Laporan Pembuatan, Pengenceran Dan Pencampuran Larutan
July 5, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Pembuatan, Pengenceran Dan Pencampuran Larutan...
Description
PEMBUATAN, PENGENCERAN, DAN PENCAMPURAN LARUTAN Abul I’tisham Abdullah G31114309
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Abstrak
Larutan adalah campuran antara dua atau lebih zat. Suatu campuran dapat dikatakan sebagai larutan apabila campuran tersebut telah homogen. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan larutan, bagaimana cara mengencerkan (pengenceran) dan mencampurkan dua larutan yang telah tersedia (pencampuran). Hasil yang diperoleh dari praktikum ini yaitu pada pembuatan larutan NaOH 6 M 50 ml didapatkan 12 gr NaOH. Pada pengenceran larutan la rutan HCl 37% menjadi 3% sebanyak 50 ml didapatkan volume larutan la rutan yang akan mengalami pengenceran sebanyak 4,04 ml. Pencampuran larutan HCl 0,35 M 20 ml dan HCl 0,1 M 30 ml didapatkan larutan HCl 0,2 M sebanyak 50 ml. Larutan dapat dibuat dengan menggunakan tiga cara, yaitu dengan melarutkan zat padat dengan zat cair, dengan pengenceran (mencampurkan zat cair dengan zat cair), dan dengan pencampuran (mencampurkan larutan dengan konsentrasi berbeda).
Keyword: Pembuatan, Keyword: Pembuatan, Pengenceran, Pencampuran, Pencampuran, Larutan. I.
Pendahuluan
Larutan adalah campuran antara dua atau lebih zat. Suatu campuran dapat dikatakan sebagai larutan apabila campuran tersebut telah homogen. Suatu larutan mengandung suatu zat terlarut atau lebih dari satu zat pelarut. Larutan ada yang dibuat dengan cara melarutkan zat padat dengan zat cair, mencampurkan zat cair dengan zat cair (pengenceran), dan pencampuran larutan dengan konsentrasi konsentrasi yang berbeda. Pembuatan larutan dengan melarutkan zat padat dengan zat cair adalah penambahan zat terlarut ke dalam sejumlah pelarut. Pengenceran adalah mencampurkan larutan pekat yang memiliki konsentrasi tinggi dengan menambahkan pelarut untuk mengurangi konsentrasinya sekaligus menambah volume akhir. Pencampuran adalah pembutaan larutan dengan mencampurkan dua atau lebih larutan dengan konsentrasi yang berbeda. Cara pembuatan larutan sangatlah penting untuk diketahui, karena merupakan hal dasar yang paling pertama dilakukan dalam berlaboratorium. Tidak semua larutan tersedia dalam laboratorium sehingga pembuatan larutan adalah cara efektif untuk mendapatkan larutan yang
kita inginkan, baik dengan melakukan pelarutan, pengenceran, atau pun dengan pencampuran. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan, pengenceran dan pencampuran larutan dengan konsentrasi tertentu yang dapat dinyatakan dalam molaritas, normalitas, ppm, %b/v dan %v/v. II. Metode Percobaan
II.1 Alat & Bahan Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah labu takar, erlenmeyer, gelas kimia, cawan, timbangan analitik, batang bat ang pengaduk dan pipet volume. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah aluminium foil, aquadest, HCl 37%, HCl 0,35 M, HCl 0,1 M, label, NaOH, dan tissue. II.2 Prosedur Percobaan Prosedur untuk percobaan ada tiga, yaitu: prosedur pembuatan larutan NaOH, prosedur pengenceran HCl, dan prosedur pencampuran pencampuran larutan. Prosedur pembuatan larutan NaOH 6 M diawali dengan menghitung massa NaOH. Setelah itu ditimbang sebanyak 12 g sesuai hasil perhitungan menggunakan timbangan analitik. NaOH 6 M dipindahkan ke dalam gelas piala, lalu ditutup dengan menggunakan aluminium foil. Lalu NaOH 6 M dipindahkan ke dalam labu ukur dan ditambahkan aquadest hingga 50 ml. Setelah itu larutan dihomogenkan. Larutan NaOH yang telah homogen dipindahkan ke dalam wadah yang telah disediakan. Prosedur pengenceran HCl 3% dilakukan dengan menghitung jumlah (ml) bahan yang dibutuhkan. HCl 37% diambil sebanyak 4,05 ml ke dalam labu takar 50 ml. Kemudian ditambahkan aquadest sebanyak 50 ml, lalu dihomogenkan. Larutan yang telah homogen dipindahkan ke dalam wadah yang telah disediakan. Prosedur pencampuran larutan HCl 0,35 M dengan HCl 0,1 M, yakni: terlebih dahulu disiapkan alat dan bahan yang digunakan. HCl 0,35 M diambil sebanyak 20 ml dimasukkan ke dalam labu takar. Kemudian HCl 0,1 M diambil sebanyak 30 ml menggunakan pipet volume berbeda. Selanjutnya dihomogenkan dan dan dipindahkan ke dalam wadah yang yang telah disediakan.
