Laporan Pembuatan Sabun Transparan
December 2, 2018 | Author: Ifana Jameel | Category: N/A
Short Description
KIMIA...
Description
Laporan Pembuatan Sabun Transparan, Sabun Aloevera dan Sabun Herbal dari Minyak Kelapa Mentah (C r ude ude C oconut conut Oil Oi l) berserta Uji Kualitasnya
Dibuat untuk menyelesaikan Lomba Kompetensi Siswa XXV Bidang Chemistry Tahun 2016
Oleh : Annisa Rahayu Ramadhaningsih SMK 3 KENDAL
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN Jalan Pemuda No.134, Telp. 024-3514945 Semarang
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah memberikan
rahmat
puji
syukur
dan
kehadirat
karunia-Nya
Tuhan
sehingga
Yang
Maha
penulis
Esa
dapat
yang
telah
menyelesaikan
Ujian Praktik Kejuruan dengan judul “Pembuatan Sabun Transparan , Sabun Aloevera, dan Sabun Herbal dengan bahan Dasar Minyak Kelapa” Kelapa ” serta dapat menyelesaikan penyusunan laporan kegiatan tersebut dengan baik. Laporan bantuan
ini
dari
dapat
berbagai
terselesaikan
pihak.
Oleh
dengan
karena
itu
baik
berkat
penulis
kerjasama
menguncapkan
dan terima
kasih kepada : 1. Kepanitian LKS XXV Provinsi Jateng yang telah mempersiapkan kegiatan LKS sehingga berjalan dengan lancar 2. Bapak/ Ibu Yoga Alit Pamungkas, S.Si, selaku guru pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membantu memberikan ilmu serta pengarahan dalam menyelesaikan laporan. 3. Semua
pihak
yang
tidak
dapat
disebutkan
satu
persatu
yang
telah
ikut
banyak membantu atas terselesaikannya laporan ini.
Saya sangatlah
menyadari
jauh
membangun
dari sangat
bahwa
laporan
kesempurnaan. penulis
Oleh
harapkan.
yang karena
penulis itu,
Semoga
susun
kritik laporan
dan
ini saran
yang
masih yang penulis
susun ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Surakarta, September 2016 Penulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Tanaman kelapa merupakan salah satu tanaman yang bernilai ekonomis tinggi, maka tidak heran terdapat banyak tanaman kelapa di Indonesia. Indonesia merupakan negara yang mempunyai areal luasan penanaman kelapa yang paling besar di dunia, yaitu sebesar 3,7 juta Ha. Dari tanaman kelapa bisa diperoleh hasil olahan, yang sangat bermanfaat. Hal ini menjadi pemicu bagi para ahli untuk membuat olahan kelapa yang sangat bermanfaat agar hasil produksi kelapa tersebut tidak selalu diekspor ke luar negeri. Salah satu bahan olahan dari kelapa yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari adalah minyak kelapa. Minyak kelapa yang dihasilkan dari tanaman kelapa terdiri dari dua jenis yaitu minyak kelapa murni ( Virgin Coconut Oil ) dan minyak kelapa biasa (Crude Coconut Oil ). Kedua minyak kelapa tersebut diperoleh dari hasil pengolahan daging kelapa. Minyak kelapa murni dihasilkan dari krim yang berasal dari santan kelapa kemudian diproses tanpa proses RBD ( Refined, Bleached, Deodorized ). Sedangkan Minyak Kelapa mentah dihasilkan dari Kopra atau daging kelapa yang dikeringkan dan pengolahannya terdapat proses RBD. Kopra merupakan olahan dari kelapa, berupa daging kelapa yang dikeringkan. Dari kopra dapat diolah menjadi minyak kepala atau yang lebih sering disebut sebagai Crude Coconut Oil (CCO). Crude Coconut Oil (CCO) yang diperoleh dari daging kelapa yang dikeringkan dapat dimanfaatkan sebagai minyak goreng ataupun bahan dasar produk lain, salah satu contohnya sabun. Sabun merupakan benda wajib yang kita pakai setiap hari. Tanpa sabun, mandi terasa tidak bersih karena sabun berfungsi untuk mengangkat kotoran yang menempel di tubuh kita.
Pemanfaatan sabun sebagai pembersih kulit makin menjadi trend dan beragam. Keragaman sabun yang dijual secara komersial terlihat pada jenis, warna, wangi dan manfaat yang ditawarkan. Salah satu jenis sabun yang mearik perhatian adalah sabun transparan. Sabun transparan adalah sabun mandi yang berbentuk batangan dengan tampilan transparan, menghasilkan busa lebih lembut di kulit dan penampakannya lebih berkilau dibandingkan jenis sabun lainnya.
1.2 Tujuan
Laporan Pembuatan Sabun Transparan, Sabun Aloevera dan Sabun Herbal dari Minyak Kelapa Mentah (Crude Coconut Oil ) berserta Uji Kualitasnya, memiliki beberapa tujuan sebagai berikut : 1. Memenuhi kelengkapan dari rangkaian LKS XXV Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 . 2. Mengetahui standar mutu CCO (Crude Coconut Oil ). 3. Mengetahui cara pembuatan dan standar mutu sabun transparan, sabun aloevera, dan Sabun Herbal berbahan dasar Minyak Kelapa Mentah.
BAB II Tinjauan Pustaka 2. 1 Minyak Kelapa Mentah ( Crude Cococnut Oil )
Minyak Kelapa merupakan hasil olahan dari buah kelapa. Minyak kelapa yang dihasilkan bisa berupa minyak kelapa murni (Virgin Cococnut Oil) ataupun minyak kelapa mentah (Crude Coconut Oil ). Dari kedua minyak kelapa yang disebutkan tadi memiliki proses yang berbeda. Minyak kelapa murni diolah dari buah kelapa segar proses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB " Refined, Bleached and Deodorized " (minyak yang disuling, dikelantang dan dihilangkan baunya). Sedangkan minyak kelapa mentah diolah dari daging kelapa yang dikeringkan kemudian diekstrak minyaknya dengan rangkaian proses RBD. Daging kelapa yang dikeringkan pada pembuatan minyak kelapa mentah disebut dengan kopra.
2. 2. 1 Kopra Kopra adalah daging buah kelapa yang dikeringkan. Kopra merupakan salah satu produk turunan kelapa yang sangat penting, karena merupakan bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Untuk membuat kopra yang baik diperlukan kelapa tua dan memiliki berat sekitar 3-4 kg. Daging kelapa didapat dengan cara mencungkil dari tempurung secara manual atau memakai mesin cungkil kopra kemudian dikeringkan dengan bantuan sinar matahari atau panas buatan. Kopra yang baik sebaiknya hanya memiliki kandungan air 6% – 7% agar tidak mudah terserang organisme pengganggu. Kerusakan yang terjadi pada kopra pada umumnya disebabkan oleh serangan bakteri dan serangan cendawan. Serangan tersebut mudah terjadi jika kadar air dalam kopra tinggi, kelembaban udara mencapai 80% atau lebih dan suhu atmosfer mencapai 30°C.
Kopra diolah dengan cara pengeringan. Terdapat empat teknik pengolahan kopra dengan pengeringan, yaitu 1. Penjemuran matahari (Sun Drying ) Cara ini memakan waktu lama 5-7 hari, sangat bergantung pada kondisi cuaca, dan kualitas kopra pun sering tidak stabil, berjamur, kadar air kurang maksimal adalah ciri khas dari teknik ini. 2. Penjemuran bertudung Plastik ( Plastic Drying ) Modifikasi dari penjemuran sinar matahari, tetapi memanfaatkan tudung plastik, kopra dijemur dalam areal plastik. Panas yang masuk ke dalam areal plastik akan bertahan lama sehingga penjemuran bisa lebih cepat dari penjemuran biasa. Teknik penjemuran ini lebih baik dari cara penjemuran matahari langsung 3. Pengasapan (Smoked Dried) Cara ini adalah teknik yang banyak berkembang di petani kopra. Daging Kelapa dimasukkan ke dalam para-para tungku pengasapan dengan membakar sabut kelapa atau tempurung dibawahnya. Teknik ini membutuhkan waktu 3 harian. 4.
Pengovenan (Oven) Teknik pengeringan kopra ini adalah yang terbaik untuk menghasilkan kopra. Teknik yang dipakai adalah model Lade oven. Prosesnya adalah kelapa basah disusun dalam lemari oven yang telah tersedia, kemudian dipanasi dalam kondisi tertutup; ke dalam ruangan ini dialirkan panas dengan suhu 40 derajat Celcius sampai 80 derajat Celcius. Panas dihasilkan dari pembakaran biomassa yang menghasilkan asap dan panas, kemudian dialirkan oleh blower untuk mengaliri oven pengering kopra.
2. 1. 2 Teknik pembuatan minyak kelapa mentah Minyak kelapa mentah didapat dari pengolahan kopra. Teknik pengolahan kopra untuk mendapatkan minyak kelapa mentah dari kopra dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Pengepresan (Pressing) Cara pres dilakukan terhadap daging buah kelapa kering (kopra). Proses ini memerlukan investasi yang cukup besar untuk pembelian alat dan mesin. b. Ekstraksi menggunakan Pelarut Cara ini menggunakan pelarut yang dapat melarutkan minyak. Pelarut yang digunakan bertitik didih rendah, mudah menguap, tidak berinteraksi secara kimia dengan minyak dan residunya tidak beracun. Walaupun cara ini cukup sederhana, tapi jarang digunakan karena biayanya relatif mahal.
2. 1. 3 Standar Mutu Minyak Kelapa Minyak kelapa yang baik untuk dikonsumsi atau digunakan untuk kebutuhan seharihari memiliki Standar mu tersendiri. Beberapa standar mutu yang baik untuk minyak kelapa mentah adalah : Bau
: memiliki bau khas kelapa dan tidak tengik
Warna
: memiliki warna jernih kekuningan
Kandungan Asam Lemak Bebas
: 0,01% - 0,8%
Densitas
: 0,915 – 0,920 gram/ mL
2. 1. 4 Kandungan Mi nyak Kelapa Komponen
dalam
minyak
kelapa
sebagian
besar
mengandung asam lemak
jenuh. Hal ini menjadikan kelapa sebagai salah satu sumber untuk mendapatkan asam lemak jenuh. Selain mengandung asam lemak berantai pendek, minyak kelapa
juga memiliki
kandungan asam lemak rantai sedang atau Medium Chain Fatty Acid (MCFA). (Sutarmi, S.TP., 2005).
Rincian komposisi asam lemak dalam minyak dapat dijelaskan dalam tabel berikut. Tabel 1.1 Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Asam Lemak Asam Lemak Jenuh Asam kaproat Asam kaprilat Asam kaprat Asam laurat Asam miristat Asam palmitat Asam stearat Asam arachidat Asam Lemak Tidak Jenuh Asam palmitoleat Asam oleat Asam linoleat (Thieme, J.G., 1968)
Jumlah (%)
0,0 – 0,8 5,5 – 9,5 4,5 – 9,5 44,0 – 52,0 13,0 – 19,0 7,5 – 10,5 1,0 – 3,0 0,0 – 0,4 0,0 – 1,3 5,0 – 8,0 1,5 – 2,5
2. 1. 4 Manfaat Mi nyak Kelapa Mentah Minyak kelapa mentah berbeda dengan Minyak Kelapa murni. Dikarenakan dalam proses pembuatannya minyak kelapa mentah menggunakan bahan kimia tambahan. Walaupun memiliki proses yang berbeda, khasiat atau manfaat minyak kelapa mentah tidak jauh berbeda dengan minyak kelapa murni. Beberapa manfaat minyak kelapa bagi kesehatan manusia, antara lain : 1. Baik bagi jantung 2. Baik kulit kepala dan Rambut 3. Memperhalus kulit 4. Meningkatkan sistem imun 5. Membasmi infeksi jamur 6. Mencegah penyakit hati 7. Mencegah batu ginjal
2. 2 Sabun Transparan
Sabun
Transparan adalah
sabun
yang
dibuat
dengan
teknik khusus dengan
menghilangkan kandungan alkali di dalamnya. Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun mandi biasa, selain dari tampilannya yang transparan ( transparent ) yang menawan, sabun ini sangat lembut di kulit dan dapat melembabkan kulit.Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut: Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :
C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 RCOONa Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual. Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
2. 2. 1 Bahan baku pembuatan sabun 1. Minyak Kelapa (CCO) Minyak kelapa adalah minyak yang dibuat dengan bahan baku kelapa yang telah diproses sedemikian rupa sehingga didapatkan minyak kelapa murni. Digunakan minyak
kelapa karena sifatnya yang mudah tersaponifikasi, mudah larut dalam
air, dan mudah menguap. 2. Asam Stearat Asam stearat merupakan monokarboksilat berantai panjang (C18) yang bersifat jenuh karena tidak memiliki ikatan rangkap diantara atom karbonnya. Asam stearat dapat berbentuk cairan atau padatan. Pada proses pembuatan sabun, asam stearat berfungsi untuk mengeraskan dan menstabilkan busa. 3. Natrium Hidroksida (NaOH) Natrium hidroksida (NaOH) seringkali disebut dengan soda kaustik atau soda api yang merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan mampu menetralisir asam. NaOH berbentuk kristal putih dengan sifat cepat menyerap kelembapan. Natrium
hidroksida bereaksi dengan minyak membentuk sabun yang disebut dengan saponifikasi. 4. Etanol Etanol (etil alkohol) berbentuk cair, jernih dan tidak berwarna, merupakan senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH. Etanol pada proses pembuatan sabun digunakan sebagai pelarut karena sifatnya yang mudah larut dalam air dan lemak. 5. Gliserin Gliserin adalah produk samping dari reaksi hidrolisis antara minyak nabati air
untuk
menghasilkan
asam
dengan
lemak. Gliserin merupakan humektan sehingga
dapat berfungsi sebagai pelembab pada kulit. Pada kondisi atmosfir sedang ataupun pada kondisi kelembaban tinggi, gliserin dapat melembabkan kulit dan mudah dibilas. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau, dan memiliki rasa manis. 6. Gula Pasir Gula pasir berbentuk kristal putih. Pada proses pembuatan sabun transparan, gula pasir berfungsi untuk membantu terbentuknya transparansi pada sabun. Penambahan gula pasir dapat membantu perkembangan kristal pada sabun. 7. Pewarna Pewarna ditambahkan pada proses pembuatan sabun untuk menghasilkan sabun
yang
beraneka
warna.
produk
Bahan pewarna yang digunakan adalah bahan
pewarna untuk kosmetik grade. 8. Pewangi Pewangi ditambahkan pada proses pembuatan sabun untuk memberikan efek wangi pada produk sabun. Pewangi yang sering digunakan dalam pembuatan sabun adalah dalam bentuk parfum dengan berbagai aroma (buah-buahan, bunga, tanaman herbal dan lain-lain). 2.2.2
Standar Mutu Sabun Transparan
Sabun transparan memiliki beberap standar mutu yang harus dipenuhi, yaitu transparansi, kekerasan, pH, warna dan aroma. Sabun transparan dikatakan transparan apabila sabun dipotong pada ketebalan 1 cm dapat digunakan untuk membaca tulisan Times New Roman yang berukuran tulisan 12. Untuk pH, sabun sebaiknya memiliki pH 8-9 agar tidak merusak kulit. Untuk kekerasan sabun, sabun transparan harus keras dan liat. Aroma serta warna sabun disesuaikan dengan aroma dan warna ketika pembuatan.
2. 3 Sabun Herbal/ Kesehatan
Sabun Herbal merupakan sabun dengan tambahan bahan alami atau bahan herbal ketika pembuatannya. Sabun herbal bisa juga disebut Sabun kesehatan karena bahan alam yang ditambahkan memiliki khasiat atau manfaat yang baik untuk kulit. Beberapa bahan alami yang dapat digunakan adalah Lidah buaya, madu/ susu kedelai.
2. 3. 1 Aloevera Lidah buaya memiliki banyak manfaat ketika dikonsumsi atau digunakan dalam bentuk mentahnya ataupun bentuk setelah diolah secara matang. Sedangkan dipilihanya Aloevera untuk sabun dikarenakan lidah buaya memiliki beberapa manfaat untuk kulit, yaitu : 1. Melindungi dari sengatan sinar matahari. Gel lidah buaya mudah diserap oleh tubuh, bahkan sampai pada lapisan epitel kulit, yang membuatnya dapat dengan mudah melindungi dan memberi kelembaban pada kulit. 2. Sebagai pelembab. Gel lidah buaya sangat mudah diserap oleh kulit, bagi anda yang sering make up mungkin gel ini adalah aplikasi yang tepat sebelum melakukan make up. 3. Mencegah penuaan dini. Lidah buaya mengandung antioksidan termasuk, beta karoten, vitamin C dan E yang dapat membantu meningkatkan kesehatan alami kulit dan menjaga kulit dari dehidrasi. 4. Mengurangi Strech Mark. Stretchmark sering terjadi pada wanita yang melahirkan, dan membuatnya sangat menjengkelkan ketika memilikistretch mark. Gel lidah buaya dapat membantu menyembunyikan ini stretch mark dengan menyembuhkan luka-luka.
2. 3. 2 Madu Madu merupakan cairan yang dihasilkan oleh lebah. Madu memiliki banyak manfaat ketika dikonsumis secara langsung ataupun di olehkan. Beberapa manfaat madu untuk kesehatan kulit, yaitu: 1. Mencegah penuaan dini, 2. Mencegah kulit keriput, 3. Mencegah kulit kehitaman saat tua, 4. Mencegah timbulnya jerawat, 5. Madu dapat mencegah iritasi kulit dan alergi.
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Produksi
Hari, Tanggal
:
Waktu
:
Tempat
:
3.2 Alat dan Bahan
NO.
3. 3
SPESIFIKASI
BAHAN
JUMLAH
1.
Aquadest
Teknis
2L
2.
Etanol 95%
Teknis dan pa
25 & 50 ml
3.
Indikator PP
Pa
2 ml
4.
NaOH 30%
Teknis/pa
25 ml
5.
Asam stearat
Teknis/pa
15 gram
6.
Gliserin
Teknis/pa
30 ml
7.
H2C2O4.2H2O
Pa
10 gram
8.
NaOH
Pa
5 gram
9.
Gula Pasir / Madu
Teknis
5 gram
10.
Pewarna dan pewangi
Teknis
secukupnya
11.
Aloevera
10 gram
12.
Madu/ Susu kedelai
10 ram
Langkah Kerja
3.3.1 Uji warna Minyak kelapa yang baik adalah minyak kelapa yang kuning jernih. 3.3.2 Penentuan bau Minyak kelapa seharusnya dan sebaiknya memiliki bau yang khas serta tidak berbau tengik. 3.3.3 Penentuan massa jenis 1. Menimbang piknometer kosong (A) 2. Mengisi piknometer dengan minyak kelapa 3. Menimbang piknometer berisi minyak kelapa (B) 4. Menghitung berat/massa minyak kelapa dengan rumus;
Massa Mi nyak = Massa Piknometer isi – Massa piknometer kosong 5. Menghitung massa jenis (ρ) dari VCO dengan menggunakan rumus; ρ
=
3.3.4 Menghitung Asam Lemak bebas (ALB)/ FFA (Free Fatty Acid) 1. Pembuatan Larutan H 2C2O4.2H2O 0,1 N 100 mL o
Menimbang kristal H2C2O4.2H2O sebanyak 0,63 gram.
o
Melarutkan dengan 50 ml akuades di dalam beker glass
o
Memindahkan ke dalam labu ukur 100 mL.
o
Menambahkan aquades sampai tanda batas.
2. Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N 100 mL o
Menimbang kristal NaOH sebanyak 0,4 gram.
o
Melarutkan dengan 50 mL akuades di dalam beker glass.
o
Menuang ke dalam labu ukur 100 mL.
o
Menambahkan akuades hingga 100 mL.
3. Prosedur Standarisasi Larutan NaOH dengan Larutan H 2C2O4.2H2O 0,1 N. o
Memipet 10 ml H2C2O4.2H2O 0,1 N.
o
Memasukkan ke dalam gelas Erlenmeyer 250 mL.
o
Menambahkan 3 tetes fenolftalein.
o
Menitrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. (Lakukan 2-3 kali titrasi)
o
Menghitung normalitas larutan NaOH.
4. Penentuan ALB (Asam Lemak Bebas) o
Menimbang dengan teliti 3 gram sampel dalam gelas Erlenmeyer 250 mL.
o
Menambahkan 50 mL etanol 95% netral
o
Memanaskan selama ± 5 menit
o
Menambahkan 3 tetes indikator phenolphthalein (PP) dan titrasi dengan larutan NaOH ± 0,1 N sampai Titik akhir titrasi (TAT). TAT ditandai dengan
terbentuknya
warna
merah
muda yang tetap (tidak berubah
kurang dari 15 menit). o
Melakukan titrasi sebanyak 2 x.
o
Menghitung kadar ALB dengan rumus sebagai berikut :
%FFA
=
2
100%
Keterangan:
3.3.5
- N
= Konsetrasi NaOH
-
V
= Volume NaOH yang terpakai (mL)
-
200
= Berat molekul (BM) asam laurat
-
W
= Berat VCO (gram)
Sabun Transparan
1. Memanaskan Minyak kelapa dan Asam stearat sampai suhu 60⁰C hingga mencair. 2. Masukkan NaOH teknis 30% sebanyak sedikit demi sedikit dan di aduk dengan cepat sampai terbentuk sabun (reaksi saponifikasi sempurna) 3. Menambahkan gliserin, gula pasir, ethanol sambil terus diaduk hingga homogen. 4. Pemanasan dan pengadukan terus dilakukan sampai campuran menjadi cairan yang homogen. 5. Menambahkan pewarna dan pewangi pada suhu 40 ⁰C 6. Menuangkan ke dalam cetakan dan diamkan hingga sabun mengeras. 3.3.6 Sabun Aloevera 1. Memanaskan Minyak kelapa dan Asam stearat sampai suhu 60⁰C hingga mencair. 2. Masukkan NaOH teknis 30% sebanyak sedikit demi sedikit dan di aduk dengan cepat sampai terbentuk sabun (reaksi saponifikasi sempurna) 3. Menambahkan gliserin, gula pasir, ethanol, ekstrak aloevera sambil terus diaduk hingga homogen. 4. Pemanasan dan pengadukan terus dilakukan sampai campuran menjadi cairan yang homogen. 5. Menambahkan pewarna dan pewangi pada suhu 40 ⁰C 6. Menuangkan ke dalam cetakan dan diamkan hingga sabun mengeras.
3.3.7 Sabun Herbal 1. Memanaskan Minyak kelapa dan Asam stearat sampai suhu 60⁰C hingga mencair. 2. Masukkan NaOH teknis 30% sebanyak sedikit demi sedikit dan di aduk dengan cepat sampai terbentuk sabun (reaksi saponifikasi sempurna) 3. Menambahkan gliserin, gula pasir, ethanol, bahan herbal sambil terus diaduk hingga homogen. 4. Pemanasan dan pengadukan terus dilakukan sampai campuran menjadi cairan yang homogen. 5. Menambahkan pewarna dan pewangi pada suhu 40 ⁰C 6. Menuangkan ke dalam cetakan dan diamkan hingga sabun mengeras.
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Minyak Kelapa
Minyak kelapa yang akan digunakan untuk pembuatan sabun memiliki kuafikasi sebagai berikut. FFA Densitas Warna Bau Dari uji yang dilakukan pada minyak kelapa, hasil uji sesuai dengan standar yang dibutuhkan untuk minyak kelapa. Minyak kelapa yang telah diuji kualitasnya digunakan untuk membuat sabun transparan dan sabun herbal. 4.2 Sabun Transparan dan Sabun Herbal
Bahan masuk dalam proses pembuatan Sabun transparan adalah .... gram dan sabun yang dihasilkan adalah .... . Sabun Transparan yang dihasilkan diuji dan didapatkan : Kekerasan
:
Perabaan
:
pH
:
Buih
:
Transparansi
:
Bahan masuk dalam proses pembuatan Sabun Aloevera adalah .... gram dan sabun yang dihasilkan adalah .... . Sabun Aloevera yang dihasilkan diuji dan didapatkan : Kekerasan
:
Perabaan
:
pH
:
Buih
:
Transparansi
:
Dalam proses pembuatan sabun ini terjadi reaksi saponifikasi. Reaksi saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa. Reaksi saponifikasi terjadi pada saat minyak dan asam stearat yang sudah bercampur secara homogen ditambahkan larutan natrium hidroksida yang ditandai dengan terbentuknya sabun dasar. Penambahan gliserin, gula, ethanol berfungsi untuk melarutkan sabun dasar hasil dari saponifikasi. Dan harus diaduk sampai larut. Pada proses suhu h a r us di j a ga pa da Suhu harus dijaga 60-70°C agar ethanol tidak cepat menguap dan pengadukan dilakukan secara continue agar larutan tidak mengeras. Selanjutnya tambahkan parfum dan pewangi, kemudian masukkan dalam cetakan. Untuk sabun Herbal, ditambahkan lidah buaya dan juga madu/ susu kedelai. Penambahan bahan tambahan alami untuk menambahkan manfaat tambahan pada sabun yang dibuat ketika digunakan. Sabun transparan dan aloevera yang sudah dicetak, didiamkan hingga mengeras. Pada sabun transparan didapatkan sabun yang perabaannya berminyak, dikarenakan dalam pencampuran suhu
tidak dijaga 60o-70°C. pH dari sabun yang dihasilkan adalah ... .
Karena pH untuk sabun adalah basa, yaitu sekitar 8-9. Rendemen dihasilkan adalah ... %.
pada
sabun
yang
Hal ini dikarenakan banyak sabun yang tersisa pada beaker glass
dan batang pengaduk. Pada sabun Aloevera didapatkan sabun yang perabaannya (berminyak/ tidak berminyak) , dikarenakan dalam pencampuran suhu tidak dijaga 60 o-70°C. pH dari sabun yang dihasilkan adalah ... . Karena pH untuk sabun adalah basa, yaitu sekitar 8-9. Rendemen pada sabun yang dihasilkan adalah ... %. Hal ini dikarenakan banyak sabun yang tersisa pada beaker glass dan batang pengaduk.
BAB V PENUTUP A. Simpulan
Dari praktik yang dilakukan didapatkan simpulan sebagai berikut : 1. Minyak kelapa yang dihasilkan sesuai/ tidak sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Minyak berwarna ..... bau .... densitas .... dan kadar asam lemak bebas sebesar .... 2. Sabun transparan sesuai/ tidak sesuai dengan standar mutu yang dihasilkan memiliki pH ...., transparansi ...., buih 3. Sabun Aloevera sesuai/ tidak sesuai dengan standar mutu yang dihasilkan memiliki pH ...., transparansi ...., buih B. Saran
1. Teliti dalam penimbangan bahan 2. Pengadukan dilakukan secara continue agar tidak terjadi pengerasan 3. Suhu selalu dijaga
View more...
Comments