Laporan Pemeriksaan Badan Barr Dan Drumstick

November 2, 2017 | Author: GilangCahyaNugraha | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Genetika...

Description

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA PEMERIKSAAN BADAN BARR DAN DRUMSTICK

DIsusun oleh : GILANG CAHYA NUGRAHA NIM : 153112620120034

UNIVERSITAS NASIONAL FAKULTAS BIOLOGI / BIOLOGI MEDIK 2015

PEMERIKSAAN BADAN BARR DAN DRUMSTICK A Praktikum ke

: 3

B Hari & Tanggal

: Selasa, 1 Desember 2015

C Judul

: Pemeriksaan Badan Barr dan Drumstick

D Pendahuluan

:

Kromosom pada manusia berjumlah 46, yang dikelompokkan menjadi 44 kromosom dan 2 kromosom seks.

Pada perempuan pasangan kromosom seks

adalah XX,sedangkan pada laki-laki XY.Penentuan jenis kelaminseseorang dapat ditentukan dengan dengan pemeriksaan kromatin X. Seorang ahli genetik

dari

universitas Wertern Ontario Murray Barr, dan Bertman pada tahun1940 telah memimpin sebuah eksperimen akan adanya pengaruh kerja struktur sel dari kucing. istirahat

Dia menemukan bahwa walaupun sel saraf dapat dilihat saat ketika saat

sel

melakukan

pengulangan stimulasi,

memiliki “small body” di dalam nukleus dengan

beberapa

diantaranya

noda padat dengan zat warna

yang memiliki afinitas untuk DNA. Sel yang lain tidak memiliki small bodies ini. Selama diperiksa,dia menemukan badan kromatin ini hanya dalam sel-sel saraf kucing betina yang sedang tidak membelah, tetapi tidak menemukannya pada kucing jantan. Tak adanya badan itu dijumpai pada jantan telah diketahui sejak masa awal pertumbuhan embrio. Selanjutnya penemuan ini menunjukkan bahwa tidak hanya pada sel saraf namun dari banyak tipe sel dari kucing betina memiliki smallbodies ini, yang diketahui namanya seks kromatin atau badan Barr. Barr Body (Seks Kromatin Pada Wanita), ditemukan oleh seorang ahli genetika dari Kanada, yaitu M.L. Barr pada tahun 1949. Ia menemukan bahwa pada kandungan inti sel betina, ditemukan suatu badan yang menyerap warna, badan itu kemudian disebut dengan Barr Body. Adanya Barr Body menunjukan jenis kelamin wanita

Awalnya, Baar dan Bertram menemukan adanya struktur tertentu yang dapat memperlihatkan reaksi pewarnaan di dalam nukleus sel syaraf kucing betina. Struktur semacam ini ternyata tidak dijumpai pada sel-sel kucing jantan. Pada manusia dilaporkan pula bahwa selsel somatis pria, misalnya sel epitel selaput lendir mulut, dapat dibedakan dengan sel somatis wanita atas dasar ada tidaknya struktur tertentu yang kemudian dikenal dengan nama kromatin kelamin atau badan barr. Pada sel somatis wanita terdapat sebuah kromatin kelamin sementara sel somatis pria tidak memilikinya. Selanjutnya diketahui bahwa banyaknya kromatin kelamin ternyata sama dengan banyaknya kromosom X dikurangi satu. Jadi, wanita normal mempunyai sebuah kromatin kelamin karena kromosom X-nya ada dua. Sedangkan, pria normal tidak mempunyai kromatin kelamin karena kromosom X-nya hanya satu.Dewasa ini keberadaan kromatin kelamin sering kali digunakan untuk menentukan jenis kelamin serta mendiagnosis berbagai kelainan kromosom kelamin pada janin melalui pengambilan cairan amnion embrio (amniosentesis). Pria dengan kelainan kromosom kelamin, misalnya penderita sindrom Klinefelter (XXY), mempunyai sebuah kromatin kelamin yang seharusnya tidak dimiliki oleh seorang pria normal. Sebaliknya, wanita penderita sindrom Turner (XO) tidak mempunyai kromatin kelamin yang seharusnya ada pada wanita normal. KROMATIN SEKS Kromatin seks merupakan kromatin khusus yang dijumpai pada banyak sel yang berkaitan dengan kromosom seks .Kromatin seks dibedakan atas :  Kromatin X berkaitan dengan kromosom X Kromatin X dapat dilihat pada inti sel dalam bentuk Barr body dan Drumstick  Kromatin Y berkaitan dengan kromosom Y Kromatin Y dapat dilihat dalam bentuk Fluoressensi body (F. Body). Barr Body adalah kromosom aktif (X) dalam sel somatik wanita, atau tidak aktif (Z) di laki-laki diberikan tidak aktif dalam suatu proses yang disebut lyonization , di spesies (termasuk manusia) di mana seks ditentukan oleh kehadiran Y atau W kromosom daripada diploidy dari X atau Z. Mary F. Lyon, seorang ahli genetika dari Inggris mengajukan hipotesis bahwa kromatin kelamin merupakan kromosom X yang mengalami kondensasi atau heterokromatinisasi sehingga secara genetik menjadi inaktif (tidak aktif). Hipotesis ini dilandasi hasil pengamatannya atas