III. Hasil dan Pembahasaan
Percobaan ini dilakukan dengan membuat dan mengencerkan larutan pada konsentrasi tertentu, melakukan pembuatan dan pengenceran harus melakukan perhitungan agar jumlah sampel yang akan mengalami proses pembuatan larutan dan pengenceran lebih jelas. Prinsip metode kerja ini ialah penambahan aquadest untuk membuat zat baik padat maupun cair menjadi homogen untuk pembuatan larutan dan pengenceran sedangkan pencampuran dengan menggabung dua zat dengan konsentrasi berbeda. III.1 Hasil Tabel 1. Hasil pembuatan dan pengenceran sampel NaOH, HCl, K 2Cr 2O7, dan CH3COOH No 1
M1 12,06 M 37 %
V1 0,829 ml 4,054 ml
M2 0,2 M 3% 2,5 M
V2 100 ml 50 ml 50 ml 50 ml
HCl 12,06 M NaOH 0,4 gram HCl 0,638 12,06 M 5 NaOH 0,734 gram 0,35 M K 2Cr 2O7 0,294 gram 0,01 M CH3COOH 17, 5 M Sumber: Data Primer Aplikasi Teknik Laboratorium
0,414 ml 1,45 ml 50 ml 100 ml 0,57 ml
0,1 M 0,1 M 0,35 M 0,2 M
50 ml 100 ml 50 ml 50 ml
2 3
Senyawa NaOH HCl NaOH HCl NaOH
Massa 10 gram 12 gram 5 gram
4
Tabel 2. Hasil pencampuran larutan No Larutan M1 V1 M2 1 N aOH NaOH 0,35 20 0,1 2 HCl 0,35 20 0,1 3 NaOH 20 2,5 4 NaOH 0,1 20 0,35 5 HCl 0,35 30 0,1 Sumber: Data Sekunder Aplikasi Teknik Laboratorium
V2 30 30 30 30 20
M3 0,2 0,2 3,9 0,25 0,25
V3 50 50 50 50 50
III.2 Pembahasan III.2.1 Larutan Larutan adalah campuran antara dua atau lebih zat. Suatu campuran dapat dikatakan sebagai larutan apabila campuran tersebut telah homogen. Larutan tersusun oleh dua zat, yaitu zat pelarut dan zat terlarut. Dalam larutan jumlah zat pelarut lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut. Hal ini sesuai dengan Baroroh (2004) yang menyatakan bahwa larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom, maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi
III.2.2. Pembuatan larutan NaOH Pembuatan larutan NaOH 6 M terlebih dahulu dilakukan perhitungan massa NaOH yang akan dijadikan larutan. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan hasil 12 g NaOH untuk membuat larutan NaOH 6 M. NaOH ditimbang lalu dimasukkan ke dalam gelas kimia kemudian ditutup menggunakan aluminium foil. Setelah itu dipindahkan ke dalam labu takar dan ditambahkan aquadest hingga 50 ml lalu dihomogenkan. Suatu campuran yang homogen antara zat pelarut dan zat terlarut inilah yang dikatakan sebagai larutan. Hal ini sesuai dengan Baroroh (2004) yang menyatakan bahwa larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom, maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. III.2.3. Pengenceran Pengenceran adalah mencampurkan larutan pekat yang memiliki konsentrasi tinggi dengan menambahkan pelarut untuk mengurangi konsentrasinya. Pengenceran juga dilakukan untuk menambah volume akhir dari suatu sampel. Hal ini sesuai dengan Brady (2000) yang menyatakan bahwa proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. III.2.4. Pengenceran HCl Pengenceran larutan HCl 37% menjadi HCl 3% dilakukan dengan perhitungan terlebih dahulu untuk mendapatkan jumlah ml yang akan diencerkan. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan hasil 4,05 ml untuk membuat larutan HCl 3%. Kemudian dimasukkan ke dalam labu takar dan selanjutnya ditambahkan aquadest 50 ml, lalu dihomogenkan. Konsentrasi yang didapatkan dari hasil pengenceran lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi sebelumnya karena telah ditambahkan aquadest ke dalam larutan tersebut. Hal ini sesuai dengan Chang (2004), bahwa pengenceran adalah perubahan larutan yang memiliki konsentrasi tinggi menjadi konsentrasi rendah. III.2.5. Konsentrasi Konsentrasi adalah jumlah zat terlarut atau zat pelarut dalam suatu larutan. Konsentrasi larutan bisa didapatkan dari berbagai cara. Konsentrasi larutan memiliki macam-macam satuan, tetapi satuan molaritas dan normalitas merupakan satuan yang paling umum digunakan. Hal ini sesuai dengan Baroroh (2004) yang menyatakan bahwa konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut, dinyatakan
dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume (berat , mol) tertentu dari pelarut. III.2.4 Pencampuran Pencampuran adalah pembutaan larutan dengan mencampurkan dua atau lebih larutan dengan konsentrasi yang berbeda. Hal ini sesuai dengan Salirawati (2007) yang menyatakan bahwa pencampuran adalah penggabungan dua zat atau lebih yang jenisnya sama, tetapi konsentrasinya berbeda. III.2.5. Pencampuran HCl Pencampuran larutan HCl 0,35 M sebanyak 20 ml dengan HCl 0,1 M sebanyak 30 ml, terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai konsentrasi yang akan didapatkan jika dilakukannya pencampuran tersebut. Hasil perhitungan yang didapatkan ialah 0,2 M. Setelah itu percobaan dimulai dengan diambil HCl 0,35 M sebanyak 20 ml yang dimasukkan ke dalam labu takar. Kemudian diambil HCl 0,1 M sebanyak 30 ml yang dimasukkan ke dalam labu takar, lalu dihomogenkan. Campuran antara larutan HCl dengan konsentrasi berbeda menciptakan larutan baru. Hal ini sesuai dengan Salirawati (2007) yang menyatakan bahwa pencampuran adalah penggabungan dua zat atau lebih yang jenisnya sama, tetapi konsentrasinya berbeda. berbeda. IV.
Simpulan
Simpulan yang didapatkan dalam praktikum ini ialah dalam melakukan pembuatan, pengenceran, dan pencampuran larutan terlebih dahulu diketahui berat bahan, konsentrasi, dan volume, volume, yang dapat diperoleh
dengan menggunakan rumus konsentrasi konsentrasi molaritas,
normalitas, pengenceran, dan molaritas campuran. Untuk melakukan pembuatan larutan dan pengenceran dihitung terlebih dahulu kemudian ditambahkan aquadest ke dalam sampel, lalu dihomogenkan. Sedangkan untuk pencampuran larutan dihitung konsentrasi larutan yang didapatkan jika dilakukan pencampuran, lalu diambil dua sampel yang memiliki konsentrasi berbeda yang akan dicampurkan dalam dalam labu ukur, lalu dihomogenk dihomogenkan. an.
DAFTAR PUSTAKA
Baroroh, Umi L. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat: Banjarbaru. Brady, J. E. 2000. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta. Chang, R., 2004, Kimia Dasar: KONSEP-KONSEP INTI Edisi 3 Jilid 2 , Erlangga: Jakarta. Salirawati et al. 2007. B ela lajar jar K imia M ena narr i k . Jakarta: Grasindo.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan pembuatan larutan HCl 3% sebanyak 50 ml: = 37% 37 % . = 3% .50 37 = 150 = 4,05 4,054 4
Lampiran 2 .Perhitungan pembuatan larutan NaOH 6 M sebanyak 50 ml: =
.
= . .
= 6. 40 . 50 x 10-3 = 12 gram Lampiran 3. Perhitungan pencampuran larutan: = =
11 11 + 22 22 1 + 2
0,35 0,35.20 .20 + 0,1. 0,1.30 30 50
M = 0,2 M
View more...
Comments