari dapat masak terlebih dahulu daripada kepala kep ala putikn putiknya, ya, misaln misalnya ya tanama tanaman n kapas kapas dan marigo marigold, ld, atau atau sebali sebalikny knya, a, kepala kep ala putik putik masak masak terlebi terlebih h dahulu dahulu daripa daripada da tepung tepung sarinya sarinya (proto (protogin gini), i), misalnya tanaman bajra.
3.
Heterostyle atau atau heteromorphy, heteromorphy, yaitu panjang pendeknya tangkai kepala putik dan tangkai benang sari tidak sama, misalnya pada tanaman flax tanaman flax (sejenis (sejenis rami).
4.
Her Herkog kogami ami,, keduduk kedudukan an kepala kepala putik putik dan dan benang benang sari sari sedemik sedemikian ian rupa rupa sehingga mencegah terjadinya penyerbukan, misalnya tanaman panili.
5.
Self-sterility,, tidak terjadi penyerbukan karena bunga jantan tidak berfungsi, Self-sterility berfungsi, hal ini dapat terjadi karena bunga jantan mandul atau karena faktor genetik
6.
Incompatibility,, terjadi penyerbukan pada bunga, tetapi tidak berlanjut dengan Incompatibility pembuahan karena karena faktor fisiologis, misalnya inaktifnya zat tumbuh sehngga
buluh tepung sari tidak terbentuk. Anug An ugrah rahwa wati ti et al. (2018) menjel menjelaska askan n bahwa bahwa hibrid hibridida idasi si adalah adalah suatu suatu al. (2018) perkawinan silang antara berbagai jenis spesies pada setiap tanaman. Ciri-ciri tanaman menyerbuk silang adalah: 1.
Ked Kedudu udukan kan puti putik k dan benang benang sari sari sedemik sedemikian ian rupa rupa sehingg sehinggaa mencega mencegah h penyerbukan sendiri.
2.
Tepung epung sari sari dan sel telur telur berbe berbeda da masak masakny nya. a.
3.
Adanya Adanya sifat sifat inkompat inkompatibilita ibilitass yaitu yaitu terjadin terjadinya ya penyerbu penyerbukan kan pada bunga bunga tetapi tetapi tidak dilanjutkan pembuahan, karena adanya hambatan fisiologis.
4.
Self-sterility adalah tidak terjadinya penyerbukan bunga karena bunga jantan jantan tidak berfungsi (mandul).
5.
Tanaman berumah satu (monoecious ( monoecious)) adalah kondisi bunga jantan dan betina tumbuh pada satu tanaman, tetapi letaknya berbeda, seperti pada tanaman jagung.
6.
Tanaman berumah dua (dioecious ( dioecious)) adalah kondisi bunga jantan dan betina masing-masing tumbuh pada tanaman berbeda, seperti pada tanaman papaya (Tanto, 2002). Hibridisasi merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis spesies
pada setiap tanamn yang mempunyai tujuan untuk memperoleh organisme denggan deng gan sifat-sifat sifat-sifat yang diinginkan diinginkan dan dapat bervariasi jenisnya. Hibridisasi adalah ada lah suatu suatu tindak tindakan an menyer menyerbuk bukii bungabunga-bun bunga ga yang yang telah telah dikastr dikastrasi asi dengan dengan tepung tep ung sari dari dari jenis jenis tanama tanaman n yang yang dikehe dikehenda ndaki ki oleh oleh penyer penyerbuk buk.. Menuru Menurutt Yuniarti et al . (2011) tujuan utama persilangan adalah: 1.
Men Mengga ggabun bungka gkan n semua semua sifat sifat baik baik ke ke dalam dalam satu genoti genotip p baru. baru.
2.
Memp Memper erlu luas as ke kera raga gama man n ge gene neti tik. k.
3.
Mema Memanf nfaa aatk tkan an vigo vigorr hibr hibrid ida. a.
4.
Meng Menguj ujii pote potens nsii tetu tetuaa (uji (uji tur turun unan an). ). Hibridisasi merupakan teknik yang potensial dalam upaya meningkatkan daya
hasil suatu komoditas tanaman dengan karakter yang akan dikehendaki. Persilangan dari beberapa tetua bertujuan untuk mendapatkan kombinasi terbaik dari tetua yang dikombinasikan. Kombinasi terbaik yang diharapkan adalah keturunan yang memiliki sifat melebihi kedua induknya (Ruswandi dan Syafi’i, 2016).
Kegiat Keg iatan an persila persilanga ngan n tanama tanaman n jagung jagung yang yang dilaku dilakukan kan dalam dalam prakti praktikum kum menggunak meng gunakan an tetua varietas Perikesit Perikesit dan varietas varietas Bonanza. Bonanza. Varietas Varietas Bonanza Bonanza merupakan varietas yang telah ditentukan sebagai tetua jantan, sedangkan untuk pemilihan tetua betina dilakukan hanya sebagai dugaan saja untuk mempermudah dalam melaksanakan analisis hasil persilangan. Masing-masing tetua yang
digu diguna naka kan n memi memilik likii de desk skri rips psii va vari riet etasn asnya ya sendi sendiri ri ya yang ng menj menjad adik ikan an da dasar sar dilakukannya persilangan dengan memilih tetua yang unggul baik sifat kualitatif maupun sifat kuantitatifnya. Jagung Jag ung manis manis Bonanz Bonanzaa F1 tumbuh tumbuh pada pada dataran dataran rendah rendah.. Tinggi inggi tanama tanaman n mencapai ±220 cm, bentuk malai tanaman tegak, terbuka dan warna bunga putih. Jagung Jag ung manis manis Bonanz Bonanzaa F1 tergol tergolong ong umur umur pendek pendek/ge /genja njah h karena karena umur umur tanama tanaman n sampai 70 hari. Varietas jagung manis Bonanza F1 dapat berproduksi mencapai 12 hingga 16 ton/hektar, dengan bobot tongkol tanpa kelobot 480 g/tongkol. Tanaman jagung manis Bonanza F1 rentan terhadap penyakit bulai namun tahan terhadap penyakit layu bakteri (Balai Penelitian Tanaman Tanaman Serealia,
Deskripsi varietas Bonanza antara lain adalah memiliki silsilah SC 21785 sebagai tetua betina disilangkan dengan SC 20526 sebagai tetua jantan, dengan asal PT. East West Seed Indonesia. Varietas Bonanza memiliki golongan varietas hibrida, tinggi tanaman tanam an 225-265 225-265 cm dengan dengan perakaran perakaran kuat. Bentuk Bentuk penampang penampang batang varietas varietas Bonanza bulat, memiliki diameter batang 2,6-3,2 cm, warna batang hijau, bentuk daun bangun pita, warna daun hijau tua, serta memiliki ukuran daun dengan panjang 85100 cm dan lebar lebar 8,5 ±10,0 ±10,0 cm. Vari Varieta etass Bonan Bonanza za memilik memilikii bentu bentuk k malai malai tegak tegak bersusun, warna malai putih benih, bentuk tongkol silindris dengan ukuran panjang 20-22 cm dan lebar 5,3-5,4 cm, serta warna tongkolnya hijau. Varietas Bonanza memiliki bentuk biji setengah gigi kuda, warna biji kuning, baris biji rapat, rasa biji manis, kadar gula 13- 14°brix, dan jumlah baris biji 16-18 baris. Berat per tongkol (kelobot) varietas ini sebesar 475-485 gram dan berat per tongkol (kupasan) sebesar 337-342 gram, serta jumlah tongkol per tanaman sebanyak 1-2 tongkol. Varietas Bonanza memiliki berat 1000 biji sebesar 179-190 gram dengan daya simpan tongkol pada siang hari (29-31°C) dan malam hari (25-27°C) yaitu 3-4 hari setelah panen. Hasil tongkol dengan kelobot per hektar sebesar 26-27 ton/h dengan populasi per hektar 53.333 tanaman serta kebutuhan benih per hektar sebesar 9,5-10,0 kg. Varietas Bonanza mampu beradaptasi dengan baik di dataran medium dengan altitude 700800 m dpl (Perera dan Weerasinghe, 2014). Persilangan yang dilakukan pada saat praktikum menggunakan tetua jantan dan te tetu tuaa be beti tina na ya yang ng be berb rbed eda, a, ya yait itu u va vari riet etas as
dan dan vari variet etas as Bona Bonanz nzaa sehi sehing ngga ga
menghasilkan varietas baru, yaitu varietas Arbo. Karakter tanaman jagung varietas varieta s
Arbo merupakan penggabungan sifat-sifat yang diinginkan dari kedua tetua yang disilangkan. Deskripsi varietas Arbo hasil persilangan adalah sebagai berikut: 1.
Asal
2.
Ju Juml mlah ah bij bijii per per tong tongko koll : 150 150 bij bijii
3.
: Arjuna × Bonanza
Ju Juml mlah ah ba bari riss per per to tong ngko koll : 12 ba bari riss
4.
Diameter Tongkol
: 4,4 cm
5.
Panjang Tongkol
: 16 cm
6.
Warna biji
: Kuning Pucat
7.
Warna kelobot
: Hijau Muda
8.
Warna rambut
: Kuning
9.
Baris biji
: Lurus
Hibridisasi yang dilakukan pada tanaman menyerbuk silang yang dilakukan meliputi: 1.
Persiapan Persiapan Persia pan untuk untuk melakukan melakukan hibridisasi pada tanaman tanaman menyerbuk menyerbuk silang alat dan dan bahan bahan yang yang perlu perlu disedi disediaka akan n adalah adalah pensil pensil,, kanton kantong g kertas kertas,, tal tali, i, tongkol tetua betina yang belum diserbuki, malai tetua jantan, kertas label dan lembar pengamatan. Menurut Yuniarti Yuniarti et al ., ., (2011), kantong yang disediakan akan akan
digu igunak nakan
untu ntuk
memb embungk ungkus us
bun unga ga
at atau au
to tong ngko koll
se sesu sud dah
penyerbukan, selanjutnya pensil digunakan untuk menamai label karena tidak luntur karena air.
Gambar 4.4 Tetua Jantan
Gambar 4. 5 Tetua Betina
Proses persiapan pada praktikum ini juga meliputi pemilihan malai tetua jantan dan tongkol betina untuk disilangkan. Pemilihan tongkol betina dilapangan dilakukan dengan memilih tongkol yang belum diserbuki. Tetua yang diguanakan pada praktikum bersal dari varietas komersial sudah biasa ditanam oleh petani. menuru men urutt Adrian Adrianii et al . (2015) ada lima kelompok sumber plasma nutfah yang dapat dijadikan tetua dalam persilangan, yakni (1) varietas komersial; (2) galurgalur elit pemuliaan; (3) galur-galur pemuliaan dengan satu atau beberapa sifat superior; (4) spesies introduksi tanaman; dan (5) spesies liar. Penggunaan tetua yang berasal dari varietas-varietas komersial merupakan sumber plasma nutfah paling baik dan umumnya sering digunakan oleh para pemulia dalam memilih tetua dalam programnya. 2.
Pen Pengum gumpul pulan an Serb Serbuk uk sari dari dari Tetu Tetuaa Jantan Jantan Pengum Pen gumpul pulan an serbuk serbuk sari dilaku dilakukan kan dengan dengan membun membungku gkuss malai malai jantan jantan dengan kantong kertar kemudian menggoyang-goyangkannya agar sebuk sari berjatuhan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Nasir (2001), yakni dalam malai perlu digoyang-goyangkan agar serbuk sari keluar dan terkumpul dalam kantung kertas tersebut. Pengumpulan serbuk sari ini bertujuan untuk
mendapat sebuk sari yang akan digunakan untuk menyerbuki tetua betina ya yang ng suda sudah h dipi dipili lih h sebel sebelum umny nya. a. Se Setel telah ah se sebu buk k sari sari te terk rkum umpu pul, l, mala malaii dikeluarkan dari kantong dengan hati-hati agar serbuk sari tidak berterbangan. Menurut Rahayu et al ., ., (2015) pengumpulan serbuk sari merupakan salah satu tahapan yang yang tidak boleh terlewatkan dalam melakukan hibridisasi. Rahayu et al ..,, (2015) menambahkan bahwa dalam mengumpulkan serbuk sari dalam hibridisasi, hal yang perlu diperhatikan adalah kamasakan serbuk sari yang dipi dipili lih. h. Lebi Lebih h lanj lanjut ut Sitep Sitepu u et al ., ., (20 (2014) 14) menyat menyataka akan n bahwa bahwa pemili pemilihan han tanamn dengan serbuk sari yang matang sangat penting karena menentukan keberhasilan penyerbukan. kadang-kadang terjadi penyerbukan suatu bunga, tet tetapi api tidak tidak dipero diperoleh leh buah buah dan biji biji yang yang dihara diharapka pkan n karena karena serbuk serbuk sari mungkin gagal berkecambah pada kepala putik.
Gambar 4.6 Pengumpulan Serbuk Sari 3.
Pen Penyer yerbuk bukan, an, pemb pembung ungkus kusan an tongk tongkol, ol, dan dan pelab pelabela elan. n. Serbuk Serb uk sari terkumpul terkumpul dan tongkol tongkol betina betina sudah sudah siap, selanjutnya selanjutnya dilakukan dilakukan penyerbukan. Penyerbukan dilakukan tanggal 7 Mei 2019 pukul 07.16 WIB. Menurut Menu rut Syukur Syukur et al ., ., (2009) penyerbukan adalah peletakan polen ke kepala putik. Serbuk sari yang yang terkumpul dieletakkan dieletakkan pada rambut tolong tolong betina yang
sbelumnya sudah dipilih. Penyerbukan yang demikian menurut Lukman (2002) ad adal alah ah
pe peny nyer erbu buka kan n
bu buat atan an
ka kare rena na
pr pros oses esny nyaa
diba dibant ntu u
oleh oleh
manu manusi sia. a.
Penyerbukan dilakukan pada tongkol yang belum disebuki oleh tanaman lain. Tongkol yang digunakan adalah tongkol memiliki rambut berwarna hijau dan siap siap un untu tuk k di dise serb rbuk uki. i. Sete Setela lah h di dise serb rbuk ukii tong tongko koll sela selanj njut utny nyaa dibu dibung ngku kuss menggunakan kantong kertas yang sebelumnya digunakan urnuk mengumpulkan serbuk ser buk sari. sari. Sari et al. al. (2013) (2013) menyatakan menyatakan penyerbukan penyerbukan dilakukan dilakukan pada saat tongkol sudah muncul rambut yang siap diserbuki dengan panjang > 2 cm., kemudian tongkol yang sudah diserbuki ditutup menggunakan kantong kertas. Hasil penyerbukan yang terlah dibungkus kemudian diberi label/etiket dengan menuliskan tetua yang disilangkan dan tanggal hibridisasi.
Gambar 4.7 Pembungkusan Tongkol Tongkol Hasil Penyerbukan
4.
Peng Pengam amat atan an Juml Jumlah ah Bi Biji ji pada pada Ton Tongk gkol ol Pengamatan biji tongkol dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2019 pukul 16.45 WIB. WI B. Sete Setela lah h to tong ngko koll di dibu bung ngku kuss sela selama ma 14 hari hari,, sela selanj njut utny nyaa dila dilaku kuka kan n pengamatan terhadap jumlah biji yang terbentuk. Pengamatan dilakukan dengan membuka kantong kertas yang membungkus tongkol. Jika terbentu biji, maka banyaknya biji yang yang terbentuk dihitung. dihitung. Menurut Yuniarti et al., (2011), al., (2011),
keberh keb erhasi asilan lan suatu suatu persil persilang angan an buatan buatan dapt dapt diliha dilihatt kira-ki kira-kira ra satu minggu minggu setelah set elah dilaku dilakukak kakan an penyer penyerbuk bukan. an. Artinya Artinya pengam pengamatan atan 14 hari hari setelah setelah hibridisasi sudah tepat.
Gambar 4.8 Tongkol Tongkol Hasil Hibridisasi Hibridisas i
Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa langkah hibridisasi menyerbuk sil silang ang tidak tidak dilaku dilakukan kan saat prakti praktikum kum.. Langk Langkah ah tersbut tersbut berupa berupa kastras kastrasii dan emasku ema skulasi lasi.. Menuru Menurutt Indriy Indriyani ani dan Hardiy Hardiyant anto o (2018) (2018),, kastrasi kastrasi merup merupaka akan n kegiat keg iatan an pember pembersiah siahan an bagian bagian tanama tanaman n yang yang ada di sekita sekitarr bunga bunga yang yang ajan ajan diemask die maskula ulasi si dari dari kotora kotoran, n, serangg serangga, a, kuncup kuncup-ku -kuncu ncup p dan bunga bunga yang yang tidak tidak terpakai terpak ai menggunaka menggunakan n gunting, gunting, pisau atau pinset. Emaskulasi menurut Sitepu et al ..,, (2014) adalah kegiatan pembuangan alat kelamin jantan (stamen) pada teta betina sebelum bunga mekar atau belum terjadi penyerbukan sendiri. Teknik hibridisasi hibridisasi tanaman tanaman menyerbuk menyerbuk silang Syukur et al . (2009) pada garis besarnya mencakup kegiatan: 1.
Pemi Pemili liha han n ttetu etuaa jant jantan an da dan n bet betin inaa Sebelum Sebe lum melakukan melakukan persilanga persilangan, n, terlebih terlebih dahulu dahulu kami melakukan melakukan pemilihan pemilihan bunga betina yang akan dijadikan tetua t etua betina. Tetua betina yang dipilih adalah bunga yang belum belum terserbuki oleh tepung tepung sari, dapat dikenali dikenali dengan melihat
warna rambut tongkol yang masih putih artinya belum diserbuki, selain itu tetua betina yang dipilih adalah tetua yang sehat sehingga diharapkan dapat tumbuh dengan baik. Setelah ditentukan tetua betinanya kemudian mencari tetua jantannya, bunga jantan yang dipilih adalah bunga yang belum pecah malainya sehingga masih terdapat tepung sarinya (Soemedi, 1982). 2.
Kastrasi Kastrasi adalah pembersihan bagian tanaman yang ada di sekitar bunga yang akan diemaskulasi dari kotoran, serangga dan kuncup-kuncup bunga yang tidak terpakai. Contohnya adalah membuang kelopak bunga dan mahkota bunga (Soemedi, 1982). Saat praktikum tindakan kastrasi yang dilakukan yaitu yai tu pemoto pemotonga ngan n rambut rambut tongko tongkoll yang yang terlalu terlalu panjan panjang g dan pember pembersih sihan an daerah sekitar tongkol jagung yang dijadikan tetua betina.
3.
Emaskulasi Emaskulasi adalah pembuangan alat kelamin jantan pada tetua yang ditujukan sebagai tetua betina. Emaskulasi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu; secar secaraa meka mekani nis, s, fi fisik sika, a, da dan n kimi kimiaa (Nas (Nasir ir,, 20 2001 01). ). Sa Saat at pr prak akti tiku kum m tida tidak k dilakukan kegiatan emaskulasi atau pembuangan alat kelamin jantan pada tanaman tanam an jagung, jagung, sehingga sehingga untuk menghindari menghindari terserbukin terserbukinya ya bunga bunga betina betina yang digunakan sebagai tetua betina oleh bunga jantannya dilakukan kegiatan pembungkusan tetua betina.
4.
Hibridisasi Hibridisasi merupakan perkawinan yang dilakukan oleh tetua jantan dan tetua betina (Purnamasari, 2012). Pada saat praktikum, hibridisasi yang dilakukan dilakukan
adalah dengan menaburkan tepung sari yang telah dikumpulkan dari bunga jantan atau tetua jantan pada rambut tongkol jagung sehingga terjadi perkawinan. Setelah selesai, tongkol jagung kemudian ditutup dengan menggu men ggunak nakan an penutu penutup p kertas kertas untuk untuk menghi menghinda ndari ri terserb terserbuki ukinya nya tongko tongkoll jagung dari bunga jantan yang lain yang tidak diinginkan. 5.
Mem Member berii Tand Tandaa dan Etiket Etiket Setelah Setelah semua semua prosedu prosedurr sudah dilak dilakuka ukan n langkah langkah selanj sel anjutn utnya ya adalah adalah dengan dengan member memberii etiket etiket pada pada tongk tongkol ol untuk untuk menand menandai ai tongkol tersebut. Etiket diberi keterangan tanggal penyerbukan, varietas tetua jantan dan betina (Wijaya (Wijaya et al ., ., 2015). Praktikum penyerbukan silang tanaman jagung dilakukan pada 9 Mei 2019
pukul 07.01 WIB dengan kondisi cuaca yang cerah dengan sinar matahari yang hang hangat at,,
se sehi hing ngga ga
meru merupa paka kan n
kond kondis isii
ya yang ng
op opti timu mum m
un untu tuk k
mela melaku kuka kan n
penyerbukan. Kondisi dari tetua betina, yaitu putik masih berdiri tegak sehingga dapat dap at disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa putik putik tersebu tersebutt belum belum terserb terserbuki uki oleh oleh serbuk serbuk sari. sari. Sedangkan Sedan gkan,, kondisi kondisi tetua jantan ketika ketika digoyangdigoyang-goyan goyangkan gkan melepas serbuk sari berwarna kuning dalam jumlah yang banyak. Penyerbukan buatan dilakukan dengan menaburkan serbuk sari ke atas putik yang sebelumnya telah dipotong dengan gunting hingga menyisakan panjang putik sekitar 2 cm dari ujung tongkol, tidak ada angin yang bertiup ketika serbuk sari ditaburkan ditaburkan ke atas putik sehingga sehingga penyerbukan buatan dapat dilakukan dengan baik. Pengamatan dilakukan 2 minggu setelah penyerbukan, yaitu pada tanggal 23 Mei 2019 pukul 16.10 WIB dan didapati sungkup yang yang masih menutupi tongkol.
Hetero Het erosis sis merupa merupakan kan bentuk bentuk penamp penampila ilan n superi superior or hibrid hibridaa yang yang dihasi dihasilka lkan n dibandingkan dengan kedua tetuanya. Heterosis atau vigor hibrida ditandai dengan keragaan yang lebih baik tanaman F1 yang berasal dari persilangan dua tetua galur murni. Gejala heterosis suatu hibrida terdapat pada hasil, ukuran, jumlah dari bagian tanama tan aman, n, kompon komponen en kim kimiaw iawi, i, ketaha ketahanan nan terhad terhadap ap hama/p hama/peny enyaki akitt terten tertentu, tu, dan sebagainy seba gainyaa (Arif et al ., ., 2012). Menurut Menurut Ujianto Ujianto et al . (2012) heterosis merupakan keungg keu nggula ulan n hibrid hibridaa F1 ter terhad hadap ap nil nilai ai rat rataa tetuan tetuanya. ya. Karakt Karakter er panja panjang ng tongko tongkoll merupakan salah satu karakter hasil yang penting dalam mengetahui sifat heterosis dan depresi silang dalam pada pembentukan galur inbrida jagung. Karena secara visual dapat dilihat secara langsung panjang tongkol dari generasi sebelumnya yang akan dibandingkan dengan generasi selanjutnya.
Perbaikan Perbai kan dalam populasi bertujuan untuk memperbaik memperbaikii populasi populasi secara langsu lan gsung, ng, sedangk sedangkan an perbai perbaikan kan antar antar popula populasi si bertuj bertujuan uan untuk untuk memper memperbaik baikii persilangan antarpopulasi atau memperbaiki galur hibrida yang berasal dari dua populasi terpilih secara timbal balik untuk meningkatkan hasil populasi dan hete hetero rosi siss an anta tara ra dua dua popu popula lasi si.. Pr Prin insi sip p da dasa sarr pe perb rbai aika kan n po popu pula lasi si ad adal alah ah meningkatka menin gkatkan n frekuensi frekuensi gen yang baik sehingga akan meningkatk meningkatkan an rata-rata rata-rata populasi untuk karakter yang ditentukan. Pada tanaman menyerbuk silang seperti jagung, bahan genetik yang beraneka ragam sering dimasukkan ke dalam satu populasi menjadi suatu pool. CIMMYT banyak membuat pool dan selanjutnya diperbaiki untuk memperoleh populasi baru (Mujahidi et al., 2018). al., 2018).
V. SIMPULAN
Hibrid Hib ridisas isasii (persil (persilang angan) an) adalah adalah penyer penyerbuk bukan an silang silang antara antara tetua tetua yang yang berbeda susunan genetiknya. Jagung adalah
contoh tanaman
hibridisasi
menyer men yerbuk buk silang. silang. Proses Proses penyil penyilang angan an antar antar tanama tanaman n jagung jagung variet varietas as Arjuna Arjuna dengan varietas Bonanza didapat deskripsi jagung dengan warna kelobot hijau, jumlah biji pertongkol 150 dan jumlah baris pertongkol 12. Panjang tongkol 16 cm, diameter tongkol 4,4 cm dengan warna biji kuning pucat.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, A., Azrai, M., Suwarno, B., dan Sutjahjo, H. 2015. Pendugaan keragaman genetik dan heritabilitas jagung hibrida silang puncak pada perlakuan cekaman kekeringan. Jurnal kekeringan. Jurnal Informartika Pertanian Pertanian.. 24(1): 91-100.
Anugrahwati, R., Sutresna, W., W., dan Nurlaili, I. 2018. Uji daya hasil jagung hibrida da dan n be bersa rsari ri be beba bass pa pada da laha lahan n tega tegala lan n de deng ngan an siste sistem m ag agro roek ekot otek ekno nolg lgii sederhana di kecamatan pringgabaya. CROP AGRO. AGRO. 11(1): 7-13. Aqil, M., C. Rapar, dan Zubachtirodin. 20012. Deskripsi 20012. Deskripsi Varietas Varietas Unggul Jagung . Badan Bad an Peneli Penelitian tian dan Pengem Pengemban bangan gan Tanaman anaman Pertan Pertanian ian.. Kement Kementeri erian an Pertanian. Arif Ar if., ., Suji Sujipr prih ihat ati, i, S., S., dan dan Syuk Syukur ur,, N. 20 2012 12.. Pe Pend ndug ugaa aan n he hete tero rosi siss da dan n heterobeltiosis pada enam genotip cabai menggunakan analisis silang dialel penuh. J. penuh. J. Hort . 2(2):103-110. Balai Bal ai Penelit Penelitian ian Tanaman anaman Sereali Serealia. a. 2010. 2010. Deskripsi Varietas Unggul Jagung . Balai Penelitian Tanaman Serealia. Jakarta. Indriyani, P. dan Hardiya Hardiyanto nto.. 2018. 2018. Pengar Pengaruh uh teknik teknik penyer penyerbuk bukan an terhad terhadap ap pembentukan buah naga ( Hylocereus Hylocereus polyrizhus). polyrizhus). J. J. Hort . 28(2): 183-190. Iriany, R. Neni, M. Yasin H. G., dan Andi Takdir Iriany, Takdir M. 2008. Asal, 2008. Asal, Sejarah, Evolusi, dan Taksonomi Tanaman Jagung . Balai Penelitian Tanaman Sereal. Jakarta. Jayusman, Na’iem, M., Indrioko, S., Hardianto, B., dan Nurcahyaningsih. 2018. Estimasi laju perkawinan silang pada Toona sinensis Roem sinensis Roem dengan penanda RAPD. Jurnal RAPD. Jurnal FALOAK FALOAK . 2(1): 13-28. Lukman, W. 2002. Teknik kastrasi pada persilangan buatan tanaman lada secara konvensional. Buletin konvensional. Buletin Teknik Teknik Pertanian. Pertanian. 7 (2): 62-64. Muhammad, S. 2005. Jagung 2005. Jagung dan Serealia Serealia.. Gramedia Pustaka. Jakarta. Mujahidi, A., Talukder, A., Akhi, A., Ahmed, S., dan Karim, S. 2018. Combining ab abil ilit ity y an and d he hete tero rosis sis st stud udy y in maiz maizee ( Zea mays L.) hybrid hybridss at differe different nt environments in Bangladesh. Bangladesh Bangladesh. Bangladesh J. Agril. Agril. Res Res.. 43(1): 125-134. Nasir, M. 2001. Pengantar 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. anaman. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Ting gi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Novriani. 2010. Alternatif pengelolaan unsur unsur hara P (Fosfor) pada budidaya budidaya jagung. Agronobis Agron obis.. 2(3): 42-49.
Nugroho, B. dan G. P., Budi. 2014. Keragaman Tanaman Jagung ( Zea mays L.) Lokall Srowot Loka Srowot Banyumas Banyumas karena Pengaruh Pengaruh Selfing pada pada Generasi F2 Selfing . Hasil Has il Peneli Penelitian tian disampai disampaikan kan dalam Prosiding Seminar Hasil Penelitian. Penelitian. UMP Purwokerto, 6 September 2014. Onasanya, O., Aileyari, P., P., Onasanya A., Oikeh, S., Nwilene, E., dan Oyelakin. O. 2009. Growth and yield response of maize ( Zea ( Zea mays L.) to different rates of nitrog nit rogen en and phosph phosphoru oruss fertili fertilizer zerss in southe southern rn Nigeria Nigeria.. World Journal of Agricultural Sciences. Sciences. 5(4): 400-407. Perera, K. dan Weerasinghe, T. 2014. A study on the impacts of corn cultivation ( Zea Zea mays L.) L.) on the properties of soil. International soil. International Journal of Scientific and Research Publications Publications.. 4(7): 1-6. Purnamasari. 2012. Hibridisasi 2012. Hibridisasi Tanaman Tanaman.. Penebar Swadaya. Bogor. Bogor. Rahayu Rah ayu,, Sri, Sri, Hary Hary Waeangn aeangning ingrum rum,, dan R. Vitri itri Garvit Garvita. a. 2015. 2015. Krakte Krakterist ristik ik morfologi dam perkembangan bunga. Berita bunga. Berita Biologi. Biologi. 14(1): 203-211. Rosmayati, Lubis, A., dan Agustina, L. 2013. Pengaruh selfing terhadap karakter tanama tan aman n jagung jagung ( Zea Zea mays L.) pa pada da ge gene nera rasi si F4 selfi selfing ng.. Jurnal Online Agroteknologi Agrotekno logi.. 1(2): 304-317. Ruswandi, D dan Syafi’I, M. 2016. Seleksi pendahuluan beberapa genotip jagung unpad unpa d potensial potensial toleran toleran naungan naungan pada sistem agroforestri agroforestri dengan albizia. albizia. Jurnal Agrotek Agrotek Indonesia. Indonesia. 1(1): 47-56. Sanjaya, L., Marwoto, B., dan Soehendi, R. 2015. Membangun industri bunga krisan yang berdaya saing melalui pemuliaan mutasi. Pengembangan mutasi. Pengembangan Inovasi Pertanian.. 8(1): 43-54. Pertanian Sari, Sar i, Hesti Hesti Parami Paramita, ta, Suwart Suwarto, o, dan M. Syukur Syukur.. 2013. 2013. Daya Daya hasil hasil 12 harapa harapan n jagung manis ( Zay Zay mays L. mays L. var, saccharata var, saccharata)) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Buletin Selatan. Buletin Agrohort Agrohort i. i. 1(1): 14-22. Sitepu, Maria Br., Rosmayati., dan Mbue Kata Bangun. 2014. Persilangan genotipegenotipe kedelai (Glycine (Glycine max L. max L. Merrill.) hasil seleksi pada tanah salin dengan tetua betina varietas anjasmoro. J. anjasmoro. J. Online Agroteknologi Agroteknologi.. 3(1): 257-263.
Soemedi. 1982. Pedoman 1982. Pedoman Bercocok Bercocok Tanam Tanam Padi. Padi. Universitas Jenderal Sodirman. Purwokerto. Sujiprihati. 2008. Pemuliaan 2008. Pemuliaan Tanaman Tanaman Jilid III . Antara Jaya Press. Bogor. Bogor.
Syukur,, M., S. Sujiprihati Syukur Sujiprihati,, dan R. Yunianti. unianti. 2009. 2009. Teknik Pemuliaan Tanarnan. Tanarnan. Bagi Ba gian an Gene Geneti tika ka da dan n Pemu Pemuli liaan aan Tan anam aman an.. Depa Depart rtem emen en Agro Agrono nomi mi da dan n Hotikultura IPB. Bogor. Bogor. Tan anto to.. 200 002. 2. Pemuliaan Tanaman dengan Hibridisasi (Allogam). (Allogam). PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Ujianto, L., Idris., dan Uyek, M.Y. Ujianto, M.Y. 2012. 2012. Kajian heritabilitas heritabilitas dan heterosis pada persilangan antara kacang tunggak dan kacang panjang. Buletin Plasma Nutfah.. 25(1):9-15. Nutfah Wijaya, A. A.,, Basu Basuki ki,, N., N., dan dan Purn Purnam aman anin ings gsih ih,, L. 20 2015 15.. Pe Peng ngar aruh uh wakt waktu u penyerbukan dan proporsi bunga betina dengan bunga jantan terhadap hasil dan kualitas benih mentimun (Cucumis (Cucumis sativus L.) L.) hibrida. hibrida. Jurnal Jurnal Produksi Tanaman.. 3(8): 615-622. Tanaman Yuniarti, R., Sriani S., dan Syukur. 2011. Teknik Persilangan Buatan. Buatan. USU Press. Medan.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Dokumentasi Kegiatan Acara IV
Gambar 4.9 Tongkol Tongkol Hasil Hibridisasi Hibridisas i
Gambar 4.11 Bunga Betina Jagung
Gambar 4.10 Label/etiket
Gambar 4.12 Hasil Persilangan Jagung
Lampiran 3. Screenshot Abstrak Jurnal
View more...
Comments