ekspresi gen rangkai X yang mengatur warna bulu pada mencit. Individu betina heterozigot memperlihatkan fenotipe mozaik yang jelas berbeda dengan ekspresi gen semidominan (warna antara yang seragam). Hal ini menunjukkan bahwa hanya ada satu kromosom X yang aktif di antara kedua kromosom X pada individu betina. Kromosom X yang aktif pada suatu sel mungkin membawa gen dominan sementara pada sel yang lain mungkin justru membawa gen resesif. Hipotesis Lyon menyatakan bahwa dalam sel dengan beberapa kromosom X , semua aktif kecuali satu yang tidak aktif selama mamalia embriogenesis. Hal ini terjadi pada awal embrio pembangunan secara acak di mamalia, kecuali dalam kantung dan di beberapa-embrio jaringan ekstra dari beberapa mamalia plasenta, di mana kromosom X ayah selalu dinonaktifkan. Pada pria dan wanita dengan lebih dari satu kromosom X, jumlah badan Barr pada interfase terlihat selalu kurang dari jumlah total kromosom X. Misalnya, pria dengan, 47 XXY kariotip memiliki tubuh Barr tunggal (+1), sedangkan wanita dengan 47, XXX kariotip memiliki dua badan Barr (+2). Badan Barr dapat dilihat pada inti dari neutrofil. Jadi, menurut Lyon Kromatin seks adalah kromosom X yang non aktif. Maka pada orang normal banyaknya kromatin seks dalam sebuah sel = jumlah kromosom seks kurang satu Wanita mempunyai 2 kromosom X

kromatin seksnya 1, dan Pria punya 1 kromosom X

kromatin seksnya 0. Karena itu perlu pemeriksaan lanjutan analisa kromosom.Baar body dikatakan positif (+) bila ditemukan lebih dari 4 buah dalam 100 sel. Netrofil granulosit dari wanita memperlihatkan adanya Dramstick yaituseperti alat pemukul genderang, tetapi pada lelaki tidak memperlihatkan adanya badan kromatin yang mempunyai bentuk khusus ini. Adanya dramstick diperkirakan karena adanya pemadatan kromosom X yang sedang tidak melakukan kegiatan pada perempuan, leukosit memiliki apendiks jelas pada intinya yang disebut Barr. Kromatin kelamin ini kecil (1,5 µm) bertaut pada gelambir utama melalui benang kromatin dan merupakan ciri khas bagi hewan betina. BadanBarr atau kromatin kelamin ini dipakai untuk menentukan jenis kelamin betina pada hewan yang mengalami kelainan kelenjar endoktrin (endoctrine dysfunction) atau anomali pada kromosom. Berikut ini beberapa gambar yang menunjukkan Drumstick dan Badan barr

Gambar 1. Badan Barr. (Sumber:http://www.mun.ca/biology/scarr/Barr_Bodies.jpg)

Gambar 2. Drimstick. (Sumber :http://c.photoshelter.com/img- get/I0000_6y5GqmA4vQ/s/6005)

E. Alat dan Bahan; 1. Mikroskop

2. 3. 4. 5. 6.

Kaca objek yang bersih dan bebas lemak Lancet Spatel/sendok Reagen Metanol Reagen Giemsa

F. Prosedur Kerja Pemeriksaan Badan Barr 1. Sediakan kaca objek yang bersih dan bebas lemak 2. Ambil sel mukosa pipi dengan cara mengerok sisi dalam pipi(yang telah 3. 4. 5. 6.

dibersihkan/berkumur) dengan ujung spatel atau sendok Buat sediaan apus setipis mungkin dari hasil kerokan tersebut Keringkan diudara setelah itu basahi dengan metanol dan biarkan selama 5 menit Bilas dengan air kran dan warnai dengan larutan Giemsa selama 15 menit Bilas dengan air kran,keringkan dan periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran

10x100 7. Hitung % sel yang positip badan Barr Pemeriksaan Drumstic 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Sediakan kaca objekyang bersih dan bebas lemak Lukai ujung jari dengan lancet,letakan satu tetes darah pada bagian ujung kaca objek Buat sediaan apus darah dengan bantuan kaca objekyang lain Biarkan kering diudara,setelah itu basahi dengan metanol selama 10 menit Bilas dengan air kran dan warnai dengan larutan Giemsa selama 40 menit Bilas dengan air kran keringkan dan periksa I bawah mikroskop dengan perbesaran

10x100 7. Hitung % sel netrofil yang positif drumstick G. Hasil ; Terlampir

H. Pembahasan Percobaan untuk memperoleh badan kromatin dilakukan dengan memeriksa sel–sel epitel tunika mukosa mulut (selaput lendir mulut) dan sel – sel darah putih(leukosit). Inti sel selaput lendir mulut dari orang perempuan mengandung sebuah badan kromatin, letaknya perifer (di tepi) dekat dengan dinding inti, bentuknya bulat. Laki – laki tidak memilikinya. Juga sel leukosit pada orang perempuan memperlihatkan adanya badan kromatin, tetapi mempunyai bentuk khusus, yaitu seperti pemukul

genderang, maka dalam bahasa inggris dinamakan“drumstick”. Pada laki - laki tidak terdapat, berhubung badan kromatin (lazim disebut juga “Badan Barr”) pada orang normal dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin, maka badan kromatin dinamakan kromatin kelamin atau seks kromatin B e r d a s a r k a n u r a i a n d i a t a s , m a k a p e r e m p u a n d i k a t a k a n bersifat seks kromatin positif, sedangkan laki – laki seks kromatin negatif. Jaringan pria berbeda dari jaringan wanita bahkan ketika chromosomes seperti halnya tidaklah kelihatan. Selaput lendir mulut telah diambil hanya sebagai suatu contoh secara umum, jaringan dalam segala bentuk dari suatu wanita memiliki Barr Badan di dalam nucleus sel, sedangkan nucleus jaringan pria kekurangan badan Barr. Pada sediaan apusan darah tepi, menunjukkan adanya drumstick, yaitu berupa tonjolan kecil yang terletak pada sel darah netrofil, hal ini juga menunjukkan hasil yang positif terhadap penentuan sex kromatin pada perempuan dan hal ini tidak ditemukan pada kelamin laki-laki. Adanya drumstick kemungkinan karena adanya p e m a d a t a n d a r i k r o m o s o m X yang sedang tidak giat bekerja. karena diberikan pewarnaan khusus, m a k a t e r l i h a t b a h w a i n t i n y a m e n g a n d u n g s u a t u t o n j o l a n mirip palu tambur, yang disebut ”drumstick”.

DAFTAR PUSTAKA http://jenniirmacikitairawatysaraan.wordpress.com/2011/05/14/barr-body-drum-stick http://www.scribd.com/doc/45121569/Laporan-Barr-Body-PRINT http://puskesmas-oke.blogspot.com/

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF