Laporan Pemisahan Dan Pemurnian

April 18, 2018 | Author: Aswar | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

kimia dasar 1 universitas mulawarman...

Description

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Latar Belakan Belakang g

Sebagian besar ilmu pengetahuan kimia merupakan ilmu percobaan, dan sebagian besar pengetahuannya diperoleh dari penelitian di la boratorium. Pada kesempatan ini saya akan memaparkan suatu bagian dari ilmu kimia yaitu mengenai mengenai pemisahan pemisahan dan pemurnian. pemurnian. Pemisahan dan pemurnian pemurnian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar  atau tercampur. Campur Campuran an dua atau atau lebih lebih zat dimana dimana dalam dalam pengga penggabun bungan gan ini zat-zat zat-zat tersebut tersebut mempertahan mempertahankan kan identitasny identitasnyaa masing-mas masing-masing ing dan tidak memiliki memiliki susuna susunan n yang yang tetap. tetap. Campur Campuran an dapat dapat dibeda dibedakan kan menjad menjadii dua bagian bagian yaitu yaitu camp campur uran an homo homoge gen n dan dan camp campur uran an hete hetero roge gen. n. Camp Campur uran an juga juga dapa dapatt dipisahkan berdasarkan perbedaan sifat-sifat fisiknya. Untu Untuk k

memp empero eroleh leh

zat zat

murn urni,

kita ita

haru arus

mem memisah isahk kann annya

dari dari

campurannya unyuk mendapatkan zat murni, dilakukan suatu system yang dapat dapat memisa memisahka hkan n antara antara zat murni murni dengan dengan bahanbahan-bah bahan an pencem pencemar ar atau  pencemar lainnya pada suatu campuran yakni pemisahan dan pemurnian. Pemisa Pemisahan han dan pemurn pemurnian ian zat dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan berbag berbagai ai cara yaitu, penyaringn (filtrasi), dekantasi, sublimasi, kristalisasi, destilasi, adsorbsi dan ekstraksi. Melalui percobaan pemisahan dan pemurnian kita dapat memahamisecara tepat cara untuk memperoleh produk yang lebih murni dari campuran zat yang masih tercemar oleh zat lain.

1.2 Tuj Tujuan uan

− Mengetahui berbagai jenis pemisahan dan pemurnian − Memahami prinsip pemurnian zat dari campurannya − Meng Menget etah ahui ui perb perbed edaa aan n heterogen

camp campur uran an

homo homoge gen n

deng dengan an

camp campur uran an

2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Camp Campur uran an adala adalah h peng pengga gabu bung ngan an dua dua atau atau lebi lebih h zat dima dimana na dala dalam m   penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing. Beberapa contoh diantaranya adalah udara, minuman ringan, susu dan semen. Campuran tidak memiliki susunan yang tetap atau sifat dan komposisi yang tetap. Berdasarkan sifatnya, campuran dikelompokka menjadi 2 macam yaitu : 1. Campuran Homogen Merupa Merupakan kan campur campuran an yang yang tidak tidak bisa bisa dibeda dibedakan kan antara antara zat-zat zat-zat yang yang  bercampur didalamnya. Seluruh bagian dalam campuran homogen mempunyai sifat yang sama Contoh : a. Teh, Teh, merupaka merupakan n pencampu pencampuran ran antara antara gula, gula, air dan teh yang yang diaduk diaduk secara secara merata dan tidak bisa dibedakan antara gula dan airnya.   b. b. Udara Udara,, meru merupa paka kan n campu campuran ran berm bermaca acam-m m-mac acam am gas gas sepe seperti rti nitr nitrog ogen en,, oksigen dan lain-lain yang yang masing-masing gas gas tidak bisa dibedakan. 2. Campuran Heterogen Meru Merupa paka kan n camp campur uran an yang yang meng mengan andu dung ng zat-z zat-zat at yang yang tida tidak k dapa dapatt   ber bercm cmap apur ur satu satu deng dengan an yang yang lain lain seca secara ra semp sempur urna na sehi sehing ngga ga dapa dapatt dikena dikenali/d li/diket iketahu ahuii perbed perbedaan aan sifat-s sifat-sifat ifat partik partikel el dari dari zat yang yang bercam bercampur  pur  tersebut, seperti bentuk dan warna, Contoh : a. Tepung yang dicampur dengan air   b. Air dengan pasir  c. Beras dicampur dengan pasir 

Camp Campur uran an dapa dapatt dipi dipisa sahk hkan an mela melalu luii

peri perist stiw iwaa fisi fisika ka atau atau kimi kimia. a.

Pemisa Pemisahan han secara secara fisika fisika tidak tidak mengub mengubah ah zat selama selama pemisa pemisahan han,, sedang sedangkan kan   pemisahan secara kimia satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain

3

sehingga sehingga dapat dipisahkan. dipisahkan. Cara atau tahnik tahnik pemisahan pemisahan campuran bergantung bergantung   pad padaa jeni jenis, s, wuju wujud d dan dan sifa sifatt komp kompon onen en yang yang terk terkan andu dung ng dida didala lamn mnya ya,, jika jika kompon komponen en berwuj berwujud ud padat padat dan cair cair misaln misalnya ya pasir pasir dan air dapat dapat dipisa dipisahk hkan an dengan dekantasi. Berdasarkan Berdasarkan sifatnya maka pemisahan pemisahan dan pemurnian pemurnian campuran campuran menjadi menjadi unsure-unsur penyusunnya penyusunnya dapat dibedakan menjadi enam bagian yaitu : 1. Filt Filtras rasii (pen (penya yarin ringa gan) n),, adal adalah ah pemi pemisa saha han n zat pada padatt dari dari suat suatu u laru laruta tan n  berdasarkan ukuran partikelnya yagnberbeda menggunakan kertas saring. Cont Contoh ohny nyaa bubu bubuk k kapu kapurr tuli tuliss dita ditamb mbha haka kan n air air diad diaduk uk lalu lalu disa disari ring ng menggunakan kertas saring yang sangat kecil. Kapur tulis akan tersaring diatas kertas saring dikarenakan partikel kapur tulis tidak dapat menembus  pori-pori kertas saring sedangkan air dapat melewati kertas saring, karena  partikel air lebih kecil daripada pori-pori kertas saring tersebut. 2. Dekant Dekantasi asi (pengend (pengendapa apan), n), salah satu jenis reaksi reaksi umumn umumnya ya berlan berlangsu gsung ng dalam dalam laruta larutan n berair berair adalah adalah reaksi reaksi pengen pengendap dapan an yang yang cirinya cirinya adalah adalah terben terbentuk tuknya nya produk produk yang yang tidak tidak larut, larut, atau atau endapa endapan. n. Endapa Endapan n adalah adalah  padatan tak larut yang terpisah dari larutan. Rekasi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionik. 3. Ekstra strak ksi, si,

adal adalah ah

kepo epolara larann nny ya

pemis emisah ahan an

zat zat

deng engan

laru laruta tan nnya nya

dan mas massa jen jenisny isnya. a. Pemis emisah ahan an terj terjad adii

berd berdas asar ark kan atas atas dasar  asar 

kema kemamp mpua uan n laru larutan tan yang yang berad beradaa dari dari komp kompon onen en-ko -komp mpon onen en dala dalam m campuran. Pemisahan ini berdasarkan jenis larutannya atau kepolarannya, dan dan mass massaa jeni jenisn snya ya.. Camp Campur uran an dua dua jeni jeniss caira cairan n yang yang tida tidak k sali saling ng melarutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah. 4. Sublimasi Sublimasi (Penyub (Penyubliman liman), ), Peralihan Peralihan secara langsu langsung ng suatu suatu zat, dari padat padat ke gas/uap (dapat juga kembali ke wujud padat lagi), atau dari gas/uap kepadat, tanpa melalui fase cair. Merupakan salah satu metode pemurnian untu untuk k seny senyaw awa-s a-sen enya yawa wa yang yang dapa dapatt meny menyub ublim lim (mis (misal alny nyaa yodi yodium um,, ammonium klorida, arsenitrioksida, dan lain sebaginya). Dan jika padatan yang yang tersub tersublim limasi asi tersebu tersebutt bisa bisa diembu diembunka nkan n lagi lagi (rekond (rekondens ensasi asi)) kalau kalau sublimasi digunakan maksud-maksud preparative, maka tekanan atmosfir 

4

diatas senyawa tersebut baru dikecilkan dengan sebuah aspirator vakum. Ini mengakibatkan tekanan zat padat itu menyapai tekanan atm pada suhu yang ang leb lebih ren rendah. dah. Pada ada kondi ondissi

ini ini kecil ecil kem kemungk ungkin inan an terj terjad adii

dekomposisi jumlah senyawa yang dapat dimurnikan pada tekanan normal termasuk sedikit. 5. Krista Kristalis lisasi asi,, merupk merupkan an proses proses pemisaha pemisahan n bahan bahan padat padat berben berbentuk tuk kristal kristal dari dari sutu sutu laruta larutan n dengan dengan cara cara mengua menguapka pkan n pelaru pelarutny tny.. Pada Pada kristl kristlisa isasi, si, larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu terjadi Karen kelarutan berkurang ketika suhu diturunkan. Apabila larutan tidak  cukup pekat maka dapat dipekatkan terlebih dahulu dengan cara penguapn. Kemudian dilanjutkan dengan pendinginan. Melalui kristalisasi diperoleh zat zat pada padatt yang yang lebi lebih h murn murnii karen karenaa komp kompon onen en laru laruta tan n lain lainny nyaa yang yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal. 6. Dest Destil ilas asi, i, meru merupa paka kan n cara cara pemi pemisa saha han n campu campura ran n yang yang dida didasa sark rkan an pada pada   perbedaan perbedaan titik didih komponen-k komponen-kompo omponen nen penyusunn penyusunnya. ya. Prinsip Prinsip kerja cara penyulingan ini didasarkan pada perbedaan titik didih dari dua zat yang yang bercam bercampur pur atau atau pertik pertikeln elnya ya yang yang satu satu mendid mendidih ih atau mengua menguap p sedangkan yang lain tidak.

Larutan, adalah campuran homogen, suatu campuran dikatakan homogen  jika antar komponennya tidak terdapat bidang batas hingga tidak terbedakan lagi wala walaup upun un meng menggu guna naka kan n mikr mikros osko kop p ultr ultra. a. Komp Kompon onen en laru laruta tan n tida tidak k dapa dapatt dipisahkan melali penyaringan. Komponen larutan dibedakan atas pelarut dan zat terlarut. Proses pelarutan dipengaruhi oleh suhu, pengadukan / jika zat terlarut lebih halus. Zat adalah materi yang susunan dan komponen penyusunannya sama, zat murni memiliki komposisi konstan. Salah satu cara untuk membedakan antara zat murni dan campuran adalah dengan mengukur titik leleh atau titik didih. Suhu zat murni akan tetap konstan ketika meleleh, misalnya es. Es akan meleleh pada suhu 0° C dan suhu ini tetap sama sampai semua es tetap meleleh. Tetapi jika campran

5

dilelehkan dilelehkan biasanya suhu akan berubah berubah secara bertahap bertahap ketika ketika zat padat tersebut diubah seluruhnya menjadi cairan. Kinetika adsorbsi menyatakan adanya proses penyerapan suatu zat oleh absorben absorben dalam fungsi fungsi waktu. Adsorbsi Adsorbsi terjadi pada permukaan permukaan zat padat karena adanya gaya tarik atom atau molekul pada permukaan zat padat. Molekul-molekul   pada permukaan zat padat atau zat cair, mempunyai gaya tarik ke arah dalam, karena karena tidak tidak ada gaya-g gaya-gaya aya lain lain yang yang mengim mengimban bangi. gi. Adanya Adanya gaya-g gaya-gaya aya ini menyebabkan zat padat dan zat cair, mempunyai gaya adsorbsi. Peristiwa adsorbsi disebabkan disebabkan oleh gaya tarik molekul-mo molekul-molekul lekul di permukaan permukaan adsorbens. adsorbens. Dimana Dimana adsorben yang biasa digunakan dalam percobaan adalah karbon aktif. Perb Perbed edaan aan sifat sifat ini ini seri sering ng kali kali digu diguna naka kan n seba sebaga gaii peng penguj ujia ian n untu untuk  k   perbedaan bahan itu murni ata utidak. Jika suhu tetap, sementara bahan itu melelh, maka bahan itu termasuk termasuk murni. Tetapi jika suhu berubah berubah sementara zat tersebut tersebut tidak melelh, maka zat tersebut tidak termasuk zat murni, melainkan campuran. Materi dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Setiap materi mempunyai sifat yang khas yang membedakan dari materi lainnya. Namun demikian antara berbagai materi juga terdapat berbagai persamaan sehingga kita dapat mengelompokkan materi itu yang juga terdapat berbagai persamaan sehingga kita dapat mengelompokkan materi berdasarkan wujud dan komposisinya. Materi dapat berbentuk padat, cair atau gas. Perbedaan dari ketigaga jenis wujudnya itu terletak pada struktur dan susunan partikelnya. Dalam padatan  partikelnya tersusun rapat dan diam di tempat, oleh karena itu mempunyai banyak   bentuk dan volum yang tetap. Dalam cairan partikelnya tersusun rapat tetapi dapat  bergerak sehingga cairan mempunyai volume tetap, tetapi bentuknya berubah sesuai dengan wadah cairan tersebut. Dalam gas partikelnya relatif sangat renggang dan bergerak bebas, di mana bentuk dan volumnya mengikuti keadaan. Adapun zat-zat murni dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 

Unsur  Usnsur adalah materi yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain secara kimia. Misalnya air, air dapat diuraikan oleh

6

listrik listrik menjad menjadii dua jenis jenis gas, gas, yaitu yaitu hidrog hidrogen en dan oksige oksigen, n, sedang sedangkan kan hidrogen dan oksigen tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Zat seperti hidrogen dan oksigen , yaitu zat tunggal yang secara kimia tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana, disebut unsur. Sedangkan zat-zat sperti air, yaitu zat tunggal yang dapat diurai menjadi zat lain yang lebih sederhana, disebut senyawa. Beberapa contoh unsur unsur dalam kehidupan kehidupan sehari-hari sehari-hari adalah besi, alumunium, alumunium, emas, timah, tembaga, karbon, oksigen, hidrogen, dan belerang serta perak. 

Senyawa Senyawa adlah zat tunggal yang dapat diuriaikan menjadi zat yang lebih sederhana. Jumlah senyawa jauh lebih banyak dari jumlah unsure. Pada tahun 1799, seorang ilmuwan Prancis bernama Josep Louis Proust (1754 – 1826) menemukan satu sifat yang terpenting dalam senyawa yaitu yang yang disebu disebutt hokum hokum perban perbandin dingan gan tetap. tetap. Proust Proust menyim menyimpul pulan an bahwa bahwa  perbandingan massa unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sifat senyawa sebagaiberikut : a) Terg Tergol olon ong g zat zat tung tungga gall  b) Dapat diuraikan diuraikan menjasi menjasi zat yang yang lebih sederhana. sederhana. c) Terb Terben entu tuk k dari dari dua dua jeni jeniss unsu unsure re atau atau lebi lebih h deng dengan an perb perban andi ding ngan an tertentu. d) Mempunyai Mempunyai sifat sifat tetrtentu tetrtentu yang yang berbeda berbeda dar sifat sifat unsure unsure penyusun penyusunan. an.

Pada prinsipnya prinsipnya pemisahan pemisahan dan pemurnian pemurnian dilakukan dilakukan untuk untuk memisahkan memisahkan antara dua zat atau lebih yang saling bercampur dan pemurnian dilakukan untuk  mendapatkan suatu zat murni dari suatu zat yang tidak tercemar oleh zat lain. Banyaknya campuran dapat dinyatakan dalam persen (per satu bagian) atau atau BPJ BPJ (bag (bagian ian per per juta juta). ). Pers Persen en seri sering ng digu diguna naka kan n dala dalam m perd perdag agan anga gan n sedangkan BPJ untuk kadar yang sangat kecil misalnya zat-zat pencemar dalam limbah. Satuan persen dengan % dalam satuan perjuta dengan BPJ.

7

Sehingga dipeoleh rumus Persen Masa =

masa zat x 100% masa campuran

Persen Volume =

volume zat x 100% volume campuran

Rumus lainnya Perjuta Masa

=

Perjuta Volume =

masa zat masa campuran

x 100%

volume zat x 100% volume campuran

Meto Metode de pemi pemisa saha han n meru merupa paka kan n suat suatu u cara cara yang yang digu diguna naka kan n untu untuk  k  memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala labora laborator torium ium maupun maupun skala skala indust industri. ri. Keadaa Keadaan n zat yang yang diingi diinginka nkan n dan dalam dalam keadaan campuran harus diperhatikan untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan kerusakan hasil atau melainkan tidak   berhasil. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain : 1. Sifat Sifat-si -sifa fatt khus khusus us dari dari zat zat yang yang diin diingi gink nkan an dari dari camp campur uran anny nya, a, misalnya zat tidak tahan panas, mudah menguap, kelarutan terhadap  pelarut tertentu, titik didih dan sebagainya. 2. Stand Standar ar kemur kemurnia nian n yang yang diing diingink inkan. an. 3. Zat pencema pencemarr dan campuranny campurannyaa yang mengotori mengotori beserta beserta sifatnya. sifatnya. 4. Nilai guna guna yang yang diingin diinginkan, kan, harga, harga, dan biaya biaya proses proses pemisah pemisahan. an. 5. Kad Kadar zat zat yang yang diin diingi gin nkan kan terh terhad adap ap camp campu uran rannya, nya, apak apakah ah kadarnya kecil atau besar.

8

BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat

− Batang pengaduk  − Cawan penguap − Corong pisah − Corong kaca − Gelas kimia 100 mL − Gelas beker  − Hot plate − Pipet tetes 3.1.2 Bahan

− Garam dapur  − Kapur tulis − Pasir  −  Naftalena − Minyak goreng − Sirup mangga −  Norit − Aquades − Kertas saring − Tissu 3.2 Prosedur Percobaan 3.2.1. Dekantasi



Dimasukkan 1 sendok pasir ke dalam gelas kimia yang diisi

air.



Diaduk larutan tersebut hingga larut.



Dibiarkan sampai air mengendap, kemudian diamati.

9

3.2.2 Filtrasi



Diambil satu sendok bubuk kapur tulis lalu dimasukkan ke

dalam gelas kimia.



Ditambahkan 50 mL aquades.



Diaduk larutan tersebut, hingga larut.



Disiapkan kertas saring dan corong kaca.



Disari Disaring ng menggu menggunak nakan an corong corong kaca kaca dan kertas kertas saring saring,,

kemudian diamati. 3.2.3 Adsorbsi



Diambil satu sendok norit yang telah dihaluskan dalam

kertas saring.



Dialirkan sedikit demi sedikit sirup



Diamati filtrat dari penyaringan tersebut

3.2.4 Kristalisasi



Diambil satu sendok garan dapur kemudian dimasukkan

ke dalam gelas kimia



Ditambahkan aquades, kemudian aduk hingga larut.



  panaskan panaskan larutan larutan tersebut hingga hingga mendidih mendidih dan aquades aquades

menjadi berkurang sampai habis.



Didinginkan larutan tersebut, kemudian diamati.

3.2.5. Sublimasi



Dima Dimasu sukk kkan an

2gr  Naft Naftal alen enaa

dan

gara garam m

dica dicawa wan n

 penguap.



Ditu Ditutu tup p cawan cawan peng pengua uap p deng dengan an kert kertas as sari saring ng yang yang

dilubangi kecil-kecil.



Ditutup lagi dengan corong kaca diatas kertas saring

dengan posisi terbalik dan lehernya disumbat kertas.

− 3.2.6 Ekstraksi

Dipanaskan dan dibiarkan sampai menguap.

10



Diambil 50 mL minyak dimasukkan kedalam corong pisah



Ditambahkan 50 mL aquades.



Dikoco Dikocok k laruta larutan n tersebu tersebutt hingga hingga tercam tercampur pur dan dibali dibalik  k 

corong pisah tersebut dan dibiarkan terpisah



Diamkan dan amati perubahannya.

11

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pembahasan No.

1.

PERLAKUAN

PENGAMATAN

Dekantasi Dimasukkan

1

sendok  -

 pasir 

-

Tamb Tambah ahka kan n

aqua aquade dess

50

Pasi Pasirr tid tidak ak laru larutt dal dalam am aqua aquade dess Setelah didiamkan, terbe rbentuk  dua

fase,

dimana

pasir  

mL

mengen mengendap dap pada pada dasar dasar beker  beker 

Di aduk 

gelas, hal tersebut dapat terjadi

Diamkan dan amati

karena massa jenis pasir lebih   besar besar disban disbandin ding g massa massa jenis jenis aquades

2.

Filtrasi

-

Kapur bercampur dengan air 

Di mas masukka ukkan n 1 send sendok  ok 

sehingga air berubah menjadi

 bubuk kapur tulis

keruh.

Di

masukkan

H 2O -

Ketika disaring, kapur tulis

sebanyak 25 ml, diaduk 

ters ersari aring

Di saring

kare karena na part partik ikel el kapu kapurr labi abih

di

besar

kertas

daripada

saring tuli tuliss air.

Sehi Sehing ngga ga airn airnya ya tida tidak k ikut ikut tersaring.

3.

Adsorbsi Di

masukkan

sirup

ke

-

Sebe Sebelu lum m dica dicamp mpur ur sru srup p warn warnaa

12

dalam beker gelas 250 ml

orange

Di sari saring ng deng dengan an kert kertas as -

Setelah dic dicampur norit sirup rup

sari saring ng yang yang tela telah h dibe diberi ri

 berubah menjadi warna kuning

norit diatas corong kaca. 4.

Kristalisasi Dimasukkan 2 gram NaCl

-

Garam Melarut

+ 10 ml H 2O, lalu diaduk.

-

Sete Setela lah h Dipa Dipan naska askan n, Air Air Akan Akan

Kemudian

dipanaskan

Meng enguap

Kare arena

Terjadi

Titik

Didih.

hingga hingga terben terbentuk tuk krista kristall-

Perbedaan

kristal

Seme Sement ntar araa

Nacl Nacl

Di amati hasilnya.

Menjadi

Kristal

Terb Terben entu tuk  k  Yang

Berwarna Putih

5.

Sublimasi

Kapur Kapur barus barus menyub menyublim lim dari dari

Kapur barus yang telah di

kertas saring dan tertahan pada

geru erus I cam campur pur deng engan

corong kaca berbentuk kristal

 NaCl

sedangkan

Di tutu tutup p deng engan kert kertas as

dicampur dengan kapur barus

saring

tadi, bertahan dibawah

garam

yang

Di panaskan

6.

Ekstraksi

Kare Karena na bera beratt

jeni jeniss miny minyak  ak 

Diam Diambi bill 50 mL miny minyak  ak 

lebih besr daripada air, maka

dimasukkan

air berad beradaa diba dibawah wah miny minyak ak,,

kedalam

corong pisah

sehingga air dapat dikeluarkan

Ditambahkan

50

mL

aquades Di bolak balik  Diamkan

dan

 perubahannya

amati

dar corong pisah.

13

4.2 Pembahasan

Berd Berdas asar arka kan n

perc percob obaa aany nyan ang g

tela telah h

dila dilaku kuka kan n

pada pada

berb berbag agai ai

jeni jeniss

campur campuran. an. Campur Campuran an antara antara air dan pasir pasir dapat dapat dipisa dipisahk hkan an dengan dengan cara dien dienda dapk pkan an.. Pros Proses es pemi pemisa saha han n ini ini dina dinama maka kan n deka dekant ntas asi, i, Prin Prinsi sip p kerj kerjaa dekantasi dekantasi yaitu dilakukan dilakukan karena perbedaan perbedaan partikel, massa dan wujudnya wujudnya yang yang cuku cukup p besa besar. r. Deng Dengan an deka dekant ntas asii kita kita dapa dapatt deng dengan an cepa cepatt meli meliha hatt   pemis pemisaha ahanny nnyaa campur campuran an antara antara air dan pasir pasir sebena sebenarny rnyaa dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan cara filtrasi tetapi kurang efektif karena memakan waktu yang cukup lama dan membutuhkan banyak kertas saring Terlihat pada endapan pasir  yang berada pada dasar beker gelas, hal ini terjadi karena massa jenis pasir  lebih berat dari massa jenis air. Berbeda dengan pemisahan antara pasir dan air, pemisahan campuran air  dengan kapur tulis, dipishakan dengan cara filtrasi, prinsip kerjanya yaitu,  pemisahan zat dari campurannya melalui penyaringan yang didasarkan pada   perbedaan ukuran partikel zat-zat yang bercampur dimana ukuran pertikel lebi lebih h keci kecill dari dari luba lubang ng peny penyar arin ing g akan akan melew melewati ati pros proses es peny penyari aring ngan an sedangkan ukuran pertikel yang lebih besar akan tertahan. Hali ini yang terjadi   pad padaa perc percob obaa aan n anta antara ra air air deng dengan an bubu bubuk k kapu kapurr tuli tulis, s, keti ketika ka dila dilaku kuka kan n   pen penya yari ring ngan an,, bubu bubuk k kapu kapurr tuli tuliss terta tertaha han n di kert kertas as sari saring ng seda sedang ngka kan n air  melewati kertas saring. Untuk percobaan norit dengan sirup menggunakan proses adsorpsi, proses ini membuat warna sirup menjadi lebih kuning muda dari warna asal yaitu kuning kuning pekat, pekat, hal ini dikarenakan dikarenakan prinsip prinsip kerja adsorpsi adsorpsi adalah menyerap menyerap zat warna warna yang yang terdap terdapat at dalam dalam campur campuran an suatu suatu larutan larutan,, karena karena dalam dalam norit norit terdapat arbon aktif yang berfungsi untuk penghilang warna larutan. Maka dari itu warna sirup mengalami perubahan. Pemisahan zat dari campurannya dengan cara menguapkan perlarutnya sehingga sehingga campuranny campurannyaa menjadi menjadi jenuh dan membentuk membentuk kristal kristal merupakan merupakan  proses kristalisasi, proses ini dilakukan pada air dan garam yang dipanaskan

14

hingga pelarut airnya habis kemudian saat didinginkan terbentuk kristal-kristal keci kecill yang yang beni bening ng.. Prini Prinip p kerj kerjan anya ya dida didasa sark rkan an pada pada sala salah h satu satu zat zat yang yang  bercampur pada keadaan lewa jenuh, serta perbedaan titik beku zat tersebut. Suatu campuran zat dimana salah satu zat dapat menyublin sedangkan yang yang lainny lainnyaa tidak tidak ikut ikut menybl menyblin in karena karena mimili mimiliki ki perbad perbadaan aan titik titik leleh leleh merupa merupakan kan prinsi prinsip p kerja kerja subli sublimas masi, i, hal inilah inilah yang yang terjad terjadii pada pada campur campuran an naftal naftalena ena dengan dengan garam garam yang yang dipana dipanaska skan, n, dimana dimana naftal naftalena ena lebih lebih cepat cepat menguap dibandingkan garam karena titik leleh naftalena lebih rendah dari garam. Proses pemisahan antara air dengan minyak digunakan metode ekstraksi   pelar pelarut, ut, dimana dimana campur campuran an minyak minyak goreng goreng dengan dengan air yang yang dimasu dimasukka kkan n kedalam corong pisah kemudian dibolak-balik, dan hasilnya adalah air berada   pad padaa lapi lapisa san n bawah bawah seda sedang ngka kan n air berad beradaa di atas. atas. Pris Prisip ip kerj kerjan anya ya yait yaitu u didasa didasarka rkan n perbed perbedaan aan massa massa jenis jenis dan kepola kepolaran ran zat. zat. Sehing Sehingga ga air yang yang  bersifat polar tidak dapat bercampur dengan minyak yang bersifat non-polar. Ditinjau dari jenis ikatan antara bahan yang dipisahkan dan bahan sorpsi dapat dibedakan menjadi tiga proses, yaitu: 1. Adsorpsi Adsorpsi yaitu proses peningkatan bahan pada permukaan sorben  padat  padat dengan dengan cara cara peleka pelekatan tan,, dimana dimana adsorb adsorbsi si memisa memisahka hkan n bahan bahan dari dari camp campur uran an gas gas atau atau cair, cair, baha bahan n yang yang haru haruss dipi dipisa sahk hkan an dita ditarik rik oleh oleh  permu  permukaa kaan n sorben sorben padat padat dan diikat diikat oleh oleh gaya-ga gaya-gaya ya yang yang bekerj bekerjaa pada pada  permukaan tersebut. 2. Absorpsi Absorpsi yaitu proses peningkatan bahan pada permukaan sorben cair dengan cara pelarutan. Dimana absorpsi memisahkan bahan dari suatu campuran dengan cara peningkatan bahan tersebut pada permakaan sorben cair yang diikuti pelarutan. 3.

Like Like Dis Disso solv lved ed Like Like Like dissolved like sebagai sebuah ekspresi yang digunakan untuk 

menin eningk gkat atka kan n

cara cara

kerj kerjaa

beb beberap erapaz azat at

pela pelaru rut( t(so solv lven ent) t)..

Hal Hal

ini ini

15

menunjukkan kepolaran (polar atau non-polar) suatu zat terlarut (solute) dan zat pelaru pelarutt (solve (solvent) nt).. Kelaru Kelarutan tan yang yang besar besar terjadi terjadi bila bila moleku molekullmole moleku kull solu solute te memp mempun unya yaii kesa kesama maan an dan dan stru strukt ktur ur serta serta sifa sifat-s t-sif ifat at kelistrikannya. Aplikasi Proses Pemurnian Pada Kehidupan Sehari-hari, yaitu: 1.

Dekantasi Proses Proses dekantasi dekantasi umumnya umumnya digunakan digunakan oleh pihak-pihak pihak-pihak industri untuk menstrilkan limbah mereka, sehingga limbah berisi bakteri dan zatzat lain lain dienda diendapka pkan n terleb terlebih ih dahulu dahulu selama selama beberap beberapaa waktu waktu sebelu sebelum m dibuang. 2.

Filtrasi. Pros Proses es filtr filtras asii bias biasan anya ya digu diguna naka kan n seca secara ra sede sederh rhan anaa dala dalam m

lingkungan rumah tangga. Seperti jika ingin minum the, daun the yang telah diseduh disaring atau dilakukan filtrasi agar air teh tadi bebas dari daunnya. 3.

Adsorpsi. Pemurnian dengan cara penyerap biasanya sering diterapkan untuk 

  pen penje jern rnih ihan an air, air, baik baik air minu minum m ataup ataupun un air air akua akuariu rium m temp tempat at ikan ikan.. Biasanya adsorbs menggunakan bahan karbon aktif, resin, dan realit. 4.

Kristalisasi. Sesuai Sesuai dengan dengan pengeritann pengeritannya ya kristalisas kristalisasii yakni penguraian penguraian zat-zat

karena karena adanya adanya perbed perbedaan aan unsur unsuree dengan dengan pemben pembentuk tukan an zat padatn padatnya ya langsung dari pengendapan zat cair dikarenakan adanya perbedaan suhu titik didih atau titik beku campuran. Biasanya diterapkan untuk mengambil garam dari air laut ataupun kristalisasi natrium asetat. 5.

Ekstraksi. Peng Penggu guna naan an pros proses es ekst ekstra raks ksii atau atau pena penamb mbah ahan an unsu unsure re lain lain

  bia biasa sany nyaa

digu diguna naka kan n

dala dalam m

pro proses ses

penj penjer erni niha han n

umum umumny nyaa

adal adalah ah

  pen penje jern rnih ihan an miny minyak ak pelu peluma mass beka bekass yakn yaknii deng dengan an dita ditamb mbah ahka kann nnya ya  propane. 6.

Sublimasi.

16

Sublimasi hanya dapat digunakan pada unsur-unsur yang mudah menyub menyublim lim sehing sehingga ga aplika aplikasin sinya ya biasan biasanya ya pada pada pemurn pemurnian ian zat sepert sepertii kapur barus, yodium, belerang, dan sebagainya.

Sturktur Minyak Goreng

Struktur Naftalena

17

BAB 5 PENUTUP

5.1 Ksimpu Ksimpulan lan

− Pemisahan dan pemurnian dapat dilakukan dengan cara dekantasi, filtrasi, adsorpsi, kristalisai, sublimasi dan ekstraksi pelarut.

− Prinsip pemisahan dan pemurnian didasarkan pada perbedaan massa jenis, titik didih, ukuran partikel dan kelarutan.

− Campur Campuran an homoge homogen n merupa merupakan kan campur campuran an yang yang tidak tidak bisa bisa dibeda dibedakan kan antar antaraa zat-z zat-zat at yang yang berca bercamp mpur ur dida didalam lamny nya. a. Selu Seluru ruh h bagi bagian an dala dalam m campur campuran an homog homogen en mempun mempunyai yai sifat sifat yang yang sama sama sedang sedangkan kan campur campuran an hetero heterogen gen merup merupaka akan n campur campuran an yang yang mengan mengandun dung g zat-zat zat-zat yang yang tidak  tidak  dapat bercmapur satu dengan yang lain secara sempurna sehingga dapat dikenali/diketahui perbedaan sifat-sifat partikel dari zat yang bercampur  tersebut, seperti bentuk dan warna

5.2 5.2 Sara Saran n

Diharapkan pada percobaan selanjutnya, digunakan teknik pemisahan dan  pemurnian dengan cara rekristalisasi dan sentrifugasi.

18

DAFTAR PUSTAKA

Bernasconi, G. dkk.1995. Teknoklogi Kimia Bagian 2. Bandung: Bumi Aksara Chang, Chang, Svehla Svehla.. 1998. 1998.  Kimia Jakarta:Binarupa Kimia Univer Universit sitas as Asas Asas dan Strukt Struktur. ur.Jakarta:Binarupa Aksara Kleinfelter, Keenan.1991. Kimia   Kimia Untuk Universitas.Jakarta:Erlangga Sastrohamidjojo, Hardjono.2001. Kimia  Kimia Dasar. Yogyakarta:Gadjah Mada Syukri, S.1999. Kimia  Kimia Dasar 1. Bandung:ITB

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF